SISWA KELAS III SDN 2 KEDU TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 /2 0 1 1
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
IRKHAMIYAH
NIM: 11408268
JURUSAN TARBIYAH
PF OGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Dra. Sit Farikhah, M.Pd
Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamualaikum w.r wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : Irkhamiyah NIM : 11408268 Judul :
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bidang Salat Melalui Metode Demonstrasi dan Portofolio Pada Siswa Kelas ffl SDN 2 Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011
Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut untuk segera diujikan dalam Sidang Munaqosyah Skripsi.
Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamualaikum wr. wb.
Salatiga, Juli 2010 Pempimbing
Dra. Siti Farikhah. M.Pd NIP. 19610623 198803 1 001
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Irkhamiyah NIM : 11408268 Jurusan : Tarbiyah Judul Sk ripsi :
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bidang Salat Melalui Metode Demonstrasi dan Portofolio Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011.
Te ah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi / gama Islam Negeri Salatiga pada tanggal: 25 September 2010
D ai dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Saijana Strata I (SI) guna memperoleh gelar Sarjana' lmu Tarbiyah.
Ketua Sjdang
Salatiga, 25 September 2010 Sekretaris Sidang
a Sutomo. M.Ag Ral m afaariv^di. M.Ag 80827 198303
NIP. 19( NIP. 1^730526 199903 1 004
PeriJbimbing,
Dra. Siti Farikhah. MPd NIP. 19610623 198803 1 001
*4* ^
d
Cx
CP
3
(
< |j li a l o l j j ) 4^1*^ t !J tA rtinya:
Dan dari Malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda:
” Shala :lah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat” (HR.Bukhori)
Dengan penuh ketulusan hati
Skripsi ini kupersembahkan u n tu k :
> Almamaterku tercinta, STAIN Salatiga
> Ibu Tercinta Komariyah
> Suamiku tercinta Basuki
> Anak-anakku tersayang : Rizki O, Auliya
DF, Ikhsan F.
> Kakak adikku, saudara dan rekan-rekan
tercinta.
iv
Bi smillahirrohmanirrohim
Puji syukur pada illahi Rabbi yang senantiasa memberikan limpahan
kasih-Ny l, Rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi iri dengan baik. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi
Muhamn ad SAW.
S cripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Pendidik m Agama Islam Bidang Salat Melalui Metode Demonstrasi dan
Portofolio Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kedu Temanggung Tahun Pelajaran
2010/20j 1 ”, disusun untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S-l) dalam Ilmu Tarbiyah.
Penyusunan skripsi bisa selesai atas bimbingan dan bantuan beberapa
pihak. O eh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. I nam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(ST^IN) Salatiga.
2. Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua Program S.l PAI Sekolah Tinggi Agama
Isian i Negeri (STAIN) Salatiga..
3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan
dan 1 :oreksi dalam penulisan skripsi ini
4. Joko Purwanto, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 2 Kedu Kecamatan
Kedu Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin dalam penelitian
ini.
5. Para dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
6. Segenap karyawan/pegawai di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Sala iga, yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis selama
pros ;s perkuliahan
7. Kep.ila perpustakaan baik institut yang telah memberikan layanan dalam
sedalam-dalamnya dan memanjatkan do’a semoga apa yang mereka berikan
kepada p snulis akan mendapat balasan dari Allah SWT dan diterima sebagai amal
saleh.
IV eskipun dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha maksimal,
namun kehilafan dan kekurangan tetap ada. Untuk itu, tegur sapa serta saran yang
konstruk if sangat penulis harapkan.
.Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga skripsi ini
bermanf; at khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Juli 2010
Penulis,
Irkhamiyah, 20' 0. Peningkatan Prestasi Belajar M ata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Biaang Salat M elalui M etode Demonstrasi dan Portofolio Pada Siswa
Kelas III SD N 2 Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusan
Tarbiyah 5rogram Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sa atiga. Pembimbing Dra. Siti Farikhah, MPd.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode Demonstrasi dan Metode Portofolio.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama islam bidang salat melalui metode demonstrasi dan portofolio. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah penerapan metode demonst-asi dan portofolio dapat meningkatkan perhatian siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang salat di SDN 2 Kedu? (2) apakah penerapan metode demonstrasi dan portofolio dapat meningkatkan aktifitas siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang salat di SDN 2 Kedu? (3) apakah penerapan metode demonstrasi dan portofolio dapat meningkatkan pengamalan salatnya dengan tertib pad a mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang salat di SDN 2 Kedu?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas (a :tion research)sebanyak dua putaran (siklus). Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang diperoleh berupa hasil nilai praktek dan tugas portofolio, lembar observasi kegiatan belajar mengajar Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi data hasil belajar, data tentang situasi belajar mengajar, data tentang refleksi, data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan perencanaan dan lembar observasi.
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
KATA PENGANTAR... v
ABSTRa K ... vii
DAFTAR IS I... viii
DAFTAR TABEL... xii
DAFT A l LAMPIRAN... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... 1
B. F umusan Masalah ... 4
C. 1 ujuan Penelitian... 5
D. Hipotesa Tindakan dan Indikator... 5
E. Kegunaan Penelitian ... 6
F. Definisi Operasional... 8
G. Metode Penelitian ... 11
H. S istematika Penulisan ... 16
BAB II. KAJIAN TEORI A Penelitian Tindakan Kelas ... 17
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ... 17
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ... 18
3. Tujuan Penelitian Tindakan K elas... 19
4. Manfaat Penelitian Tindakan K elas... 19
5. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan K elas... 20
b. Ukuran Prestasi Belajar... 22
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar... 23
2. Pendidikan Agama Islam ... 27
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 27
b. Dasar Pendidikan Agama Islam ... 30
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 35
3. Materi Salat... 37
a. Pengertian S a la t... 37
b. Syarat Wajib Salat... 38
c. Syarat Sah S a la t... 39
d. Rukun Salat... 39
e. Macam-macam Salat... 39
C. Metode Demonstrasi dan Metode Portofolio... 40
1. Metode Demonstrasi... 40
a. Pengertian Metode Demonstrasi... 40
b. Urgensi Metode Demonstrasi ... 42
c. Landasan/Dasar Metode Demonstrasi... 42
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi ... 43
e. Langkah-langkah Metode Demonstrasi ... 46
2. Metode Portofolio... 39
a. Pengertian Metode Portofolio... 48
b. Tujuan dan Fungsi Metode Portofolio... 49
c. Prinsip-prinsi Penilaian dengan Portofolio... 52
d. Urgensi Portofolio... 53
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 57
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 65
C. Sumber Data dan Cara Pengambilan D a ta ... 71
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 74
1. Hasil Penelitian Siklus I ... 77
2. Hasil Penelitian Siklus II ... 79
B. Pembahasan Penelitian... 81
1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I ... 81
2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II ... 84
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan... 86
B. S aran ... 87
DAFTAF. PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Tabel Observasi Untuk Penampilan Guru Pada Siklus I ... 60
3. Tabel Observasi Untuk Peserta Didik yang Dilakukan Peneliti atau Guru
Pada Siklus I ...62
4. Tabel Nilai Praktek Demonstrasi dan Tugas Portofolio Pada Siklus I I ... 66
5. Tabel Observasi Untuk Penampilan Guru Pada Siklus I I ... 68
6. Tabel Observasi Untuk Peserta Didik yang Dilakukan Peneliti atau Guru
Pada Siklus I I ... 69
7. Tabe Rekap Nilai Siklus I dan Siklus II ...75
8. Tabe Kemampuan Mepraktekkan Salat Fardhu dan Tugas Portofolio Pada
Psert i Didik Kelas III SDN 2 Kedu Pada Siklus I ... 76
9. Tabe Kemampuan Mepraktekkan Salat Fardhu dan Tugas Portofolio Pada
Psert i Didik Kelas III SDN 2 Kedu Pada Siklus II ...78
2. Foto SDN 2 Kedu... 93
3. Silabus... 95
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 98
5. Lemi )ar Portofolio...103
6. Ktrit iria Penilaian Portofolio...106
7. Gam Dar Alat Peraga...107
8. Foto Kegiatan Praktek S o la t...108
9. Sura Keterangan Penelitian...109
10. Lembar Konsultasi Skripsi...110
11. Daft; ir Riwayat H idup...111
A. Latai Belakang Masalah
Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari pentingnya
peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai
agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang
ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah
mauf un masyarakat.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia membutuhkan pendidikan
dalan kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara
lain ; rang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara
Repi blik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan. (Sekretariat Jendral MPR RI,
200( :8). Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan
bang sa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana
untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan. (Departemen Agama R.I, 2004; 48)
'l 'ujuan Pendidikan Agama Islam adalah terbentuknya peserta didik yang
berimm dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti yang luhur
(berak tilak mulia), memilikipengetahuan tentang ajaran pokok Agama Islam
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki
penge ahuan yang luas dan mendalam tentang Islam sehingga memadai baik
untuk kehidupan bermasyarakat maupun untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjan g yang lebih tinggi. (Departemen Agama R.1,2004:48)
Sebagai fasilitator guru sangat menentukan dalam mencapai tujuan
pembelajaran, khususnya pada ketepatan dalam memilih metode
pembelajaran, kaitanya dengan peningkatan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, guru harus memiliki beberapa
kompetensi untuk meningkatkan aktifitas dan kreatifitas peserta didik,
peningkatan disiplin dan motivasi belajar dengan mengadakan perombakan
model pembelajaran yang selam ini hanya menggunakan tiga model saja yaitu
ceramah, tanya jawab dan penugasan, sementara pembelajaran Pedidikan
Agama Islam khususnya bidang salat meliputi tiga aspek yang harus
diperhatikan oleh guru yaitu: pengetahuan (kognifitis), sikap (afektif), dan
ketranpilan (psikomotorik). Salah satu usaha guru yang tidak pernah
ditinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah
satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar
mengijar (Syaiful Bahri Djamarah dkk, 1996:82).
Penyampaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang
efektif hal ini terbukti dengan prestsi belajar yang dicapai oleh siswa masih
kurang, salah satu faktornya adalah penggunaan metode pembelajaran kurang
bervar atif dan karena kelas III SDN 2 Kedu tersebut terdiri dari 42 siswa yang
merup ikan kelas yang besar pada jenjang SD. Guru di SDN 2 Kedu tersebut
hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja yaitu metode ceramah,
materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya bidang salat syarat
dengan praktek atau bukan hanya sekedar untuk dimengerti.
Penyampaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang
salat di kelas III SDN 2 Kedu Kabupaten Temanggung selama ini masih
kurang efektif, hal itu terbukti dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
masih kurang, salah satu faktornya adalah penggunaan metode pembelajaran
yang kurang bervariatif dan karena kelas III di SDN 2 Kedu tersebut terdiri
dari 4 > siswa yang merupakan kelas yang besar pada jenjang SD. Guru di
SDN 1 Kedu tersebut hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja
yaitu metode ceramah, materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
khusu: mya bidang salat syarat dengan praktek atau bukan hanya sekedar untuk
dimengerti tapi juga siswa harus dapat mempraktekkan dalam kehidupan
sehari hari. Sehingga untuk mencapai keberhasilan pembelajaran Pendidikan
Agami Islam di SDN 2 Kedu tersebut idealnya guru harus menggunakan
metode yang bervariatif dan tidak hanya terbatas pada satu model saja,
misalr ya diselingi dengan metode demonstrasi ditambah dengan alat peraga
Implementasi dari proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut
di atas, seringkali sulit diwujudkan di dalam kelas hal ini karena proses belajar
rneng ajar yang melibatkan antara guru dan siswa dalam pelaksanaanya masih
belun maksimal. Keadaan tersebut perlu penanganan secara serius agar
penirgkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai. Pada gilirannya harapan
teijadnya peningkatan penguasaan materi pembelajaran dapat terwujud. Oleh
karer a itu perlu diuji cobakan penerapan berbagai strategi ataupun metode
pemt elajaran untuk diketahui dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran.
Untu< memahami permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan
pene: itian tindakan kelas (PTK).
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin mencoba melakukan
pene itian dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Bidang Salat Melalui Metode Demonstrasi dan
Portc folio Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kedu Temanggung Tahun Pelajaran
2010
'
2011
” .
B. Rum usan Masalah
Berdasar latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. / pakah penerapan metode demonstrasi dan portofolio dapat meningkatkan
p erhatian siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
3. A] lakah penerapan metode demonstrasi dan portofolio dapat meningkatkan
pe ngamalan salatnya dengan tertib pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Is: am materi tentang salat di SDN 2 Kedu ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dan portofolio dalam
meningkatkan perhatian siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Is lam materi tentang salat di SDN 2 Kedu.
2. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dan portofolio dalam
rr eningkatkan aktifitas siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi tentang salat di SDN 2 Kedu.
3. In tu k mengetahui penerapan metode demonstrasi dan portofolio dalam
meningkatkan pengamalan salatnya dengan tertib pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi tentang salat di SDN 2 Kedu.
D. Hipt tesa Tindakan
Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”
(Suharsini Arikunto: 1999: 67) Hipotesis adalah “dugaan sementara yang
palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan”. (Sutrisno Hadi,
1981:63)
Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis
adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian,
yang nungkin benar atau mungkin salah, hipotesis ini akan diterima jika benar
dan c itolak jika salah. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesa tindakan
sebagai berikut:
1. T ;rdapat peningkatan perhatian siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam materi tentang salat dengan metode demonstrasi dan
portofolio di SDN 2 Kedu.
2. T;rdapat peningkatan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran
P mdidikan Agama Islam materi tentang salat dengan metode demonstrasi
d m portofolio di SDN 2 Kedu.
3. Medote demonstrasi dan portofolio dapat pengamalan salatnya dengan
te rtib pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang salat di
SDN 2 Kedu.
Indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu apabila masing-masing
telah mencapai 70 %.
E. Kegi inaan Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan
maniaat bagi guru, siswa khususnya SDN 2 Kedu Kecamatan Kedu
Kabi paten Temanggung dan sekolah dasar lain pada umumnya yang
fetelah lingkup masalah berhasil dirumuskan maka pada hakikatnya
peneli i telah mengajukan “inti” dari tujuan penelitian yang akan dilakukan
dalam penelitian.
Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan
peneli ian. Apabila peneliti telah selesai mengadakan penelitian dan
mempjroleh hasil, ia diharapkan dapat menyumbangkan hasil itu kepada
negan, atau khususnya kepada bidang yang sedang diteliti,
i Vdapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Teoritik
a. Hasil Penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau acuan yang
dapat dijadikan pedoman oleh para guru dalam menyampaikan materi
Pendidikan Agama Islam materi tentang salat.
b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi
pelaksanaan lebih lanjut.
2. Praktik
a. Dengan mengetahui para guru sekolah dasar saat menyampaikan
materi Pendidikan Agama Islam materi tentang salat dengan
menggunakan metode demonstrasi dan portofolio diharapkan dapat
meningkatkan mutu pengajaran lebih lanjut.
b. Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat hasil yang negatif
atau adanya kekurangan dalam menyampaikan materi dengan
menggunakan metode demonstrasi dan portofolio maka bagi para guru
meningkatkan serta memacu untuk lebih kreatif dalam menyampaikan
materi kepada peserta didik.
F. Definisi Operasional
fudul penelitian ini didukung oleh beberapa definisi yang perlu dibahas
sebagii pegangan untuk kajian lebih lanjut, dari beberapa definisi tersebut
antan la in :
Peningkatan
3eningkatan/meningkatkan ialah menaikkan drajat (taraf) dan
sebagiinya. (WJS Poerwadarminta, 1984: 1078) Adapun yang peneliti
maksudkan adalah meningkatkan meningkatkan mutu mata pelajaran
Pendi iikan Agama Islam khususnya materi tentang salat.
1. Piestasi Belajar
Prestasi adalah hasil baik yang dicapai. (EM Zulfajri Dkk, Tt: 670)
Piestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha atau
aktivitas. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik
berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan. (http://www.pengaruh.
beasiswa.terhadap.prestasi.belajar.id.@.com.) Hilgrad mengatakan bahwa
“belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relative
permanent, yang terjadi karena pengalaman”. (Prof. Dr. Nana Syaodih
Si lkmadinata, 2003: 156)
Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan yang lazimnya
ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh guru. (WJS Poerwadarminta,
achievement yaitu realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensional atau kapasitas yang dimiliki seseorang.” (Prof. Dr. Nana
Syaodih Sukmadinata, 2003: 102)
2. Pi mdidikan Agama Islam
Dalam memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua
si idut yaitu dari sisi yuridis dan dari sisi makna atau pendapat para ahli
Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Daradjat adalah suatu
u: ;aha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
nemahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Kemudian dapt
nenghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
n enjadikan Islam sebagai pandangan hidup. (Zakiah Daradjat, 1989: 87)
Ahmad Tafsir mengartikan Pendidikan Islam sebagai bimbingan
y mg diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara
n aksimal sesuai dengan ajaran Islam. (Ahmad Tafsir, 1994: 8)
Lebih khusus lagi pendapat yang disampaikan oleh Zuhairini yang
n lenyampaikan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara
s stematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka
hidup sesuai dengan ajaran Islam. (Zuhairini, 1983: 27)
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses
trasfer nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi
r luda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika menyebut
p endidikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu; pertama adalah mendidik
acalah mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang
be rupa pengetahuan tentang ajaran Islam.
3. M etode Demonstrasi
Istilah metode demonstrasi berasal dari kata “metode” dan
“c emonstrasi”. Adapun pengertian metode menurut Nur Uhbiyati bahwa
m :tode berasal dari bahasa Latin ”meta” yang berarti melalui dan hodos
yang berarti jalan atau cara ke atau ke. Dalam bahasa .Arab disebut
"tiriqati’ artinya jalan, cara, sistem dan ketertiban dalam mengeijakan
sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau cara yang
m mgatur suatu cita-cita. (Nur Uhbiyati, 1997:136)
Sedangkan pengertian demonstrasi menurut para ahli antara lain
m;nurut Tayar Yusuf yang menyatakan bahwa demonstrasi terambil dari
krta Demonstration {to show) yang berarti memperagakan atau
m jmperlihatkan proses kelangsungan sesuatu. (Armai Arief, 2002: 49).
Jadi kesimpulan pengertian dari metode demonstrasi adalah suatu metode
m mgajar di mana seorang guru atau orang lain yang sebaya diminta atau
m arid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau
untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu
pioses pembuatan tertentu kepada siswa. Misalnya proses cara
msngerjakan salat.
4. N etode Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara
di gunakan oleh guru dan siswa untuk memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio pada prinsipnya merupakan kumpulan dokumen yang
dnakai seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan, atau
se enisnya yang bertujuan untuk dokumentasi dan evaluasi perkembangan
su itu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.(Direktorat
Pembinaan TK dan SD, 2006:23)
G. Metode Penelitian
1. R incangan Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(P TK). Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan, meliputi penetapan materi Pendidikan Agama Islam
yaitu bidang salat dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya
Semester I tahun pelajaran 2010-2011 (Bulan Juli sampai dengan
Desember 2010).
b. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar matri
tentang salat melalaui metode demonstrasi.
c. Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi:
aktivitas guru dan siswa, pengembangan materi dan hasil belajar siswa.
d. Refleksi, kegiatan pembelajaran dianalisa dan sekaligus menyusun
2. Sn byek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek dari penelitian tersebut adalah siswa
ke!as III SDN 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung yang
be jumlah 42 siswa.
3. Li ngkah-langkah/Siklus penelitian
Sesuai dengan yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Peaelitian ini tidak hanya dilakukan satu tahapan atau langkah (siklus)
keratan melainkan beberapa kali kegiatan. Karena Penelitian Tindakan
Kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif
pa tisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan
system metode keija, proses, isi, kompetensi, dan situasi.(Suharsimi
Arikunto dkk, 2007:104)
Penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning),
pe lerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan
ha;il tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi
(reflekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang
dil larapkan tercapai (kriteria keberhasilan).
4. In itrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh
pe teliti dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP), Lembar
01 servasi Kegiatan Belajar Mengajar, dan Tes formatif.
5. Pengumpulan Data
a. Metode observasi
Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda dkk. Observasi
menjadi alat penyelidikan ilmiah jika :
1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan
2) Direncanalkan secara sistematik.
3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya
dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata.
4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana data
ilmiah lainnya.(Sutrisno Hadi, 2001:136)
Dengan kata lain pengamatan yang dilakukan dalam
mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti
baik secara langsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara
tidak langsung dngan menggunakan alat bantu tertentu.
b. Metode test
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
6. Analisis Data
Hasil test awal {pre-test) dan sesudah tindakan analisis dan
dil andingkan analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan:
a. Tahap deskripsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau
memaparkan data yang diperoleh.
b. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokkan data yang telah
didiskripsikan sesuai permasalahan.
c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data berdasarkan teori-teori
yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang tahap primer, kendala-
kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala
tersebut.
d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil
interprestasi.
Sedangkan dalam perolehan nilai atau skor yang penulis gunakan
ad: ilah:
a. Merekapitulasi hasil tes formatif.
b. Dengan melihat ketuntasan belajar.
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan secara
kh sikal, Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (Depdikbud, 2006:23), yaitu seorang siswa
telih tuntas belajar bila secara klasikal telah mencapai indikator 85%
de wan guru SDN 2 Kedu menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal mata
pe [ajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 65.
Dalam menerapkan hal tersebut peneliti menggunakan rumus :
N
K( terangan:
M = Rata-rata skor tercapai
X = Jumlah Nilai
N = Jumlah siswa. (Makmun Pitoyo, 2003: 45)
Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar (P), dengan
menggunakan rumus prosentase (Depdikbud, 1994: 8):
^ Siswa.yang.tuntas.belajar
- S i s w a
H. Sisten latika Penulisan
xl 00%
! iistematika penulisan dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam
lima t ab, setiap bab dibagi lagi menjadi beberapa sub bab sebagai perincian
atas tab perbab yang merupakan suatu gambaran yang mencerminkan isi
kandungan judul penelitian. Isi masing-masing sub bab menerangkan bagian-
bagiai yang termaktub dalam isi bab. Pembagian ini dilakukan untuk
memp srmudah pembahasan, telaah, analisis atas masalah-masalah yang lebih
mend; lam serta sistematis sehingga mudah dipahami. Adapun sistematika
3ab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumu: an masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
opera >ional/istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
3ab II berisi kajian teori yang terdiri dari prestasi belajar Pendidikan
Agair a Islam yang memuat pengertian prestasi belajar, ukuran prestasi belajar,
dan i iktor-faktor yang memeengaruhi prestasi belajar. Pendidikan Agama
Islam yang memuat pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar
Pendi iikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam. Materi salat yang
memi at tentang pengertian salat, syarat sah salat, Metode demonstrasi yang
memv at pengertian metode demonstrasi, kelebihan metode demonstrasi,
kelemahan metode demonstrasi, langkah-langkah metode demonstrasi.
Metoc le Portofolio yang memuat tentang pengertian metode portofolio,
tujuardan firngsi portofolio, serta prinsip-prinsip penilaian dalam portofolio,
serta peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat
menggunakan metode demonstrasi dan portofolio
lab III yang Berisi tentang pelaksanaan penelitian yang terdiri dari
subyei penelitian, prosedur keija dalam penelitian yang memuat; diskripsi
pelakj anaan siklus 1, Diskripsi pelaksanaan siklus 2, serta sumber data dan
cara p jngambilan data.
lab IV menguraikan deskripsi persiklus (data hasil pengamatan atau
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. P< ngertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang mempunyai
pengertian yang berbeda. Penelitian yang dimaksud di sini adalah
mmunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan
m mggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
at i u informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
mjnarik minat dan penting bagi peneliti. Sedangkan tindakan yang
dimaksud adalah menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian
sil dus kegiatan untuk siswa. Adapun siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik, seperti yang sudah lama dikenal dalam
bilang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
ac alah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Suharsimi Arikunto,
2006:2).
Hakekat dari penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mampu
msnawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
msningkatkan profesionalisme guru dan proses belajar mengajar. Bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hanya dapat
dimanfaatkan sebagai alat pengembangan kurikulum, pengembangan
sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.
Penelitian yang mampu menjembatani antara materi dan praktik.
Suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif, dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan
pr; iktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.
Tindakan-tindakan yang dilakukan sesuai dengan problema yang
dihadapi dalam rangka memberi solusi. Oleh karena itu, penelitian
Tiidakan Kelas selalu meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, evaluasi,
dan refleksi. (SitiFarikhah, 2010:1)
2. K< rakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai model penelitian, penelitian tindakan kelas tentunya
memiliki ciri khas yang dapat membedakan dengan model penelitian yang
lain. Penelitian tindakan kelas didesain untuk memecahkan suatu problem
yaig dihadapi guru dalam praktik pembelajaran sehari-hari. Problem
pembelajaran ini didasari oleh guru. Persoalannya tidak semua guru
miirnpu melihat kelemahannya sendiri. Oleh karena itu sering Penelitian
Tiidakan Kelas dilakukan secara kolaboratif.
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan tindakan-tindakan
tei tentu untuk memperbaiki proses belajara mengajar. Mengarah pada
perbaikan atau peningkatan mutu kineija guru, mengandalkan data
pengamatan dan refleksi peneliti, dan pengamatan dilakukan guru sendiri
3. Ti juan Penelitian Tindakan Kelas
Adapun tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan dan atau memperbaiki praktek pembelajaran
b. Untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam
menangani proses belajar mengajar
c. Terjadinya proses latihan terus menerus dalam mengaplikasikan
berbagai tindakan alternative demi peningkatan proses belajar
mengajar.
d. Agar guru mendapatkan pengalaman tentang pengalaman tentang
ketrampilan praktek pembelajaran secara reflektif.
e. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan system pembelajaran.
f. Untuk memperbaiki system (melibatkan administrasi, guru, orang tua,
dan pihak lain).
g. Untuk menjalin komunikasi yang efektif antara praktisi pendidikan
dengan peneliti (Siti Farikhah, 2010:2).
4. M anfaat Penelitian Tindakan Kelas
Adapun manfaat dari adanya penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
a. Guru dapat mencoba berbagai alternatif inovasi pembelajaran sehingga
dapat mengelola pembelajaran secara efektif.
b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektif dalam memecahkan
masalah pembelajaran.
d. Guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya:terbuka pada
perubahan, krisis, reflektif, sensitif terhadap problem, adaptif terhadap
peraturan.
5. Pr nsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Adapun prinsip-prinsip dasar dari penelitian tindakan kelas adalah :
a. Proses penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas mengajar.
b. Masalah yang diteliti merupakan masalah yang faktual dan layak untuk
diteliti.
c. Penelitian tindakan kelas berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan
dengan melakukan perubahan yang dituangkan dalam tindakan.
d. Penelitian tindakan kelas merupakan proses belajar secara sistemik.
e. Penelitian tindakan kelas menuntut guru membuat jurnal
pribadi(mencatat persoalan kemajuan, proses, dan refleksi)
f. Dalam penelitian tindakan kelas, guru melihat dan menilai sendiri
secara kritis terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya (keterbukaan
merupakan kunci keberhasilan) (Siti Farikhah, 2010:3).
6. T i hap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui beberapa tahapan yang
sa ing mempunyai keterkaitan. Di antara tahap-tahap penelitian tindakan
kelas adalah sebagai berikut:
a. Melakukan survey
b. Mengidentifikasi permasalahan
d. Merencanakan tindakan
e. Melakukan pengamatan
f. Melakukan analisis dan refleksi
g. Merencanakan siklus berikutnya
h. Menyusun laporan (Siti Farikhah, 2010:4)
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Prsstasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil baik yang dicapai. (Zulfajri Dkk, tt:670)
Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan.(Tabrani Rusyan, 1989:7)
Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha
atau aktivitas. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha
baik berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan (www.pengaruh.
beasiswa, terhadap, prestasi. belajar.id.@.com.) prestasi belajar berarti
penguasaan pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai yang
diberikan oleh guru.(W.J.S. Poerwodarminto,1984:730)
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar siswa
dapat diketahui setelah diadakan evaluasi, hasil dari evaluasi dapat
Berdasakan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi-infonnasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar,
b. Ukuran Prestasi Belajar
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam
KTSP mengatur tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), standar
kenaikan kelas (SKK), dan Standar Kriteria Kelulusan (SKL).
Pengukuran dari hasil atau prestasi belajar siswa berdasarkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), standar kenaikan kelas (SKK),
dan Standar Kriteria Kelulusan (SKL) yang telah ditetapkan pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata
pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar ini ditetapkan
standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) Tingkat
kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator pencapaian
kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) Tingkat
kemampuan (intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) ketersediaan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat 1 tentang
Standar Nasional Pendidikan, maka peserta didik dinyatakan lulus
sekolah apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang ada di
sekolah.
2) Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaram agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
3) Lulus ujian akhir sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4) Lulus ujian nasional atau UASBN.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Keberhasilan atau prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar
dirinya atau lingkungannya. Di bawah ini akan peneliti jelaskan secara
1) Faktor-faktor dalam diri individu
Banyak faktor yang ada pada diri individu atau siswa yang
mempengaruhi usaha dan keberhasilan atau prestasi belajarnya.
Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek j asmaniah, aspek
rohaniah,” (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003:162) kondisi
intelektual, dan ketrampilan yang dari individu (siswa).
a) Aspek jasmaniah
Aspek ini mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari
individu. Tiap orang memilki kondisi fisik yang berbeda, ada
yang tahan belajar selama lima atau enau jam terus-menerus,
tetapi ada juga yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi
fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indra
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
pencecapan. Indra yang paling penting dalam belajar adalah
penglihatan dan pendengaran. Sesorang yang penglihatan atau
pendengarannya kurang baik akan berpengaruh kurang baik
pula terhadap usaha dan hasil belajarnya. Kesehatan merupakan
syarat mutlak bagi keberhasilan atau prestasi belajar.
b) Aspek rohaniah (psikis)
Aspek rohaniah tidak kalah pentingnya dalam beajar
ataupun pencapaian prestasi belajar dengan aspek jasmaniah.
Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis,
kondisi afektif individu termasuk juga motivasi dalam belajar.
Untuk kelancaran belajar bukan hanya ditunutt kesehatan tetapi
juga yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam,
gangguan-gangguan perasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang
menggangu, frustasi, konflik-konflik psikis. Individu (siswa)
yang sehat rohaniahnya akan merasakan ketenangan dalam
mengikuti proses belajarnya sehingga ia dapat mencapai
keberhasilan atau prestasi belajar yang baik.
c) Kondisi Intelektual
Kondisi ini juga sangat berpengaruh terhadap prestasi
atau keberhasilan belajar. Kondisi ini menyangkut tingkat
kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat
pekeijaan. Juga termasuk kondisi intelektual adalah penguasaan
siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu.
d) Ketrampilan yang dimilikinya
Keberhasilan atau prestasi belajar juga dipengaruhi oleh
ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya, seperti ketrampilan
membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengeijakan
tugas-tugas, dan lain sebagainya. Ketrampilan-ketrampilan
tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya.
2) Faktor-faktor lingkungan
Prestasi atau keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi
sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.” (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003:163)
a) Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama
dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses
belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor
fisik dan sosial psikologis yang ada pada keluarga sangat
berpengaruh terhadap perkembangan sampai dengan prestasi
belajar anak. Termasuk faktor fisik dalam lingkungan keluarga
adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan
prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah
tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan
disekitar rumah.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan
anggota-anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan
memberikan dukungan yang positif teihadap perkembangan
belajar dari anak. Sebaliknya keluarga yang miskin dengan
sumber bacaan dan tidak senang membaca kurang atau tidak
bisa mendorong anak-anaknya untuk senang membaca.
b) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting
bagi perkembangan dan prestasi belajar para siswa.
lingkungan kampus, sarana prasarana belajar yang ada, sumber-
sumber belajar, media belajar, dan sebagainya. Lingkungan
sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-
temannya, guru serta staf sekolah yang lain. Lingkungan juga
menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai kegiatan
kurikuler, dan lain sebagainya.
Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memilki
sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik,
diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong
semangat belajar para siswanya,
c) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat di mana siswa atau individu
berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas
belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki
latar belakang pendidikan yang cukup, terhadap lembaga-
lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya
akan memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat,
perkembangan dan prestasi belajar generasi mudanya.
2. P mdidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Untuk memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua
ahli. Secara makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam
diartikan sebagai berikut:
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama
Islam secara menyeluruh. Kemudian dapt menghayati tujuan, yang
pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup.(Zakiah Daradjat,1989: 87). Pendapat senada juga
disampaikan oleh Mansyur (1985: 1), Pendidikan Agama adalah usaha
sadar untuk menyiapkan generasi muda dalam meyakini, memahami,
mengahayati ajaran agama melalui kegiatan bimbingan, didikan atau
latihan.
Menurut Zuhairini (1983: 27), Pendidikan Agama Islam adalah
usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak
didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (1994: 8), Pendidikan Islam adalah
bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam,
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses
transfer nilai pengetahuan dan ketrampilan dari generasi tua ke
generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu,
ketika menyebut pendidikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu;
pertama adalah mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-
mempelajari materi ajaran Islam, yang berupa pengetahuan tentang
ajaran Islam.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, sehingga mengimani, ajaran agama Islam dibarengi
dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam
hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud
kesatuan dan persatuan bangsa.(Diknas, 2002: 3)
Secara yuridis bisa dilihat dari rumusan dari Udang-undang RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah:
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta tanggungjawab, (Undang-undang RI
Nomor 20,2003:8)
Pendidikan di Indonesia adalah bertujuan mempersiapkan
manusia Indonesia menuju masyarakat madani yang diridhai Tuhan.
Yaitu manusia yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan
akhlak tinggi, kreatif, mandiri, toleransi, kerja keras, serta menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia. Inilah yang semestinya tujuan dari
karena itu, tujuan pendidikan selalu dikaitkan dengan unsur filsafat dan
budayanya suatu bangsa yang dominan.
Melihat dari rumusan di atas, nampak bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religius dan bekeija keras, serta mandiri dan juga
menjadi warga negara yang baik, dan diharapkan tidak ketinggalan
dengan dunia perkembangan global. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah membentuk manusia
yang beriman, berilmu dan berteknologi serta mampu berkiprah di
dunia global. Hal ini merupakan garapan dari tujuan pendidikan yang
mempunyai basis agama, maka Pendidikan Agama Islam merupakan
hal yang penting yang diajarkan disekolah-sekolah sebagai langkah
awal untuk membentuk manusia yang bertaqwa dan bernegara yang
baik.
b. Dasar Pendidikan Agama Islam
Adapun dasar atau landasan penyelenggaraan Pendidikan Agama
Islam di sekolah dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya
adalah aspek normatif, aspek psikologis, aspek historis, dan aspek
yuridis (Chabib Thoha,1998:32).
1) Aspek Normatif
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang secara langsung atau tidak
langsung mewajibkan umat Islam melaksanakan pendidikan,
normatif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Adapun kewajiban
melaksanakan Pendidikan Agama Islam itu ditujukan kepada :
a) Kewajiban bagi orang tua mendidik anaknya. Sebagaimana
Firman Allah SWT QS. at-Tahriim ayat 6 :
i-lS T
ijb'
f
1 3 51 j Zi ; 4 5^ ^ / J l » X ^ ^ / / > x s V
Abl l^llp S jU tJ-lj
i Oj>>_ ^
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan ” (Departemen Agama RI, 1994: 951).
b) Kewajiban bagi setiap muslim untuk belajar agama.
Sebagaimana Firman Allah SWT QS. At-Taubah ayat 122 :
<33? y » y u
'bfjli
4i l ^ = Ij jJlSJ ( j j(f
C j $ \ \ i } • -'l, * . ? * ^ ' A * ' * **' 3 pr-?
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”
(Departemen Agama RI,1994: 301).
c) Kewajiban mengajarkan agama kepada orang lain.
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang m a'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah
orang-orang yang beruntung”(Departemen Agama RI,1994: 93).
2) Aspek Psikologis
Menurut ilmu jiwa agama, agama merupakan fenomena
kehidupa manusia, karena agama mempunyai pengaruh yang
sangat besar pada sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup
manusia pada umumnya (Thoha,1998:39).
Apek kejiwaan dari agama tidaklah lengkap kalau tidak
merujuk pada ilmu jiwa dari sudut pandang Al-Qur’an, Al-Qur’an
menyatakan bahwa dorongan beragama merupakan dorongan yang
alamiah. Sebagaimana firman Allah QS. Ar-Rum ayat 30 :
c. y
^ l l l i j j j \ j k j J jj d
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui ” (Departemen Agama RI, 1994: 645).
Dalam ayat ini Allah mengemukakan bahwa dalam fitrah
kesiapan alamiah untuk memahami keindahan ciptaan Allah dan
menjadikannya sebagai bukti tentang adanya Allah dan keesaan-
Nya (Najati, 1985:40).
1) Aspek Historis
Berdasarkan sejarah, agama Islam tumbuh dan berkembang
bersamaan dengan datangnya Islam, hal ini terjadi sejak Nabi
Muhammad SAW mendakwahkan ajaran agama Islam kepada
masyarakat di sekitarnya yang dilaksanakan secara bertahap, mulai
dari keluarganya, sahabatnya, kemudian masyarakat sekitarnya.
Ajaran dakwah Nabi tidak terlepas dari pendidikan Islam,
karena tugas utama Nabi ialah dakwah (menyeru) manusia agar
mau masuk Islam, sebagaimana tersebut dalam firman Allah QS.
Saba’ ayat 28:
Artinya : “Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
Mengetahui” (Departemen Agama RI, 1994: 688).
Untuk tugas dakwah ajaran-ajaran Islam harus disampaikan,
agar difahami, dihayati dan selanjutnya dapat diamalkan. Proses
dari penyampaian ajaran sampai pemahaman, penghayatan dan
rentangan sejarah yang panjang, di mana dunia Islam semakin luas
terjadilah proses Islamisasi dan sekaligus pendidikan Islam bagi
bangsa-bangsa non Arab hingga sampai ke Indonesia.
2) Aspek Yuridis
Aspek yuridis merupakan kekuatan hukum dalam
pelaksanaan pendidikan agama. Karena Indonesia adalah negara
hukum, maka seluruh aspek kehidupan manusia termasuk kegiatan
pendidikan agama harus didasarkan pada hukum (undang-undang)
yang berlaku. Untuk itu perlu ditinjau hal-hal yang berkaitan
dengan hukum yang melandasi pelaksanaan Pendidikan Agama
Islam. Dalam hal ini ada dua landasan yaitu landasan idiil dan
landasan operasional (Thoha,1998:59).
a) Landasan Idiil
Terwujudnya kehidupan beragama bagi seluruh rakyat
Indonesia menjadi suatu cita-cita (Idiil) para pendiri Republik.
Cita-cita itu dituangkan dalam UUD 1945, sehingga dapat
disebut sebagai landasan idiil, yang mengandung nilai-nilai
dasar.
Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan idiil dan
konstitusional bagi kehidupan beragama. Karena pancasila
merupakan sumber segala sumber hukum dan UUD 1945
merupakan dasar hukum yang baru merupakan aturan-aturan
penyelenggaraan dari aturan pokok tersebut, yang selanjutnya
disebut landasan operasional,
b) Landasan Operasional
Landasan operasional merupakan dasar yang secara
langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di lembaga-
lembaga pendidikan formal maupun non formal yang ada di
Indonesia. Adapun undang-undang terbaru yang memuat
tentang pendidikan agama yaitu Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tentang tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari para
pendapat tokoh-tokoh pendidikan muslim. Misalnya saja dari tujuan
pendidikan Islam Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibani salah
seorang ahli pendidikan Islam memberikan ciri dan prinsip-prinsip
umum yang dijadikan landasan dasar untuk mencapai tujuan utama
cita-cita pendidikan Islam, maka pendidikan harus mampu melahirkan
kekuatan tiga dimensi yang saling terkait dengan yang lainnya,
dimensi tersebut adalah:
1) Dimensi Imanitas yang dapat mendudukan harkat dan martabat manusia sebagai hamba Allah yang tertinggi di dunia serta punya daya tahan terhadap ujian hidup dan berpijak pada kebenaran. 2) Dimensi jiwa dan pandangan hidup Islam yang membawa cita
rahmatal lil ’alamiin.
Pandangan tentang tujuan Pendidikan Agama Islam lain juga
dikemukakan oleh Athiyah Al-Abrasyi, beliau menyatakan bahwa
ujuan pokok dari pada dasarnya adalah mendidik budi pekerti dan
pendidikan jiwa peserta didik, sedanghkan Naquib al-Attas yang
dikutip oleh Hasan Langgulung tujuan pendidikan Islam adalah
tercapainya kesempurnaan manusia melalui pendekatan spiritual
dengan melakukan berbagai aktifitas ibadah. (Hasan Langgulung, 1988:
307)
Sedangkan dalam konsep Al-Qur’an disebut ulul al-bab,
pengajaran Islam pada dasarnya adalah berorientasi untuk menjadikan
manusia yang mempunyai ilmu dan peka terhadap perkembangan
jaman. (Tim Depag, 2004: 35) Salah satu tujuan pengajaran Agama
Islam di sekolah adalah membentuk dan mengembangkan keimanan
serta menjadikan khalifah di bumi sebagai manusia yang kreatif,
inovatif yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kosep Al-Qur’an disebut ulul al-baab, pengajaran Islam pada
dasarnya adalah berorientasi untuk menjadikan manusia yang
mempunyai ilmu dan peka terhadap perkembangan jaman. (Tim
Depag, 2004: 35)
Secara formal tujuan pendidikan Islam tentu mengacu kepada
cita-cita bangsa Indonesia yang dituangkan ke dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab”.(Undang-Undang Nomor 20, 2003:9)
Tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan di atas mencakup
beberapa aspek penting terhadap peserta didik dalam kehidupan
masyarakat. Yaitu manusia yang berkepribadian yang utuh, berilmu
yang profesional, kreatifitas yang tinggi dalam upaya membentuk
kemandirian dalam menghadapai perkembangan jaman, serta menjadi
manusia yang bertanggung jawab atas keberadaan dirinya dan masa
depan bangsa dan negara.( Moh Sakir, 2008:144)
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah membentuk manusia
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai ilmu
pengetahuan dan mampu mengembangkan potensinya dengan
teknologi untuk kesejahteraan umat manusia sebagai kodratnya sebagai
kholifah di bumi.
3. Materi Salat
a. Pengertian Salat
Ahli fiqih mengartikan salat menurut bahasa berarti do’a,
sedangkan menurut istilah yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa
dan diakhiri salam dengan syarat-syarat yang ditentukan. (Sulaiman
Rosyid, Cet.ke-17:64)
Dalam Al-Qur an banyak ayat-ayat yang mengungkapkan tentang
perintah kewajiban salat misalnya :
Artinya : “Sesungguhnya salat itu adalah fardlu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Departemen Agama
RI, 1994:138)
Artinya : PKerjakanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah
perbuatan yang keji dan mungkar” (Departemen Agama RI,1994:635)
Maksud dari ayat tersebut di atas adalah bahwasannya salat
merupakan sebuah kewajiban yang dibatasi oleh waktu-waktu tertentu,
yang tidak boleh terlambat mengerjakannya,
b. Syarat Wajib Salat
Kewajiban salat itu diberikan atas orang yang memenuhi syarat-
syarat yaitu Islam, berakal, suci, balig. (Imam Taqiyuddin Abi Bakrin,
tt: 82)
Nabi bersabda:
bermimpi (baligh) dari orang gila sampai berakaF. (HR Abu Daud dan Timidzi).
c. Syarat Sah Salat
Salat dianggap sah menurut syara’ apabila dilakukan dengan
memenuhi persyaratan tertentu yaitu :
1) Suci badan dari hadast dan najis.
2) Menutup aurat dengan pakaian yang bersih.
3) Mengetahui waktunya masuknya waktu salat.
4) Menghadap kiblat (Sulaiman Rosyid, Cet.ke-17: 76-79).
d. Rukun Salat
Rukun shalat ada 17 perkara, yaitu : niat, berdiri, jika mampu,
takbirotul ihrom, membaca surat al-fatihah, ruku’, tuma’ninah pada
ruku’, i ’tidal, tum a’ninah pada i 'tidal, sujud, tum a’ninah pada sujud,
duduk di antar dua sujud, tuma’ninah pada duduk di antara dua sujud,
duduk akhir, tasyahud, membaca sholawat pada tasyahud, mengucap
salam (Muhammad Ali Hasan, 1994:58-64).
e. Macam-macam salat
Ada lima macam shalat, yaitu:
1) Shalat fardlu ain, yaitu shalat wajib lima waktu sehari-semalam, misalnya : shalat subuh, shalat dhuhur, shalat ashar, shalat maghrib, shalat isya’.
2) Shalat fardlu kifayah, misalnya : shalat jenazah.
3) Shalat sunnah, misalnya : shalat fajar, shalat idul fitri, shalat idul adha, shalat kusuf, shalat istiqa’, sujud tilawah, dan lain-lain. 4) Shalat fadhail (keutamaan), misalnya : 2 rekaat sesudah wudlu,
5) Shalat nawafil (sukarela), misalnya : shalat sebelum dan sesudah perjalanan jauh, shalat istiharah, shalat hajat dan lain-lain (Basyarahil, tt: 59-60).
C. Metode Demonstrasi dan Metode Portofolio
1. M< tode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
1) Metode
Istilah metode demonstrasi berasal dari kata “metode” dan
“demonstrasi”. Adapun pengertian metode :
a) Menurut Nur Uhbiyati
Metode berasal dari bahasa Latin ”meta” yang berarti
melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara ke atau ke.
Dalam bahasa Arab disebut "tariqah” artinya jalan, cara, sistem
dan ketertiban dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut
istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-
cita. (Nur Uhbiyati, 1997:136)
b) Mahmud Yunus dalam Armai Arief mengemukakan bahwa:
Metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh
seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu baik dalam
lingkungan perusahaan/pemiagaan maupun dalam kepuasan
ilmu pengetahuan dan lainnya (Armai Arief, 2002: 87).
c) Menurut Tayar Yusuf mengemukakan bahwa:
Metode adalah cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk
2) Demonstrasi
Demonstrasi terambil dari kata Demonstration (to show) yang
berarti memperagakan atau memperlihatkan proses kelangsungan
sesuatu. (Tayar yusuf, 2002:49)
Adapun beberapa ahli mendefinisikan, pengertian metode
demonstrasi sebagai berikut:
Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar di mana
seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid
sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang sesuatu proses
atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu (Muhammad Zein,
1995:177).
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran
dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan
lisan (Syaiful Bahri Djamarah dkk,1996: 102).
Metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang sudah
tua dan telah digunakan sejak lama. Seorang ibu yang mengajarkan
cara memasak atau makanan kepada anak-anaknya adalah dengan
mendemonstrasikan di muka mereka (Basyirudin Usman dkk,
2002:107).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar bagi guru atau
memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses, misalnya
bagaimana cara bekerjanya sebuah alat pencuci pakaian yang
otomatis (Winamo Surachmad,1980:81).
Jadi kesimpulan pengertian dari metode demonstrasi adalah
suatu metode mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang
sebaya diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh
kelas tentang suatu proses atau untuk memperlihatkan bagaimana
untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu
kepada siswa. Misalnya: proses cara mengerjakan salat.
b. Urgensi Metode Demonstrasi
Adapun urgensi metode demontrasi yaitu:
Dimaksudkan untuk memberikan keterangan dan ketentraman
tertentu kepada anak didik.
1) Untuk memudahkan penjelasan, hingga mudah dipahami, sebab
penggunaan bahasa dalam pengajaran memiliki sifat keterbatasan.
2) Untuk menghindari verbalisme dalam pengajaran.
3) Untuk meneliti sejumlah fakta dan obyek tertentu secara seksama
(Tayar Yusuf, 2002: 49).
c. Landasan/Dasar Metode Demonstrasi
Yang melatar belakangi penggunaan metode demonstrasi pada
pembelajaran fiqih materi salat karena salat adalah kaifiyah atau
gerakan agar akurat sesuai dengan gerakan yang dicontohkan oleh