• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 METODE PERANCANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB 4

METODE PERANCANGAN

4.1StrategiKreatif

4.1.1 StrategiKomunikasi

4.1.1.1Masalah yang Dikomunikasikan

Bagaimanamembuat film animasiyang menginspirasi para penonton untuk tidak pernah takut pada kegagalan dan tetap berusaha menggapai impian dan cita-cita.

4.1.1.2FaktaKunci

Banyak orang jaman sekarang yang sudah melupakan cita-cita yang mereka impikan semasa kecil karenamerasa malas berusaha ataupun sering mengalami kegagalan sehingga mereka menyerah dan pada akhirnya memilih pasrah pada keadaan menghabiskan sisa hidup mereka mengerjakan sesuatu yang tidak mereka sukai.

4.1.1.3TujuanKomunikasi

a. Memberikan sebuah gambaran keadaan seseorang yang putus asa karena mengalami kegagalan pada satu fase dalam hidupnya dan bagaimana cara memotivasi diri.

b. Menjadi refleksi bagi penonton untuk meninjau kembali bagaimana mereka menyikapi dan bertindak ketika menghadapai kegagalan dalam perjalanan mencapai tujuan dan cita-cita.

4.1.1.4Profil Target Komunikasi 1. Demografi

(2)

Usia16-19tahun. Remaja dan dewasa 2. Geografi

Masyarakat di kota-kotabesar. 3. Psikografi

Masyarakat yang menyukai film animasi, cerita fiksi dan seni. Orang-orang yang senang bermimpi, berpikir, cenderung sensitif emosinyadanmemilikiimajinasi yang tinggi.

4.1.1.5Premisatau Plot Cerita

Dua orang sahabat yang berjuang menggapai impian. 4.1.1.6PenetapanJudul Film

Penulis memilih judul "HighFlyer" karena kata-kata ini berarti seseorang yang berhasil mencapai tujuannya berkat usaha dan kegigihannya. Layaknya karakter utama dalam film ini yang ketika mengalami kegagalan dapat kembali bangkit dan berhasil mencapai tujuannya.

4.1.1.7Ringkasan Cerita

Tiga anak kecil yang bersahabat, Marc, Cecille dan Bert pada suatu saat mereka sedang bermain tanpa sengaja melewati kerumunan banyak orang. Cecille yang penasaran meminta Marc untuk mengangkatnya agar bisa melihat apa yang disaksikan oleh kerumunan orang tersebut. Seorang pemain streetball yang mengangkat piala membuat Cecille terpanah. Sejak saat itu Cecille bermimpi menjadi pemain streetball dan menjuarai kompetisinya.

Hari demi hari mereka kemudian dihabiskan dengan bermain-main basket bersama hingga mereka beranjak dewasa. Lewat kejadian yang tidak disengaja, Marc, Cecille dan Bert ditantang 3 on 3 oleh pemain streetball profesional. Usai mengalami kekalahan telak, Marc terlihat putus asa dan ingin berhenti bermimpi, namun Cecille segera memberikan dukungan dan motivasi padanya.

(3)

Mereka bertiga kemudian melakukan latihan yang keras sebagai persiapan mengikutin kompetisi streetball. HighFlyer dipilih sebagai nama tim mereka. Saat kompetisi tiba, HighFlyer berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Sebelum pertandingan final Cecille tiba-tiba jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Cecille yang tidak bisa mengikuti pertandingan final terlihat pasrah dengan keadaannya. Marc mengunjungin Cecille dan memberikan dukungan padanya dan berjanji akan memenangkan pertandingan final.

Pertandingan final streetball akhirnya tiba. Setelah mendapat persetujuan dari berbagai official, HighFlyer akhirnya diijinkan mengikuti pertandingan dengan 2 orang saja. Lawan mereka di final adalah TripleThreat yang pernah menantang mereka 3 on 3. Pertandingan final berlangsung sengit dan secara mengejutkan HighFlyer berhasi menjadi juara.

4.1.1.8Treatment Cerita

1. Marc, Cecille dan Bert sedang bermain-main.

2. Mereka melewati dan melihat kerumunan orang banyak.

3. Cecille merasa penasaran apa yang dilihat orang-orang tersebut. 4. Cecille meminta Marc mengangkatnya agar bisa melihat.

5. Cecille terpanah melihat seorang pemain streetball yang mengangkat piala. 6. Cecille membayangkan dirinya yang mengangkat piala.

8. Mereka bertiga beranjak dewasa. 9. HighFlyer dipilih sebagai nama tim.

10. HighFlyer yang meraih kemenangan demi kemenangan menuju final. 11. Cecille jatuh sakit.

12. Marc menjenguk Cecille dirumah sakit dan memberikan semangat. 13. Pertandingan final melawan TripleThreat tetap di jalankan dengan kondisi 2 lawan 3.

(4)

14. Pertandingan berlangsung sengit.

15. Marc mengandalkan lemparan 3 angka dan Bert dengan kecepatan dan passing.

16. TripleThreat sempat terdesak karena lemparan-lemparan 3 angka yang dilakukan Marc.

17. 7detik sebelum pertandingan usai, HighFlyer masih ketinggalan 1 angka. 18. Marc mendapat kesempatan untuk melakukan lemparan 3 angka berkat passing dari Bert.

19. Ke 3 pemain TripleThreat berusaha menghalangi Marc. 20. Bola yang dilempar membentur bibir ring.

21. Marc berlari dan melompat menyambut bola. 22. Rick muncul di hadapannya siap melakukan block. 23. Marc berhasil memasukkan bola.

24. HighFlyer berhasil memenangkan pertandingan. 25. Marc dan Bert mendapatkan piala.

4.1.1.9Skenario / Naskah

EXT : JALANAN, LAPANGAN STREETBALL - PAGI

Tiga orang anak kecil, Marc, Cecille, dan Bert sedang bermain-main bersama.

Mereka melihat sekerumunan orang yang kelihatannya sedang memperhatikan sesuatu dengan antusias. Terlihat dari gesture mereka.

Cecille mengajak Marc dan Bert untuk melihat apa yang ada di balik kerumunan orang tersebut.Cecille melompat-lompat berusaha melihat apa yang sedang terjadi. Cecille meminta Marc untuk mengangkatnya.

(5)

Marc membungkukan badan untuk membantu Cecille. Cecille melihat seorang pemain streetball sedang

memegang piala dan terlihat banner kompetisi

streetball di belakangnya.

Ekspresi wajah Cecille yang kagum dan membayangkan dirinya yang memegang piala tersebut.

EXT : LAPANGAN STREETBALL- PAGI

Mereka bertiga mulai bermain basket setiap hari. Mulai dari melakukan passing hingga gerakan-gerakan yang sulit pun mereka coba.

Bola basket yang melayang di udara disusul Cecille kecil yang melompat dan beranjak dewasa.Cecille melakukan dunk dibantu oleh Marc.

Bert memberikan passing kepada Marc yang langsung melakukan 3point shoot.Bola membentur ring dan menggelinding keluar lapangan.Marc yang berlari mengejar bola tiba-tiba melihat bola ditahan oleh kaki seseorang.

Marc menengok ke arah orang tersebut.Rick dengan ekspresi wajah yang sombong menatap Marc.Rick langsung men-dribble bola melewati Marc, Cecille dan Bert dan melakukan dunk.

Marc, Cecille, dan Bert yang kaget melihat kemampuan Rick.Rick menantang mereka untuk bertanding 3 on 3 dengan maksud hanya untuk mempermalukan mereka. Rick sambil memberikan bola dan kesempatan pertama pada mereka.

Bert mengoper bola kepada Cecille yang melanjutkan operan ke arah Marc yang berdiri bebas.Marc melompat untuk melakukan lay up.Rick melakukan block yang keras.

FADE TO WHITE

Marc, Cecille, dan Bert yang kelelahan setelah dikalahkan. Rick, Chris, dan Piere meninggalkan lapangan. Terlihat sehelai kertas jatuh dari tas Piere.

Cecille melihat kertas tadi dan mengambilnya. Terlihat kompetisi streetball rutin akan segera dilaksanakan kembali. Kompetisi yang sama saat mereka menyaksikan pengangkatan piala saat kecil.

(6)

Cecille melihat Marc yang tampaknya sangat tepukul karena kekalahan tersebut.Cecille berusaha memberi semangat padanya sambil memgang hidung Marc yang kaget dengan apa yang dilakukan Cecille.

Cecille tersenyum dan mengepalkan telapak tangannya memberi semangat pada Marc.Tangan yang satunya memegang kertas brosur dan memperlihatkannya pada Marc. Marc kemudian tersenyum dan memberikan fist bump ke Cecille.

Cecille kemudian merangkul kedua temannya sambil tertawa.

EXT : LAPANGAN STREETBALL - SORE

Marc, Cecille, dan Bert sedang melakukan latihan.Bert fokus pada latihan kecepatan dan ketahanan.Marc fokus dengan latihan menembak 3point.

Cecille sebagai pemain all-rounder latihan melakukan drive.

EXT : LAPANGAN STREETBALL(KOMPETISI) - DAY

Banner kompetisi streetball yang sudah rutin diadakan. Ekspresi Marc, Cecille, dan Bert yang takjub karena

mereka benar-benar bisa mengikuti kompetisi

streetball.

HighFlyer yang memenangkan pertandingan-pertandingan untuk melaju ke babak final.

Usai pertandingan semifinal, Cecille memegang dadanya seakan susah bernapas. Cecille tiba-tiba pingsan. Marc dan Bert memegang Cecille agar tidak terjatuh.

INT : RUMAH SAKIT - SORE

Cecille yang duduk di atas kasur pasien dan dikunjungi oleh Marc dan Bert. Wajah Cecille terlihat sedih. Marc berusaha memberi semangat sambil memegang hidung Cecille.

EXT : LAPANGAN STREETBALL(KOMPETISI) - SORE

Suasana lapangan streetball ramai penonton yang akan menyaksikan pertandingan final. Kedua tim memasukin lapangan. Marc dan Bert kaget ternyata lawan mereka di final adalah TripleThreat.

(7)

Official dan HighFlyer mendiskusikan kondisi mereka yang hanya 2 orang akan melawan 3 orang dari TripleThreat.

Persetujuan akhirnya dicapai dan pertandingan final segera dimulai.

Tip off dimenangkan oleh TripleThreat yang langsung mencetak angka.Marc membawa bola di luar lingkaran

3point. Ketiga pemain TripleThreat mewaspadai

kemampuan Marc menembak 3point. Marc mengoper bola ke arah Bert yang hampir tanpa penjagaan.

Chris dengan gesit langsung menjaga Bert. Bert kembali memberikan bola kepada Marc yang berlari tepat ke belakangnya dan langsung menembak.HighFlyer berhasil mencetak angka.

Persaingan antara pemain-pemain HighFlyer dan

TripleThreat dengan irama permainan yang cepat.

Marc dengan lemparan 3point-nya dan Bert dengan passing-passingnya. TripleThreat dengan power play yang menjadi andalan mereka.

Waktu tersisa 7 detik dan HighFlyer ketinggalan 1 angka. Marc berusaha menemukan celah untuk menembak 3 point, namun masih bisa dihalangi oleh Chris.

Bola diberikan pada Bert yang dijaga oleh Piere. Bert berhasil mengecoh Piere dan langsung berlari menuju ring. Chris, dan Rick bergegas untuk menghalangi Bert. Bert memberikan operan balik kepada Marc yang berdiri bebas.

Para pemain TripleThreat langsung menerjang Marc yang menembakkan bola.Bola berhasil mengenai jari tengah Rick. Marc yang menyadarinya langsung berlari ke arah ring. TripleThreat kaget dengan reaksi cepat Marc. Rick langsung menyusul Marc.

Bola membentur ring dan Marc melompat mengambilnya. Rick menghalanginya di depan.Marc berhasil melakukan dunk yang tidak bisa dihalau oleh Rick dan memenangkan pertandingan.

Marc berteriak keras karena berhasil memenangkan pertandingan. Marc dan Bert diberikan piala dan mereka mengangkatnya bersama-sama.

(8)

4.2StrategiDesain

4.2.1 Strategi Visual

Gaya visual yang digunakan dalam animasi ini adalah bentuk manusia yang distilasi(dikartunkan) dan environment background yang bergaya kartun menggunakan shading 1 warna.

(9)

4.2.2Mood / Motion

Untukmood warna, menggunakan warna-warna dull untuk menggambarkan suasana karakter utama yang sedang putus asa mengalami kegagalan. Sedangkan pada saat pertandingan basket akan digunakan warna-warna warm untuk memberi kesan tingginya tensi pertandingan.

4.2.3 KarakterdanEnvironment

Animasi ini memiliki 2 karakter utama dan 4 karakter pendukung.

Marc

Marc adalah sahabat Cecille sejak kecil. Selalu menemani Cecille bermain basket dan bermimpi bersamanya. Marc adalah karakter yang kurang optimis namun selalu bisa mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Marc memiliki postur tubuh tinggi kurus.

Cecille

Cewek tomboi yang merupakan sahabat Marc sejak kecil. Cecille adalah karakter yang optimis dan selalu mendukung teman-temannya.Diantara ketiganya, Cecille yang paling berambisi untuk memenangkan turnamen streetball. Berpostur sedang dan ideal, dan memiliki fisik yang kuat.

Bert

Adik dari Marc yang selalu ikut serta dalam setiap kegiatan Marc dan Cecille. Memiliki karakter yang mirip dengan Marc namun lebih ceria dan cuek. Berpostur tubuh pendek dan kurus.

(10)

Piere

Salah satu anggota Triple Threat. Merupakan yang tercepat di kejuaraan streetball. Sangat percaya diri dan jarang mempercayai rekannya.

Chris

Karakter paling low-profile dalam Triple Threat. Sangat tenang dan tidak mudah terpancing emosinya.

Piere

Ketua dari tim Triple Threat. Arogan dan percaya diri, suka meremehkan orang lain. Memiliki tubuh yang besar dan kuat.

Environment dalam film ini akan dieksekusi menggunakan teknik 2d Digital ainting dengan gaya stilasi lapangan streetball berdasarkan pengalaman dan hasil observasi penulis. Kamar dari karakter utama yang suka berolahraga terutama basket dengan elemen-elemen pendukung ke dalamnya.

(11)

4.3 Pipeline Produksi 4.3.1 Pre Pro

1. Brainstorming dan Observasi

Pengumpulan segala data literatur, visual pendukungdan kata kunci yang dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan ide cerita. 2. Naskah

Ide yang berupa premise dan sinopsis dijabarkan menjadi treatment urutan alur kisah dan dikembangkan menjadi naskah. 3. Desain Karakter

Berdasarkan data yang telah diperoleh, perwatakan dan sifat tokoh diwujudkan menjadi character sheet dan setting environment. 4. Storyboard dan animatic

Pengaplikasian rencana layout sinematografi pengambilan gambar sesuai plot serta timing yang sesuai.

5. Dubbing, Musik dan Sound

Proses merekam suara jika dibutuhkan dialog dan penambahan sound dan musik yang diperlukan.

4.3.2Produksi 1. Lay out

Merencanakan penempatan karakter pada setiap scene. 2. Key motion

Membuat gerakan-gerakan kunci dari setiap gerakan karakter yang akan dianimasi.

3. In Between

Menambahkan gambar-gambar di antara gerakan kunci yang sudah dikerjakan sebelumnya.

4. Background

Menggambar background dan menambahkan elemen-elemen dalam environment untuk mendukung cerita.

5. Coloring

(12)

4.3.3 Post Pro

1. Compositing dan Editing

Proses pencapaian mood warna dan efek kamera dalam tiap scene.

2. Sound effect

Penambahan suara dan ambiens pada film 3. Final render

Gambar

Gambar 4.1ReferensiVisual StyleAnimasi
Gambar 4.2ReferensiVisualuntukEnvironment

Referensi

Dokumen terkait

Divisi Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Ekosistem sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan, monitoring dan

Naskah Drama anak sekolah (Anak kuper , tidak selalu buruk)

Buku ini bukanlah kumpulan MANTRA-MANTRA SIHIR untuk mendapat wanita secara instan yang hanya dengan membacanya. Buku ini hadir sebagai panduan Anda dalam mendekati wanita

bahwa dalam rangka mendukung pelayanan, pembiayaan terhadap pembangunan dan pemeliharaan tempat rekreasi dan/atau fasilitas/sarana olah raga di tempat rekreasi, maka

Secara persiapan mahasiswa praktikan tentunya sudah dibekali ilmu dan praktek mengajar dalam perkuliahan. Akan tetapi mengingat terbatasnya kemampuan yang dimiliki

Currently, the use of live feed in the commercial production of bivalve larvae, such as oyster, scallop and clams, is reduced by the transfer of spat as soon as possible from

Waduk Cirata merupakan waduk yang juga digunakan untuk pembangkitan listrik terletak kurang lebih 51 km di hilir Waduk Saguling. Waduk Cirata dengan luas DAS 4.119 km 2 dan

Pasien dan keluarga pasien menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga mengalami keluhan yang sama dengan pasien dan tidak ada yang mempunyai riwayat TB