• Tidak ada hasil yang ditemukan

19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

19.0 TEORI PERUBAHAN

Penjelasan Mengenai Teori Perubahan

(

maksimum 175 kata

)

Untuk mempertahankan keberadaan Hutan Geumpang dan sebagian Kawasan Blang Raweu, suatu kawasan yang kaya akan nilai keanekaragaman hayati

dan habitat bagi sejumlah satwa terancam punah seperti Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, dan Orang Utan Sumatera dan juga melindunginya dari

praktik pertanian berpindah. Kampanye Pride akan diarahkan untuk meningkatkan pemahaman akan fungsi hutan, peraturan dan undang-undang

kehutanan dan konservasi satwa dan memperkenalkan sistem agroforestri/ wanatani sebagai praktik pertanian yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil

dan produktifitas lahan kebun. Di akhir masa kampanye, diharapkan petani lokal setempat akan mengetahui fungsi hutan dan mendukung perlindungan

hutan serta mengadopsi sistem agroforestri/wanatani secara permanen.

(To maintain visibility of Geumpang forest, and in particular the Blang Raweu area, an area rich in biodiversity and home to many endangered species such as the Sumatran elephant, Sumatran tiger

and Sumatran orangutan, and to protect it from shifting cultivation practices, Pride will be used to increase understanding of forest functions, forest and wildlife conservation acts and introduce agro

forestry systems as a more effective practice to increase agriculture products. By the end of the campaign, it is expected that local farmers will know more about forest functions and be supportive of

forest protection by adopting permanent agro forestry systems (agro forestry).)

H. Teori Perubahan

(2)

19.1 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU SELURUH KHALAYAK

SELURUH

KELOMPOK

SASARAN

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Sasaran Fokus Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama1 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra Sistem ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik keilmiahan/ Secara lainnya

Tujuan

keanekaragaman

hayati:

Untuk mengamankan habitat spesies endemik dan terancam punah Gajah Sumatera Gajah Sumatera yang merupakan spesies endemik dan terancam punah Habibat alami Gajah Sumatera terjaga Populasi dan Habibat alami Gajah Sumatera aman dari aktfitas perluasan perkebunan baru yang tumpang tindih dengan jalur Gajah Program Pemantauan dan identifikasi wilayah konflik dan pemetaan lokasi Sukarela-wan yang diawasi oleh FFI Aceh

FFI Aceh dan

BKSDA Aceh Jumlah titik konflik satwa dan jalur gajah Survei pemetaan lokasi konflik satwa dan identifikasi jalur gajah di wilayah Mane Di seluruh kecamata n Mane Desember 2009-Mei 2009 Tidak ada

Tujuan

mengurangi

ancaman:

1) Pelatihan Pertanian Menetap dengan sistem Intensifikasi Adanya Pelatihan pertanian untuk kalangan petani Mane Pelatihan-pelatihan berjalan Petani lokal Mane menjadi terlatih Program Pelatihan Pertanian Tenaga asisten lokal, fasilitator pertanian dan narasumber yang berkompeten Laptop dan proyektor FFI & BPTP NAD, Tenaga Penyuluh Kecamatan dan Kabupaten, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pidie Jumlah petani yang hadir dan proaktif di setiap kegiatan pelatihan Pelatihan, Diskusi, Observasi dan Praktek Lapangan Des. 2009 8-10 kali pelatihan hingga Desember 2009 Tidak ada

1

(3)

SELURUH

KELOMPOK

SASARAN

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Sasaran Fokus Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama1 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra Sistem ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik keilmiahan/ Secara lainnya 2) Pengembangan kebun demplot agroforesty dan kebun nurseri Pengembangan kebun demplot agroforesty dan kebun nurseri Pola pertanian agroforestri teradopsi di kalangan petani lokal Sekitar10% petani akan mengadopsi pola pertanian agroforestry dan sistem intensifikasi di lahan kebun mereka Pembangun komplek kebun demplot dan nurseri Lahan kebun demplot yang dipinjam pakai Material konstruksi kebun nurseri,

Petani lokal dan FFI & BPTP NAD, Tenag Penyuluh Kecamatan dan Kabupaten, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pidie Adopsi perilaku pertanian yang menetap dengan sistem agroforestri Jumlah petani yang mau menerapkan Sekitar 10 % dari jumlah petani lokal di 4 gampong / desa di Kec. Mane Mulai Sept 2009- Juni 2010 Beberapa petani akan menolak menerapkan/ adopsi teknik intensifikasi secara cepat, mereka berpikir bahwa cara-cara ini akan mengurangi/ menghambat perilaku pembukaan lahan baru yang selama ini menjadi kebutuhannya. Pertumbuhan jenis tanaman agroforesry seringkali memakan waktu yang lama, karenanya pengenalan terhadap peningkatan pengetahuan akan lebih penting dalam fase ini dibanding mengukur hasil pertumbuhan dan dampaknya secara ekonomis kepada petani yang menerapkan.

(4)

SELURUH

KELOMPOK

SASARAN

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Sasaran Fokus Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama1 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra Sistem ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik keilmiahan/ Secara lainnya 1) Pengetahuan tentang pentingnya pola perkebunan menetap, dan masalah-masalah yang berkenaan dengan konflik satwa manusia serta pengetahuan keanekaragaman hayati di dalam kawasan 1) Peningkatan pengetahuan tentang pentingnya pola perkebunan menetap, dan masalah-masalah yang berkenaan dengan konflik satwa manusia serta pengetahuan keanekaragaman hayati di dalam kawasan 1) Kesadaran dan Pengetahuan masyarakat akan meningkat 70% pada Juni 2010 1) Perubahan kesadaran dan pengetahuan 1) Pra/pasca survei 1) Pengetah uan masyarak at akan meningka t hingga 70%. Masyarakat terlalu sibuk dengan aktifitasnya atau tidak bersedia untuk menghadiri pertemuan Tidak ada 3) Kampanye Pride di seluruh lokasi Kec. Mane 2) Dukungan dan keterlibatan dalam kampanye 2) Dukungan pada program pelestarian alam dan satwa liar terancam punah Gajah Sumatera 2) Pada Juni 2010, 70% masyarakat akan bersedia ikut serta dan pro-aktif dalam program pelestarian hutan dan satwa terancam punah. Pesan kognitif disebarkan melalui VCD/DVD, papan reklame, lembar dakwah dan Selebaran/ Factsheet. Pesan emosional disebarkan melalui lembar khotbah, kunjungan sekolah, dan panggung boneka Pesan perorangan Pertemuan orang per orang dengan masyarakat Sukarelawan dan Material kampanye cetak dan non cetak FFI beserta Komunitas Sahabat Ulu Masen, Tim Patroli Ranger Blang Raweu & Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat 2) Pernyataan dukungan 1) Pra/pasca survei 2) 70% masyarak at akan menduku ng program Pride Sepanjang Tahun hingga Juni 2010 Kurangnya dukungan dari tetua gampong, pemuka adat dan pemuka agama lainnya Tidak ada

(5)

H. Teori Perubahan

19.2 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA PETANI

PETANI

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama2 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra ukuran Sistem Metode Target Frekuensi Sosial politik

Secara keilmiahan/

lainnya

1) Nilai

keane-karagaman hayati 1) Pengetahuan mengenai nilai keanekaragaman hayati 1) Pada Desember 2009, 70% petani akan peduli tentang ancaman kawasan dan arti penting pelestarian hutan Ulu Masen dan Blang Raweu (meningkat dari 58%) dan 70% petani akan paham arti penting perlindungan terhadap satwa Gajah dan Harimau Sumatera (meningkat dari 58%) 1) 70% meningkat dari 58%

Tingkatan

perenungan

(Pengetahuan)

2) Ancaman (pada Gajah Sumatera dan manusia) yang disebabkan oleh sistem pembukaan lahan kebun baru

2) Pengetahuan mengenai ancaman yang disebabkan oleh sistem pembukaan lahan kebun baru 2) Pada Desember 2009, 70% petani memahami bahwa pembukaan lahan garapan baru adalah ancaman serius Pesan kognitif disebarkan melalui VCD/DVD, papan reklame, lembar dakwah dan Selebaran/ Factsheet. Material Kampanye Laptop dan proyektor powerpoint Sukarelawan Komunitas Sahabat Ulu Masen (SUM) Perubahan kesadaran dan pengetahuan Pra/pasca survei 2) 70% meningkat dari 34.5%; 70% meningkat dari 43%.

Agt & Juni

2010 Tidak ada

2

(6)

PETANI

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama2 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra ukuran Sistem Metode Target Frekuensi Sosial politik

Secara keilmiahan/ lainnya terhadap kelestarian hutan (meningkat dari 34.5%) dan 70% petani akan memahami dampak dari aktifitas pembukaan lahan garapan baru bagi kawasan hutan dan satwa yang berada didalamnya. (meningkat dari 43%). 3) Bagaimana penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun petani dan pemukiman warga

3) Pengetahuan mengenai penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun petani dan pemukiman warga 3) Pada Desember 2009, 70% petani akan paham penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun dan pemukiman mereka. (meningkat dari 38.7%) 3) 70% meningkat dari 38.7%

Tingkat

Persiapan

(Sikap)

1) Adanya kesepakatan mengenai masalah tidak membuka lahan garapan baru di kawasan hutan lindung dan Hutan Ulu Masen 1) Adanya kesepakatan mengenai masalah tidak membuka lahan garapan baru di kawasan hutan lindung dan Hutan Ulu Masen

1) Pada Desember 2009, 70% petani setuju untuk tidak membuka lahan garapan baru didalam Pesan emosional disebarkan melalui lembar khotbah dan poster Lembar khotbah dan poster Komunitas Sahabat Ulu Masen (SUM) Perubahan

sikap Pra/pasca survei 70% meningkat dari 39.7%

Desember

2009 Kurangnya dukungan dari tetua gampong, pemuka adat dan pemuka agama lainnya

(7)

PETANI

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama2 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra ukuran Sistem Metode Target Frekuensi Sosial politik

Secara keilmiahan/ lainnya kawasan hutan lindung dan kawasan hutan Ulu Masen (Meningkat dari 39.7% pada survei pra-proyek)

Tingkatan

Validasi

(Sikap)

Isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia.

Membahas mengenai masalah isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia.

Pada Desember 2009, 60% petani akan berbicara satu sama lainnya mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia. (meningkat dari 10% pada survei pra-proyek). Pesan Perorangan Pertemuan dengan masyarakat

Tidak ada, Berbicara satu

sama lain Pra/pasca survei 60% lebih dari 10% Desember 2009 Petani terlalu sibuk atau tidak ingin menghadiri pertemuan Petani khawatir bahwa pertemuan-pertemuan yang membahas masalah ini justru membawa kerugian ke mereka dengan pembatasan dan larangan-larangan. Tidak ada

(8)

PETANI

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama2 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra ukuran Sistem Metode Target Frekuensi Sosial politik

Secara keilmiahan/ lainnya 1) Pelatihan pertanian menetap dengan sistem intensifikasi 1)Pengetahuan mengenai bagaimana cara dan teknik pertanin menetap dengan sistem intensifikasi dan model agroferstri 1) Pada September 2008, 100% petani akan diberikan pelatihan teknologi intensifikasi pertanian. 1) Pelatihan pertanian menetap dengan sistem intensifikasi yang baik dan ramah lingkungan 1) Jumlah petani yang hadir dan proaktif di setiap kegiatan pelatihan 1) Jumlah pelatihan, Diskusi, Observasi dan Praktek Lapangan 1) Des. 2009 1) 8-10 kali pelatihan hingga Desember 2009 1) Petani terlalu sibuk di kebunnya atau tidak ingin menghadiri sesi pelatihan / Musim panen 1) Tidak ada

Tingkatan

pelaksanaan

(Praktek)

2) Pengembangan kebun demplot agroforesty dan kebun nurseri 2) Pola pertanian agroforestri teradopsi di kalangan petani lokal 2) Sekitar10% petani akan mengadopsi pola pertanian agroforestry dan sistem intensifikasi di lahan kebun mereka 2) Pembangunan dan pengembangan komplek kebun demplot dan nurseri Tenaga asisten lokal, fasilitator pertanian dan narasumber yang berkompeten Laptop dan proyektor Lahan kebun demplot yang dipinjam pakai Material konstruksi kebun nurseri, FFI & BPTP NAD, Tenaga Penyuluh Kecamatan dan Kabupaten, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pidie BKSDA NAD Komunitas Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM) dan Tim Patroli Ranger Blang Raweu 2) Adopsi perilaku pertanian yang menetap dengan sistem agroforestri 2) Jumlah petani yang mau menerapkan 2) Sekitar 10 % dari jumlah petani lokal di 4 gampong/ desa di Kec. Mane 2) Mulai Sept 2009- Juni 2010 Beberapa petani akan menolak menerapkan/ adopsi teknik intensifikasi secara cepat, mereka berpikir bahwa cara-cara ini akan mengurangi/ menghambat perilaku pembukaan lahan baru yang selama ini menjadi kebutuhannya. Pertumbuhan jenis tanaman agroforesry seringkali memakan waktu yang lama, karenanya pengenalan terhadap peningkatan pengetahuan akan lebih penting dalam fase ini dibanding mengukur hasil pertumbuhan dan dampaknya secara ekonomis kepada petani yang menerapkan.

(9)

H. Teori Perubahan

19.3 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA MASYARAKAT UMUM

MASYARAKAT

UMUM

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama3 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra Sistem ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik

Secara keilmiahan/

lainnya

1) Nilai

keane-karagaman hayati 1) Pengetahuan mengenai nilai keanekaragaman hayati 1) Pada Februari 2010, 75% masyarakat akan lebih peduli tentang pentingnya pelestarian hutan dan satwa yang ada di dalam kawasan mereka. (meningkat dari 57%) 75% meningkat dari 57%

ingkatan

Kontemplasi

(Pengetahuan)

2) Ancaman (pada Gajah Sumatera dan manusia) yang berada dalam kawasan Hutan Geumpang-Ulu Masen dan Kawasan Blang Raweu 2) Pengetahuan mengenai ancaman yang berada dalam kawasan Hutan Geumpang-Ulu Masen dan Kawasan Blang Raweu 2) Pada Februari 2010, 70% masyarakat telah mengetahui tentang ancaman-ancaman kawasan hutan dan kawasan Blang Raweu. (meningkat dari 30%) Pesan kognitif disebarkan melalui poster, selebaran, lembar dakwah, pamflet, dan media film pendek format VCD/ DVD, radio komunitas Pesan emosional disebarkan melalui kunjungan sekolah, panggung boneka Karya seni, penyeni grafis untuk poster Media pendukung pencetakan dan audio visual Komunitas Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM), Lembaga Mitra Utama (LMU) dengan dukungan dari rumah media LMU dengan dukungan dari Departemen Pendidikan Perubahan

pengetahuan Pra/pasca survei

70% meningkat dari 30%

Sepanjang

tahun Tidak ada

3

(10)

MASYARAKAT

UMUM

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama3 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra Sistem ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik

Secara keilmiahan/ lainnya 3) Bagaimana keterkaitan antara kerusakan hutan dan gangguan satwa 3) Pengetahuan mengenai keterkaitan antara kerusakan hutan dan gangguan satwa

3) Pada Februari 2010, 70% masyarakat mane telah mengetahui keterkaitan antara sempitnya hutan, gangguan pada habitat Gajah dan munculnya konflik satwa-manusia di daerahnya. (meningkat dari 43%) 3) 70% meningkat dari 43 %

Tingkatan

Persiapan

(Sikap)

Dukungan untuk pernyataan bahwa pembukaan lahan baru adalah suatu ancaman terhadap kawasan hutan Geumpang Ulu Masen dan Kawasan Blang Raweu Dukungan untuk pernyataan bahwa pembukaan lahan baru adalah suatu ancaman terhadap kawasan hutan Geumpang Ulu Masen dan Kawasan Blang Raweu Hingga Desember 2009, 70% penduduk mengambil sikap menyetujui bahwa pembukaan lahan merupakan ancaman serius terhadap kawasan (meningkat dari 38%). Pesan kognitif disebarkan melalui poster, selebaran, lembar dakwah, pamflet, dan media film pendek format VCD/ DVD, radio komunitas. Lembar khotbah dan poster Tidak ada , LMU dibantu Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM) dan Tim Patroli Ranger Blang Raweu Perbahan

Sikap Pra/pasca survei 70% meningkat dari 40 dan 38%

Sepanjang

tahun Kurangnya dukungan dari tetua gampong, dan pemuka adat setempat Petani cenderung menolak sebab mereka menanggap bahwa mereka masih membutuhkan lahan dan lahan bagi mereka masih cukup luas. Tidak ada

Tingkatan

pengakuan

(Sikap)

Isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah dan

Membahas mengenai masalah isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat

Hingga Desember 2009, 50% penduduk akan berbicara satu Pesan perorangan Pertemuan orang per orang dengan Tidak ada , LMU dibantu Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM) Saling memberitahu dan mengingatkan antar warga Pra/pasca survei KAP 50% meningkat dari 10% Juli 2009 & Juni 2010 Masyarakat terlalu sibuk dengan aktifitasnya atau tidak Tidak ada

(11)

MASYARAKAT

UMUM

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan

perilaku Fokus

Hasil yang

dibutuhkan Sasaran utama3 Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra Sistem ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik

Secara keilmiahan/ lainnya Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia.

mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia.

sama lainnya mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia. (meningkat dari 10% pada survei pra-proyek).

masyarakat dan Tim Patroli Ranger Blang Raweu

masyarakt bersedia untuk

menghadiri pertemuan

(12)

H. Teori Perubahan

RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA MASYARAKAT UMUM (Lanjutan)

MASYARAKAT

UMUM

RENCANA AKSI

RENCANA PEMANTAUAN

RESIKO UTAMA

Tingkatan perubahan perilaku

Fokus dibutuhkan Hasil yang Sasaran utama Kegiatan utama diperlukan Alat yang Mitra ukuran Sistem Metode Target Frekuensi Politik Sosial keilmiahan/ Secara lainnya 1) Dukungan dan keterlibatan dalam kampanye 1) Dukungan pada program pelestarian alam dan satwa liar terancam punah Gajah Sumatera 1) Pada Juni 2010, 70% masyarakat akan bersedia ikut serta dan pro-aktif dalam program pelestarian hutan dan satwa terancam punah. 1) 70% masyarakat

Tingkatan

Pelaksanaaan

(Praktek)

Kampanye Bangga pelestarian alam Sukarelawan dan Material kampanye cetak dan non cetak FFI beserta Komunitas Sahabat Ulu Masen, Tim Patroli Ranger Blang Raweu & Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat Keterlibatan dan dukungan dalam program Kampanye Pra/pasca

survei KAP Sepanjang tahun hingga Juni 2010 Masyarakat terlalu sibuk dengan aktifitas kesehariannya masing-masing Tidak ada 2) Kebanggaan

masyarakat 2) Perasaan bangga dapat ikut dalam program pelestarian alam dan satwa liar terancam punah Gajah Sumatera 2) Pada Juni 2010, 70% masyarakat akan bangga terhadap usaha mereka untuk melestarikan satwa terancam punah, seperti Gajah dan Harimau yang berada dalam kawasan mereka. 2) 70% masyarakat akan mendukung program Pride

(13)

19.4 KERANGKA KERJA KAMPANYE: PARA PETANI

Petani lokal dan Masyarakat Mane pada umumnya Fauna & Flora International – Program Aceh (FFI Aceh)

FFI Aceh bekerjasama dengan lembaga mitra pemerintah dan non pemerintah lainnya.

(14)

Pengetahuan (K)

Sikap (A)

Komunikasi Antar Individu (IC)

Penyingkiran

Hambatan (BR)

Perubahan

Perilaku (BC)

Pengurangan

Ancaman (TR)

Hasil

Konservasi (CR)

+

+

+

Æ

Æ

Æ

Para petani menyadari dan sadar akan arti penting kawasan hutan Geumpang dan Blang Raweu bagi kehidupan Kurangnya kesadaran akan arti penting hutan

dan keanekaragaman hayati yang ada

didalamnya

Kurangnya kesadaran mengenai ancaman dari perilaku perluasan kebun-kebun baru di kawasan hutan dan kurangnya pembicaraan tentang kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik

gajah dan manusia.

Kebun yang tumpang tindih dengan jalur Gajah dan Perluasan kebun-kebun baru di dalam habitat Gajah

Pola pertanian yang invasif dan berpindah

Konversi lahan

hutan ke

perkebunan

Habitat Gajah, Harimau dan Orang Utan Sumatera Habitat Gajah, Harimau dan Orang Utan Sumatera terjaga

Para petani sepakat bahwa pembukaan lahan-lahan baru dikawasan hutan/ jalur Gajah akan meningkatkan gangguan satwa dan rusaknya kawasan yang akan berdampak bagi mereka

Para petani akan berbicara satu sama lainnya mengenai isu tentang ancaman dari praktik perkebunan berpindah dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia.

Para petani lokal akan diberikan pelatihan-pelatihan penerapan teknik intensifikasi lahan dan kebun agroforestri

Para petani lokal akan mengadopsi pola pertanian menetap dengan sistem intensifikasi

lahan dan model agroforestri

Model pertanian yang intensif dan sistem agroforestri diadopsi,

jumlah tumpang tindih lahan kebun

dan jalur Gajah menurun, kerusakan

hutan menurun

# 1) Pada Desember 2009, 70% petani akan peduli tentang ancaman kawasan dan arti penting pelestarian hutan Ulu Masen dan Blang Raweu (meningkat dari 58%) dan 70% petani akan paham arti penting perlindungan terhadap satwa Gajah dan Harimau Sumatera (meningkat dari 58%) # 2) Pada Desember 2009, 70% petani memahami bahwa pembukaan lahan garapan baru adalah ancaman serius terhadap kelestarian hutan (meningkat dari 34.5%) # 3) Pada Desember 2009, 70% petani akan paham penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun dan pemukiman mereka. (meningkat dari 38.7%).

# 1) Hingga

Desember 2009,

70% penduduk

mengambil sikap

menyetujui bahwa

pembukaan lahan

merupakan

ancaman serius

terhadap kawasan

(meningkat dari

39.7%).

# 1) Pada Desember 2009, 60% petani akan berbicara satu sama lainnya mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia. (meningkat dari 10% pada survei pra-proyek).

Mengurangi

jumlah praktik

perluasan kebun

baru dan

perkebunan

berpindah di

wilayah jalur

Gajah dan di

sekitar Hutan

Geumpang, Ulu

Masen, Aceh

# 1) Pada September 2008, 100% petani akan diberikan pelatihan teknologi intensifikasi pertanian. # 2) Sekitar10% petani akan mengadopsi pola pertanian agroforestry dan sistem intensifikasi di lahan kebun mereka.

Jumlah petani yang akan mengadopsi pola pertanian menetap dengan sistem intensifikasi lahan dan agrooresry di lahan kebun mereka akan terus meningkat setelah Juni 2010 (dari target sekitar 10% petani di akhir Juni 2010). Adopsi sistem pertanian menetap dan pengurangan dampak pada hutan Geumpang dan kawasan Blang Raweu, serta Habitat Gajah, Harimau dan Orang Utan Sumatra akan meningkat setelah Juni 2010 Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan kognitif, emosional

Survei Pra/ Pasca menyatakan perubahan dalam kesadaran Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan kognitif, emosional

Survei Pra/ Pasca menyatakan perubahan dalam

sikap

Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan antar pribadi

dan tatap muka dalam pertemuan

Survei Pra/ Pasca dan Perbincangan-perbincangan tatap muka Pelatihan-pelatihan penerapan teknik intensifikasi lahan dan kebun agroforestri untuk petani lokal Jumlah pelatihan dan keikutsertaan petani dalam pelatihan Penyelesaian konstruksi kebun demplot agroforesri

Jumlah petani yang mau menerapkan/ adopsi sistem agroforestri Manajemen Keberlanjutan Kebun Demplot Agroforestri dan Pembibitan Masyarakat

Jumlah petani yang mau menerapkan/ adopsi sistem agroforestri Rantai Hasil Rantai Fakt or Tuju a n SMA RT Strategi & Ta kti k Renca n a Monit o rin g ToC Pembuatan Kebun Demplot Agroforestri

oleh FFI dan lembaga mitra lainnya

Pengembangan Kebun Demplot Agroforestri

oleh FFI dan lembaga mitra pemerintah

(15)

19.5 KERANGKA KERJA KAMPANYE: MASYARAKAT UMUM

Petani lokal dan Masyarakat Mane pada umumnya Fauna & Flora International – Program Aceh (FFI Aceh)

FFI Aceh bekerjasama dengan lembaga mitra pemerintah dan non pemerintah lainnya.

(16)

Pengetahuan (K)

Sikap (A)

Komunikasi Antar Individu (IC)

Penyingkiran

Hambatan (BR)

Perubahan

Perilaku (BC)

Pengurangan

Ancaman (TR)

Hasil

Konservasi (CR)

+

+

+

Æ

Æ

Æ

Masyarakat Mane akan menyadari dan

sadar arti penting kawasan hutan Geumpang dan Blang Raweu bagi kehidupan mereka Kurangnya kesadaran akan arti penting hutan

dan keanekaragaman hayati yang ada

didalamnya

Kurangnya kesadaran mengenai ancaman dari perilaku perluasan kebun-kebun baru di kawasan hutan dan kurangnya pembicaraan tentang kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik

gajah dan manusia.

Kebun yang tumpang tindih dengan jalur Gajah dan Perluasan kebun-kebun baru di dalam habitat Gajah

Pola pertanian yang invasif dan berpindah

Konversi lahan

hutan ke

perkebunan

Habitat Gajah, Harimau dan Orang Utan Sumatera Habitat Gajah, Harimau dan Orang Utan Sumatera terjaga

Masyarakat sepakat bahwa pembukaan lahan-lahan baru dikawasan hutan/ jalur Gajah akan meningkatkan gangguan satwa dan rusaknya kawasan yang akan berdampak bagi mereka

Masyarakat akan berbicara satu sama lainnya mengenai isu tentang ancaman dari praktik perkebunan berpindah dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia.

Masyarakat mendukung program pelestarian

hutan dan satwa terancam punah dan

bangga ikut terlibat di dalamnya.

Masyarakat merasa dan memiliki kebanggaan turut serta dan terlibat dalam program pelestarian hutan

dan satwa di dalamnya.

Saling mencegah dan mengingatkan satu sama lainnya tentang dampak dan ancaman dari aktifitas-aktifitas pembukaan hutan

dengan sistem perkebunan berpindah.

# 1) Pada Februari 2010, 75% masyarakat akan peduli tentang pentingnya pelestarian hutan dan satwa yang ada di dalam kawasan mereka. (meningkat dari 57%) # 2) Pada Februari 2010, 70% masyarakat mengetahui ancaman kawasan hutan dan kawasan Blang Raweu. (meningkat dari 30%). # 3) Pada Februari 2010, 70% masyarakat mengetahui keterkaitan antara sempitnya hutan, gangguan pada habitat Gajah dan munculnya konflik satwa-manusia di daerahnya. (meningkat dari 43%).

# 1) Pada

Desember 2009,

70% penduduk

setuju untuk tidak

membuka lahan

garapan baru

didalam kawasan

hutan lindung dan

kawasan hutan Ulu

Masen (Meningkat

dari 38 % pada

survei pra-proyek)

# 1) Pada Desember 2009, 60% penduduk akan berbicara satu sama lainnya mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat

mengurangi konflik Gajah dan Manusia, dan membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan dengan munculnya konflik gajah dan manusia. (meningkat dari 10% pada survei pra-proyek).

Pada Juni 2010

dukungan

masyarakat

terhadap

program-program

pelestarian hutan

dan satwa

terancam punah

di sekitar Hutan

Geumpang, Ulu

Masen, Aceh

meningkat

# 1) Pada Juni 2010, 70% masyarakat akan bersedia ikut serta dan pro-aktif dalam program pelestarian hutan dan satwa terancam punah. # 2) Pada Juni 2010, 70% masyarakat akan bangga terhadap usaha mereka untuk melestarikan satwa terancam punah, seperti Gajah dan Harimau yang berada dalam kawasan mereka.

Jumlah

pendukung

program-program

pelestarian hutan

dan satwa

terancam punah

di sekitar Hutan

Geumpang, Ulu

Masen, Aceh

bertambah pada

Juni 2010.

Adopsi sistem pertanian menetap dan pengurangan dampak pada hutan Geumpang dan kawasan Blang Raweu, serta Habitat Gajah, Harimau dan Orang Utan Sumatra akan meningkat setelah Juni 2010 Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan kognitif, emosional

Survei Pra/ Pasca menyatakan perubahan dalam kesadaran Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan kognitif, emosional

Survei Pra/ Pasca menyatakan perubahan dalam

sikap

Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan antar pribadi

dan tatap muka dalam pertemuan

Survei Pra/ Pasca dan Perbincangan-perbincangan tatap muka Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan kognitif, emosional dan tatap muka dalam

pertemuan Survei Pra/ Pasca dan Keterlibatan dalam beragam program Kampanye

Survei Pra/ Pasca dan Keterlibatan dalam beragam program Kampanye

Survei Pra/ Pasca dan Perbincangan-perbincangan tatap muka Kampanye Bangga dan pelestarian alam

Survei Pra/ Pasca dan Keterlibatan dalam beragam program Kampanye Rantai Hasil Rantai Fakt or Tuju a n SMA RT Strategi & Ta kti k Renca n a Monit o rin g ToC Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan kognitif, emosional dan tatap

muka pertemuan

Kesadaran dan Komunikasi pesan-pesan antar pribadi

dan tatap muka dalam pertemuan

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun variabel independen yang paling dominan berhubungan kejadian obesitas adalah Aktivitas fisik dimana anak yang jarang melakukan aktivitas fisik beresiko 39 kali

Selain itu larutan dapar juga dapat dibuat dengan mencampur antara asam lemah dengan basa kuat, atau asam kuat dengan basa lemah dengan syarat konsentrasi yang lemah lebih besar

Ditemukan ketidakpatuhan material yang sama seperti yang telah diungkapkan dalam pernyataan pengurus Wajar tanpa pengecualian, dengan memodifikasi paragraf pendapat

[r]

Reply Yudho Setyo January 6, 2014 at 3:07 PM Halo Fasdheva, You’re welcome.. Semoga bermanfaat. Monggo gan, langsung aja  Reply 19. 

Selain jarak yang begitu jauh untuk ditempuh, Marlin juga mempunyai anak-anak yang tak bisa ditinggalkan begitu saja hanya untuk bertemu dengan mantan kekasih..

Dalam penelitian ini masalah hanya dibatasi pada aspek meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan

Pada primigavida atau ibu yang pertama kali hamil sering mengalami stress dalam mengalami persalinan sehingga dapat terjadi preeklamsia. Primigravida mengalami kejadian