• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tenggarong, 2014 Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tenggarong, 2014 Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas izin dan rahmat-Nya sehingga pekerjaan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat terselesaikan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran manajemen dan aparatur Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan, memudahkan seluruh jajaran manajemen dan aparatur Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah, dan terukur untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Perubahan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2011-2015 dan acuan bagi unit-unit kerja yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan, serta menjadi alat kendali untuk mengevaluasi kinerja masing-masing unit kerja sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah disusun serta acuan bagi penyusunan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendapatan Daerah setiap akhir tahun anggaran dan kemudian secara akumulatif menjadi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah setiap tahunnya, serta Laporan Pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya.

Akhir kata, kami berharap agar Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ini dapat menjadi acuan untuk meningkatan kinerja bagi seluruh jajaran dan staf Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Mudah-mudahan hasil dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tenggarong, 2014 Kepala Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Kutai Kartanegara

DR. H. M. IRFAN PRANANTA, SE, MM NIP. 19740818 199503 1 006

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Maksud dan Tujuan ... I-3 1.3. Landasan Hukum ... I-3 1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ... I-5 1.5. Sistematika Penulisan ... I-5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi ... II-1 2.1.1.Tugas dan Fungsi ... II-1 2.1.2.Susunan Organisasi ... II-17 2.2. Sumber Daya Manusia ... II-18 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ... II-20 2.3.1. Capaian Kinerja Tahun 2011 ... II-22 2.3.2. Capaian Kinerja Tahun 2012 ... II-24 2.3.2. Capaian Kinerja Tahun 2013 ... II-28 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... II-49 2.4.1.Tantangan ... II-49 2.4.2.Peluang ... II-49 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ... III-1 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... III-2 3.3. Telaahan Renstra Dinas Pendapatan Kalimantan Timur ... III-8 3.4. Penentuan Isu-isu Strategis ... III-10

(4)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi ... IV-1 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... IV-2 4.3. Strategi dan Kebijakan ... IV-4 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin ... II-19 Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon ... II-19 Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ... II-19 Tabel 2.4. Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ... II-21 Tabel 2.5. Realisasi Pencapaian Target Indikator Kinerja Tahun 2011 ... II-22 Tabel 2.6. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ... II-42 Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Kutai Kartanegara ... II-43 Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah ... II-48 Tabel 3.1. Formulasi Strategi Berdasarkan Analisis SWOT ... III-11 Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD ... IV-3 Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ... VI-2

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan Renstra SKPD (Dinas Pendapatan Daerah) Kabupaten Kutai Kartanegara

dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ... I-5 Gambar 2.1 Realisasi Anggaran Program Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2013 ... II-46 Gambar 2.2 Anggaran Program Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2011-2013 ... II-47

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengacu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai derivasi dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal tersebut dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai daerah otonom telah memiliki dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan Provinsi dan Nasional. Pelaksanaan pembangunan Kutai Kartanegara sejak tahun 2011 berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2010 tentang RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015. Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah yang menginjak tahun ke-3, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan perubahan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015.

Sebagai konsekuensi logis perubahan RPJMD tersebut maka perlu dilakukan penyesuaian Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat

(8)

termasuk Renstra Dinas Pendapatan Daerah. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 25 ayat (3) bahwa “Penyusunan Renstra-SKPD berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif”. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; pada Pasal 85 ayat (2) juga dinyatakan bahwa “Renstra SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif”.

Renstra Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah. Oleh karena itu, renstra Dinas Pendapatan Daerah ini memuat deskripsi visi, misi, tujuan, Sasaran, strategi, Kebijakan dan program kegiatan serta capaian kinerja Dinas Pendapatan Daerah; yang dijadikan sebagai acuan dan penentu arah kinerja masing-masing Sub Bagian dan Seksi di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah.

Proses penyusunan Renstra Dinas Pendapatan Daerah ini sejatinya memerlukan keterlibatan dari seluruh elemen yang terkait dan berkepentingan, baik dari internal maupun eksternal organisasi. Kegiatan penyusunan Renstra Dinas Pendapatan Daerah ini telah melibatkan pembahasan secara intensif dengan semua perwakilan dari Sekretariat dan masing-masing Bidang yang ada di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah. Keterlibatan semua pihak di dalam pembuatan rencana strategis diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan motivasi semua pihak untuk melaksanakan rencana strategis ini.

(9)

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renstra Dinas pendapatan daerah ini adalah sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja atau program kerja tahunan dan lima tahunan, serta sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas pendapatan daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Ada pun tujuannya sebagai berikut:

1) Memudahkan seluruh jajaran manajemen dan aparatur Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah, dan terukur untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD. 2) Sebagai alat kendali untuk mengevaluasi kinerja masing-masing unit

kerja sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah disusun;

3) Terwujudnya keterpaduan dan sinergitas kebijakan dan program/kegiatan yang ditetapkan, untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

1.3. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah:

1) Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

(10)

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

5) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9) Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;

10) Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 27 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015.

(11)

11) Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 44 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pejabat Struktural Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

1.4. Hubungan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Renstra Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2011-2015 merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan penjabaran visi, misi dan program RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015 ke dalam strategi pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah, sekaligus sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendapatan Daerah.

Gambar 1.1. Hubungan Renstra SKPD (Dinas Pendapatan Daerah) Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

1.5. Sistematika Penulisan

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015 disusun dengan

(12)

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang urgensi rencana strategis, tujuan penyusunan, landasan hukum penyusunan, hubungan renstra SKPD dengan dokumen perencanaan lainya dan sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Bab ini memuat tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah, sumber daya manusia, serta kinerja pelayanan Dinas Pendapatan Daerah.

Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Menjelaskan isu-isu strategis yang akan dihadapi, berdasarkan evaluasi, analisis dan prediksi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi melalui penelaahan terhadap permasalahan yang dihadapi serta visi dan misi Kepala Daerah.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab ini berisi pernyataan visi dan rumusan misi, tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendapatan Daerah berikut indikator dan target kinerja masing-masing sasaran, serta strategi dan kebijakan yang disinkronkan dengan visi dan misi Kabupaten Kutai Kartanegara sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.

Memuat rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

(13)

Bab VI Indikator Kinerja Dinas Pendapatan Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Dalam bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VII Penutup

Menjelaskan ringkasan Renstra serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan SKPD dalam mengimplementasikan Renstra.

(14)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PENDAPATAN DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi SKPD 2.1.1 Tugas dan Fungsi

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, yang kemudian mengalami perubahan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Perubahan tersebut terletak pada nama jabatan di Sekretariat, yang sebelumnya terdiri dari: Subbagian Umum; Subbagian Keuangan; dan Subbagian Kepegawaian berubah menjadi: Subbagian Umum dan Kepegawaian; Subbagian keuangan; dan Subbagian Penyusunan Program.

Kedudukan, tugas pokok, dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 79 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas Pejabat Sturuktural Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kedudukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, sedangkan tugas Pokok Dinas Pendapatan Daerah yaitu melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang Pendapatan Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai fungsi:

(15)

(a) Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(b) Pengoordinasian pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah;

(c) Penyelenggaraan pungutan pendapatan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(d) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pungutan pendapatan daerah;

(e) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi dinas pendapatan daerah;

(f) Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendapatan daerah; dan (g) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas.

Adapun uraian tugas sampai dengan satu eselon dibawah kepala Dinas Pendapatan Daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati Nomor 79 Tahun 2012 sebagai berikut:

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas:

(a) Membantu Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya melalui Sekretaris Daerah;

(b) Memimpin, merencanakan, Mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan Dinas;

(c) Merencanakan, menyusun, dan melaksanakan kebijakan pengelolaan urusan Pendapatan Daerah;

(d) Merumuskan konsep sasaran, menyusun kebijakan teknis dibidang Pendapatan Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(e) Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan tugas pokok yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah;

(16)

(f) Membina, melaksanakan kerjasama, dan berkoorDinasi dengan instansi teknis dan organisasi perangkat daerah lainnya yang menyangkut bidang tugasnya;

(g) Mengkoordinasikan, memberikan saran, dan masukan kepada Kepala Daerah tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang Pendapatan Daerah;

(h) Merumuskan kegiatan Sekretariat Dinas yang meliputi urusan umum dan Kepegawaian, Keuangan, dan Penyusunan Program sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(i) Memberikan saran dan masukan kepada Kepala Daerah tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang Pendapatan Daerah;

(j) Merumuskan sasaran penyusunan RENSTRA Dinas Pendapatan Daerah;

(k) Mengorganisasikan penyusunan RENJA Tahunan Dinas

Pendapatan Daerah;

(l) Mengkoordinasikan penyusunan TAPKIN dan LAKIP Dinas, melaporkan kepada kepala daerah secara berkala melalui Sekretaris Daerah ke Bagian Administrasi Organisasi;

(m) Menghimpun dan menyampaikan bahan laporan penyusunan LKPJ Bupati dan LPPD setiap akhir tahun ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

(n) Menghimpun dan menyampaikan bahan laporan penyusunan LKPD setiap akhir tahun ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

(o) Mengkoordinasikan dan Melaporkan pelaksanaan kegiatan pokok dibidang Penerimaan dan Pendapatan Daerah sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Daerah;

(p) Merumuskan rencana strategik serta kebijakan operasional dibidang Pendapatan Daerah, yang meliputi urusan bidang; pendaftaran dan penetapan, penagihan, pembukuan dan

(17)

pelaporan, perencanaan pendapatan, pembinaan, dan pengawasan;

(q) Merumuskan kebijakan pengelolaan pajak dan retribusi daerah kabupaten;

(r) Merumuskan, memfasilitasi, dan evaluasi pelaksanaan retribusi daerah baik skala desa maupun skala kabupaten;

(s) Mengkoordinasikan Raperdes tentang retribusi dan pungutan lainnya;

(t) Mengkoordinasikan rencana penerimaan alokasi DAU kabupaten; (u) Mengkoordinasikan program dan kegiatan kabupaten untuk

didanai dari DAK;

(v) Merencanakan dan menyiapkan data realisasi penerima DBH kabupaten;

(w) Merumuskan sasaran, memfasilitasi, dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah dibidang pendapatan daerah;

(x) Merumuskan sasaran, memfasilitasi, menginventarisir, dan mengidentifikasi data pendapatan daerah;

(y) Monitoring dan evaluasi terhadap rencana strategik dan kebijakan operasional dibidang pendapatan daerah, yang meliputi urusan bidang: pendaftaran dan penetapan, penagihan, pembukuan dan pelaporan, perencanaan pendapatan, pembinaan, dan pengawasan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; (z) Menyusun dan membuat laporan pelaksanaan program dan

rencana kerja tahunan Dinas; dan

(aa) melaksanakan dan melaporkan tugas keDinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah.

2. Sekretaris Dinas, mempunyai tugas:

(a) Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan administrasi teknis Dinas Pendapatan Daerah;

(18)

(c) Menyusun rencana kerja Sekretariat Dinas Pendapatan Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

(d) Merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas;

(e) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu di ambil dalam urusan bidang tugasnya;

(f) Mengkonsultasikan setiap kegiatan Sekretariat yang bersifat urgen kepada Kepala Dinas;

(g) Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategik serta kebijakan operasional Dinas Pendapatan Daerah;

(h) Mengkoordinasikan sasaran penyusunan RENSTRA Dinas Pendapatan Daerah;

(i) Mengkoordinasikan penyusunan RENJA tahunan serta kegiatan operasional Dinas Pendapatan Daerah;

(j) Mengkoordinasikan penyusunan TAPKIN dan LAKIP Dinas, melaporkan kepada kepala daerah secara berkala melalui Kepala Dinas;

(k) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pengisian Blanko LHKPN dan LP2P dilingkungan Dinas;

(l) Mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengatur penyusunan LKPJ Bupati dan LPPD setiap akhir tahun ke Kepala Dinas;

(m) Mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengatur penyusunan LKPD setiap akhir tahun ke Kepala Dinas;

(n) Mengkoordinasikan laporan rekapitulasi daftar hadir bulanan pegawai untuk disampaikan secara berkala ke BKD dan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah;

(o) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan mengusulkan pejabat pengadaan dan pembentukan panitia pengadaan barang/jasa

(19)

pemerintah dilingkungan Dinas, sepanjang belum diberlakukannya kebijakan ULP;

(p) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan mengusulkan

pembentukan panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa pemerintah dilingkungan Dinas;

(q) Mengkoordinasikan sub-sub bagian yang melaksanakan urusan umum dan kepegawaian, keuangan penyusunan program dilingkungan Dinas;

(r) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah dibidang pendapatan daerah;

(s) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, menginventarisir, dan mengidentifikasi data bidang pendapatan daerah;

(t) Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan urusan Sekretariat Dinas;

(u) menyusun dan membuat laporan pelaksanaan program dan rencana kerja tahunan Sekretariat Dinas; dan

(v) melaksanakan dan melaporkan tugas keDinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

3. Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan, mempunyai tugas yaitu: (a) Membantu Kepala Dinas dibidang pendaftaran dan penetapan

melalui Sekretaris Dinas;

(b) Memimpin, membina, mengatur, mengarahkan dan membagi tugas dan menilai hasil kerja bawahan;

(c) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dibidang pendaftaran dan penetapan;

(d) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENSTRA bidang pendaftaran dan penetapan;

(e) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENJA bidang pendaftaran dan penetapan;

(20)

(f) Mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan penyusunan TAPKIN dan LAKIP bidang pendaftaran dan penetapan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;

(g) Mengkoordinasikan, memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam hal teknis;

(h) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan petunjuk teknis yang berkaitan pelaksanaan pendaftaran dan penetapan;

(i) Mengkonsultasikan kegiatan bidang pendaftaran dan penetapan yang bersifat urgen kepada Kepala Dinas;

(j) Menyusun konsep sasaran kebijakan operasional dan strategi dibidang pendaftaran dan penetapan pendapatan daerah;

(k) Menyusun konsep sasaran kebijakan operasional bidang pendaftaran dan penetapan pendapatan daerah;

(l) Mengkoordinasikan dengan Dinas Instansi Pemerintah ditingkat Kabupaten mengenai pemungutan Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah;

(m) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi UPT-UPT yang berada di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mengenai pengenaan Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah yang ada di wilayahnya dan menyampaikan rekapitulasi data Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah kepada Bidang Pendaftaran dan Penetapan Dinas Pendapatan Daerah setiap 3 bulan sekali;

(n) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi tugas-tugas para Sub Bidang (Pendaftaran WP/WR, Pendataan WP/WR, Monitoring Bagi Hasil dan SDA serta Dokumentasi WP/WR Daerah ) agar sesuai dengan Tupoksi masing-masing dengan mengacu pada peraturan yang berlaku;

(o) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kepada para Sub Bidang yang berada pada bidang pendaftaran dan pendataan agar mengevaluasi tugas-tugas staf pada sub bidang masing-masing;

(21)

(p) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi ke Dinas Instansi mengenai data Pendapatan Minyak Bumi, Gas, Royalti, Landren, Kehutanan dan Perkebunan serta PPh pasal 21;

(q) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi konsiliasi dengan kepala Sub Bidang dalam pemutahiran data di Kecamatan;

(r) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi perhitungan penetapan Pajak dan Retribusi Daerah serta perhitungan jumlah angsuran pemungutan pembayaran/penyetoran atas permohonan wajib pajak dan Retribusi Daerah yang disetujui menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan dan retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan;

(s) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah bidang pendaftaran dan penetapan; (t) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, menginventarisir, dan

mengidentifikasi data bidang pendaftaran dan penetapan;

(u) Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan bidang pendaftaran dan penetapan;

(v) Mengkoordinasikan dan membuat laporan pelaksanaan program dan Rencana Kerja Tahunan Pendaftaran dan Penetapan; dan (w) Melaksanakan dan melaporkan tugas kedinasan lainnya yang

diberikan oleh Kepala Dinas.

4. Kepala Bidang Penagihan, mempunyai uraian tugas yaitu:

(a) Membantu Kepala Dinas dibidang Penagihan melalui Sekretaris Dinas;

(b) Memimpin, membina, mengatur, mengarahkan dan membagi tugas dan menilai hasil kerja bawahan;

(c) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di Bidang Penagihan; (d) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENSTRA

Bidang Penagihan;

(22)

(f) Mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan penyusunan TAPKIN dan LAKIP Bidang Penagihan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;

(g) Mengkoordinasikan, memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam hal teknis;

(h) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan petunjuk teknis yang berkaitan pelaksanaan penagihan;

(i) Mengkonsultasikan kegiatan Bidang Penagihan yang bersifat urgen kepada Kepala Dinas;

(j) Menyusun konsep sasaran kebijakan dan strategi di Bidang Penagihan;

(k) Menyusun konsep sasaran kebijakan operasional di Bidang Penagihan;

(l) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan monitoring kegiatan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah;

(m) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan monitoring kegiatan Penagihan Bukan Pajak dan Retribusi Daerah;

(n) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan monitoring kegiatan keberatan Pajak dan Retribusi Daerah;

(o) Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan Daerah di Bidang Penagihan;

(p) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, menginventarisir dan mengidentifikasi data Bidang Penagihan;

(q) Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan bidang Penagihan;

(r) Mengkoordinasikan dan membuat laporan pelaksanaan program dan Rencana Kerja tahunan Penagihan; dan

(s) Melaksanakan dan melaporkan tugas Kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(23)

5. Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan, mempunyai uraian tugas: (a) Membantu Kepala Dinas di Bidang Pembukuan dan Pelaporan

melalui Sekretaris Dinas;

(b) Memimpin, membina, mengatur, mengarahkan dan membagi tugas dan menilai hasil kerja bawahan;

(c) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

(d) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENSTRA Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

(e) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENJA Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

(f) Mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan penyusunan TAPKIN dan LAKIP Bidang Pembukuan dan Pelaporan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;

(g) Mengkoordinasikan, memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam hal teknis;

(h) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan petunjuk teknis yang berkaitan pelaksanaan Pembukuan dan Pelaporan;

(i) Mengkonsultasikan kegiatan Bidang Pembukuan dan Pelaporan yang bersifat urgen kepada Kepala Dinas;

(j) Menyusun konsep sasaran Kebijakan operasional dan Strategi di Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pendapatan Daerah;

(k) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pendapatan Daerah;

(l) Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan mengevaluasi pengendalian monitoring kegiatan Pembukuan dan Pelaporan Pendapatan Daerah;

(m) Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan mengevaluasi pengendalian monitoring kegiatan Pembukuan dan Pelaporan Benda Berharga;

(24)

(n) Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah di Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

(o) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, menginventarisir dan mengidentifikasi data Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

(p) Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

(q) Mengkoordinasikan dan membuat laporan pelaksanaan program dan Rencana Kerja Tahunan Pembukuan dan Pelaporan; dan

(r) Melaksanakan dan melaporkan tugas Kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

6. Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan, dan Pengawasan, mempunyai tugas:

(a) Membantu Kepala Dinas di Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan melalui sekretaris Dinas;

(b) Memimpin, membina, mengatur, mengarahkan dan membagi tugas dan menilai hasil kerja bawahan;

(c) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan;

(d) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENSTRA Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan; (e) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENJA

Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan; (f) Mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan penyusunan TAPKIN

dan LAKIP Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

(g) Mengkoordinasikan, memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam hal teknis;

(25)

(h) Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan petunjuk teknis yang berkaitan pelaksanaan Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan;

(i) Mengkonsultasikan kegiatan Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan yang bersifat urgen kepada Kepala Dinas;

(j) Mengkoordinasi dan memfasilitasi laporan pelaksanaan kegiatan pokok dibidang Pendapatan Daerah sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas;

(k) Menyusun konsep sasaran Kebijakan operasional dan Strategi di Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan; (l) Menyusun konsep sasaran Program dan Kegiatan Bidang

Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan;

(m) Mengkoordinasi dan memfasilitasi pengumpulan data yang berkaitan dengan sumber Pendapatan Daerah;

(n) Mengkoordinasi dan memfasilitasi perencanaan pendapatan daerah yang didasarkan atas data pendukung yang valid mengenai sumber-sumber Pendapatan Daerah;

(o) Mengkoordinasi dan memfasilitasi Pengawasan dan Pengendalian atas alur sumber-sumber Pendapatan Daerah;

(p) Mengkoordinasi dan memfasilitasi Penelitian dalam rangka menggali sumber-sumber Pendapatan Darah;

(q) Mengkoordinasi dan memfasilitasi segala hal yang berhubungan dengan Pengembangan Pendapatan Daerah;

(r) Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan

Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan;

(s) Mengkoordinasikan, memfasilitasi, menginventarisir dan mengidentifikasi data Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan;

(26)

(t) Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan;

(u) Mengkoordinasikan dan membuat laporan pelaksanaan program dan Rencana Kerja tahunan Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan; dan

(v) Melaksanakan dan melaporkan tugas Kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Selanjutnya, Kedudukan, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 106 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas Pejabat Struktural Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kedudukan UPT Dinas merupakan unsur pelaksana teknis Dinas Pendapatan Daerah untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. UPT Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris dan atau Kepala Bidang terkait sesuai tugas pokok dan fungsinya pada Dinas yang bersangkutan. UPT Dinas merupakan unsur pelaksana teknis Dinas tertentu mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau teknis penunjang di Bidang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Dinas Pendapatan Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, UPT mempunyai fungsi yang meliputi:

(a) Mengimplementasikan peraturan perundang-undangan dan

ketentuan-ketentuan lain yang erat hubungannya dalam menunjang kelancaran tugas UPT;

(b) Menyusun rencana kerja dan memberikan petunjuk pelaksanaan

(27)

pengembangan kapasitas kegiatan operasional UPT sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dalam wilayah kerjanya;

(c) Membina dan membimbing upaya peningkatan produktifitas kerja dalam peningkatan pelatihan terhadap unsur aparatur dan juga masyarakat serta mengevaluasi hasil kerja bawahan sekaligus pemberian informasi, saran dan pertimbangan kebijakan sebagian kegiatan operasional teknis dan/atau teknis tertentu untuk dijadikan bahan pertimbangan dan Keputusan Kepala Dinas;

(d) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan dan/atau diperintah oleh Kepala Dinas sesuai ruang lingkup kewenangan bidang tugasnya.

Uraian tugas Kepala UPT meliputi:

(a) Membantu Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya melalui Sekretaris Dinas dan atau Kepala Bidang yang terkait;

(b) Merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan dan mengawasi kegiatan UPT;

(c) Memimpin, membimbing, meneliti dan menilai hasil kerja bawahan; (d) Merencanakan kegiatan, melaksanakan kerjasama dan berkoordinasi

dengan instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya;

(e) Merencanakan kegiatan ketatausahaan UPT yang meliputi Urusan Umum dan Kepegawaian, keuangan dan penyusunan program sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(f) Merencanakan kegiatan, penyusunan RENSTRA UPT;

(g) Merencanakan kegiatan, penyusunan RENJA Tahunan UPT;

(h) Merencanakan kegiatan penyusunan TAPKIN dan LAKIP UPT, melaporkan kepada Kepala Dinas secara berkala melalui Sekretaris Dinas;

(i) Merencanakan kegiatan, menghimpun dan menyampaikan bahan laporan penyusunan LKPJ Bupati dan LPPD setiap akhir tahun ke Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;

(28)

(j) Merencanakan kegiatan, menghimpun dan menyampaikan bahan laporan penyusunan LKPD setiap akhir tahun ke Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;

(k) Merencanakan kegiatan, melaksanakan penyusunan program UPTD; (l) Merencanakan kegiatan, menganalisa permasalahan dan alternatif

pemecahan;

(m) Merencanakan kegiatan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan atau objek pajak daerah;

(n) Merencanakan kegiatan menghimpun data penerimaan retribusi daerah;

(o) Merencanakan kegiatan penyampaian formulir pendaftaran SPTPD dan SKPD;

(p) Merencanakan kegiatan penagihan pajak daerah sesuai dengan SKPD yang ada;

(q) Merencanakan kegiatan pelaporan penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di wilayahnya;

(r) Merencanakan kegiatan koordinasi dengan bidang-bidang di Dinas induk (Dispenda) atas semua kewenangan yang telah dilimpahkan; (s) Merencanakan kegiatan, memfasilitasi dan menyiapkan bahan

penyusunan kebijakan daerah Urusan UPT;

(t) Merencanakan kegiatan, memfasilitasi, menginventarisasi dan mengidentifikasi data Urusan UPT;

(u) Monitoring dan evaluasi terhadap rencana strategik dan kebijakan operasional UPT Dinas Pendapatan Daerah;

(v) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya, sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;

(w) Melaksanakan dan melaporkan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(29)

Uraian Tugas Sub Bagian Tata Usaha UPT adalah sebagai berikut:

(a) Membantu Kepala UPT dalam melaksanakan administrasi teknis UPT;

(b) Memimpin, membimbing, meneliti dan menilai hasil kerja bawahan; (c) Merencanakan kegiatan dan menyusun rencana kerja dan anggaran

UPT;

(d) Merencanakan kegiatan dan menyusun sasaran yang hendak dicapai UPT berdasarkan skala prioritas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(e) Merencanakan kegiatan, menyiapkan bahan dan mengkompilasi RENSTRA UPT;

(f) Merencanakan kegiatan, menyiapkan bahan dan mengkompilasi RENJA UPT;

(g) Merencanakan kegiatan, menyiapkan bahan dan mengkompilasi TAPKIN dan LAKIP UPT;

(h) Merencanakan kegiatan dan mengkonsultasikan kegiatan tata usaha yang bersifat urgen kepada Kepala UPT;

(i) Merencanakan kegiatan dan melaksanakan urusan

kerumahtanggaan UPT meliputi ketertiban, keamanan, kebersihan, kehumasan dan protocol;

(j) Merencanakan kegiatan dan melaksanakan pengadaan, inventarisasi dan penghapusan barang;

(k) Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan rekapitulasi daftar hadir bulanan pegawai untuk disampaikan secara berkala kepada Kepala Dinas melalui Kepala UPT;

(l) Merencanakan kegiatan, menyiapkan dan menyusun daftar rencana Daftar Urut Kepangkatan (DUK);

(m) Merencanakan kegiatan dan menyampaikan data PNS yang telah

mengikuti Diklat Penjenjangan Struktural dan Diklat

(30)

(n) Merencanakan kegiatan dan menghimpun, mengusulkan kelengkapan administrasi pembuatan Asuransi Kesehatan PNS, TASPEN, TAPERUM dan KARPEG;

(o) Merencanakan kegiatan, menyusun daftar penjagaan dan mengusulkan kenaikan pangkat, gaji berkala, DP3 PNS serta KP4 pegawai UPT;

(p) Merencanakan kegiatan, menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan LKPD setiap akhir tahun ke Kepala UPT;

(q) Merencanakan kegiatan penyusunan RKA/DPA dan UPT;

(r) Merencanakan kegiatan dan mengkonsultasikan penyusunan rencana kegiatan dan program kerja UPT;

(s) Merencanakan kegiatan dan melaksanakan penyusunan usulan Rencana Kerja Tambahan dalam upaya penyusunan anggaran perubahan UPT;

(t) Merencanakan kegiatan, mengumpulkan data dan bahan dalam rangka evaluasi pelaksanaan program, Rencana Kerja dan Kinerja Tahunan UPT;

(u) Merencanakan kegiatan, memfasilitasi, menginventarisir dan mengidentifikasi data urusan UPT;

(v) Merencanakan kegiatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Urusan Tata Usaha;

(w) Merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan Program dan Rencana Kerja Tahunan UPT;

(x) Melaksanakan dan melaporkan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPT.

2.1.2. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

(31)

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Penyusunan program.

c. Bidang Pendaftaran dan Penetapan, terdiri dari:

1. Seksi pendaftaran dan Pendataan Wajib Pajak/Wajib Retribusi; 2. Seksi Penetapan Pajak/Retribusi Daerah;

3. Seksi Monitoring dan Perhitungan Dana Perimbangan. d. Bidang Penagihan, terdiri dari:

1. Seksi Penagihan Pajak dan Retribusi;

2. Seksi Keberatan dan Restitusi Pajak/Retribusi; 3. Seksi Penagihan Non Pajak/Retribusi.

e. Bidang Pembukuan dan Pelaporan, terdiri dari: 1. Seksi Pembukuan Pendapatan Daerah;

2. Seksi Pembukuan dan Verifikasi Benda/ Surat Berharga; 3. Seksi Pelaporan Pendapatan Daerah;

f. Bidang Perencanaan Pendapatan, Pembinaan dan Pengawasan, terdiri dari:

1. Seksi Pengawasan Penatausahaaan Pendapatan; 2. Seksi Perencanaan Pendapatan;

3. Seksi Pengembangan Sumber Pendapatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah. 2.2. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas pokoknya, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki total pegawai sebanyak 423 pegawai (256 pria dan 167 wanita). Jika dilihat berdasarkan golongan, terbanyak adalah Golongan II, yaitu 274 Pegawai, selanjutnya golongan III sebanyak 122 pegawai, dan Golongan I sebanyak 21 Pegawai dan Golongan IV sebanyak 6 Pegawai. Dari jumlah yang ada tersebut, pejabat struktural

(32)

sebanyak 32 pegawai dan non struktural sebanyak 391 pegawai. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.

Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Golongan Pria Gender Wanita Jumlah

I 14 7 21

II 172 102 274

III 65 57 122

IV 5 1 6

Jumlah 256 167 423

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

Tabel 2.2.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon

Eselon Pria Gender Wanita Jumlah

I 0 0 II 1 0 1 III 5 0 5 IV 18 8 26 V 0 0 Eselon 24 8 32 Non Eselon 232 159 391 Jumlah 256 167 423

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

Jika dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan, sebanyak 60,33 persen berpendidikan SLTA, selanjutnya berpendidikan S1 sebanyak 25,89 persen, dan berpendidikan S-2 sebanyak 5,94 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.3.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Pendidikan Pria Gender Wanita Jumlah

S3 1 0 1 S2 13 10 23 S1 46 43 89 D3 4 6 10 D2 0 1 1 SLTA 178 100 278 SLTP 10 5 15 SD 4 2 6 Jumlah 256 167 423

(33)

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Capaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Periode 2011-2013 diukur dengan Indikator Kinerja Utama yang disusun oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2013, sasaran strategis yang ingin dicapai sebanyak 6 sasaran dengan jumlah Indikator Kinerja Utama sebanyak 13 Indikator. Capaian Kinerja Pelayanan masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel 2.4. berikut ini.

(34)

Tabel 2.4.

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD ***)

TARGET RENSTRA SKPD

TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- PADA TAHUN KE- RASIO CAPAIAN 1

2011 2012 2 2013 3 2014 4 2015 5 2011 1 2012 2 2013 3 2014 4 2015 5 2011 1 2012 2 2013 3 2014 4 2015 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

Indikator Kinerja Utama

1 Rasio Kemandirian 2,91 5,15 4,90 6,96 3,26 4,58 6,76 - - 112,03 88,93 137,96 - - 2 Rasio Efektivitas 100 100 100 100 132,77 121,40 127,24 - - 132,77 121,40 127,24 - - 3 Rasio pajak daerah terhadap PAD 7 6.6 8.5 10 12 n/a 13,12 18,13 - - n/a 198,79 213,29 - - 4 Rasio retribusi daerah terhadap PAD 7.3 3 6.1 6 7 n/a 3,17 1,61 - - n/a 105,67 26,39 - - 5 Cakupan ketersediaan data wajib pajak daerah (%) 20 25 35 40 50 n/a 25,69 48,81 - - n/a 102,76 139,46 - - 6 Cakupan ketersediaan data wajib retribusi daerah dari SKPD(%) 30 35 40 45 50 n/a 39,04 47,00 - - n/a 111,54 117,50 - - 7 Cakupan ketersediaan sistem informasi pelayanan berbasis teknologi informasi (%) 50 75 75 85 95 n/a 75 75 - - n/a 100,00 100,00 - - 8 Cakupan ketersediaan Standar Pelayanan Publik /SPP (%) 0 00 100 100 100 n/a n/a 100 - - n/a n/a 1000,00 - - 9 Cakupan ketersediaan Standard Operating Procedure/SOP (%) 0 100 10 20 30 n/a n/a 20,54 - - n/a n/a 205,40 - - 10 Cakupan ketersediaan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan (%) 50 75 85 95 95 50 75 75 - - 100,00 100,00 88,24 - - 11 Tindak lanjut atas penyimpangan pengelolaan pendapatan (%) 75 75 80 90 95 n/a 100 100 - - n/a 133,33 125,00 - - 12 Penerapan SAKIP dan LAKIP (%) 75 755 80 90 95 n/a 75 100 - - n/a 100,00 125,00 - - 13 Pegawai yang mengikuti Diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi (%) 50 75 85 90 100 20 97,62 79,28 - - 40,00 130,16 93,27 - -

(35)

Capaian kinerja dari tahun 2011-2013 diuraikan sebagai berikut: 2.3.1.Capaian Kinerja Tahun 2011

Pada tabel 2.4. diatas realisasi pada tahun 2011 pada masing-masing Indikator kinerja sebagian besar tidak terisi karena indikator kinerja masih mengacu dengan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah tahun 2009-2013 dengan realisasi indikator kinerja seperti pada tabel 2.5. berikut ini:

Tabel 2.5

Realisasi Pencapaian Target Indikator Kinerja Tahun 2011

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase cakupan ketersediaan sistem dan prosedur

pelayanan pendapatan daerah 90% 90%

Jumlah sistem Informasi pendapatan daerah 5 5

Persentase wajib pajak yang membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku

90% 85%

Persentase wajib retribusi yang membayar retribusi

sesuai dengan ketentuan yang berlaku 90% 85%

Persentase peningkatan jumlah penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (dibanding dengan target)

123,93% 132,77% Rasio penerimaan pendapatan daerah (dibanding

dengan target) 100% 111,91%

Frekuensi rakor dengan pihak swasta 5 kali 5 kali

Frekuensi rakor dengan instansi pemerintah 10 kali 12 kali Frekuensi sosialisasi/penyuluhan terhadap

masyarakat

1 kali 1 kali Persentase pegawai yang telah mengikuti Diklat sesuai

dengan persyaratan jabatan dan pemenuhan kebutuhan profesionalitas di bidang pengelolaan pendapatan daerah

20% 20%

Jumlah cakupan mata diklat di bidang pendapatan

daerah 10 12

Cakupan ketersediaan prasarana dan sarana yang

menunjang kelancaran kerja dalam kondisi baik 50% 50% Cakupan ketersediaan dokumen-dokumen

akuntabilitas kinerja Dinas sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan (kesesuaian format dan waktu penyerahan)*

90% 100%

Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel 2.5, dapat terlihat bahwa hampir semua target kinerja yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai dengan target. Program yang dilaksanakan untuk mencapai target

(36)

kinerja tersebut terdiri dari: Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program yang telah dijalankan tersebut berimplikasi positif terhadap capaian beberapa indikator kinerja sasaran, yaitu melampaui target yang telah ditetapkan. Namun demikian, masih ada beberapa indikator kinerja sasaran yang belum sepenuhnya dapat dicapai, antara lain:

• Persentase wajib pajak dan wajib retribusi yang membayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tingkat capaiannya baru 94,44%. Hal ini disebabkan masih ada wajib pajak dan retribusi yang belum sepenuhnya sadar untuk menunaikan kewajibannya. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak dan retribusi ini harus terus dilakukankan menuju terwujudnya tertib membayar pajak dan retribusi. • Cakupan ketersediaan prasarana dan sarana yang menunjang

kelancaran kerja dalam kondisi baik tercapai 100 persen dari target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi, selain karena kondisi sarana dan prasarana yang masih jauh dari kondisi ideal, juga karena sarana dan prasarana kerja yang rusak tidak dapat segera diganti dengan yang baru mengingat keterbatasan anggaran.

Meskipun menemui kendala dan hambatan dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan, namun sumber daya aparatur Dinas Pendapatan Daerah tetap bekerja secara optimal. Ketidaktercapaian beberapa target yang telah ditetapkan lebih karena dipengaruhi oleh faktor eksternal yang tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Dinas Pendapatan Daerah.

(37)

2.3.2.Capaian Kinerja Tahun 2012

Pada Tahun 2012, karena indikator kinerja utama disusun pada tahun 2013 maka beberapa indikator kinerja utama belum ditetapkan pada tahun 2012. Rata-rata tingkat capaian kinerja pada pada tahun 2012 mencapai 118,23 persen. Indikator Rasio Kemandirian terealisasi sebesar 4,58 persen sedangkan Indikator Rasio Efektifitas ditarget sebesar 100 persen, terealisasi sebesar 121,40 persen. Selanjutnya Target awal komposisi pajak daerah dibandingkan dengan total PAD adalah 6,6 persen, yang berhasil direalisasikan 13,12 persen sehingga tingkat capaian target kinerja mencapai 198,79 persen. Secara faktual, dari target pajak daerah Rp 30.650.000.000,00; berhasil direalisasikan Rp 36.821.737.918,70 (120,14 persen). Sementara untuk komposisi retribusi daerah dibandingkan dengan total PAD, dari target 3 persen berhasil direalisasikan 3,17 persen sehingga capaian target kinerja mencapai 105,67 persen. Secara faktual, dari target retribusi daerah Rp 8.478.934.759,00; berhasil direalisasikan 8,897.450.697,00 (104,94 persen) Ketercapaian yang melebihi target kinerja dari dua indikator tersebut, mengindikasikan tercapainya sasaran strategis pada tahun 2012, dengan persentase sebesar 152,23 persen. Pencapaian target kinerja kedua indikator tersebut dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dikelompokkan ke dalam Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah serta Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kelompok Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yaitu: Intensifikasi Wajib Pajak dan Retribusi Daerah; Pelaksanaan Penagihan Piutang P/R dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara; Pelaksanaan Penagihan Piutang P/R di luar Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Koordinasi serta Konsultasi Mengenai Permasalahan Tunggakan P/R Daerah; Penagihan Non Pajak dan Retribusi yang Berada di dalam dan luar Kabupaten Kutai Kartanegara; serta Intensifikasi BPHTB Kabupaten Kutai

(38)

Pengelolaan Keuangan Daerah mencapai 74,20 persen, sedangkan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan mencapai 70,01 persen. Meskipun realisasi anggaran untuk mencapai sasaran strategis ini rata-rata hanya 72,11 persen; namun terbukti mampu mencapai target kinerja 152,23 persen (melebihi target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja 2012)

Realisasi capaian kinerja dari indikator “cakupan ketersediaan data wajib pajak daerah” adalah 25,69 persen; melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 25 persen; sehingga persentase pencapaian target adalah 105,67 persen. Sementara realisasi capaian kinerja dari indikator “cakupan ketersediaan data wajib retribusi daerah” adalah 39,04 persen, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 35 persen; sehingga persentase pencapaian target adalah 111,54 persen.

Upaya untuk meningkatkan validitas dan komprehensifitas data wajib pajak dan wajib retribusi daerah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian dari Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: Pemutakhiran Data WP/WR pada UPT DISPENDA Cabang Muara Jawa; Pemutakhiran Data WP/WR pada UPT DISPENDA Cabang Loa Janan; Pemutakhiran Data WP/WR pada UPT DISPENDA Tenggarong Seberang; Pemutakhiran Data WP/WR pada UPT DISPENDA Tenggarong Kota; Pemutakhiran Data WP/WR pada UPT DISPENDA Kota Bangun; serta Pemutakhiran Data WP/WR pada UPT DISPENDA Muara Badak.

Indikator selanjutnya adalah cakupan ketersediaan sistem informasi berbasis teknologi informasi, target yang ditetapkan sebesar 75 persen, yang berhasil direalisasikan 75 persen sesuai dengan target. Dengan demikian, realisasi pencapaian target adalah 100 persen. Hal ini dicapai dengan melaksanakan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan: Pengadaan Software Sistem Pendapatan Daerah Dispenda serta Pengadaan Hardware dan Software PBB.

(39)

Indikator cakupan ketersediaan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan dimaksudkan sebagai penyediaan prasarana dan sarana kerja yang dapat mendukung dan menciptakan suasana yang kondusif bagi segenap pegawai Dinas Pendapatan Daerah dalam bekerja sehingga diharapkan dapat mewujudkan kinerja yang optimal. Realisasi target indikator kinerja “cakupan ketersediaan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan” sesuai dengan target yaitu 75 persen; sehingga pencapaian target kinerjanya adalah 100 persen. indikator kinerja ini dicapai dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dikelompokkan ke dalam Program Pelayanan Administrasi Perkantoran serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur: Pada tahun-tahun berikutnya, seiring dengan ketersediaan gedung kantor yang baru, diharapkan kebutuhan akan prasarana dan sarana kerja yang memadai semakin dapat diwujudkan.

Untuk Indikator tindak lanjut atas penyimpangan pengelolaan pendapatan, yang merupakan implementasi dan pengejewantahan komitmen pimpinan Dinas Pendapatan Daerah untuk selalu mengedepankan aspek kejujuran dan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur pengelolaan pendapatan daerah (aspek pengawasan melekat). Capaian kinerja tahun 2012 adalah 100 persen, yang harus dimaknai sebagai tidak adanya penyimpangan secara substantif terhadap pengelolaan pendapatan daerah. Selanjutnya indikator penerapan SAKIP dan LAKIP, yang dimaknai secara lebih luas sebagai wujud komitmen pimpinan Dinas Pendapatan Daerah untuk selalu melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance), terutama pada aspek akuntabilitas. Target indikator kinerja ini pada tahun 2012 adalah 75 persen dengan realisasi 75 persen sehingga pencapaian target indikator kinerja mencapai 100 persen. Meskipun pencapaian target indikator kinerja 100 persen (target 75 persen dan realisasi 75 persen); namun target indikator kinerja ini belum mencapai 100 persen, salah satunya karena

(40)

Perfomance Indikator (KPI); sementara unsur-unsur SAKIP lainnya telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan, antara lain: rencana strategis SKPD, rencana kerja SKPD, penetapan kinerja SKPD, dan LAKIP SKPD. Kedua indikator ini dicapai dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kelompok Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Indikator selanjutnya adalah penerapan merit system dalam manajemen kepegawaian; dan pegawai yang mengikuti Diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Indikator kedua ini, sebagai perwujudan pimpinan SKPD untuk selalu dan terus menerus secara sistematis meningkatkan kualitas kompetensi segenap aparatur Dinas Pendapatan Daerah. Pemberian kesempatan yang sama untuk mengikuti Diklat yang sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan tugasnya kepada seluruh pegawai, juga mencerminkan salah satu contoh penerapan merit system secara mikro dalam konteks manajemen kepegawaian di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah. Dengan demikian, logika berpikir yang dianut oleh pimpinan Dinas Pendapatan Daerah adalah memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pegawai untuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan pimpinan sesuai dengan kompetensi masing-masing pegawai sekaligus membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh sumber daya aparatur di lingkungan Dinas Pendapatan untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti diklat yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan tugas yang diembannya.

Pencapaian kedua indikatornya dilakukan dengan melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan realisasi masing-masing 75 persen dan 97,62 persen; sehingga rata-rata pencapaian target kedua indikator tersebut Realisasi kedua indikator tersebut 115,08 persen. Dari total target 755 sumber daya aparatur yang mengikuti Diklat, berhasil direalisasikan sebanyak 737 orang. Ada dua kegiatan dari Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang tidak dapat dilaksanakan yaitu: (1) Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan Juru Sita Pajak

(41)

bagi Pegawai DISPENDA, dan (2) Peningkatan Pengetahuan Penyitaan Aset Wajib Pajak; dengan total pagu Rp 658.000.000. Kedua kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan disebabkan proses menunggu perubahan APBD karena ada penyesuaian pagu anggaran sehingga timing pelaksanaannya menjadi kurang tepat jika tetap akan dilaksanakan. Oleh karena itu, pimpinan Dinas Pendapatan Daerah memutuskan agar kedua kegiatan tersebut ditunda pelaksanaannya.

2.3.3.Capaian Kinerja Tahun 2013

Berdasarkan dokumen Indikator Kinerja Utama yang disusun oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2013, sasaran strategis yang ingin dicapai sebanyak 6 sasaran dengan jumlah Indikator Kinerja Utama sebanyak 13 Indikator.

Pada tahun 2013 hampir semua target kinerja yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai dengan target, bahkan beberapa indikator kinerja utama melampaui target yang telah ditetapkan. Namun demikian, masih ada indikator kinerja utama yang belum sepenuhnya dapat dicapai, yaitu: Rasio retribusi daerah terhadap PAD (%), realisasinya sebesar 1,61% sedangkan target yang ditetapkan dalam penetapan kinerja sebesar 6,1%. Namun, ketidaktercapaian indikator ini lebih karena dipengaruhi oleh faktor eksternal yang sepenuhnya tidak berada di bawah kendali Dinas Pendapatan Daerah. Faktor tersebut adalah adanya pelimpahan kewenangan retribusi ke SKPD masing-masing pada tahun berjalan, artinya penentuan target kinerja sebelum Peraturan Bupati Kutai Kartanegara terkait pelimpahan kewenangan retribusi ditetapkan.

Uraian pencapaian Indikator Kinerja Utama pada masing-masing sasaran sebagai berikut:

Ø Rasio Kemandirian

Indikator ini digunakan untuk mengukur Kinerja Organisasi (Dispenda) dalam upaya menunjukkan kemampuan Pemerintah

(42)

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah. Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total pendapatan. Realisasi indikator rasio kemandirian pada tahun 2013 sebesar 6,76%, angka ini diperoleh dari Perbandingan Jumlah PAD dibagi dengan Total Pendapatan Daerah dikalikan 100%. Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Per Desember 2013. Jumlah PAD Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp. 404.024.245.373,36 dan Total Pendapatan Daerah sebesar Rp. 5.974.962.493.470,36. Jika dilihat komponen pembentuk PAD, kontribusi terbesar adalah Pendapatan Lain-Lain Yang Sah sebesar 71,01%, kemudian Pajak Daerah sebesar 18,31%, selanjutnya Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Retribusi Daerah masing-masing 9,25% dan 1,61%. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan (4,90%), realisasinya melebihi target yang ditetapkan sebesar 1,86%. Artinya persentase capaian antara realisasi dengan target sebesar 137,96%.

Ø Rasio Efektivitas

Indikator ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi (Dispenda) dalam upaya untuk menggambarkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target PAD yang ditetapkan. Realisasi Indikator Rasio Efektivitas pada tahun 2013 menunjukkan angka yang fantastis, yaitu sebesar 127,24%. Hasil ini diperoleh dari perbandingan jumlah realisasi PAD dibagi dengan target PAD yang ditetapkan dikalikan 100%.

Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Per Desember 2013. Jumlah realisasi PAD sebesar Rp.404.024.245.373,36 dan target PAD pada tahun 2013 sebesar Rp.317.524.868.998,00. Sebagian besar komponen

(43)

pembentukan PAD realisasinya melebihi target yang ditetapkan, terbesar adalah Pajak Daerah (171,6%), kemudian Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (169,9%), selanjutnya Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah (118,3%), dan Retribusi Daerah realisasinya hanya mencapai 63,0%. Namun secara keseluruhan realisasi PAD melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 27,24%. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan (100%), realisasinya melebihi target yang ditetapkan sebesar 27,24%. Artinya persentase capaian antara realisasi dengan target sebesar 127,24%.

Ø Rasio Pajak Daerah Terhadap PAD (%)

Indikator ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi (Dispenda) dalam upaya meningkatkan PAD dari sumber retribusi daerah karena retribusi Daerah merupakan salah satu unsur PAD “asli” yang melekat pada kewenangan Daerah Otonom serta dapat memperlihatkan derajat kemandirian PAD. Rasio pajak daerah terhadap PAD (%) diperoleh dari perbandingan jumlah realisasi pajak daerah dengan total penerimaan PAD dikalikan 100%. Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Per Desember 2013, jumlah realisasi pajak daerah sebesar Rp. 73.258.220.525,00 dan total penerimaan PAD sebesar Rp. 404.024.245.373,36. Dari angka tersebut menunjukkan bahwa rasio pajak daerah terhadap PAD sebesar 18,13%, angka ini melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 8,5%, artinya persentase capaian antara realisasi dengan target sebesar 213,29%.

Ø Rasio Retribusi Daerah Terhadap PAD (%)

Indikator ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi (Dispenda) dalam upaya meningkatkan PAD dari sumber retribusi daerah karena retribusi daerah merupakan salah satu unsur PAD “asli” yang melekat pada kewenangan Daerah Otonom serta dapat memperlihatkan derajat kemandirian PAD. Rasio retribusi daerah

(44)

terhadap PAD (%) diperoleh dari perbandingan jumlah realisasi retribusi daerah dengan total penerimaan PAD dikalikan 100%.

Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Per Desember 2013, jumlah realisasi retribusi daerah sebesar Rp. 6.487.735.865,00 dan total penerimaan PAD sebesar Rp. 404.024.245.373,36. Dari angka tersebut menunjukkan bahwa rasio retribusi daerah terhadap PAD sebesar 1,61 persen, realisasi ini lebih rendah dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 6,1%, dengan persentase realisasi dengan target sebesar 26,39%. Tidak tercapainya indikator ini dipengaruhi oleh adanya pelimpahan kewenangan retribusi ke SKPD masing-masing pada tahun berjalan, yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Kutai Kartanegara.

Ø Cakupan ketersediaan data wajib pajak daerah (%)

Indikator ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam upaya meningkatkan jumlah dan validitas data wajib pajak daerah sehingga diharapkan akan menjadikan penagihan pajak lebih fokus dan lengkap yang pada akhirnya akan meningkatkan perolehan PAD dari sektor pajak daerah. Cakupan ketersediaan data wajib pajak daerah diperoleh dari perbandingan jumlah data wajib pajak yang tersedia secara up to date dengan total jumlah wajib pajak dikalikan 100%. Berdasarkan Data Base WP dan Laporan Pemutakhiran WP, jumlah data wajib pajak yang tersedia upto date sebanyak 1.669 WP dan jumlah total WP sampai dengan tahun 2013 berjumlah 3.419 WP. Dari angka tersebut menunjukkan cakupan ketersediaan data wajib pajak daerah sebesar 48,81%, angka ini melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 35%, dengan persentase capaian realisasi dengan target sebesar 139,29%.

Ø Cakupan ketersediaan data wajib retribusi daerah (%)

Indikator ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam upaya meningkatkan jumlah dan validitas data wajib retribusi

(45)

daerah sehingga diharapkan akan menjadikan pemungutan retribusi lebih fokus dan lengkap yang pada akhirnya akan meningkatkan perolehan PAD dari sektor retribusi daerah. Cakupan ketersediaan data wajib retribusi daerah diperoleh dari perbandingan jumlah data wajib retribusi dari SKPD dengan total jumlah wajib retribusi dikalikan 100%. Berdasarkan Data Base WR dan Laporan Pemutakhiran WR, jumlah data wajib retribusi dari SKPD sebanyak 1.560 WR dan jumlah total WR sampai dengan tahun 2013 berjumlah 3.319 WR. Dari angka tersebut menunjukkan cakupan ketersediaan data wajib retribusi daerah sebesar 47,00%, angka ini melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 40%, artinya persentase capaian antara realisasi dengan target sebesar 117,50%.

Ø Cakupan ketersediaan sistem informasi pelayanan berbasis teknologi informasi (%)

Indikator ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sehingga diharapkan akan tercipta efisiensi dalam pelaksanaannya. Cakupan ketersediaan sistem informasi pelayanan berbasis teknologi informasi diperoleh dari perbandingan jumlah sistem informasi yang telah ada atau dibuat dengan total sistem informasi yang dibutuhkan Dinas dikalikan 100%. Berdasarkan identifikasi kebutuhan sistem informasi masing-masing satuan organisasi, jumlah sistem informasi yang ada sampai saat ini untuk mendukung secara langsung pencapaian sasaran pada Dinas Pendapatan Daerah berjumlah 3 sistem informasi, yaitu: (1) Penyediaan Sistem Informasi Tata Usaha; (2) aplikasi PBB P2 dan BPHTB; dan (3) Sistem Pendapatan Daerah, sedangkan total sistem informasi yang dibutuhkan oleh Dinas Pendapatan Daerah sampai saat ini sebanyak 4 sistem informasi (3 sistem informasi yang sudah tersedia/dibuat sampai saat ini, dan 1

Gambar

Gambar  1.1.  Hubungan  Renstra  SKPD  (Dinas  Pendapatan  Daerah)  Kabupaten  Kutai  Kartanegara  dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Tabel 2.8.  Pencapaian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Terhadap Hasil

Ransum menggunakan kalsium organik dari tepung cangkang telur yang dibuat mikropartikel dengan tambahan asam sitrat sebagai acidifier berpengaruh nyata (P<0,05)

Janda hanyalah status, mereka memiliki porsi sama dengan perempuan-perempuan lain tentang hak hidup sebagai perempuan, seperti misalnya untuk dekat dengan lawan jenis,

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa : (1) kepemimpinan kepala sekolah di SMK PGRI 1 Gresik adalah memberikan teladan guru, memberikan dorongan dan motivasi guru,

Jika video tidak dipaparkan pada skrin, ketik untuk membuka menu skrin laman utama, kemudian cari dan ketik video yang ingin anda mainkan.. 3 Untuk memaparkan atau

Kompetensi domain kognitif mahasiswa pada mahasiswa yang terpapar metode pembelajaran Peer-assisted Learning lebih tinggi ( p = 0.000) dibandingkan kompetensi mahasiswa

Gambar grafik 1 pada penelitian ini menggambarkan pengaruh antara status gizi anak dengan erupsi gigi molar pertama perman- en yang didapatkan bahwa anak kelas 1

a.. 47 Masalah yang sering dikemukakan oleh responden dalam setiap Rapat Anggota adalah permasalahan dilapangan yaitu berupa kesehatan hewan yang sering terkena