• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TOTAL QUALITY MANAGEMENT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TOTAL QUALITY

MANAGEMENT

(2)

Defenisi TQM

„

Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang

dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan

kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993,p.135)

„

Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan

berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh

anggota organisasi (santosa, 1992,p.33)

„

TQM,

merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan

terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya

„

Karakteristik TQM adalah

„ Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun ekternal „ Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas

„ Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan

masalah

„ Memiliki komitmen jangka panjang

„ Membutuhkan kerja sama tim (teamwork) „ Memperbaiki proses secara berkesimbungan „ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan „ Memberikan kebebasan yang terkendali „ Memiliki kesatuan tujuan

(3)

Sejarah singkat perkembangan TQM

„

Frederick Taylor pada tahun 1920-an yang biasa disebut

bapak manajemen ilmiah, inti dari manajemen ilmiah adalah

pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan.

Manajemen ilmiah Taylor membuat perencanaan tugas

manajemen dan tugas tenaga kerja, dengan membentuk

departemen kualitas yang terpisah.

„

Seiring dengan meningkatnya volume dan kompleksitas

pemanufakturan, kualitas juga menjadi menjadi suatu hal

yang semakin sulit. Volume dan kompleksitas mendorong

timbulnya quality engineering pada tahun 1920-an dan

realibility engineering pada tahun 1950-an.

„

Quality engineering akan mendorong timbulnya penggunaan

metode-metode statistik dalam pengendalian kualitas, yang

akhirnya mengarah pada konsep control chart dan statistical

process control. Kedua aspek ini merupakan aspek

(4)

Perbedaan TQM dengan Manajemen lain

„

Asal intelektualnya, TQM, teori statistik: analisis sampling dan

varians, MML, Ilmu sosial: ekonomi makro, psikologi dan sosiologi

„

Sumber inovasi, TQM: insinyur industri dan fisikawan yang bekerja

disektor industri dan lembaga pemerintah. MML, sekolah bisnis

yang terkemuka dan perusahaan konsultan manajemen.

„

Asal Negara, TQM, Internasional : dikembangkan di USA,

kemudian ditransfer ke jepang setelah itu tersebar ke amerika utara

dan Eropa. MML, Amerika serikat, kemudian ditransfer secara

internasional.

„

Proses penyebaran (Disseminasion) TQM, Populist :

perusahaan-perusahaan kecil dan manajer madya memainkan peranan yang

menonjol. MML, Hierarkis :dari perusahaan-perusahaan industri

terkemuka ke perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan kurang

menonjol; dan dalam perusahaan dari manajemen puncak ke

(5)

Prinsip Utama TQM

„

Kepuasan pelanggan, konsep mengenai kualitas dan pelanggan

diperluas. Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan

spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan

oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk

dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,

keamanan dan ketepatan waktu. Kualitas yang dihasilkan suatu

perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam

rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.

„

Respek terhadap setiap orangan, setiap karyawan dipandang

sebgai individu yang memiliki talenta dan kereativitas tersendiri dan

unik. Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya

organisasi yang paling bernilai. Sehingga setiap orang dalam

organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk

terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.

(6)

„

Manajemen berdasarkan fakta, setiap keputusan harus

berdasarkan data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Konsep

pokoknya adalah 1). Prioritisasi (prioritization) yakni suatu konsep

bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada

saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang

ada.oleh karena itu dengan menggunakan data maka manajemen

dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada

situasi tertentu yang vital. 2). Variasi (variation) variabilitas kinerja

manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai

variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem

organisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil

dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.

„

Perbaikan berkesinambungan, setiap perusahaan perlu melakukan

proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan

berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklu

PDCA(plan-do-chek-act) yang terdiri dari langkah-langkah

perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil

pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang

diperoleh.

(7)

Arti pentingnya Perbaikan

berkesinambungan

„

Kaizen merupakan konsep Jepang yang berarti

perbaikan berkesinambungan. Pendekatana ini

hanya dapat berhasil dengan baik apabila disertai

dengan usaha sumber daya manusia yang tepat.

Faktor manusia merupakan dimensi yang

terpenting dalam perbaikan kualitas dan

produktivitas.

„

Pelaksanaan perbaikan proses

berkesinambungan meliputi.

„

Penentuan masalah dan pemecahan yang dimungkinkan

„

Pemilihan dan implementasi pemecahan yang paling

efektif dan efisien

(8)

Aspek dalam perbaikan berkesinambungan pendekatan

tradisional vs TQM

„Fokus pada sistem yang lebih

luas, tidak berakhir, proaktif

„Metode Ilmiah

„Pembelajaran, keterbukaan,

berusaha melakukan perbaikan sistem/proses, manajemen yang bertanggung jawab

„Tujuan organisasional yang

strategik dan jangka panjang

„Mengubah status quo

„Customer-driven melalui visi dan

pemberdayaan

„Hasil bisnis melalui kemampuan

sistem, alat dikaitkan dengan hasil

„Belajar statistika mengenai

variasi penyebab

„Dimiliki manajer dan dilakukan

oleh staf atau bawahan

„Fokus pada produk baru,

pengembangan,episodik, raktif terhadap masalah, hanya bila ada masalah besar

„Trial and error

„Hukuman, ketakutan,

menyembunyikan, karyawan yang bertanggung jawab

„Tujuan politis individu dan jangka

pendek

„Mengadministrasikan dan menjaga

status quo

„Top-driven melalui peraturan dan

kebijakan

„Hasil bisnis melalui kuota dan target

„Pencatatan skor, pelaporan,

pengevaluasian

„Mendelegasikan pada staf atau

bawahan „Alasan „Pendekatan „Respon Terhadap Kesalahan „Pengambilan keputusan „Peranan manajerial „Wewenang „Fokus „Control „Alat TQM Pendekatan tradisional Aspek

(9)

Aktivitas dalam perbaikan berkesinambungan

„

Komunikasi, berguna untuk memberi informasi sebelum, selama, dan

sesudah usaha perbaikan. Semua orang yang terlibat langsung dan orang

atau unit yang mungkin terkena pengaruh perbaikan yang direncanakan

harus mengetahui apa yang sedang terjadi, mengapa, dan bagaimana

pengaruhnya terhadap mereka.

„

Memperbaiki masalah yang nyata/jelas,permaslahan yang terjadi sering

kali tidak jelas, sehingga diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi dan

mengatasinya. Oleh karena itu pendekatan ilmiah (PDCA) sangat penting

dalam TQM.

„

Memandang ke hulu, berarti mencari penyebab suatu masalah. Bukan

gejalanya.

„

Mendokumentasikan kemajuan dan masalah. Agar apabila dikemudian hari

kita jumpai masalah yang sama, maka pemecahannya dapat dilakukan

dengancepat.

„

Memantau perubahan, pemantauan secara objektif terhadap kinerja suatu

proses setelah diadakan perubahan perlu dialkukan, karena kadangkala

solusi yang diajukan untuk suatu masalah belum tentu memecahkan

masalah tersebut secara tuntas

(10)

Identifikasi Kebutuhan Akan Perbaikan

„

Menerapkan multi-voting, penggunaan teknik brainstorming

untuk menyusun daftar proyek perbaikan potensial.

Kemudian dari daftar tersebut dipilih proyek yang

mendapatkan prioritas untuk dilaksanakan.

„

Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, pelanggan dilibatkan

dalam proses identifikasi kebutuhan akan perbaikan.

Kebutuhan pelanggan tersebut dijadikan dasar bagi proyek

perbaikan.

„

Mempelajari penggunaan waktu, mempelajari bagaimana

karyawan memanfaatkan waktunya.apakah mereka

mencurahkan sebagian besar waktunya untuk proses,

masalah, atau situasi kerja tertentu ?.

„

Melokalisasi masalah, membatasi tempat, saat dan jumlah

terjadinya suatu masalah. Dengan demikian sumber masalah

dapat ditemukan dan diatasi dengan baik.

(11)

Proses Perbaikan Dan Pengendalian

„

Proses perbaikan dan pengendalian dibentuk oleh

empat building blocks, yaitu input, transformasi,

output, dan custorner value. Setiap output

memiliki

pelanggan, baik

internal maupun

eksternal. Sebelum proses transformasi terjadi,

input seperti strategi, struktur, desain produk,

mesin, layout pabrik, kebijakan, peraturan, bahan

baku, dan sumber daya manusia telah tersedia.

Manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan

dan memperbaiki input sistem sebagai faktor

penentu output.

(12)

Elemen dasar dari proses perbaikan dan

pengendalian terdiri dari empat tahap

„

Penetapan standar untuk pengendalian dan perbaikan, Standar

dalam TQM tidak digunakan sebagai alat penilaian kinerja individu,

tetapi digunakan manajer untuk mengkomunikasikan visi dan

menetapkan tujuan yang realistis berdasarkan umpan balik

mengenai kinerja yang ada

„

Pengukuran,Dalam tahap ini ditetapkan pengukuran yang tepat

dan data yang diperlukan untuk penilaian kinerja

„

Studi, Dalam tahap ini manajer-menganalisis data dengan

menggunakan metode statistik dan Alat serta teknik lain untuk

mengetahu, penyebab penyimpangan. Tidak seperti pada

pendekatan tradisional yang memprioritaskan pada evaluasi dan

mencari orang yang bersalah, pendekatan TQM mencari penyebab

penyimpangan yang kemudian akan diperbaiki

„

Tindakan,Tahap ini mengandung arti melakukan tindakan koreksi

(13)

Penerapan pengukuran - studi - tindakan pada

aspek pengendalian kinerja

1 . Preliminary control,Manajer memperoleh preliminary control dengan cara membuat proyeksi situasi yang akan datang dan mengantisipasi perubahan yang diperlukan. Preliminary control bersifat preventif untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan dan proaktif untuk mencapai hasil yang semakin meningkat. Bagian terpenting dari preliminary control adalah bahwa tugas memperbaiki sistem didasarkan pada

sumber penyebabnya. Dengan memperbaiki input, manajer melakukan pengendalian pula terhadap transformasi, output, dan customer value.

2. Concurrent control, Berisi koreksi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan berkaitan dengan desain dan prosedur. Tindakan koreksi termasuk menyesuaikan setting mesin, pendistribusian kembali waktu dan energi atau perubahan perilaku.

Concurrent control dapat digambarkan sebagai pengendalian operasional/ steering control.

3. Rework control, Rework control diperlukan jika kedua macam pengendalian di atas mengalami kegagalan, sehingga diperlukan pengerjaan ulang terhadap output yang tidak sesuai target. Kadangkala pengerjaan ulang tidak mungkin dilakukan karena memerlukan biaya yang terlalu besar.

4. Damage control,Jika output yang rusak/defect dan tidak sesuai target telah sampai ke tangan pelanggan-, maka manajer harus, melakukan damage control. Mereka harus meminimisasi dampak negatif terhadap pelanggan dengan meminta maaf,

mengambalikan uang, mengganti produk, melakukan pengerjaan ulang, atau berjanjii untuk melakukan yang lebih baik di masa yang akan datang. Damage control terjadi jika ketiga pengendalian di atas mengalami kegagalan.

(14)

Pembelajaran dan Perbaikan

Berkesinambungan

1 . Pendidikan,Bila anggota organisasi sepakat dan terikat dengan usaha perbaikan, mereka pasti mengerti mengapa perbaikan diperlukan. Rencana untuk penyelenggaraan pendidikan bagi anggota organisasi mengenai konsep perbaikan harus dimulai dari pendidikan terhadap manajemen.

2. Teladan manajer, Penugasan bagi anggota organisasi untuk mempelajaran dan bekerja untuk perbaikan mungkin akan lebih berhasil apabila manajer memberi contoh dalam berperilaku. Sistem dan praktik yang salah akan menciptakan kondisi di mana perbaikan berkesinambungan tidak dapat dilakukan.

3. Tanggung jawab yang jelas, Semua deskripsi kerja harus diubah untuk disesuaikan dengan pembelajaran dan perbaikan yang diharapkan, begitu juga dengan pernyataan mengenai tanggung jawab karyawan terhadap pemakai output yang dihasilkan. MisaInya tanggung jawab bagian teknik mesin adalah untuk mendukung operator.

4. Perbaikan diidentifikasikan sebagai strategi yang penting Perencanaan strategik harus menyatakan bahwa perbaikan kualitas sistem, proses, dan produk atau jasa merupakan strategi organisasi sehubungan akan dilakukan dengan bersungguh-sungguh.

5. Identifikasi dan prioritas tindakan perbaikan,Tanpa bimbingan manajemen, hasil dari usaha perbaikan hanya akan berupa perubahan yang sangat kecil terhadap efektivitas organisasi. Untuk mencapai perbaikan yang signifikan, kegiatan perbaikan harus dipilih yang memiliki dampak potensial terhadap customer value dan tercapainya tujuan organisasi.

(15)

6. Metode sistematis untuk perbaikan, Jika pembelajaran digunakan dalam konsep dan metode baruperbaikan, tim memerlukan petunjuk bagaimana melaksanakan perbaikan tersebut.

7. Pelatihan, Pelatihan dan petunjuk penggunaan alat dan metode perbaikan harrus diberikan pada anggota organisasi pada saat mereka mengerjakan proyek perbaikan.

8. Review terhadap perbaikan

„ Manajer terbiasa mereview hasil daripada metode untuk mencapai hasil tersebut

(proser.). Jika hanya hasil yang direview, maka tidak ada dorongan bagi anggota organisasi untuk mengubah metode atau cara mereka melakukan pekerjaan tersebut. Review terhadap proses memungkinkan anggota tim untuk mengenali pekerjaannya dan mendukung peran baru manajer sebagai guru.

„ 9. Identifikasi hambatan perbaikan, Review terhadap proses merupakan alat bagi

manajer untuk mempelajari kebijakan dan praktik orgarfisast yang menghalangi kemampuan untuk perbaikan. Identifikasi hambatan perbaikan dapat berhasil hanya apabila anggota organisasi percaya bahwa manajer tidak akan menghukum bila mereka jujur dan terdapat diskusi terbuka mengenai masalah organisasi.

10. Mekanisme untuk membagi pembelajaran, Bermacam-macam metode telah diusulkan untuk meningkatkan perbaikan dengan membagi pembelajaran (sharing learning).

11. Pembelajaran sistematis: PDSA, Pembelajaran merupakan faktor terpenting kemampuan untuk perbaikan. Metode sistematis yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat pembelajaran adalah metode ilmiah.

(16)

Siklus PDSA (Plan-Do-Study-Act)

„

Penggunaan siklus PDSA dimulai dengan menetapkan

tujuan perbaikan. Tujuan kegiatan perbaikan selanjutnya

dijelaskan dengan menerangkan jenis perbaikan yang akan

terlihat sebagai hasil dari kegiatan tim. Langkah berikutnya

adalah membangun dasar pengetahuan mengenai proses

atau sistem yang dipelajari. Tim mengidentifikasi input proses

dan pemasoknya serta output proses dan pemakai output

dengan membuat diagram alir proses, membentuk run chart

atau control chart, kemudian membuat daftar ide perbaikan

yang akan diselidiki, dan menyusun rencana penerapan awal

siklus-perbaikan.

(17)

Tahapan penyusunan atau

pengembangan rencana perbaikan

1. Pemahaman terhadap proses,Setiap anggota tim harus memahami proses yang ada

sehingga anggota tim dapat mengetahui masalah nyata yang harus dihadapi.

2. Mengeliminasi kesalahan, Dalam menganalisis proses, tim, mungkin

mengidentifikasi kesalahan nyata yang harus segera dieliminasi sebelum melaksanakan tahap selanjutnya.

3. Menghilangkan kelambatan,Tahap ini meliputi analisis terhadap semua tahap dalam

proses untuk menentukan apakah tahap tersebut sesuai dengan tujuan. Bila ada tahap yang tidak sesuai dengan tujuan atau tidak efisien, maka harus segera diatasi dengan segera.

4. Mengurangi variasi, Variasi dalam proses dapat dikarenakan oleh penyebab umum

atau penyebab khusus. Penyebab umum menghasilkan variasi kecil dan hampir selalu ada. Penyebab khusus menghasilkan variasi kinerja yang lebih besar dan tidak selalu terjadi.

5. Merencanakan perbaikan berkesinambungan, Pada saat tahap ini dimulai, proses

yang dijadikan proyek perbaikan telah berlangsung baik. Kuncinya sekarang adalah menjadikan perbaikan berkesinambungan sebagai bagian dari usaha menjalankan bisnis.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adiratna (2004) mengatakan penyebab yang mempengaruhi tingginya kebutuhan nasional terhadap beras sebagai bahan makanan pokok di Indonesia adalah karena jumlah penduduk

Menurut Tchobanoglous, dkk, (1993) kegiatan yang terkait dengan pengelolaan sampah padat mulai dari timbulan sampah sampai ke pembuangan akhir telah dikelompokkan ke dalam enam

Kemampuan enzim selulase Trichoderma viride strain T1 sk menghasilkan glukosa dari substrat ampas sagu telah dilakukan dengan membuat variasi jumlah ampas sagu

The findings of the study reveal that comfort, image, security, maintenance and sociabil- ity criteria were found to important criteria in perceiving the parks as the ones with

Dengan melihat hasil pengujian yang diperoleh, maka pembuatan sistem ini telah memenuhi tujuan awal dari penelitian, yaitu membuat sistem navigasi gedung SMK Pancasila

Dari dua analisis yang dilakukan, pada analisis data menggunakan seluruh peubah prediktor, diperoleh nilai dugaan dan nilai jarak antar kuantil yang tidak jauh berbeda

[r]