• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

L

Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan

Berkelanjutan SDM Kesehatan

B A D A N

P E N G E M B A N G A N

D A N

P E M B E R D A Y A A N

S U M B E R

D A Y A

M A N U S I A

K E S E H A T A N

an

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(2)
(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan pelaksanaan. Selain itu, dalam LAKIP ini juga memuat hal-hal yang menjadi kendala dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.

LAKIP Pustanserdik SDM Kesehatan merupakan perwujudan pelaksanaan program yang tercantum pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, dengan sasaran terselenggaranya Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pencapaian target kumulatif pada tahun 2014 sebagai berikut:

1) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak 9.500 orang

2) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 90%

3) Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki surat tanda registrasi (STR), sebanyak 164.600 orang

Mengingat realisasi capaian kinerja kumulatif Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan selama 3 tahun terakhir (2011-2013) sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 melalui penetapkan kinerja telah ditetapkan target capaian kinerja per tahun, yaitu:

ii

L

(4)

1) Indikator kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan target sebanyak 1.347 orang

2) Indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 6,25% (1 profesi)

3) Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR, sebanyak 90.000 orang

Secara ringkas hasil pengukuran kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran IKK Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 sebagai berikut:

1) Indikator kinerja jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan. (a) Target kumulatif sebanyak 11.347 orang telah terealisasi sebanyak

12.777 orang atau sebesar 112.60%, yaitu terdiri dari PPDS/PPDGS berjumlah 5.895 orang dan tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata berjumlah 6.882 orang.

(b) Target per tahun di tahun 2014 sebanyak 1.347 orang, sampai dengan akhir anggaran tahun 2014 telah terealisasi 1.830 orang (135,86%), berasal dari peserta penerima bantuan PPDS/PPDGS Angkatan XII sebanyak 366 peserta, PPDS/PPDGS Angkatan XIII sebanyak 376 peserta dan peserta tubel SDM Kesehatan sebanyak 1.088 peserta.

2) Indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi.

(a) Target kumulatif sebesar 90% profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi telah terealisasi 93.75% atau progress capaian 104,17%, yakni tersusunnya 15 standar kompetensi tenaga kesehatan dari 16 standar kompetensi yang ditargetkan.

(5)

(b) Target per tahun indikator kinerja ini sebesar 6,25% (1 standar kompetensi) telah terealisasi 100%, yaitu tersusunnya standar kompetensi Audiologis.

3) Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR.

(a) Target kumulatif sebanyak 210.000 tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR telah terealisasi sebanyak 673.069 orang atau progress capaian sebesar 320,51%.

(b) Target per tahun indikator kinerja ini sebanyak 90.000 orang telah terealisasi sebanyak 203.567 orang atau progress capaian sebesar 226,18%.

Untuk realisasi capaian indikator kinerja pendukung yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya adalah:

1) Jumlah rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK). Pencapaian indikator kinerja/realisasi rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dari target 14 telah terealisasi 29 NSPK atau sebesar 207,14%.

2) Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi. Pencapaian indikator kinerja/realisasi dari tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi dari target 7 dokumen telah terealisasi 7 dokumen atau realisasi sebesar 100%.

3) Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

Pencapaian indikator kinerja/realisasi terlaksananya ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan telah terealisasi 100% telah terlaksananya Ketatausahaan yaitu pengelolaan administrasi perkantoran, keuangan, kepegawaian dan administrasi perlengkapan yang efektif dan efisien.

(6)

Berdasarkan uraian capaian kinerja Pustanserdik SDM Kesehatan diatas, maka Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan pada tahun 2014, telah berhasil memenuhi pencapaian kinerja dengan capaian rata-rata 166,55%. Pencapaian kinerja sebesar 168,52% tersebut, dapat dilaksanakan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 442.748.023.522,- (84,79%) dari pagu anggaran sebesar Rp. 522.155.141.000,-. Dengan memperhatikan progress penyerapan anggaran ini diperlukan evaluasi dan langkah-langkah yang strategis untuk untuk memperbaiki penyerapan anggaran secara optimal di tahun yang akan datang.

Selanjutnya LAKIP ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan dan sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan perencanaan dan program.

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... ... ...vi

BAB I PENDAHULUAN ... .1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 2

D. VISI DAN MISI ... 5

E. SISTIMATIKA PENULISAN ... 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8

A. PERENCANAAN KINERJA ... 8

B. PERJANJIAN KINERJA ... 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 18

A. PENGUATAN IMPLEMENTASI SAKIP PUSTANSERDIK SDMK ... 18

B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ... 19

C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ... 23

D. REALISASI ANGGARAN ... 45

E. SUMBER DAYA ... 46

BAB IV PENUTUP ... 52 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Pustanserdik SDM Kesehatan 2. Rencana Program (Form RS) tahun 2010 - 2014 3. Rencana Kinerja Tahun 2014 (Fom RKT) 4. Penetapan Kinerja Tahun 2014 (Form PK)

5. Pengukuran Kinerja Kegiatan tahun 2014 (Form PKK- Renstra) 6. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014

7. Laporan Inventaris Barang

8. Daftar Pegawai Negeri Sipil (PNS) vi

(8)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1"

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan sumber daya manusia merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, dengan meningkatkan berbagai sumber daya manusia kesehatan yaitu tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas yang tercermin dengan peningkatan kemampuan dan profesionalisme serta kemandiriannya dalam melaksanakan setiap upaya kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Sesuai dengan amanat UUD tahun 1945, pembangunan nasional dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, termasuk dalam bidang kesehatan. Kementerian Kesehatan RI melalui Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 menetapkan 9 (sembilan) program pembangunan kesehatan. Salah satu program teknis yang ditetapkan adalah program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan dengan sasaran peningkatan ketersediaan dan mutu dari SDM Kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut, tugas dan fungsi dari Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tertuang dalam Rencana Aksi Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2010-2014. Dalam fungsi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, terdapat beberapa bidang yang diemban. Salah satunya adalah Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010, tugas tersebut dilaksanakan oleh Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

Penjabaran program Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 mengacu pada Permenkes Nomor:

(9)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!2" 1144/MENKES/PER/VIII/2010 dan Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja tahun 2014 ini, maka perlu disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2416/MENKES/PER/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan RI.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:

1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

Tugas: Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Pusat

(10)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!3" Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Bidang Perencanaan dan Program, Standardisasi dan Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan SDM Kesehatan pelaksanaan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Bidang Perencanaan dan Program, Standardisasi dan Sertifikasi SDM Kesehatan dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

b. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Bidang Perencanaan dan Program, Standardisasi dan Sertifikasi SDM Kesehatan dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan terdiri atas:

1. Bidang Perencanaan dan Program yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Perencanaan dan Sub Bidang Program.

Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

Fungsinya:

a. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Perencanaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

b. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

(11)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!4" 2. Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan

yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Standardisasi Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Sub Bidang Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Standardisasi, Sertifikasi dan registrasi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Fungsinya:

a. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Standardisasi Sumber Daya Manusia Kesehatan

b. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Sertifikasi dan registrasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. 3. Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan dan Sub Bidang Tugas Belajar Pendidikan Diploma dan Strata.

Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Fungsinya:

a. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pendidikan Berkelanjutan

b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Tugas Belajar Pendidikan Diploma dan Strata.

4. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, keuangan kepegawaian, dan rumah tangga.

(12)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!5"

D. VISI DAN MISI

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 ñ 2014, visi Kementerian Kesehatan ìMasyarakat Sehat Yang Mandiri dan berkeadilanî Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Kementerian Kesehatan RI sebagai berikut:

Misi Kementerian Kesehatan RI tersebut adalah:

1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani

2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Guna mendukung pencapaian visi Kementerian Kesehatan RI, sesuai dengan rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun 2010-2014, maka ditetapkan visi Badan Pengembangan

dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yaitu ìPenggerak Terwujudnya

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang Profesional dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ì

Guna mendukung misi Kementerian Kesehatan RI maka ditetapkan misi Badan PPSDM Kesehatan yaitu:

1) Memenuhi jumlah, jenis dan mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan

2) Menyerasikan pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunanan kesehatan

3) Menjamin pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan SDM

Kesehatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat 4) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan

(13)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!6"

5) Memantapkan manajemen dan dukungan kegiatan teknis

pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan

Guna mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian Kesehatan RI serta Badan PPSDM Kesehatan maka ditetapkan visi Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yaitu: ì Mewujudkan SDM Kesehatan yang professional ì.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan program kegiatan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

2) Membangun/mengembangkan Standardisasi SDM Kesehatan

3) Melaksanakan penjaminan mutu melalui proses Sertifikasi SDM Kesehatan

4) Meningkatkan kualitas SDM Kesehatan melalui Pendidikan Berkelanjutan

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi serta sistimatika penyajian laporan.

Bab II (Perencanaan dan Perjanjian kinerja), menjelaskan tentang rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014.

(14)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!7" Bab III (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja dan analisis pencapaian kinerja dan sumberdaya manusia, Sumberdaya keuangan, sarana prasarana yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan selama Tahun 2014.

Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014.

(15)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!8"

BAB II

PERENCANAAN

DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI maupun Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun 2010 - 2014.

Perencanaan kinerja ini memuat seluruh target kinerja yang ingin dicapai dalam satu tahun. Target kinerja ini mempresentasikan nilai kuantitatif setiap indikator kinerja baik pada tingkat sasaran strategik maupun sasaran kegiatan yang mendukung indikator kinerja. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan untuk periode satu tahun.

Sesuai dengan rencana strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014, sasaran Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan adalah terselenggaranya Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan mengacu pada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yang ditetapkan secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. IKK Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan dengan target capaian kumulatif pada tahun 2014 sebagai berikut:

1) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak 9.500 orang (k)

2) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi sebesar 90% (k)

(16)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!9" 3) Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat

Tanda Registrasi (STR), sebanyak 164.600 orang (k)

Disamping IKK juga ada Indikator Kinerja Pendukung yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya sesuai dengan Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (REN-AKSI Program Badan PPSDM Kesehatan) Tahun 2010-2014, Indikator Kinerja Kegiatan Pendukung tersebut yaitu:

1) Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebanyak 14 NSPK

2) Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi sebanyak 7 dokumen

3) Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan 100%

Mengingat realisasi capaian kinerja kumulatif Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan selama 3 tahun terakhir (2011-2013) sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 melalui penetapkan kinerja telah ditetapkan target capaian kinerja per tahun sebagai berikut:

1. Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak 1.347 orang.

Keberhasilan pembangunan kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, perlu didukung oleh sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki kompetensi yang memadai.

Pendidikan berkelanjutan tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan.

(17)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!10" Tujuan dari pendidikan berkelanjutan tenaga kesehatan adalah meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan pelayanan kesehatan Program Tugas Belajar Kementerian Kesehatan diselenggarakan dalam rangka menyediakan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh pembangunan dan pelayanan kesehatan.

Definisi operasional dari indikator ini adalah:

Jumlah SDM kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan dan instansi kesehatan yang diberikan beasiswa untuk pendidikan berkelanjutan (Diploma III, S1, S2, S3, dan PPDS/PPDGS) pada tahun 2014.

Indikator ini dihitung jumlah SDM Kesehatan yang diberikan beasiswa selama tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Penetapan dari Menteri Kesehatan RI.

2. Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 6,25% (1 Profesi).

Peraturan Pemerintah Nomor: 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan menyatakan bahwa dalam melakukan tugasnya, tenaga kesehatan berkewajiban untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan. Standar profesi tenaga kesehatan adalah bentuk perlindungan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan itu sendiri, sehingga tidak terjadinya tumpang tindih dalam menjalankan keprofesiannya. Untuk itulah perlu disusun standar profesi/ kompetensi bagi profesi tenaga kesehatan.

Tujuan dari penyusunan st·ndar profesi/kompetensi ini adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh profesi kesehatan yang bersangkutan.

Standar pelayanan, standar pendidikan, standar kompetensi dan standar profesi merupakan satu kesatuan dalam upaya meningkatkan

(18)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!11" kualitas tenaga kesehatan dan mutu layanan kesehatan, perlindungan hukum bagi profesi dan masyarakat, serta adanya kepastian hukum. Standar kompetensi yang telah disusun oleh organisasi profesi disahkan melalui rapat tertinggi organisasi profesi yang bersangkutan melalui musyawarah nasional.

Definisi operasional dari indikator diatas adalah:

Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar profesi yang disahkan oleh organisasi profesi kesehatan (dari 16 jenis tenaga kesehatan) selama tahun 2014.

Indikator ini dihitung jumlah standar profesi/kompetensi tenaga kesehatan yang telah disusun/ditetapkan oleh organisasi profesi dibagi 16 jenis tenaga kesehatan selama tahun 2014. Hal ini dikarenakan dari 32 jenis tenaga kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan, jenis tenaga kesehatan yang dapat diidentifikasi telah memiliki organisasi profesi sebanyak 16 jenis tenaga kesehatan.

3. Jumlah Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebanyak 90.000 orang.

Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan regulasi yang terkait dengan kualitas tenaga kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) mempunyai tugas dalam penyelenggaraan sertifikasi dan registrasi tenaga kesehatan yang menjalankan praktik dan atau pekerjaan keprofesiannya yang salah satu fungsinya adalah melakukan penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR).

Tenaga kesehatan yang telah lulus dalam proses tersebut akan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai bukti pengakuan terhadap

(19)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!12" kompetensi yang dimiliki, dan menjadi landasan registrasi dan lisensi/perizinan untuk melakukan pekerjaan profesi.

MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.

Seorang tenaga kesehatan harus benar-benar teruji kompetensinya melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh MTKI. MTKI merupakan suatu lembaga yang melakukan kebijakan-kebijakan terkait dengan sertifikasi (melalui uji kompetensi sesuai dengan standar profesi) dan registrasi (melalui pemberian surat tanda registrasi) sedangkan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) selaku pelaksanaan kebijakan di Provinsi.

Definisi operasional dari indikator ini adalah jumlah STR yang diberikan kepada tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh MTKI.

Indikator ini dihitung jumlah STR yang diterbitkan/diberikan kepada tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh MTKI selama tahun 2014.

4. Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebanyak 14 Dokumen.

Rancangan NSPK yang disusun terkait dengan pelaksanaan kegiatan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan menyusun NSPK terkait standardisasi dan sertifikasi SDM Kesehatan, Pedoman, Standardisasi, Surat Keputusan Bersama (SKB), Buku Panduan, Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI dan Surat Edaran yang ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan

5. Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi sebanyak 7 dokumen.

(20)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!13" Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan menyusun perencanaan program dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan program.

Seperti diketahui bahwa perencanaan program merupakan turunan atau rincian dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan yang dirinci dalam bentuk program tahunan. Program tahunan diantaranya memuat perencanaan program, laporan kinerja serta monitoring dan evaluasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai acuan dalam menyusun kegiatan dan anggaran begitu juga untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan sebagai bahan masukan penyempurnaan pelaksanaan program yang sedang berlangsung dan kegiatan program tahun selanjutnya.

6. Terlaksananya Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan,

koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana dan sarana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan dan pengawasan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis dan kegiatan lainnya.

B. PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan. Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji yang akan dicapai oleh Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yang menerima

(21)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!14" amanah/tanggungjawab/kinerja dengan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Target capaian IKK Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 ditetapkan dalam dokumen Penetapan kinerja. Dokumen penetapan kinerja (PK) tersebut adalah sebagai berikut:

1. Indikator Kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan target sebanyak 1.347 orang

2. Indikator Kinerja Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi, yaitu sebesar 6,25% (1 profesi)

3. Sedangkan indikator kinerja Jumlah tenaga kesehatan selain Dokter dan Dokter Gigi yang memiliki STR sebanyak 90.000 orang

Penetapan IKK Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

Penetapan Kinerja Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3)

1 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan

kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan

Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan

1.347 Orang

2 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi

Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi

6,25% (1 Profesi)

3 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

(22)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!15" Penetapan Kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 adalah secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2

Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2014

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN

1 2 3 4 5 1 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan

Meningkatnya mutu dan

profesionalisme SDM Kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan

1.347 orang

1) Pendidikan berkelanjutan

a) Jumlah rencana pelaksanaan pendidikan berkelanjutan

1 Dokumen

b) Jumlah peserta PPDS/PPDGS 847 Orang

c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS

1 Dokumen

2) Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata

a) Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata

2 Dokumen

b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar

pendidikan Diploma dan Strata

500 Orang

c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata

2 Dokumen

2 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi

Meningkatnya pembinaan dan

pengawasan SDM Kesehatan

Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi

6,25 (1 Profesi) % 1) Standardisasi SDM Kesehatan

a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan

1 Dokumen

b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi

6,25

(1 Profesi) %

c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan

(23)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!16" 3 Tenaga kesehatan

selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

Meningkatnya pembinaan dan

pengawasan SDM Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

90.000 orang

2) Sertifikasi SDM Kesehatan

a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan

1 Dokumen

b) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

90.000 Orang

c) Jumlah laporan hasil evaluasi

sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen

Disamping IKK Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yang telah ditetapkan diatas, sesuai dengan rencana aksi program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPPSDM Kesehatan) tahun 2010-2014, didukung oleh indikator kinerja pendukung yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya.

Indikator kinerja pendukung tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.3 berikut ini:

Tabel 2.3

Indikator Pendukung Tahun 2014

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN

1 2 3 4 5

1 Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK)

Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 1) Perencanaan

14

Dokumen

a) Jumlah pedoman perencanaan

standardisasi

1 Pedoman

b) Jumlah pedoman perencanaan

sertifikasi

5 Pedoman

c) Jumlah pedoman perencanaan

pendidikan berkelanjutan

3 Pedoman

d) Jumlah dokumen rencana

standardisasi

1 Dokumen

e) Jumlah dokumen rencana

sertifikasi 1 Dokumen

f) Jumlah dokumen rencana

pendidikan berkelanjutan

(24)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!17" 2 Perencanaan,

Program dan laporan Evaluasi

Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi 2) Program

7 Dokumen

a) Jumlah pedoman perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan program

1 Pedoman

b) Jumlah dokumen rencana dan

anggaran program jangka pendek dan panjang

2 Dokumen

c) Jumlah dokumen pemantauan

dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program

3 Dokumen

d) Jumlah dokumen laporan

kegiatan program 1 Dokumen

3 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan 100 % a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran 100 % b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan 100 % c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian 100 % d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 100 %

(25)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!18"

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUATAN IMPELEMENTASI SAKIP PUSTANSERDIK SDMK Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja di lingkungannya melalui upaya penguatan terhadap implementasi SAKIP Pustanserdik SDM Kesehatan. Upaya yang dilakukan dalam rangka penguatan implementasi SAKIP di tahun 2014 sebagai berikut:

1) Menyusun Penetapan Kinerja (TAPJA) Pustanserdik SDM Kesehatan yang diarahkan pada hasil yang ingin dicapai. Penetapan kinerja disusun melalui proses pembahasan dengan Bidang-Bidang/Sub Bagian di lingkungan Pustanserdik SDM Kesehatan dengan menekankan pada upaya peningkatan kinerja dan pencapaian terhadap target kinerja yang telah ditetapkan. Perhatian serius Pustanserdik SDM Kesehatan terhadap kualitas penyusunan penetapan kinerja ditunjukkan dengan dilakukannya penandatanganan penetapan kinerja atau perjanjian kinerja tahun 2014 pada bulan Januari 2014.

2) Mendorong Bidang-Bidang/Sub Bagian untuk memanfaatkan LAKIP sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan ke depannya, sehingga dapat terwujud kinerja yang optimal di lingkungan Pustanserdik SDM Kesehatan.

3) Melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja agar lebih relevan, menggambarkan hasil, dan dapat diukur secara obyektif yang lebih menggambarkan hasil dan terukur.

(26)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!19" 4) Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja melalui kegiatan kursus dan pelatihan manajemen strategis untuk meningkatkan kualitas perencanaan kinerja di lingkungan Pustanserdik SDM Kesehatan.

B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja juga merupakan proses penilaian kemajuan pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan (input) dan keluaran (output).

Pengukuran capaian kinerja akan memberikan informasi singkat dan akurat tentang hasil atau capaian yang diperoleh sehubungan dengan kegiatan atau program yang dilaksanakan. Pengukuran capaian kinerja dilaksanakan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja.

Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat empat tahapan penetapan, yaitu:

1. Penyiapan dokumen Rencana Strategis (Form RS)

2. Penyiapan dokumen Rencana Kinerja Tahunan (Form RKT) 3. Penetapan Kinerja (PK) yang sudah dibakukan (Form PK) 4. Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK)

Berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja (PK), realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Indikator kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan dari target yang telah ditetapkan sebanyak 1.347 orang telah terealisasi sebanyak 1.830 orang atau sebesar 135,86% dari target.

2. Indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi dari target 6,25% (1 standar kompetensi Audiolog) sudah terealisasi 100%.

(27)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!20" 3. Sedangkan indikator kinerja Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR, dari target 90.000 orang yang ditetapkan telah terealisasi sebanyak 203.567 orang atau sebesar 226,18%.

Sedangkan realisasi indikator kinerja kegiatan yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya adalah:

1. Jumlah Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) Pencapaian indikator pendukung/realisasi rancangan NSPK dari target 14 telah terealisasi 29 NSPK atau sebesar 207,14%.

2. Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi Pencapaian indikator kinerja/realisasi dari tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi dari target 7 dokumen telah terealisasi 7 dokumen atau realisasi sebesar 100%.

3. Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan

Berkelanjutan SDM Kesehatan

Pencapaian indikator kinerja/realisasi terlaksananya Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan telah terealisasi 100%, yaitu terselenggaranya pengelolaan administrasi perkantoran, keuangan, kepegawaian dan administrasi perlengkapan yang efektif dan efisien.

Secara rinci capaian kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) sebagai berikut:

(28)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!21" Tabel 3.1

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN REALI SASI %

1 2 3 4 5 6 7

1 Rancangan Norma, Standar Prosedur dan kriteria (NSPK)

Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

(NSPK) 14 NSPK 29 207,14 1) Perencanaan a) Jumlah pedoman perencanaan standardisasi 1 Pedoman 2 200 b) Jumlah pedoman

perencanaan sertifikasi 5 Pedoman 3 60

c) Jumlah pedoman

perencanaan pendidikan berkelanjutan

3 Pedoman 5 166,67

d) Jumlah dokumen rencana

standardisasi

1 Dokumen 3 300

e) Jumlah dokumen rencana

sertifikasi

1 Dokumen 6 600

f) Jumlah dokumen rencana

pendidikan berkelanjutan

3 Dokumen 10 333,33

2 Perencanaan, Program dan laporan evaluasi

Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi 7 Dokumen 7 100 2) Program a) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program 1 Pedoman 1 100

b) Jumlah dokumen rencana

dan anggaran program jangka pendek dan panjang

2 Dokumen 2 100

c) Jumlah dokumen

pemantauan dan evaluasi pelaksanaankegiatan program

3 Dokumen 3 100

d) Jumlah dokumen laporan

kegiatan program 1 Dokumen 1 100 3 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/ profesi

Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan

Persentase Profesi Tenaga Kesehatan yang memiliki Standar Kompetensi 6,25 %

(29)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!22" 1) Standardisasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 100

b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi

6,25 % 6,25% 100

c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 100 4 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan selain

dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 90.000 Orang 203.567 orang 226,18 2) Sertifikasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 100

b) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

90.000 Orang 203.567 Orang

226,18

c) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 100 5 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan

Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas

kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 1.347 Orang 1.830 Orang 135,86 1) Pendidikan berkelanjutan a) Jumlah rencana pelaksanaan pendidikan berkelanjutan 1 Dokumen 1 100

b) Jumlah pserta PPDS/ PPDGS 847 Orang Orang 742 87,60

c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS

1 Dokumen 1 100

2) Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata

a) Jumlah rencana

pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata

2 Dokumen 2 Orang

b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata

(30)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!23"

c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 2 Dokumen 2 100 6 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan

Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan 100 %

a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran 100 % 100 % b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan 100 % 100 % c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian 100 % 100 % d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 100 % 100 %

C. ANALISISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Analisis akuntabilitas kinerja menunjukkan tingkat pencapaian kinerja dibandingkan dengan rencana tingkat pencapaian kinerja berdasarkan indikator Kinerja. Dilihat dari capaian masing-masing indikator kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi.

Pencapaian sasaran strategis yang menjadi IKK Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan adalah sebagai berikut:

(31)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!24" Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan

1. INDIKATOR PERTAMA

Pencapaian indikator jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan selama periode 2010-2014 termasuk kategori berhasil, bahkan sampai dengan berakhirnya Renstra Kementerian Kesehatan periode ini realisasinya sudah melampaui dari target (134,59%). Target dan realisasi indikator kinerja SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan selama periode 2010-2014 sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Indikator Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Yang Telah Ditingkatkan Kemampuannya Melalui Pendidikan Berkelanjutan

Tahun 2010-2014

Indikator 2010 2011 2012 Target 2013 2014 2010 2011 2012 Realisasi 2013 2014 Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan (k) 7350 8000 8500 9000 9500 5702 8274 9475 10947 12777

Selanjutnya capaian indikator jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan dibedakan antara capaian kumulatif (2010-2014) dan capaian per tahun (tahun 2014) berdasarkan penetapan kinerja Pustanserdik SDM Kesehatan. Capaian kumulatif indikator ini berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dan capaian per tahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

(32)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!25" Tabel 3.3

Capaian Indikator Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan

Secara Kumulatif (2010-2014) dan per Tahun 2014

Indikator Target Realisasi 2014 Capaian 2010-2014

(rata-rata) Jumlah SDM Kesehatan di

Fasilitas Kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan

11.347 (k) 12.777 112,60% 102,54%

1.347 (th) 1.830 135,86% -

k=kumulatif dan th= per tahun 2014

Pada tabel 3.3 diatas terlihat bahwa capaian indikator Indikator Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan telah melampaui target yang telah ditetapkan, baik capaian secara kumulatif maupun capaian per tahun. Capaian kumulatif sebesar 112,60% ini melebihi dari capaian rata-rata selama 5 (lima) tahun hasil pelaksanaan kegiatan. Dan capaian per tahun pada tahun 2014 bahkan melebihi capaian kumulatif selama 2010-2014.

Secara rinci realisasi kumulatif (2010-2014) indikator ini sebanyak 12.777 orang terdiri dari 6.882 orang peserta tugas belajar pendidikan diploma dan strata dan 5.895 orang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis. Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PDGS) ini dimulai sejak tahun 2008 dan peserta yang direkrut pada tahun 2008 dan 2009 masih tercatat sebagai peserta didik sehingga masih dianggarkan untuk biaya bantuan pendidikannya sampai 2012. Jumlah peserta tugas belajar SDM Kesehatan (pendidikan diploma dan strata) dan peserta PPDS/PDGS secara kumulatif dari tahun 2008-2014 sebagaimana terlihat pada grafik 3.1 dan 3.2 di bawah ini:

(33)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!26" Grafik 3.1 Grafik 3.2

Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan Jumlah Peserta PPDS/PDGS Tahun 2008-2014 Tahun 2008-2014

Sedangkan capaian indikator kinerja ini secara kumulatif sampai dengan 2014 seperti pada grafik 3.3 berikut ini:

Grafik 3.3

SDM Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Yang Telah Ditingkatkan Kemampuannya Melalui Pendidikan Berkelanjutan

Tahun 2010-2014

Dari grafik 3.3 di atas terlihat bahwa capaian kumulatif indikator jumlah SDM kesehatan di fasilitas yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan, tahun 2010 capaian belum maksimal namun hasil pelaksanaan kegiatan 4 (empat) berikutnya capaian indikator ini telah

(34)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!27" sejalan dengan sasaran bahkan capaian rata-rata (2011-2014) melebihi dari target yang telah ditetapkan.

Jika dibandingkan antara realisasi dengan target dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010 - 2014 terlihat bahwa pada tahun 2010 walaupun realisasi yang dicapai hanya 5.702 orang dari target 7.530 orang (75.72%), namun pada tahun 2011 realisasi sudah mencapai target yaitu 8.274 orang (103,43%) dari target 8.000 orang, tahun 2012 terealisasi 9.475 orang sebesar 111.47% dari target 8.500 orang, tahun 2013 telah terealisasi 10.947 orang atau sebesar 109.47% dari target 10.000 orang, dan pada tahun 2014 terealisasi 12.777 orang atau 112,60% dari target 11.347 orang yang ditetapkan.

Untuk capaian per tahun rencana kinerja atau target SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan pada tahun 2014 sebanyak 1.347 orang dengan rincian; 500 orang peserta tubel SDM Kesehatan dan 847 orang peserta PPDS/PDGS angkatan XII dan angkatan XIII. Peserta PPDS/PDGS angkatan XII sebanyak 420 orang dan peserta PPDS/PDGS angkatan XIII sebanyak 427 orang. Sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 366 orang atau sebesar 27.17%, yaitu dari peserta penerima bantuan PPDS/PDGS angkatan XII berdasarkan penetapan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/MENKES/217/2014 tanggal 15 Juli 2014. Selanjutnya peserta penerima bantuan PPDS/PDGS angkatan XIII sebanyak 376

orang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor:

HK.02.02/MENKES/454/2014 tanggal 12 Nopember 2014.

Untuk peserta tugas belajar SDM Kesehatan program strata sebanyak 924 orang telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.V/SK/339/2014 tanggal 10 Oktober 2014 (sebanyak 703 peserta

program non MDGís) dan SK Menteri Kesehatan Nomor:

HK.03.01/H.V/SK/340/2014 tanggal 14 Oktober 2014 (sebanyak 221 peserta program MDGís). Sedangkan untuk peserta tugas belajar SDM Kesehatan program percepatan pembangunan provinsi Papua dan Papua Barat (P4B) untuk Diploma III sebanyak 164 orang telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.5/SK/304/2014 tanggal 8 September

(35)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!28" 2014 (Tahap I sebanyak 137 peserta) dan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.5/SK/391/2014 tanggal 19 Nopember 2014 (Tahap II sebanyak 27 peserta).

Secara rinci capaian indikator kinerja SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik 3.4 berikut ini:

Grafik 3.4

Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan dan Peserta PPDS/PDGS Tahun 2014

Dari grafik 3.4 diatas terlihat bahwa capaian per tahun indikator kinerja SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan tidak sebaik capaian secara kumulatif (2010-2014), dimana capaian Tubel P4B, PPDS/PDGS Angkatan XII dan XIII kurang dari 100%. Namun demikian capaian Tubel strata (S1, S2 dan S3) melebihi 100% atau capaian sebesar 184,80%.

Secara umum capaian indikator kinerja ini baik namun jika mengacu pada Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan tahun 2010-2014 khusus untuk PPDS/PDGS capaian belum maksimal (capaian 5.895 orang dari target 6.000 orang), karena adanya perubahan pada

(36)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!29" persyaratan peserta bantuan PPDS/PDGS dimana salah satu persyaratan bagi peserta adalah status kepegawaian PNS atau pasca PTT.

Gambar 3.1 Program Pemberian Bantuan PPDS/PDGS Kementerian Kesehatan

Permasalahan dari indikator (SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan) adalah:

1. Tugas Belajar SDM Kesehatan Pendidikan Diploma dan Strata Masalah Tugas Belajar SDM Kesehatan Pendidikan Diploma dan Strata adalah:

a. Keterbatasan informasi program tubel SDM Kesehatan

b. Ketidaksesuaian antara jadwal seleksi akademik di Perguruan Tinggi dengan penetapan seleksi administrasi calon peserta tubel SDM Kesehatan di Kementerian Kesehatan

c. Sistem pendaftaran tubel online masih mengalami kendala antara lain:

- Hosting server di Kementerian Kesehatan tidak stabil sehingga upload kelengkapan dokumen calon peserta sering gagal yang mengakibatkan tidak lengkapnya berkas calon peserta dalam sistem informasi tubel online.

(37)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!30" 2. Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter

Gigi Spesialis (PPDS/PDGS)

Masih rendahnya jumlah peserta bantuan PPDS/PDGS yang berasal dari daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK), disebabkan oleh:

a. Keterbatasan informasi program PPDS/PDGS

b. Sulitnya jaringan internet dan komunikasi di beberapa daerah c. Rendahnya tingkat kelulusan seleksi akademik dari calon

peserta PPDS/PDGS

d. Calon peserta bantuan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang memilih peminatan di luar 4 Dasar-4 Penunjang cukup besar, tetapi tidak didukung oleh peta kebutuhan spesialis instansi pengusul (peta kebutuhan daerah atau Rumah Sakit Khusus).

Dari permasalahan atau hambatan diatas, upaya yang telah dilakukan adalah:

1. Berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan untuk mengupayakan server tetap stabil terutama saat pendaftaran online.

2. Penyesuaian jadwal seleksi akademik dengan seleksi administrasi di Kementerian Kesehatan.

3. Telah disusun program pembekalan secara mandiri melalui e-learning PPDS bagi 10 program studi spesialis (4 Dasar, 4 Penunjang dan Ilmu Penyakit Mulut dan Bedah Mulut) dengan alamat web: http://edutenagakesehatan.org/

4. Program bimbingan/pemantapan bagi calon peserta PPDS. Pemantapan bagi para alumni DKT (dokter dengan kewenangan tambahan) dan calon PPDS/PDGS Angkatan XIV sebanyak 55 orang yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumut, Papua, Papua Barat, Maluku, Malut, NTB, Sulut, Riau, Kalteng, Kaltim, Kalsel dan Nusa

(38)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!31" Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi

Tenggara Timur, guna mengikuti seleksi akademik anestesi, anak dan obgyn.

Gambar 3.2 Koordinasi Pelaksanaan TUBEL (S1, S2, S3) SDM Kesehatan dan PPDS/PDGS

2. INDIKATOR KEDUA

Pencapaian indikator persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi selama periode 2010-2014 termasuk kategori berhasil, bahkan sampai dengan berakhirnya Renstra Kementerian Kesehatan periode ini realisasinya sudah melampaui dari target (104,17%). Target dan realisasi indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi selama periode 2010-2014 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:

(39)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!32" Tabel 3.4

Target dan Realisasi Indikator Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Tahun 2010-2014

Indikator 2010 2011 2012 Target 2013 2014 2010 2011 2012 Realisasi 2013 2014 Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi (k) 30 55 70 80 90 37,50 56,25 75,00 87,50 93,75

Capaian kumulatif indikator persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dan capaian per tahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5

Capaian Indikator Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Secara Kumulatif (2010-2014) dan per Tahun 2014

Indikator Target Realisasi 2014 Capaian 2010-2014

(rata-rata) Persentase Profesi Tenaga

Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi

90% (k) 93,75% 104,17% 109,59%

6,25%(th)

(1 Profesi) (1 Profesi) 6,25% 100% - k=kumulatif dan th= per tahun 2014

Capaian kumulatif indikator persentase tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebagaimana disajikan pada tabel 3.5 terlihat bahwa capaian pada tahun 2014 dengan target 90% sudah terealisasi sebesar 93,75% atau progress capaian 104,17%. Capaian kumulatif (2010-2014) rata-rata sebesar 109,59% melebihi capaian kumulatif tahun 2014. Capaian realisasi kumulatif indikator ini meliputi 15 standar profesi/kompetensi yang telah disusun selama periode RPJMN Tahap II (2010-2014) dari 16 standar kompetensi yang ditargetkan. Sampai dengan tahun 2014 Pustanserdik SDM Kesehatan telah memfasilitasi disusunnya 15 standar kompetensi dari 16 tenaga kesehatan

(40)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!33" sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan sebagai berikut:

Tahun 2010, telah disusun sebanyak 6 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Akupuntur Terapis

2. Standar Kompetensi Fisikawan Medis 3. Standar Kompetensi Ortotis Prostetik 4. Standar Kompetensi Perawat

5. Standar Kompetensi Perawat Anastesi 6. Standar Kompetensi Epidemiolog (Target= 30% dan Capaian 6/16= 37,50%

Tahun 2011, telah disusun 3 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Promotor dan Pendidik Kesehatan 2. Standar Kompetensi Psikolog Klinis

3. Standar Kompetensi Entomolog Kesehatan (Target= 55% dan Capaian 9/16= 56,25%

Tahun 2012, telah disusun 3 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Kesehatan Masyarakat

2. Standar Kompetensi Teknisi Kardiovaskuler 3. Standar Kompetensi Teknisi tranfusi Darah (Target= 70% dan Capaian 12/16= 75,00%

Tahun 2013, telah disusun 2 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Radiodiagnostik

2. Standar Kompetensi Radioterapis (Target= 80% dan Capaian 14/16= 87,50%

Tahun 2014, telah selesai disusun 1 standar kompetensi, yaitu: 1. Standar Kompetensi Audiolog

(Target= 90% dan Capaian 15/16= 93,75%)

(41)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!34" Masih ada 1 tenaga kesehatan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yakni Mikrobiologi Kesehatan yang tidak difasilitasi penyusunan standar kompetensinya karena belum ada organisasi profesinya.

Capaian indikator kinerja Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi ini secara kumulatif (2010-2014) adalah seperti pada grafik 3.6 dibawah ini:

Grafik 3.6

Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Tahun 2010-2014

Dari grafik 3.6 diatas terlihat bahwa capaian realisasi indikator ini cukup baik, bahkan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaiannya telah melampaui target yang ditetapkan (capaian 104,17%).

Bila dilihat capaian indikator ini per tahun, maka pada tahun 2014 ini hanya 1 target standar profesi yang disusun, yaitu standar profesi Audiolog. Standar kompetensi Audiolog ini telah diselesaikan pada triwulan III tahun 2014 (capaian 100%).

(42)

Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!35" Gambar 3.3 Pembahasan Penyusunan Standar Profesi Audiolog di hadiri

Oleh Organisasi Profesi Kesehatan

Permasalahan dari indikator (persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi) adalah:

1. Masih terbatasnya data dan informasi terkait jenis dan jumlah profesi dan organisasi profesi tenaga kesehatan.

2. Penetapan standar kompetensi oleh organisasi profesi masih terkendala dengan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi di organisasi profesinya.

Dari permasalahan atau hambatan diatas, upaya yang telah dilakukan adalah:

1. Berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia terkait dengan organisasi kemasyarakatan di bidang kesehatan (organisasi profesi tenaga kesehatan).

2. Adanya pernyataan pimpinan tertinggi Pengurus Pusat Organisasi Profesi bahwa standar kompetensi yang telah tersusun, diakui dan akan ditetapkan pada saat kegiatan pengambilan keputusan tertinggi.

Gambar

Gambar 3.1  Program Pemberian Bantuan PPDS/PDGS Kementerian Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan yang memuat bentuk akar, langkah- langkah secara umum adalah sbb :?. Berlakukan syarat tidak negatif untuk bentuk di bawah

Dalam perjanjian ijarah kedua belah pihak harus bersikap jujur dan adil, sehingga tidak ada pihak yang merasa teraniaya ataupun dirugikan.Penganiayaan terhadap

Penyakit yang terjadi karena virus HIV dan HPV berturut-turut ditunjukkan oleh nomor. Penyakit yang

Berdasarkan evaluasi hasil ujian pada mata kuliah proses berpikir matematis yang peneliti ampu, nilai mata kuliah yang diperoleh mahasiswa untuk mata kuliah

Kuliah yang diberikan oleh dosen yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai topik tertentu ataupun untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa

Untuk mengetahui metode perkuatan lebih lanjut, sebagai pengembangan dalam hal penggunaan bahan-bahan alternatif terutama yang berhubungan dengan perkuatan kuat geser nya maka

Pusat lingkungan di SPK kawasan IV terletak di Kelurahan Mojosongo (tiga Pusat lingkungan) dan Kelurahan Nusukan. Saat ini, Kota Surakarta sedang melakukan

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis menerapkan asuhan inovasi pijat Tui Na untuk membantu meningkatkan nafsu makan pada