• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015 DAN ANGKA RAMALAN I 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015 DAN ANGKA RAMALAN I 2016)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 55/07/21/Th. XI, 1 Juli 2016

PRODUKSI

PADI,

JAGUNG,

DAN

KEDELAI

(ANGKA TETAP 2015 DAN ANGKA RAMALAN I 2016)

A.

PADI

Produksi padi tahun 2015 sebanyak 959 ton gabah kering giling (GKG), turun sebanyak 444 ton (-31,65

persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini disebabkan luas panen yang mengalami penurunan

seluas 122 hektar (-31,69 persen) namun produktivitas mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,02

kuintal/hektar (0,06 persen). Sama halnya pada tahun 2016 diramalkan produksi akan turun sebesar 387

ton gabah kering giling (-40.35 persen) dibanding tahun 2015.

B.

JAGUNG

Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 473 ton pipilan kering, turun sebanyak 230 ton (-32,72 persen)

dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 98 hektar

(-32,56 persen) dan produktivitas yang juga mengalami penurunan sebanyak 0,05 kuintal/hektar (-0,24

persen). Pada tahun 2016 juga diramalkan produksi jagung jauh akan turun dibanding tahun 2015 yakni

sebanyak 306 ton (-64,69 persen).

C.

KEDELAI

Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 15 ton biji kering, turun sebesar 3 ton (-16,67 persen) dibanding

tahun 2014. Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 3 hektar (-17,65 persen),

meskipun produktivitas mengalami sedikit kenaikan sebanyak 0,13 kuintal/hektar (1,19 persen). Pada

tahun 2016 diramalkan produksi kedelai juga akan mengalami penurunan sebanyak 12 ton (-80 persen)

dibanding tahun 2015.

1.

PENDAHULUAN

Data produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini mencakup

produksi PADI, JAGUNG, dan KEDELAI. Penyajian data produksi tanaman pangan tahun tertentu

dilakukan oleh BPS sebanyak 4 (empat) kali dengan status angka yang berbeda. Angka Ramalan I

(ARAM I) terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember

berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan April. Angka Ramalan II (ARAM II) terdiri dari realisasi

produksi Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas

(2)

tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah realisasi

produksi selama satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ARAM, ASEM

dan ATAP melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut:

Status Angka Jadwal Rilis BRS (tahun t)

Subround

Januari-April Mei-Agustus September-Desember

1. ARAM I (t) Awal Juli REALISASI RAMALAN

2. ARAM II (t) Awal November REALISASI RAMALAN

3. ASEM (t-1) Awal Maret REALISASI (angka belum final) 4. ATAP (t-1) Awal Juli REALISASI (angka final)

Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya baik untuk

evaluasi/monitoring maupun perencanaan. Diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil

penghitungan dengan status angka yang terakhir.

2.

PRODUKSI PADI

Tabel 1

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi (Sawah+Ladang)

Per-Subround di Kepulauan Riau 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut (%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Januari-April 142 153 104,7 11 7,75 -48,3 -31,57 - Mei-Agustus 144 76 21 -68 47,22 - -55 -72,37 - September-Desember 99 34 33 -65 -65,66 -1 -2,94 - Januari-Desember 385 263 158,7 -122 -31,69 -104,3 -39,66 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari-April 36,41 36,47 36,20 0,06 0,17 -0,27 -0,74 - Mei-Agustus 36,46 36,45 35,71 -0,01 -0,03 -0,74 -2,02 - September-Desember 36,46 36,47 35,76 0,01 0,02 -0,71 -1,95 - Januari-Desember 36,44 36,46 36,04 0,02 0,06 -0,42 -1,16 3. Produksi (ton) - Januari-April 517 558 379 41 7,93 -179 -32,08 - Mei-Agustus 525 277 75 -248 47,24 - -202 -72,92 - September-Desember 361 124 118 -237 -65,65 -6 -4,84 - Januari-Desember 1 403 959 572 -444 -31,65 -387 -40,35 Keterangan : Bentuk produksi Padi adalah Gabah Kering Giling (GKG)

(3)

Produksi padi tahun 2015 sebanyak 959 ton gabah kering giling (GKG), turun

sebanyak

444 ton

(-31,65 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini disebabkan luas panen yang mengalami

penurunan sebesar 122 hektar (-31,69 persen) walaupun produktivitas mengalami sedikiti peningkatan

sebanyak

0,02 kuintal/hektar (0,06 persen).

Penurunan produksi padi tahun 2015 terjadi pada

subround Mei–Agustus, dan

subround

September-Desember masing-masing sebanyak 248 ton (-47,24 persen) dan 237 ton (-65,65 persen),

dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year).

Berdasarkan cara tanam, padi di Indonesia dibedakan menjadi Padi Sawah dan Padi Ladang.

Khusus di Provinsi Kepulauan Riau hanya terdapat jenis padi sawah saja.

Tabel 2

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi (Sawah+Ladang)

di Kepulauan Riau dan Indonesia, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 385 263 158,7 -122 -31,69 -104,3 -39,66 Sumatera 3 466 211 3 701 081 3 908 459 234 870 6,78 207 377,6 5,60 Jawa 6 400 038 6 429 126 6 533 929 29 088 0,45 104 802,8 1,63 Luar Jawa 7 397 269 7 687 512 8 031 330 290 243 3,92 343 818,3 4,47 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 36,44 36,46 36,04 0,02 0,05 -0,42 -1,15 Sumatera 47,97 49,60 48,80 1,63 3,39 -0,80 -1,61 Jawa 53,41 60,61 56,53 7,20 13,48 -4,08 -6,73 Luar Jawa 95,77 47,39 46,42 -48,38 -50,52 -0,97 -2,05 3. Produksi (ton) Kepulauan Riau 1 403 959 572 -444 -31,65 -387 -40,35 Sumatera 16 628 893 18 358 385 19 072 501 1 729 492 10,40 714 116 3,89 Jawa 34 183 416 38 970 026 36 933 336 4 786 610 14,00 -2 036 690 -5,23 Luar Jawa 70 846 465 36 427 815 37 277 524 -34 418 650 -48,58 849 709 2,33

Keterangan : Bentuk produksi Padi adalah Gabah Kering Giling (GKG)

3.

PRODUKSI JAGUNG

Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 473 ton pipilan kering, turun sebanyak 230 ton (-37,72

persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 98

hektar 32.56 persen) dan produktivitas yang juga mengalami penurunan sebanyak 0,05 kuintal/hektar

(-0,24 persen).

(4)

Tabel 3

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung

Per-Subround di Kepulauan Riau, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Januari-April 114 102 17 -12 -10,53 -85 -83,33 - Mei-Agustus 96 70 33 -26 -27,08 -37 -52,86 - September-Desember 91 31 22 -60 -65,93 -9 -29,03 - Januari-Desember 301 203 72 -98 -32,56 -131 -64,53 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari-April 23,33 23,33 22,94 0,00 0,00 -0,39 -1,68 - Mei-Agustus 23,33 23,29 23,33 -0,05 -0,20 0,05 0,20 - September-Desember 23,41 23,23 23,18 -0,18 -0,77 -0,04 -0,19 - Januari-Desember 23,36 23,30 23,19 -0,05 -0,24 -0,11 -0,46 3. Produksi (ton) - Januari-April 266 238 39 -28 -10,53 -199 -83,61 - Mei-Agustus 224 163 77 -61 -27,23 -86 -52,76 - September-Desember 213 72 51 -141 -66,20 -21 -29,17 - Januari-Desember 703 473 167 -230 -32,72 -306 -64,69

Keterangan : Bentuk produksi Jagung adalah Pipilan Kering

Provinsi Kepulauan Riau sebenarnya banyak memilki tanaman jagung, namun hampir 90 persen

tanaman tersebut memiliki varietas jagung manis sehingga jagung tersebut dipanen muda oleh para petani.

Akibatnya data luas panen, produksi dan produktifitas dari tahun ke tahun akan selalu mengalami

penurunan dikarenakan kualitas produksi jagung yang dihitung adalah jagung pipilan kering.

Penurunan produksi jagung tahun 2015 terjadi pada

subround Januari–April,

subround Mei–

Agustus, dan subround September–Desember masing-masing sebanyak 28 ton 10,53 persen), 61 ton

(-27,23 persen) dan 141 ton (-66,20 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun

2014 (year-on-year).

(5)

Tabel 4

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung

di Kepulauan Riau dan Indonesia, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 301 203 72 -98 -32,56 -131 -64,53 Sumatera 748 033 750 830 839 467 2 797 0,37 88.637 11,81 Jawa 1 954 175 1 952 289 2 026 612 -1 886 -0,10 74.323 3,81 Luar Jawa 1 882 844 1 835 078 2 077 270 -47 766 -2,54 242.192 13,20 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 23,36 23,30 23,19 -0,05 -0,24 -0,11 -0,46 Sumatera 53,81 56,68 56,95 2,86 5,32 0,28 0,49 Jawa 51,98 54,37 55,24 2,38 4,59 0,87 1,59 Luar Jawa 47,00 49,03 49,90 2,03 4,32 0,87 1,77 3. Produksi (ton) Kepulauan Riau 703 473 167 -230 -32,72 -306 -64,69 Sumatera 4 025 273 4 255 394 4 780 954 230 121 5,72 525 560 12,35 Jawa 10 158 725 10 614 441 11 194 068 455 716 4,49 579 627 5,46 Luar Jawa 8 849 701 8 997 994 10 365 333 148 293 1,68 1 367 339 15,20

Keterangan : Bentuk produksi Jagung adalah Pipilan Kering

4.

PRODUKSI KEDELAI

Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 15 ton biji kering, turun sebesar 3 ton (-16,67 persen)

dibanding tahun 2014. Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 3 hektar (-17,65

persen), meskipun produktivitas mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,13 kuintal/hektar (1,19 persen).

(6)

Tabel 5

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai

Per-Subround di Kepulauan Riau, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I )

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Januari-April 12 11 3 -1 -8,33 -8 -72,73 - Mei-Agustus 1 2 0 1 100,00 -2 -100,00 - September-Desember 4 1 0 -3 -75,00 -1 -100,00 - Januari-Desember 17 14 3 -3 -17,65 -11 -78,57 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari-April 10,83 10,91 10,00 0,08 0,70 -0,91 -8,33 - Mei-Agustus 10,00 10,00 0,00 0,00 0,00 -10,00 -100,00 - September-Desember 10,00 10,00 0,00 0,00 0,00 -10,00 -100,00 - Januari-Desember 10,59 10,71 10,00 0,13 1,19 -0,71 -6,67 3. Produksi (ton) - Januari-April 13 12 3 -1 -7,69 -9 -75,00 - Mei-Agustus 1 2 0 1 100,00 -2 -100,00 - September-Desember 4 1 0 -3 -75,00 -1 -100,00 - Januari-Desember 18 15 3 -3 -16,67 -12 -80,00

(7)

Tabel 6

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai

di Kepulauan Riau dan Indonesia, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 17 15 3 -2 -11,76 -12 -80,00 Sumatera 79 905 75 235 62 284 -4 670 -5,84 -12 951 -17,21 Jawa 378 986 364 223 328 847 -14 763 -3,90 -35 376 -9,71 Luar Jawa 236 699 259 541 257 358 22 842 9,65 -2 183 -0,84 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 10,59 10,67 10,00 0,08 -0,67 -0,67 -6,25 Sumatera 13,91 13,91 13,93 0,00 0,01 0,01 0,08 Jawa 16,42 16,75 16,34 0,33 -0,40 -0,40 -2,41 Luar Jawa 14,06 14,32 13,74 0,26 -0,58 -0,58 -4,07 3. Produksi (ton) Kepulauan Riau 18 16 3 -2 -11,11 -13 -81,25 Sumatera 111 163 104 689 86 738 -6 474 -5,82 -17 951 -17,15 Jawa 622 155 609 970 537 458 -12 185 -1,96 -72 512 -11,89 Luar Jawa 332 842 371 767 353 620 38 925 11,69 -18 147 -4,88

Keterangan : Bentuk produksi Kedelai adalah Biji Kering

Secara umum perkembangan ketiga komoditas tersebut (padi, jagung, dan kedelai) tahun 2014, 2015

dan ARAM 1 2016 di Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut:

Tabel 7

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai

di Kepulauan Riau, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014−2015

2015−2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Padi 385 263 159 -122 -31,69 -104,30 -39,66 - Jagung 301 203 72 -98 -32,56 -131,00 -64,53 - Kedelai 17 14 3 -3 -17,65 -11,00 -78,57 2. Produktivitas (ku/ha) - Padi 36,44 36,46 36,04 0,02 0,05 -0,42 -1,15 - Jagung 23,36 23,30 23,19 -0,06 -0,26 -0,11 -0,47 - Kedelai 10,59 10,71 10,00 0,12 1,13 -0,71 -6,63 3. Produksi (ton) - Padi 1 403 959 572 -444 -31,65 -387,00 -40,35 - Jagung 703 473 167 -230 -32,72 -306,00 -64,69 - Kedelai 18 15 3 -3 -16,67 -12,00 -80,00

Keterangan: kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG), produksi jagung adalah pipilan kering, produksi kedelai adalah biji kering

(8)

Tabel 8

Perkembangan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai

Per-Subround di Kepulauan Riau, 2014-2016

Uraian

2014

2015

(ATAP)

2016

(ARAM I)

Perkembangan

2014-2015

2015-2016 (ARAM I)

Absolut

(%)

Absolut

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi - Januari-April 517 558 379 41 7,93 -179 -32,08 - Mei-Agustus 525 277 75 -248 -47,24 -202 -72,92 - September-Desember 361 124 118 -237 -65,65 -6 -4,84 - Januari-Desember 1 403 959 572 -444 -31,65 -387 -40,35 2. Jagung - Januari-April 266 238 39 -28 -10,53 -199 -83,61 - Mei-Agustus 224 163 77 -61 -27,23 -86 -52,76 - September-Desember 213 72 51 -141 -66,20 -21 -29,17 - Januari-Desember 703 473 167 -230 -32,72 -306 -64,69 3. Kedelai - Januari-April 13 12 3 -1 -7,69 -9 -75,00 - Mei-Agustus 1 2 0 1 100,00 -2 -100,00 - September-Desember 4 1 0 -3 -75,00 -1 -100,00 - Januari-Desember 18 15 3 -3 -16,67 -12 -80,00 Keterangan: kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG), produksi jagung adalah pipilan kering, produksi kedelai adalah biji kering.

Gambar 1

Perkembangan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (ton)

di Kepulauan Riau, 2013–2016

(9)

Gambar 2

Luas Panen Padi, Jagung, dan Kedelai (ha)

di Kepulauan Riau, 2013–2016

Gambar 3

Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai (ton/ha)

di Kepulauan Riau, 2013–2016

Referensi

Dokumen terkait

Jika Peraturan Walikota telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada Nomor 4 huruf a, juga tahun dan nomor dari Peraturan

Ilmu matematika berkaitan dengan teknologi dan cara mencari tahu tentang pengukuran secara sistematis, sehingga matematika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan konsentrasi gula pada sirup bonggol nanas dihasilkan yang terbaik adalah sirup bonggol nanas

Tujuan: Membuktikan efek bakterisidal dekok kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai antibakteri pada Streptococcus pyogenes. Metode: Drop plate technique

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Sedangkan skor angket siswa memiliki respon positif terhadap motivasi belajar melalui penerapan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8.0 karena dari siklus

Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek, maka Perseroan

80.. memiliki kemampuan bernegosiasi dengan supplier dan pelanggan, kemampuan untuk memerintah karyawan dengan tepat.. Berdasarkan hasil jawaban narasumber, maka dapat