• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ENERGI BUNYI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ENERGI BUNYI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ENERGI BUNYI MELALUI

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS IV MI MA’ARIF NU KARANGSARI KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu (S.Pd.I)

Oleh : HISYAM SUTOPO

NIM : 1123306167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO

(2)
(3)
(4)

iv

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ENERGI BUNYI MELALUI

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS IV MI MA’ARIF NU KARANGSARI KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Hisyam Sutopo

Program Studi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Purwokerto ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan sejauh mana penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan energi bunyi oleh siswa kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek penelitian siswa kelas kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga., sebanyak 17 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi, tes tertulis pada akhir pembelajaran, dan melihat dokumentasi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum penggunaan media gambar berseri, dan nilai rata-rata tes tertulis akhir pembelajaran tiap-tiap siklus dengan penerapan media gambar berseri dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya.

Nilai rata-rata tes tertulis dari siklus I sampai siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Nilai rata-rata tes sebelum penggunaan media sebesar 51,17, nilai rata-rata siklus I tentang materi akhlak terpuji sebesar 61,76 dan nilai rata-rata siklus II sebesar 78,23. Selanjutnya prosentase ketuntasan belajarnya juga mengalami peningkatan yaitu pra siklus 23,52 %, dan pada siklus I sebesar 58,82 % dan selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 88,33 %.

Sedangkan anak yang mendapat nilai telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 60, juga mengalami peningkatan yaitu pra siklus hanya 4 siswa, siklus I ada 10 siswa dan pada siklus II ada 15 siswa. Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran Pengetahuan Alam pokok bahasan energi bunyi. Jadi hipotesis yang penulis ajukan “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pengetahuan Alam pokok bahasan energi bunyi menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga terbukti kebenarannya.

(5)
(6)

vi

MOTTO



















Niscaya Allah akan mengangkat ( derajat ) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan hati dan keikhlasan yang dalam skripsi ini ku persembahkan untuk :

Istriku dan anakku tercinta, yang senantiasa memberi dukungan dengan penuh kesabaran, kecintaan dan kasih sayang.

Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu tercinta, yang senantiasa mendidik dengan penuh kesabaran, kecintaan dan kasih sayang yang disertai dengan doa, semoga Allah SWT senantiasa melindungi serta memberi umur panjang

Segenap keluarga besar Karangsari, yang selalu memberikan do’a dan motivasi baik materi maupun non materi, semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik.

(8)

viii KATA PENGANTAR

مـسب

للها

نمحّرلا

مـيحّرلا

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita semua, beserta sahabat dan keluarganya serta orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas berbagai pengorbanan dan pengarahannya, kepada :

1. Dr. A. Luthfi Hamidi, M.Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2. Drs. Munjin, M.Pd.I., Wakil Rektor 1 Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 3. Drs.Asdlori, M.Pd.I., Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 4. H. Supriyanto, Lc., M.Si., Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto

5. Kholid Mawardi, S.Ag,. M.Hum, Dekan Fakultas dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

6. Dr. H.M.Hizbul Muflihin, M.Pd, Selaku Dosen pembimbing Skripsi. 7. Segenap Dosen dan Pegawai Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

8. Kepala MIMA NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga yang telah memberikan ijin sebagai tempat penelitian.

9. Ayah, Ibu, Istriku, Anakku dan Adik Serta Kelurga Tercinta Yang Selalu Memberi Do’a dan Motivasi Dengan Tulus Ikhlas Dalam Penulisan Skripsi Ini.

(9)

ix

10. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

Akhirnya penulis berharap, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan yang lebih baik dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini, masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri. Untuk itulah, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan dari pembaca yang budiman guna kesempurnaan. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan juga bagi para pembaca yang budiman pada khususnya.

Purwokerto, Juni 2015 Penulis

Hisyam Sutopo NIM. 1123306167

(10)

x DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iii

ABSTRAK ... iv

PENGESAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Definisi Operasional... 4

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tuujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar ... 10

1. Pengertian Hasil Belajar ... 10

(11)

xi

B. Mata Pelajaran IPA ... 15

1. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 15

2. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 17

3. Ruang Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 17

4. Prinsip Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 18

5. Energi Bunyi ... 20

C. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ... 22

1. Pengertian Contextual Teaching and Learning ... .. 22

2. Karakteristik Contextual Teaching and Learning ... . 24

3. Prinsip – Pronsip Contextual Teaching and Learning ... 25

4. Komponen Contextual Teaching and Learning ... . 26

5. Langkah-Langkah Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ... 28

D. Rumusan Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 42

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 42

C. Instrumen Penelitian ... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Teknik Analisis Data ... 45

F. Indikator Keberhasilan ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

(12)

xii BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 78 B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Pretes Awal Tabel 2 Nialai Hasil Tes awal Tabel 3 Nilai Hasil Tes Siklus 1 Tabel 4 Frekwensi Data Nilai Siklus 1 Tabel 5 Nilai Pretes, Postes Siklus 1

Tabel 6 Perkembanagan Nilai Siswa Tes Awal dan Siklus 1 Tabel 7 Nilai Tes Siklus II

Tabel 8 Frekwensi Data Nilai Siklus II

Tabel 9 Nilai Pada Tes Awal, Siklus I dan siklus II

Tabel 10 Perbandingan Nilai Pada Tes Awal, Siklus I dan siklus II Tabel 11 Nilai Pada Tes Awal, Siklus I dan siklus II

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 : 203).

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik itu secara teknis maupun nonteknis. Tidak hanya guru dan murid yang berperan dalam keberhasilan pendidikan akan tetapi lebih dari itu juga harus ditunjang aspek lain. Salah satu aspek yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan adalah pendekatan pembelajaran.

Ketepatan dalam pemilihan pendekatan merupakan kesesuaian antara karakteristik materi dan karakteristik siswa baik secara psikologis maupun jasmani dan untuk itu diperlukan kejelian seorang guru dan kerampilan dalam mendiaknosa dan menentukan pendekatan, strategi serta metode yang akan diterapkan. Karena kesalahan dalam pemilihan pendekatan pembelajaran akan mengakibatkan tidak maksimalnya pemahaman siswa yang berimbas pada tidak maksimalnya pencapaian materi dan tujuan.

(15)

2

Seorang guru perlu mengetahui sekaligus mengusai berbagai pendekatan, metode dan strategi belajar mengajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Mengigat posisi guru yang sangat signifikan dengan pendidikan sebagai fasilitator dan pembimbing, maka dari sini sesungguhnya guru memiliki tugas yang lebih berat tidak hanya memegang fungsi transfer pengetahuan akan tetapi lebih dari itu guru harus mampu menfasilitasi siswa dalam mengembangkan dirinya disertai dengan bimbingan yang intensif.

Oleh karena itu guru dituntut untuk lebih kreatif, selektif dan proaktif dalam mengakomodir kebutuhan siswa guru juga lebih peka terhadap karakteristik maupun psikis siswa. Beberapa usaha yang dapat dilakukan guru dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif adalah kecekataan dalam memilih sebuah pendekatan emosional dan psikologis siswa untuk itu seorang guru bukan hanya dituntut untuk bisa menguasai teknik pengelolahan kelas, keterampilan, mengajar, pemanfaatan sumber belajar, penguasaan emosional siswa, penguasaan kondisi kelas dan sebagainya.

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai diterapkan di lingkungan pendidikan Sekolah Dasar. Karena pendidikan Sekolah Dasar merupakan awal dari tertanamnya pendidikan formal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kamampuan siswa SD/MI dalam bidang akademis, misalnya dengan mata pelajaran IPA dapat melatih keterampilan anak untuk berfikir secara kreatif

(16)

3

dan inovatif. Melalui Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan latihan awal bagi siswa untuk berfikir dalam mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam sekitarnya.

Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah agar siswa memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada hari Selasa 3 Februari 2015 di MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga, permasalahan yang dihadapi adalah siswa merasa jenuh, dan cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sehingga mengakibatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas IV masih rendah, yakni belum mencapai angka keriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu 60. Berdasrkan hasil observasi terhadap siswa kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari. Berdasarkan nilai ulangan yang diperoleh dari jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 11 anak perempuan, hanya 4 anak yanng mendapatkan

(17)

4

hasil belajar tuntas yaitu mendapatkan nilai 60 atau lebih, sedangkan 13 siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM 60.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) guru lebih banyak berceramah dan kebanyakan guru lebih aktif daripada siswa pada waktu pelaksanaan pembelajaran. sehingga siswa menjadi cepat bosan dan menyebabkan hasil belajar IPA rendah. Guru belum menghayati hakekat IPA karena pembelajaran di sekolah baru menekankan produk saja. Hal itu ditambah dengan pendapat siswa bahwa pelajaran IPA dianggap sulit, sehingga tidak menarik untuk belajar, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

Keberhasilan belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu yang didambakan, diharapkan baik oleh siswa itu sendiri maupun oleh orang tua, guru dan masyarakat. Karena pada hakikatnya, kegiatan mengajar adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa kegiatan mengajar yang dilakukan guru menghadirkan proses belajar pada siswa yang berwujud perubahan tingkah laku, perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi.

Dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi dan pendekatan, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu

(18)

5

adalah guru harus menguasai berbagai macam metode mengajar. Metode adalah cara yang digunakan untuk memberi kesempatan pada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam memilih pendekatan guru juga harus berorientasi pada keaktifan siswa. Strategi pembelajaran lebih ditekankan pada kegiatan siswa. Guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa (Oemar Hamalik, 2001: 26).

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti melakukan upaya meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas IV dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dikarenakan pendekatan tersebut siswa akan mengalami pembelajaran yang sesungguhnya dan mereka akan mengalami langsung tentang apa yang akan dipelajarinya, karena itu penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Bunyi Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Bagi Siswa Kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”.

A. Definisi Operasional 1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas. Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya (Oemar Hamalik, 2001: 28).

(19)

6

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam menguasai bidang studi setelah memperoleh pengalaman atau proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil belajar.

2. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berarti ilmu tentang pengetahuan alam, ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar/pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional, obyektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima dengan akal sehat, sedang obyektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengalaman, pengamatan melalui panca indra. Pengetahuan alam artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu: pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Pendidikan IPA diarahkan untuk berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Direktorat Pendidikan Pada Madrasah, 2006: 108).

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam, tentang energi bunyi dikarenakan berdasarkan

(20)

7

hasil observasi terhadap siswa mereka masih belum paham materi tentang energi bunyi yang mengakibatkan prestasi belajar mereka masih rendah. 3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning

Pendekatan Contextual Teaching and Learning merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dalam penerapan dalam kehidupan mereka (Surya Darma, 2008: 42).

Dengan demikian maksud dari judul ini adalah Pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahsan energi bunyi pada siswa kelas V MI Ma’arif NU Karangsari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA Pokok Bahasan Energi Bunyi Bagi Siswa Kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

(21)

8

a) Untuk meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran.

b) Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran dengan menggunkan pedekatan Contextual Teaching and Learning.

c) Untuk mengetahui hasil hasil belajar mata pelajaran IPA dengan menggunkan pedekatan Contextual Teaching and Learning.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memberi manfaat : a. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan dan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan dan ilmu pengetahuan lain yang terkait. b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru

a) Dapat menerapkan strategi yang tepat sesuai dengan mata pelajaran yang diajarakan.

b) Memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan materi.

2. Bagi siswa

a) Dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar mata pelajaran IPA.

b) Dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

(22)

9

3. Bagi sekolah

Memberikan kontribusi kepada sekolah, khususnya dalam meningkatkan kompentensi lulusan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka penulis akam membaginya kedalam beberapa bagian . Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar bagan, daftar table, daftar lampiran.

Bab satu berisi pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Manfaat dan tujuan Penelitian.

Bab dua berisi Landasan Teori meliputi Pengertian Pendekatan Pembelajaran CTL, dan Pembelajaran IPA.

Bab tiga berisi Pendekatan Metode Penelitian meliputi Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data penelitian, Analisis Data Penelitian.

Bab empat berisi tenatnag hasil penelitian dan pembahasan meliputi hasil pelaksanaan per siklus dan pembahasan.

Bab lima berisi tentang Hasil Penelitian dan pembahasan meliputi hasil pelaksanaan per siklus dan pembahasan, bab lima berisi kesimpulan, saran. Penutup dan bagian ahir berisi daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup.

(23)

78

78 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning) pada siswa kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Tahun pelajaran 2014/2015, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA pokok bahasan energi bunyi siswa kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga meningkat dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 51,7; siklus I sebesar 61,76; dan pada siklus II sebesar 77,05. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60) pada tes awal sebesar 23,52%, tes siklus I sebesar 58,82%, dan pada tes siklus II siswa belajar tuntas mencapai 88,23%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada siswa kelas IV MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2014/2015, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa MI Ma’arif NU Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga pada khususnya sebagai berikut :

(24)

79

79 1. Bagi Sekolah

Penelitian dengan class-room action research membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

Untuk meningkatkan hasil belajar pokok bahasan energi bunyi, diharapakan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektivan pembelajaran IPA diharapkan menerapkan pendekatan Contextual Teaching And Learning. 3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007 dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara. ---, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 2006, Jakarta: Rineka Cipta. Basyirudin, 2005, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Pres, Direktorat Pendidikan Pada Madrasah, 2006, Standar Isi, Jakarta: Departemen Agama Dimiyati, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Dharma Surya, 2008, Strategi Pembelajaran dan Pemilihanya, Jakarata. Hadi Sutrisno, 1989, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi.

Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Muhammad Faturorrohman, 2012, Belajar Pembelajaran, Teras , Yogyakarta.

Nanang Hanafiah, 2009, Konsep Strategi Pemeblajaran, PT Refika Aditama, Bandung Ramayulis, 2008, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

Sunhaji, 2009, Strategi Pembelajaran, STAIN Purwokerto Pres, Purwokerto. Suprijono Agus, 2009, Coperatif Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta. Trianto, 2007, Pembelajaran Inofatif, Prestasi Pustaka, Surabaya.

UU Sidiknas Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sitem Pendidikan Nasional, Jakarta.

Gambar

Tabel   1  Nilai Pretes Awal  Tabel   2  Nialai Hasil Tes awal  Tabel   3  Nilai Hasil Tes Siklus 1  Tabel   4  Frekwensi Data Nilai Siklus 1   Tabel   5  Nilai Pretes, Postes Siklus 1

Referensi

Dokumen terkait

penyelenggaraan CEAPAD II merupakan penegasan komitmen dan dukungan.. Pemerintah Indonesia terhadap Palestina, serta memperjelas posisi Indonesia Indonesia

1. Beberapa dari para ahli ekonomi Eropa tahun 1870-an yang dikelompokkan dalam Mashab Austria, mengemukakan teori tentang perilaku konsumen dan teori itu dikenal sebagai

CONTOH KASUS UJI DUNCAN PADA RAK..

source CRS (concatenated coordinate operation) = source CRS (coordinate operation step 1) target CRS (coordinate operation step i) = source CRS (coordinate operation step i+1); i =

Pelaksanaan pekerjaan bekisting merupakan salah satu item pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menunjang pekerjaan selanjutnya, bekisting merupakan proses dimana suatu

Rasional tentang pentingnya pendidikan multikultur, karena strategi pendidikan ini dipandang memiliki keutamaan, keutamaan, terutama dalam (1) memberikan terobosan

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Model pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara

Dengan asumsi setiap TKI yang ditempatkan membuka usaha, tingkat pengangguran di Sumatera Utara tahun 2008 berkurang sebesar 20,53%; usaha TKI Puma berperan