• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN MAHASISWA BELA NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN MAHASISWA BELA NEGARA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PANDUAN

MAHASISWA BELA NEGARA

“Revolusi Mental Mahasiswa melalui

Pembinaan Bela Negara”

Oleh:

Bidang Kemahasiswaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

(3)

ii | Panduan Mahasiswa Bela Negara

TIM PENYUSUN

Pengarah:

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. (Rektor UNNES)

Penanggungjawab:

Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si.

(Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNNES)

Penyusun:

Tommi Yuniawan, S.Pd., M.Hum. Parmin, S.Pd., M.Pd.

Dr. Sungkowo Edy, M., S.Pd., M.Si. Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum. Drs. Ngabiyanto, M.Si.

Prof. Dr. Sudarmin, M.Si. Drs. Wirawan Sumbodo, M.T. Dr. Taufiq Hidayah, M.Kes. Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si. Tri Sulistiyono, S.H., M.H.

Dr. Eko Handoyo, M.Si.

Kesekretariatan:

(4)

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME., berkat limpahan rahmat dan karunia yang diberikan, panduan “Mahasiswa Bela Negara” Universitas Negeri Semarang dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Panduan Mahasiswa Bela Negara disusun untuk memberikan kejelasan prosedur bagi bidang kemahasiswaan dalam menyelenggarakan kegiatan bela negara bagi mahasiswa baru di Unnes. Panduan disusun sesuai kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada mahasiswa. Program mahasiswa bela negara bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, menumbuhkan karakter, kedisiplinan, menangkal radikalisme, serta mencegah berkembangnya penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas.

Ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan panduan Mahasiswa Bela Negara, yaitu: Staf Ahli Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Unnes, dan Dr. Eko Handoyo, M.Si.

Demikian panduan ini disusun, semoga bermanfaat.

Wakil Rektor,

Bidang Kemahasiswaan Unnes

Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si.

(5)

iv | Panduan Mahasiswa Bela Negara

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i TIM PENYUSUN ... ii PRAKATA ... iii DAFTAR ISI ... iv A. DASAR HUKUM ... 1 B. LATAR BELAKANG ... 2

C. UNSUR BELA NEGARA ... 7

D. TUJUAN MAHASISWA BELA NEGARA ... 7

E. BENTUK KEGIATAN MAHASISWA BELA NEGARA ... 8

F. KETENTUAN PESERTA ... 9

G. ANGGARAN ... 10

H. EVALUASI CAPAIAN ... 11

(6)

A. DASAR HUKUM

1. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945.

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang.

5. Peraturan Rektor Unnes Nomor 11 Tahun 2014 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Universitas Negeri Semarang. 6. Peraturan Rektor Unnes Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Universitas Negeri Semarang.

7. Peraturan Rektor Unnes Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Proposal Kegiatan Pengembangan di Universitas Negeri Semarang.

(7)

2 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

B. LATAR BELAKANG

Bela negara sebagai kewajiban dasar bagi setiap warga negara yang penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada negara dan bangsa. Mahasiswa merupakan bagian dari warga negara yang memiliki kewajiban untuk melakukan pembelaan negara yang disesuaikan dengan perannya sebagai agen perubahan dan agen pembangunan. Kegiatan bela negara bagi mahasiswa diperlukan untuk pembinaan karakter, penguatan revolusi mental dan mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi ancaman, seperti; penyalahgunaan narkoba, paham radikalisme, bencana alam, konflik antar mahasiswa dan penyebaran penyakit menular. Kegiatan bela negara bagi mahasiswa baru di Unnes, menjadi pionir implementasi bela negara pada level perguruan tinggi di Indonesia.

Pengembangan mahasiswa bela negara di Unnes memiliki landasan yuridis yang memadai. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi, “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, komponen cadangan ialah “warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama (TNI). Konsep bela negara bagi mahasiswa

1

(8)

menekankan pada peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara dan kecintaan kepada tanah air Indonesia. Bela negara wajib dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa, termasuk mahasiswa, implementasinya disesuaikan dengan peran masing-masing warga negara.

Mahasiswa bela negara diselenggarakan, karena semakin besar tantangan yang dihadapi bangsa dan semakin kompleks ancaman sebagai akibat dari perkembangan global. Arus globalisasi dan modernisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap identitas bangsa, bahkan dapat mengancam budaya bangsa sehingga mahasiswa sebagai kader terdidik harus mengambil peran aktif melalui mahasiswa bela negara. Ancaman dari luar maupun ancaman dari dalam dapat ditangkal, apabila generasi muda mempunyai rasa nasionalisme dan kecintaan kepada tanah air yang kuat untuk melindungi dan membela negara dengan wawasan intelektual yang dimiliki. Mahasiswa sebagai kader muda, berkewajiban melindungi dan membela negara sesuai dengan amanah UUD 1945. Kenyataannya, semakin berkembang dan maraknya arus globalisasi dunia, membuat sebagian mahasiswa terpesona oleh perkembangan global, sehingga mereka secara tidak sadar melalaikan kewajiban untuk melindungi dan membela negaranya dari ancaman yang datang.

(9)

4 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

Pencapaian tujuan bangsa Indonesia yang terkandung dalam UUD 1945 masih menghadapi persoalan yang sulit untuk mewujudkannya. Persoalan itu muncul karena adanya konflik yang sering terjadi antara kelompok mahasiswa, yang disebabkan oleh adanya pengutamaan kepentingan (egoisme) pribadi dan kelompok dibandingkan dengan kepentingan bangsa dan negara.

Dalam Pasal 9 ayat 1 UU Pertahanan Negara ditegaskan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.” Selanjutnya ayat 2 pasal yang sama berbunyi, “Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, diselenggarakan melalui: a. pendidikan kewarganegaraan; b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; c. pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib; dan d. pengabdian sesuai dengan profesi.” Sementara ayat 3 pasal tersebut berbunyi, “Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.”

Mahasiswa sebagai kader muda bangsa, menjadi bagian utama yang harus mendapatkan penanaman bela negara, karena kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara Republik

(10)

Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri,antara lain dalam bentuk:

1. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkansentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadapkebijakan pemerintah pusat. 2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan

pelanggaran Hak Azasi Manusiayang pada gilirannyadapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa.

3. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrimatau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

4. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalahpolitik, maupun akibat masalah SARA.

Potensi konflik antar kelompok mahasiswa dalam kehidupan di kampus dan di masyarakat juga besar. Kedewasaan berpikir yang belum stabil dan perbedaan pendapat yang justru merupakan esensi dari demokrasi malah menjadi potensi konflik yang serius. Dalam hal ini, sebenarnya bangsa Indonesia sudah memiliki cara yang terbaik untuk mengatasi perbedaan pendapat, yaitu musyawarah untuk mufakat. Namun cara yang sesungguhnya merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia, tampaknya sudah dianggap kuno atau

(11)

6 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat pada era reformasi. Cara pengambilan suara terbanyak yang dianggap sebagai cara yang paling demokratis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat seringkali menimbulkan rasa tidak puas bagi pihak yang "kalah suara", sehingga memilih cara pengerahan massa atau melakukan tindak kekerasan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Berbagai fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa dan dalam kehidupan di masyarakat, melatarbelakangi Bidang Kemahasiswaan Unnes untuk menjadi pionir melakukan gerakan mahasiswa bela negara. Mahasiswa Unnes yang sebagian besar sebagai calon guru, memiliki potensi yang sangat besar dalam menguatkan program bela negara, karena para lulusan akan meneruskan pembelajaran bela negara pada peserta didik di sekolah. Pengembangan pembinaan mahasiswa Unnes juga selaras dengan prinsip bela negara, yaitu: menanamkan rasa nasionalisme mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang konstruktif, sebagai warga negara Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengingat peran strategis kegiatan bela negara di Unnes, maka disusun panduan “Mahasiswa Bela Negara” sebagai acuan dalam pelaksanaan setiap program/kegiatan mahasiswa.

(12)

C. UNSUR BELA NEGARA

Unsur dasar bela negara bagi mahasiswa di Univesitas Negeri Semarang, meliputi:

1. Cinta tanah air,

2. Kesadaran berbangsa dan bernegara,

3. Yakin akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara, 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara,

5. Mengamalkan 8 nilai konservasi (inspiratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur dan adil),

6. Melestarikan budaya lokal dan nasional, 7. Belajar dengan tekun dan rajin,

8. Taat hukum dan aturan-aturan negara.

D. TUJUAN MAHASISWA BELA NEGARA

Tujuan mahasiswa bela negara, yaitu;

1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air serta kesadaran berbangsa dan bernegara.

2. Meyakini Pancasila sebagai ideologi negara,

3. Menumbuhkan jiwa relaberkorban bagi bangsa dan Negara, 4. Membentuk disiplin pribadi, disiplin kelompok, dan pada

(13)

8 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

5. Mengamalkan 8 nilai konservasi (inspiratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur dan adil),

6. Memiliki etos belajar dan etos kerja yang tinggi, 7. Menjaga lingkungan yang bersih, indah dan sehat,

8. Mempersiapkan dalam menghadapi ancaman; penyalahgunaan narkoba, paham radikalisme, bencana alam, serta penyebaran penyakit menular,

9. Mencintai karya bangsa sendiri, menghargai sesama, dan menumbuhkan semangat gotong royong.

E. BENTUK KEGIATAN MAHASISWA BELA NEGARA

Kegiatan mahasiswa bela negara melalui pendidikan dan latihan untuk membentuk kedisiplinan dan kepemimpinan.Kegiatan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Kodam IV Diponegoro. Aktivitas yang dilakukan mahasiswa yaitu;

1. Mengikuti Studium Generale, 2. Pembelajaran di kelas bela negara,

3. Outbound untuk meningkatkan kerjasama, kedisiplinan dan latihan kepemimpinan,

4. Latihan bela negara untuk menumbuhkan cinta tanah air dan semangat nasionalisme.

(14)

F. KETENTUAN PESERTA

Pesertayang mengikuti kegiatan mahasiswa bela negara di Universitas Negeri Semarang dengan ketentuan sebagaiberikut: 1. Mahasiswa baru (semester 1) yang aktif, dibuktikan dengan

Kartu Tanda Mahasiswa atau bukti registrasi,

2. Open recruitment ditujukan untuk seluruh mahasiswa baru Unnes yang sehat jasmani,

3. Setiap peserta diwajibkan mengisi lembar kesediaan dalam kegiatan bela negara,

4. Peserta memenuhi persyaratan lain yang ditentukan panitia kegiatan bela negara,

5. Peserta bersedia menyiapkan keperluan pribadinya sendiri, 6. Mahasiswa sebagai peserta kegiatan bela negara yang

dilaksanakan di tingkat fakultas ditetapkan dengan surat tugas dekan, sedangkan di tingkat universitas ditetapkan dengan surat tugas wakil rektor bidang kemahasiswaan,

7. Peserta yang lolos seleksi wajib menjaga nama baik Unnes selama mengikuti kegiatan,

8. Setelah menyelesaikan kegiatan, panitia diwajibkan menyampaikan laporan hasil kegiatan secara tertulis kepada bidang kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas.

(15)

10 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

G. ANGGARAN

Ketentuan anggaran yang digunakan dalam kegiatan mahasiswa bela negara, yaitu;

1. Anggaran dapat bersumber dari Unnes, instansi pemerintah, dan pihak swasta atau sponsor,

2. Anggaran yang bersumber dari bidang kemahasiswaan di tingkat universitas, diajukan dengan membuat proposal, pertanggungjawaban dan pelaporan penggunaan anggaran dikoordinasikan dengan bidang kemahasiswaan di tingkat universitas,

3. Anggaran yang bersumber dari fakultas diajukan dengan membuat proposal, pertanggungjawaban dan pelaporan penggunaan anggaran dikoordinasikan dengan bidang kemahasiswaan di tingkat fakultas,

4. Setiap penggunaan anggaran untuk penyelenggaraan mahasiswa bela negara, wajib dilaporkan penggunaannya sesuai ketentuan yang berlaku.

9

(16)

H. EVALUASI CAPAIAN

Evaluasi capaian mahasiswa bela negara di Universitas Negeri Semarang, dilakukan secara berkelanjutan melalui;

1. Selama proses kegiatan mahasiswa bela negara, bidang kemahasiswaan akan mengumpulkan data tentang capaian indikator sikap dan perilaku mahasiswa baru yang sesuai dengan aspek bela negara.

2. Penilaian selama menjadi mahasiswa, akan dilakukan secara berkala setiap akhir semester melalui penggunaan metode wawancara, angket, dan hasil pengamatan di setiap fakultas di Unnes.

3. Setelah mahasiswa lulus, dilakukan penilaian bela negara yang dilakukan bidang kemahasiswaan bekerjasama dengan pengguna lulusan (pimpinan lembaga/instansi lulusan bekerja).

I. SISTEMATIKA PROPOSAL DAN LAPORAN

Sistematika proposal kegiatan, meliputi; 1. Cover dengan format pada lampiran 1.

2. Lembar pengesahan dengan format pada lampiran 3. 3. Latar Belakang

4. Tujuan dan Manfaat Kegiatan 5. Metode Kegiatan

(17)

12 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

6. Kepanitiaan 7. Rencana Anggaran 8. Jadwal Kegiatan

Sistematika laporan kegiatan, meliputi; 1. Cover dengan format pada lampiran 2.

2. Lembar pengesahan dengan format pada lampiran 4. 3. Latar Belakang

4. Metode Kegiatan 5. Hasil Kegiatan

6. Rincian Penggunaan Anggaran 6. Penutup

7. Lampiran a. Surat tugas

b. Foto-foto kegiatan

11

(18)

Lampiran 1. Cover Proposal Mahasiswa Bela Negara

PROPOSAL KEGIATAN MAHASISWA BELA NEGARA ... (Nama/Tema Kegiatan)

Panitia:

... (Nama dan NIP/NIM)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Bulan, Tahun

(19)

14 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

Lampiran 2. Cover Laporan Mahasiswa Bela Negara

LAPORAN KEGIATAN MAHASISWA BELA NEGARA ... (Nama/Tema Kegiatan)

Panitia:

... (Nama dan NIP/NIM)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Bulan, Tahun

(20)

Lampiran 3. Lembar Pengesahan Proposal Mahasiswa Bela Negara

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KEGIATAN MAHASISWA BELA NEGARA

Nama Kegiatan : Tempat Kegiatan : Ketua Panitia : NIP/NIM : Jurusan/Program Studi : Fakultas :

Biaya yang digunakan :

Semarang, *Mengetahui,

Wadek Bidang Kemahasiswaan

Fakultas … UNNES Ketua Panitia,

………. ……….

NIP. NIP/NIM.

Menyetujui,

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNNES

Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si. NIP. 196012171986011001

(21)

16 | Panduan Mahasiswa Bela Negara

Lampiran 4. Lembar Pengesahan Laporan Mahasiswa Bela Negara

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN MAHASISWA BELA NEGARA

Nama Kegiatan : Tempat Kegiatan : Ketua Panitia : NIP/NIM : Jurusan/Program Studi : Fakultas :

Biaya yang digunakan :

Semarang, *Mengetahui,

Wadek Bidang Kemahasiswaan

Fakultas … UNNES Ketua Panitia,

………. ……….

NIP. NIP/NIM.

Menyetujui,

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNNES

Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si. NIP. 196012171986011001

Referensi

Dokumen terkait

teror dalam melakukan tembak ditempat sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena melakukan tindakan perintah undang-undang, dimana mengenai

Motivasi seorang manajer untuk melakukan earnings management menurut Scott (2003:334) dalam Financial Accounting Theory adalah: (1) rencana bonus yakni laba sering

penurunan kurva hidrograf, (b) baseflow pada suatu hidrograf adalah dasar dari hidrograf, yang berada dibawah limpasan langsung, (c) titik awal resesi merupakan

Bahan Produk Metabolisme Usaha Terstandar Aspek Teoritis Metabolisme Primer Metabolisme Sekunder Aspek Eksperimental/ Lingkungan. SOP,

Dari hasil penelitian dan eksplorasi yang dilakukan ke berbagai kawasan, maka tercatat ada 34 jenis Piper spp yang mempunyai potensi sebagai tanaman obat dan

Ruang dan bangunan laboratorium yang perlu diobservasi yaitu tata letak atau layout dari laboratorium/bengkel. Observasi bangunan meliputi beberapa aspek diantaranya:

Apa yang diatur dalam Pasal 1 UU Nomor 1/PNPS/1965 tersebut sudah sesuai dengan Sila Pertama “ke-Tuhanan YME” dan Pasal 29 UUD 1945 yang melarang adanya

Hasil penelitian oleh Moudatsou (2003) di negara-negara Uni Eropa mengenai dampak PMA terhadap pertumbuhan ekonomi negara- negara tersebut selama periode 1980-1996,