• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN

GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK Oleh:

Idrawati* Fitria Kasih**

Yusnetti**

*Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ** Dosen Pembimbing

ABSTRACT

This research means to know about The Relationship between parent caring pattern with the adolescent social habit in area Sungai Janiah district Gunung Talang sub-province Solok. The kind of research that be used is descriptive correlation. Population in this research are all adolescents of area Sungai Janiah district Gunung Talang. Sample of population are taken by random sampling method which is from the counting, the amount of sample must be 51 people. The instrument in this research is enquette. That enquette concist of two kind of enquette, there are parent caring pattern enquette and adolescent’s social habit enquette. Then, these enquette is tested the validity and reliability. To analyze it, used the equation of product moment correlation coefisien karl pearson. The result of counting then is compared with product moment value r table and then doing t test which also be compared with t value table and last determinant coefisien counting of those two variable. The result of research show that there are a significant and strong relationship between The Relationship of parent caring pattern with the adolescent habit in area Sungai Janiah district Gunung Talang sub-province Solok, where rhitung about 0,73 > rtabel about 0,279 at df 50 with significant

value 5%.

(2)

PENDAHULUAN

Pola asuh menjadi awal perkembangan pribadi dan tingkah laku remaja. Menurut Darling (Karlinawati Silalahi 2010:164) pola asuh merupakan aktifitas kompleks yang mencakup berbagai tingkah laku spesifik yang bekerja secara individual dan serentak dalam mempengaruhi tingkah laku anak. Dalam konteks bimbingan orang tua terhadap remaja, Hoffman (Dasmita 2011:102) mengemukakan tiga jenis pola asuh orang tua yaitu: pola asuh orang tua induction, pola asuh orang tua power assertion, pola asuh orang tua love withdrawal.

Masa remaja adalah masa yang penuh gairah, semangat, energi, dan pergolakan, karena pada saat itu seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik tetapi juga mengalami perubahan secara psikis. Dengan adanya perubahan tersebut membuat status yang awalnya anak-anak menjadi seorang remaja. Ada kebanggaan tersendiri buat remaja karena yang awalnya pendapat mereka tidak didengarkan tetapi setelah beranjak remaja pendapat dan daya pikir mereka sudah didengarkan dan bisa menyelesaikan suatu masalah.

Dari hasil wawancara dengan wali Nagari Sungai Janiah bapak Widra

Piper pada tanggal 28 April 2012 dan pengamatan yang penulis lakukan dari bulan Januari sampai bulan April 2012 didapat informasi sebagai berikut: Adanya remaja yang ugal-ugalan ketika sedang berkendaraan, adanya remaja yang berkelahi dengan teman sebayanya, masih dijumpai orang tua yang tidak peduli dengan tingkah laku remaja, sedikit ditemui remaja yang datang ke mesjid untuk melaksanakan ibadah, masih di jumpai orangtua yang memberhentikan remaja untuk sekolah dan menyuruh remaja mencari nafkah dengan mengojek, adanya orang tua yang menggunakan pola asuh power assertion terhadap anak remajanya, adanya orang tua yang menggunakan pola asuh love withdrawal anak remajanya.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Hubungan pola asuh orang tua induction terhadap tingkah laku sosial remaja. 2. Hubungan pola asuh orang tua power assertion terhadap tingkah laku sosial remaja. 3. Hubungan pola asuh orang tua love withdrawal terhadap tingkah laku sosial remaja

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.Hubungan pola asuh orang tua

(3)

induction terhadap tingkah laku sosial remaja. 2.Hubungan pola asuh orang tua power assertion terhadap tingkah laku sosial remaja. 3.Hubungan pola asuh orang tua love withdrawal terhadap tingkah laku sosial remaja.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:64) penelitian “deskriptif korelasional adalah metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya kemudian dicari hubungannya”.

Menurut A. Muri Yusuf (2007:180) ”populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian baik berupa karakteristik, nilai-nilai, jumlah maupun sejenisnya”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh remaja yang ada di Nagari Sungai Janiah yaitu sebanyak 204 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan “sample random sampling”, karena subjek dalam penelitian ini berjumlah

sebanyak 204 maka penelitian ini diambil sebanyak 25% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 51 orang. Sebagaimana Arikunto (1998:120) mengemukakan bahwa apabila subjek penelitian lebih dari 100, diambil antara 10-15% dan 20-25% atau lebih.

Pada penelitian ini data diolah melalui 3 tahap yaitu:

1. Rumus Product Moment oleh Karl Pearson (Riduwan dan Akdom 2010:124)

2. Rumus analisis uji t

Analisi uji t (Riduwan dan Akdon 2010:125):

3. Analisis dengan koefisien determinan

Untuk melihat konstibusi kedua variabel tersebut digunakan uji koefisien determinan dengan rumus (Riduwan dan Akdon 2010:125):

KD = r2 x 100%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terungkap bahwa: 1. Hubungan pola asuh orang tua

(4)

sosial remaja di Nagari Sungai Janiah diperoleh hasil r hitung sebesar 0,623 > dari r tabel sebesar 0,279 yang menunjukkan t hitung sebesar 5,576 > t tabel sebesar 2,011. Yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak, dan menunjukkan hubungan yang besar (signifikan) antara pola asuh orang tua induction dengan tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah Kabupaten Solok. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Simons (Diane E. Papalia 2008:622) bahwa gaya pengasuhan orang tua dapat membantu para remaja menginternalisasi standar yang dapat mengihindarkannya dari pengaruh negatif teman sebaya dan membuka diri mereka kea rah yang lebih positif.

2. Hubungan pola asuh orang tua power assertion terhadap tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah diperoleh hasil r hitung sebesar 0,525 > dari r tabel sebesar 0,279 yang menunjukkan t hitung sebesar 4,318 > t tabel sebesar 2,011. Yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak, dan menunjukkan hubungan yang cukup besar (tidak signifikan) antara pola asuh orang

tua power assertion dengan tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah Kabupaten Solok. Seiring dengan itu Collins (John W. Santrock 2002:42) berpendapat bahwa orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan memberi lebih banyak tekanan kepada remaja agar menaati standar-standar orang tua. 3. Hubungan pola asuh orang tua love

withdrawal terhadap tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah diperoleh hasil r hitung sebesar 0,365 > dari r tabel sebesar 0,279 yang menunjukkan t hitung sebesar 2,747 > t tabel sebesar 2,011. Yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak,dan menunjukkan hubungan yang kecil (tidak signifikan) antara pola asuh orang tua love withdrawal dengan tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah Kabupaten Solok. Freud (Elida Prayitno 2006:91) mengatakan bahwa pentingnya orang tua menekankan teknik disiplin terhadap remaja dalam mengembangkan tingkah laku sosial.

4. Hubungan seluruh pola asuh orang tua terhadap tingkah laku sosial

(5)

remaja di Nagari Sungai Janiah diperoleh hasil r hitung sebesar 0,730 > dari r tabel sebesar 0,279 yang menunjukkan t hitung sebesar 7,477 > t tabel sebesar 2,011. Yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak, dan menunjukkan hubungan yang besar (signifikan) antara pola asuh orang tua dengan tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah Kabupaten Solok. Diane E. Papalia (2008:618) yang menyatakan bahwa ketika hubungan dengan orang tua telah dinegosiasikan keterikatan dengan teman sebaya tidak akan menghasilkan masalah kecuali keterikatan tersebut terlalu kuat sampai si remaja bersedia meninggalkan rumah dan tidak mengembangkan bakatnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai janiah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan tingkah laku sosial remaja di nagari Sungai Janiah Kecamatan Gunung

Talang Kabupaten Solok, dimana

rhitung sebesar 0,730 > dari rtabel

sebesar 0,279 pada df 50 dengan taraf signifikan 5%.

2. Berdasarkan penjabaran hubungan pada masing-masing pola asuh orang tua ternyata pola asuh yang paling baik digunakan adalah pola asuh induction karena memiliki hubungan yang besar terhadap tingkah laku sosial remaja di Nagari Sungai Janiah Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok

SARAN

Dari hasil penelitian dapat dikemukakan saran kepada:

1. Orang tua, agar terus dapat menerapkan pola asuh induction dalam mengarahkan tingkah laku sosial remaja karena dengan menggunakan pola asuh induction akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak di dalam keluarga.

2. Remaja diharapkan agar dapat lebih terbuka, baik itu kepada orang tua, saudara maupun kepada masyarakat, sehingga orang tua dan masyarakat dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang dialami oleh remaja, terlebih

(6)

permasalahan yang berkaitan dengan keluarga.

3. Masyarakat, agar dapat menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua dalam mengarahkan tingkah laku sosial remaja.

4. Pengelola Prodi Bimbingan Konseling, agar lebih mengembangkan lagi materi tentang perkembangan remaja baik remaja awal maupun remaja akhir

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta. Dasmita. 2011. Psikologi

Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Papalia, Diane E. 2008. Human Development (Psikologi

Perkembangan). Jakarta: Prenada Media Group.

Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya.

Riduwan & Akdon. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan MasaHidup. Jakarta: Erlangga. Silalahi, Karlinawati. 2010. Keluarga

Indonesia: Aspek dan Dinamika Zaman.Jakarta: Rajawali Pers.

Yusuf, A Muri. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Padang : UNP

Referensi

Dokumen terkait

2 = Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario

(OSCE).. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak di ijinkan mengikuti kegiatan skills lab pada hari itu.

Unuk terciptanya integrasi nasional, perlu adanya suatu jiwa, suatu ass spiritual, suatu solidaritas yang besar yang terbentuk dari perasaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan

Filsafat dimulai dengan ragu-ragu akan sesuatu dan rasa ingin tahu akan sesuatu ( kebenaran/kepastian). Pengertian filsafat secara garis besar adalah ilmu yang mendasari suatu

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1) F obs = 5,1921> F tabel = 4,002 (nilai signifikansi<

Data yang diperoleh dari hasil pelaksanakan PTK pada kelas 4 SD Negeri Dukuh 01 adalah data yang berupa angka (data kuantitatif) yang menunjukkan nilai tes kondisi

6 UKM-F (Unit Kegiatan Mahasiswa-Fakultas) diantaranya yaitu; JAZWA yang bergerak dalam bidang keagamaan, ESENSI yang bergerak dibidang jurnalistik, TEATER MOMENTO

Penderajatan utk NSCLC ditentukan menurut International Staging System For Lung Cancer berdasarkan sistem TNM. Pengertian T tumor yg dikatagorikan atas