• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LANDASAN TEORI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Dasar Teori

 Teori Dasar Ilmu Kelistrikan: A. Muatan Listrik

Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata tetapi efeknya dapat dirasakan dan diamati gejalanya. Besar muatan listrik proton dan electron adalah sama, tetapi jenisnya yang berbeda. Proton berjenis muatan positif ditandai dengan “+” sedangkan electron berjenis muatan negatif ditandai dengan “- “.

B. Arus Listrik

Menurut Prof, Yohanes Surya, Ph.D. (2009 : 96) arus adalah gerakan muatan positif. Muatan ini bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial rendah.

Menurut Sukis Wariyono (2008 : 129) arus listrik terjadi akibat usaha penyeimbangan potensial. Dengan demikian dapat dikatakan arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif. Arah arus listrik berasal dari tempat berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial rendah. Namun pada kenyataannya, muatan listrik yang dapat berpindah bukanlah muatan positif, melainkan muatan negative atau electron, karena itu terjadi sebenarnya adalah terjadinya aliran electron dari yang berpotensial rendah ke tempat yang berpotensial tinggi.

Dapat kita simpulkan dari penjabaran tersebut bahwa arus listrik adalah mengalirnya electron pada konduktor yang terjadi akibat usaha penyeimbangan potensial. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal nagatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran electron yang bergerak dari

(2)

terminal negative (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerak electron. Berikut adalah rumus dasar untuk mencari besar arus yang dihasilkan :

= = … … … . (3.1) Keterangan : I = arus listrik (Ampere)

Q = muatan listrik (Coloumb) t = waktu (detik)

P = daya listrik (Watt)

V = beda potensial listrik (Volt)

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Adanyan sumber tegangan 2. Adanya alat penghubung 3. Adanya beban

Hukum ohm pada suatu rangkaian tertutup, besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R. Hukum Kirchoff pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).

Arus listrik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu arus listrik searah (Direct Current) dan arus listrik bolak-balik (Alternating Current). Arus listrik searah (Direct Current atau DC ) adalah arus listrik yang memiliki aliran electron searah dari suatu titik ke titik lainnya. Sedangkan arus listrik bolak-balik ( Alternating Current atau AC) adalah arus listrik yang memilikibesar dan arah aliran electron berubah-ubah secara bolak-balik. Berbead dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah

(3)

C. Tegangan Listrik

Tegangan listrik (Voltage) dapat diartikan sebagai bedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Berikut adalah rumus untuk mencari tegangan listrik (Voltage)

= … … … (3.2) Keterangan : V = Tegangan ( Volt )

I = Kuat Arus ( ampere ) R = Hambatan (ohm) D. Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah sesuatau yang menghambat aliaran listrik. Besar hambatan listrik dapat dicari dengan perbandingan antara beda potensial dan arus listrik yang melewatinya. Besarnya hambatanpun berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuatu yang menghambat aliran. Berikut adalah rumus untuk mencari hambatan :

= = … … … (3.3) Keterangan : R = Hambatan (Ω)

= Tahanan jenis kawat (Ω meter ) = Panjang kawat (meter)

A = penampang kawat (m2) E. Energi Listrik

Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berfungsi mengalirkan arus listrik. Berikut adalah rumus untuk mencari besar energi listrik yang dihasilkan:

= = … … … (3.4) Keterangan : W = energi listrik (Joule)

V = tegangan (Volt) I = kuat arus (Ampere) t = waktu (detik) P = daya listrik (Watt)

(4)

F. Daya Listrik

Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Berikut adalah rumus dasar untuk mencari daya lisrik adalah sebagai berikut:

P = = … … … . (3.5) Keterangan : P = daya listrik (Watt )

V = tegangan (Volt) I = kuat arus (Ampere) W = energi listrik (Joule) t = waktu (detik)

Dalam sistem listrik arus bolak- balik (Alternating Current) ada tiga jenis daya, yaitu:

a. Daya semu (S, VA, Volt Amper)

Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu

penghantar transmisi atau distribusi. Berikut adalah rumus dari perhitungan daya semu:

 Line to Netral (1 phase) : = … … … . . (3.6)  Line to line (3 phase) : = √3 … (3.7) Keterangan : S = daya semu (Volt Amper)

V = tegangan (Volt)

I = arus pada penghantar (Ampere) b. Daya aktif (P, W, Watt )

Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan

untukkeperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya. Berikut adalah rumus dari perhitungan daya aktif:

 Line to netral (1 phase): P = V x I x Cos ∅ … … … . (3.8)  Line to line (3 phase) : P = √3 x V x I x Cos ∅ … (3.9)

(5)

Keterangan : P = Daya nyata (Watt) V = Tegangan (Volt)

I = Arus pada penghantar (Ampere) cos = Faktor daya

c. Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)

Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang

masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Berikut adalah rumus dari perhitungan daya aktif sebagai berikut :

 Line to netral ( 1 phase ): P = V x I x Sin ∅ … … . (3.10)  Line to line ( 3 phase ) : P = √3 x V x I x Sin ∅ (3.11)

Keterangan : P = Daya Nyata (Watt) V = Tegangan (Volt)

I = Arus pada penghantar (Ampere) Sin = Faktor Daya

 No Break Transfer (NBT)

No Break Transfer Switch adalah memparalelkan atau menggabungkan sesaat, sumber power dari dua generator atau lebih dengan PLN untuk menghindari terjadinya kedip pada saat pemindahan sumber power dari generator ke PLN atau sebaliknya. Dengan proses sinkron secara otomatis untuk memikul beban gedung yang ada.

3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (Genset)

Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel (PLTD/GENSET) lebih cocok

digunakan untuk industri dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lain, seperti pembangkit listrik tenaga uap, gas dan sebagainya karena pemeliharaannya dan perawatannya lebih mudah dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Mesin Diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi thermalnya. Untuk

(6)

membangkitkan listrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenaga diesel atau yang biasa dikenal dengan sebutan

Genset (Generator Set).

1. Kekurangan dan Kelebihan

Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover: a) Design dan instalasi sederhana

b) Auxilary equipment sederhana

c) Waktu pembebanan relatif singkat

d) Konsumsi bahan bakar relatif murah dan hemat Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:

a) Bobot mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi.

b) Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.

c) Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.

2. Komponen Utama

Ada 2 komponen utama pada Genset, yaitu:

a) Prime Mover atau penggerak mula, dalam hal ini mesin diesel/engine.

b) Generator

3. Cara Kerja Mesin Diesel (Genset)

Prime Mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi

menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor

generator. Pada mesin diesel/engine terjadi penyalaan sendiri,

karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 atm), sehingga

temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar

(7)

tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis. Pada mesin diesel penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan yang konstan. Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah daya. Adapun cara kerja mesin diesel adalah sebagai berikut:

a) Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan penghisapan, disini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol berputar ke bawah.

b) Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.

c) Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, disini kedua katup yaitu katup isap dan katup buang tertutup, sedangkan poros engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.

d) Langkah ke empat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik ke atas dan menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses pembuangan.

e) Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.

(8)

Berdasarkan kecepatan proses kerja mesin disel, dapat digolongkan menjadi 3 bagian:

a) Diesel kecepatan rendah (n<400 rpm)

b) Diesel kecepatan menengah (400<n<1000 rpm)

c) Diesel kecepatan tinggi (n>1000 rpm)

4. Sistem Starting

Sistem starting adalah proses untuk menghidupkan atau menjalankan mesin diesel. Ada 3 macam sistem starting yaitu:

a) Sistem Start manual

Sistem start ini dipakai untukmesin diesel dengan daya

yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol atau poros hubung yang akan digerakan oleh tenaga manusia. Jadi

sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia

sebagai operatornya. b) Sistem Start Elektrik

Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 Volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakan

diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart

sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar, maka dipakai

dinamo yang berfungsi sebagai generator DC.

Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja, maka battery charger

(9)

mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat

diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat

dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12 atau 24 Volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.

c) Sistem Start Kompresi

Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya

besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin

diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara

kedalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran diruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.

3.3 Generator

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan Genset (Generator Set)

(10)

merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai system cadangan listrik atau “off-grid” (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya listrik yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik.

Gambar 3.1 Genset Caterpillar 3516B Stand by

3.4 AMF dan ATS

Bila Anda memiliki backup power atau memiliki catu daya lebih dari satu semisal anda menggunakan sumber dari PLN dan di Back-up oleh Genset (generator-set) tentu sering sekali harus secara bergantian untuk menggunakannya, pada kebiasaannya banyak menggunakan handle Cam

Switch atau sering dinamakan COS (Change Over Switch) untuk memindah

kontak sumber daya tersebut, pada pabrik pabrik zaman dulu juga seringnya menggunakan saklar cam untuk memindahkan daya, Hal tersebut berarti di anggap secara manual dan membutuhkan operator dalam mengoprasikan pemindah daya tersebut, dalam perkembangan tekhnologi dunia elektrikal akhirnya merekayasa hal tersebut kemudian di jalankan secara Automatic

(11)

yang di singkat ATS ( Auto Transfer Swith ) yang di fungsikan secara

Automatic untuk memindahkan daya sesuai dengan kebutuhan tanpa

menggunakan tenaga manusia untuk mengoprasikannya, pada kebiasaanya

ATS akan di sertakan pula AMF (Automatic Main Failure) atau sering di

jelaskan sebagai kontrol kendali terhadap generator back-up atau perintah kendali hidup mati mesin Generator, dalam beberapa jenis ATS di bedakan menurut kapasitas daya yang di butuhkan atau berdasar Phasa dan Ampere yang melalui panel tersebut, namun untuk perinsip kerjanya sama. Jadi, AMF merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer Circuit

Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu daya

cadangan (Genset) dan sebaliknya, ATS merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja secara bersama-sama.

ATS atau Automatic Transfer Switch, yaitu proses pemindahan sumber

listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman, ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch, beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya, untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis, sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual. Cara Kerja

AMF dan ATS: -Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer

suatu alat dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama. AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur catu daya cadangan (Genset). AMF dapat mengatur Genset beroperasi jika suplai utama dari PLN mati dan memutuskan Genset jika suplai utama dari PLN hidup lagi. -Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari

Genset ke pln maupun sebaliknya, bilamana suatu saat sumber listrik dari

PLN tiba-tiba padam, maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel Genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim Genset, baik proteksi terhadap unit mesin/engine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur

(12)

mesin serta media pendinginannya, dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya, baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakter listrik lain seperti tegangan maupun frequensi Genset, apabila parameter yang diamankan melebihi batasan normal/setting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin. Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik, berikutnya

ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung

dengan PLN dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna.

Modul AMF yang terpasang di genset Mall Senayan City, merk

ComAp type InteliGen-NT buatan Czech Republic.

Gambar 3.2 Modul AMF ComAp InteliGen NT

3.5 UPS (Uninterruptible Power Supply)

Uninterruptible Power Supply (UPS) merupakan sistem

Penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan sistem dan hardware. UPS akan menjadi sistem yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi.

(13)

Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindugi dengan UPS.

1. Fungsi Utama UPS

Uninterruptible Power Supply memiliki beberapa fungsi

utama, diantaranya:

a) Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama.

b) Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan Genset (sistem daya darurat) sebagai pengganti listrik utama.

c) Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan backup data dan mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.

d) Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.

e) UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi

tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.

f) UPS dapat melakukan diagnosa dan manajemen

terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.

g) User friendly dan mudah dalam installasi.

h) User dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan

LAN (Local Area Network) dengan menambahkan beberapa accessories yang diperlukan.

(14)

j) Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan

setting software UPS manajemen.

2. Cara Kerja UPS

UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. UPS akan

menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi

on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi

on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi

tersebut, kapasitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS. Fungsi UPS bukanlah sebagai pengganti sumber listrik, dalam pegertian anda dapat menggunakan UPS untuk selamanya sebagai pengganti sumber listrik utama. Waktu maksimal yang diberikan tergantung dari jenis baterai yang dimilikinya. Umumnya waktu 15 – 30 menit sudah cukup baik.

UPS yang terpasang untuk back up power sistem kontrol NBT dan charge spring yang ada di ACB untuk system panel kontrol genset.

Gambar

Gambar 3.1 Genset Caterpillar 3516B Stand by

Referensi

Dokumen terkait

Informan adalah guru matematika Kelas III di MIM Kranggan Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Wawancara ini dilaksanakan di MIM Kranggan Kecamatan Polanharjo Kabupaten

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan Leverage (DER) dan Aktivitas (TATO) dengan profitabilitas (ROE) sangat kuat pada PT Siantar Top, Tbk yang terdaftar di Bursa

Untuk mencari jumlah maksimum orang yang menggunakan kedua fasilitas tersebut, maka jawabannya adalah himpunan yang menggunakan salah satu fasilitas tapi yang jumlah

Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jl. Pada saat ini hampir setiap orang memiliki telepon

a. Kerjasama antar Koperasi. Prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja Koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri Koperasi yang

Secara khusus dalam peraturan perbankan syariah menjelaskan bahwa tabungan adalah Simpanan berdasarkan akad Wadi’ah atau Investasi dana berdasarkan Akad Mudla ̂ rabah atau Akad

Merek, Kualitas Layanan dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Dengan Memperhatikan Strategi Bersaing Sebagai Variabel Intervening Pada Konsumen Pegipegi.com, maka

Selain itu, dapat dilakukan verifikasi tanda tangan dengan menggunakan metode reduksi dimensi transformasi wavelet dan algoritme klasifikasi VFI5 dan