i
Rancang Bangun Kontrol Posisi Sky Quality Meter (SQM) Berbasis
Pemrograman Visual
Prasika Dharma Yoga
1*,Ahmad Aminudin
2*,Judhistira Aria Utama
3* 1,2,3Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154, Indonesiaprasikadharma@upi.edu, aaminudin@upi.edu, j.aria.utama@upi.edu
ABSTRAK
Rancang Bangun Kontrol Posisi SQM berbasis pemrograman visual ini memiliki fungsi
untuk mengatur sudut azimuth dan altitude.Pembacaan sensor kecerahan langit melalui
laptop atau komputer, sehingga pembacaan kecerahan langit dapat dilakukan secara jarak
jauh dan hasil yang lebih akurat. Temuan dalam penelitian ini adalah mengenai pembuatan
sistem mekanik,sistemhardware dan sistem software. Sistem mekanik memiliki dimensi
alat 300 mm x 300 mm x 1500 mm, perbandingan gear 25: 45 untuk mengkonversikan
sudut 1,8 derajat ke sudut 1 derajat. Sistem hardware yang terdiri dari rangkaian arduino
UNO R2, driver motor, motor stepper dan interface mikrokontroler dengan komputer dan
sensor. Tegangan rata-rata yang dibutuhkan sebagai input power supply adalah 221,97
VAC dengan arus rata-rata sebesar 0,239 A. Output yang dihasilkan memiliki tegangan
rata-rata 36,05 VDC dengan arus rata-rata 0,633 A. Output yang dihasilkan power supply
merupakan input dari driver motor stepper sehingga menghasilkan logika 0 dan 1. Sistem
program yang terdiri dari Graphical User Interface (GUI).GUI dibuat menggunakan
Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman C++.GUI memiliki fasilitas untuk
mengontrol sudut azimuth dan altitude secara terpisah, informasi tentang arah sudut yang
sedang dibaca, mode Autoplot, komunikasi serial dan komunikasi ethernet.Hasil
pembacaan sensor ditampilkan di komputer dalam bentuk textbox ,chart dan database
MySQL.
Kata kunci :SkyQualityMeter, Sistem Kontrol, GUI, Mikrokontroller.
ABSTRACT
DESIGN OF SKY QUALITY METER (SQM) POSITIONAL CONTROL BY
EMPLOYING VISUAL-BASED PROGRAMMING
The development of positional (azimuth and altitude angle) control for Sky Quality Meter
(SQM), an apparatus for measuring sky brightness, on the basis of visual programming is
the focus of this paper. This work consist of three parts, those are mechanical system,
hardware and software system development. The mechanical system has dimension 300
mm x 300 mm x 1500 mm and gear ratio 25:45 (to convert angle of 1.8 degrees to 1
degree). The hardware system consist of arduino UNO R3 series, motor driver, stepper
motor and microcontroller interface with computer and sensor. Voltage needed as a power
ii
supply input is 221.97 VAC in average (36.05 VAC as an output) and 0.239 A for average
current (0.633 A as an output). The software system in Graphical User Interface (GUI)
form is developed by using Visual Studio 2010 with C++ programming. The GUI has
facilities for user to control the input value for azimuth and altitude angle to be pointed out
by the apparatus, information about direction being measured, autoplot mode, serial and
ethernet communication. The reading of the apparatus is displayed in the form of textbox,
chart and MySQL database.
Keywords:Sky Quality Meter, Control System, GUI, Microcontroller
PENDAHULUAN
Pada saat melakukan pengamatan benda langit ada banyak faktor yang harus diperhatikan salah satunya adalah nilai kecerahan langit.Faktor kecerahan langit atau visibilitas langit sangat berpengaruh terhadap pengamatan terutama pada saat langit senja seperti pada saat pengamatan hilal. Menurut Mikhail et al. (1995), kecerahan langit senja diyakini berhubungan dengan lintang geografis, ketinggian lokasi dari permukaan laut, musim dan kandungan aerosol di atmosfer.
Pada dasarnya nilai kecerahan langit bisa didapat dengan dua pendekatan.Pendekatan pertama dilakukan dengan pengukuran langsung dengan menggunakan instrumen fotometer seperti Sky
Quality Meter (SQM).Pendekatan kedua
dengan perhitungan menggunakan formula matematis.
SQM berfungsi untuk menentukan kecerahan langit malam dalam satuan
magnitudes per square arc second.SQM juga
dapat digunakan untuk mengkuantisasi polusi udara (unihedron.com). Pada dimensi SQM dan tripod SQM masih menggunakan cara manual yaitu memutar tripod menggunakan tangan, sehingga memiliki kelemahan dalam faktor kenyamanan dan tidak dapat dirubah posisi pembacaannya secara jarak jauh. Contoh kasus yang terjadi di observatorium bosscha untuk mengukur kecerahan langit menggunakan posisi yang rigid dan sulit untuk dirubah posisinya. Begitupun yang terjadi di laboratorium fisika bumi dan antariksa UPI berupa tripod yang diputar manual.
Beberapa hal lain yang mengganggu kenyamanan adalah harus ada pengamat di dekat alat tersebut sehingga pengamat harus menaiki tempat tinggi untuk mengukur
kecerahan langit jika posisi sudutnya harus berubah.
Maka dari itu diperlukan alat pengatur kontrol posisiSky Quality Meter (SQM) .
METODE
Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun kontrol mekanik SQM adalah metode deskriptif dan eksperimen.Melalui metode deskriptif penulis menjelaskan permasalahan yang dibahas.Metode eksperimen dilakukan untuk merancang dan membuat konstruksi kontrol mekanik SQM baik dari segi mekanik, hardware dan
software.
Gambar 1 menunjukan bagan keseluruhan dari alat.Gambar 1 menunjukan ada 4 bagian yaitu PC sebagai interface user, controller, motor stepper dan sensor putaran.
Gambar 1. Bagan Keseluruhan Alat
Angle Sensor Position
USER PC CONTROLLER
Altitude Motor
Azimuth Motor Serial
iii
TEMUAN
Penimbangan Beban
Sebelum melakukan desain dan pembuatan terlebih dahulu melakukan penimbangan beban. Hal ini dilakukan agar dapat menentukan torsi motor stepper yang digunakan. Beban yang diukur adalah beban yang diterima oleh sistem azimuth dan sistem
altitude. Berikut adalah hasil pengukuran
beban keseluruhan :
Tabel 1.Penimbangan Beban No. Nama Beban Massa (gr)
1 SQM 85,30
2 Pelindung SQM 379,49
3 Sistem Altitude 3300
Total 3764,49
Berdasarkan hasil pengukuran seluruh beban didapat beban seluruhnya adalah 3764,49 gr atau 3,76449 kg. Hasil perhitungannya adalah 𝜏 = 𝐹𝐹𝐹 ………(1) 𝜏 = 𝑚𝐹𝑚𝐹𝐹………..(2) 𝜏 = 3,76449 𝐹 10 𝐹 0,075 𝜏 = 2, 8233675 𝑁𝑚 Desain Rangka
Desain Rangka SQM dibuat berdasarkan tempat rangka akan disimpan dan kemudahan dalam pembuatan. Desain Rangka SQM memiliki bentuk balok dengan ukuran panjang = 300 mm , lebar = 300 mm dan tinggi = 1500 mm.
Gambar 2. Rangka SQM Tampak ISO
West-South
Desain Motor Stepper
Berdasarkan penimbangan beban, maka motor stepper yang digunakan harus memiliki minimal torsi 2,8233675 Nm maka dipilihlah motor stepper wantai stepper tipe dual shaft wantai 57BYGH115-003B425oz karena memiliki holding torque 2.941995 Nm.
Gambar 3.Motor Stepper
Desain Hardware
Berdasarkan Gambar 1. Data serial diterima oleh Arduino UNO sebagai posisi x untuk azimuth dan y untuk altitude . Input yang kedua diterima dari analog rotation sensor sebagai feedback posisi azimuth dan altitude.
iv
Gambar 4.Desain Hardware
Desain Roda Gigi
Desain Roda Gigi dibuat berdasarkan pertimbangan sudut yang diinginkan yaitu 1 derajat sedangkan motor stepper full step bergerak dengan sudut 1,8 derajat maka dibuatlah perbandingan roda gigi antara penggerak (driver) dan yang digerakan (driven). Berikut adalah perhitungan roda gigi konversi dari 1 derajat ke 1,8 derajat :
• Menentukan Jumlah Gigi Berdasarkan
Diameter Pitch
Motor stepper bergerak dengan sudut 1,8 derajat sehingga untuk mencapai sudut 360 derajat atau satu keliling lingkaran maka di perlukan :
360
1,8 = 200 𝑠𝑠𝑠𝑠atau 200 langkah……...(3)
Sedangkan sudut yang kita inginkan adalah 1 derajat sehingga untuk mencapai sudut 360 derajat atau satu keliling lingkaran maka di perlukan :
360
1 = 360 𝑠𝑠𝑠𝑠atau 360 langkah...(3.1)
Jika kita bandingkan stepnya untuk mencapai satu keliling lingkaran
k = πD………..(4) keterangan : k = keliling D = Diameter 𝑘1 𝑘2 = 𝜋𝐷1 𝜋𝐷2 = 𝐷1 𝐷2 = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠1 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠2………..(5)
maka persamaan ini sama dengan persamaan hubungan diameter pitch dan jumlah roda gigi untuk 2 roda gigi
𝐷1 𝐷2 = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠1 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠2 = 𝑇1 𝑇2………..(6) Keterangan : T = jumlah gigi
Maka didapatkan persamaan untuk mendapatkan jumlah gigi yang diinginkan
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠1
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑠𝑠𝑠𝑠2 =
𝑇1
𝑇2………..(7)
kemudian kita masukan jumlah step ke dalam persamaan,
200 360 =
25 45
maka didapatkan perbandingan rasio jumlah gigi 25 : 45 gigi
.
v
Gambar 6.Roda Gigi 45
Hasil pembuatan
Hasil Assembly Mekanik dan Hardware adalah gabungan dari seluruh komponen yang dibuat. Hasilnya seperti pada gambar 3.
Gambar 7.Gambar Assembly
Hasil Pengujian Nilai ADC
Sensor Putaran yang digunakan adalah
Analog Rotation Sensor dengan rentang nilai
ADC 10 bit atau 0 sampai 1023. Rentang nilai tersebut dibagi menjadi 10 putaran. Penulis menentukan nilai 0 derajat pada putaran sensor yang kelima.
Tabel 2. Nilai ADC Sudut Azimuth
No Sudut (Derajat)
Nilai Rata-rata
ADC terbaca
1
0
507
2
10
502
3
20
497
4
30
492
5
40
487
6
50
482
7
60
477
8
70
471
9
80
467
10
90
462
11
100
457
12
110
451
13
120
447
14
130
441
15
140
436
16
150
431
17
160
426
18
170
420
19
180
415
20
190
410
21
200
405
22
210
399
23
220
395
24
230
389
25
240
385
26
250
380
27
260
375
28
270
370
29
280
365
30
290
360
31
300
355
32
310
350
33
320
345
34
330
339
35
340
334
36
350
330
37
360
324
vi
Tabel 3. Nilai ADC Sudut Altitude No Sudut (Derajat) Nilai Rata-rata
ADC 1 0 516 2 1 521 3 2 528 4 3 530 5 4 536 6 5 541 7 6 547 8 7 553 9 8 557 10 9 564
Hasil Pengujian Input Power Supply
Pengujian Tegangan Input Power
Supply dilakukan untuk mengetahui tegangan
dan arus yang dibutuhkan power supply.
Tabel 4.Hasil Pengujian Tegangan
Input Power Supply
No . Pengujia n ke - Tegangan Terukur (VAC) Tegangan Seharusnya (VAC) 1 1 227,8 220 2 2 227,5 220 3 3 228,8 220 4 4 227,6 220 5 5 227,5 220 6 6 227,8 220 7 7 226,9 220 8 8 228,2 220 9 9 228,7 220 10 10 228,3 220 Rata-rata 221,97 220
Tabel 5. Hasil Pengujian Arus Input
Power Supply
No. Pengujian ke - Arus Terukur (A) Arus Maksimal (A) 1 1 0,23 4 2 2 0,24 4 3 3 0,24 4 4 4 0,24 4 5 5 0,24 4 6 6 0,24 4 7 7 0,24 4 8 8 0,24 4 9 9 0,24 4 10 10 0,24 4 Rata-rata 0,239 4Berdasarkan Tabel 4 bahwa rata-rata tegangan yang terukur adalah 221,97 VAC dan berdasarkan spesifikasi alat power supply dapat diberi input maksimal berdasarkan spesifikasi adalah sampai 230 VAC sehingga dapat disimpulkan tegangan masukan ke power supply aman.
Berdasarkan Tabel 5 bahwa arus rata-rata arus
input power supply adalah 0,239 A dan arus
maksimal yang dapat diterima power supply sesuai spesifikasi adalah 4 A sehingga dapat disimpulkan bahwa arus yang diterima power
supply aman.
Hasil Pengujian Output Power Supply
Pengujian Tegangan Input Power Supply dilakukan untuk mengetahui tegangan dan arus keluaran power supply yang diterima oleh driver
vii
Tabel 6. Hasil Pengujian Tegangan
Output Power Supply
No. Pengujian ke - Tegangan Terukur (VDC) Tegangan Seharusnya (VDC) 1 1 36,1 36 2 2 36,1 36 3 3 36,1 36 4 4 36,1 36 5 5 36,1 36 6 6 36,0 36 7 7 36,0 36 8 8 36,0 36 9 9 36,0 36 10 10 36,0 36 Rata-rata 36,05 36
Berdasarkan Tabel 6 didapat tegangan rata-rata output power supply adalah 36,05 dan tegangan maksimal yang dapat diterima driver
motor sesuai spesifikasi adalah 50 VDC
dengan rentang antara 18 sampai dengan 50 VDC.
Tabel 7. Hasil Pengujian Arus Output
Power Supply
No. Pengujian
ke - Arus Terukur (A) Arus Maksimal
1 1 0,63 10 2 2 0,62 10 3 3 0,63 10 4 4 0,63 10 5 5 0,65 10 6 6 0,62 10 7 7 0,64 10 8 8 0,63 10 9 9 0,65 10 10 10 0,63 10 Rata-rata 0,633 10
Berdasarkan Tabel 7 didapat arus rata-rata
output power supply adalah 0,633 A , arus
maksimal yang dapat dikeluarkan power supply sesuai spesifikasi adalah 10 A dan yang dapat diterima driver motor adalah 4 A sehingga dapat disimpulkan aman.
Hasil Pengujian Sudut
Pengujian Posisi Sudut pada alat dilakukan
untuk mengetahui nilai error penunjukan
sudut. Hasil pengujiannya adalah sebagai
berikut :
Tabel4.7. Hasil Pengujian Posisi Sudut
Azimuth
No Sudut
Seharusn
ya (
o)
Sudut
Terbaca
(
o)
Error
(o)
|Erro
r| (
o)
1
0
0
0
0
2
10
10.4
0.4
0.4
3
20
21.2
1.2
1.2
4
30
31.8
1.8
1.8
5
40
38
-2
2
6
50
48
-2
2
7
60
58
-2
2
8
70
68.4
-1.6
1.6
9
80
79.2
-0.8
0.8
10
90
90.2
0.2
0.2
11
100
104
4
4
12
110
111
1
1
13
120
125
5
5
14
130
135
5
5
15
140
145
5
5
16
150
153
3
3
17
160
159
-1
1
18
170
169
-1
1
19
180
180
0
0
20
190
191
1
1
21
200
201
1
1
22
210
213
3
3
23
220
223
3
3
24
230
233
3
3
25
240
244
4
4
viii
26
250
254
4
4
27
260
262
2
2
28
270
270.2
0.2
0.2
29
280
284
4
4
30
290
294
4
4
31
300
304
4
4
32
310
312
2
2
33
320
323
3
3
34
330
328
-2
2
35
340
344
4
4
36
350
354
4
4
37
360
358
-2
2
Rata –rata error
2,35
6756
757
Tabel4.8. Hasil Pengujian Posisi Sudut
Altitude
No Sudut
Seharusnya
(o)
Sudut
Terbaca
(o)
Error (o) |Error
(o)|
1
0
0
0
0
2
10
11
1
1
3
20
22
2
2
4
30
32
2
2
5
40
42
2
2
6
50
52
2
2
7
60
61
1
1
8
70
71
1
1
9
80
81
1
1
10
90
92
2
2
Rata-rata error
1,4
Berdasarkan tabel 8 dan tabel 9 maka
didapat rata-rata error penunjukan posisi sudut
untuk sudut azimuth adalah 2,356756757
derajat dan memiliki nilai rentang error
sebesar 0 sampai 5 derajat. Rata-rata error
posisi sudut altitude adalah 1,4 derajat dan
memiliki rentang nilai error 0 sampai 2
derajat.
Hasil Pembuatan Graphical User Interface
Hasil Pembuatan Graphical User Interface (GUI) dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8.GUI Kontrol SQM
GUI memiliki fasilitas untuk mengontrol
sudut azimuth dan altitude secara terpisah,
informasi tentang arah sudut yang sedang
dibaca, mode Autoplot, komunikasi serial
dan komunikasi ethernet.Hasil pembacaan
sensor ditampilkan di komputer dalam
bentuk textbox ,chart dan database
MySQL.
KESIMPULAN
Setelah melakukan kajian terhadap
teori, merancang alat, membuat alat serta melakuan pengujian terhadap alat maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Rancang Bangun Kontrol Posisi SQM
terdiri dari sistem mekanik, sistem
hardware
dan sistem software.
Sistemmekanik memiliki dimensi alat 300 mm x 300 mm x 1500 mm, perbandingan
gear 25: 45 untuk mengkonversikan sudut
1,8 derajat ke sudut 1 derajat. Sistem
hardware yang terdiri dari rangkaian
arduino UNO R2, driver motor, motor stepper dan interface mikrokontroler dengan komputer dan sensor.Tegangan rata-rata yang dibutuhkan sebagai input power
supply adalah
221,97 VAC dengan arus
rata-rata sebesar 0,239 A. Output yang
dihasilkan memiliki tegangan rata-rata
36,05 VDC dengan arus rata-rata 0,633
A. Output yang dihasilkan power supply
merupakan input dari driver motor
stepper sehingga menghasilkan logika 0
dan 1. Arus logika 1 adalah 3.22 A dan
logika 0 adalah 0,03 A. .
Sistem programix
yang terdiri dari Graphical User Interface (GUI) dan program mikrokontroller. GUI dan program mikrokontroller menggunakan bahasa C++.
2.
Rancang Bangun Graphical User Interface (GUI) terdiri dari komunikasi serial sebagai penghubung antara PC dan mikrokontroller, komunikasi Ethernet sebagai penghubung antara PC dan sensor, interface kontrol sudut azimuth dan altitude dan Autoplot yang dapat membaca sensor pada sudut tertentu dengan perulangan dan waktu yang ditentukan oleh pengguna.REFERENSI
Bortle, J.E. (2001) Introducing The Bortle Dark-Sky Scale. Sky & Telescope.
Arumaningtyas,E.P (2012) Pengukuran Kecerlangan Langit Menggunakan Sky
Quality Meter.Tesis. Institut Teknologi
Bandung
Luthfiandari (2014) Pengukuran Polusi Cahaya Kota Bandung Menggunakan Fotometer Portabel dan Citra Malam Hari Defense Meteorological Satellite Program.Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika UPI. Universitas Pendidikan Indonesia.
Senja, M. A. (1999) Penentuan Kecerahan
Langit Malam di Obsevatorium Bosscha-Lembang: Observasi dan Model.Skripsi.
Jurusan Astronomi FMIPA. Institut Teknologi Bandung.
SQM-LE User Manual (2011).Unihedron. Khurmi dan Gupta (2010).Machine Design.