• Tidak ada hasil yang ditemukan

I -.,) ' - % AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2OO9 ISSN s426

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I -.,) ' - % AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2OO9 ISSN s426"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AGRITEK

VOL.

17 NO.

5

SEPTEMBER 2OO9 ISSN. 0852-s426

PENGARUH

DOSIS DAN F'REKUENSI

PUPUK

CAIR

TERHADAP

SERAPAN N

DAN

PER-TUMBUHAN

sAwI

(BrassicajunceaL.) PADA

ENTISOL

Application of Liquid Fertilizer on

N

uptake qnd Growth of Brassica

juncea L. at

'

-

%

Entisol

/-I

-.,)

(

Bucii Prasetyg,Syahrul Kurniawan, dan Febrianingsih M. Dosen "hrusan4anah, Fakultas pertan i an, U n i vers itas B rawij aya, M alan g

ABSTRACT

Entisol is a type of soil which has low soil organic matter and its texture dominated by sand. These characteristics was a problem

in

nuhient supply especially nitrogen due to

its leaching. Application

of

inorganic fertilizer (urea and

ZA)

and organic fertilizer such as

liquid fertilizer

made

of

coconut water and chicken manure need

to

be done

in

order to

increase nitrogen

availability

in

soil.

Combinations

of

dosage and frequency

of

liquid fertilizer application could be expected to increase

N

uptake and growth

of

musiard

g.""nr.

The purposes

of this

research were:

firstly

to

study the effect

of

liquid fertilizer

dorug. applications on mustard greens growth, secondly to study the effect of N uptake on mustard greens growth, and

thirdly

to sfudy the effect

of liquid

fertilizer and frequency application

on

growth

of

mustard greens. Hypothesis proposed

for

this

research are:

firstly

higher

dosage

of liquid fertilizer

application could increase mustard greens growth, secendly the

increase

of

N

uptake

influences

mustard greens

growth, and

thirdly

the

increasing frequency

of

liquid fertilizer application

will

be followed by the increase of mustard

gr"rni

growth.

Keyword

: Liquid Fertilizer, Coconut Water, Chicken Manure

ABSTRAK

Entisol merupakan salah satujenis tanah yang kandungan bahan organik rendah dan

teksturnya didominasi oleh pasir. Tanah dengan karakter tersebut umumnya mempunyai permasalahan dalam penyedian unsur hara bagi tanaman khususnya unsur nitrogen ku.ena

pencucian. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nitrogen dalam tanah

yaitu

dengan pemberian

pupuk

anorganik

(urea

dan

ZA)

dan

pemberian pupuk organik misalnya

pupuk cair dari

air

kelapa dan kotoran ayam.

Tujuan

penelitian ini

meliputi:

pertama mempelajari pengaruh pemberian dosis pupuk

cair

pada pertumbuhan

tanaman sawi, kedua mempelajari pengaruh serapan

N

dan pertumbuhan tanaman sawi.

ketiga mempelajari pengaruh frekuensi pemberian pupuk cair pada pertumbuhan tanaman sawi. Hipotesis penelitian ini meliputi: pertama, semakin meningkat pemberian dosis pupuk

cair

mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi, kedua, semakin besar serapan N tanaman

maka makin

tinggi

pertumbuhan tanaman

sawi, dan ketiga

semakin tinggi

frekuensi pemberian pupuk cair maka pertumbuhan tanaman sawi semakin tinggi.

(2)

AGRITEK

VOL.

17 NO. 5 SEPTEMBER 2OO9

PENDAHULUAN

Entisol

merupakan

salah

sati.i jenis tanah yang kandungan bahan organik yang rendah'

dan

teksturnya didominasi

oleh

pasir.

Tanah dengan karakter

tersebut

umumnya mempunyai permasalahan dalam

penyedian

unsur

hara

bagi

tanaman khususnya unsur nitrogen karena tingginya

pencucian. Upaya pengelolaan yang dapat

dilakukan untuk

meningkatkan Nitrogen

dalam tanah

yaitu

dengan

pemberian

pupuk

anorganik

(urea

dan ZA)

dan

pemberian

pupuk

organik.

penggunaan

pupuk

anorganik

cepat

tersedia

bagi

tanaman

namun

harganya

mahal

sedangkan pupuk organik ketersediaannya

lama

karena

membutuhkan

proses

dekomposisi

terlebih dahulu

namun

harganya

tidak

mahal dan

jumlahnya

melimpah,

sehingga

dapat

diiakukan

pengelolaan

dengan

penggunaan pupuk

cair

misalnya

dari

kombinasi

air

kelapa

dan

kotoran ayam.

Dari

beberapa

penelitian menunjukkan bahwa pemberian

pupuk

cair

melalui daun

memberikan

pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih

baik

daripada

pemberian

melalui

tanah

(Hanolo, 1997). Oleh karena

itu,

perlu

dilakukan penelitian mengenai kombinasi dosis dan frekuensi pemberian pupuk cair

melalui daun yang dapat

meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi. Menurut Santi

et al.,(2004) bahwa penggunaan air kelapa

sebagai

pupuk cair

mengahasilkan tinggi

tanaman dan panjang daun pada tanaman anggrek Dendrobium.

Tujuan

penelitian

ini

adalah

(l)

Mempelajari

pengaruh

pemberian

dosis

pupuk

cair

pada

pertumbuhan tanaman

sawi, (2) Mempelajari pengaruh serapan N

dan

pertumbuhan tanaman

sawi,

(3)

Mempelajari

pengaruh

frekuensi pemberian

pupuk cair

pada perfumbuhan

tanaman

sawi.

Hipotesis penelitian

ini

adalah

(l)

Semakin meningkat pemberian

dosis

pupuk

cair

mampu

meningkatkan pertumbuhan tanaman

sawi,

(2)

Semakin

besar

serapan

N

tanaman

maka

makin

tinggi

pertumbuhan

tanaman

sawi,

(3)

Semakin

tinggi

frekuensi

pemberian

ISSN.0852-5426

pemberian pupuk

cair

maka pertumbuhan tanaman sawi semakin tinggi.

Manfaat

(1) Memberikan informasi mengenai manfaat

dari

pemberian

pupuk

cair

pada

pertumbuhan

dan

serapan unsur

N

pada

tanaman

sawi

(2)

Memberikan informasi

mengenai pembuatan pupuk cair

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan bulan Mei hingga

Agustus 2009

di

rumah kaca

Fakultas

Pertanian Universitas

Brawijaya

Malang. Pengambilan sarnpel

tanah dilakukan

di

Desa

Patokpicis

Kecamatan

Wajak

Kabupaten

Malang.

Proses

pembuatan

pupuk

cair

dilakukan

di

UpT

Kompos,

Universitas Brawijaya. Analisa dasar tanah

dan bahan dasar pembuatan pupuk cair di lakukan

di

Laboratorium

Kimia

dan Fisika

Tanah Jurusan Tanah Fakultas pertanian

Universitas

Brawijaya.

penelitian

menggunakan Rancangan

Acak

Lengkap

(RAL)

faktorial

dengan

t2

kombinasi

perlakuan

dan

3

kali

ulangan.

Faktor pertama adalah frekuensi

(F)

dan

faktor

kedua adalah dosis

(D).

Penyemprotan

setiap

hari (F1),

dua

hari

sekali

(F2)

dan

tiga hari

sekali (F3).

Kontrol (D0),

Dosis pemberian

pupuk

cair

50%

(Dl),

dosis

pupuk cair 75% (D2) dan dosis pupuk cair

100% (D3) dari standar kebutuhan

N

yang

dihitung. Kontrol

(penyemprotan dengan aquadesh); Fl

Dl

:Penyemprotan setiap hari dengan dosis

50%

setara dengan

89

kg N/ha, F2D1: Penyemprotan dua hari sekali

dengan dosis

50%

setara dengan

89

kg

N/ha, F3D1:Penyemprotan tiga hari sekali dengan

dosis 50%

setara dengan

89

kg

Nlha,

FlD2:Penyemprotan

setiap

hari

dengan dosis 75% setara dengan 133,5 kg N,/l.a, F2D2:Penyemprotan dua hari sekali dengan dosis 75% setara dengan 133,5 kg

NAra, F3D2:Penyemprotan tiga hari sekali dengan dosis 75% setara dengan 133,5 kg

Nlha,

FlD3:Penyemprotan

setiap

hari

dengan dosis 100% setara dengan 178 kg N/tra, F2D3:Penyemprotan dua hari sekali dengan dosis 100% setara dengan 178 kg N/ha, F3D3:Penyemprotan tiga hari sekali

(3)

AGRITEK

VOL.

17 NO.

5

SEPTEMBER 2OO9

dengan dosis 100% setara dengan 178 kg

N/ha.

Parameter

yang diamati

meliputi

tinggi

tanaman dan

jumlah

daun setiap 2

minggu sampai panen dan setelah panen (6

minggu) meliputi:

bobot

segar,bobot

kering,

kadar

N,dan

serapan

N

tanaman

sawi. Data dianalisis statistik dengan

uji

F

taraf

5

oh,

kemudian dilanjutkan uji

Duncan serta

uji

korelasi dan regresi untuk

mengetahui

tingkat

keeratan

antar parameter dan pengaruh pemberian pupuk

cair terhadap pertumbuhan tanaman sawi.

HASILDAN PEMBAHASAN

l.

Pengaruh Perlakuan

terhadap

Tinggi dan

Jumlah

Daun

Tanaman Sawi

ISSN.0852-5426

Pemberian

pupuk

cair

berpengaruh

nyata (p<0.05)

pada

setiap

minggu

pengamatan terhadap

tinggi

tanaman, sedangkan perbedaan frekuensi pemberian pupuk

cair

serta interaksi keduanya tidak

berpengaruh

(p>0.05)

terhadap

tinggi

tanaman. Pemberian

dosis pupuk

cair

100%

(D3)

memberikan pengaruh yang

lebih

besar

terhadap

tinggi

tanaman

dibandingkan

dengan pemberian

dosis

50%

(Dl)

dan 75o/o (D2) yaitu 3,84

;

12,67 dan 19,50

cm,

sedangkan perlakuan yang

terendah adalah

kontrol (D0) yaitu

3,71; 7,95 dan 12,07 cm (Gambar 1). Pupuk cair

memiliki

rasio

CAI

lebih rendah sehingga unsur

N

lebih

mudah tersedia dan dapat diserap

oleh

tanaman sehingga unsur

N

dapat meningkatkan pembelahan sel pada pertumbuhan

tanaman. Adanya

respon

terdapat pada tanaman sawi adalah akibat dari perbedaan level dosis yang diberikan.

25

5zo

Frs

E (! c

.rs

10 bn u0

i;

0

24

MinBgu Setelah Tanam (MSTI

-*e*00 .'fr*D1 "***D2 "i{*D3

Gambar

l.

Pengaruh Pupuk Cair Terhadap Tinggi Tanaman Sawi

2.

Jumlah

daun

Hasil

analisis ragam

menunjukkan

bahwa pengaruh perlakuan

dosis

pem-berian

pupuk

cair

berpengaruh nyata

(p<0.05)

terhadap

jumlah

daun

kecuali

pada

2

MST

hal

ini

diduga

karena

perkembangan

akar belum

maksimal

sehingga penyerapan

unsur hara

masih sama pada semua perlakuan

dan

terjadi

peningkatan

pada minggu

berikutnya.

Perbedaan frekuensi pemberian pupuk cair

dan

dosis

pupuk

tidak

berpengaruh

terhadap

jumlah

daun. Pemberian pupuk

cair

100% dosis

(D3)

memberikan

(4)

AGRITEK

VOL.

17

NO.5

SEPTEMBER 2OO9 ISSN. 0852-5426

pengaruh yang lebih besar terhadap jumlah

daun

dibandingkan dengan

pemberian

dosis 50%

(D1)

dan 75%

(D2)

dengan rerata berturut-turut sebesar 4,77; 6,44 dan

8,66 helai,

sedangkan

perlakuan

yang

terendah adalah

kontrol

(D0)

yaitu

4,77i

5,33 dan

6,22

helai (Gambar

2).

Adanya perbedaan karena kurangnya ketersediaan

hara

terutama

unsur

N

yang

sangat

berperan

besar

dalam

fase

vegetJtif

tanaman. Buckman

dan

Brady

(19g2)

menambahkan

bahwa

unsur

nitrogen bermanfaat

untuk

pertumbuhan vegetatif

tanaman

yaitu

pembentukan sel_sel baru

seperti daun, cabang dan mengganti sel-sel yang rusak. 10 9 o o 7 6 5 A 3 1 0

Z4

Minggu Setelah Tanam (MST|

-4*D0

-..e-01 -*s*D2

-,a-D3

Gambar

2.

Pengaruh Pemberian pupuk

cair

Terhadap Jumlah Daun Tanaman sawi

at C, g 5 (! lq .g E a

3.

Pengaruh Perlakuan

terhadap

Produksi Bobot segar

dan

Bobot kering Sawi

Pengukuran

bobot

segar

tanaman dilakukan pada saat panen

yaitu

setelah

tanaman

berumur

6

MST.

Penimbangan

bobot

segar tanaman dilakukan

untuk

mengetahui tingkat produksi tanaman sawi.

Hasil

analisis ragam menunjukkan bahwa

pengaruh perlakuan

dosis

pemberian

pupuk

cair

berpengaruh

nyata

(p<0.05)

terhadap

bobot

segar

tanaman

sawi sedangkan perbedaan frekuensi pemberian

pupuk

cair

serta interaksi keduanya tidak

berpengaruh (p>0.05) terhadap bobot segar tanaman sawi. Pemberian dosis pupuk cair

100%

(D3)

memberikan pengaruh yang

lebih

besar

terhadap

bobot

segar

dibandingkan dengan pemberian

aoiis

50%

(Dl)

dan

75o/o

(DZ)

yaifi

30,46

g/tanaman,

sedangkan

perlakuan

yang

terendah adalah

konrrol (D0) yaitu

lg,5g g/tanaman (Tabel

l).

Bobot segar tanaman

dipengaruhi

oleh

tinggi

tanaman

dan

jumlah

daun, semakin

tinggi

tanaman dan

semakin

banyak

jumlah

daunnya maka

(5)

AGRITEK

VOL.

17 NO.

5

SEPTEMBER 2OO9 ISSN.0852-s425

Tabel

1

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Bobot Segar Tanaman Sawi

Perlakuan Bobot segar Bobot kering

g/tanaman

--Kontrol (D6)

Pupuk Cair 50% (Dr)

Pupuk Cair 75% (D2) Pupuk Cair 100% (D3)

Keterangan

:

Angka yang diberikan notasi yang

berbeda

pada

kolom yang

sama

menunjukkan berbeda nyata pada dosis

(Uji

Duncan,

p:5%)

18,58

a

27,12

b

27,37

b

30,46

c

1,51

a

2,79

b

2,76

b

3,03

c

Pengukuran

bobot kering

tanaman

dilakukan pada saat panen

yaitu

pada

minggu ke 6. Parameter bobot kering untuk

mengetahui

nilai

serapan

N

tanaman setelah dikalikan dengan kadar

N

tanaman.

Hasil

analisis ragam menunjukkan bahwa

pengaruh

perlakuan

dosis

pemberian

pupuk cair

berpengaruh

nyata

(p<0.05)

terhadap

bobot kering

tanaman

sawi, sedangkan perbedaan frekuensi pemberian

pupuk

cair

serta

interaksi

dosis

dan

frekuensi

tidak

berpengaruh

(p>0.05)

terhadap

bobot kering

tanaman

sawi. Pemberian

dosis pupuk

cair

100% (D3)

memberikan pengaruh

yang lebih

besar

terhadap

bobot kering

tanaman

diban-dingkan dengan pemberian dosis 50%

(Dl)

dan

75Y,

(D2)

yaitu

3,03

gltanaman, sedangkan perlakuan yang terendah adalah

kontrol (D0)

yaitu

l,Slgltanaman

(Tabel

1).

Menurut

hasil

penelitian

(Rizqiani,

2006)

bahwa frekuensi pemberian pupuk

cair

dua

kali

aplikasi

penyemprotan mempunyai pengaruh

yang

sama dengan frekuensi pemberian

pupuk cair tiga

kali

dan

empat

kali

aplikasi

penyemprotan

terhadap semua

parameter pengamatan.

Laju

pertumbuhan

tanaman

sawi

tidak dipengaruhi

oleh

pemberian

pupuk

cair

dengan frekuensi pemberian yang

berbeda-beda. Keadaan

ini

merupakan akibat dari

bobot kering

total

per tanaman sawi yang

sama baik pada frekuensi pemberian pupuk

cair

setiap

hari, dua hari sekali

maupun

tiga hari sekali aplikasi penyemprotan.

4. Serapan N Tanaman Sawi

Perhitungan serapan

N

dimaksudkan

untuk

mengetahui serapan unsur

N

oleh tanaman selama pertumbuhan. Serapan N diperoleh

dari

perhitungan

bobot

kering

tanaman

dikalikan

dengan

kadar

N

tanaman.

Hasil

analisis ragam

menunjuk-kan

bahwa pengaruh perlakuan

dosis

pemberian

pupuk cair

berpengaruh nyata

(p<0.05) terhadap serapan

N

tanaman sawi sedangkan perbedaan frekuensi pemberian pupuk

cair

serta interaksi keduanya tidak

berpengaruh (p>0.05) terhadap serapan N tanaman sawi. Pemberian dosis pupuk cair

100%

(D3)

memberikan pengaruh yang

lebih

besar terhadap serapan

N

tanaman

dibandingkan dengan pemberian

dosis

50%

(Dl)

dan

75%

(D2)

yaitu

2,26 mg/tanaman, sedangkan perlakuan yang terendah adalah

kontrol (D0) yaitu

0,94

mg/tanaman (Gambar 3). Menurut Hanolo

(1997) bahwa

dari

beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk cair

melalui daun

memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada

pemberian melalui tanah. Pupuk cair yang

digunakan

memiliki

nisbah

C/N

lebih

rendah dibandingkan dengan

perlakuan

yang lainnya sehingga unsur

N

lebih

(6)

AGRITEK

VOL.17

NO.

5

SEPTEMBER 2OO9 ISSN. 0852-5426

Dosis pupuk Cair

Keterangan: D0:kontrol(penyemproton dengan aquadest),

DI:

50 %dosis,

D2:

750%dosis,

D3:

10096 dosis

Gambar 3. Pengaruh Dosis pemberian pupuk

cair

Terhadap Serapan

N

Sawi 2.5

?

6a 6

i

1.s bo

z1

c G CL

g

0.5 o 0 D3 D2 DO

5.

Hubungan

Antar

parameter

Pengamatan

Hubungan antara serapan

N

dengan pertumbuhan tanaman

yang

ditunjukkan

pada

tabel

korelasi (Lampiran

l9)

menunjukkan bahwa ada korelasi

positif

terhadap

tinggi

tanaman

(r

:

0,927**),

jumlah

daun

(r

:

0,819**), bobot

segar

(r:0,952**)

dan bobot kering tanaman (r

:

0,951**).

Hal

ini

menunjukkan bahwa

peningkatan

serapan

N

tanaman

akan

diikuti

oleh

peningkatan

tinggi

tanaman,

jumlah daun, bobot

segar,

bobot

kering tanaman

dan

kadar

N

tanaman. Adanya hubungan tersebut karena fungsi unsur N

sangat

bermanfaat

pada fase

vegetatif.

Buckman dan Brady (1982) menambahkan bahwa

unsur nitrogen

bermanfaat untuk

pertumbuhan

vegetatif

tanaman

yaitu

pembentukan

sel-sel baru seperti

daun,

cabang dan mengganti sel-sel yang rusak. Pemberian

pupuk

sebaiknya disesuaikan

dengan

kebutuhan tanaman.

Apabila

diberikan dalam

jumlah yang

berlebihan

merupakan pemborosan dan bahkan dapat

menyebabkan

keracunan.

Sedangkan

pemberian

dosis yang

kecil

tidak

memberikan pengaruh

yang

signifikan.

Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang

cukup dan

seimbang

untuk

pertumbuhan

tanaman,

menyebabkan

proses

pembelahan, pembesaran dan pemanjangan

sel

akan

berlangsung

cepat

yang

mengakibatkan beberapa

organ

tanaman

tumbuh oepat (Setiyati, 197 9).

Adanya

hubungan

korelasi

yang

negatif pada pertumbuhan tanaman yaitu

tinggi tanaman (r

:

-0,045), jumlah daun (r

:

-0,030) dan bobot kering tanaman

(r

=

-0,027).

Sedangkan

untuk

parameter

lainnya memiliki

hubungan

yang

positif.

Hal ini

menunjukkan

peningkatan

frekuensi pemberian

pupuk

cair

tidak

diikuti

dengan pertumbuhan tanaman sawi.

Menurut

(Rizqiani

et

al.,

2007)

bahwa frekuensi pemberian

pupuk cair

dua kali

aplikasi

penyemprotan

mempunyai

pengaruh

yang

sama dengan

frekuensi

pemberian pupuk cair

tiga kali

dan empat kali aplikasi penyemprotan terhadap semua

parameter pengamatan.

Laju

pertumbuhan

tanaman

sawi

tidak

dipengaruhi

oleh pemberian

pupuk

cair

dengan frekuensi pemberian yang berbeda-beda. Keadaan ini merupakan akibat

dari

bobot kering total

per

tanaman

sawi yang

sama

baik

pada

(7)

AGRITEK

VOL.

17 NO.

5

SEPTEMBER 2OO9

dua

hari

sekali

maupun

tiga

hari

sekali

aplikasi

penyemprotan.

Selain

itu

dipengaruhi

juga

interval

waktu

yang

terlalu

singkat sehingga perbedaan antara

tiap frekuensi tidak begitu signifikan.

Dosis

pemberian

pupuk

cair

berhubungan erat dengan serapan unsur N dan pertumbuhan tanaman

sawi.

Adanya

peningkatan

dosis

pemberian

pupuk

cair

pada tanaman

sawi

maka

diikuti

dengan

peningkatan serapan unsur

N.

Peningkatan

dosis

pemberian

pupuk

cair

dapat

meningkatkan serapan

unsur

N

(Rt

:

0,782) berarti variasi

nilai

peningkatarr pemberian dosis

pupuk

cair

berpengaruh terhadap serapan

unsur

N

sebesar 787o.

Pemupukan

nitrogen pada periode aktif

tanaman

(fase vegetatif)

memungkinkan

unsur

N

dapat diserap

lebih

banyak oleh

tanaman.

Peningkatan pemberian dosis

pupuk

cair

akan

meningkatkan

tinggi

tanaman

(R'

0,819),

Hat

ini

menunjukkan

bahwa

peningkatan

pemberian dosis

pupuk cair

berpengaruh

terhadap

tinggi

tanarnan sebesar 82o/o dan

jumlah

daun tanaman

sawi

(R2

:

0,612)

berarti variasi

peningkatan

pemberian

dosis pupuk

cair

berpengaruh terhadap

jumlah

daun sebesar 610lo. Menurut hasil

penelitian Palimbungan

(2006)

bahwa

peningkatan

dosis

pemberian

ekstrak

lamtoro memberikan pengaruh yang paling

baik terhadap pertumbuhan tanaman sawi.

Menurut Foth (1984)

menyatakan bahwa

unsur

N

dapat

menaikkan pertumbuhan dengan cepat dan mendorong produksi dari

jaringan

sekulen

yang

lunak,

jaringan

sekulen

yang

peka terhadap

kerusakan mekanis dan serangan penyakit.

Pemberian

pupuk

cair

dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi.

Hal ini

dapat

terbukti

dari

hasil

pengamatan

tinggi

tanaman,

jumlah

daun,

bobot

segar,

bobot

kering, kadar

N

tanaman

dan

serapan

N

tanaman. Peningkatan pertumbuhan tanaman sawi karena

unsur

N

sangat dibutuhkan oleh

tanaman

terutama dalam fase

vegetatif.

Fungsi

N

selama fase vegetatif

adalah membantu dalam pembentukan fotosintat

rssN.

0852-5426

yang

selanjutnya

digunkan

untuk

membentuk sel-sel baru, perpanjangan sel dan penebalan jaringan (Harjadi, 1989).

Pengaruh frekuensi pemberian pupuk cair tidak berpengaruh yang nyata terhadap semua parameter. Hal ini disebabkan kadar

N

pada

pupuk

cair

rendah

dan

hasil

pemberian

pupuk

cair

sehari sekali, dua

hari

sekali dan

tiga hari

sekali memiliki hasil yang

tidak terlalu

signifikan. Selain

itu,

menurut

hasil

penelitian

bahwa frekuensi pemberian pupuk

cair

dua kali

aplikasi

penyemprotan

mempunyai

pengaruh

yang

sama dengan

frekuensi pemberian pupuk cair

tiga kali

dan empat kali aplikasi penyemprotan terhadap semua parameter pengamatan

(Rizqiani

et

al.,

2007).

Sehingga

laju

pertumbuhan

tanaman

sawi tidak

dipengaruhi

oleh frekuensi pemberian pupuk cair. Pengaruh

pemberian

pupuk cair

mampu

meningkatkan

serapan

N

serta

pertumbuhan

tanaman

sawi.

Korelasi

positif

antar parameter pertumbuhan dan produksi merupakan

indikator yang

kuat

adanya keterkaitan pemberian

pupuk,

pertumbuhan

dan

produksi.

Dimana

peningkatan serapan

N

diikuti

dengan

pertumbuhan

tanaman

sawi.

Menurut

Hanolo

(1997)

bahwa

dari

beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian

pupuk

cair

melalui daun

memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah.

KESIMPULAN

l.

Perbedaan pemberian dosis pupuk cair

berpengaruh

nyata terhadap

pertum-buhan

tanaman sawi. Dosis pemberian pupuk

cair yang tertinggi yaitu

100% setara dengan 78,9 ml/polibag diberikan

selama masa

tanam

yaitu

6

minggu,

mampu

meningkatkan

pertumbuhan tanaman

sawi

secara

optimal

diban-dingkan dengan pemberian dosis pupuk cair 50%o dan75Yo.

2. Pemberian dosis pupuk cair berpengaruh nyata terhadap serapan unsur

N

pada

(8)

ISSN.0Es2-s426

AGRITEK

VOL.

17 NO.

5

SEPTEMBER 2OO9

tertinggi yaitu 2,34

mg/tanaman pada dosis

-100%

setara

dengan

78'9

mL/Polibag

diberikan

selama

masa

tanam yaitu 6 minggu' Sehingga mampu

meningkatkan

pertumbuhan tanaman sawi secara oPtimal'

l.

p"tU.auun

frekuensi pemberian pupuk

cair yaitu

setiap

hari

penyemprotan

;i;gg;

3 hari sekali penyemprotan tidak

meirberikan

pengaruh terhadap per-tumbuhan tanaman

sawi'

dikarenakan

niiui

UoUo, kering untuk

tiap

frekuensi

""i,"

t"ri"p

hari

-hingga

tiga hari sekali penYemProtan cenderung sama'

DAFTARPUSTAKA

Buckman H.O and Brady

N'C"

1982.' Ilmu

"*--

ianat.

(Edisi

saduran

dari

The

Nature and

ProPerties

of

Soils

terjemahan Soegiman)'

Bharata Karya

Aksara:

Iakarta

Foth, Henry.

1984'

Dasar-dasar Ilmu

tana-tr. Gaj ahmada University Press

: YogYakarta

Hanolo, W.- \SSZ'

'selada Tanggapan TanlmaS

dan Sawi

TerhadaP Dosis

dan Cara

Pemberian PuPuk Cair

itimulan.

Jurnal

AgotroPika

1(r):25-29

pafimUungan,

N'

2006' Pengaruh Ekstrak

Oaun

Lamtoro

Sebagai

PuPlk

Organik Cair

TerhadaP

Peiumbuhan

Dan

Produksi

Tanaman Sawi' Jurnal

Aerisistem Volume

2

No'

2

Desember

"'"---

zooe

.

Sekolah

ringgi

Penyuluhan

Pertanian Gowa : Sulawesi Selatan

Rizqiani,

N'

F;

Ambarwati

E;

Yuwono

----'

Wia;'a

N'

2007'

Pengaruh Dosis

dan Frekuensi

Pemberian PuPuk

cair

TerhadaP Pertumbuhan dan

Hasil

Buncis

(Phaseolus

Vulgaris La) latalan

Rendah.

Jurnal

Ilmu

Tanah

dan Lingkungan

Vol'

7

No'l

(2007) P:

qz'\1. Fakultas

Pertanian

Universitas

Gajahmada

:

YogYa-karta

Santi,

A;

Utami P.K; dan Prasetya

i'2004'

'

Penggunaan PuPuk dan

Air

KelaPa unttik- Pertumbuhan

eibit

Anggrek

Dendrobium. Prosiding

Seminar Nasional

Florikultura, Bogor'

4-5

Gambar

Gambar  l.  Pengaruh  Pupuk Cair  Terhadap  Tinggi  Tanaman  Sawi
Gambar  2.  Pengaruh  Pemberian  pupuk  cair  Terhadap  Jumlah  Daun  Tanaman  sawi
Tabel  1  Pengaruh  Pemberian  Pupuk  Cair  Terhadap  Bobot  Segar  Tanaman  Sawi
Gambar  3. Pengaruh  Dosis  pemberian  pupuk  cair  Terhadap  Serapan  N  Sawi2.5?6a6i bo1.sz1cGCLg 0.5o0D2D3DO

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa keuntungan dari alat ukur ini adalah: (a) Sederhana dan cukup kuat; (b) berfungsi dengan head loss cukup kecil, (c) kotoran/sampah akan mudah melewati alat ini,

Pengurusan Haji oleh Lembaga Keuangan, praktek penetapan ija&gt;rah pada akad Dana Talangan Haji di Puskopssim NU Jawa Timur tidak sesuai, karena, jasa pengurusan haji yang

Kajian Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Literasi Sains Untuk Pendidikan Dasar. Bandung :Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Masyarakat yang gemar mengoleksi buku-buku komik tokoh. Strategi Desain Visual.. Konsep visual yang akan ditampilkan dalam cerita komik ini adalah menampilkan realita

Arba’in Nawawiyah ” adalah bentuk rangkaian tugas akhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas

Semangat semacam inilah yang hendak dilakukan Muhammad Syahrur, seorang pemikir kontemporer dari Arab-Syiria, yang mencoba “menawarkan” metodologi baru dengan teori batas

Model/Unsur Apa Siapa Bagaimana Dimana Ecology of KM (Snowden) Explicit/tacit knowledge, knowledge asset, trust, decision Semua stakeholders, implisit Knowledge mapping,

Setelah bumi semakin dingin maka bermunculanlah makhluk hidup lain di dalam air, seperti fi toplankton yang bisa bersifat autotrof karena bisa menghasilkan makanan