AGRITEK
VOL.
17 NO.5
SEPTEMBER 2OO9 ISSN. 0852-s426PENGARUH
DOSIS DAN F'REKUENSI
PUPUK
CAIR
TERHADAP
SERAPAN N
DAN
PER-TUMBUHAN
sAwI
(BrassicajunceaL.) PADA
ENTISOL
Application of Liquid Fertilizer on
N
uptake qnd Growth of Brassicajuncea L. at
'
-%
Entisol
/-I
-.,)
(
Bucii Prasetyg,Syahrul Kurniawan, dan Febrianingsih M. Dosen "hrusan4anah, Fakultas pertan i an, U n i vers itas B rawij aya, M alan gABSTRACT
Entisol is a type of soil which has low soil organic matter and its texture dominated by sand. These characteristics was a problem
in
nuhient supply especially nitrogen due toits leaching. Application
of
inorganic fertilizer (urea andZA)
and organic fertilizer such asliquid fertilizer
madeof
coconut water and chicken manure needto
be donein
order toincrease nitrogen
availability
in
soil.
Combinationsof
dosage and frequencyof
liquid fertilizer application could be expected to increaseN
uptake and growthof
musiardg.""nr.
The purposesof this
research were:firstly
to
study the effectof
liquid fertilizer
dorug. applications on mustard greens growth, secondly to study the effect of N uptake on mustard greens growth, andthirdly
to sfudy the effectof liquid
fertilizer and frequency applicationon
growthof
mustard greens. Hypothesis proposedfor
this
research are:firstly
higherdosage
of liquid fertilizer
application could increase mustard greens growth, secendly theincrease
of
N
uptakeinfluences
mustard greensgrowth, and
thirdly
the
increasing frequencyof
liquid fertilizer applicationwill
be followed by the increase of mustardgr"rni
growth.Keyword
: Liquid Fertilizer, Coconut Water, Chicken ManureABSTRAK
Entisol merupakan salah satujenis tanah yang kandungan bahan organik rendah dan
teksturnya didominasi oleh pasir. Tanah dengan karakter tersebut umumnya mempunyai permasalahan dalam penyedian unsur hara bagi tanaman khususnya unsur nitrogen ku.ena
pencucian. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nitrogen dalam tanah
yaitu
dengan pemberianpupuk
anorganik(urea
danZA)
dan
pemberian pupuk organik misalnyapupuk cair dari
air
kelapa dan kotoran ayam.Tujuan
penelitian inimeliputi:
pertama mempelajari pengaruh pemberian dosis pupukcair
pada pertumbuhantanaman sawi, kedua mempelajari pengaruh serapan
N
dan pertumbuhan tanaman sawi.ketiga mempelajari pengaruh frekuensi pemberian pupuk cair pada pertumbuhan tanaman sawi. Hipotesis penelitian ini meliputi: pertama, semakin meningkat pemberian dosis pupuk
cair
mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi, kedua, semakin besar serapan N tanamanmaka makin
tinggi
pertumbuhan tanamansawi, dan ketiga
semakin tinggifrekuensi pemberian pupuk cair maka pertumbuhan tanaman sawi semakin tinggi.
AGRITEK
VOL.
17 NO. 5 SEPTEMBER 2OO9PENDAHULUAN
Entisol
merupakansalah
sati.i jenis tanah yang kandungan bahan organik yang rendah'dan
teksturnya didominasi
olehpasir.
Tanah dengan karakter
tersebutumumnya mempunyai permasalahan dalam
penyedian
unsur
hara
bagi
tanaman khususnya unsur nitrogen karena tingginyapencucian. Upaya pengelolaan yang dapat
dilakukan untuk
meningkatkan Nitrogendalam tanah
yaitu
dengan
pemberianpupuk
anorganik
(urea
dan ZA)
danpemberian
pupuk
organik.
penggunaanpupuk
anorganik
cepat
tersedia
bagitanaman
namun
harganya
mahalsedangkan pupuk organik ketersediaannya
lama
karena
membutuhkan
prosesdekomposisi
terlebih dahulu
namunharganya
tidak
mahal dan
jumlahnyamelimpah,
sehingga
dapat
diiakukanpengelolaan
dengan
penggunaan pupukcair
misalnyadari
kombinasiair
kelapadan
kotoran ayam.
Dari
beberapapenelitian menunjukkan bahwa pemberian
pupuk
cair
melalui daun
memberikanpertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih
baik
daripada
pemberianmelalui
tanah(Hanolo, 1997). Oleh karena
itu,
perludilakukan penelitian mengenai kombinasi dosis dan frekuensi pemberian pupuk cair
melalui daun yang dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi. Menurut Santiet al.,(2004) bahwa penggunaan air kelapa
sebagai
pupuk cair
mengahasilkan tinggitanaman dan panjang daun pada tanaman anggrek Dendrobium.
Tujuan
penelitian
ini
adalah
(l)
Mempelajari
pengaruhpemberian
dosispupuk
cair
pada
pertumbuhan tanamansawi, (2) Mempelajari pengaruh serapan N
dan
pertumbuhan tanaman
sawi,
(3)Mempelajari
pengaruh
frekuensi pemberianpupuk cair
pada perfumbuhantanaman
sawi.
Hipotesis penelitian
iniadalah
(l)
Semakin meningkat pemberiandosis
pupuk
cair
mampu
meningkatkan pertumbuhan tanamansawi,
(2)
Semakinbesar
serapanN
tanamanmaka
makintinggi
pertumbuhantanaman
sawi,
(3)Semakin
tinggi
frekuensi
pemberianISSN.0852-5426
pemberian pupuk
cair
maka pertumbuhan tanaman sawi semakin tinggi.Manfaat
(1) Memberikan informasi mengenai manfaatdari
pemberian
pupuk
cair
padapertumbuhan
dan
serapan unsurN
padatanaman
sawi
(2)
Memberikan informasimengenai pembuatan pupuk cair
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan bulan Mei hinggaAgustus 2009
di
rumah kaca
FakultasPertanian Universitas
Brawijaya
Malang. Pengambilan sarnpeltanah dilakukan
diDesa
Patokpicis
Kecamatan
WajakKabupaten
Malang.
Proses
pembuatanpupuk
cair
dilakukan
di
UpT
Kompos,Universitas Brawijaya. Analisa dasar tanah
dan bahan dasar pembuatan pupuk cair di lakukan
di
LaboratoriumKimia
dan FisikaTanah Jurusan Tanah Fakultas pertanian
Universitas
Brawijaya.
penelitianmenggunakan Rancangan
Acak
Lengkap(RAL)
faktorial
dengan
t2
kombinasiperlakuan
dan
3
kali
ulangan.
Faktor pertama adalah frekuensi(F)
dan
faktorkedua adalah dosis
(D).
Penyemprotansetiap
hari (F1),
duahari
sekali(F2)
dantiga hari
sekali (F3).Kontrol (D0),
Dosis pemberianpupuk
cair
50%
(Dl),
dosispupuk cair 75% (D2) dan dosis pupuk cair
100% (D3) dari standar kebutuhan
N
yangdihitung. Kontrol
(penyemprotan dengan aquadesh); FlDl
:Penyemprotan setiap hari dengan dosis50%
setara dengan89
kg N/ha, F2D1: Penyemprotan dua hari sekalidengan dosis
50%
setara dengan89
kgN/ha, F3D1:Penyemprotan tiga hari sekali dengan
dosis 50%
setara dengan89
kgNlha,
FlD2:Penyemprotan
setiap
haridengan dosis 75% setara dengan 133,5 kg N,/l.a, F2D2:Penyemprotan dua hari sekali dengan dosis 75% setara dengan 133,5 kg
NAra, F3D2:Penyemprotan tiga hari sekali dengan dosis 75% setara dengan 133,5 kg
Nlha,
FlD3:Penyemprotan
setiap
haridengan dosis 100% setara dengan 178 kg N/tra, F2D3:Penyemprotan dua hari sekali dengan dosis 100% setara dengan 178 kg N/ha, F3D3:Penyemprotan tiga hari sekali
AGRITEK
VOL.
17 NO.5
SEPTEMBER 2OO9dengan dosis 100% setara dengan 178 kg
N/ha.
Parameteryang diamati
meliputitinggi
tanaman danjumlah
daun setiap 2minggu sampai panen dan setelah panen (6
minggu) meliputi:
bobot
segar,bobotkering,
kadarN,dan
serapanN
tanamansawi. Data dianalisis statistik dengan
uji
Ftaraf
5
oh,
kemudian dilanjutkan uji
Duncan serta
uji
korelasi dan regresi untukmengetahui
tingkat
keeratan
antar parameter dan pengaruh pemberian pupukcair terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
HASILDAN PEMBAHASAN
l.
Pengaruh Perlakuan
terhadapTinggi dan
Jumlah
DaunTanaman Sawi
ISSN.0852-5426
Pemberian
pupuk
cair
berpengaruhnyata (p<0.05)
pada
setiap
minggupengamatan terhadap
tinggi
tanaman, sedangkan perbedaan frekuensi pemberian pupukcair
serta interaksi keduanya tidakberpengaruh
(p>0.05)
terhadap
tinggitanaman. Pemberian
dosis pupuk
cair100%
(D3)
memberikan pengaruh yanglebih
besar
terhadap
tinggi
tanamandibandingkan
dengan pemberian
dosis50%
(Dl)
dan 75o/o (D2) yaitu 3,84;
12,67 dan 19,50cm,
sedangkan perlakuan yangterendah adalah
kontrol (D0) yaitu
3,71; 7,95 dan 12,07 cm (Gambar 1). Pupuk cairmemiliki
rasioCAI
lebih rendah sehingga unsurN
lebih
mudah tersedia dan dapat diserapoleh
tanaman sehingga unsurN
dapat meningkatkan pembelahan sel pada pertumbuhantanaman. Adanya
responterdapat pada tanaman sawi adalah akibat dari perbedaan level dosis yang diberikan.
25
5zo
Frs
E (! c.rs
10 bn u0i;
024
MinBgu Setelah Tanam (MSTI
-*e*00 .'fr*D1 "***D2 "i{*D3
Gambar
l.
Pengaruh Pupuk Cair Terhadap Tinggi Tanaman Sawi2.
Jumlah
daunHasil
analisis ragam
menunjukkanbahwa pengaruh perlakuan
dosis
pem-berian
pupuk
cair
berpengaruh nyata(p<0.05)
terhadapjumlah
daun
kecualipada
2
MST
hal
ini
diduga
karenaperkembangan
akar belum
maksimalsehingga penyerapan
unsur hara
masih sama pada semua perlakuandan
terjadipeningkatan
pada minggu
berikutnya.Perbedaan frekuensi pemberian pupuk cair
dan
dosis
pupuk
tidak
berpengaruhterhadap
jumlah
daun. Pemberian pupukcair
100% dosis
(D3)
memberikanAGRITEK
VOL.
17NO.5
SEPTEMBER 2OO9 ISSN. 0852-5426pengaruh yang lebih besar terhadap jumlah
daun
dibandingkan dengan
pemberiandosis 50%
(D1)
dan 75%
(D2)
dengan rerata berturut-turut sebesar 4,77; 6,44 dan8,66 helai,
sedangkanperlakuan
yangterendah adalah
kontrol
(D0)
yaitu
4,77i5,33 dan
6,22
helai (Gambar2).
Adanya perbedaan karena kurangnya ketersediaanhara
terutama
unsur
N
yang
sangatberperan
besar
dalam
fase
vegetJtiftanaman. Buckman
dan
Brady
(19g2)menambahkan
bahwa
unsur
nitrogen bermanfaatuntuk
pertumbuhan vegetatiftanaman
yaitu
pembentukan sel_sel baruseperti daun, cabang dan mengganti sel-sel yang rusak. 10 9 o o 7 6 5 A 3 1 0
Z4
Minggu Setelah Tanam (MST|
-4*D0
-..e-01 -*s*D2
-,a-D3
Gambar
2.
Pengaruh Pemberian pupukcair
Terhadap Jumlah Daun Tanaman sawiat C, g 5 (! lq .g E a
3.
Pengaruh Perlakuan
terhadapProduksi Bobot segar
danBobot kering Sawi
Pengukuran
bobot
segar
tanaman dilakukan pada saat panenyaitu
setelahtanaman
berumur
6
MST.
Penimbanganbobot
segar tanaman dilakukan
untukmengetahui tingkat produksi tanaman sawi.
Hasil
analisis ragam menunjukkan bahwapengaruh perlakuan
dosis
pemberianpupuk
cair
berpengaruhnyata
(p<0.05)terhadap
bobot
segar
tanaman
sawi sedangkan perbedaan frekuensi pemberianpupuk
cair
serta interaksi keduanya tidakberpengaruh (p>0.05) terhadap bobot segar tanaman sawi. Pemberian dosis pupuk cair
100%
(D3)
memberikan pengaruh yanglebih
besar
terhadap
bobot
segardibandingkan dengan pemberian
aoiis50%
(Dl)
dan
75o/o(DZ)
yaifi
30,46g/tanaman,
sedangkanperlakuan
yangterendah adalah
konrrol (D0) yaitu
lg,5g g/tanaman (Tabell).
Bobot segar tanamandipengaruhi
oleh
tinggi
tanaman
danjumlah
daun, semakintinggi
tanaman dansemakin
banyakjumlah
daunnya makaAGRITEK
VOL.
17 NO.5
SEPTEMBER 2OO9 ISSN.0852-s425Tabel
1
Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Bobot Segar Tanaman SawiPerlakuan Bobot segar Bobot kering
g/tanaman
--Kontrol (D6)
Pupuk Cair 50% (Dr)
Pupuk Cair 75% (D2) Pupuk Cair 100% (D3)
Keterangan
:
Angka yang diberikan notasi yang
berbedapada
kolom yang
samamenunjukkan berbeda nyata pada dosis
(Uji
Duncan,p:5%)
18,58
a27,12
b27,37
b30,46
c1,51
a2,79
b2,76
b3,03
cPengukuran
bobot kering
tanamandilakukan pada saat panen
yaitu
padaminggu ke 6. Parameter bobot kering untuk
mengetahui
nilai
serapan
N
tanaman setelah dikalikan dengan kadarN
tanaman.Hasil
analisis ragam menunjukkan bahwapengaruh
perlakuan
dosis
pemberianpupuk cair
berpengaruhnyata
(p<0.05)terhadap
bobot kering
tanaman
sawi, sedangkan perbedaan frekuensi pemberianpupuk
cair
serta
interaksi
dosis
danfrekuensi
tidak
berpengaruh
(p>0.05)terhadap
bobot kering
tanaman
sawi. Pemberiandosis pupuk
cair
100% (D3)memberikan pengaruh
yang lebih
besarterhadap
bobot kering
tanaman
diban-dingkan dengan pemberian dosis 50%(Dl)
dan
75Y,
(D2)
yaitu
3,03
gltanaman, sedangkan perlakuan yang terendah adalahkontrol (D0)
yaitu
l,Slgltanaman
(Tabel1).
Menurut
hasil
penelitian
(Rizqiani,2006)
bahwa frekuensi pemberian pupukcair
dua
kali
aplikasi
penyemprotan mempunyai pengaruhyang
sama dengan frekuensi pemberianpupuk cair tiga
kalidan
empat
kali
aplikasi
penyemprotanterhadap semua
parameter pengamatan.Laju
pertumbuhantanaman
sawi
tidak dipengaruhioleh
pemberianpupuk
cairdengan frekuensi pemberian yang
berbeda-beda. Keadaan
ini
merupakan akibat daribobot kering
total
per tanaman sawi yangsama baik pada frekuensi pemberian pupuk
cair
setiaphari, dua hari sekali
maupuntiga hari sekali aplikasi penyemprotan.
4. Serapan N Tanaman Sawi
Perhitungan serapan
N
dimaksudkanuntuk
mengetahui serapan unsurN
oleh tanaman selama pertumbuhan. Serapan N diperolehdari
perhitunganbobot
keringtanaman
dikalikan
dengan
kadar
Ntanaman.
Hasil
analisis ragammenunjuk-kan
bahwa pengaruh perlakuan
dosispemberian
pupuk cair
berpengaruh nyata(p<0.05) terhadap serapan
N
tanaman sawi sedangkan perbedaan frekuensi pemberian pupukcair
serta interaksi keduanya tidakberpengaruh (p>0.05) terhadap serapan N tanaman sawi. Pemberian dosis pupuk cair
100%
(D3)
memberikan pengaruh yanglebih
besar terhadap serapanN
tanamandibandingkan dengan pemberian
dosis50%
(Dl)
dan
75%
(D2)
yaitu
2,26 mg/tanaman, sedangkan perlakuan yang terendah adalahkontrol (D0) yaitu
0,94mg/tanaman (Gambar 3). Menurut Hanolo
(1997) bahwa
dari
beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk cairmelalui daun
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripadapemberian melalui tanah. Pupuk cair yang
digunakan
memiliki
nisbah
C/N
lebihrendah dibandingkan dengan
perlakuanyang lainnya sehingga unsur
N
lebihAGRITEK
VOL.17
NO.5
SEPTEMBER 2OO9 ISSN. 0852-5426Dosis pupuk Cair
Keterangan: D0:kontrol(penyemproton dengan aquadest),
DI:
50 %dosis,D2:
750%dosis,D3:
10096 dosisGambar 3. Pengaruh Dosis pemberian pupuk
cair
Terhadap SerapanN
Sawi 2.5?
6a 6i
1.s boz1
c G CLg
0.5 o 0 D3 D2 DO5.
Hubungan
Antar
parameterPengamatan
Hubungan antara serapan
N
dengan pertumbuhan tanamanyang
ditunjukkanpada
tabel
korelasi (Lampiran
l9)
menunjukkan bahwa ada korelasi
positif
terhadaptinggi
tanaman(r
:
0,927**),jumlah
daun(r
:
0,819**), bobot
segar(r:0,952**)
dan bobot kering tanaman (r:
0,951**).
Hal
ini
menunjukkan bahwapeningkatan
serapanN
tanaman
akandiikuti
oleh
peningkatantinggi
tanaman,jumlah daun, bobot
segar,bobot
kering tanamandan
kadarN
tanaman. Adanya hubungan tersebut karena fungsi unsur Nsangat
bermanfaatpada fase
vegetatif.Buckman dan Brady (1982) menambahkan bahwa
unsur nitrogen
bermanfaat untukpertumbuhan
vegetatif
tanaman
yaitupembentukan
sel-sel baru seperti
daun,cabang dan mengganti sel-sel yang rusak. Pemberian
pupuk
sebaiknya disesuaikandengan
kebutuhan tanaman.
Apabiladiberikan dalam
jumlah yang
berlebihanmerupakan pemborosan dan bahkan dapat
menyebabkan
keracunan.
Sedangkanpemberian
dosis yang
kecil
tidakmemberikan pengaruh
yang
signifikan.Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang
cukup dan
seimbanguntuk
pertumbuhantanaman,
menyebabkan
prosespembelahan, pembesaran dan pemanjangan
sel
akan
berlangsung
cepat
yangmengakibatkan beberapa
organ
tanamantumbuh oepat (Setiyati, 197 9).
Adanya
hubungan
korelasi
yangnegatif pada pertumbuhan tanaman yaitu
tinggi tanaman (r
:
-0,045), jumlah daun (r:
-0,030) dan bobot kering tanaman(r
=-0,027).
Sedangkan
untuk
parameterlainnya memiliki
hubunganyang
positif.Hal ini
menunjukkan
peningkatanfrekuensi pemberian
pupuk
cair
tidakdiikuti
dengan pertumbuhan tanaman sawi.Menurut
(Rizqiani
et
al.,
2007)
bahwa frekuensi pemberianpupuk cair
dua kaliaplikasi
penyemprotan
mempunyaipengaruh
yang
sama dengan
frekuensipemberian pupuk cair
tiga kali
dan empat kali aplikasi penyemprotan terhadap semuaparameter pengamatan.
Laju
pertumbuhantanaman
sawi
tidak
dipengaruhi
oleh pemberianpupuk
cair
dengan frekuensi pemberian yang berbeda-beda. Keadaan ini merupakan akibatdari
bobot kering totalper
tanamansawi yang
samabaik
padaAGRITEK
VOL.
17 NO.5
SEPTEMBER 2OO9dua
hari
sekali
maupuntiga
hari
sekaliaplikasi
penyemprotan.
Selain
itudipengaruhi
juga
interval
waktu
yangterlalu
singkat sehingga perbedaan antaratiap frekuensi tidak begitu signifikan.
Dosis
pemberian
pupuk
cairberhubungan erat dengan serapan unsur N dan pertumbuhan tanaman
sawi.
Adanyapeningkatan
dosis
pemberianpupuk
cairpada tanaman
sawi
makadiikuti
denganpeningkatan serapan unsur
N.
Peningkatandosis
pemberian
pupuk
cair
dapatmeningkatkan serapan
unsur
N
(Rt
:
0,782) berarti variasi
nilai
peningkatarr pemberian dosispupuk
cair
berpengaruh terhadap serapanunsur
N
sebesar 787o.Pemupukan
nitrogen pada periode aktif
tanaman(fase vegetatif)
memungkinkanunsur
N
dapat diseraplebih
banyak olehtanaman.
Peningkatan pemberian dosispupuk
cair
akan
meningkatkan
tinggitanaman
(R'
0,819),
Hat
inimenunjukkan
bahwa
peningkatanpemberian dosis
pupuk cair
berpengaruhterhadap
tinggi
tanarnan sebesar 82o/o danjumlah
daun tanamansawi
(R2:
0,612)berarti variasi
peningkatan
pemberiandosis pupuk
cair
berpengaruh terhadapjumlah
daun sebesar 610lo. Menurut hasilpenelitian Palimbungan
(2006)
bahwapeningkatan
dosis
pemberian
ekstraklamtoro memberikan pengaruh yang paling
baik terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
Menurut Foth (1984)
menyatakan bahwaunsur
N
dapat
menaikkan pertumbuhan dengan cepat dan mendorong produksi darijaringan
sekulen
yang
lunak,
jaringansekulen
yang
peka terhadap
kerusakan mekanis dan serangan penyakit.Pemberian
pupuk
cair
dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi.Hal ini
dapat
terbukti
dari
hasilpengamatan
tinggi
tanaman,jumlah
daun,bobot
segar,
bobot
kering, kadar
N
tanaman
dan
serapan
N
tanaman. Peningkatan pertumbuhan tanaman sawi karenaunsur
N
sangat dibutuhkan olehtanaman
terutama dalam fase
vegetatif.Fungsi
N
selama fase vegetatif
adalah membantu dalam pembentukan fotosintatrssN.
0852-5426yang
selanjutnya
digunkan
untukmembentuk sel-sel baru, perpanjangan sel dan penebalan jaringan (Harjadi, 1989).
Pengaruh frekuensi pemberian pupuk cair tidak berpengaruh yang nyata terhadap semua parameter. Hal ini disebabkan kadar
N
pada
pupuk
cair
rendah
dan
hasilpemberian
pupuk
cair
sehari sekali, duahari
sekali dantiga hari
sekali memiliki hasil yangtidak terlalu
signifikan. Selainitu,
menurut
hasil
penelitian
bahwa frekuensi pemberian pupukcair
dua kaliaplikasi
penyemprotan
mempunyaipengaruh
yang
sama dengan
frekuensi pemberian pupuk cairtiga kali
dan empat kali aplikasi penyemprotan terhadap semua parameter pengamatan(Rizqiani
et
al.,2007).
Sehingga
laju
pertumbuhantanaman
sawi tidak
dipengaruhi
oleh frekuensi pemberian pupuk cair. Pengaruhpemberian
pupuk cair
mampumeningkatkan
serapan
N
sertapertumbuhan
tanaman
sawi.
Korelasipositif
antar parameter pertumbuhan dan produksi merupakanindikator yang
kuatadanya keterkaitan pemberian
pupuk,pertumbuhan
dan
produksi.
Dimanapeningkatan serapan
N
diikuti
denganpertumbuhan
tanaman
sawi.
MenurutHanolo
(1997)
bahwa
dari
beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberianpupuk
cair
melalui daun
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah.KESIMPULAN
l.
Perbedaan pemberian dosis pupuk cairberpengaruh
nyata terhadap
pertum-buhan
tanaman sawi. Dosis pemberian pupukcair yang tertinggi yaitu
100% setara dengan 78,9 ml/polibag diberikanselama masa
tanam
yaitu
6
minggu,mampu
meningkatkan
pertumbuhan tanamansawi
secaraoptimal
diban-dingkan dengan pemberian dosis pupuk cair 50%o dan75Yo.
2. Pemberian dosis pupuk cair berpengaruh nyata terhadap serapan unsur
N
padaISSN.0Es2-s426
AGRITEK
VOL.
17 NO.5
SEPTEMBER 2OO9tertinggi yaitu 2,34
mg/tanaman pada dosis-100%
setara
dengan
78'9mL/Polibag
diberikan
selama
masatanam yaitu 6 minggu' Sehingga mampu
meningkatkan
pertumbuhan tanaman sawi secara oPtimal'l.
p"tU.auun
frekuensi pemberian pupukcair yaitu
setiap
hari
penyemprotan;i;gg;
3 hari sekali penyemprotan tidakmeirberikan
pengaruh terhadap per-tumbuhan tanamansawi'
dikarenakanniiui
UoUo, kering untuktiap
frekuensi""i,"
t"ri"p
hari-hingga
tiga hari sekali penYemProtan cenderung sama'
DAFTARPUSTAKA
Buckman H.O and Brady
N'C"
1982.' Ilmu"*--
ianat.
(Edisi
sadurandari
TheNature and
ProPertiesof
Soilsterjemahan Soegiman)'
Bharata KaryaAksara:
IakartaFoth, Henry.
1984'
Dasar-dasar Ilmutana-tr. Gaj ahmada University Press
: YogYakarta
Hanolo, W.- \SSZ'
'selada Tanggapan TanlmaSdan Sawi
TerhadaP Dosisdan Cara
Pemberian PuPuk Cairitimulan.
Jurnal
AgotroPika1(r):25-29
pafimUungan,
N'
2006' Pengaruh EkstrakOaun
Lamtoro
Sebagai
PuPlkOrganik Cair
TerhadaPPeiumbuhan
Dan
ProduksiTanaman Sawi' Jurnal
Aerisistem Volume
2
No'
2
Desember"'"---
zooe
.
Sekolahringgi
PenyuluhanPertanian Gowa : Sulawesi Selatan
Rizqiani,
N'
F;
Ambarwati
E;
Yuwono----'
Wia;'a
N'
2007'
Pengaruh Dosisdan Frekuensi
Pemberian PuPukcair
TerhadaP Pertumbuhan danHasil
Buncis
(PhaseolusVulgaris La) latalan
Rendah.
Jurnal
Ilmu
Tanah
dan LingkunganVol'
7
No'l
(2007) P:qz'\1. Fakultas
PertanianUniversitas
Gajahmada:
YogYa-kartaSanti,
A;
Utami P.K; dan Prasetyai'2004'
'
Penggunaan PuPuk dan