• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KADAR INTERLEUKIN-10 DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PADA DEMAM BERDARAH DENGUE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KADAR INTERLEUKIN-10 DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PADA DEMAM BERDARAH DENGUE"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

HUBUNGAN KADAR INTERLEUKIN-10

DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PADA

DEMAM BERDARAH DENGUE

MUHAMMAD REZA USMAN NIM 1014018108

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

HUBUNGAN KADAR INTERLEUKIN-10

DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PADA

DEMAM BERDARAH DENGUE

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

MUHAMMAD REZA USMAN NIM 1014018108

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 21 Mei 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K) dr. I Ketut Suarta, Sp.A(K) NIP. 19540504198311101 NIP. 195506161983011001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih,M.Sc,Sp.GK Prof.DR.dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 195805211985031002 NIP. 195902151985102001

(4)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 21 Mei 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

No : 985/UN14.4/HK/2015, Tanggal 1 April 2015

Panitia Penguji Tesis adalah:

Ketua : dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K)

Anggota :

1. dr. I Ketut Suarta, Sp.A(K)

2. Prof. DR. dr. I Gede Raka Widiana, Sp.PD-KGH 3. DR. dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp.A(K) 4. dr. I Made Arimbawa, Sp.A(K)

(5)
(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankan penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan

Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya maka tesis yang berjudul :

”Hubungan Kadar Interleukin-10 dengan Derajat Keparahan pada Demam Berdarah Dengue” dapat diselesaikan dengan baik.

Tanpa bimbingan, dan dorongan semangat dari semua pihak, tesis ini tidak

akan terlaksana dengan baik. Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan kepada :

1. Rektor Universitas Udayana, Prof. DR. adr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD

dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. DR. dr. Putu

Astawa, Sp.OT(K), M.Kes yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas

pada penulis untuk mengikuti program pendidikan dokter spesialis I di

Universitas Udayana.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. DR. dr. A.A. Raka

Sudewi, Sp.S(K), atas kesempatan yang telah diberikan pada penulis untuk

menjadi mahasiswa program pasca sarjana, program studi kekhususan

kedokteran klinik (combined degree).

3. Ketua Program Pascasarjana Kekhususan Kedokteran Klinik (combined

degree), Prof. DR. dr. Wimpie I Pangkahila, Sp.And., FAACS, yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk menjadi mahasiswa Program

(7)

vii

4. Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. A.A Sri Saraswati, M.Kes atas

kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk melanjutkan pendidikan di

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak.

5. Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana/RSUP Sanglah, dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K) baik dalam

kapasitas sebagai Kepala Bagian yang telah memberikan kesempatan penulis

untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I di Bagian/SMF Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah

maupun selaku pembimbing pertama yang senantiasa memberikan bimbingan

serta meluangkan waktu dan pemikiran terhadap penulis dalam penyusunan

tesis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik serta selama mengikuti

Program Pendidikan Dokter Spesialis I di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah.

6. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (KPS PPDS I)

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana/RSUP Sanglah, dr. I Ketut Suarta, Sp.A(K), baik dalam kapasitas

sebagai Ketua Program Studi maupun selaku pembimbing kedua yang

senantiasa memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan pemikiran

terhadap penulis dalam penyusunan tesis ini sehingga dapat terselesaikan

dengan baik serta selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I di

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

(8)

viii

7. Pembimbing akademik penulis, dr. I Made Arimbawa, Sp.A(K), Kepala Sub

Bagian Endokrinologi Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah, yang senantiasa

membimbing dan mendukung penulis selama mengikuti Program Pendidikan

Dokter Spesialis I di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana/RSUP Sanglah.

8. Prof. DR. dr. I Gede Raka Widiana, Sp.PD-KGH, staf Bagian/SMF Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah

selaku pembimbing tamu yang senantiasa memberikan bimbingan keilmuan

statistik serta meluangkan waktu dan pemikiran terhadap penulis dalam

penyusunan tesis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

9. DR. dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp.A(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi

Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, sebagai anggota penguji yang

telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan dan penulisan tesis ini

sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

10. dr. Ketut Dewi Kumara Wati, Sp.A(K), Kepala Sub Bagian Alergi Imunologi

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana/RSUP Sanglah selaku pembimbing tamu yang senantiasa

memberikan bimbingan keilmuan imunologi serta meluangkan waktu dan

pemikiran terhadap penulis dalam penyusunan tesis ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

11. Seluruh guru besar, supervisor, rekan sejawat PPDS I serta pegawai

(9)

ix

Udayana/RSUP Sanglah atas segala bimbingan, dukungan, pengertian dan

kerjasama yang baik yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan.

12. Istri tercinta, Frisca Pitaloka Faggi, S.Ked serta ananda tercantik, Raquisha

Zara Callysta, kedua orang tua, mertua, kakak dan adik tersayang, yang selalu

setia mendampingi dan memberi dukungan dengan penuh kasih sayang dan

cinta kasih selama penulis menempuh pendidikan.

13. Kepada semua pihak, keluarga, sahabat, rekan paramedis dan non paramedis

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu di sini, atas seluruh dukungan

dan bantuan yang telah diberikan selama penulis menjalani pendidikan PPDS

I Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana/RSUP Sanglah.

Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan tesis ini.

Sekiranya, penulis tetap mohon petunjuk untuk perbaikan supaya hasil yang

tertuang dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran dan pelayanan

kesehatan.

Denpasar, Maret 2015

(10)

x

ABSTRAK

HUBUNGAN KADAR INTERLEUKIN-10 DENGAN DERAJAT

KEPARAHAN PADA DEMAM BERDARAH DENGUE

Dengue adalah penyakit virus terpenting yang ditularkan melalui perantara nyamuk. Morbiditas dan mortalitas yang tinggi dengan epidemi yang luas menyebabkan penyakit ini menjadi eksotis dan mengundang peneliti untuk terus mempelajarinya. Salah satu hal yang ingin diketahui ilmuwan adalah keberadaan penanda klinis yang berpengaruh terhadap keparahan infeksi dengue. Interleukin-10 merupakan salah satu sitokin yang banyak diperhatikan dalam dekade terakhir karena kontroversi perannya dalam menentukan keparahan inflamasi pada demam berdarah dengue (DBD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Interleukin-10 dengan derajat keparahan klinis pada DBD di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar.

Penelitian ini merupakan suatu penelitian potong lintang yang dilakukan pada anak dengan DBD derajat ringan maupun berat pada periode Desember 2013 hingga Desember 2014. Subjek direkrut saat masuk rumah sakit untuk perawatan karena kecurigaan infeksi dengue dan mengalami demam minimal pada hari ke 4, dicatat profil klinis dan diambil sampel darah untuk pemeriksaan rutin dan kadar IL-10. Konfirmasi infeksi dengue dilakukan pada hari ketujuh demam. Hubungan antara kadar IL-10 dan derajat klinis dengue diuji menggunakan uji logistik regresi dengan nilai OR dan dengan tingkat kemaknaan p<0,05, dan interval kepercayaan 95%.

Selama periode waktu penelitian terdapat 119 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, 4 subjek diekslude karena tidak terbukti menderita infeksi dengue. Sebanyak 75 subjek terpilih (eligible). Dari jumlah tersebut lebih banyak subjek berusia diatas 6 tahun, lebih banyak laki-laki, status gizi obese lebih sedikit disbanding non obese. Sebanyak 43 subjek dengan infeksi primer dan 32 subjek dengan infeksi sekunder. Subjek DBD derajat ringan sebanyak 43 subjek, sedangkan DBD derajat berat sebanyak 27 subjek. Rerata (SB) kadar IL-10 pada subjek adalah 88,02 (9,22) pg/dL. Rerata kadar IL-10 pada kelompok DBD derajat ringan adalah 36,8 pg/mL sedangkan rerata kadar IL-10 pada DBD derajat berat adalah 179,1 pg/mL. Terdapat hubungan antara kadar IL-10 dengan derajat keparahan klinis pada DBD (OR 107,65 ; p<0,001; IK 95% 11,73-987,59).

Kadar IL-10 lebih tinggi pada DBD derajat berat dibanding derajat ringan. Kadar IL-10 memiliki hubungan dengan derajat keparahan DBD.

(11)

xi

ABSTRACT

ASSOCIATION OF INTERLEUKIN-10 TITER AND SEVERITY

OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER

Dengue is the most important mosquito borne viral disease. High morbidity and mortality together with wide spread epidemic leads the disease to be exotic and invites scientist to continue explore it. One curiosity of the scientist is to find what influence the severity of dengue infection manifestation. Interleukin-10 is among cytokine that attracts many attention in recent decade as the controversy of its ability to determine severity of dengue clinical manifestation. This study aimed to see the association of IL-10 titer with severity of dengue hemorrhagic fever (DHF) clinical manifestation in the Department of Child Health Sanglah Hospital, Denpasar.

The study is an analytic cross sectional study delivered in subjects with either mild or severe DHF between December 2013 through December 2014. Subject were recruited when admitted to the hospital for management of dengue infection suspicion, experienced fever at least on the third day, recorded their clinical profiles and withdrawn blood sample for Complete Blood Count and IL-10 titer investigation. Blood samples for Dengue infection confirmation was withdrawn at the 7th day of fever. Relationship of IL-10 titer with severity of DHF clinical severity was determined by OR with statistical significance p<0,05, and 95% CI.

During study period there were 119 subjects included, 4 subject was excluded as dengue infection was not confirmed. As much as 75 subject eligible. The predominant subjects are those who ages beyond 6 years, male group and non obese. As much as 43 subjects with primary infection, while 32 subjects with secondary infection. Mild DHF was found in 27 subject, while severe DHF was found in 43 subjects. Mean (SB) IL-10 titer in overall subjects was 88,02 (9,22) pg/dL. Mean IL-10 titer for mild DHF group was 36,8 pg/dL, while mean IL-10 titer for severe DHF was 179,1 pg/dL. There was an association between IL-10 titer and severity of DHF clinical manifestation (OR 107,65 ; p<0,001; CI 95% 11,73-987,59).

Interleukin-10 titer in severe DHF is higher compared to mild DHF. Interleukin-10 titer has an association with severity of DHF clinical manifestation.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan umum ... 5 1.3.2 Tujuan khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Manfaat Akademis ... 5

(13)

xiii

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Epidemiologi Infeksi Virus Dengue ... 7

2.2 Karakteristik Virus Dengue ... 9

2.3 Respon Pejamu Pada Infeksi Dengue ... 10

2.2.1 Respon imun humoral ... 11

2.4 Patogenesis Demam Berdarah Dengue ... 12

2.5 Peran IL-10 Pada Infeksi Dengue ... 14

2.5.1 Ekspresi Dan Aktivasi IL-10 ... 14

2.5.2 Regulasi Produksi IL-10 Pada Infeksi Dengue ... 14

2.5.3 Implikasi IL-10 Terhadap Patogenesis Dengue ... 14

2.6 Gambaran klinis infeksi dengue ... 16

2.6.1 Demam Dengue ... 17

2.6.2 Demam Berdarah Dengue ... 17

2.6.3 Sindrom Syok Dengue ... 17

2.7 Diagnosis Laboratorium Infeksi Dengue ... 18

2.7.1 Deteksi Sitokin ... 20

2.8 Landasan Teori ... 20

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 23

3.1 Kerangka Berpikir ... 23

3.2 Kerangka Konsep ... 24

(14)

xiv

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1 Rancangan Penelitian ... 25

4.2 Tempat dan waktu penelitian ... 25

4.3 Penentuan sumber data ... 25

4.3.1. Populasi penelitian ... 25

4.3.2. Sampel Dan Besar Sampel Penelitian ... 26

4.4 Variabel Penelitian ... 27

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 27

4.6 Instrumen Penelitian ... 32 4.7 Prosedur Penelitian ... 33 4.8 Alur Penelitian ... 34 4.9 Analisis IL-10 ... 35 4.10 Analisis Statistik ... 35 4.11. Etika Penelitian ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN ... 36

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 36

5.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Derajat Keparahan ... 38

5.3 Hubungan Antara IL-10 Dengan Derajat Keparahan ... 39

BAB VI PEMBAHASAN ... 39

6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 41

6.2 Kadar IL-10 pada DBD derajat ringan dan derajat berat ... 42

6.3 Hubungan Kadar IL-10 Dengan Derajat Keparahan DBD ... 42

(15)

xv

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 46

7.1 Simpulan ... 46

7.2 Saran ... 46

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian ... 37

Tabel 2. Karakteristik Subjek Sesuai Gambaran Laboratorium ... 38

Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan Derajat Klinis Keparahan DBD ... 39

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Patogenesis Infeksi Virus Dengue Pada Sel ... 13

Gambar 2. Peran Sitokin Pada Infeksi Virus Dengue ... 15

Gambar 3. Kerangka Konsep ... 25

Gambar 4. Alur Penelitian ... 35

(18)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ADE : Antibody Dependent Engancement

APC : Antigen Presenting Cell

DBD : Demam Berdarah Dengue

DD : Demam Dengue

DEN : Dengue

ELISA : Enzime Linked Immunosorbent Assay

Fc : Fragment Crytallizable

HI : Hemaglutinin Inhibition

HLA : Human Leukocyte Antigen

IFN-Γ : Interferon Gamma

IL : Interleukin

MHC : Molekul Histocompability Complex

NS : Non Struktural

OR : Odds Ratio

PAF : Platelet Activating Factor

RT-PCR : Real Time Polymerase Chain Reaction

SSD : Sindroma Syok Dengue

Th : T Helper

TNF-Α : Tumor Necrosis Factor-Α

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 50

Lampiran 2. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian ... 54

Lampiran 3. Penjelasan dan Informasi ... 56

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian ... 57

Referensi

Dokumen terkait

Diskusi informasi tentang cara menentukan konsentrasi asam basa berdasarkan data hasil titrasi.. Memberikan latihan soal menentukan konsentrasi asam basa berdasarkan data hasil

PERFORMANCE EVALUATION OF PROPERTY AND REAL ESTATE COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE USING DATA ENVELOPMENT ANALYSIS1.

[r]

Agar lebih jelas dan lebih spesifik tentang apa tepatnya yang dilakukan, kapan, dimana dan bagaimana, maka perlu kita ajukan pertanyaan sebagai berikut : “Bekerja sama

Hal ini disebabkan karena uji HBsAg hanya positif pada fase-fase tertentu saja dan pada fase lain HbsAg menunjukkan hasil negatif pada hal darah donor

[r]

Dalam bab ini menjelaskan landasan teori sistem informasi mencakup pengertian sistem informasi, komponen sistem informasi, analisis dan perancangan yang mencakup

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa silase klobot jagung mempunyai kualiatas yang sama dengan rumput dan pemberian silase klobot jagung pada ransum domba