• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

45 A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan

Gagasan didirikannya Rumah Sakit Islam Jakarta adalah bermula dari dirasakannya kebutuhan akan pelayanan Rumah Sakit yang bernafaskan Islam. Dr.H.Kusnadi yang juga sebagai salah seorang tokoh Muhammadiyah tergugah dan mulai memikirkan perlu adanya suatu rumah sakit yang pelayanannya bersifat Islami.

Dr.H.Kusnadi selalu menyampaikan gagasannya untuk membangun rumah sakit. Maka dalam tempo yang singkat Dr.H.Kusnadi akhirnya mampu meyakinkan pihak-pihak terkait untuk ikut mendukung pendirian rumah sakit tersebut, termasuk didalamnya tokoh-tokoh penting dalam persyarikatan Muhammadiyah. Maka sesuai dengan tujuan dan usaha-usaha Muhammadiyah selama ini, pimpinan Muhammadiyah pun bersepakat segera mendirikan sebuah rumah sakit di Jakarta.

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan usul-usul tentang pendirian rumah sakit tersebut serta ketentuan perundangan yang berlaku, maka tanggal 18 April 1967 berdasarkan akte nomer 36 tahun 1967 dengan notaris R.Surojo Wongsowidjojo, berdirilah Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) yang diketuai langsung oleh Dr.Kusnadi. Kemudian pengurus Yayasan semakin intens, terutama dalam mendapatkan dana pembangunan rumah sakit. Salah satu upaya pencarian dana adalah melalui:

(2)

a. NOVIB (Nederlands Organisatie Voor Internationle Behulpazaam Heid) yaitu salah satu lembaga pemerintahan Belanda yang memberikan bantuan dana ke pihak-pihak yang memerlukannya.

b. partisipasi masyarakat islam setempat c. jasa para pengusaha muslim

d. bantuan pemerintah e. dukungan Ir. HM. Sanoesi

Dari dana bantuan yang terkumpul maka diperoleh tanah seluas lebih kurang 7 (tujuh) hektar yang terletak di daerah Cempaka Putih. Dalam hal alokasi tanah di daerah tersebut Bapak Gubernur DKI Jakarta Letnan jendral (Purn) Ali sadikin memiliki andil cukup besar dan membantu perkembangan selanjutnya. Pada tanggal 7 Maret 1968, terjadi penandatanganan MOU (Memorandum Of Understanding) antara pihak Yayasan Rumah sakit Islam Jakarta yang diwakili oleh Dr.H.Kusnadi dengan SCCFA (State Committe for Coordinating Foreign Aid) yang bernaung di Departemen Luar Negeri Pemerintahan belanda yang diwakili oleh B.J.Oeding. Isi perjanjian tersebut SCCFA akan memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya yang dibutuhkan untuk membangun Rumah Sakit Islam Jakarta.

Setelah melalui lika-liku perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan, akhirnya pada tahun 1971 tepatnya pada tanggal 23 juni 1971, Rumah Sakit Islam Jakarta berdiri dengan kokoh yang diresmikan oleh Presiden Soeharto. Pada saat itu Rumah Sakit Islam Jakarta memiliki gedung dengan fasilitas ruang perawatan 56 tempat tidur.

(3)

Pada taggal 23 juni 2001 Rumah Sakit Islam Jakarta telah mampu menyediakan 466 tempat tidur didukung 1.444 orang tenaga medis, perawat, dan non medis serta berbagai peralatan canggih. Kini Rumah Sakit Islam Jakarta memiliki kapasitas 411 tempat tidur, ditunjang dengan tenaga medis, perawat dan non medis, penambahan fasilitas rawat jalan spesialis dan sub spesialis dengan fasilitas yang nyaman di "Klinik Raudhah".

2. Falsafah, Visi, Misi dan Motto a. Falsafah

Rumah Sakit Islam Jakarta adalah perwujudan dari iman sebagai amal shaleh kepada Allah SWT dan menjadikannya sebagai sarana ibadah.

b. Visi

Visi merupakan tujuan jangka panjang suatu organisasi yang juga menjadi landasan pegawai dalam menjalankan tugasnya untuk mewujudkan keinginan organisasi, khususnya Rumah Sakit Islam Jakarta. RSIJ memiliki visi yang sesuai dengan kebutuhan akan keberadaan sebuah rumah sakit yang memberikan pelayanan bernafaskan Islam kepada masyarakat, yaitu : Berlandaskan semangat fastabiqul khoirot, RS Islam Jakarta menjadi pusat Rujukan yang memiliki keunggulan bertaraf internasional untuk mengamalkan perintah Allah Ta’awanu’alal birri wattaqwa dalam bidang kesehatan.

1. Penjelasan Visi

a) Fastabiqul khoirot : Orientasi masa depan dan mutu, kompetitif dalam kebaikan, menjunjung tinggi etika dan persaingan sehat dan santun.

(4)

b) Pusat rujukan : Manajemen keuangan, SDM, Mutu, SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) dan SPI (Satuan Pengawasan Internal)

c) Pelayanan rohani : pembinaan keluarga sakinah, bimbingan pasien dan pelayanan jenazah.

d) Pelayanan medis : stroke, urology, kardiovaskuler, rehab medik dan geriatric. e) Penunjang medis : Laboratorium, Radiologi, RMK dan Gizi.

f) Unggulan bertaraf internasional dalam pelayanan stroke dan kardiovaskuler

g) Ta’awanu’alal birri wattaqwa (tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa),serta kerjasama tim yang kompak.

c. Misi

Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa serta mampu memimpin pengembangan rumah sakit Islam lainnya. Sebagai bukti penerapan misinya, RSIJ mengutamakan kaum dhu’afa dengan menyediakan fasilitas tempat tidur (tt) terbanyak pada kelas II dan kelas III. Yang juga menandakan bahwa pelanggan RSIJ datang dari berbagai kalangan, baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas, Pelayanan Asuransi Kesehatan (Askes), dan tanpa membeda-bedakan agama dan golongan atau status sosial di masyarakat.

1. Penjelasan Misi

a) Pelayanan kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa

b) Islami artinya :

(5)

2. Insaniah : pelayanan yang diberikan merupakan kerahmatan bagi stakeholder.

3. Objective : pelayanan yang transparan dan dinamis, profesional dan bermutu sesuai standar pelayanan tanpa cacat.

4. Mampu memimpin pengembangan rumah sakit islam lainnya.

5. Artinya mampu memimpin sesuai dengan rujukan dalam bentuk pelatihan, studi banding, magang, konseling dan benchmarking.

d. Motto

Dalam kegiatannya sehari-hari, pegawai RSIJ memiliki motto yang dijadikan sebagai salah satu bentuk motivasi mereka, yaitu: “Bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam pelayanan” Organisasi rumah sakit saat ini sudah menjadi lahan bisnis yang berorientasi laba. Namun tentunya tidak mungkin mengabaikan fungsi sosialnya. Motto RSIJ dapat menjadi salah satu teknik penjualan dengan memberi warna lain, yaitu meyakinkan pelanggan bahwa pelayanan yang diberikan oleh seluruh pegawai dijadikan sebagai suatu amalan yang penuh dengan keikhlasan. Hal ini dapat menjadi modal untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan yang ada di RSIJ.

(6)

Direktur Pelyanan

RS

3. Struktur Organisasi dan Gambaran Tugas a. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSIJP b. Gambaran Tugas

1. Direktur Rumah Sakit Islam Jakarta

bertugas menjabarkan visi dan misi rumah sakit ke dalam kebijakan operasional yang meliputi organizing (pengorganisasian), coordination (pengkoordinasian), controlling (pengawasan), evaluating (evaluasi) dan pembinaan pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai ketetapan Yayasan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Serta berkoordinasi langsung dengan Komite Etik dan Syara dan Komite Klinik. Rumah Sakit Islam Jakarta mempunyai satuan organisasi yang langsung dibawahi Direktur, yaitu SPI (Satuan Pengendalian Internal),

Direktur Utama Komite Medik Komite Etik RS Komite Pendidikan Satuan Pengawas Internal

Humas & Legal

Pengembangan Organisasi & Mutu Manajemen Risiko Direktur Penunjang Pelayanan Rumah Sakit Direktur Adm Keuangan & SIRS Direktur SDI & Bindatra

(7)

Pengembangan Organisasi, Komunikasi Korporat, SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) dan Manajemen Resiko.

2. Direktur Pelayanan Klinik

membawahi beberapa Manajer antara lain : Manajer Raudhah, Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Khusus, Laboratorium, Radiodiagnostik dan Farmasi. Direktur Pelayanan Klinik dibantu oleh Dua Asisten Direktur yaitu : Asisten Direktur Bidang Keperawatan dan Asisten Direktur Bidang Medis dan Profesi Kesehatan lain.

1. Asisten Direktur Bidang Keperawatan membantu Direktur Pelayanan Klinik dalam hal merencanakan pola kebutuhan jumlah dan kompetensi tenaga kerja perawat di rumah sakit (bekerjasama dengan Bagian SDM), Mengelola dan Mengembangkan kompetensi dan kinerja seluruh perawat di rumah sakit, Mengkoordinir pengembangan sistem dan peralatan keperawatan di rumah sakit, Memantau pelaksanaan standar mutu dan asuhan keperawatan di rumah sakit, serta mengkoordinir kegiatan pengembangannya, Memantau (surveilance) kondisi PIRS di rumah sakit dan mengkoordinir kegiatan perbaikannya.

2. Asisten Direktur Bidang Medis dan Profesi Kesehatan lain Membantu Direktur Pelayanan klinik dalam hal Merencanakan pola kebutuhan jumlah dan kompetensi tenaga kerja dokter dan profesional kesehatan lain di rumah sakit (bekerjasama dengan bagian SDM).

(8)

3. Direktur Penunjang Klinik

bertugas menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan pelayanan penunjang klinik, berkoordinasi dengan bagian Pemeliharaan membawahi 5 (lima) Manajer, diantaranya: Manajer Gizi, Rekam Medik, Pemeliharaan & Kesling, Logistik, Pelayanan Umum & Perkantoran dan Pemasaran.

4. Direktur Keuangan

bertugas menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen di bidang akuntansi dan keuangan serta penyusunan anggaran pendapatan belanja rumah sakit. Oleh karena itu, Direktur Keuangan membawahi Manajer Keuangan dan Manajer Akuntansi.

5. Direktur Sumber Daya Manusia dan Pembinaan Rohani

Direktur SDM dan Pembinaan Rohani (Binroh) bertugas menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen dalam administrasi umum. membawahi Manajer SDM dan Binroh itu sendiri. Seluruh staf rumah sakit termasuk didalamnya Direktur beserta Manajer bertanggung jawab kepada Badan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam.

1. Manajer bagian Raudhah bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan rawat jalan bagi pasien dengan fasilitas khusus.

2. Manajer Bagian Rawat Jalan bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan rawat jalan bagi pasien umum rumah sakit.

3. Manajer Bagian Rawat Inap bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan rawat inap bagi pasien rumah sakit.

(9)

4. Manajer Bagian Pelayanan Khusus bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan rawat khusus bagi pasien rumah sakit.

5. Manajer Bagian Laboratorium bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan laboratorium dan kebutuhan darah bagi pasien rumah sakit.

6. Manajer Bagian Radiodiagnostik bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan radiologi dan diagnostik bagi pasien rumah sakit.

7. Manajer Bagian Farmasi bertugas mengelola dan mengembangkan pelayanan farmasi bagi pasien, serta pelayanan sterilisasi di rumah sakit.

B. Statistik Deskriptif

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan data yang telah diolah, didapat profil responden yang dipaparkan dalam penelitian ini meliputi usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, jabatan, jumlah anak dan jumlah pengeluaran dalam sebulan. Data ini didapatkan dari 55 responden yaitu dari perawat yang telah menikah pada Rumah Sakit Islam Jakarta. Data tersebut digunakan sebagai sampel penelitian dan data karakteristik responden.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Setelah melakukan proses pengumpulan data yang telah diberikan oleh responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditunjukan sebagaimana tabel 4.1:

(10)

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frequency Percent Cumulative Percent Valid < 30 16 29.1 29.1 30 – 40 18 32.7 61.8 41 – 50 16 29.1 90.9 > 50 5 9.1 100.0 Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS. Dari Tabel 4.1 di atas dapat diketahui perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta didominasi oleh usia 30-40 tahun yang berjumlah 18 orang atau 32,7% sementara usia <30 tahun dan 41-50 tahun masing-masing berjumlah 16 orang atau 29,1%. dan usia >50 tahun berjumlah 5 orang atau 9,1%. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditunjukan sebagaimana tabel 4.2:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan

Terakhir Frequency Percent

Cumulative Percent Valid D3 51 92.7 92.7 S1 4 7.3 100.0 Total 55 100.0

(11)

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui mayoritas pendidikan terakhir Perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta adalah D3 Keperawatan berjumlah 51 orang atau 92,7% sedangan S1 hanya 4 orang atau 7,3%.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditujukan sebagaimana tabel 4.3 :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frequency Percent Cumulative Percent Valid 1 – 5 11 20.0 20.0 6 – 10 16 29.1 49.1 > 10 28 50.9 100.0 Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS. Dari Tabel 4.3 dapat diketahui sebagian besar perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta yang paling lama bekerja adalah lebih dari 10 tahun berjumlah 28 orang atau 50,9% sedangkan yang bekerja 6 sampai 10 tahun berjumlah 16 orang atau 29,1% dan yang bekerja 1 sampai 5 tahun berjumlah 11 orang atau 20%.

(12)

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditujukan sebagaimana tabel 4.4:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

Perawat Pelaksana 38 69.1 69.1

Perawat Ketua

Kelompok 13 23.6 92.7

Perawat Primary nurse 1 1.8 94.5

Kepala Ruangan 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Dari Tabel 4.4 di atas dapat diketahui mayoritas perawat di RSIJP adalah dengan jabatan sebagai perawat pelaksana yang berjumlah 38 orang atau 69,1% sementara perawat ketua kelompok berjumlah 13 orang atau 23,6%, sedangkan kepala ruangan berjumlah 3 orang atau 5,5% dan perawat primary nurse berjumlah 1 orang atau 1,8%.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditujukan sebagaimana tabel 4.5 :

(13)

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak Jumlah Anak Frequency Percent Cumulative

Percent Valid 0 5 9.1 9.1 1 17 30.9 40.0 2 21 38.2 78.2 > 3 12 21.8 100.0 Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS. Dari Tabel 4.5 di atas dapat diketahui di Rumah Sakit Islam Jakarta dengan jumlah anak 2 adalah yang mendominasi yaitu 21 orang atau 38,2%, jumlah anak 1 yaitu sebanyak 17 orang atau 30,9%, sedangkan yang memiliki lebih dari 3 anak sebanyak 12 orang atau 21,8%, sementara yang belum memiliki anak berjumlah 5 orang atau 9,1%.

f. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran dalam Satu Bulan

Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditujukan sebagaimana tabel 4.6 :

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Dalam Satu Bulan Frequency Percent Cumulative

Percent Valid 1000000 – 2000000 4 7.3 7.3 2000000 – 3000000 15 27.3 34.5 > 3000000 36 65.5 100.0 Total 55 100.0

(14)

Dari Tabel 4.6 di atas dapat diketahui perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta memiliki pengeluaran perbulan >Rp. 3.000.000 mendominasi yaitu berjumlah 36 orang atau 65,5%, sementara jumlah pengeluaran perbulan Rp. 2.000.001 sd. Rp. 3.000.000 berjumlah 15 orang atau 27,3%, dan Rp. 1.000.001 sd. Rp. 2.000.000 berjumlah 4 orang atau 7,3%.

2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Kuesioner

Pada bagian ini akan dibahas mengenai jawaban responden Rumah Sakit Islam Jakarta atas pernyataan yang telah diajukan dalam kuesioner, mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu independen yang terdiri dari konflik peran ganda dan beban kerja serta variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Konflik Peran Ganda Perawat yang telah Menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta.

Berikut ini akan dibahas mengenai jawaban responden perawat di Rumah Sakit Islam Jakarta atas pernyataan-pernyataan mengenai variabel konflik peran ganda melalui tabel hasil pengolahan data menggunakan SPSS sebagai berikut:

(15)

Tabel 4.7

Pekerjaan Menyita Waktu Untuk Keluarga PG1

Keterangan Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat tidak setuju 3 5.5 5.5

tidak setuju 25 45.5 50.9

Netral 19 34.5 85.5

Setuju 5 9.1 94.5

sangat setuju 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS. Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju pekerjaan menyita waktu untuk keluarga. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa para karyawan atau perawat memiliki waktu yang cukup untuk bersama keluarga.

Tabel 4.8

Pekerjaan Menyita Waktu Untuk Kewajiban Rumah Tangga PG2

Keterangan Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat tidak setuju 5 9.1 9.1

tidak setuju 31 56.4 65.5

Netral 11 20.0 85.5

Setuju 6 10.9 96.4

sangat setuju 2 3.6 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS. Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju pekerjaan menyita waktu untuk kewajiban rumah

(16)

tangga, karena sebelum mereka melakukan pekerjaannya di rumah sakit mereka dapat terlebih dahulu menjalankan kewajiban rumah tangganya.

Tabel 4.9

Pekerjaan Menyita Waktu Untuk Acara Bersama Keluarga PG3

Keterangan Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat tidak setuju 2 3.6 3.6

tidak setuju 28 50.9 54.5

Netral 12 21.8 76.4

Setuju 10 18.2 94.5

sangat setuju 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS. Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju pekerjaan menyita waktu untuk acara bersama keluarga. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa meskipun mereka bekerja mereka tetap dapat mengikuti acara bersama keluarga.

Tabel 4.10

Keluarga Mengganggu Tanggung Jawab Terhadap Pekerjaan PG4

Keterangan Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat tidak setuju 10 18.2 18.2

tidak setuju 33 60.0 78.2

Netral 8 14.5 92.7

Setuju 2 3.6 96.4

sangat setuju 2 3.6 100.0

Total 55 100.0

(17)

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju keluarga mengganggu tanggung jawab terhadap pekerjaan. Karena mereka dapat melakukan pekerjaan tanpa diganggu oleh keluarga.

Tabel 4.11

Dapat Menyediakan waktu Luang Pada Saat Bekerja Untuk Keluarga PG5

Keterangan Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat tidak setuju 12 21.8 21.8

tidak setuju 13 23.6 45.5

Netral 7 12.7 58.2

Setuju 6 10.9 69.1

sangat setuju 17 30.9 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju dapat menyedikan waktu luang pada saat bekerja untuk keluarga. Yaitu dengan cara mengurus keperluan keluarga ketika sedang bekerja.

Tabel 4.12

Mementingkan Keluarga Daripada Kegiatan Kantor PG6

Keterangan Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid

sangat tidak setuju 2 3.6 3.6

tidak setuju 16 29.1 32.7

Netral 22 40.0 72.7

Setuju 8 14.5 87.3

sangat setuju 7 12.7 100.0

Total 55 100.0

(18)

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat netral mementingkan keluarga daripada kegiatan kantor. Dengan demikian, mereka merasa keluarga dan juga kegiatan kantor sama-sama penting bagi mereka.

Tabel 4.13

Lelah Setelah Bekerja Sehingga Mengabaikan Kewajiban Rumah Tangga PG7

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 10 18.2 18.2

tidak setuju 34 61.8 80.0

Netral 5 9.1 89.1

Setuju 2 3.6 92.7

sangat setuju 4 7.3 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju lelah bekerja sehigga mengabaikan kewajiban rumah tangga, karena mereka tetap dapat menjalankan kewajibanya sehari- hari untuk mengurus rumah tangganya dengan kondisi yang lelah setelah menjalankan pekerjaan.

(19)

Tabel 4.14

Mudah Emosi Dirumah Akibat Tekanan Pekerjaan PG8

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 18 32.7 32.7

tidak setuju 28 50.9 83.6

Netral 6 10.9 94.5

Setuju 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju mudah emosi dirumah akibat tekanan pekerjaan, karena mereka bisa menjalankan perannya dirumah tanpa emosi akibat tekanan pekerjaan di tempat kerja.

Tabel 4.15

Sulit Mengurus Keluarga Karena Beban Pekerjaan PG9

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 8 14.5 14.5

tidak setuju 35 63.6 78.2

Netral 6 10.9 89.1

Setuju 5 9.1 98.2

sangat setuju 1 1.8 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju sulit mengurus keluarga karena beban pekerjaan. Pernyataan tersebut menunjukkan mereka bisa mengurus keluarga meskipun mereka bekerja.

(20)

Tabel 4.16

Mudah Emosi Saat Bekerja Jika Ada Masalah Keluarga PG10

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 18 32.7 32.7

tidak setuju 29 52.7 85.5

Netral 2 3.6 89.1

Setuju 5 9.1 98.2

sangat setuju 1 1.8 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju merasa emosi saat bekerja jika ada masalah keluarga, karena mereka bisa bekerja tanpa emosi meskipun sedang ada masalah keluarga.

Tabel 4.17

Tidak Optimal dalam Bekerja Akibat Masalah Keluarga PG11

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 13 23.6 23.6

tidak setuju 31 56.4 80.0

Netral 8 14.5 94.5

Setuju 1 1.8 96.4

sangat setuju 2 3.6 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju dalam bekerja tidak optimal akibat masalah

(21)

keluarga karena mereka dapat menyelesaikan seluruh pekerjaannya baik ada masalah keluarga maupun tidak ada masalah.

Tabel 4.18

Tidak Konsentrasi dalam Bekerja Akibat Masalah Keluarga PG12

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 11 20.0 20.0

tidak setuju 32 58.2 78.2

Netral 9 16.4 94.5

Setuju 2 3.6 98.2

sangat setuju 1 1.8 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju tidak konsentrasi dalam bekerja akibat masalah keluarga. Dengan demikian, meskipun ada masalah keluarga mereka tetap dapat bekerja dengan baik.

Tabel 4.19

Masalah Pekerjaan Dapat Diselesaikan Dirumah PG13

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 12 21.8 21.8

tidak setuju 29 52.7 74.5

Netral 7 12.7 87.3

Setuju 5 9.1 96.4

sangat setuju 2 3.6 100.0

Total 55 100.0

(22)

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju masalah pekerjaan dapat diselesaika dirumah, karena masalah pekerjaan harus diselesaikan di tempat kerja.

Tabel 4.20

Memberlakukan Aturan di Tempat Kerja Berbeda dengan Aturan Dirumah PG14

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 6 10.9 10.9

tidak setuju 11 20.0 30.9

Netral 10 18.2 49.1

Setuju 14 25.5 74.5

sangat setuju 14 25.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.20 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju dan sangat setuju memberlakukan aturan di tempat kerja berbeda dengan aturan dirumah. Dengan demikian, mereka bisa menempatkan dirinya sesuai dengan yang diharapkan saat dirumah maupun di tempat kerja.

Tabel 4.21

Kebiasaan di Tempat Kerja Sering Di lakukan Dirumah PG15

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 6 10.9 10.9

tidak setuju 22 40.0 50.9

Netral 13 23.6 74.5

Setuju 9 16.4 90.9

sangat setuju 5 9.1 100.0

Total 55 100.0

(23)

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju kebiasaan di tempat kerja sering dilakukan di rumah, karena saat dirumah mereka harus bersikap layaknya sebagai seorang istri dan ibu bagi keluarganya.

Tabel 4.22

Menerapkan Aturan Dirumah sama dengan Aturan di Tempat Kerja PG16

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 5 9.1 9.1

tidak setuju 27 49.1 58.2

Netral 16 29.1 87.3

Setuju 4 7.3 94.5

sangat setuju 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.22 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju menerapkan aturan dirumah sama dengan aturan di tempat kerja, karena aturan dirumah itu berbeda dengan aturan di tempat kerja.

Tabel 4.23

Kebiasaan Dirumah Tidak Dapat Dilakukan di Tempat Kerja PG17

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 5 9.1 9.1

tidak setuju 13 23.6 32.7

Netral 10 18.2 50.9

Setuju 16 29.1 80.0

sangat setuju 11 20.0 100.0

Total 55 100.0

(24)

Berdasarkan Tabel 4.23 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju kebiasaan dirumah tidak dapat dilakukan di tempat kerja, karena saat bekerja mereka harus menaati dan mengikuti aturan yang berlaku.

Tabel 4.24

Dapat Menyesuaikan Diri Dirumah Maupun Dikantor PG18

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 6 10.9 10.9

tidak setuju 5 9.1 20.0

Netral 5 9.1 29.1

Setuju 16 29.1 58.2

sangat setuju 23 41.8 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.24 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat sangat setuju dapat menyesuaikan diri dirumah maupun dikantor. Dengan demikian, mereka dapat berperilaku layaknya seorang istri maupun ibu saat dirumah dan juga sebagai karyawan atau perawat saat bekerja.

(25)

Tabel 4.25

Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Variabel Konflik Peran Ganda Terhadap Perawat Rumah Sakit Islam Jakarta

No Pernyataan STS TS N S SS Total

Nilai

Rata 2 1 Pekerjaan menyita waktu untuk

acara keluarga 3 25 19 5 3 145 2,63

2 Pekerjaan menyita waktu untuk

kewajiban rumah tangga 5 31 11 6 2 134 2,43

3 Pekerjaan menyita waktu untuk

bersama keluarga 2 28 12 10 3 149 2,7

4 Keluarga mengganggu tanggung

jawab terhadap pekerjaan 10 33 8 2 2 118 2,14

5 Dapat menyediakan waktu luang

pada saat bekerja untuk keluarga 12 13 7 6 17 168 3,05

6 Mementingkan keluarga

daripada kegiatan kantor 2 16 22 8 7 167 3,03

7

Lelah setelah bekerja sehingga mengabaikan kewajiban rumah tangga

10 34 5 2 4 121 2,2

8 Mudah emosi dirumah akibat

tekanan pekerjaan 18 28 6 6 0 116 2,1

9 Sulit mengurus keluarga karena

beban pekerjaan 8 35 6 5 1 121 2,2

10 Merasa emosi saat bekerja jika

ada masalah keluarga 18 29 2 5 1 107 1,94

11 Tidak optimal dalam bekerja

akibat masalah keluarga 13 31 8 1 2 113 2

12 Tidak konsentrasi dalam bekerja

akibat masalah keluarga 11 32 9 2 1 115 2,09

13 Masalah pekerjaan dapat

diselesaikan dirumah 12 29 7 5 2 121 2,2

14

Memberlakukan aturan di tempat kerja berbeda dengan aturan dirumah

6 11 10 14 14 184 3,34

15 Kebiasaan ditempat kerja sering

dilakukan dirumah 6 22 13 9 5 210 3,81

16

Menerapkan aturan dirumah sama dengan aturan di tempat kerja

5 27 16 4 3 138 2,5

17 Kebiasaan dirumah tidak dapat

dilakukan di tempat kerja 5 13 10 16 11 180 3,27

18 Dapat menyesuaikan diri

dirumah maupun dikantor 6 5 5 16 23 210 3,81

(26)

Perhitungan pengukuran hasil rata-rata konflik peran ganda : a. < 2 = tidak terjadi konflik peran ganda b. 2,1 – 4 = terjadi konflik peran ganda

c. > 4,1 = terjadi konflik peran ganda yang berlebihan Hasil diolah oleh penulis.

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas dapat diketahui dari 55 perawat wanita di Rumah Sakit Islam Jakarta total nilai rata-rata keseluruhan konflik peran ganda berada pada nilai 2,63 yang menyatakan bahwa terjadi konflik peran ganda pada perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta. Sebaiknya pihak rumah sakit harus menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah konflik peran ganda yang dialami karyawannya/perawat terutama pada masalah mereka merasa emosi saat bekerja jika ada masalah keluarga. Hal ini ditunjukan dengan nilai terendah yaitu 1,94 pada pernyataan merasa emosi saat bekerja jika ada masalah keluarga. Pihak Rumah Sakit sebaiknya memberikan ijin atau cuti kepada karyawan/perawat yang sedang mengalami konflik di dalam keluarga, sehingga mereka dapat menyelesaikan permasalahannya, dengan demikian tidak mengganggu aktifitas mereka dalam bekerja.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Beban Kerja Perawat yang telah Menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta.

Berikut ini akan dibahas mengenai jawaban responden perawat di Rumah Sakit Islam Jakarta atas pernyataan-pernyataan mengenai variabel beban kerja melalui tabel hasil pengolahan data menggunakan SPSS sebagai berikut:

(27)

Tabel 4.26

Tidak Memiliki Waktu Luang Jika Sedang Merawat Pasien BK1

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 6 10.9 10.9

tidak setuju 9 16.4 27.3

Netral 11 20.0 47.3

Setuju 12 21.8 69.1

sangat setuju 17 30.9 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.26 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat sangat setuju tidak memiliki waktu luang jika sedang merawat pasien, sehingga tidak dapat meluangkan waktunya untuk hal-hal lain.

Tabel 4.27

Selalu Mengawasi Perkembangan Para Pasien BK2

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 5 9.1 9.1

tidak setuju 4 7.3 16.4

Netral 6 10.9 27.3

Setuju 28 50.9 78.2

sangat setuju 12 21.8 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.27 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju selalu mengawasi perkembangan para pasien. Dengan demikian, kita dapat mengetahui sejauh mana para pasien membaik.

(28)

Tabel 4.28

Membutuhkan Usaha Mental dalam Menangani Banyaknya Pasien BK3

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 4 7.3 7.3

tidak setuju 2 3.6 10.9

Netral 6 10.9 21.8

Setuju 29 52.7 74.5

sangat setuju 14 25.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju membutuhkan usaha mental dalam menangani banyaknya pasien, karena dengan berbagai macam penyakit yang berbeda-beda dan kondisi pasien yang tidak stabil.

Tabel 4.29

Pekerjaan yang Saya Lakukan Memiliki Resiko Cukup Tinggi BK4

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 2 3.6 3.6

tidak setuju 4 7.3 10.9

Netral 3 5.5 16.4

Setuju 34 61.8 78.2

sangat setuju 12 21.8 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.29 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju pekerjaan yang saya lakukan memiliki resiko cukup

(29)

tinggi. Dengan demikian, jika salah menangani para pasien maka dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tabel 4.30

Merasa Kebingungan Jika Kondisi Pasien Tidak Stabil BK5

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 5 9.1 9.1

tidak setuju 25 45.5 54.5

Netral 10 18.2 72.7

Setuju 12 21.8 94.5

sangat setuju 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.30 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju merasa kebingungan jika kondisi pasien tidak stabil, karena saya selalu dapat mengatasi kondisi para pasien.

Tabel 4.31

Merasa Jenuh Dalam Menjalankan Pekerjaan BK6

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 6 10.9 10.9

tidak setuju 17 30.9 41.8

Netral 21 38.2 80.0

Setuju 6 10.9 90.9

sangat setuju 5 9.1 100.0

Total 55 100.0

(30)

Berdasarkan Tabel 4.31 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat netral merasa jenuh dalam menjalankan pekerjaan, dengan demikian kadang-kadang mereka merasa jenuh dalam bekerja.

Tabel 4.32

Aturan Jam Kerja Tidak Manusiawi BK7

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 17 30.9 30.9

tidak setuju 24 43.6 74.5

Netral 9 16.4 90.9

Setuju 2 3.6 94.5

sangat setuju 3 5.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.32 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju aturan jam kerja tidak manusiawi, karena selama ini aturan jam kerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tabel 4.33

Merasa Terbebani dalam Menjalankan Pekerjaan Karena Tidak Sesuai dengan Reward yang didapat

BK8

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 6 10.9 10.9

tidak setuju 24 43.6 54.5

Netral 13 23.6 78.2

Setuju 8 14.5 92.7

sangat setuju 4 7.3 100.0

Total 55 100.0

(31)

Berdasarkan Tabel 4.33 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat tidak setuju merasa terbebani dalam menjalankan pekerjaan karena tidak sesuai dengan reward yang didapat karena mereka merasa tidak terbebani dan sesuai dengan yang mereka dapatkan.

Tabel 4.34

Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Variabel Beban Kerja Terhadap Perawat Rumah Sakit Islam Jakarta

No Pernyataan STS TS N S SS Total

Nilai Rata2 1 Tidak memiliki waktu luang

jika sedang merawat pasien 6 9 11 12 17 190 3,45 2

Selalu mengawasi

perkembangan para pasien 5 4 6 28 12 203 3,69

3

Membutuhkan usaha mental

dalam menangani

banyaknya pasien

4 2 6 29 14 212 3,85

4

Pekerjaan yang saya lakukan memiliki resiko cukup tinggi

2 4 3 34 12 215 3,9

5 Merasa kebingungan jika

kondisi pasien tidak stabil 5 25 10 12 3 148 2,69 6 Merasa jenuh dalam

menjalankan pekerjaan 6 17 21 6 5 152 2,76

7 Aturan jam kerja tidak

manusiawi 17 24 9 2 3 115 2,09

8

Merasa terbebani dalam menjalankan pekerjaan karena tidak sesuai dengan reward yang didapat

6 24 13 8 4 145 2,63

Total rata-rata beban kerja 3,13

Perhitungan pengukuran hasil rata-rata konflik peran ganda : a. < 2 = beban kerja normal

b. 2,1 – 4 = beban kerja yang berlebihan c. > 4,1 = beban kerja yang sangat berlebihan Hasil diolah oleh penulis.

(32)

Berdasarkan Tabel 4.34 di atas dapat diketahui dari 55 perawat wanita di Rumah Sakit Islam Jakarta total nilai rata-rata keseluruhan beban kerja berada pada nilai 3,13 yang menyatakan bahwa terjadi beban kerja yang berlebihan pada perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta. Sebaiknya pihak rumah sakit harus menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah beban kerja yang belebihan dialami karyawannya/perawat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang akan merugikan rumah sakit maupun pasien yang berdatangan.

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan yang telah Menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta.

Berikut ini akan dibahas mengenai jawaban responden perawat di Rumah Sakit Islam Jakarta atas pernyataan-pernyataan mengenai variabel kinerja karyawan melalui tabel hasil pengolahan data menggunakan SPSS sebagai berikut:

Tabel 4.35

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jumlah atau target yang ditentukan

KJ1

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 2 3.6 3.6

Netral 10 18.2 21.8

Setuju 33 60.0 81.8

sangat setuju 10 18.2 100.0

Total 55 100.0

(33)

Berdasarkan Tabel 4.35 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jumlah atau target yang ditentukan, sehingga saya dapat bekerja dengan baik.

Tabel 4.36

Saya selalu bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku KJ2

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 1 1.8 1.8

Netral 3 5.5 7.3

Setuju 38 69.1 76.4

sangat setuju 13 23.6 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.36 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak terjadi kesalahan yang diinginkan saat bekerja.

Tabel 4.37

Saya selalu bekerja dengan teliti dalam merawat pasien KJ3

Frequency Percent Cumulative Percent Valid netral 3 5.5 5.5 setuju 39 70.9 76.4 sangat setuju 13 23.6 100.0 Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.37 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu bekerja dengan teliti dalam merawat pasien, sehingga para pasien dapat membaik dan sembuh dari sakit yang dideritanya.

(34)

Tabel 4.38

Saya selalu mempunyai ide agar pasien bisa tenang dengan penyakit yag dideritanya

KJ4

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 3 5.5 5.5

tidak setuju 1 1.8 7.3

Netral 9 16.4 23.6

Setuju 36 65.5 89.1

sangat setuju 6 10.9 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.38 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu mempunyai ide agar pasien bisa tenang dengan penyakit yang dideritanya, karena mereka berusaha dan perduli terhadap pasien-pasien tersebut.

Tabel 4.39

Saya selalu Terampil dalam Merawat Pasien KJ5

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 3 5.5 5.5

tidak setuju 3 5.5 10.9

Netral 8 14.5 25.5

Setuju 33 60.0 85.5

sangat setuju 8 14.5 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.39 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu terampil dalam merawat pasien, sehingga dapat membantu pemulihan pasien lebih cepat.

(35)

Tabel 4.40

Saya dapat bekerjasama dengan perawat lain dalam menangani pasien KJ6

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 2 3.6 3.6

Netral 4 7.3 10.9

Setuju 34 61.8 72.7

sangat setuju 15 27.3 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.40 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya dapat bekerjasama dengan perawat lain dalam menangani pasien, sehingga akan lebih mudah dalam menangani para pasien.

Tabel 4.41

Saya selalu masuk bekerja KJ7

Frequency Percent Cumulative Percent Valid tidak setuju 9 16.4 16.4 Netral 7 12.7 29.1 Setuju 31 56.4 85.5 sangat setuju 8 14.5 100.0 Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.41 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu masuk kerja. Dengan demikian, mereka dapat mengikuti jadwal yang telah ditetapkan sehingga tidak pernah absen dalam bekerja.

(36)

Tabel 4.42

Saya tidak pernah terlambat KJ8

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 5 9.1 9.1

tidak setuju 6 10.9 20.0

Netral 15 27.3 47.3

Setuju 18 32.7 80.0

sangat setuju 11 20.0 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.42 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya tidak pernah terlambat, karena mereka berusaha datang tepat waktu.

Tabel 4.43

Saya selalu semangat dalam melaksanakan tugas KJ9

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 1 1.8 1.8

tidak setuju 2 3.6 5.5

Netral 9 16.4 21.8

Setuju 30 54.5 76.4

sangat setuju 13 23.6 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.43 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu semangat dalam melaksanakan tugas, sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

(37)

Tabel 4.44

Saya memiliki kepribadian baik kepada semua orang KJ10

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 4 7.3 7.3

tidak setuju 5 9.1 16.4

Netral 8 14.5 30.9

Setuju 28 50.9 81.8

sangat setuju 10 18.2 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.44 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya memiliki kepribadian baik kepada semua orang, sehingga mudah untuk berinteraksi dengan orang lain yang belum dikenalnya.

Tabel 4.45

Saya selalu ramah kepada semua orang KJ11

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid

sangat tidak setuju 1 1.8 1.8

Netral 7 12.7 14.5

Setuju 30 54.5 69.1

sangat setuju 17 30.9 100.0

Total 55 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner dengan Menggunakan SPSS.

Berdasarkan Tabel 4.45 di atas dapat disimpulkan pada pernyataan ini sebagian perawat setuju saya selalu ramah pada semua orang, karena disaat sedang bekerja dalam merawat pasien selalu menyapa dan menegur ketika bertemu dengan orang lain.

(38)

Tabel 4.46

Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Variabel Kinerja Karyawan Terhadap Perawat Rumah Sakit Islam Jakarta

No Pernyataan STS TS N S SS Total

Nilai

Rata-rata

1

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jumlah atau target yang ditentukan

2 0 10 33 10 214 3,89

2

Saya selalu bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku

1 0 3 38 13 227 4,12

3 Saya selalu bekerja dengan

teliti dalam merawat pasien 0 0 3 39 13 230 4,18 4

Saya selalu mempunyai ide agar pasien bisa tenang dengan penyakit yag dideritanya

3 1 9 36 6 206 3,74

5 Saya selalu terampil dalam

merawat pasien 3 3 8 33 8 205 3,72

6

Saya dapat bekerjasama dengan perawat lain dalam menangani pasien

2 0 4 34 15 225 4,09

7 Saya selalu masuk bekerja 0 9 7 31 8 203 3,69

8 Saya tidak pernah terlambat 5 6 15 18 11 189 3,43 9 Saya selalu semangat dalam

melaksanakan tugas 1 2 9 30 13 217 3,94

10 Saya memiliki kepribadian

baik kepada semua orang 4 5 8 28 10 200 3,63

11 Saya selalu ramah kepada

semua orang 1 0 7 30 17 227 4,12

Total rata-rata kinerja karyawan 3,86

Perhitungan pengukuran hasil rata-rata konflik peran ganda : a. < 2 = tidak baik

b. 2,1 – 4 = baik

c. > 4,1 = sangat baik Hasil diolah penulis

Berdasarkan Tabel 4.46 di atas dapat diketahui dari 55 perawat wanita di Rumah Sakit Islam Jakarta total nilai rata-rata keseluruhan kinerja karyawan

(39)

berada pada nilai 3,86 yang menyatakan bahwa terjadi masalah kinerja pada perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta. Sebaiknya pihak rumah sakit harus menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan dengan nilai terendah yaitu 3,43 pada pernyataan saya tidak pernah terlambat. Untuk meningkatkan kinerja perawat, diharapkan agar di berikan teguran kepada perawat/karyawan yang sering datang terlambat.

C. Hasil Uji Kualitas Data

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil dari pengujian data yang telah dilakukan menggunakan program SPSS.

1. Uji Instrumen Penelitian a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu koesioner. kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 (Priyatno, 2012:117). Berikut hasil uji validitas dari masing-masing variabel dengan menggunakan SPSS:

(40)

1. Variabel Konflik Peran Ganda

Tabel 4.47

Hasil Uji Validitas Variabel Konflik Peran Ganda

Item-Total Statistics

Indikator Nilai

Validitas Kriteria Keterangan

PG1 Pekerjaan menyita acara keluarga 0,670 ≥0,5 Valid

PG2 Pekerjaan menyita tanggung jawab

keluarga 0,666 ≥0,5

Valid PG3 Pekerjaan menyita bersama keluarga 0,715 ≥0,5 Valid

PG4 Keluarga mengganggu pekerjaan 0,710 ≥0,5 Valid

PG5 Menyediakan waktu luang 0,548 ≥0,5 Valid

PG6 Mementingkan keluarga daripada kantor 0,625 ≥0,5 Valid PG7 Lelah bekerja mengabaikan rumah tangga 0,663 ≥0,5 Valid PG8 Mudah emosi dirumah akibat pekerjaan 0,665 ≥0,5 Valid PG9 Sulit mengurus keluarga karena pekerjaan 0,665 ≥0,5 Valid PG10 Emosi saat bekerja ada masalah keluarga 0,672 ≥0,5 Valid PG11 Tidak optimal bekerja akibat keluarga 0,676 ≥0,5 Valid

PG12 Tidak konsentrasi dalam bekerja 0,699 ≥0,5 Valid

PG13 Masalah pekerjaan diselesaikan dirumah 0703 ≥0,5 Valid PG14 Memberlakukan aturan di tempat kerja 0,572 ≥0,5 Valid PG15 Kebiasaan kerja dilakukan dirumah 0,659 ≥0,5 Valid

PG16 Menerapkan aturan dirumah 0,669 ≥0,5 Valid

PG17 Kebiasaan dirumah beda di tempat kerja 0,570 ≥0,5 Valid

PG18 Dapat menyesuaikan diri 0,568 ≥0,5 Valid

Sumber : hasil pengolahan data primer SPSS

Hasil pengujian validitas terhadap 18 pertanyaan konflik peran ganda dapat dilihat pada Tabel 4.47. Dari tabel tersebut dilihat bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner di variabel konflik peran ganda yang telah diuji melalu program SPSS 19 pada Corrected Item-Total Correlation telah _ 0,5 maka

(41)

data tersebut telah dikatakan valid atau layak dalam mendefinisikan kinerja karyawan.

2. Beban Kerja

Tabel 4.48

Hasil Uji Validitas Variabel Beban Kerja

Item-Total Statistics

Indikator Nilai

Validitas Kriteria Keterangan

BK1 Tidak memiliki waktu luang 0,622 ≥0,5 Valid

BK2 Selalu mengawasi perkembangan pasien 0,659 ≥0,5 Valid BK3 Butuh usaha mental dalam menangani pasien 0,674 ≥0,5 Valid BK4 Pekerjaan saya memiliki resiko cukup tinggi 0,621 ≥0,5 Valid BK5 kebingungan jika kondisi pasien tidak stabil 0,593 ≥0,5 Valid BK6 jenuh dalam menjalankan pekerjaan 0,643 ≥0,5 Valid

BK7 Aturan jam kerja tidak manusiawi 0,601 ≥0,5 Valid

BK8 Terbebani dalam bekerja 0,622 ≥0,5 Valid

Sumber : hasil pengolahan data primer SPSS

Hasil pengujian validitas terhadap 8 pertanyaan beban kerja dapat dilihat pada Tabel 4.41 Dari tabel tersebut dilihat bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner di variabel beban kerja yang telah diuji melalu program SPSS 19 pada Corrected Item-Total Correlation telah _ 0,5 maka data tersebut telah dikatakan valid atau layak dalam mendefinisikan kinerja karyawan.

(42)

3. Kinerja Karyawan

Tabel 4.49

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

Item-Total Statistics

Indikator Nilai

Validitas

Kriteria Keterangan

K1 Selalu menyelesaikan pekerjaan 0,770 ≥0,5 Valid

K2 Bekerja sesuai ketentuan yang berlaku

0,688 ≥0,5 Valid

K3 Bekerja dengan teliti dalam merawat pasien

0,692 ≥0,5 Valid

K4 Mempunyai ide agar pasien bisa tenang

0,729 ≥0,5 Valid

K5 Selalu terampil dalam merawat pasien

0,743 ≥0,5 Valid

K6 Dapat bekerjasama dengan perawat lain

0,761 ≥0,5 Valid

K7 Selalu masuk bekerja 0,671 ≥0,5 Valid

K8 Tidak pernah terlambat 0,731 ≥0,5 Valid

K9 Selalu semangat dalam melaksanakan tugas

0,652 ≥0,5 Valid

K10 Memiliki kepribadian baik kepada semua orang

0,660 ≥0,5 Valid

K11 Selalu ramah kepada semua orang

0,734 ≥0,5 Valid

Sumber : hasil pengolahan data primer SPSS

Hasil pengujian validitas terhadap 11 pertanyaan kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.49 Dari tabel tersebut dilihat bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner di variabel kinerja karyawan yang telah diuji melalu program SPSS 19 pada Corrected Item-Total Correlation telah _ 0,5 maka data tersebut telah dikatakan valid atau layak dalam mendefinisikan kinerja karyawan.

(43)

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Untuk uji realibilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (realibel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Priyatno, 2012:120).

Berikut hasil uji reliabilitas dari masing-masing variabel dengan menggunakan SPSS:

a. Variabel Konflik Peran Ganda

Tabel 4.50

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Konflik Peran Ganda Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

0,931 18

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS. Dari output perhitungan SPSS di atas dapat diketahui variabel konflik peran ganda memiliki nilai (á) > 0,60 yaitu 0,931. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan variabel konflik peran ganda dikatakan reliabel.

b. Variabel Beban Kerja

Tabel 4.51

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Beban Kerja Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

0,871 8

(44)

Dari output perhitungan SPSS di atas dapat diketahui variabel beban kerja memiliki nilai (á) > 0,60 yaitu 0,871. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan variabel beban kerja dikatakan reliabel.

c. Variabel Kinerja

Tabel 4.52

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

0,924 11

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS.

Dari output perhitungan SPSS di atas dapat diketahui variabel kinerja memiliki nilai (á) > 0,60 yaitu 0,924. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan variabel kinerja dikatakan reliabel.

D. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji normalitas

Digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut distribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili suatu populasi .

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One sample Kolmogrov – Smino. Penerapan uji Kolmogrov Smirnov jika signifikan dibawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang

(45)

secara signifikan dengan data normal buku berarti data tersebut tidak normal (Priyatno, 2012:33).

Berikut hasil uji normalitas dari masing masing variabel dengan menggunakan SPSS:

Tabel 4.53 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize

d Residual

N 55

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 6.24829099 Most Extreme Differences Absolute 0,078 Positive 0,078 Negative -0,051 Kolmogorov-Smirnov Z 0,580

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,889

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : hasil pengolahan data primer SPSS

Berdasarkan output perhitungan tabel SPSS di atas, dapat di ketahui bahwa besarnya nilai Kolmogorov-SmimovZ adalah 0,580 dan signifikan pada 0,889 lebih besar dari alpha 0,05 . Hal ini berarti bahwa terbukti distribusi residual dalam penelitian ini normal.

2. Uji Multikolineritas

Multikolinieritas digunakan untuk keadaan dimana ada hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang terbebas dari masalah multikolonieritas. Konsekuensi adanya multikolinieritas adalah koefisien korelasi

(46)

tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga. Variabel yang menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari nilai 10 (Priyatno, 2012:93).

Tabel 4.54 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

(Constant)

TotalPG 0,781 1.281

TotalBK 0,781 1.281

Sumber : hasil pengolahan data primer SPSS

Dari output perhitungan SPSS di atas dapat diketahui besarnya nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Nilai tolerance variabel konflik peran ganda dan beban kerja adalah 0,781 dan nilai VIF variabel konflik peran ganda dan beban kerja adalah 1,281. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel konflik peran ganda dan beban kerja. 3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksinya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titiktitikmenyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

(47)

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Berikut hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari output SPSS di atas dapat diketahui bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

(48)

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Berikut hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS:

Tabel 4.55

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 59,285 3,861 15,357 0,000 TotalPG -0,185 0,075 -0,328 -2,456 0,017 TotalBK -0,324 0,151 -0,286 -2,140 0,037

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS.

Dari output perhitungan SPSS di atas, maka dapat diperoleh model persamaan sebagai berikut: Y=a+b1.X1+b2.X2+e Y=59,285-0,185X1-0,324X2 Keterangan: Y = Kinerja a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari Konflik Peran Ganda b2 = Koefisien regresi dari Beban kerja

X1 = Konflik Peran Ganda X2 = Beban kerja

(49)

Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan nilai konstanta sebesar 59,285 artinya jika konflik peran ganda dan beban kerja adalah 0 (nol), maka kinerja karyawan nilainya adalah 59,285.

F. Uji Hipotesis

1. Pengujian Menyeluruh atau Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian pada uji statistik F adalah jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Berikut hasil uji statistik F pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS:

Tabel 4.56 Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 806,978 2 403,489 9,952 0,000b

Residual 2108,222 52 40,543

Total 2915,200 54

a. Dependent Variable: TotalKJ

b. Predictors: (Constant), TotalBK, TotalPG

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS.

Dari output hasil perhitungan SPSS di atas dapat diketahui nilai sig.F sebesar 0,000 yang < 0,05 artinya bahwa secara simultan atau bersama-sama konflik peran ganda dan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

(50)

karyawan. Maka hipotesis 1 (H1) yaitu konflik peran ganda dan beban kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima. 2. Pengujian Individu atau Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujian pada uji statistik t adalah jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05, maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Berikut hasil uji statistik t pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS.

Tabel 4.57 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 59,285 3,861 15,357 0,000 TotalPG -0,185 0,075 -0,328 -2,456 0,017 TotalBK -0,324 0,151 -0,286 -2,140 0,037

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS.

Dari output hasil perhitungan SPSS di atas dapat diketahui untuk variabel konflik peran ganda dengan variabel kinerja karyawan menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,185 dan nilai sig. t sebesar 0,017 yang < 0,05 artinya bahwa jika konflik peran ganda semakin tinggi maka kinerja karyawan akan semakin rendah begitu pula sebaliknya, jika konflik peran ganda menurun maka kinerja karyawan akan meningkat. Maka hipotesis 2 (H2) yaitu

(51)

konflik peran ganda berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima.

Untuk variabel beban kerja dengan variabel kinerja karyawan menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,324 dan nilai sig. t sebesar 0,037 yang < 0,05 artinya bahwa jika beban kerja semakin meningkat maka kinerja karyawan semakin rendah. Maka hipotesis 3 (H3) yaitu beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menguji tentang pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap kinerja perawat yang telah menikah di Rumah Sakit Islam Jakarta. Dari pengujian statistik yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian statistik (Uji F) dapat terlihat bahwa secara simultan (menyeluruh) semua variabel independen yaitu konflik peran ganda dan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig.F sebesar 0,000 yang < 0,05.

2. Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian statistik (Uji t) dapat terlihat bahwa secara parsial (individu) variabel independen yaitu konflik peran ganda berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Artinya bahwa jika konflik peran ganda naik maka kinerja karyawan/perawat akan

(52)

menurun, karena disaat terjadi konflik pekerjaan-keluarga cenderung mengarah kepada tidak adanya waktu untuk menjalankan kewajiban rumah tangga karena sibuk dengan pekerjaan, kurangnya kebersamaan dengan keluarga sehingga ketika mereka tiba dirumah setelah bekerja mereka merasa lelah untuk menjalankan kewajiban rumah tangga serta tekanan pekerjaan membuat mereka mudah emosi saat dirumah. Begitupula sebaliknya jika terjadi konflik keluarga-pekerjaan ini dapat mengarah pada kinerja mereka karena keluarga mengganggu tanggung jawab terhadap pekerjaan, seperti disaat bekerja mereka harus meluangkan waktu untuk keluarga, melewatkan acara kantor untuk keluarga, masalah dalam keluarga juga membuat mereka emosi saat bekerja sehingga ini mengganggu konsentrasi dan tidak optimal dalam bekerja. Oleh karena itu, pihak Rumah Sakit Islam Jakarta harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan atau penyebab terjadinya konflik peran ganda agar kinerja karyawan tidak menurun. Penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Halimah (2013) Konflik peran ganda dalam penelitian ini mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan arah regresi negatif, hal ini dapat di artikan apabila konflik peran ganda semakin meningkat, maka kinerja karyawan akan semakin menurun. 3. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian statistik (Uji t) dapat terlihat bahwa secara parsial (individu) variabel independen yaitu beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Artinya bahwa jika beban kerja naik maka kinerja karyawan/perawat akan menurun, karena disaat sedang bekerja mereka memiliki beban waktu yang cukup padat sehingga disaat

(53)

mereka sedang merawat pasien-pasiennya mereka hampir tidak ada waktu luang untuk santai. Butuh usaha mental dalam menangani berbagai macam keluhan penyakit yang diderita pasien-pasien tersebut karena setiap pasien mempunyai penyakit yang berbeda-beda dengan pasien lainnya. Pekerjaan mereka pun memiliki resiko yang cukup tinggi, apabila kondisi pasien sering berubah-ubah mereka merasa kebingungan dengan kondisi pasien yang tidak stabil. Maka dari itu mereka dituntut agar dapat bekerja dengan baik dan tidak melakukan kesalahan dalam merawat pasien. Pihak Rumah Sakit Islam Jakarta harus memperhatikan beban kerja yang diberikan kepada karyawan/perawat agar tidak terlalu tinggi sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dan tidak tertekan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSIJP  b.  Gambaran Tugas
Tabel 4.53  Uji Normalitas
Tabel 4.54  Uji Multikolinieritas
Tabel 4.56  Hasil Uji Statistik F
+2

Referensi

Dokumen terkait

37 DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar -Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Lokasi Kegiatan :

Bermula dari masa anak-anak terus berkembang menjadi seorang remaja, yang tidak banyak bergantung lagi pada orangtua, mereka akan lebih mengandalkan diri sendiri

selanjutnya, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat mengubah paradigma di masyarakat tentang daun putri malu sebagai tanaman semak belukar menjadi tanaman obat

pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidakoptimalan Opini BPK pada Laporan Keuangan Pemerintah

Hasil pengolahan data TRMM selama 24 bulan terakhir (Oktober 2008 - September 2010) menunjukkan bahwa kejadian hujan dengan curah hujan lebih dari 60 mm/3 jam

15.Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji,

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kontrol diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe, dapat