• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai “Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi Sektor Publik (Studi pada Pengguna Website Sistem Pengadaan Secara Elektronik)”. Pembahasan hasil penelitian ini dimulai dari karakteristik responden, perhitungan validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif variabel penelitian, dan kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

4.1 Hasil Pengumpulan Data

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan 160 kuesioner. Kuesioner penelitian ini disebarkan dengan bantuan seorang pegawai atau lebih yang bersedia menjadi koordinator kuesioner pada setiap Unit Layanan Pengadaan (ULP). Responden ULP dalam penelitian ini adalah pegawai pada berbagai tingkatan yang bekerja di ULP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ULP Sleman, ULP Kota Yogyakarta, dan ULP RSUP Dr. Sardjito, beserta penyedia barang/jasa di keempat ULP tersebut. Responden penyedia barang/jasa diperoleh pada saat responden tersebut datang ke masing-masing ULP dimana mereka terdaftar.

Rincian pengiriman dan pengembalian kuesioner dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 4.1.

(2)

Tabel 4.1.

Rincian Pengembalian Kuisioner

No. Responden Kuesioner

didistribusikan

Kuesioner Kembali

Kuesioner Diolah

1. ULP Provinsi DIY 5 5 5

2. ULP Sleman 10 6 6

3. ULP Kota Yogyakarta 50 20 19

4. ULP RSUP Dr. Sardjito 10 9 9

5. Penyedia Provinsi DIY 10 2 2

6. Penyedia Sleman 15 9 8

7. Penyedia Kota Yogyakarta 50 19 14

8. Penyedia RSUP Dr. Sardjito 10 10 9

Total 160 78 72

% 100% 48,8% 45%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari total 160 kuesioner yang disebarkan, yang kembali adalah 78 kuesioner dan yang dapat diolah adalah 72 kuesioner. Kuesioner yang dapat diolah tersebut terdiri dari 39 pegawai ULP dan 33 penyedia barang/jasa.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Responden Pegawai Unit Layanan Pengadaan

Kuesioner yang tidak memenuhi syarat atau tidak dapat dianalisis dikarenakan adanya pertanyaan yang tidak dijawab atau adanya jawaban ganda sehingga tidak masuk dalam tahap olah data. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 72 reponden maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhirnya seperti yang disajikan pada Tabel 4.2.

(3)

Tabel 4.2.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pendidikan Terakhir Sleman Kota Yogyakarta RSUP Dr. Sardjito Provinsi DIY Total Jenis Kelamin Laki-laki 4 17 3 3 27 69% Perempuan 2 2 6 2 12 31% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100% Usia < 20 tahun 0 0 0 0 0 0% 20-29 tahun 1 0 0 0 1 3% 30-40 tahun 3 10 1 0 14 36% > 40 tahun 2 9 8 5 24 62% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100% Pendidikan Terakhir SMP sederajat 0 0 0 0 0 0% SMA sederajat 0 0 5 0 5 13% Diploma sederajat 2 2 2 3 9 23% S1 3 12 2 2 19 49% S2 1 5 0 0 6 15% S3 0 0 0 0 0 0% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan responden di ULP Sleman, ULP Kota Yogyakarta, ULP RSUP Dr. Sardjito, dan ULP Povinsi DIY sebagian besar adalah laki-laki, yaitu sebanyak 27 responden atau 69% dan perempuan sebanyak 12 responden atau 39%. Usia yang paling mendominasi adalah diatas 40 tahun (>40 tahun) sebanyak 24 responden atau 62%. Pendidikan terakhir yang ditempuh responden mayoritas adalah Strata 1 (S1) sebanyak 19 responden atau 49%.

Karakteristik responden ULP selanjutnya diklasifikasikan lebih rinci berdasarkan jabatan, status kepegawaian, mulai bergabung, dan kepemilikan sertifikat pengadaan yang disajikan pada Tabel 4.3.

(4)

Tabel 4.3.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan, Status Kepegawaian, Mulai Bergabung, dan Kepemilikan Sertifikat Pengadaan

Sleman Kota Yogyakarta RSUP Dr. Sardjito Provinsi DIY Total Jabatan Kepala 0 0 0 0 0 0% Sekretariat 0 2 1 5 8 21% Staff Pendukung 1 2 0 3 8% Anggota Pokja/ Panitia Pengadaan 5 14 5 0 24 62% Lain-lain 0 1 3 0 4 10% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100% Status kepegawaian PNS 5 16 8 5 34 87% Honorer 1 3 1 0 5 13% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100% Mulai bergabung ≤ 2010 0 8 6 0 14 36% 2011 3 4 2 0 9 23% 2013 1 1 1 0 3 8% 2012 0 3 0 0 3 8% 2014 2 3 0 5 10 26% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100% Kepemilikan sertifikat pengadaan Punya 5 17 8 5 35 90% Tidak 1 2 1 0 4 10% Jumlah Responden 6 19 9 5 39 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki jabatan sebagai anggota kelompok kerja (pokja)/panitia pengadaan sebanyak 24 orang atau 62%. Berdasarkan status kepegawaian, sebagian besar responden adalah PNS, yaitu sebanyak 34 orang atau 87%. Mayoritas responden mulai bergabung dengan ULP adalah kurang dari atau sama dengan tahun 2010 (≤2010). Pada ULP Provinsi DIY, semua responden mulai bergabung pada tahun 2014 karena semua pegawai fungsional yang berjumlah kurang lebih 6 orang baru

(5)

mulai dibentuk pada tahun tersebut. Berdasarkan kepemilikan sertifikat pengadaan, sebanyak 35 orang atau 90% memilikinya karena anggota pokja/panitia pengadaan diharuskan memiliki sertifikat tersebut untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa.

4.2.2 Responden Penyedia Barang/Jasa

Dari responden penyedia barang/jasa, terdapat 33 kuesioner yang datanya dapat diolah. Klasifikasi identitas responden berikut ini merupakan klasifikasi umum yang pertanyaannya sama dengan klasifikasi pada responden pegawai ULP. Berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhirnya maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan pada Tabel 4.4.

(6)

Tabel 4.4.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pendidikan Terakhir Sleman Kota Yogyakarta RSUP Dr. Sardjito Provinsi DIY Total Jenis Kelamin Laki-laki 8 14 9 2 33 100% Perempuan 0 0 0 0 0 0% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100% Usia < 20 tahun 0 0 0 0 0 0% 20-29 tahun 1 2 0 0 3 9% 30-40 tahun 3 10 1 2 16 48% > 40 tahun 4 2 8 0 14 42% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100% Pendidikan Terakhir SMP sederajat 1 0 0 0 1 3% SMA sederajat 3 12 9 2 26 79% Diploma sederajat 2 2 0 0 4 12% S1 2 0 0 0 2 6% S2 0 0 0 0 0 0% S3 0 0 0 0 0 0% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, responden penyedia barang/jasa yang terdaftar atau bergabung di ULP Sleman, ULP Kota Yogyakarta, ULP RSUP Dr. Sardjito, dan ULP Povinsi DIY seluruhnya adalah laki-laki, yaitu sebanyak 33 responden atau 100%. Usia yang paling mendominasi adalah 30-40 tahun sebanyak 16 responden atau 48%. Pendidikan terakhir yang ditempuh responden mayoritas adalah SMA atau yang sederajat sebanyak 26 responden atau 79%.

Karakteristik responden penyedia barang/jasa juga diklasifikasikan lebih rinci berdasarkan tipe perusahaan dimana responden bekerja, jabatan, lama keikutsertaan dalam pengedaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement), dan frekuensi keikutsertaan dalam e-procurement.

(7)

Tabel 4.5.

Klasifikasi Responden BerdasarkanTipe Perusahaan, Jabatan, Lama Keikutsertaan dan Frekuensi Keikutsertaan dalam E-procurement

Sleman Kota Yogyakarta RSUP Dr. Sardjito Provinsi DIY Total Tipe Perusahaan Pemasok barang 2 5 6 0 13 39% Pekerjaan konstruksi 2 3 2 2 9 27% Pemasok barang dan pekerjaan konstruksi 4 4 1 0 9 27% Jasa Konsultasi 0 2 0 0 2 6% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100% Jabatan Direktur 0 0 0 0 0 0% Supervisor 0 1 0 0 1 3% Staff 7 13 7 2 29 88% Lain-lain 1 0 2 0 3 9% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100% Lama keikutsertaan dalam e-procurement < 1 tahun 2 3 1 0 6 18% > 1 tahun 6 11 8 2 27 82% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100% Frekuensi keikutsertaan dalam e-procurement < 5 kali 2 2 1 2 7 21% > 5 kali 6 12 8 0 26 79% Jumlah Responden 8 14 9 2 33 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden penyedia barang/jasa dalam penelitian ini sebagian besar berasal dari tipe perusahaan pemasok barang, yaitu sebanyak 13 responden atau 39%. Menurut jabatannya, 88% atau 29 responden memiliki jabatan sebagai staff perusahaan. Lama keikutsertaan responden sebagian besar adalah lebih dari setahun (>1 tahun), yaitu sebanyak 27 responden atau 82%. Frekuensi keikutsertaan responden yang lebih

(8)

dari 5 kali (>5 kali) dilakukan oleh 26 responden dari total 33 responden penyedia atau sebesar 79%.

4.3 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas 4.3.1 Uji Validitas

Penelitian ini menggunakan convergency validity dan discriminant validity dalam menguji validitas. Convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item skor/ komponen skor dengan konstruk skor yang dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Fornnel dan Larcker (1981) merekomendasikan nilai AVE harus lebih besar 0,50.

Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk (dapat dilihat di lampiran). Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Selain itu, cara untuk menilai discriminant validity adalah dengan membandingkan nilai square root of Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik (Fornell dan Larcker, 1981).

(9)

Tabel 4.6.

Item Loadings dan Average Variance Extracted (AVE)

Konstruk Items Loading AVE Konstruk Items Loading AVE

Kualitas Sistem KS1 0.851 0.656 Kualitas Pelayanan KP1 0.851 0.656 KS2 0.882 KP2 0.915 KS3 0.831 KP3 0.827 KS4 0.805 KP4 0.828 KS5 0.819 KP5 0.904 KS6 0.879 KP6 0.778 KS7 0.551 KP7 0.643 Kualitas Informasi KI1 0.734 0.709 KP8 0.694 KI2 0.695 Kepuasan Pengguna KEP1 0.958 0.923 KI3 0.837 KEP2 0.968 KI4 0.923 KEP3 0.955 KI5 0.918 Efektivitas Sistem Informasi EF1 0.914 0.889 KI6 0.914 EF2 0.950 EF3 0.954 EF4 0.952 Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 2.0, 2015

Tabel di atas menjelaskan bahwa AVE pada konstruk Kualitas Sistem (KS), Kualitas Informasi (KI), Kualitas Pelayanan (KP), Kepuasan Pengguna (KEP), dan Efektivitas Sistem Informasi (EF) telah menghasilkan AVE dan loading factor lebih dari 0,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity.

Tabel 4.7.

Correlation of the Laten Variabel dan Square Roots of AVE

EF KI KEP KP KS EF 0.943 KI 0,494 0.842 KEP 0,639 0,712 0.961 KP 0,445 0,632 0,682 0.810 KS 0,481 0,372 0,519 0,467 0.809

(10)

Dari hasil penelitian pada data yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Akar AVE konstruk Kualitas Sistem (KS) sebesar 0,809 lebih tinggi daripada korelasi antara Kualitas Sistem (KS) dengan Kepuasan Pengguna (KEP) sebesar 0,519. Akar AVE konstruk Kualitas Informasi (KI) sebesar 0,842 lebih tinggi daripada korelasi antara Kualitas Informasi (KI) dengan Kepuasan Pengguna (KEP) sebesar 0,712. Akar AVE konstruk Kualitas Pelayanan (KP) sebesar 0,810 lebih tinggi daripada korelasi antara Kualitas Pelayanan (KP) dengan Kepuasan Pengguna (KEP) sebesar 0,682. Akar AVE konstruk Kepuasan Pengguna (KEP) sebesar 0,961013 lebih tinggi daripada korelasi antara Kepuasan Pengguna (KEP) dengan Efektivitas Sistem Informasi (EF) sebesar 0,639. Dengan demikian, dari hasil diatas dapat dikatakan bahwa keseluruhan konstruk pada data memiliki discriminant validity yang tinggi.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Dalam Partial Least Square (PLS), uji reliabilitas diukur dengan dua kriteria, yaitu composite reliability dan cronbach alpha dari blok indikator yang mengukur konstruk. Untuk menilai tingkat reliabilitas yang dapat diterima maka nilai composite reliability harus > 0,70 dan nilai cronbach alpha ≥ 0,60.

Tabel 4.8.

Nilai Composite Reliability

Konstruk Composite Reliability Cronbachs Alpha Efektivitas Sistem Informasi 0,969955 0,958722

Kualitas Informasi 0,935317 0,915181

Kepuasan Pengguna 0,973146 0,958656

Kualitas Pelayanan 0,938023 0,924487

Kualitas Sistem 0,929191 0,910081

(11)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat diamati bahwa semua konstruk atas seluruh peryataan dalam kuesioner pada item-item pernyataan pada variabel Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pengguna, dan Efektivitas Sistem Infromasi memiliki nilai composite reliability > 0,70 dan nilai cronbach alpha ≥ 0,60. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh konstruk memiliki reliabilitas yang baik.

4.4 Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden telah direkapitulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui “Pengaruh Kepuasan Pengguna Terhadap Efektivitas Sistem Informasi (Studi Pada Pengguna Website Sistem Pengadaan Secara Elektronik)”. Analisis data ini melalui dua tahap, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

a. Variabel Kualitas Sistem

Kualitas Sistem terdiri dari 7 indikator dengan indikator konstruknya, yaitu KS1, KS2, KS3, KS4, KS5, KS6, dan KS7. Jawaban responden untuk variabel Kualitas Sistem dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9.

Penilaian Responden terhadap Kualitas Sistem

Variabel Mean Kategori

KS1 4,7 Setuju KS2 4,8 Setuju KS3 4,8 Setuju KS4 4,6 Setuju KS5 4,9 Setuju KS6 4,9 Setuju KS7 4,3 Setuju

Kualitas Sistem 4,7 Setuju

(12)

Berdasarkan tabel di atas, dari 72 responden diketahui sebagian besar responden menilai setuju terhadap pernyataan pada indikator kualitas sistem. Indikator ketujuh (KS7) memiliki angka yang paling rendah karena mayoritas responden menganggap kehandalan sistem website SPSE masih sering error. b. Variabel Kualitas Informasi

Kualitas Informasi terdiri dari 6 indikator dengan indikator konstruknya, yaitu KI1, KI2, KI3, KI4, KI5, KI6, dan KI7. Jawaban responden untuk variabel Kualitas Informasi dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10.

Penilaian Responden terhadap Kualitas Informasi

Variabel Mean Kategori

KI1 4,9 Setuju KI2 4,7 Setuju KI3 4,9 Setuju KI4 4,9 Setuju KI5 4,9 Setuju KI6 4,9 Setuju

Kualitas Informasi 4,9 Setuju Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dari 72 responden diketahui mayoritas responden menilai kualitas informasi yang terdapat di website SPSE baik dengan tingkat jawaban setuju (mean = 4,9).

c. Variabel Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan terdiri dari 8 indikator dengan indikator konstruknya, yaitu KP1, KP2, KP3, KP4, KP5, KI6, KP7, dan KI8. Jawaban responden untuk variabel Kualitas Pelayanan dapat dilihat pada Tabel 4.11.

(13)

Tabel 4.11.

Penilaian Responden terhadap Kualitas Pelayanan

Variabel Mean Kategori

KP1 4,9 Setuju KP2 5 Setuju KP3 4,7 Setuju KP4 4,9 Setuju KP5 4,9 Setuju KP6 4,7 Setuju KP7 4,5 Setuju KP8 4,5 Setuju

Kualitas Pelayanan 4,8 Setuju Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dari 72 responden diketahui mayoritas responden menilai kualitas pelayanan dari pihak LPSE sudah sangat baik (mean = 4,8). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa terbantu dengan pelayanan yang diberikan pihak LPSE ketika responden mengalami masalah dengan website SPSE.

d. Variabel Kepuasan Pengguna

Kepuasan Pengguna terdiri dari 3 indikator dengan indikator konstruknya, yaitu KEP1, KEP2, dan KEP3. Jawaban responden untuk variabel Kepuasan Pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12.

Penilaian Responden terhadap Kepuasan Pengguna

Variabel Mean Kategori

KEP1 4.8 Setuju

KEP2 4.7 Setuju

KEP3 4.8 Setuju

Kepuasan Pengguna 4.8 Setuju

(14)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui mayoritas responden setuju dengan pernyataan pada variabel kepuasan pengguna dengan tingkat mean sebesar 4,8. 72 responden sebagai pengguna akhir merasapuas dengan website SPSE.

e. Variabel Efektivitas Sistem Informasi

Efektivitas Sistem Informasi terdiri dari 4 indikator dengan indikator konstruknya, yaitu EF1, EF2, EF3, dan EF4. Jawaban responden untuk variabel Efektivitas Sistem Informasi dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13.

Penilaian Responden terhadap Efektivitas Sistem Informasi

Variabel Mean Kategori

EF1 4.8 Setuju

EF2 4.8 Setuju

EF3 4.8 Setuju

EF4 4.7 Setuju

Efektivitas Sistem Informasi 4.8 Setuju Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas, diketahui mayoritas responden menilai website SPSE merupakan sistem informasi yang efektif dalam menunjang pekerjaan mereka. Dari 72 responden, rata-rata setuju pada pernyataan dalam variabel efektivitas sistem informasi dengan tingkan mean 4,8.

4.5 Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software SmartPLS untuk mengevaluasi model struktural (inner model). Empat hipotesis yang telah dikemukakan pada bab dua diuji dengan melihat path coefficient yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan uji T-statistik dari hasil inner weight yang dapat dilihat pada Tabel 4.14. Apabila nilai positif maka terdapat pengaruh positif

(15)

begitu pula jika nilai yang dihasilkan adalah negatif maka terdapat pengaruh negatif antar variabel yang diuji.

Gambar 4.1. Path Coefficient

Tabel 4.14. Uji Hipotesis

Hipotesis Jalur Path coefficients

(mean of subsample) T-Statistik

H1 KS → KEP 0.212921 2.081533

H2 KI → KEP 0.417083 4.049009

H3 KP → KEP 0.326244 2.289695

H4 KEP → EF 0.619908 6.540721

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 2.0, 2015

Untuk melihat signifikansi antar variabel, peneliti membandingkan nilai T-statistik dengan T-tabel. Jika nilai T-T-statistik lebih tinggi daripada nilai T-tabel (1,64), hal tersebut dapat membuktikan adanya pengaruh signifikan antar variabel yang diuji.

(16)

Berdasarkan hasil pengujian, nilai T-statistik pada semua hubungan antar variabel yang diujikan menunjukkan nilai yang lebih besar daripada nilai T-tabel. Angka pada T-statistik terdiri dari angka 2,081533 sampai dengan 6,540721 lebih besar dari 1,64 (T-tabel) sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.

Untuk menguji hipotesis juga dilakukan pengujian untuk melihat R-square dari model penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SmartPLS, dihasilkan R-square sebagai berikut:

Tabel 4.15. R-Square

Konstruk R-Square

Efektivitas Sistem Informasi 0,408336

Kualitas Informasi

Kepuasan Pengguna 0,632225

Kualitas Pelayanan Kualitas Sistem

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 2.0, 2015 Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan:

1. R-square yang dihasilkan untuk variabel laten Efektivitas Sistem Informasi adalah sebesar 0,408336. Sesuai dengan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa kepuasan pengguna dari implementasi website SPSE memiliki kemampuan prediksi efektivitas sistem informasi sebesar 40,8%. 2. R-square yang dihasilkan untuk variabel laten Kepuasan Pengguna adalah

sebesar 0,632225. Sesuai dengan hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan dari implementasi website SPSE memiliki kemampuan untuk memprediksi kepuasan pengguna sistem informasi tersebut sebesar 63,2%.

(17)

4.5.1 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat hasil analisis data terhadap hipotesis yang telah dibentuk sebelumnya. Hasil pengujian hipotesis-hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

a. H1: Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan. Setelah dilakukan pengujian hipotesis pertama atas data responden yang ada, diperoleh hasil bahwa pengujian hipotesis pertama terbukti secara signifikan. Hal tersebut terjadi karena pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna pada data memiliki nilai T-statistik diatas 1,64, yaitu sebesar 2,081533 dan nilai koefisien (original sample of estimate) positif sebesar 0,214002 yang menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa H1 dapat diterima.

b. H2: Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna. Setelah dilakukan pengujian hipotesis kedua atas data responden yang ada, diperoleh hasil bahwa pengujian hipotesis kedua terbukti secara signifikan. Hal tersebut terjadi karena pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna pada data memiliki nilai T-statistik diatas 1,64, yaitu sebesar 4,049009 dan nilai koefisien (original sample of estimate) positif sebesar 0,440521 yang menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa H2 dapat diterima.

(18)

c. H3: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna. Setelah dilakukan pengujian hipotesis ketiga atas data responden yang ada, diperoleh hasil bahwa pengujian hipotesis ketiga terbukti secara signifikan. Hal tersebut terjadi karena pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna pada data memiliki nilai T-statistik diatas 1,64, yaitu sebesar 2,289695 dan nilai koefisien (original sample of estimate) positif sebesar 0,303718 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa H3 dapat diterima.

d. H4: Kepuasan Pengguna berpengaruh positif terhadap Efektivitas Sistem Informasi.

Setelah dilakukan pengujian hipotesis keempat atas data responden yang ada, diperoleh hasil bahwa pengujian hipotesis keempat terbukti secara signifikan. Hal tersebut terjadi karena pengaruh kepuasan pengguna terhadap efektivitas sistem informasi pada data memiliki nilai T-statistik diatas 1,64, yaitu sebesar 6,540721 dan nilai koefisien (original sample of estimate) positif sebesar 0,639012 yang menunjukkan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa H4 dapat diterima.

4.6 Ringkasan Hasil Penelitian

Hasil pada penelitian ini mendukung keempat hipotesis yang diajukan. Ringkasan hasil pengujian keempat hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.16.

(19)

Tabel 4.16.

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

H Deskripsi β t Keterangan

H1 Kualitas Sistem berpengaruh positif

terhadap Kepuasan Pengguna 0,214 4,049009 Diterima H2 Kualitas Informasi berpengaruh positif

terhadap Kepuasan Pengguna. 0,441 6,540721 Diterima H3 Kualitas Pelayanan berpengaruh positif

terhadap Kepuasan Pengguna. 0,304 2,289695 Diterima H4 Kepuasan Pengguna berpengaruh positif

terhadap Efektivitas Sistem Informasi. 0,639 2,081533 Diterima Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian H1 mengindikasikan bahwa Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai organisasi yang ditunjuk pemerintah untuk mengembangkan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) harus menjaga maupun meningkatkan kualitas sistemnya. Sistem teknologi informasi yang dianggap penggunanya memuaskan memiliki karakteristik seperti dapat diandalkan (reliability), memiliki navigasi (navigation) yang mudah digunakan, memiliki waktu respon (response time) yang cepat, sistem yang aman (system security), keberadaan sistem (system availability), fungsionalitas (functionality), dan bebas dari kesalahan transaksi (error free transaction). Hasil penelitian pada hipotesis pertama ini mendukung penelitian Istianingsih dan Utami (2009) serta Ramdan et al. (2014) yang menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir sistem informasi.

(20)

Kualitas informasi merupakan salah satu prediktor utama yang menentukan kepuasan pengguna sistem informasi. Pengelola website Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) perlu mengupayakan untuk menyediakan informasi yang lengkap (completeness), format yang baik (format), informasi yang akurat (accuracy), dan terkini (currency), untuk membantu pihak yang menggunakan website tersebut dalam menunjang pekerjaannya. Jika pengguna dapat memanfaatkan informasi yang disediakan maka pengguna sistem informasi tesebut akan merasa puas. Hasil pada hipotesis kedua ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu dan Wang (2006), Livari (2005), serta Seddon dan Kiew (1996), yang menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pengguna akhri sistem informasi.

Pihak Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) selaku pengelola Sistem Pengadaan Secara Elektronik di organisasi sektor publik di Indonesia perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang dirasakan pengguna website SPSE, yaitu Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau perusahaan penyedia barang/jasa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi yang berorientasi pada kepuasan penggunanya. Konsep kualitas pelayanan dalam penelitian ini merupakan tahapan dimana pihak LPSE berinteraksi dengan pengguna website SPSE sebagai suatu bentuk pelayanan interpersonal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Istianingsih dan Wiwiek (2009) serta Wang dan Tang (2003) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir sistem informasi.

(21)

Suatu sistem informasi dianggap memuaskan oleh penggunanya apabila penggunaan sistem informasi tersebut dapat bermanfaat dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Sistem informasi yang efektif dapat diukur dengan peningkatan efektivitas dalam menyelesaikan pekerjaan, meningkatkan pembuatan keputusan, meningkatkan tanggung jawab, dan meningkatkan kinerja divisi dimana pengguna sistem informasi tersebut bekerja. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Gupta et al. (2007) yang menyatakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi.

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan hasil solusi numerik pengaruh pH, Cr(III) dan Cu(II) terhadap jerapan U(VI) ke dalam asam humat dengan percobaan

Perseroan mengajukan usul kepada RUPST untuk menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2020 termasuk didalamnya Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Direksi mengenai

Bab III berisi tentang proses pembelajaran biola pada remaja di Gereja Pugeran yang meliputi pelaksanaan pembelajaran, materi yang harus diajarkan, cara

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Chest pass merupakan passing yang sangat penting dalam permainan bola basket dan juga passing ini adalah passing yang

pengembangannya karena pada penelitian ini hanya sampai pada tahap keempat model ADDIE, sehingga perlu dilakukan tahap evaluasi untuk hasil penelitian yang lebih

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat delapan tupoksi dari 10 tupoksi TN yang penjabaran pelaksanaannya berupa pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan

Oleh karena itu, menurut penulis penghapusan kewajiban pajak kenderaan sepeda motor ini jika diterapkan tidaklah sesuai dengan kaidah ma‫܈‬la‫ۊ‬ah mursalah yang

Dengan adanya jumlah Infak yang ditetapkan bagi calon jemaah Haji kota Palopo, maka timbullah keinginan penulis untuk mengkaji dan meneliti mengenai Infak Haji yang diputuskan