Jaringan Komunikasi dan Data
#4 Physical Layer
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Physical Layer
The physical layer is responsible for movements of
individual bits from one hop (node) to the next.
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Types of Media
•
There are three basic forms of
network media. The physical layer
produces the representation and
groupings of bits for each type of
media as:
•
Copper cable: The signals are
patterns of electrical pulses.
•
Fiber-optic cable: The signals
are patterns of light.
•
Wireless: The signals are
patterns of microwave
transmissions.
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Physical Layer
•
Transmission Mode
•
Encoding
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Asynchronous Transmission
Asynchronous
• Data dikirim per karakter
• Diwali dengan bit start dan diakhiri dengan bit stop
• Jarak antar karakter bebas (tidak diatur) • Panjang karakter bisa 5, 6, 7, 8 bit
• Panjang stop bit bisa 1 hingga 2 bit
• Bisa menambahkan bit paritas genap atau ganjil (untuk eror detection) • Contoh: RS-232
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Synchronous Serial Transmission
Synchronous
• Diawali dan diakhiri dengan karakter Flag
• Panjang karakter tetap dan berurutan
• Menuntut kualitas saluran sangat baik (kualitas minimal, jika tidak
terjadi pergeseran waktu dan lain-lain
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Sinkronisasi
•
Pada transmisi data dilayer fisik, selain modulasi diperlukan
kemampuan untuk sinkronisasi, yaitu teknik mendapatkan bit
disuatu sinyal yang melibatkan masalah waktu pengambilan sampel
dari sinyal, format suatu karakter dan format paket.
•
Sinkronisasi adalah suatu proses menyerempakkan (menyinkronkan)
clock yang beroperasi pada semua perangkat telekomunikasi.
•
Tujuan sinkronisasi pada jaringan digital adalah sebagai usaha untuk
memperkecil slip (controlled slip) pada jaringan, sehingga degradasi
karena laju slip dapat dijaga pada tingkat yang dapat diterima
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Urutan pengerjaan sinkronisasi
1. Sinkronisasi bit
Ditandai awal dan akhir untuk masing-masing bit
2. Sinkronisasi karakter/kata
Ditandai awal dan akhir untuk masing-masing karakter/ satuan kecil
lainnya dari data
3. Sinkronisasi blok/pesan
Ditandai awal dan akhir dari satuan besar data. Untuk pesan yang besar,
dibagi-bagi menjadi beberapa blok kemudian baru dikirimkan
pengurutan blok-blok yang telah dibagi tersebut adalah tugas dari
timing. Sedangkan pengaturan level sinyal adalah tugas dari sintaks dan
untuk melihat arti dari pesan adalah tugas dari semantik
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Sinkronisasi Bit
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 ... 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
FLAG data FLAG
Zero bit insertion Zero bit deletion PISO TxC RxC SIPO 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 ... 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
Flag DATA Flag
Zero bit insertion
▪ Jika masalah pengkodean saluran sudah bisa dianggap selesai, maka ururan selanjutnya adalah bagaimana penerima mendapatkan data yang ditujukan kepadanya dari sinyal yang dikirim
▪ Pada dasarnya layer fisik harus mampu memisahkan bit demi bit yang terkodekan di sinyal yang diterima ▪ Proses ini disebut sinkronisasi bit
•Untuk mendapatkan bit yang terdapat pada sinyal berubah-ubah dengan cepat, dilakukan teknik sampling sinyal dengan jumlah sampel beberapa kali dari laju data
•Semakin banyak jumlah sampel, maka akan semakin akurat prediksi bit yang didapat apakah bit ‘0’ atau bit ‘1’ dengan konsep sederhana ‘mayoritas menentukan hasil’, jika mayoritas bit di suatu perioda sampling (sepanjang slit pada laju bit pengirim) cenderung ke bit tertentu, maka dianggap bit tersebut diterima
•Pada sistem RS-232, umum dilakukan sampling sebesar 8x, 16x, atau 64x dari laju data pengirim
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Sinkronisasi Karakter
▪ Setelah mendapatkan bit-bit informasi, maka tugas selanjutnya adalah mendapatkan set bit yang membentuk karaternya
▪ Tugas ini sangat penting dikarenakan salah memilih posisi bit dalam karakter akan memberikan karakter lain yang berbeda artinya sama sekali
Contoh: diterima 0011000101
▪ Jika dibaca sebagai MSB dari bit paling kiri, maka akan didapatkan karakter ASCII 31h (angka 1)
▪ Jika dibaca sebagai MSB mulai dari bit kedua dari kiri, maka akan didapatkan karakter ASCII 62h (huruf b)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F 0x NUL SOH STX ETX EOT ENQ ACK BEL BS TAB LF VT FF CR SO SI 1x DLE DC1 DC2 DC3 DC4 NAK SYN ETB CAN EM SUB ESC FS GS RS US 2x space ! " # $ % & ' ( ) * + , - . / 3x 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 : ; < = > ? 4x @ A B C D E F G H I J K L M N O 5x P Q R S T U V W X Y Z [ \ ] ^ _ 6x ` a b c d e f g h i j k l m n o 7x p q r s t u v w x y z { | } ~ DEL
SYN NUL NUL NUL STX R J G H K L I Y H K L S J H F U Y U W I E ETX NUL NUL NUL SYN SYN 16 00 00 00 02 52 4A 47 48 4B 4C 53 …..45 03 00 00 00 16 16
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
▪ Digunakan karakter SYN sebagai penanda mulainya bit dari suatu karakter ▪ Cara kerjanya relatif sederhana:
▪ Penerima akan mencari (hunting) karakter SYN dalam urutan bit yang diterimanya
▪ Akan dicocokkan 8 bit pertama yang dimulai dari bit ‘0’ (kondisi ini disebut memasuki mode hunting) ▪ Jika cocok, maka 8 bit tersebut ditetapkan sebagai karakter pertama
▪ Jika tidak cocok, maka akan mencari bit ‘0’ berikutnya untuk selanjutnya melakukan hunting lagi ▪ Disediakan 2 atau 3 karakter SYN untuk berjaga-jaga jika terlewat menerima karakter SYN pertama
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Sinkronisasi Frame
▪ Terdapat dua jenis sinkronisasi frame:
▪ Untuk data dapat dibaca (teks), mengandung informasi yang hanya terdiri dari karakter-karakter huruf, angka dan karakter lain (umumnya merupakan karakter ASCII 00h s/f 7Fh ➔ cukup digunakan karakter STX dan ETX
▪ Untuk data biner, mengandung informasi yang menggunakan semua kombinasi ASCII (data gambar, suara dan data-data lain yang dikodekan dari 00h s/d FFh) ➔ menggunakan karakter DLE STX dan DLE ETX
▪ Setelah mendapatkan karakter-karakter didapat masalah baru, yaitu karakter mana yang merupakan informasi (frame data) dan mana yang merupakan karakter random yang ditambahkan sistem transmisi (pada komunikasi sinkron) atau noise yang kebetulan memenuhi syarat untuk dibaca sebagai suatu karakter (pada komunikasi asinkron)
▪ Pada prinsipnya, suatu deretan karakter yang mengandung informasi diapit karakter-karakter khusu sebagai penanda, karakter tersebut adalah STX sebagai tanda awal frame dan ETX sebagai tanda akhir frame
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
▪ Jika pesan terdiri dari
beberapa karakter
(frame informasi),
maka selain
melakukan
sinkronisasi bit dan
karakter, penerima
juga harus bisa
menentukan awal dan
akhir tiap frame.
▪ Karakter kontrol yang
digunakan untuk
sinkronisasi frame:
STX, ETX, dan DLE
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Data Element and Signal Element
▪ Didalam komunikasi data , tujuan kita adalah
mengirimkan elemen data. Data elemen adalah entitas terkecil yang dapat
merepresentasikan bagian dari informasi, yaitu bit.
▪ Didalam komunikasi data digital, sinyal elemen membawa data elemen ▪ Dalam kata lain, data
elemen adalah apa yang ingin dikirim sedangkan sinyal elemen adalah sinyal yang membawa data
tersebut.
▪ Ratio (r) adalah jumlah dari data elemen yang dibawa oleh sinyal elemen
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Data rate vs Signal Rate
•
where
N is the data rate (bps); c is the
case factor, which varies for each case;
S is the number of signal elements; and
r is the previously defined factor.
▪ The data rate defines the number of data elements (bits) sent in 1s. The unit is
bits
per second (bps).
▪ The signal rate is the number of signal elements sent in 1s. The unit is the
baud.
▪ The data rate is sometimes called the bit rate; the signal rate is sometimes called
the pulse rate, the modulation rate, or the baud rate.
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Example
•
A signal is carrying data in which one data element is encoded as
one signal element (r=1). If the bit rate is 100 kbps, what is the
average value of the baud rate if c is between 0 and 1?
•
Solution
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Non Return to Zero
▪ In NRZ-L the level of the voltage determines the value of the bit. In NRZ-I the inversion or
the lack of inversion determines the value of the bit.
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Biphase: Manchester and Differential Manchester
▪ In Manchester and differential Manchester encoding, the transition at the middle of the bit is used for synchronization.
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Bipolar and Pseudoternary
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Scrambling
▪ Biphase schemes that are suitable for dedicated links between stations in a LAN are not suitable for long-distance communication because of their wide bandwidth requirement.
▪ The combination of block coding and NRZ line coding is not suitable for long-distance encoding either, because of the DC component.
▪ Bipolar AMI encoding, on the other hand, has a narrow bandwidth and does not create a DC component. However, a long sequence of 0s upsets the synchronization.
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
B8ZS
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
HDB3
HDB3 substitutes four consecutive zeros with 000V or B00V depending on the
number of nonzero pulses after the last substitution
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Gangguan Pada Transmisi Data
•
Noise (Derau)
•
Inter Symbol Interference (ISI)
•
Distorsi
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Noise
Thermal Noise
Impulse Noise
Cross Talk
Intermodulation
Noise
Crosstalk is the
effect of one wire on the other. One wire
acts as a sending antenna and the
other as the receiving antenna
Thermal noise is the
random motion of electrons in a wire which creates an
extra signal not originally sent by the
transmitter.
Impulse noise is a
spike (a signal with high energy in a very
short time) that comes from power lines, lightning, and
so on Intermodulation noise, which is caused by non-linearity in communication devices.
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Thermal Noise
Np = k . T . B
The power available from thermal noise is
where
Np = Noise power (W)
K = Botlzmann’s constant = 1.38 x 10
-23
(J/Kº)
T = the effective system noise temperature (Kº)
B = the effective system bandwidth (Hz)
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Inter-Symbol Interference
▪ Terjadi interferensi antara simbol-simbol yang berdekatan
(adjacent)
▪ Terjadi karena adanya multipath propagation dan keterbatasan BW
▪ Dapat diatasi dengan: memperlambat pengiriman simbol,
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Distortion
▪ Distortion means that the signal changes its form or shape.
▪ Distortion can occur in a composite signal made of different frequencies. Each signal component has its own propagation speed (see the next section) through a medium and, therefore, its own delay in arriving at the final destination.
▪ Differences in delay may create a difference in phase if the delay is not exactly the same as the period duration. In other words, signal components at the receiver have phases different from what they had at the sender.
Jaringan Komputer dan Data Susmini I. Lestariningati, M.T
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data
Exercise
•
A device is sending out data at the rate of 1000 bps
a. How long does it take to send out 10 bits?
b. How long does it take to send out a single
character (8 bits)?
c. How long does it take to send a file of 100.000
characters?
Susmini I. Lestariningati, M.T Jaringan Komputer dan Data