• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

B

eban global penyakit bergeser dari penyakit menular ke penya-kit tidak menular, dengan kondi-si kronis seperti penyakit jantung dan stroke sekarang menjadi penyebab utama kematian global. "Kami pasti melihat ke-cenderungan lebih sedikit orang meninggal karena penyakit menular di seluruh dunia,"kata Dr. Dasi Boerma, Direktur De-partemen WHO Statistik Kesehatan dan Informatika." (World health Organisation,

2008). Dimana Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan

penyebab kecacatan nomor satu di seluruh dunia, sebanyak 80-85% stroke non hem-oragik (Muhammad Hayyi, 2010). Dari situs WHO stroke memasuki sepuluh top penyakit penyebab kematian di dunia, di-mana stroke menempati urutan ketujuh (WHO, update Juni 2011). Kemungkinan meninggal akibat stroke ini adalah 30% sampai 35%, dan kemungkinan kecacatan mayor pada yang selamat adalah 35% sampai 40%.(Sylvia & Lorraine, 2005).

Penyebab stroke mencakup emboli (terbentuknya bekuan darah yang me-nyumbat arteri) atau thrombosis Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke...

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN

STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO

MAKASSAR 2012

Muh. Anwar Hafid*

*Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Abstrak

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu di seluruh dunia, sebanyak 80-85% stroke non hemoragik. Dari situs WHO stroke memasuki sepuluh top penyakit penyebab kematian di dunia, dimana stroke menempati urutan ketujuh.

Tujuan penelitian ini unutk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Penelitian dengan rancangan case control. Populasi semua pasien stroke dengan jumlah sampel 20 sampel untuk kelompok kasus dan kontrol. Analisa data menggunakan Odd Ratio dan Mantel dan Haenszel.

Hasil Penelitian denganuji dengan odd ratio Cochran & Mantel Haenszel didapatkan hasil X2 hitung (4.977) > X2 Tabel (3,841) atau p (0,026) > α (0,050) dan CI (1.120; 3.571). Orang dengan Riwayat hipertensi lebih berisiko mengalami stroke 2.000 lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Hipertensi faktor utama yang menyebabkan stroke ditunjukkan hasil uji signifikansi chi square Cochran Mantel dan Haenszel didapatkan hasil X2 Mantel dan Haenszel sebesar 4.977 dengan p = 0.026.

(2)

(terbentuknya bekuan darah pada arteri-arteriotak yang sebelumnya sudah men-galami penyempitan oleh deposit lemak). Pecahnya arteri sering kali diakibatkan hipertensi (MIMS Indonesia, 2010). Di-mana faktor resiko utama stroke adalah hipertensi kronik yang lebih dikenal oleh orang awam dengan tekanan darah tinggi dan sebagian besar kasus hipertensi dapat diobati, sehingga penurunan tekanan darah ke tingkat normal akan mencegah stroke (Sylvia & Lorraine, 2005).

Sementara data dari RSUP Dr. Wahi-din Sudirohusodo pada poliklinik neurolo-gis menyimpulkan bahwa stroke berada pada urutan kedua sebagai pasien terban-yak di poliklinik neurologis pada tahun 2011 dengan jumlah 1.112 orang dan rata-rata tiap bulan adalah 93 orang (Poliklinik Neurologis RSUP Dr. Wahidin Sudiro-husodo, 2011). Melihat polemik dan pem-bahasan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji. " apakah ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian stroke", yang nanti diharapkan bisa memberi kontribusi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan dil-aksanakan adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian case control

yaitu rancangan penelitian yang

mem-kelompok control untuk mengetahui pro-porsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya paparan. Rancangan penelitian ini dikenal dengan sifat retrospektif yaitu rancangan bangun dengan melihat ke belakang dari suatu kejadian yang berhub-ungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah semua pasien stroke yang dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam rentang waktu Maret, April dan Mei dengan jumlah 105 pasien. Sedangkan sampel pada populasi ini ada-lah keselurahan objek yang diteliti atau dianggap mewakili seluruh populasi dengan criteria inklusi dimana sampel ber-jumlah 40 yang terdiri atas 20 sampel un-tuk kelompok kasus dan 20 sampel unun-tuk kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara Nonprobability yaitu pur-posive sampling.

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan alat ukur pengumpulan data yaitu kuesioner. Dan menggunakan angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga pasien/ responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada. Peneliti menggunakan Skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan ja-wabanya atau tidak dan setuju atau tidak setuju (Aziz Alimul hidayat, 2009:86).

(3)

HASIL PENELITIAN

Data yang diperoleh pada penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, kemudian dikumpulkan dan dio-lah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) 16.0 dan selanjutnya disajikan dalam

ben-tuk tabel dengan penjelasan. Hasil penjela-san tersebut adalah sebagai berikut : Riwayat Hypertensi

Kelompok Kasus

Karakteristik Responden berdasar-kan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kasus dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke...

Riwayat Hipertensi Respoden Frekuensi Persen (%) Ya 16 80 Tidak 4 20 Total 20 100

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kasus

Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan pada kelompok kasus (riwayat hipertensi) kebanyakan memiliki riwayat hipertensi, yaitu sebanyak 16 responden (80%).

Kelompok Kontrol

Karakteristik Responden ber-dasarkan Riwayat Hipertensi Pada Ke-lompok Kontrol dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kontrol Riwayat Hipertensi Respoden Frekuensi Persen (%)

Ya 8 40

Tidak 12 60

Total 20 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan pada kelompok kontrol (riwayat hipertensi) kebanyakan tidak memiliki riwayat hipertensi, yaitu sebanyak 16 responden (80%).

Hubungan Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Stroke

Hubungan riwayat hipertensi dengan

kejadian stroke dihitung dengan menggunakan odd ratio dan uji signifikan-si dengan menggunakan chi square Maentel & Haenzel dengan terlebih dahulu disusun dalam tabel kontingensi sebagai berikut:

(4)

Hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 16.0 didapat hasil OR (Odds Ratio) sebesar 2.000 dengan nilai CI (Confidence Interval) pada (1.120; 3.571). Hasil uji signifikansi dengan chi square Cochran Mantel dan Haenszel didapatkan hasil X2 Mantel dan Haenszel sebesar 4.977 dengan p = 0.026.

Hasil uji statistik menunjukkan OR (Odds Ratio) sebesar 2.000 dengan X2 hitung (4.977) > X2 Tabel (3,841) atau p (0,022) < α (0,050) dan CI (1.120; 3.571). Hasil penelitian tersebut menunjukkan ri-wayat hipertensi memiliki hubungan dalam mencetus terjadinya stroke, sehingga re-sponden dengan riwayat hipertensi ber-peluang menderita stroke 2 kali lebih besar dari pada respoden yang tidak memiliki riwayat hipertensi.

PEMBAHASAN

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal gin-jal. Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi ser-ing tidak menampakkan gejala (Suzanna & Brenda, 2002).

Faktor resiko utama stroke adalah hipertensi kronik yang lebih dikenal oleh orang awam dengan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, karena sebagian besar kasus hipertensi dapat diobati, dan karena penurunan tekanan darah ke tingkat nor-mal akan mencegah stroke (Sylvia & Lor-raine, 2005). Hipertensi adalah factor resi-ko utama, pengendalian hipertensi merupa-kan kunci pencegahan stroke (Suzanna & Brenda, 2002).

Hasil pengamatan tabel 5.7 yang dilakukan terhadap 20 respoden stroke dan 20 responden non stroke, didapat hasil pa-da responden stroke yang memiliki riwayat hipertensi yaitu 16 respoden dan 4 re-spoden yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Sedangkan pada responden non stroke yang memiliki riwayat hipertensi ada 8 respoden dan tidak memiliki riwayat hipertensi 12 responden. Hasil ini menun-jukkan pada kelompok kasus yaitu stroke lebih banyak memiliki riwayat hipertensi dari pada kelompok kontrol yaitu non stroke. Perbandingan secara keseluruhan dapat dilihat dari nilai odd ratio sebesar 2.000. Odd ratio sebesar 2.000

menunjuk-Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014

Tabel 3. Analisa Bivariat Hubungan Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Diagnosa Riwayat hipertensi Total

Ya Tidak

Kasus 16 4 20

Kontrol 8 12 20

Total 24 16 40

(5)

kan peluang kejadian terjadi stroke pada respoden yang memiliki riwayat hipertensi sebanyak 2.000 kali lebih besar daripada respoden tanpa riwayat hipertensi. Uji sig-nifikansi Mantel dan Haenszel X2 hitung (4,977) > X2 Tabel (3,841) atau p (0,026) < (0,050) dan CI (1.120; 3.571) yang menun-jukkan riwayat hipertensi merupakan faktor utama penyebab stroke.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab uta-ma terjadi stroke, sehingga peneliti berasumsi bahwa tekanan darah yang tidak normal mengakibatkan kerusakan sel-sel endotel pembuluh darah yang men-imbulkan jejas pada rongga vaskuler. Dan pada akhirnya jejas atau lesi vaskuler terse-but memicu terjadinya trombosis dan akhirnya terjadi aterosklerosis yang mem-buat pembuluh darah menyempit sehingga suplai darah ke otak menurun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel neuron pada sistem saraf pusat. Maka terjadilah stroke dimana seseorang akan kehilangan fungsi motorik maupun sensoriknya ter-gantung daerah pada sistem saraf pusat yang mengalami kerusakan.

PENUTUP Kesimpulan

Penelitian untuk mengetahui hub-ungan riwayat hipertensi dengan kejadian stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohuso-do, kesimpulan sebagai berikut:

Responden atau pasien yang mem-iliki riwayat hipertensi lebih beresiko men-galami stroke 2.000 kali lebih besar dibandingkan dengan responden atau pasien tanpa ada riwayat hipertensi. Se-hingga orang yang memiliki riwayat hipertensi lebih beresiko terkena stroke dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi.

Hipertensi merupakan faktor utama penyebab stroke yang ditunjukkan pada uji signifikasi dengan Cochran & Mantel Haenszel didapatkan hasil X2 hitung (4.977) > X2 Tabel (3,841) atau p (0,026) < α (0,050) dan CI (1.120; 3.571)

Saran

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya karena baru pertama kali dilakukan. Me-lalui jumlah responden yang lebih besar.

Perawat dan petugas kesehatan lain terutama di RSUP Dr. Wahidin Sudiro-husodo Makassar agar mempublikasikan ke masyarakat luas akan dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi jika tidak di-tangani dengan baik dan cepat karena dapat mengakibatkan stroke.

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional semoga dengan ada hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada pasien hipertensi untuk mencegahnya agar tidak terjadi stroke. Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke...

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. 2007. Kapita Selekta Neu-rologi. Yogjakarta : GADJAH MA-DA UNIVERSITY

Gleadle, Jonathan. 2007. At a Glanee, An-amnesis dan Pemeriksaan Fisik. Ja-karta : Erlangga.

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Mansjoer, Arief dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3.Jakarta : Me-dia Aesculapius.

Mardjono, Mahar & Priguna Shidarta. 2008. Neurologis Klinis Dasar. Ja-karta : PT. Dian Rakyat.

MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. 2010. Jakarta : BIP (PT. Bhuana Ilmu Populer)

Muttaqqin, arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan system Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika

Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi ke-6.Jakarta : EGC.

Robbins, Stanley.L & Ramzi S., Vinay Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi ke-7, Vol. 1.Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanna C. dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Med-ikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi ke-8.Jakarta : EGC.

Wildani, Muhammad hayyi, dkk.2010.

Sains Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol. 2 No.2. Semarang : Fakultas Kedokteran & Kesehatan Universitas islam Sultan Agung Se-marang.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kasus

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan campuran perbandingan 1:2:3 terhadap berat beton dan hasil menunjukan bahwa terak sebagai pengganti agregat kasar terhadap kuat tarik dan berat

Petani selalu mengupayakan keberlangsungan biogas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apabila pikiran mereka dalam kondisi puas dan nyaman dengan pelayanan yang

Sampel pada penelitian ini adalah tepung terigu yang dijual oleh pedagang di kios dan los yang terdapat di 6 UPTD Pasar Tradisional Kota Semarang yang memenuhi

(3) Observasi, Pada penelitian siklus II, pengamatan dilakukan oleh Jumadi, S.Pd sebagai observer yang dilakukan kepada peneliti yang melaksanakan pembelajaran

Hasil penelitian ramuan formula jamu aprodisiaka yang terdiri dari infusa rimpang temulawak 15 gram, buah cabe jawa 3 gram, herba pegagan 9 gram, buah krangean 3

Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti yang berisi pertanyaan mengenai responsivs (responsivs), jaminan (assurance), bukti fisik

Angka pengganda output tipe II rata-rata usaha kecil pada sektor pariwisata sebesar 3,041, artinya setiap peningkatan permintaan akhir usaha kecil pada sektor pariwisata (17, 19,

Penulisan hukum ini untuk mengkaji peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dalam Pelaksanaan Pembangunan yang Partisipatif di Kelurahan Jebres