• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO MANDIRI KAYU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO MANDIRI KAYU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO)

PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO

MANDIRI KAYU

Purnamasari1 ,Lis Saumi Ramdhani2, Renny Oktapiani3 1

AMIK BSI Sukabumi [email protected]

2

AMIK BSI Sukabumi [email protected] 3

AMIK BSI Sukabumi [email protected]

Abstrak

Sistem persediaan barang sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk mendukung operasional usaha suatu perusahaan dalam praktiknya untuk beberapa hal tekait dengan adanya masa kadaluarsa suatu barang maka diperlukan system yang bisa digunakan untuk membuat system dengan asumsi barang pada persediaan pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu atau dengan kata lain menggunakan metode Fisrt-In First-Out (FIFO), Toko Mandiri Kayu Sukabumi membutuhkan system seperti ini agar bisa mempermudah pekerjaan karyawannya sehingga penulis memakai metode FIFO ini untuk sistem persediaan barang di Toko Mandiri Kayu Sukabumi. Harapannya jika metode ini digunakan akan membantu karyawan di Toko Mandiri Kayu Sukabumi dalam mengelola persediaan barang sehingga bisa mempermudah dan mempercepat pekerjaan mereka kedepannya.

Kata Kunci: Sistem Persediaan Barang, Metode FIFO

1. Pendahuluan

Adanya perkembangan teknologi, maka penyebaran informasi sangatlah cepat dan mudah. Untuk memenuhi kebutuhan informasi, memerlukan pengolahan yang sistematis dengan cara membentuk suatu sistem informasi. Sistem persediaan barang sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dengan sistem tersebut perusahaan dapat mendukung operasional usaha suatu perusahaan (Rahardi, Musadieq, & Susilo, 2014). Toko Mandiri Kayu Sukabumi membutukan sekali adanya suatu sistem informasi yang menunjang yang dapat mempermudah kinerja karyawan dalam hal mengurangi kesalahan-kesalahan yang umum (Firdaus, 2008), lebih meningkatkan sistem keamanan yang diterapkan di perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang perancangan sistem informasi dengan judul: ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Menggunakan Metode First In First Out Pada Toko Mandiri Kayu Sukabumi” .

2. Metode Penelitian

Sistem Persediaan Barang Toko Mandiri Kayu Sukabumi

Prosedur sistem berjalan dalam sistem persediaan barang di Toko Mandiri Kayu Sukabumi masih bersifat sederhana yakni belum terkomputerisasi dalam proses pengerjaannya, dan masih ada data-data yang masih dicatat dalam bentuk pembukuan dan diarsipkan.

Metode First-In First-Out (FIFO)

Dalam menentukan metode FIFO untuk menentukan harga pokok digunakan asumsi atas arus biaya dimana urutan biaya terjadi adalah yang pertama masuk atau diperoleh, yang pertama keluar atau dijual. Dengan demikian persediaan yang tinggal, dianggap akan dinilai dengan menggunakan biaya atau harga pokok (cost) yang paling baru. (Firdaus, 2008).

Metode FIFO Mengasumsikan barang dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dulu sehingga yang yang tertinggal dalam persediaan akhir

(2)

adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian”. (Kuswadi, 2006).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode FIFO adalah barang yang pertama masuk adalah barang yang akan pertama keluar.

Tinjauan Studi

1. Amanda Febria Sari (2011) Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Umum Non Curah Pada Gudang Perbekalan Pt. Semen Padang,( JOSI - Vol. 10 No. 1 April 2011 - Hal 85-92, ISSN 20884842), menggunakan metode FIFO yang dimodofikasi dengan dengan menggunakanMetode EOQ dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali. 2. Haris Nurdiansyah, Ali Mulyawan (2015),

Perancangan Sistem Persediaan Barang Pada BAgian Penyimpanan Barang DIcabang Pelayanan DInas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung III (Jurnal Computech & Bisnis Vol.9 No. 1, Juni 2015, 1-11. ISSN 2442-4943). Membuat Aplikasi persediaan barang dengan menggunakan Visual Basic dan pengembangannya dengan system berbasis Objek.

Tinjauan Objek Penelitian

Toko Mandiri Kayu didirikan pada tahun 2000 yang beralamat di Jl. Raya Cibolang Kec. Cisaat Kab. Sukabumi. Toko Mandiri Kayu di dirikan pertama kali oleh Bpk. H. Didi. Produk yang di jual yaitu cat kayu, cat air, tiner, hampelas, paku, sanding, lem kayu, lem kertas, dan lain-lain. Toko Mandiri Kayu awalnya memiliki 1 orang karyawan pada tahun 2000, ditahun 2016 Toko Mandiri Kayu telah dibantu 10 orang karyawan. Toko Mandiri Kayu menjadi toko yang lengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan pelanggannya.

3. Pembahasan

Berikut akan dijelaskan beberapa hasil dan pembahasan dari penelitian ini.

3.1. Prosedur Sistem Akuntansi Berjalan Berikut adalah prosedur sistem berjalan persediaan barang di Toko Mandiri Kayu Sukabumi terdiri dari 4 prosedur:

1. Prosedur Pemesanan Barang

Pemilik memesan barang kepada supplier dengan cara melampirkan surat pesanan yang diberikan kepada bagian gudang, dengan berdasarkan laporan bahwa stok sudah mulai menipis dengan melihat dari laporan stokbarang dan fisik barang, dan surat pesanan diarsipkan.

2. Prosedur Penerimaan Barang

Supplier mengirimkan barang sesuai pesanan Pemilik dengan melampirkan surat jalan dan faktur, dan bagian gudang mengecek barang tersebut sesuai dengan surat pesanan, bila barang tersebut sesuai dengan surat jalan dan surat pesanan bagian gudang menandatangani surat jalan. Setelah barang diterima, bagian gudang melakukan pendataan terhadap barang yang diterima dan memasukannya dengan mencatat pada data stok yang mengacu pada surat jalan dan data stok diarsipkan. Surat jalan dan faktur diarsipkan di arsip penerimaan barang.

3. Prosedur Pengeluaran Barang

Setiap harinya bagian gudang mengecek barang penjualan, bila barang kosong bagian gudang akan mengeluarkan barang dan membuatkan data barang keluar dengan mengambil data dari data stok. Data barang keluar diberikan kepada bagian penjualan sebagai tanda terima barang dan dikembalikan lagi kepada bagian gudang untuk diarsipkan di arsip data barang keluar ACC.

1

Gambar 1. Diagram Nol Sistem Berjalan Diagram ini menggambarkan system secara

keseluruhan dari system berjalan penjualan konsinyasi di Toko Mandiri Kayu Sukabumi. 3.2. Permasalahan

Setelah dilakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan di Toko Mandiri Kayu Sukabumi khususnya dalam sistem persediaan barang, ada beberapa permasalahan diantaranya:

1. Belum menggunakan sistem terkomputerisasi sehingga sering mengalami kesulitan dalam hal

pengolahan data terutama dalam pemesanan barang yang dalam pencarian stoknya masih manual dengan cara membandingkan laporan stok barang dan stok fisik barang di gudang.

2. Pendataan penerimaan dan pengeluaran barang masih secara sederhana sehingga banyak arsip yang hilang, rusak dan tulisan yang tidak terbaca

(3)

Analisa masalah tersebut dapat diambil solusinya diantaranya:

1. Dengan cara membuat suatu sistem yang terkomputerisasi guna menghindari masalah keterlambatan pencarian data persediaan barang dengan metode FIFO. 2. Membuat database yang dapat

membantu bagian gudang melakukan tugasnya secara efektif dan efisien dan mengurangi kesalahan.

3.4. Prosedur Sistem Usulan

Prosedur sistem usulan yang disusun untuk menambah atau memperbaiki prosedur sistem yang lama yang memiliki kekurangan. Prinsipnya penggambaran sistem usulan sama seperti sistem yang lama, hanya sedikit perubahan yang dilakukan. Berikut prosedur sistem usulan pada Toko Mandiri Kayu Sukabumi:

1. Prosedur Persiapan Awal

Bagian Gudang membuat persiapan awal dengan membuat filesupplier, file barang dan file perkiraan.

2. Prosedur Pembuatan Surat Pesanan Bagian gudang membuat surat pesanan barang dengan membuka filesupplier, filebarang, dan dicetak menjadi surat pesanan dan diberikan kepada pemilik sebagai persetujuan pemesanan barang lalu diberikan kepada supplier dan disimpan di file pesanan.

3. Prosedur Penerimaan Barang

Suppliermengirimkan barang sesuai pesanan dengan melampirkan surat jalan dan faktur diterima oleh bagian gudang lalu di cek barang tersebut sesuai dengan data pesanan, bila barang tersebut sesuai dengan data pesanan, maka bagian gudang menandatangani surat jalan tersebut dan menerima barang tersebut, bila tidak sesuai

dengan surat jalan yang diterima atau ada barang yang rusak maka barang tersebut dikembalikan ke pihak supplier dan bagian gudang akan membuatkanretur dan dicetak untuk diserahkan kepada supplier dan disimpan di file retur. Bagian gudang melakukan pendataan terhadap barang yang di terima dengan menginput data barang di file penerimaan barang dan data stok bertambah di file barang. Penyimpanan barang menggunakan metode FIFO (First In First Out) dimana barang yang pertama masuk adalah barang yang pertama keluar sehingga memudahkan perusahaan untuk mengontrol barang.

4. Prosedur Pengeluaran Barang

Bagian gudang akan membuat faktur keluar barang dengan mengambil data dari file barang. Faktur keluar barang selanjutnya berikan kepada bagian penjualan untuk ditandatangi. Lalu bagian penjualan mengembalikan faktur keluar barang kepada bagian gudang yang telah ditandatangani. Data barang keluar diinput di file pengeluaran barang dan data stok barang berkurang disimpan di file barang.

5. Prosedur Penjurnalan

Penjurnalan dilakukan berdasarkan data file pesanan ,file retur dan file perkiraan langsung dibuatkan jurnal dan disimpan dalam file jurnal.

6. Prosedur Pembuatan Laporan

Setiap bulannya bagian gudang membuat laporan untuk diberikan kepada pemilik yaitu laporan barang, rekap masuk barang, rekap barang keluar, dan rekap retur barang yang berdasarkan file barang, file penerimaan barang, file pengeluaran barang, file retur, dan file jurnal.

(4)

2.0 Pembuatan Surat Pesanan D1 File Supplier D2 File Barang D3 File Pesanan D4 File Penerimaan Barang 3.0 Penerimaan Barang D5 D6 File Perkiraan 4.0 Pengeluaran Barang

D7 File Pengeluaran Barang

5.0ᴾ Penjurnalan D8 File Jurnal 6.0ᴾ Pembuatan Laporan File Retur Pemilik Supplier Bagian Penjualan Data Supplier SP SP Acc SP Data Pesanan

Data Barang Masuk Data Pesanan Data Barang

Data Stok Bertambah SJ, Faktur

Retur

Data Retur

Data Barang Keluar

FKB FKB ACC

Data Barang Keluar

Data Jurnal Data Jurnal

Data Retur

Data Barang Masuk Data Stok Barang

Data Stok Berkurang

Data Barang Data Perkiraan LB, RMB, RKB, RRB 1.0ᴾ Persiapan Awal Data Supplier Data Barang Data Retur Data Pesanan Data Perkiraan D9 Arsip SP SP Acc D9 File Detail Jurnal Data Detail Jurnal Data Detail Jurnal

Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Usulan

Keterangan:

SP : Surat Pesanan FKB : Faktur Keluar Barang SJ : Surat Jalan

LB : Laporan Barang RMB : Rekap Masuk Barang RKB : Rekap Keluar Barang RRB : Rekap Retur Barang

(5)

Dari Data Flow Diagram (DFD) diatas bisa kita buat normalisasi filenya sebagai berkut:

Gambar 3. Normalisasi File bentuk ke 3

Kode_brg* Nama_brg Harga Stok Satuan No_sp* Tanggal_sp Syarat_pemby Waktu_peny Total_pesanan ---Kode_supp ** No_retur * Tanggal_Retur Jumlah_retur Ket_retur Total_retur ---No_Penerimaan ** Tabel Barang Tabel Penerimaan Tabel Pesanan Tabel Retur No_sp** Jumlah_pesanan Subtotal ---Kode_brg** Tabel Detail Pesanan

No_jurnal* Tanggal_jurnal Keterangan ---No_sp ** No_retur ** Tabel Jurnal No_jurnal** Debet Kredit ---No_perkiraan ** Tabel Detail Jurnal

Tabel Perkiraan Kode_supp* Nama_supp Alamat_supp No_kontak Nama_kontak Tabel Supplier Tabel Pengeluaran No_perkiraan* Nama_perkiraan No_penerimaan* No_faktur_masuk No_sj Tanggal_terima Bagian_penerima Jumlah_terima Total_terima ---No_sp** No_faktur_keluar* Tanggal_keluar Jumlah_keluar Nama_bagian_dibuat Nama_bagian_disetujui Nama_bagian_diterima ---Kode_brg**

(6)

Dan Spesifikasi programnya dijelaskan pada gambar berikut ini: Menu Utama 0.0 0.0 Master 1.0 0.0 Transaksi 2.0 0.0 Laporan 3.0 0.0 Supplier 1.1 1.0 Barang 1.2 1.0 Pemesanan Barang 2.1 2.0 Laporan Barang 3.1 3.0 Penerimaan Barang 2.2 2.0 Keluar 4.0 0.0 Perkiraan 1.3 1.0 Pengeluaran Barang 2.3 2.0 Retur 2.4 2.0 Jurnal 2.5 2.0

Rekap Masuk Barang

3.2

3.0

Rekap Keluar Barang

3.3

3.0

Rekap Retur Barang

3.4

3.0

Gambar 4. Spesifikasi Program 3.5. Spesifikasi Sistem Komputer

1. Umum

Sistem komputer yang sangat diperlukan dalam melaksanakan sistem yang diusulkan, karena disini setiap sistem yang diusulkan memerlukan suatu program. Program rancangan yang nantinya digunakan untuk mempermudah penerapan dalam melaksanakan pekerjaan terutama dalam proses pemasukan data. Sehingga dalam menggunakan media komputerisasi dapat meningkatkan kualitas, waktu dan biaya bagi keuntungan perusahaan.

2. Perangkat Keras

Perangkat keras merupakan salah satu perangkat yang dibutuhkan dalam proses pengolahan data. Spesifikasi hardware yang digunakan adalah:

1. Processor : 3.0 GHz 2. Memory RAM : 512 GB

3. Monitor : Super VGA 15” 4. Hardisk : 40 GB

5. Keyboard : 101/102 keys 6. Printer : Inkjet

(7)

3. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dipakai dalam sistem usulan berupa program-program yang nantinya dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan data. Adapun perangkat lunak yang diusulkan dalam sistem usulan ini adalah:

a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 b. Paket Program : Visual Basic 6.0 c. Database : Microsoft Acces 7.0 d. Laporan : Crystal Report 4. Simpulan

Dari hasil analisa sistem persediaan barang dagang menggunakan metode FIFO pada toko mandiri kayu sukabumi, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan kegiatan dan uraian dalam pembahasan penulisan tugas akhir ini yaitu Sistem informasi persediaan barang dagang menggunakan metode FIFO pada Toko Mandiri Kayu Sukabumi yang sedang berjalan masih menggunakan sistem secara manual, sehingga sering mengalami kesulitan dalam hal pengolahan data-data, mulai dari update persediaan, pemesanan barang, pencatatan data barang, penyimpanan data-data yang berhubungan dengan persediaan barang hingga sampai pembuatan laporan, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan. Dengan sistem yang telah terkomputerisasi, maka dalam pengolahan data-data lebih mudah, efektif, efesien, mengurangi terjadinya kesalahan, dan memudahkan dalam pencarian data– data yang dapat diakses kapan saja.

Dari penelitian ini penulis memberikan beberapa saran yaitu:

Sebaiknya diberikan pelatihan bagi pemakai sistem, bagaimana cara menjalankan program untuk menghindari terjadinya kesalahan yang timbul.

Mengadakan perawatan untuk komputer secara rutin agar perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dapat terjaga dan terawat.

Perlu adanya cadangan ataupun salinan data (backup) untuk menghindari rusaknya data ketika perangkat keras maupun perangkat lunak mengalami masalah. Perlunya pengembangan lanjutan untuk sistem persediaan barang dengan mengembangkan metode yang lain, seperti

motode LIFO (last In First Out) atau menggunakan metode rata-rata (Average) sehingga dapat menjadi pembanding untuk sistem yang akan dipakai.

Perlu adanya kartu stok untuk mengontrol penyimpanan digudang sehingga meminimalisir terjadinya barang hilang. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh peneliti selanjutnya menjadi sebuah Aplikasi Persediaan Barang.

Referensi

Anisa (2016, 04 15). Struktur Organisasi dan Fungsi (Purnamasari, Pewawancara).

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Firdaus, D. A. (2008). Ikhtisar Lengkap

Pengantar Akuntansi Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2013).

Analisa dan Perancangan Sistem Edisi 5. Jakarta: Prenhallindo. Kristanto, A. S(2008). Perancangan Sistem

Informasi . Yogyakarta : Gava Media. Kusrini. (2007). Strategi Perancangan dan

Pengelolaan Basiis Data . Yogyakarta: Andi Offset.

Kusrini, & Koniyo, A. (2007). Tunutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi Offset.

Kuswadi. (2006). Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: Elex Media Komputindo. Mardi. (2011). Sistem Informasi Akuntansi.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurdiansyah, H., & Mulyawan, A. (2015). Perancangan Sistem Persediaan Barang Pada Bagian Penyimpanan

(8)

Barang Di Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung. Jurnal Computech & Bisnis , 1-11.

Puspitawati, L.,&Anggadini, S. D. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahardi, A., Musadieq, M. A., & Susilo, H. (2014). Analisis dan Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer. Vol.8 No. 2,

Maret 2014. Diambil

dari:http://administrasibisnis.studentj ournal.ub.ac.id/index.php

/jab/article/view/357. (17 April 2016, 19:23)

Sari, A. F. (2011). Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Umum Non Curah Pada Gudang Perbekalan PT. Semen Padang. JOSI , 85-92. Sarosa, S. (2009). Sistem Informasi

Akuntansi. Jakarta: Grasindo. Simarmata, J., & Paryudi, I. (2006). Basis

Data. Yogyakarta: Andi Offset. Subhan, M. (2012). Analisa Perancangan

Sistem . Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.

Sumini. (2014). Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Kaba Untuk

Persediaandiambil dari http://www.bppk.kemenkeu.go.id/pu blikasi/artikel/149-artikel-kekayaan- negara-dan-perimbangan- keuangan/19960-kebijakan- akuntansi-berbasis-akrual-kaba-untuk-persediaan (10-02-2017) Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak. Jakarta:

Salemba Empat.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Usulan  Keterangan:
Gambar 3. Normalisasi File bentuk ke 3
Gambar 4. Spesifikasi Program  3.5. Spesifikasi Sistem Komputer

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Honda Tunas Dwipa Matra menyangkut kegiatan operasi perusahaan adalah berdasarkan metode FIFO (first in, first out), mengasumsikan nilai persediaan yang pertama dibeli akan

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui hasil penilaian dan pencatatan persediaan barang dagang dengan menggunakan rumus FIFO (First In

Saya tidak menjual produk madu saya terus kepada pelanggan, sebaliknya saya hanya menjual produk madu saya kepada perniagaan milik orang lain dan mereka pula yang akan menjualnya

Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 385-356 Tahun 1988 tentang Pelaksanaan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI tentang Pola Tarip

Begitu pentingnya peran pengarsipan dalam menangani persediaan barang, maka untuk menerapkan sistem yang lama dengan sistem yang baru yaitu dengan menggunakan sistem

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang

Metode yang digunakan perusahaan untuk persediaan menggunakan metode FIFO (First In First Out). Adapun faktor-faktor yang menunjang dalam melaksanakan