• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI PEMISAHAN PIGMEN DALAM DAUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI PEMISAHAN PIGMEN DALAM DAUN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI PEMISAHAN PIGMEN DALAM DAUN

Oleh :

Golongan A/Kelompok 5

1. Muhammad Qasim Zailani 171510501188 2. Muhammad Sofyan A 161510501097

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daun merupakan bagian dari pangkal tanaman yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Daun juga memiliki pigmen-pigmen yang ada pada daun tersebut sehingga ketika di refleksikan oleh cahaya maka pigmen tersebut akan memiliki berbagai macam warna ada warna hijau,merah dan kuning. Adapun pigmen tersebut berasal dari zat hijau daun yaitu klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat di dalam kloroplas. Kloroplas yaitu jaringan parenkim palisade dan parenkim spons daun. Pigmen utama pada klorofil serta karatinoid dan xanthofil terdapat pada membran tilakoid. Dari kalimat di atas bawasanya daun memilki pigmen dan kandungan yang beragam ada klorofil,karatinoid dan xanthofil yang merupakan pigmen yang ada pada daun sehingga apabila daun terkena sinar matahari maka pigmen tersebut akan di refleksikan menjadi warna-warna yang berbeda.

Daun yang memiliki pigmen akan memiliki warna yang berbeda satu dengan yang lainnya akan tetapi ada perbedaan warna ketika daun kecil menuju daun yang kebih berkembang hal ini mengakibatkan pigmen pada daun memiliki warna yang berbeda meskipun jenis daunnya sama tergantung dari kandungan klorofil yang ada pada dalam daun.Lusia.et.al,(2017).

Pigmen merupakan hal yang menentukan warna bagi tanaman terutama pada daun. Pigmen dibagi menjadi tiga bagian antara lain ialah klorofil, antosianin, dan karotenoida. Klorofil merupakan suatu kandungan senyawa yang ada pada daun yang di proses di dalam kloroplas.klorofil tersebut menimbulkan warna piqmen hijau. Klorofil terdapat di dalam kloroplas, kloroplas merupakan tempat atau proses fotosintesis di lakukan apabila kloroplas tidak melakukan fotosintesis maka tidak ada oksigen yang di hasilkan untuk di hirup oleh mahluk hidup.

Karotenoida merupakan senyawa di dalam daun yang paling banyak karena senyawa ini mengakibatkan warna jingga pada daun serta mempunyai peranan penting di dalam daun.karoteinoida memiliki senyawa C40H56. Senyawa ini juga terdapat pada buah-buahan seperti pepaya atau yang lainnya.

(3)

Anthosianin adalah pigmen yang mudah larut di dalam air yang secara alami terdapat pada beberapa jenis tumbuhan. Pigmen ini biasanya ada pada buah,bunga serta tanaman hijau lainnya. Pigmen ini biasanya dijadikan pewarna alami makanan sehingga baik untuk kesehatan, anthosianin merupakan senyawa organik dari keluarga flavonoid dan merupakan senyawa organik yang lebih besar yaitu polifenol.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam pigmen warna pada daun serta mempelajari sifat-sifatnya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman puring memiliki bentuk daun dan warna yang beragam, ada warna hijau, kuning, dan merah. Tanaman puring dapat digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman puring memiliki bermacam-macam pigmen warna didalam daun tersebut. Daun sangat membutuhkan klorofil atau pigmen hijau dalam proses fotosintesis, sehingga setiap tanaman membutuhkan klorofil (Gogahu dkk.,2016)

Daun memiliki organ yang bernama kloroplas, berfungsi sebagai dapur dari proses fotosintesis. Daun memiliki fungsi sebagai proses fotosintesis. Daun juga memiliki kandungan klorofil yang ada pada daun tersebut, sehingga daun dapat berfotosintesis dengan baik. Apabila di dalam daun tidak memiliki klorofil maka daun tersebut tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis sangat diperlukan bagi tumbuhan dengan dibantu oleh cahaya matahari dengan proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan organik (CO2 dan H2O). Fotosintesis terdiri

dari 2 fase yaitu fase 1 berlangsung pada gerhana dengan menghasilkan ATP dan NADPH2 . Fase 2 yaitu berlangsung pada stroma dengan menghasilkan

karbohidrat (Ai NS,.2012).

Kandungan klorofil pada daun tersebut dinamakan pigmen daun yang berwarna hijau. Daun berwarna hijau tersebut karena adanya proses refleksi cahaya yang memantul kepada daun. Klorofil merupakan pigmen yang sangat banyak pada daun sehingga klorofil ini memiliki banyak manfaatnya salah

(4)

satunya sebagai proses fotosintesis. Menurut Ai NS (2013), klorofil merupakan pigmen daun hijau yang berperan dalam mengabsorpsi cahaya dalam fot sintesis dan ditemukan didalam membran tilakoid kloroplas.

Klorofil dapat di bedakan menjadi dua yaitu klorofil A dan klorofil B klorofil A ini memiliki pigmen yang berwarna hijau rumput, sedangkan klorofil B memiliki pigmen warna hijau kebiruan. Klorofil A ini juga dapat berfungsi sebagai reaksi gelap fotosintesis, sedangkan klorofil B berfungsi sebagai menyerap cahaya biru atau kejinggaan.(Aryulina et al.2006 )

Klorofil pada daun juga memiliki kandungan senyawa keratenoida dan juga anthosianin. Karotenoid ini memiliki pigmen warna seperti jingga dan kuning biasanya pigmen warna seperti ini dapat di jumpai pada tanaman,buah-buahan atau pada bunga.karotenoid ini mampu meyerap warna biru kehijauan dan warna biru kekuningan. Sedangkan senyawa anthosianin ini memiliki pigmen yang berwarna merah serta biru biasanya pigmen ini terdapat pada daun puring merah atau daun achalipa merah serta pada bunga.

Pigmen klorofil pada dasarnya aktifitasnya jauh lebih tinggi pada kelas hepatica hal ini dikarenakan fungsi dari pantulan cahaya yang ada mengakibatkan pigmen di dalam klorofil tersebut menjadi hijau, sedangkan jumlah dari klorofil A dan klorofil B ini seimbang pada bagian kloroplas karena memiliki fungsi dan bagian masing-masing.(Devmalkar et al.2014)

Anthosianin yang merupakan pigmen dari daun ini memiliki warna merah selain itu anthosianin ini juga memiliki banyak fungsi sebagai berikut yang pertama dapat melindungi daun dari tanaman yang menghadapi stresor abiotik maupun biotik. Kedua anthosianin ini juga dapat memperbaiki fungsi tanaman di bawahnya seperti kekurangan mineral atau ketidakseimbangan mineral. Ketiga dapat berfungsi sebagai agen pengelat logam dengan kondisi ion logam edafik.sehingga ketika tanaman memiliki kandungan logam yang berlebih maka dapat kita gunakan senyawa anthosianida ini ke dalam tanaman agar tanaman memiliki jangka waktu hidup yang lebih lama sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman dengan hasil yang optimum.hasil yang optimum ini nantinya dapat menguntungkan para petani sehingga para petani memiliki kesejahteraan yang dapat dirasakannya. (Landi et al.2015)

(5)

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3. 1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum fisiologi tumbuhan dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Oktober 2017 yang dimulai pada pukul 06.30 WIB sampai selesai di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan.

3. 2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan antara lain:

3.2.1 Alat:

- Mortir dan stamper - Naraca analitis

- Corong pemisah dan statif - Gelas ukur

- Labu ukur - Kertas saring

3.2.2 Bahan :

- Daun tanam puring bewarna hiju, merah, dan kuning - CaCO3

- Aseton

3. 3 Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan praktikum yang dilakukan pada acara identifikasi pemisahan pigmen dalam daun ialah:

- Menimbang setiap 10 gram daun tanaman puring berwarna hijau, merah, dan kuning.

- Menumbuk daun dengan mortar dan stampar sampai halus, kemudian menambahkan 1 gram CaCO3.

- Menambahkan 10 ml aseton. Larutkan aseton yang berwarna hijau gelap disaring dengan menggunakan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.

(6)

- Menunggu hingga terjadinya perubahan warna pada kertas saring dan mengamati gradasi warna pada kertas saring.

3. 4 Variabel Pengamatan

Praktikum agrobiosains acara idendifikasi pemisahan pigmen dalam daun menggunakan daun puring dengan variebal kandungan pigmen dari setiap warna daun.

3. 5 Analisis Data

Praktikum agrobiosain acara identifikasi pemisahan pigmen dalam daun dengan metode pengamatan kualitatif.

(7)

BAB.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan pada percobaan daun puring Pigmen

Sampel Klorofil Karotenoid Anthosianin

Daun puring berwarna hijau - - Daun puring berwarna kuning - Daun puring berwarna merah

Tabel diatas menunjukkan bahwa sampel percobaan yang digunakan adalah daun tanaman puring (Codiaeum varigatum). Percobaaan ini dilakukan untuk melihat kandungan pigmen yang terdapat pada tanaman puring tersebut. Daun tanaman puring yang digunakan berwarna hijau, kuning, dan merah. Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada percobaan daun tanaman puring bewarna hijau menunjukkan hasil adanya kandungan pigmen klorofil pada daun. Pada sampel daun puring berwarna kuning menunjukkan adanya kandungan pigmen klorofil dan karotenoida, sedangkan pada sampel daun puring bewarna merah menunjukkan adanya ketiga kandungan pigmen yang ada didalam daun puring tersebut. Kandungan pigmen tersebut adalah klorofil, karotenoida, dan anthosianin.

4. 2 Pembahasan

Percobaan dilakukan menggunakan daun tanaman puring berwarna hijau, kuning, dan merah. Daun puring yang digunakan untuk sampel percobaan ditumbuk dengan alat mortir dan stamper sampai halus, kemudian ditambahkan CaCO3 yang berfungsi mendegradasi pigmen pada daun. Larutan yang digunakan yaitu larutan aseton. Larutan aseton berfungsi untuk melarutkan pigmen dalam

(8)

daun, kemudian disaring menggunakan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringannya.

Pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan daun puring menunjukkan bahwa kandungan pigmen klorofil terdapat pada daun puring berwarna hijau, kuning dan merah. Pada kandungan pigmen karotenoid terdapat pada daun puring berwarna hijau dan kuning, sedangkan pada kandungan pigmen anthosianin terdapat pada daun puring berwarna merah.

Pada hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa daun puring yang digunakan pada sampel percobaan identifikasi pemisahan pigmen dalam daun menunjukkan adanya klorofil pada ketiga warna daun puring. Hal ini membuktikan bahwa ketiga warna pada daun puring mengandung pigmen klorofil. Menurut Maulid dan Layli (2015), klorofil adalah sekelompok pigmen fotosistesis yang terdapat dalam tumbuhan yang menyerap cahaya biru, merah, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warna.

Pada percobaan daun puring berwarna hijau hanya terdapat kandungan klorofil. Hal tersebut sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Gogahu dkk. (2016) bahwa tanaman puring juga mengandung klorofil. Hal serupa juga disebutkan oleh Maulid dan Layli (2015) bahwa semuah tanaman hijau mengandung klorofil. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa setiap tumbuhan mengandung klorofil yang terdapat dalam tumbuhan tersebut. Faktor yang mempengaruhi membentukan klorofil yaitu cahaya, gen, dan unsur N, Fe, Mg.

Pada sampel percobaan daun puring berwarna kuning dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan hasil adanya kandungan pigmen klorofil dan kandungan pigmen karotenoid. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tumbuhan memiliki kandungan pigmen klorofil. Pada sempel percobaan daun puring berwarna merah menunjukkan hasil adanya kandungan pigmen anthosianin, kandungan pigmen karotenoid, dan kandungan anthosianin. Hal tersebut menunjukkan bahwa daun tanaman puring berwarna merah memiliki ketiga kandungan pigmen yang berbeda didalam tubuh daun tersebut. Perbedaan yang terdapat pada warna daun disebabkan oleh kandungan pigmen selain klorofil, seperti kandungan anthosinin, kandungan karotenoid atau yang lain (Gogahu dkk.,2016).

(9)

BAB.5 KESIMPULAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada acara identifikasi pemisahan pigmen pada daun puring, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. kandungan pigmen pada daun tanaman puring di bagi menjadi tiga yaitu kandungan klorofil, kandungan karatenoida, dan kandungan anthosianin. 2. Percobaan yang dilakukan pada daun tanaman puring berwarna hijau

menunjukkan hasil adanya kandungan klorofil pada daun. Pada percobaan daun puring berwarna kuningmenunjukkan hasil adanya kandungan senyawa karatenoida dan juga klorofil yang menghasilkan warna kuning dan hijau. Pada percobaan daun puring berwarna merah mengandung senyawa ketiga pigmen yaitu kandungan klorofil, kandungan karatenoida, dan juga kandungan anthosianin. kandungan pigmen-pigmen tersebut biasanya berada pada daun,buah dan bunga.

5. 2 Saran

Pada praktikum agrobiosains ini lebih baik jika fasilitas di dalam lab lebih menunjang kegiatan belajar mahasiswa.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Ai, N. S. (2012) ‘Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan’, Jurnal Ilmiah Sains, 12(1), p. 28–34.

Ai, N. S. (2013) Biomassa dan kandungan klorofil total daun jahe ( Zingiber officinale L .) yang mengalami cekaman kekeringan’, Jurnal Ilmiah Sains, 11(1), pp. 1–5.

Aryulina D, Muslim C, Manal S, Winami E. 2006. Biologi 3. Surabaya : Erlangga.

Devmalkar V.S., Murumkar C. V., Salunkhe S. M and Chavan S. J. 2014. Studies on pigment chlorophyll isolation and estimation of different bryophytes for their biochemical properties. Plant Resour. 4 (2) : 56-61.

Gogahu, Y., Ai, N. S. and Siahaan, P. (2016) ‘Konsentrasi Klorofil pada Beberapa Varietas Tanaman Puring ( Codiaeum varigatum L .) a Jurusan’, 5(2), pp. 76–80.

Maulid, R. R. and Laily, A. N. (2015) ‘Kadar Total Pigmen Klorofil dan Senyawa Antosianin Ekstrak Kastuba ( Euphorbia pulcherrima ) Berdasarkan Umur Daun The Total Content of Chlorophyll Pigments and Anthocyanin Compounds of Euphorbia pulcherrima based on Age of Their Leaf’, pp. 225–230.

Landi M. Tattini M., Kevin S. Gould. 2015. Multiple functional roles of anthocyanins in plant-environment interactions. Environmental and Experimental Botany. 1 (1) : 1-14.

(11)

LAMPIRAN

(12)
(13)

Lampiran 3. Dokumentasi pada daun puring berwarna hijau yang dilakukan oleh kelompok 5 dan 6.

Gambar (1)Potongandaunpuring hijau dan

(2) Proses PenimbanganPuringHijau 10g

Gambar (3) Proses penumbukan daun dengan mortar dan stamper (4)Penambahan 1g CaCO3

Gambar (5)Penambahan 10ml Larutan Aseto (6)Proses PenuanganBahanuntukdisaring 1 2 4 3 5 6

(14)

Lampiran #. Lanjutan

Gambar (7) Proses Penyaringan Bahan

(8)HasilPengamatanGradasiWarnapadaKertasSaring 8

(15)

Lampiran 4. Dokumentasi pada daun puring berwarna kuning yang dilakukan oleh kelompok 3 dan 4.

Gambar (1) Daun puring kuning

(2) Daun puring kuning di timbang sebesar 1 g

Gambar (3) Daun puring di masukkan ke dalam filter (4) Masukkan larutan aseton sebanyak 10 ml

Gambar (5) Tumbuk daun puring kuning

(6) Kertas filter untuk menyaring daun puring 1

6 5

3 4

(16)

Lampiran 5. Dokumentasi pada daun puring berwarna merah yang dilakukan oleh kelompok 1 dan 2.

Gambar (1) Daun puring merah di timbang sebanyak 10g (2) Potongan daun puring merah

Gambar (3)Tumbuk Daun Puring dengan mortar dan stamper (4) Penambahan 1g CaCO3

Gambar (5) Penambahan 10ml Larutan Aseton

(6) Proses Penuangan Daun Puring ke Kertas Saring 1 6 5 4 3 2

(17)

Lampiran 5. Lanjutan

Gambar (7) Proses penyaringan bahan

(8) Hasil pengamatan gradasi warna daun puring merah

(18)
(19)
(20)

Lampiran 6. Lanjutan kutipan Jurnal Nasional

(21)

Lampiran 7. Jurnal internasional

Gambar

Tabel 1. Hasil pengamatan pada percobaan daun puring                 Pigmen

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil percobaan identifikasi boraks dalam sampel bakso dengan reaksi. nyala, diketahui bahwa sampel bakso yang diuji tidak

Selain itu, terdapat juga unsur S pada sampel yang dibuktikan dari pemeriksaan unsur S (Sulfur) yaitu terdapat warna hitam pada kertas saring yang ditetesi Pb ++ yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pigmen klorofil dan besar celah energi pada daun Cyclea barbata yang akan diaplikasikan pada sel surya

Pemisahan senyawa dalam ekstrak aktif daun awar-awar dilakukan dengan teknik kromatografi dan identifikasi senyawa aktif dilakukan dengan metode spektroskopi.Hasil

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara bubuk kapur tulis dengan air adalah filtrasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pigmen antosianin ekstrak daun jati muda menunjukkan warna merah stabil pada pH 3.. Namun, senyawa yang

Faktor lain yang dapat menyebabkan hasil pengukuran luas daun dengan metode punch tidak akurat adalah pengeringan sampel bulatan daun dan daun yang

Hasil amplifikasi PCR dari sampel daun yang telah dikeringkan pada suhu ruangan kemudian digabungkan menjadi satu dan digunakan sebagai sampel pada reaksi cloning dan PCR