• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B I V U r u s a n W a j i b K e s e h a t a n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B A B I V U r u s a n W a j i b K e s e h a t a n"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

4.1.2 URUSAN WAJIB KESEHATAN

4.1.2.1 KONDISI UMUM

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menjamin bahwa kesehatan adalah hak setiap warga negara, setiap warga negara berhak atas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.

Pembangunan Kesehatan Kota Semarang telah memperhatikan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 dalam tahapan ke–2 (2010–2014) yaitu kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar daerah.

Disamping itu Pemerintah Kota Semarang juga memprioritaskan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat baik dari segi dana, jarak ke lokasi pemberi pelayanan maupun kualitas pelayanan yang diberikan.

4.1.2.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada urusan Kesehatan adalah sebagai berikut :

Program - program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.

(2)

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melaui peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk :

a. menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat sesuai dengan kebutuhan medis

b. meningkatkan keamanan dan kemanfaatan penggunaan obat c. mengamankan masyarakat dari penyalahgunaan obat dan NAPZA 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini diarahkan untuk :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan : pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat : memeliharan dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Program ini diarahkan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat;

(3)

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita.;

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini diarahkan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal;

6. Program Pencegahan dan Pepemberantasan Penyakit Program ini diarahkan untuk :

a. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular

b. Mencegah penyebaran penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program ini diarahkan untuk :

a. Meningkatkan fungsi perencanaan, penilaian serta pengawasan , pengendalian kegiatan pembangunan kesehatan

b. Meningkatkan pelayanan data/informasi untuk manajemen dan masyarakat yang akurat, lengkap dan tepat waktu

c. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan profesionalisme SDM kesehatan dalam pelaksanaan tugas kedinasan

8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu

Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu dalam rangka upaya meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.

9. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

Program ini diarahkan untuk mengoptimalkan operasional kegiatan dan meningkatkan pelayanan Rumah Sakit;

(4)

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah dan remaja

11. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Program ini diarahkan untuk Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut 12. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Program ini diarahkan untuk menjaga mutu makanan yang dikonsumsi masyarakat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

13. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan dan anak

14. Program Informasi Kesehatan

Program ini diarahkan untuk mengembangkan sistem informasi kesehatan guna mewujudkan suatu sistem informasi kesehatan yang komprehensif berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan kesehatan

15. Program Peningkatan Pelayanan Pelayanan RS BLU

Program ini diarahkan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan Rumah Sakit

4.1.2.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.2.3.1 Pendanaan

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan

pada Urusan Wajib Kesehatan Kota Semarang tahun 2013 sebesar Rp 214.110.034.000,- dengan anggaran program penunjang sebesar Rp.

4.253.235.250,- dan anggaran Program Pelaksana sebesar Rp. 209.856.798.750,- adapun perincian realisasi anggaran pada Urusan Wajib Kesehatan adalah sebagai berikut :

Anggaran program penunjang Urusan Kesehatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

(5)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI (Rp)

PERSEN TASE

(%) 1 Penyediaan jasa surat menyurat 50,000,000 48,624,000 97.25 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik

186,000,000 176,643,809 94.97 3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 100,900,000 100,797,020 99.90 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 145,000,000 138,105,100 95.24 5 Penyediaan alat tulis kantor 81,345,700 79,466,300 97.69 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 60,000,000 59,962,450 99.94 7 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor 24,000,000 23,918,250 99.66 8 Penyediaan bacaan dan peraturan

perundang-undangan 4,400,000 3,794,000 86.23

9 Penyediaan makanan dan minuman 76,500,000 76,479,220 99.97 10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah 325,000,000 322,363,400 99.19

11 Penyelesaian pengelolaan administrasi

kepegawaian 32,010,000 32,007,700 99.99

JUMLAH PROGRAM 1.085.155.700 1.062.161.249 97.88 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSEN TASE (%) 1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 640,112,700 365,577,150 57.11 2 Pengadaan peralatan gedung kantor 859,529,350 817,501,500 95.11

3 Pengadaan mebeleur 10,000,000 9,225,000 92

4 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 140,000,000 138,869,200 99.19 5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional 630,657,000 544,084,750 86.27 6 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung

kantor

15,000,000 14,945,000 99.63 7 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung

kantor 179,500,000 179,500,000 100

8 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur 5,000,000 4,970,000 99.40 JUMLAH PROGRAM 2.479.799.050 2.074.672.600 83,66

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp) PERSEN TASE (%) 1 Pendidikan dan pelatihan formal 204,740,000 202,740,000 99.02 2 Kegiatan rapat, koordinasi, bintek & penyuluh

pegawai puskesmas 114,650,000 91,392,950 79.71

3 Supervisi Terpadu Kinerja Puskesmas 68,763,000 62,450,000 90.82 4 Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan 58,425,000 58,405,000 99.97 JUMLAH PROGRAM 446.578.000 414.987.950 92.93

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

(6)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI (Rp)

PERSEN TASE (%) 1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ihktisar realisasi kinerja SKPD 47,906,000 47,872,000 99.93 2 Penyusunan laporan keuangan semesteran 8,820,000 8,445,000 95.75 3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi

anggaran 7,050,000 7,025,000 99.65

4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir

tahun 8,010,000 7,855,000 98.06

5 Penyusunan pelaporan target pendapatan 8,750,000 8,645,000 98.80 6 Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD 38,792,000 38,427,500 99.06

7 Penyusunan Lakip 5,795,000 5,795,000 100

8 Penyusunan LKPJ SKPD 5,795,000 5,795,000 100

9 Penyusunan Renja SKPD 110,784,500 104,084,500 93.95 JUMLAH PROGRAM 241.702.500 233.944.000 97

Anggaran program pelaksanaan Urusan Kesehatan

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pengadaan Obat dan Perbekalan

kesehatan

5,135,858,000 4,882,608,536 95.07 2 Peningkatan mutu pelayanan farmasi

komunitas dan rumah sakit 12,836,000 12,836,000 100 3 Peningkatan mutu penggunaan obat dan

perbekalan kesehatan

6,469,000 6,462,000 99.89 4 Pengadaan alat laboratorium / kesehatan 1,050,740,000 855,670,700 81.44 5 Pengawasan terhadap penggunaan obat

dan bahan berbahaya 8,415,000 8,415,000 100

JUMLAH PROGRAM 6.214.318.000 5.765.992.236 93 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di

Pusk dan Jejaringnya/RS dan Pemberi Pelayanan

44,700,000,000 30,384,346,681 67.97 2 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan 25,911,500 15,911,500 61.41 3 Revitalisasi sistem kesehatan 225,485,000 222,347,500 98.61 4 Peningkatan Pelayanan dan

Penanggulangan Masalah Kesehatan

396,120,000 371,629,600 93.82 5 KEGIATAN PUSKESMAS PONCOL 285,343,670 283,315,991 99.29 6 KEGIATAN PUSKESMAS MIROTO 202,067,631 201,453,277 99.70 7 KEGIATAN PUSKESMAS BANDARHARJO 336,944,145 325,846,113 96.71 8 KEGIATAN PUSKESMAS BULULOR 259,751,537 257,399,193 99.09 9 KEGIATAN PUSKESMAS HALMAHERA 789,565,052 743,231,192 94.13 10 KEGIATAN PUSKESMAS BUGANGAN 317,333,290 307,002,980 96.74 11 KEGIATAN PUSKESMAS KARANGDORO 488,678,273 468,675,416 95.91 12 KEGIATAN PUSKESMAS PANDANARAN 525,537,903 469,813,482 89.40 13 KEGIATAN PUSKESMAS LAMPER

(7)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI (Rp)

PERSENTASE (%) 14 KEGIATAN PUSKESMAS KARANGAYU 301,505,200 279,405,632 92.67 15 KEGIATAN PUSKESMAS LEBDOSARI 429,716,438 416,831,289 97.00 16 KEGIATAN PUSKESMAS MANYARAN 296,185,811 294,293,233 99.36 17 KEGIATAN PUSKESMAS KROBOKAN 208,499,760 205,721,197 98.67 18 KEGIATAN PUSKESMAS NGEMPLAK

SIMONGAN 255,638,151 253,997,800 99.36

19 KEGIATAN PUSKESMAS GAYAMSARI 321,492,711 314,741,266 97.90 20 KEGIATAN PUSKESMAS CANDILAMA 307,077,508 282,182,562 91.89 21 KEGIATAN PUSKESMAS KAGOK 278,627,502 268,396,075 96.33 22 KEGIATAN PUSKESMAS PEGANDAN 342,300,618 339,123,338 99.07 23 KEGIATAN PUSKESMAS GENUK 459,935,937 409,497,777 89.03 24 KEGIATAN PUSKESMAS BANGETAYU 718,240,340 680,967,855 94.81 25 KEGIATAN PUSKESMAS TLOGOSARI

WETAN 564,819,207 538,332,571 95.31

26 KEGIATAN PUSKESMAS TLOGOSARI

KULON 609,019,443 561,403,405 92.18

27 KEGIATAN PUSKESMAS

KEDUNGMUNDU

654,388,198 651,164,832 99.51 28 KEGIATAN PUSKESMAS ROWOSARI 237,282,494 234,109,230 98.66 29 KEGIATAN PUSKESMAS NGESREP 437,405,294 434,898,286 99.43 30 KEGIATAN PUSKESMAS PADANGSARI 366,825,525 364,813,937 99.45 31 KEGIATAN PUSKESMAS SRONDOL 407,627,527 394,088,054 96.68 32 KEGIATAN PUSKESMAS PUDAK

PAYUNG 171,095,974 167,548,424 97.93

33 KEGIATAN PUSKESMAS GUNUNGPATI 455,493,656 427,685,937 93.90 34 KEGIATAN PUSKESMAS MIJEN 639,732,129 614,753,095 96.10 35 KEGIATAN PUSKESMAS KARANG

MALANG 295.219.166 284.192.235 96,26

36 KEGIATAN PUSKESMAS TAMBAKAJI 304,989,400 304,856,758 99.96 37 KEGIATAN PUSKESMAS PURWOYOSO 295,684,466 289,302,499 97.84 38 KEGIATAN PUSKESMAS NGALIYAN 654,550,728 606,411,320 92.65 39 KEGIATAN PUSKESMAS MANGKANG 353,856,182 322,833,020 91.23 40 KEGIATAN PUSKESMAS

KARANGANYAR 222,573,192 207,486,351 93.22

41 KEGIATAN PUSKESMAS SEKARAN 242,204,452 233,173,425 96.27 42 Desiminasi informasi dan Sosialisasi

Kesehatan 25,386,500 24,696,500 97.28

43 Kegiatan laboratorium Kesehatan 315,000,000 216,099,561 68.60 44 KEGIATAN INSTALASI FARMASI 448,862,000 420,235,407 93.62 JUMLAH PROGRAM 60.434.189.045 45.331.980.239 75.01

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pengembangan Media Promosi dan

Informasi Sadar Hidup Sehat 465,741,100 453,292,600 97.33 2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 145,873,250 145,873,250 100 3 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh

Kesehatan

153,035,500 150,035,000 98.04 4 Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat 97,329,000 97,029,000 99.69

5 Perdayaan Masyarakat di Bidang

Kesehatan dan Kemitraan 764,276,500 715,646,500 93.64 JUMLAH PROGRAM 1.626.255.350 1.561.876.350 96

(8)

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat

Kurang Gizi 61,744,000 61,720,000 99.96

2 Pemberian Tambahan Makanan dan

Vitamin 356,807,000 325,437,000 91.21

3 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemi Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium

134,681,000 121,317,000 90.08 4 Pemberdayaan Masyarakat Untuk

Pencapaian Keluarga Sadar Gizi 24,974,000 24,950,000 99.90 JUMLAH PROGRAM 578.206.000 533.424.000 92.26 5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 532,031,150 506,046,950 95.12 2 Pengendalian Vektor Lalat 12,464,000 12,464,000 100 3 Pengawasan Kualitas Air 23,140,000 23,140,000 100 4 Peningkatan Pengetahuan Kesehatan

Lingkungan 13,888,350 13,888,350 100

5 Penyehatan Lingkungan 71,040,000 71,040,000 100 JUMLAH PROGRAM 652.563.500 626.579.300 96.02 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pelayanan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

666,856,000 651,147,050 97.64 2 Pencegahan Penularan Penyakit

Endemik/Epidemik 2,302,898,000 2,051,217,500 89.07 3 Peningkatan Imunisasi 296,304,000 289,209,000 97.61 4 Operasional Komisi Penanggulangan AIDS

Kota Semarang 111,580,000 90,402,500 81.02

5 Penanggualngan KLB Bidang Kesehatan 81,883,000 66,683,000 81.44 6 Pengendalian Penyakit Dampak Penyakit 800,000,000 564,584,400 70.57 JUMLAH PROGRAM 4.259.521.000 3.713.243.450 87.18 7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Penyusunan Standar Kesehatan 68,880,000 66,630,000 96.73 2 Evaluasi dan Pengembangan Standar

pelayanan kesehatan 137,031,000 134,368,500 98.06 3 Penyusunan Standar Analisis Belanja

(9)

4 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 327,808,600 299,551,100 91.38 JUMLAH PROGRAM 713.214.600 674.678.100 94.60 8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp) PERSENTASE (%) 1 Pembangunan Puskesmas Pembantu 500,000,000 55,020,000 11.00 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Puskesmas 4,186,196,000 3,481,413,050 83.16

3 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Puskesmas Pembantu 400,000,000 263,694,500 65.92 4 Peningkatan Puskesmas Pembantu

menjadi Puskesmas 800,000,000 3,960,000 0.50

5 Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Pembantu

1,137,560,000 1,104,286,556 97.08 6 Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas 12,086,846,805 10,623,341,758 87.89 JUMLAH PROGRAM 19.110.602.805 15.531.715.864 81.27 9. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pelatihan dan Pendidikan Perawatan Anak

Balita 334,480,500 323,928,500 96.85

2 Pelatihan Konselor Sebaya pada Siswa

Sekolah 35,000,000 32,000,000 91.43

3 Penyuluhan Reproduksi Remaja 46,727,000 45,409,000 97.18 4 Pelatihan Petugas Pelayanan Remaja di

Puskesmas 15,700,000 15,664,000 99.77

5 Usaha Kesehatan Institusi 68,092,500 59,152,500 86.87 JUMLAH PROGRAM 500.000.000 476.154.000 95.23%

10. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan 20,000,000 20,000,000 100 2 Pendidikan dan Pelatihan Pertawatan

Kesehatan

105,000,000 88,696,000 84.47 JUMLAH PROGRAM 125.000.000 108.696.000 86.96% 11. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan

Makanan Hasil Industri 52,683,000 48,123,000 91.34 JUMLAH PROGRAM 52,683,000 48,123,000 91.34

(10)

12. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1 Pelatihan Teknis Kesehatan Ibu 170,364,000 148,515,000 87.18 2 Pelayanan Kesehatan Ibu / KB 23,640,500 22,695,500 96.00 3 Pembinaan Program Kesehatan Ibu / KB 380,381,500 368,394,000 96.85 JUMLAH PROGRAM 1.148.772.000 1.079.209.000 93.94% 13. Program Informasi Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp) PERSENTASE (%) 1 Manajemen Informasi Kesehatan 483,111,450 447,092,800 92.54

JUMLAH PROGRAM 483,111,450 447,092,800 92.54 14. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1. Penyediaan jasa surat menyurat 65,376,000.00 55,842,000.00 85% JUMLAH PROGRAM 65,376,000.00 55,842,000.00 85%

15. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur RSUD

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1. Pengadaan kendaran dinas / operasional 190,600,000.00 186,605,450.00 98%

JUMLAH PROGRAM 190,600,000.00 186,605,450.00 98%

16. Program Pengadaan , Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit / RS Jiwa/ RS Paru-paru / RS Mata

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1. Penambahan ruang rawat inap RS ( VVIP,

VIP, Kelas I, II, III) 18,600,000,000 16,517,645,846 89% 2. Pembangunan Instalasi Pengolahan

Limbah RS 1,243,700,000 1,224,769,530 98%

3. Pengadaan Alat-alat Kesehatan RS 16,779,824,000 15,667,638,000 93% 4. Pengadaan ambulance / mobil jenazah 1,142,000,000 1,061,402,300 93% 5. Pengadaan Mebeleur RS 1,004,000,000 923,529,840 92% 6. Penyediaan fasilitas perawatan kesehatan

bagi penderita akibat dampak asap rokok

1,940,077,000 1,818,896,500 94% 7. Pembangunan Instalasi hydrant & rumah

(11)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI (Rp)

PERSENTASE (%) 8. Pengadaan mobil pelaynan kesehatan

paru-paru 444,983,000 395,492,600 89%

9. Pengadaan genset RS 1,447,000,000 1,338,928,450 93% 10. Pengadaan linen RS 594,000,000 325,193,250 55% 11. Pengadaan lift gedung rawat inap RS 2,000,000,000 0.00 0% 12. Pengadaan mesin loundry RS 1,606,000,000 1,594,395,455 99% 13. Pengadaan Rool O pack RS 1,109,000,000 651,835,000 59% JUMLAH PROGRAM 49.709.884.000 43.098.531.521 86.70% 17. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REALISASI

(Rp)

PERSENTASE (%) 1. Kemitraan pengolahan limbah RS 555,360,000 121,805,100 22%

JUMLAH PROGRAM 555,360,000 121,805,100 22%

18. Program Peningkatan Pelayanan RS BLU

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp) PERSENTASE (%) 1. Peningkatan Pelayanan RS BLU 53,915,549,000 51,043,815,111 95% 2. Peningkatan Pendukung RS BLU 10,095,979,000 9,215,178,009 91% JUMLAH PROGRAM 64.011.528.000 60.258.993.120 94.14%

4.1.2.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Pemerintah Kota Semarang senantiasa berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan yaitu meningkatkan produktifitas dan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.

Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai program baik yang bersifat promotif,preventif maupun kuratif antara lain melalui pendidikan kesehatan,imunisasi,pemberantasan penyakit menular, penyediaan air bersih dan sanitasi,dan pelayanan kesehatan.

Pemerintah memprioritaskan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat umum, dengan perhatian khusus kepada warga miskin.

Umur Harapan Hidup juga merupakan salah satu indikator derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, dengan adanya peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir dapat diindikasikan adanya keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. UHH Kota Semarang tahun 2012 yaitu 72,3 meningkat dibandingkan tahun 2011 yang hanya 72,22, hal ini menunjukkan semakin baik tingkat kesejahteraaan kota Semarang. Berikut ini

(12)

dikemukakan perkembangan situasi kesehatan yang dihadapi Kota Semarang.

A. Derajat Kesehatan

1) Mortalitas. Kejadian kematian dalam masyarakat digunakan sebagai

indikator dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.

- Angka kematian bayi per 1000 kelahiran bayi di kota Semarang tahun 2013 berdasar laporan Puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Semarang tercatat 9,45/1000 KH dengan jumlah kematian 251 bayi, hal ini sedikit lebih baik dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 10.67/1000 KH yaitu 293 bayi meninggal.

- Angka Kematian Balita mengalami sedikit penurunan yaitu dari 12,28 / 1000 KH di tahun 2012 menjadi 11,26 / 1000 KH ditahun 2013.

- Angka kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan di tahun 2013 dibandingkan (jumlah kematian ibu 29 kasus / 107.9/100.000 Kelahiran Hidup) dan di tahun 2012 jumlah kematian ibu 22 kasus (80,15/100.000 Kelahiran Hidup). Angka Kematian Ibu 2013 masih dibawah Provinsi Jawa Tengah yaitu 118,62/ 100.000 Kelahiran Hidup.

2) Morbiditas adalah keadaan sakit; terjadinya penyakit atau kondisi yang

mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Hal ini dapat dilihat dari data angka Prevalensi, Angka Kematian dan Angka Penanganan Penyakit : - Jumlah penderita DBD pada tahun 2012 sebanyak 1.250 kasus (IR

70.90/100.000 penduduk) dengan angka kematian 22 orang (CFR 1,76 %). Pada tahun 2013 terjadi kenaikan dengan jumlah penderita sebanyak 2.364 kasus (IR 134,09/100.000 penduduk) dengan angka kematian 27 orang (CFR 1,1 %). Akan tetapi rangking Incident Rate (IR) Kota Semarang dari rangking 1 menjadi rangking 2 se Jawa Tengah.

- Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang ditemukan mengalami penurunan dari 1.128 penderita di tahun 2012 menjadi 1.120 penderita di tahun 2013. Hal ini menunjukkan kinerja program TB lebih baik di tahun 2013, karena semakin banyak kasus TB yang ditemukan dan diobati, akan memutus rantai penularan TB di Masyarakat.

(13)

- Jumlah HIV positif mengalami penurunan, pada tahun 2012 terdapat 520 penderita dan menjadi 430 penderita baru di tahun 2013 dengan jumlah penderita asli penduduk Kota Semarang sebesar 174 orang. - Jumlah penderita baru AIDS mengalami penurunan dari 104 orang di

tahun 2012 menjadi 75 orang di tahun 2013. Dengan presentase kematian 16,3% di tahun 2012 dan turun di tahun 2013 sebesar 9.3 % Dengan jumlah total OTDHA mulai tahun 1995 – 2013 sebesar 2661 angka ini termasuk penderita dari luar Kota Semarang

- Angka kasus AFP (Acute Flaccid Paralysis ) atau biasa disebut lumpuh layu di tahun 2013 adalah 2.2 hal ini lebih bagus dibanding tahun 2012 yang mencapai 2.7 karena target yang ada adalah kurang dari 2.

3) Status Gizi ; Status gizi masyarakat dapat memberikan gambaran

terhadap derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Tahun 2013 telah dilakukan penurunan persentase balita gizi buruk yaitu dari upaya di tahun 2012 sebesar 0,69 % meningkat menjadi 0,87%.

- Pada tahun 2012 prevalensi balita gizi buruk 0,69 % dan tahun 2013 menjadi 0,87 %

- Prevalensi gizi kurang pada balita tahun 2012 adalah 6,1 % turun menjadi 5,32 % pada tahun 2013.

B. Paradigma Semarang Sehat

a). Keadaan Lingkungan : adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus

ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Persentase rumah tangga sehat Tahun 2013 lebih baik dari tahun 2012 karena telah meningkat dari 89,7% menjadi 91% hal ini juga di tunjang oleh hasil cakupan penggunaan air bersih 96,7%, kualitas air minum yang memenuhi syarat 83,65% dan kualitas air bersih yang memenuhi syarat 71,62% serta rumah yang mempunyai saluran pembuangan air limbah sebesar 85,8%.

Higiene Sanitasi di tempat-tempat umum dan pengolahan makanan; tempat – tempat umum yang sudah memenuhi higiene sanitasi sehat tahun 2012 sebesar 85% mengalami kenaikan pada tahun 2013 menjadi 100% sedangkan institusi yang dibina mengalami perubahan yaitu dari 79% di tahun 2012 menjadi 80 % di tahun 2013. Sedangkan

(14)

Higiene sanitasi tempat pengolahan makanan dapat dilihat dari Industri Rumah tangga makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2013 sebesar 84 % meningkat dari tahun 2012 yang hanya sebesar 83,7 %.

b). Perilaku hidup masyarakat : adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku hidup sehat di masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya :

Angka Bebas Jentik (ABJ) pada tahun 2013 rumah bebas jentik nyamuk sebesar 91,99% di tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 84,69%, peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu Purnama dan Mandiri tahun 2012 sebesar 74,35 % meningkat di tahun 2013 menjadi 77,33% dengan rincian cakupan posyandu purnama tahun 2012 sebesar 35,93% dan tahun 2013 meningkat sebesar 39,85 %. Sedangkan posyandu mandiri di tahun 2012 dan 2013 yaitu berturut turut 37,98% menjadi 37,48%.

c). Akses dan mutu pelayanan Akses layanan kesehatan ditunjukkan

dengan adanya peningkatan jumlah, jaringan, dan kualitas fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas, puskesmas perawatan, puskesmas pembantu, puskesmas keliling serta pelayanan kesehatan lainnya.

Kota Semarang sampai dengan tahun 2013 telah memiliki 5 Puskesmas yang telah memiliki sertifikat ISO yaitu Puskesmas Halmahera, Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Mijen,Puskesmas Kedungmundu dan Puskesmas Bangetayu serta memiliki 13 puskesmas perawatan dengan 6 puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) atau puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Akses masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan dapat dilihat dari Rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu per satuan penduduk di tahun 2013 yaitu 5,7 %

d). Pelayanan Kesehatan

adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

(15)

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. Pelayanan kesehatan memiliki beberapa sasaran diantaranya:

- Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan yaitu di tahun 2012 sebesar 98,20 % meningkat di tahun 2013 menjadi 98,33 %

- Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI) setiap tahunnya dapat dilakukan sesuai dengan target 100% termasuk di tahun 2013

- Persentase kelurahan yang terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam di tahun 2013 mencapai 100%

- Persentase pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun 2012 tercatat 95,86%.dan pada tahun 2013 pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil naik menjadi 96,36%

- Pemberian ASI eksklusif selama 2012 – 2013 memperlihatkan peningkatan yaitu dari 51,73% menjadi 53,33 %

- Persentase bayi yang mendapat imunisasi campak selalu mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang telah mencapai 113,9 % meningkat di tahun 2013 menjadi 116,1%

- Pelayanan Kesehatan Ibu mengalami peningkatan Kunjungan ibu hamil (K-4) tahun 2012 – 2013 yaitu dari 96,90% menjadi 97,21%. - Pemberian vitamin A pada bayi tahun 2012 mencapai 100,61% dan

meningkat di tahun 2013 menjadi 121,6%, demikian halnya pemberian vitamin A pada balita di tahun 2012 sebesar 99,54 % di tahun 2012 meningkat menjadi 100,2%. Sedangkan pemberian vitamin A pada ibu nifas mencapai sebesar 106,59% pada tahun 2012, dan di tahun 2013 sebesar 100,05%.sebagian besar target diatas 100% karena dari jumlah sasaran mendapat tambahan dari luar Kota Semarang yang pada saat kegiatan bulan vitamin A berada di Kota Semarang

- Pelayanan pemantauan pertumbuhan balita yang ada di Kota Semarang berdasarkan balita yang datang dan ditimbang (D/S) pada tahun 2013 sebesar 78,51% hal ini naik dibandingkan tahun 2012, sebesar 79,69% sedangkan balita yang naik berat badannya (N/D) 88,33% di tahun 2012, menjadi 88,58% ditahun 2013.

(16)

- Penemuan balita yang menderita pneumonia, pada tahun 2012 sebanyak 25% dan pada tahun 2013 sebanyak 20%. Semua balita yang menderita pneumonia dalam kurun waktu tersebut telah mendapat pelayanan kesehatan, baik ditangani langsung oleh petugas puskesmas maupun dilakukan rujukan bagi pneumonia berat.

e). Sumber daya Kesehatan ;

Perkembangan tenaga kesehatan yang ada di Kota Semarang tiap tahunnya mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat melalui Rasio Dokter umum tahun 2012 sebesar 45,1 per 100.000 penduduk dan meningkat di tahun 2013 yaitu menjadi 91 per 100.000 penduduk. Rasio Dokter Gigi tahun 2012 sebesar 23.2 per 100.000 penduduk dan di tahun 2013 yaitu menjadi 21 per 100.000 penduduk. Rasio Dokter Spesialis tahun 2012 sebesar 47,4 per 100.000 penduduk menjadi 40 per 100.000 penduduk di tahun 2013. Sedangkan Bidan dari 53 menjadi 28 per 100.000 penduduk dari tahun 2012 ke 2013. Jumlah Perawat mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2012 sebesar 199 per 100.000 penduduk menjadi 204 per 100.000 penduduk di tahun 2013. Di sisi lain ada bentuk partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan seperti kader posyandu, petugas pemantau jentik, pengawas minum obat bagi penderita TB, hanya jumlahnya masih terbatas dan perlu upaya peningkatan.

f). Manajemen Kesehatan adalah suatu kegiatan untuk mengatur sumber

daya yang ada guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan dengan penguatan ketersediaan informasi kesehatan berupa pengembangan program sistem IT, Local area Network, Website. Pengembangan teknologi informasi ini juga bertujuan untuk mempercepat pelayanan kesehatan serta sebagai wujud keterbukaan informasi untuk masyarakat umum.

C. Cakupan Universal Coverage

Persentase penduduk kota yang memiliki jaminan kesehatan Tahun 2013 sebesar 56,91%,bila masih ada masyarakat miskin dan tidak mampu yang belum tercover oleh jaminan kesehatan serta memerlukan pelayanan kesehatan dapat menjadi peserta Jamkesmaskot (open member) dengan mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Dengan demikian

(17)

penduduk kota Semarang sudah 100 % tercover dalam Jaminan Kesehatan (Universal Coverage).

D. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah

RSUD Kota Semarang yang dikelola dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) adalah milik Pemerintah Kota Semarang yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan pari purna dan profesional terutama peningkatan kepuasan pelanggan.

Kelengkapan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang berupa kapasitas ruang rawat inap sebesar 200 tempat tidur di tahun 2012 menjadi 210 tempat tidur di tahun 2013. Dan didukung ruang perawatan khusus sebesar 40 tempat tidur di tahun 2012 menjadi 72 tempat tidur di tahun 2013. Pada Tahun 2013, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang mendapat anggaran untuk pembangunan gedung baru terutama untuk kelas III yaitu dengan jumlah tempat tidur sebanyak 128 TT. Dengan persentase pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) di tahun 2012 sebesar 72,49% dan di tahun 2013 sebesar 83,07%. Sedangkan rata – rata lama hari pasien dirawat (Length Of Stay) 3,99 hari di tahun 2012 menjadi 5,36 hari di tahun 2013. Untuk rata – rata jeda waktu tempat tidur dipakai disaat terisi ke terisi berikutnya (Turn Over Interval) tahun 2012 yaitu 1,52 hari menjadi 0,80 hari di tahun 2013. Frekuensi penggunaan tempat tidur (Bed Turn Over) ditahun 2012 sebesar 66,44 kali dan tahun 2013 sebesar 77,71 kali.

Jumlah Pasien miskin yang mendapatkan pembebasan /keringan biaya perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang tahun 2012 sebesar 54.442 orang menjadi 73.830 orang di tahun 2013.

Menurut data CV. KZA lembaga riset dan konsultan untuk nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk RSUD tahun 2012 sebesar 74,48 dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 76,85 artinya bahwa kepuasan pelanggan pelayanan kesehatan perorangan di RSUD Kota Semarang meningkat. Hal ini didukung oleh makin menurunnya jumlah pengaduan masyarakat yang masuk dan ditangani yaitu dari 76 kasus di tahun 2012 menjadi 54 kasus di tahun 2013.

(18)

4.1.2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Berdasar kajian, muncul akar permasalahan atas kondisi beberapa indikator derajat kesehatan masyarakat di atas. Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

a) Masih tingginya kasus DBD di Kota Semarang disebabkan oleh belum maksimalnya PSN oleh masyarakat.

b) Masih tingginya Angka Kematian Ibu di Kota Semarang yang disebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung seperti perdarahan (31%), Eklamsia (37,93%), Infeksi (10,34%), penyakit lain (20,73%). Penyebab lain yang memperberat antara lain keterlambatan merujuk dari keluarga, kurangnya pengetahuan bumil mengenail resiko tinggi kehamilan, pemeriksaan kehamilan di pelayanan dasar (Puskesmas, BPM) masih kurang, respontime di pelayanan sekunder (RS) masih lebih dari 30 menit. c) Persiapan Puskesmas Terhadap Program Jaminan Kesehatan

Nasional

4.1.2.4 RENCANA TINDAK LANJUT

a) Mengintensifkan sosialisasi PSN di masyarakat sebagai upaya pencegahan penyakit DBD.

b) Mengintensifkan sosialisasi tentang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi. Surat Edaran Walikota No : 441.8/5235 tentang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

c) Pengawasan pasca persalinan di RS dan pesan mengenai tanda bahaya kondisi yang mengancam kesehatan Ibu hamil.

d) Merencanakan rehab dan pembangunan puskesmas / puskesmas pembantu serta kelengkapan lainnya.

4.1.2.5 PRESTASI DAN PENGHARGAAN

Berdasarkan keputusan Dir. Jend. Cipta Karya Kementrian Pekerjaan umum No.75./ KTPS / DC / 2013 dan No.75.2 /KPTS/DC/2013 tentang Penetapan Kabupaten/Kota Penerima Dana Hibah Insentif Program Pamsimas tahun 2013 menetapkan Penghargaan kepada Kota Semarang yang berprestasi dalam melaksanakan Program Pamsimas.

Referensi

Dokumen terkait

Jika tekanan terjadi mendadak dan luas pada jaringan subkutan maka akan menyebabkan pecahnya sel–sel lemak, kemudian cairan lemak akan memasuki peredaran darah pada luka

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability

Hal ini berarti delapan alternatif kebijakan tersebut akan memberikan dampak kenaikan terhadap seluruh variabel endogen, yaitu: pengambilan kredit, modal usaha, penggunaan bahan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KOMITMEN

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Langkah 6: Buat lembar hitungan (tally sheet) dengan memasukkan data angka ke dalam kelas yang telah ditentukan. Setelah pemasukan angka angka sedemikian

PELAYANAN, KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEAMANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN NGAWI , disusun sebagai salah satu persyaratan