CARA MEMBUAT SABUN
http://gudangbelajar008.blogspot.co.id/2016/02/cara-membuat-sabun-ilmu-kewirausahaan.html
1. Pengertian Sabun
Menurut cara pembuatan dan bahan pembuatan, sabun didefinisikan sebagai garam alkali dari rantai panjang trigliserida (asam lemak). Reaksi yang digunakan dalam pembuatan sabun adalah saponifikasi. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa bahan dasar sabun adalah asam lemak dan alkali. Kedua bahan tersebut direaksikan sehingga membentuk garam (padatan). Pada awalnya alkali yang digunakan adalah sodium hidroksida dan sabun yang terbentuk adalah sabun padat. Namun belakangan digunakan alkali lain yaitu kalium hidroksida (KOH) sehingga sabun yang dihasilkan berbentuk cair. Namun seiring perkembangan jaman, sabun dasar jarang digunakan. Sebagai gantinya digunakan turunan dari sabun dasar berupa surfaktan (bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih praktis dalam aplikasi pembuatan pembersih termasuk sabun, terutama deterjen.
Sabun adalah salah satu produk yang sangat penting serta diperlukan pada kehidupan sehari-hari. Sabun juga mempunyai pengertian sebagai bahan pembersih yang dapat digunakan dengan air untuk membersihkan serta mencuci pada setiap hari. Pada dasarnya sabun terbuat dari bahan dasar dari lemak (fatty acid) serta basa kuat yang melalui proses uji kimia yang biasanya disebut reaksi substitusi. Reaksi substitusi ini merupakan sebuah reaksi atom/gugus atom, secara khusus reaksi dari substitusi pada proses pembuatan sabun ini di sebut Reaksi saponifikasi atau yang biasa disebut penyabunan. Sabun merupakan salah satu kelengkapan mandi yang harus ada di dalam kamar mandi. Hampir setiap orang mempunyai sabun mandi dirumahnya masing-masing dan hampir semua orang bisa dipastikan selalu menggunakan sabun mandi ketika ia mandi.
2. Sejarah Sabun.
Sabun yang berasal dari bahasa India/Hindi adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan.
Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.
Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Banyak sabun campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengansaponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
2. Macam-macam Sabun
Berikut adalah contoh bermacam-macam yaitu: a. Batang (cetakan padat)
Merupakan bentuk umum dari sabun. Produk sabun batang ini, sebagai contohnya adalah sabun mandi bagi tubuh kita yang sehari-hari kita gunakan.
b. Cair
Sabun berbentuk cair ini contohnya adalah sabun untuk suci tangan, sabun cair untuk anak-anak, sabun untuk mencuci piring, dll.
c. Busa(foam)
d. Gel atau Krim
Sabun ini berbentuk gel atau pasta. Sebagai contohnya sabun untuk mencuci muka, sabun colek untuk mencuci peralatan dapur dan pakaian.
e. Serbuk
Bentuk sabun serbuk ini yang biasa kita jumpai adalah Detergen. Detergen memiliki fungsi dan mekanisme kerja yang sama dengan sabun, tetapi memiliki struktur yang berbeda. Detergen dibuat dengan bahan baku asam benzene sulfonat (ABS). Banyak digunakan sebagai pembersih pakaian.
3. Bahan-bahan Pembuatan Sabun
Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk membuat sabun. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih bahan mentah untuk membuat sabun. Beberapa bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan sabun antara lain:
a. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
b. Minyak Zaitun (Minyak Olive)
Minyak zaitun atau minyak Olive adalah minyak yang didapat dari buah zaitun (Olea europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania. Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun yang tumbuh lambat, memiliki batang keriput dan abu-abu ramping dengan cabang pecah-pecah. Pohon zaitun bisa tumbuh hingga 50 meter di habitat alami mereka dan hidup selama lebih dari 500 tahun. Buah ini memiliki bentuk bulat gemuk dengan warna hijau ketika mentah dan berubah menjadi kekuning-kuningan ketika sudah mulai masak. Minyak dapat digunakan untuk memasak, kosmetik, obat herbal, dan sabun, dan juga sebagai bahan bakar untuk lampu minyak. Manfaat minyak zaitun sangat banyak bagi kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol).
4. Langkah-langkah Membuat Sabun
a. Alat
Berikut adalah alat-alat yang dibutuhkan :
1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun. 4. Botol plastik - Untuk wadah air.
5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram). 6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH.
7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya. 8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air.
9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak. 10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
12. Cetakan - untuk mencetak sabun cetakan sesuai selera anda. 13. Blender dengan tutupnya.
14. Kain - Untuk menutup blender. b. Bahan
Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…
2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.
3. Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.
4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya. 5. Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.
4. Cara Membuat
- Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
- Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.
- Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender. Hati-hati dalam menuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
- Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”. - Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
- Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.
- Natrium Hydroxide (NaOH) / Sodium Hydroxide / lye / caustic soda / soda api merupakan bahan utama selain minyak dalam pembuatan sabun. Melalui reaksi kimia, NaOH mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Selain itu NaOH juga diperlukan untuk membuat sampo dan body lotion.
- Dalam membuat larutan alkali (air + NaOH) ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : - Gunakan baju lengan panjang, kaca mata pelindung, masker dan sarung tangan karet. Prinsip kehati – hatian sangat diperlukan karena cairan ini bisa mengakibatkan kebutaan apabila terkena mata, atau mengakibatkan rasa terbakar apabila mengenai kulit. Sediakan pula cairan cuka, hal ini untuk mengantisipasi apabila kulit terkena cairan alkali.
- Lakukan di ruangan terbuka, misalnya di taman atau di tempat yang mempunyai udara bebas. Jangan menghirup udara yang keluar dari larutan ini.
- Selalu memasukkan NaOH ke dalam air (dengan pelan) dan bukan sebaliknya. Jika Anda melakukan sebaliknya, akan mengakibatkan letupan yang sangat berbahaya bagi kulit dan mata.
- Jauhkan dari jangkauan anak – anak / tidak melibatkan anak – anak sama sekali.
5. Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3)
Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) dalam proses membuat sabun ada beberapa teknik pembuatan yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Hot Process (Pemanasan)
Pada dasarnya proses membuat sabun dengan metode pemanasan membutuhkan ketepatan dalam mempersiapkan semua hal. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa semua hal telah siap, antara lain alat-alat seperti sendok, wadah, cetakan, pisau, timbangan, dan lain-lain. Jangan lupa untuk mempersiapkan juga perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan, masker, alas meja dan alat lainnya yang sekiranya diperlukan.
Perlu diingat bahwa bahan-bahan sabun harus diukur sesuai dengan resepnya. Kemudian anda dapat menimbang kaustik soda kemudian menuangkannya ke air dan mengaduknya hingga benar-benar larut. Yang harus dilakukan selanjutnya adalah memasukkan kaustik sodanya ke dalam air dan bukan sebaliknya. Masukkan minyak yang telah ditimbang ke dalam panci dan lelehkan. Setelah minyak meleleh, tuangkan larutan kaustik soda ke dalam panci minyak dan aduk terus. Cara mengaduk campuran ini harus selalu stabil sampai berubah jadi keruh, berwarna krem dan mengental. Jika sudah mengental, tutup pancinya dan kemudian panaskan sebentar. Pastikan bahwa sabun telah berubah warna menjadi bening dan ini menandakan bahwa campuran ini sudah siap untuk diolah.
Anda bisa menambahkan pewangi dan warna ke dalam larutan sabun ini. Lalu tambahkan minyak esensial sesuai selera anda. Dalam tahapan ini, Anda harus mengerjakannya secepat mungkin untuk mencegah larutan sabun mengeras. Jika sudah mengeras, nantinya akan sulit untuk dituangkan ke dalam cetakan. Setelah larutan masuk ke dalam cetakan, Anda harus mengetuk cetakan selama beberapa kali sampai udara yang terperangkap di dalamnya bisa keluar. Dinginkan beberapa saat dan kemudian keluarkan dari cetakan. 2. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Cold Process (Pendinginan)
Untuk membuat sabun mandi dengan metode ini, tentunya Anda tidak akan memerlukan kompor seperti halnya dalam tehnik hot process. Karena pada dasarnya proses pembuatan sabun mandi dapat dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan dalam suhu ruangan.
- Pertama, takar semua bahan sesuai dengan resep sabun yang akan dibuat. Kemudian siapkan wadah cetakan sabun, apabila bentuknya kotak maka Anda bisa gunakan alat yang bisa dibuat sendiri. Dan jika bentuk sabun bulat, Anda bisa menggunakan pipa PVC dengan ukuran 2 dim. Kemudian pipa sebaiknya disemprot dulu dengan alcohol atau minyak.
- Langkah selanjutnya adalah dengan memasukkan kaustik soda ke dalam air secara bertahap sambil terus diaduk. Jangan lupa untuk mengukur suhunya dengan menggunakan termometer. Masukkan juga beberapa minyak yang akan digunakan ke dalam satu wadah. Jika suhu larutan kaustik soda sudah mencapai 50 derajat, masukkan ke dalam wadah yang berisi minyak sambil terus diaduk. Selama proses pengadukan sampai mengental, masukkan bahan tambahan seperti coklat, susu, strawberry sesuai dengan keinginan Anda ke dalam larutan sambil terus diaduk.
- Lalu masukkan bahan pewangi yang Anda inginkan secara bertahap kedalam larutan, jika sudah mulai mengental tuangkan ke dalam cetakan. Tutup cetakan dengan handuk atau kain dan diamkan selama 24 - 28 jam. Setelah 24 jam atau lebih, Anda bisa mengeluarkan dari cetakan dan potong sabun yang sudah jadi tersebut sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan.
6. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Melt and Pour (Melelehkan dan Menuangkan)
Pada dasarnya, semua sabun bisa dikategorikan sebagai sabun Gliserin atau sering disebut juga sabun bening, Kandungan Gliserin pada sabun berkhasiat melembabkan kulit dan jika anda membasuh tangan dengan sabun gliserin, maka akan tersisa lapisan tipis gliserin yang memberi kelembaban di kulit.
Sabun dasar yang bening ini dapat dibeli dalam bentuk balok besar yang kemudian dapat Anda lelehkan, warnai, diberi pewangi dan dicetak. Cara pembuatan sabun yang satu ini terbilang sangat mudah dilakukan karena tidak memerlukan perlengkapan keselamatan, bahkan anak kecil pun dapat mengerjakannya tanpa ada resiko apapun.
0
inShare
Cara Membuat Sabun Mandi
Sederhana (Untuk Pemula)
http://banaransoap.com/cara-membuat-sabun-mandi-sendiri/
Written by
Admin
Posted in
Sabun Mandi Alami
Comments
WhatsAppFacebookLineGoogle+Twitte
r
Membuat sabun mandi sendiri terlihat sangat memusingkan. Apalagi bagi
kita yang tidak mengerti kimia sama sekali.
Jangan kuatir!
Kamu tidak perlu untuk mengerti kimia yang rumit untuk bisa membuat
sabun sendiri. Ikuti langkah mudah cara membuat sabun mandi dari kami.
Kamu langsung bisa membuat sabun dalam sehari.
Nah sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara membuat sabun
mandi, kita kenalan dulu nih sama sabun.
Untuk selalu menjaga kebersihan kulit kita tidak bisa lepas dari yang
namanya mandi. Ketika mandi kita membersihkan minyak dan kotoran
beserta kroni-kroninya yang menempel di tubuh kita. Kalau cuma
menggunakan air maka kotoran-kotoran tersebut susah hilang.
Umumnya pada saat mandi kita menggunakan sabun
cuci
mandi supaya
badan kita lebih bersih dan segar. Semua sabun mandi baik padat maupun
cair memiliki fungsi yang sama yaitu mengangkat kotoran dari badan
kemudian dibilas dengan air.
Apa sih itu Sabun?
Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan
campuran dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa
lagi itu saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya
saja! Saya jelaskan secara mudahnya.
Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (
wiki
). Contoh asam lemak yang biasa ditemui
sehari-hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa
sawit, minyak zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya
memiliki pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam
pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida
(KOH).
Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam
lemak direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk
menghasilkan garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.
Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun
padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan
sabun lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.
Jadi secara mudahnya
Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin
. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun
pasti tetap menggunakan alkali.
Kenapa sih Harus Membuat Sabun
Sendiri?
Nah sekarang kenapa sih repot-repot bikin sabun sendiri? Jadi kita kan
sudah tahu apa itu sabun, dasarnya minyak + alkali = sabun + gliserin.
Biasanya sabun-sabun yang ada di pasaran atau sabun komersial pada
umumnya mereka memisah gliserin yang dihasilkan dari proses
pembuatan sabun.
Kenapa sih kok dipisah?
Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini
berfungsi untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin
digunakan hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion,
moisturizer, pasta gigi, dsb.
Sabun konvensional bukan benar-benar sabun!
Biasanya sabun konvensional merupakan campuran kompleks dari
bahan-bahan detergen seperti
sodium lauryl sulfate
,
sodium laureth sulfate,
dsb.
Menurut
bbc
, bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dapat
membuat kulitmu menjadi kering.
Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci
piring, pakaian, kendaraan, dsb.
Wah masa kulit disamain kaya baju dan piring?!
Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di
dalam sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami
yang bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu,
biji-bijian, dsb. Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni
atau bentuk yang kamu inginkan.
Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.
3 Metode Dasar Untuk Membuat
Sabun Mandi
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan
membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah.
Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.
1. Metode Cold Process (CP)
Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa
dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti
dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.
Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya
berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan
pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.
Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan
memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4
minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah
selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan
tekstur yang halus.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.
2. Metode Hot Process (HP)
Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada
saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk
memanaskan.
Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2
minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.
3. Metode Melt & Pour
(MP)
Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia.
Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi,
pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!
Daftar Istilah dalam Pembuatan
Sabun Mandi
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar
dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar
istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.
Saponifikasi –
Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau
mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut
menghasilkan sabun dan gliserin.
Sap Value –
Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang
dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak
memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan
sabun kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.
Trace –
Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal
pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan
pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat
campuran yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin
mengental dan tercampur sempurna.
Curing –
Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi
padat, memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru
dibuat, biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga
masih ada kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih
mengandung alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air
yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan
menghasilkan sabun yang keras dan lembut di kulit.
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan
selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari
penggunaan alkali.
Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika
terkena kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik
tidak melibatkan anak-anak.
Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata.
Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan
menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun
kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa
juga pelindung full face.
Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan
bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah.
Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi
area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan
sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau
menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan
larutan alkali yang digunakan.
Alat Untuk Membuat Sabun Mandi
Alat Untuk Membuat
Sabun Mandi
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus
stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan
menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali.
Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan
gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal.
Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan
satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.
2. Stick Blender atau Hand Whisker
Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan
waktu hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan
stick blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu
gunakan yang terbuat dari stainless steel!
3. Spatula Karet atau Plastik
Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over
alkalized).
Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan
menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan
operasi yang mudah.
5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik.
Bisa menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah
yang besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti
wadah bekas susu cair atau pringles.
Bahan Untuk Membuat Sabun
Mandi
Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun.
Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi
mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami
berikan hanya sebagai panduan awal saja.
Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang
berbagai
macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan
.
1. Minyak
Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun
mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam
pembuatan sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan
minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan
pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.