Penerapan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid Di SMA
Oleh
Anggraini Rosa Nasution NIM 409431005
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran CTL (Contextual
Teaching and Learning) Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid di SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak
Drs. Marudut Sinaga, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D, Bapak
Drs. Kawan Sihombing, M.Si, dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Alm.
Prof. Dra. Sortha Silalahi, selaku Dosen Pembimbing Akademik pertama, Bapak
Drs. Asep Wahyu Nugraha dan Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku Dosen
pembimbing pengganti serta kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Penghargaan juga disampaikan kepada kepada kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, PKS kurikulum, guru kimia dan siswa/i kelas XII MAN Kisaran, MAN
Limapuluh dan MAN Tanjung Balai yang telah banyak membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Ir. Ahmad
Syarif dan Ibunda Rosmah L. Tobing yang berjuang keras dalam mendidik dan
menyekolahkan saya, serta dukungan doa dari adik-adik tercinta sehingga saya
v
Kemudian, saya sampaikan kepada sahabat saya Erika Apriani, Kartika
Sari dan Rudini Tampubolon yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
selama menjadi mahasiswa UNIMED, juga kepada teman saya Dinda Khairani,
dan seluruh mahasiswa Kimia Reguler A 2009 yang selalu memberikan dukungan
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013
Penulis,
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) BERBASIS LABORATORIUM
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI SMA
Anggraini Rosa Nasution (NIM 409431005) ABSTRAK
vi
2.1.3.1. Penerapan model CTL (Contextual Teaching and Learning) ... 12
2.1.3.2. Komponen model CTL (Contextual Teaching and Learning) ... 12
2.1.4. Model Konvensional ... 15
2.1.5. Perbedaan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning dengan Model Pembelajaran Konvensional ... 16
2.1.6.Laboratorium ... 16
2.4. Hipotesis Penelitian ... 24
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
3.3.Variabel Penelitian ... 26
3.4.Instrumen Penelitian... 27
3.5.Rancangan Penelitian ... 29
3.6.Prosedur Penelitian... 30
3.7.Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 36
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39
4.3.Analisis Data Awal ... 43
4.3.1.Uji Normalitas ... 43
4.3.2.Uji Homogenitas ... 44
4.3.3. Uji Hipotesis ... 45
4.3.4.Persen Peningkatan Hasil Belajar ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 53
5.2.Saran ... 54
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian ... 32
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa MAN Kisaran... 40
Gambar 4.2. Hasil Belajar Siswa MAN Limapuluh ... 41
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61
Lampiran 3. Kisi-kisi Instrument Test ... 82
Lampiran 4. Instrument Test ... 94
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test... 100
Lampiran 6. LKS ... 101
Lampiran 7. Lembar Penilaian LKS ... 112
Lampiran 8. Data Uji Instrumen ... 113
Lampiran 9. Kisi-kisi Instrument Test Valid ... 116
Lampiran 10. Instrument Test Valid ... 125
Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrument Test Valid ... 129
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Instrument ... 130
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Test ... 132
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ... 133
Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda ... 135
Lampiran 16. Tabulasi Nilai ... 137
Lampiran 17. Perhitungan Standar Deviasi ... 143
Lampiran 18. Uji Normalitas ... 152
Lampiran 19. Uji Homogenitas ... 170
Lampiran 20. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar ... 173
Lampiran 21. Uji Hipotesis ... 180
Lampiran 22. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment ... 192
Lampiran 23. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) ... 193
Lampiran 24. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) ... 194
Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 195
Lampiran 26. Jadwal Penelitian ... 196
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya
melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia
bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau
metode ilmiah. Dengan demikian pembelajaran ilmu kimia tidak dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses kerja
ilmiah.(Jahro, 2009)
Pelajaran kimia merupakan salah satu cabang IPA yang menitikberatkan
proses pembelajaran pada proses penemuan, salah satu model pembelajaran yang
cocok dengan karakteristik pelajaran kimia adalah model CTL. Pada model
pembelajaran kontekstual siswa dilibatkan pada proses pembelajaran, siswa diajak
untuk mengaitkan pelajaran dengan keadaan di dunia nyata .
Untuk memperkuat dimilikinya pengalaman belajar yang aplikatif bagi
siswa, tentu saja diperlukan pembelajaran yang lebih banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba, dan mengalami sendiri
(learning to do), dan bahkan sekedar pendengar yang pasif sebagaimana penerima
terhadap semua informasi yang disampaikan guru. Oleh sebab itu, melalui
pembelajaran kontekstual, mengajar bukan transformasi pengetahuan dari guru
kepada siswa dengan menghapal sejumlah konsep-konsep yang sepertinya
terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan agar bisa hidup dari apa yang
dipelajarinya. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna, sekolah lebih
dekat dengan lingkungan masyarakat (bukan dekat dari segi fisik), akan tetapi
secara fungsional apa yang dipelajari di sekolah senantiasa bersentuhan dengan
situasi dan permasalahan kehidupan yang terjadi di lingkungannya (keluarga dan
2
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), prestasi belajar kimia
juga terlihat dari hasil belajar siswa kelas XI IPA masih rendah. Banyaknya siswa
yang harus mengikuti remidial (ujian ulangan). Hal ini diduga karena siswa
mengalami kesulitan dalam belajar. Pembelajaran yang disampaikan oleh guru
sering kali berpusat pada guru sehingga siswa kurang antusias dan kurang aktif
dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun kurang baik.
Sebagian besar siswa kurang termotivasi, kurang bergairah dan cenderung tidak
aktif. Hal ini terlihat dari sikap yang kurang antusias ketika pelajaran akan
berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan
penjelasan guru serta pemusatan perhatian yang kurang kondusif. Kondisi ini
ditemukan ketika peneliti melaksanakan Progam Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT) Unimed 2012 di MAN Kisaran. Tidak semua siswa menaruh perhatian
dan keinginan terhadap pelajaran kimia. Adanya laboratorium kimia yang
didukung dengan fasilitas seperti alat dan bahan yang cukup lengkap kurang
dimanfaatkan guru bidang studi kimia yang ada di MAN Kisaran.
Arifin (dalam Cahyani:2013) “Melalui laboratorium siswa mendapatkan kesempatan secara langsung untuk menguji hipotesis yang ditemukan dan dapat
merancang konsep teori yang dipelajari. Eksperimen laboratorium dalam pelajaran
kimia merupakan salah satu cara untuk mengetahui cara berfikir ilmuan dan ikut
mengalami proses bagaimana suatu konsep ditemukan”.
Koloid merupakan pokok bahasan kimia pada kelas XI IPA Sekolah
Menengah Atas, yang diajarkan pada semester genap. Koloid juga merupakan
merupakan pokok bahasan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pada
umumnya, pokok bahasan koloid diajarkan dengan metode ceramah saja,
kemudian tanya jawab. Jika pokok bahasan koloid diberikan dengan model
pembelajaran CTL dan didukung dengan penggunaan laboratorium, diharapkan
siswa akan dapat mengamati secara langsung bagaimana koloid itu dan dapat
membedakannya dari campuran lain seperti larutan dan suspensi serta dapat
mempelajari sifat-sifat serta cara pembuatannya. Ini didukung oleh penelitian
3
adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 12,2%. Kemudian oleh
Simangunsong pada pokok bahasan yang sama tahun 2012, rata-rata hasil belajar
kelas sampel untuk pretest sebesar 16,25 dan rata-rata postes sebesar 76,39,
penggunaan model ini mempengaruhi peningkatan nilai rata-rata sebesar 60,14.
Oleh Maharani, dalam penelitiannya menyatakan bahwa dengan model CTL,
siswa SMA dapat menguasai konsep koloid lebih baik daripada siswa yang diberi
model pembelajaran langsung. Dengan menggunakan laboratorium, Cahyani
membuktikan di dalam jurnal pendidikan pada tahun 2013, bahwa prestasi siswa
dari aspek kognitif, aspek afektif dan motivasi belajar siswa jadi lebih baik.
Sehingga diharapkan dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan koloid di SMA.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengulang
kesuksesan penelitian sebelumnya dengan memilih judul “Penerapan Model
Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Berbasis
Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid di
SMA ”.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran CTL
berbasis laboratorium terhadap hasil belajar siswa.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa SMA dengan penggunaan model
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis
laboratorium lebih tinggi daripada dengan penggunaan model
pembelajaran konvensional berbasis laboratorium pada pokok bahasan
4
2. Apakah peningkatan hasil belajar siswa SMA dengan penggunaan model
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis
laboratorium lebih tinggi daripada dengan penggunaan model
pembelajaran konvensional berbasis laboratorium pada pokok bahasan
koloid di kelas XI SMA tahun ajaran 2012/2013?
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah di dalam penenlitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA Semester 2 Tahun
Ajaran 2012/2013.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Koloid.
3. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran CTL (Contextual
Teaching and Learning) berbasis laboratorium.
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pretest
dan postest.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis
laboratorium dan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional berbasis laboratorium.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis
laboratorium dan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional berbasis laboratorium.
3. Untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang
5
Teaching and Learning) berbasis laboratorium dan dengan penerapan
model pembelajaran konvensional berbasis laboratorium.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin didapatkan dengan diadakannya penelitian ini yaitu:
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu memudahkan ilmu-ilmu
kimia untuk dipelajari sehingga kimia menjadi lebih menarik dan semakin
mudah berkembang luas.
2. Bagi peneliti, yaitu hasil penelitian ini akan menambah wawasan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya
sebagai calon guru.
3. Bagi siswa, yaitu memudahkan mereka dalam memahami konsep-konsep
di dalam kimia serta dapat meningkatkan kreatifitas serta wawasan
keilmuannya.
4. Bagi guru, yaitu memberikan salah satu solusi cara mengajar yang lebih
efektif, tidak cepat bosan, serta dapat membuat siswa lebih aktif dalam
belajar.
5. Bagi masyarakat, yaitu semakin tersedianya sumber daya manusia yang
berkualitas yang berguna bagi lingkungan kehidupannya.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan maka perlu
didefenisikan secara operasional beberapa istilah berikut.
1. Model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah
model pembelajaran yang terencana dan pembelajaran berpusat pada siswa
(student centered), yang terdiri dari 7 prinsip, yaitu kontruktivisme,
menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection) dan
penilaian sebenarnya (authentic assessment). (Trianto, 2009)
2. Model pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berlangsung
6
Dalam hal ini, keadaan biasa yang ada pada sekolah-sekolah yang diteliti
adalah penggunaan metode ceramah dan tanya jawab.
3. Laboratorium adalah tempat melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan
praktikum/percobaan maupun penelitian (riset). (Sitorus dan Sutiani,
2012)
4. Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan
yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh
guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran CTL (Contextual
Teaching and Learning) berbasis laboratorium lebih tinggi dari pada
rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional berbasis laboratorium.
2. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran CTL
(Contextual Teaching and Learning) berbasis laboratorium lebih tinggi
dari pada rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional berbasis laboratorium.
3. Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis laboratorium lebih
tinggi dari pada hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
konvensional. Persen peningkatan hasil belajar untuk MAN Kisaran pada
kelas eksperimen sebesar 74,45 % sedangkan kelas kontrol sebesar 65,33
%, MAN Limapuluh pada kelas eksperimen sebesar 74,20 % sedangkan
kelas kontrol sebesar 63,24 %, MAN Tanjung Balai pada kelas eksperimen
sebesar 74,74 % sedangkan kelas kontrol sebesar 65,23 %.
4. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari peningkatan hasil belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning) berbasis laboratorium dengan hasil belajar siswa menggunakan
model pembelajaran konvensional. Persen peningkatan untuk MAN
Kisaran sebesar 9,12%, untuk MAN Limapuluh sebesar 10,96% dan untuk
54
5.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran CTL
(Contextual Teaching and Learning) berbasis laboratorium mempermudah
pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan hasil belajar
siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran CTL (Contextual
Teaching and Learning) berbasis laboratorium hendaknya mampu
menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks model
CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat berjalan dengan baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis
laboratorium ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam
55
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011),
http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html. (Diakses pada : 8 Februari 2013)
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta.
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi,
Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O,. (2005), Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito,
Bandung.
Jahro, I.S., dan Susilawati, (2009), Analisis Penerapan Metode Praktikum pada
Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas, FMIPA Unimed,
Medan, Jurnal PendidikanMetematika dan Sains, 4 (1) : 29-34.
Manullang, J., (2012), Pengaruh Pendekatan Kontekstual dengan Metode
Demonstrasi untuk Meningkatkan hasil Belajar Kimia Siswa, Skripsi,
FMPIA, Unimed, Medan.
Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Gaung
Persada, Jakarta.
Nadhirin, A.L.,
56
Nurhadi, S. A., (2003), Pembelajaran (Contextual Teaching and Learning/CTL
dan Penerapannya dalam KBK, Universitas Negeri Malang, Malang.
Pane, A., (2010), Pengaruh pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
X SMA Swasta Satria Darma, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ratri, M.C., Redjeki, R., Nugroho, A., (2013). Komparasi Model Contextual
Teaching and Learning (CTL) Menggunakan Media Laboratorium dan Lingkungan terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar pada Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA SMA N 4 Surakarta TP 2011/2012,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (1): 21-28.
Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi Kedua. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W,. (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan Edisi 8, Prenada Media, Jakarta.
Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian Edisi
Pertama, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Simangunsong, N. S. D., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran CTL terhadap
Hasil Belajar Kimia SMA pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sitorus, M., Sutiani, A., (2013), Laboratorium Kimia Pengelolaan dan
57
Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar Kimia Untuk SMA kelas XI, Grafindo,
Jakarta.
Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif, Prenada