ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KOTA
MADYA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh
Padlianto NIM : 409331044
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kota Madya Medan Tahun Ajaran 2012/2013” sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Ibu Dra Hafni Indriani Nst, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Dra Anna Juniar, M.Si, Dra Ida Duma Riris, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si selaku Dosen Penguji yang selalu memberikan bimbingan, masukan-masukan dan saran-saran yang membangun kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dari awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi selesai. Ucapan terimakasih juga kepada seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis selama perkuliahan. Selain itu penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak/Ibu guru sekolah tempat penelitian yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
vi
Buat semua keluarga, penulis mengucapkan terimakasih karena telah banyak membantu baik dari segi moril dan dukungan kepada penulis. Begitu juga buat kawan-kawan terbaik yang selalu bersama saat susah dan duka yakni Rasid, teman seperjuangan Gorga, Hanafi, Fachrul yang selalu support dan memberi dukungan kepada penulis, begitu juga buat Ika, Yenni (mambu), Nurbaiti, Gaung, Emma, Dasma dan seluruh anak Kimia’ X 09 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang mungkin telah banyak membantu selama perkuliahan berlangsung terutama buat Reza Alkhazali. Ucapan terimakasih juga buat Bang Fahli selaku Leader yang selalu mendukung dan mengajari penulis tentang hidup, impian dan sikap. Dulu penulis tidak tau apa sebenarnya mimpi, penulis sangat takut untuk bermimpi tapi sekarang penulis sadar impian yang buat penulis terus bangkit saat terjatuh dan tidak akan pernah berhenti sebelum impian itu benar-benar terwujud. Demikianlah penulis ucapkan terimakasih. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak lagi kesalahan dan kelemahan baik dari segi isi maupun penulisan yang belum benar. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Atas perhatianya penulis ucapkan terimakasih. Go Succes...
Medan, Juli 2013 Penulis,
iii
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KOTA MADYA MEDAN TAHUN
AJARAN 2012/2013
Padlianto (409331044) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentasi dan tingkat miskonsepsi siswa SMA kelas X pada pokok bahasan ikatan kimia di SMA Negeri 2 Medan, SMA Negeri 4 Medan, SMA Negeri 14 Medan, SMA Harapan 1 Medan, SMA Muhammdiyah 1 Medan, dan SMA Alfatah Medan.
iv
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KOTA MADYA MEDAN TAHUN
AJARAN 2012/2013
Padlianto (409331044) ABSTRAK
This research aims to know the percentage and the degree of students’ misconception of grade Tenth of Senior High School in the subject of Chemical Bonding at SMA Negeri 2 Medan, SMA Negeri 4 Medan, SMA Negeri 14 Medan, SMA Harapan 1 Medan, SMA Muhammadiyah 1 Medan, and SMA Alfatah Medan.This study was conducting by using descriptive research. The population of this study was all the students of grade Tenth SMA Negeri 2 Medan, SMA Negeri 4 Medan, SMA Negeri 14 Medan, SMA Harapan 1 Medan, SMA Muhammadiyah 1 Medan, and SMA Alfatah Medan.The instruments for collecting the data were the two-tier multiple choice diagnostic.
vii 2.2.1.1. Miskonsepsi dari Sudut Filsafat Konstruktivisme 16
2.2.1.2. Siswa/Mahasiswa 17
2.2.1.3. Guru/Pengajar 19
viii
3.5.1. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan 34 3.5.2. Pengelompokan Siswa BerdasarkanTingkat Pemahaman 35
3.6. Prosedur Penelitian 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 39
4.1.1. Uji Validitas 39
ix
4.3. Miskonsepsi pada Siswa 39
4.3.1. Tingkat Kemampuan Siswa 40 4.3.2. Analisis Miskonsepsi Siswa dari Setiap Konsep 41
4.3.3. Pembahasan 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 83
5.2. Saran 83
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Pengelompokan Derajat Pemahaman Konsep 9 Tabel 2.2. Cara–Cara Menangani Miskonsepsi 22 Tabel 2.3. Konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia 24 Tabel 3.1. Kriteria Pengelompokkan Tingkat Pemahaman dan
Miskonsepsi Siswa 35
Tabel 4.1. Rata-Rata Kemampuan Siswa dan Standar Deviasi 40
Tabel 4.2. Tingkat Kemampuan Siswa 41
Tabel 4.3. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 4 42 Tabel 4.4. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 14 45 Tabel 4.5. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 1 46 Tabel 4.6. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 2 49 Tabel 4.7. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 7 51 Tabel 4.8. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 9 53 Tabel 4.9. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 15 55 Tabel 4.10. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 8 57 Tabel 4.11. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 11 59 Tabel 4.12. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 13 61 Tabel 4.13. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 16 63 Tabel 4.14. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 3 65 Tabel 4.15. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 17 67 Tabel 4.16. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 5 69 Tabel 4.17. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 12 71 Tabel 4.18. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 6 73 Tabel 4.19. Hasil Miskonsepsi Siswa terhadap Soal Nomor 10 75 Tabel 4.20. Persentasi Siswa yang Mengalami Miskonsepsi 77
Tabel 4.21. Pendapat Siswa terhadap Pembelajaran dan Penguasaan
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lukisan ikatan logam 30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 86
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 98
Lampiran 3. Perencanaan Pembelajaran 100
Lampiran 4. Kisi – Kisi 102
Lampiran 5. Miskonsepsi dari Ikatan Kimia 104
Lampiran 6. Angket Penguasaan Guru terhadap konsep ikatan
Kimia 104
Lampiran 7. Tes Diagnostik 106
Lampiran 8. Kunci Jawaban 113
Lampiran 9. Uji Validitas 114
Lampiran 10. Perhitungan Validitas 115
Lampiran 11. Daya Beda 117
Lampiran 12. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 118
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Tes 119
Lampiran 14. Miskonsepsi Siswa dalam Setiap Sub Konsep 121
Lampiran 15. Tabel Standar Deviasi SMA Negeri 2 Medan 122
Lampiran 16. Tabel Standar Deviasi SMA Negeri 4 Medan 123
Lampiran 17. Tabel Standar Deviasi SMA Harapan 1 Medan 124
Lampiran 18. Tabel Standar Deviasi SMA Negeri 14 Medan 125
Lampiran 19. Tabel Standar Deviasi SMA Muhammadiyah 1 Medan 126
Lampiran 20. Tabel Standar Deviasi SMA Alfatah Medan 127
Lampiran 21. Tabel Tingkat Pemahaman SMA Negeri 2 Medan 128
Lampiran 22. Tabel Tingkat Pemahaman SMA Negeri 4 Medan 129
Lampiran 23. Tabel Tingkat Pemahaman SMA Harapan 1 Medan 130
Lampiran 24. Tabel Tingkat Pemahaman SMA Negeri 14 Medan 131
Lampiran 25. Tabel Tingkat Pemahaman SMA Muhamadiyah 1 Medan 132
xiii
Lampiran 27. Persentasi Perolehan Penguasaan Guru di SMA N 2
Medan terhadap Konsep Ikatan Kimia 134
Lampiran 28. Persentasi Perolehan Penguasaan Guru di SMA N 4
Medan terhadap Konsep Ikatan Kimia 135
Lampiran 29. Persentasi Perolehan Penguasaan Guru di SMA Harapan 1
Medan terhadap Konsep Ikatan Kimia 136
Lampiran 30. Persentasi Perolehan Penguasaan Guru di SMA N 1
Medan terhadap Konsep Ikatan Kimia 137
Lampiran 31. Persentasi Perolehan Penguasaan Guru di SMA
Mumammadiyah 1 Medan terhadap Konsep Ikatan Kimia 138
Lampiran 32. Persentasi Perolehan Penguasaan Guru di SMA Alfatah
Medan terhadap Konsep Ikatan Kimia 139
Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 140
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Selama satu dekade terakhir ini siswa sekolah menengah atas (SMA) atau
yang sederajat di Indonesia merasa sangat khawatir saat akan menghadapi Ujian
Nasional (UN). Hal ini dikarenakan Ujian Nasional adalah sebagai penentu hasil
kelulusan selama tiga tahun mereka mengenyam pendidikan di SMA (Aftulizaliur
dan Nyoman, 2011).
Setiap tahunya standar nilai kelulusan untuk jenjang di SMA semakin
meningkat, tahun demi tahun perubahan mengenai UN selalu dilakukan demi
menunjang kualitas pendidikan nasional. Selain itu saat ini UN tidak hanya
dijadikan sebagai penentu kelulusan saja melainkan nilai UN akan dipakai seleksi
masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan.
Keputusan pemerintah yang menetapkan pelaksanaan UN dan
menjadikannya untuk dipakai seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur
undangan ini mengakibatkan pola belajar siswa dan metode mengajar guru
menjadi sangat berubah. Siswa dimotivasi belajar agar mampu menjawab soal UN
dengan cepat tanpa harus memperhatikan konsep pada mata pelajaran yang
diujikan pada UN tersebut. Cara mengajar guru juga sudah menjadi berbeda, guru
menekankan kepada siswa tentang cara menjawab soal secara instan dan cepat.
Keadaan demikian membuat siswa menjadi salah konsep dalam menjawab soal
mata pelajaran yang diujikan di UN khususnya mata pelajaran kimia
(http://edukasi.kompas.com).
Menurut Suparno (dalam Isjoni 2010) mengatakan, pembelajaran
bermakna adalah suatu proses pembelajaran dimana imformasi baru dihubungkan
dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran bermakna terjadi bila pelajar mencoba
menghubungkan fenomena baru kedalam struktur pengetahuan mereka. Pelajaran
juga harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki siswa sehingga
2
Kimia merupakan cabang ilmu yang paling penting dan di anggap sebagai
pelajaran yang sulit untuk peserta didik oleh guru kimia, peneliti dan pendidik
pada umumnya. Meskipun alasanya bervariasi dari sifat konsep-konsep kimia
yang abstrak hingga kesulitan penggunaan bahasa kimia. Oleh karena itu agar
tujuan pembelajaran kimia bisa tercapai maka siswa harus mampu menguasai
konsep-konsep kimia yang telah dipelajarinya, kemudian siswa diharapkan
mampu mengaitkan konsep-konsep tersebut dan mengaplikasikanya dalam
pelajaran kimia. Di dalam proses belajar-mengajar konsep yang diciptakan siswa
dapat berbeda dengan konsep yang sebenarnya sehingga menimbulkan konsep
yang menyimpang yang disebut miskonsepsi (Purtadi dan Permana, 2009).
Miskonsepsi atau salah konsep menunjukkan pada suatu konsep yang
tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar
dalam bidang itu. Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan,
hubungan yang tidak benar antara konsep–konsep, gagasan intuitif atau pandangan yang naif. Novak (1984; dalam Suparno) mendefenisikan miskonsepsi
sebagai suatu interpretasi konsep-konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat
diterima. Hanya Fowler ( 1987; dalam Suparno ), menjelaskan dengan lebih rinci
arti miskonsepsi. Ia memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat
akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang
salah, kekacauan konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis
konsep-konsep yang tidak benar.
Miskonsepsi bisa saja terjadi pada siswa, guru bahkan buku sekalipun.
Gil-Perez, 1990; Brown,1989, (dalam Suparno, 2005) berpendapat bahwa
miskonsepsi menghinggapi semua level siswa, mulai dari siswa sekolah dasar
sampai dengan mahasiswa. Bahkan, dari beberapa penelitian, miskonsepsi banyak
terjadi pada guru-guru sehingga menyebabkan miskonsepsi pada siswa lebih
besar. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Simamora dan Wayan (2007)
terhadap guru kimia pada pokok bahasan struktur atom. Dan didapati guru
mengalami miskonsepsi pada konsep-konsep yang kompleks dan abstrak yang
hanya berpatok kepada silabus. Walaupun guru yang mengalami miskonsepsi,
3
produk dalam pendidikan dan siswa hanya menyerap apa yang diterima oleh guru
maupun buku. Jadi apa yang diserapnya itu dianggap baik dan mudah maka itu
yang di buat sebagai pedoman dalam mempelajari mata pelajaran kimia tanpa
melihat kembali konsep-konsep yang sebenarnya.
Penelitian terhadap miskonsepsi telah banyak dilakukan diberbagai negara
termasuk di Indonesia. Hal Ini dikarenakan miskonsepsi merupakan permasalahan
yang sangat penting untuk diselesaikan dalam dunia pendidikan. Imformasi
mengenai miskonsepsi dapat dijadikan masukan untuk mencegah munculnya
miskonsepsi-miskonsepsi baru pada konsep berikutnya. Penelitian tentang
miskonsepsi mahasiswa pada analisis percobaan kimia pernah diteliti oleh
Doménech
,
dkk (2010) di Universitas Valensia Spanyol. Dan didapati mahasiswamengalami miskonsepsi pada kondisi formal, operasional, metodologi dan sosial
dalam melakukan analisis percobaan kimia. Aftulizaliur dan Nyoman (2011)
mendapati miskonsepsi pada pokok bahasan kesetimbangan kimia pada beberapa
materi kesetimbangan kimia.
terjadipun bervariasi tergantung sumber ikatan itu berasal. Oleh karena itu banyak
sekali miskonsepsi yang terjadi pada siswa yang mungkin disebabkan oleh buku
teks, siswa, maupun guru sendiri Sehingga memberikan pedoman bagi peneliti
untuk meneliti tentang miskonsepsi yang terjadi tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui lebih jauh dengan
mengadakan penelitian miskonsepsi di SMA lain yang berjudul “Analisis
4
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi yang dilakukan
adalah menganalisis miskonsepsi terhadap penguasaan materi yang dikelompokan
menjadi tiga kategori yaitu paham, miskonsepsi dan tidak paham pada pokok
bahasan ikatan kimia.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belaang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah ada miskonsepsi siswa kelas X SMA di kota Madya Medan pada
pokok bahasan Ikatan Kimia.
b. Berapa persen miskonsepsi siswa kelas X SMA di kota Madya Medan
pada pokok bahasan Ikatan kimia.
1.4 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah, keterbatasan waktu dan untuk
memungkinkan terlaksananya penelitian dengan baik, maka penelitian ini dibatasi
pada :
a. Penguasaan konsep yang diteliti adalah konsep Ikatan Kimia yang
meliputi :kestabilan unsur, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, ikatan kovalen polar dan non polar, dan ikatan logam.
b. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA Harapan 1, SMA Negeri 14,
SMA SWASTA ALFATAH, SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, dan SMA
Muhammadiyah di Kota Madya Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
c. Miskonsepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketidaksesuaian
konsep yang dipahami siswa dengan konsep yang sebenarnya.
1.5Tujuan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui persentasi miskonsepsi siswa kelas X SMA Harapan 1,
5
Negeri 4, dan SMA Muhammadiyah di Kota Madya Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013 pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
b. Untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa kelas X SMA Harapan 1,
SMA Negeri 14 , SMA SWASTA ALFATAH, SMA Negeri 2, SMA
Negeri 4, dan SMA Muhammadiyah di Kota Madya Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013 pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
1.6Manfaat Masalah
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Memberikan informasi mengenai miskonsepsi siswa pada pokok bahasan
Ikatan Kimia.
b. Pedoman bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatakan pengajaran
kimia khususnya pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
c. Bagi penulis melalui penelitian ini diharapkan mampu menjadi
pengalaman tersendiri untuk mengetahui miskonsepsi siswa.
d. Sebagai dasar pengembangan awal untuk bahan perbandingan bagi peneliti
lanjut yang akan mengadakan penelitian dalam permasalahan yang sama.
1.7Defenisi Operasional
Konsep-konsep yang digunakan dalam operasioanal penelitian ini antara
lain adalah konsep, konsepsi, miskonsepsi, analisis miskonsepsi, dan Ikatan
Kimia. Defenisi operasional dari konsep-konsep diatas dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Konsep adalah abstraksi yang mewakili objek, kejadian, kegiatan atau
hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
b. Miskonsepsi adalah pertentangan atau ketidakcocokan konsep yang
dipahami siswa dengan konsep pada buku refrensi mengenai materi Ikatan
kimia.
c. Materi ikatan kimia yang akan diuji berdasarkan indikator yang terdapat
83
83 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat miskonsepsi pada siswa di Kota Madya Medan pada pokok
bahasan Ikatan Kimia yang terjadi karena siswa kurang memahami konsep
yang sebenarnya.
2. Persentasi siswa yang mengalami miskonsepsi pada pokok bahasan ikatan
kimia sangat tinggi, yakni pada kestabilan unsur sebanyak 49,53%, pada
ikatan ion sebanyak 26,63%, pada ikatan kovalen sebanyak 33,13%, pada
ikatan kovalen koordinasi sebanyak 27,2%, pada ikatan kovalen polar dan
nonpolar sebanyak 45,7%, dan pada ikatan logam sebanyak 55,15%.
5.2. Saran
1. Bagi Guru hendaknya memulai proses belajar mengajar dengan
memperhatikan prakonsepsi yang dimiliki siswa, menggunakan berbagai
variasi metode mengajar, memilliki buku acuan, dan harus sering
menerapkan konsep dengan memberikan contoh sehingga siswa tidak
mengalami miskonsepsi
2. Bagi Peneliti selanjutnya jika ingin meneliti dengan judul yang sama
diharapkan pada saat melakukan penelitian harus lebih akurat agar
diperoleh hasil yang akurat juga. Selain itu diharapkan agar meneliti
84
DAFTAR PUSTAKA
Aftulizaliur, M. A., dan Nyoman, I. M., (2011), Analisis Kesalahan konsep Siswa SMA pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia, Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Sains Vol 1 (1 – 5)
Arikunto, S,. (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Doménech.
,
A , (2010), Black boxes in analytical chemistry: University students misconceptions of instrumental analysis, Journal of Education Review 7: 1548-6613Dwi Rahayu, A., (2012), Kupas Tuntas 1001 Soal Kimia, Penerbit Pustaka Widyatama, Jakarta.
Dwi Suyanti, R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Kependidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed.
Farida, Ch., (2010), (http://faridach.wordpress.com/2010/11/04/peranan-analisis-konsep-dalam-pengembangan-pembelajaran/) diakses pada tanggal 14 Februari 2013
Isjoni, (2003)., Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Jahro, S., (2010), Ikatan Kimia . Diktat, FMIPA Unimed, Medan.
Nida, C,. (2011), Analisis Miskonsepsi Buku Teks pada Pokok Bahasan
Termokimia, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Octavia, R,. (2012), Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kecamatan Bandar Tahun Ajaran 2011/1012, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Purba., M., (2006), Kimia untuk Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Purtadi, S., dan Permana, L., (2009), Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan Kesetimbangan padaSiswa SMA.
85
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.
Simamora, M., dan Redhana, W., (2007), Identifikasi Miskonsepsi Guru Kimia pada Pembelajaran Konsep Struktur Atom, Journal of Chemical Education 2 : 148 – 160
Sundiawan, Awan., (2012), http://edukasi.kompas.com diakses pada tanggal 6 Februari 2013
Suparjo., (2009), Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Ikatan
Kimia, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Suparno, P., (2005), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Tan, K. D., and Treagust, D.F., (1999), Evaluating Studens’ Understanding of Chemical Bonding, Journal of Chemical Education, 81 (294), 75-83.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di sebuah desa, namanya Bandar Betsy II tanggal 25
Nopember 1991 dengan Ayah bernama Rusdianto dan Ibu bernama Siti Karo, dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk
SD Impres 095250 Bandar BetsyII dan lulus tahun 2003. Tahun 2003 penulis
melanjukan sekolah ke SLTP Negeri 1 Bandar Masilam dan lulus tahun 2006.
Tahun 2006 penulis melanjutkan ke sekolah di SMA Negeri 1 Bandar dan lulus
tahun 2009. pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan dan lulus ujian tanggal 19 Agustus
2013. Kegiatan ekstrakulikuler di kampus yang pernah diikuti sebagai anggota
Himpunan Mahasiswa Islam FMIPA UNIMED. Penulis juga pernah menjadi
Asisten Laboratorium Kimia Dasar tahun 2011, selain itu penulis juga pernah
lulus Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian tahun 2011 dengan judul
Penggunaan Alang-Alang (Imperata cylindrical) sebagai Bahan Baku Biomassa