PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS
XI IPS MADRASAH ALIYAH SWASTA PPM BABUSSALAM
TANJUNG PURA T.A 2011/2012
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
FANY NURIAH 708114132
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Lembar Persetujuan Pembimbing
Skripsi yang diajukan oleh Fany Nuriah, Nim 708114132 Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pend.Akuntansi S-1
Disetujui untuk diuji dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Diketahui oleh: Medan, Juli 2012 Ketua Jurusan Dosen Pembimbing Skripsi
v
ABSTRAK
Fany Nuriah, NIM. 708114132. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura T.A 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi. FE. UNIMED Tahun 2012.
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura Tahun Ajaran 2011/2012 dengan menggunakan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS dengan jumlah 34 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan kolaborasi model pembelajaran
Think Pair Share dan Snowball Throwing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dan pada setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan test dan lembar observasi aktivitas. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data dan penyajian data.
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 55,9%. Pada siklus I hanya 13 orang atau 38,2% siswa yang aktif yakni dengan kriteria keaktivan Baik dan Sangat Baik. Dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 32 orang atau 94,1% siswa yang aktif yakni dengan kriteria keaktivan Baik dan Sangat Baik. Selanjutnya nilai hasil belajar siswa, dari analisis data pretest diperoleh jumlah siswa yang tuntas 7 orang (20,6%) dengan nilai rata-rata 49,26. Pada siklus I terdapat 16 orang (47,1%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 62,5. Pada siklus II siswa yang tuntas dalam belajar menjadi 29 orang (85,3%) dengan nilai rata-rata 75. Dengan demikian, ada peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 38,2%.
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing pada kompetensi dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yakni untuk materi Jurnal Penyesuaian di kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura Kab. Langkat - Sumatera Utara Tahun Ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa. Hal ini berarti bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran Akuntansi.
vi
ABSTRACT
Fany Nuriah, Number Register. 708114132. The Implementation Collaboration of Learning Model Think Pair Share With Snowball Throwing to Increase Activity and The Result Student Learning of Accounting in Class XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura Academic Year 2011/2012. Thesis of Economy Education, Accounting Education Program Study . FE. UNIMED 2012.
Problems in this study were low activity and learning result of accounting students in the learning process. This study aims to determine the increase in activity and learning result of accounting students in grade XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura in academic year 2011/2012 by using Collaborative Learning Model Think Pair Share with Snowball Throwing.
This study was conducted in Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura. Subject in this study is a class XI student IPS with the number of students 34. Object in this study is implementation collaboration of learning model Think Pair Share with Snowball Throwing to increase activity and the result student learning of accounting. This research is Classroom Action Research (PTK) that consisted of 2 cycles and every cycle consisted of 4 steps, they are planning, acting, observation, reflecting. Technique used to collect data in this study using the test and observation activity sheets. Techniques of data analysis consisted of data reduction, and data presentation.
The data resulting from observation of students activity showed and increase from cycle I to cycle II 55,9%. The cycle I gained 13 people or 38,2% students for good and very good in the criteria of active, in cycle II, activity increase were 32 people or 94,1% students exceed for good and very good in the criteria of active. Furthermore, the data value of students learning result in pre test the number of students who pass in the current study are 7 people (20,6%) with average value of 49,26. In the first cycle the number of students who pass in the current study are 16 people (47,1%) students with average value of 62,5. Where as in the second cycle number of students who complete the study were 29 people (85,3%) students with average value of 75. The data value of students learning results increase cycle I to cycle II is 38,2%.
Based on the above analysis concluded that the collaborative learning model Think Pair Share with Snowball Throwing on making summary of accounting cycle service company competency standards with subject matter adjustment in class XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura, Langkat - North Sumatra, in academic year 2011/2012 can increases the activity and learning result of accounting. This means that the application of collaborative learning model Think Pair Share and Snowball Throwing can be used as an alternative to learning accounting.
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Rumusan Masalah ... 7
1.4 Pemecahan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 11
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 13
2.1 Kerangka Teoritis ... 13
2.1.1 Hakekat Model Pembelajaran Think Pair Share ... 13
2.1.2 Hakekat Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 17
2.1.3 Kolaborasi Model Pembelajaran Think Pair Share Dan Snowball Throwing ... 20
2.1.4 Aktivitas Belajar ... 24
2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ... 27
viii
2.3 Kerangka Berpikir ... 32
BAB III. Metode Penelitian ... 35
3.1 Lokasi Penelitian ... 35
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 35
3.2.1 Subjek Penelitian ……… 35
3.2.2 Objek Penelitian.………. 35
3.3 Defenisi Operasional ... 35
3.4 Prosedur Penelitian ... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.6 Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 46
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ... 47
4.1.2 Hasil Tes Belajar ... 48
4.2 Analisis Data ... 49
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
4.3.1 Penelitian Pada Siklus I………... 52
4.3.2 Penelitian Pada Siklus II ……… ... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1. Kesimpulan ... 60
5.2. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan...39
Tabel 3.2 Observasi Aktivitas Siswa ... ...41
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa ... 48
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak yang harus
dipenuhi dalam kehidupan manusia. Pendidikan diharapkan dapat menjadi wadah
yang tepat untuk membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi yang
mampu bersaing di era globalisasi. Untuk itu, pendidikan semestinya dirancang
dengan sebaik mungkin agar menjadi pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat
menghasilkan insan yang mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai
pendidikan yang baik dan berkualitas, salah satunya yaitu melakukan perubahan
kurikulum. Kurikulum saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya
mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk itu, guru dituntut agar dapat lebih teliti dan bijaksana dalam memilih
model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dan dapat menciptakan
kondisi belajar yang aktif dan kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat
berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Meskipun pendidikan di Indonesia telah banyak mengalami perbaikan
serta menuntut pembelajaran yang aktif dan kreatif, namun model pembelajaran
yang masih lebih sering dipakai oleh guru adalah model pembelajaran
2
guru sebagai pusat informasi dan cenderung kurang memperhatikan aktivitas
siswa di dalam kelas. Kegiatan siswa hanya mendengarkan, mencatat, dan
menghapal pelajaran serta tidak menciptakan interaksi yang baik dan dinamis
antara siswa dengan siswa. Tentu saja hal tersebut dapat mengakibatkan situasi
kelas menjadi pasif. Kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
membuat suasana belajar tampak monoton, kurang menarik dan mengundang rasa
jenuh siswa dalam belajar sehingga akhirnya dapat menjadikan siswa sulit dalam
memahami pelajaran. Kondisi ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan
diduga bahwa aktivitas dan motivasi siswa yang rendah menjadi salah satu
penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis tanggal 6 Maret 2012
pada pembelajaran Akuntansi siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM
Babussalam Tanjung Pura, diperoleh keterangan bahwa pembelajaran Akuntansi
yang dilakukan masih cenderung menggunakan model pembelajaran
konvensional. Guru dominan menyampaikan ceramah, sedangkan siswa bersifat
menerima dengan pasif apa yang diajarkan oleh guru. Suasana kelas menjadi
monoton dan kurang menarik. Pada saat guru menerangkan pelajaran, siswa
tampak lesu dan kurang memusatkan perhatiannya ke depan kelas. Sebagian siswa
ada yang sibuk dengan kegiatannya sendiri di luar kegiatan belajar, kemudian ada
yang bercerita dengan suara yang pelan dan juga ada yang asik menganggu teman
disebelahnya. Jika guru menegur dan memberi peringatan untuk menenangkan
kondisi kelas, maka hal tersebut hanya dapat dirasakan sejenak, dan tak lama
3
Akuntansi ini merupakan pelajaran yang tidak hanya terdiri dari konsep dan teori,
tetapi juga bersifat hitungan yang cukup rumit dan membutuhkan ketelitian,
kecermatan dan pemahaman yang tinggi serta analisis yang lebih mendalam
terhadap setiap persoalan yang ada.
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, ditemukan keadaan siswa
yang dominan enggan untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya
dikarenakan kurangnya rasa percaya diri siswa dan karena suasana belajar yang
kurang menantang. Ketika siswa mengalami kesulitan mencerna pelajaran yang
disampaikan, maka siswa semestinya aktif bertanya kepada guru tentang apa yang
kurang ia pahami. Namun kenyataannya, siswa masih malu untuk bertanya kepada
guru, dan lebih suka bertanya kepada temannya. Bahkan yang lebih
memprihatinkan, ada siswa yang bersikap acuh atas ketidakpahamannya terhadap
materi Akuntansi. Padahal aktivitas siswa seperti bertanya, mengemukakan
pendapat, menganalisis dan lainnya sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
dan sangat membantu dalam peningkatan pemahaman siswa terhadap materi
Akuntansi.
Keadaan belajar mengajar seperti yang diuraikan di atas menunjukkan
rendahnya keaktivan siswa yang terjadi di kelas, sehingga dapat menyebabkan
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar Akuntansi yang kurang memuaskan.
Yaitu dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan harian siswa dengan jumlah 34
orang siswa satu kelas, hanya 16 orang siswa yang mencapai kriteria ketuntasan
4
mencapai kategori tuntas. Dan siswa yang tidak tuntas mencapai 52,9% siswa
yaitu sejumlah 18 orang siswa. Sedangkan ketuntasan kelas keseluruhan yang
diharapkan di sekolah tersebut adalah sebesar ≥ 70% dari jumlah siswa.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu adanya pembaharuan dan
inovasi dalam proses belajar mengajar Akuntansi agar siswa dapat aktif dan dapat
memahami pelajaran Akuntansi dengan cara lebih mudah, efektif dan
menyenangkan bagi siswa. Dan adapun salah satu cara yang diharapkan dapat
menjadikan suatu pembaharuan adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Think Pair Share dan Snowball Throwing. Kedua model ini mengutamakan
keaktivan siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa secara
maksimal, sehingga memudahkan pemahaman dan daya serap siswa pada mata
pelajaran Akuntansi, serta memberikan kontribusi pada peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Think Pair Share menuntut siswa untuk aktif dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam kelas. Siswa diharapkan
dapat memberikan solusi atau pemecahan masalah dengan berdiskusi secara
berpasangan kemudian membagi hasil dengan teman kelas secara keseluruhan
mengenai apa yang telah didiskusikan. Setiap anggota kelompok berperan aktif
dalam mengajukan solusi ataupun mengemukakan jawaban mereka sehingga
siswa terbiasa memecahkan masalah secara bersama – sama dalam berkelompok.
Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sebaya dalam anggota
kelompok. Hal ini memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa semakin
5
Model pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran
yang bersifat permainan antar siswa, dan kegiatannya adalah melempar bola
pertanyaan. Hal ini akan membuat kondisi kelompok menjadi dinamis, karena
kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara, akan tetapi
mereka juga melakukan kegiatan seperti permainan yang menghibur serta
memacu daya pikir siswa, yaitu menggulung kertas seperti bola dan
melemparkannya kepada siswa lain, dan di dalam kertas tersebut ditulis suatu
pertanyaan yang harus dijawab.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball
Throwing ini dapat memacu daya pikir siswa yakni dengan memberikan
kesempatan kepada siswa secara mandiri untuk memikirkan jawaban terhadap
masalah yang diajukan oleh guru (tahap think), kemudian dilanjutkan dengan
diskusi secara berpasangan (tahap pair). Setelah itu, melalui model Snowball
Throwing siswa diminta untuk melakukan permainan yang menarik yaitu menulis
pertanyaan di selembar kertas dan menggulungnya seperti bola lalu melemparkan
bola kertas tersebut kepada teman pasangan yang lain. Kemudian siswa
mempresentasikan jawabannya kepada teman sekelas secara keseluruhan (tahap
share).
Oleh karena proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
tahap-tahap di atas, maka proses belajar mengajar akan berlangsung tidak monoton dan
lebih bervariasi dengan aktivitas diskusi, bertanya, presentasi dan melakukan
permainan. Siswa yang sulit memahami materi dapat berdiskusi secara
6
pemahaman siswa dan lebih menambah rasa percaya diri dalam mengemukakan
jawabannya. Dengan model Snowball Throwing, siswa akan terpacu untuk bisa
membuat pertanyaan dan akan merasa lebih senang karena melakukan permainan
lempar bola kertas yang berisi pertanyaan. Untuk itu, dengan menerapkan
kolaborasi kedua model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan
keaktivan dan hasil belajar Akuntansi siswa.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul: “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Think Pair Share Dan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura T.A 2011/2012”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis dapat mengidentifikasi masalah ini sebagai berikut:
1. Mengapa dalam pembelajaran guru cenderung menggunakan model
konvensional?
2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS
Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura?
3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS
Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share
7
Akuntansi siswa pada kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM
Babussalam Tanjung Pura?
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan
Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar Akuntansi siswa di
kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura T.A
2011/2012?
2. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan
Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa di
kelas XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura T.A
2011/2012?
1.4 Pemecahan Masalah
Pembelajaran yang monoton dan cenderung menjenuhkan membuat siswa
sulit dalam memahami materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran tidak
tercapai. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat
agar dapat menimbulkan situasi belajar yang aktif dan menyenangkan.
Pemecahan masalah yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar Akuntansi siswa yaitu penerapan kolaborasi model pembelajaran
Think Pair Share dan Snowball Throwing. Penerapan kolaborasi model
8
kecerdasan, ketangkasan dan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
maupun memberikan pendapat. Hal tersebut disebabkan karena dalam penerapan
kolaborasi kedua model pembelajaran tersebut selain terdapat aktivitas membaca,
mengamati, mendengarkan, berbicara, mencatat, memecahkan soal, siswa juga
dilatih dalam kecepatan dan ketepatan menjawab pertanyaan dengan cara
mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengungkapkannya kepada siswa
secara keseluruhan dan demikian juga dengan aktivitas emosional siswa (gembira
dan bersemangat) akan turut terlibat melalui penerapan kolaborasi kedua model
ini. Maka, dapat dikatakan bahwa kolaborasi kedua model ini dapat membuat
siswa terbiasa terlibat aktif mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas siswa
meningkat.
Model pembelajaran Think Pair Share merupakan suatu model
pembelajaran yang mengharuskan siswa memecahkan suatu soal dan
mendiskusikannya secara berpasangan, kemudian berbagi dengan teman
kelompok lain secara keseluruhan. Dengan menggunakan model pembelajaran
Think Pair Share siswa dilatih untuk dapat berpikir dan menyelesaikan soal dari
informasi yang diberikan oleh guru. Diharapkan situasi pembelajaran yang
awalnya pasif dan membosankan berubah menjadi pembelajaran yang aktif
sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang
mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
menyenangkan. Dengan model ini siswa akan meningkatkan partisipasi dalam
9
kegiatan berpikir, menulis, atau bertanya, dan juga melakukan kegiatan seperti
permainan yang menghibur dan memacu daya pikir siswa yaitu menggulung
kertas seperti bola dan melemparkannya pada siswa lain, di dalam kertas tersebut
ditulis suatu pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dari kelompok lainnya.
Disamping itu, model pembelajaran Snowball Throwing ini juga membuat siswa
menjadi aktif karena semua anggota kelompok diberi tugas dan tanggung jawab,
baik secara individu maupun kelompok. Jadi, keunggulan pada model
pembelajaran Snowball Throwing ini yaitu sesama siswa saling memberikan
pengetahuan sehingga siswa lebih memahami pelajaran.
Kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing
merupakan penggabungan antara dua model pembelajaran kooperatif, dimana
siswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar dan
dipersiapkan untuk berpikir secara kritis dan aktif dalam kelompoknya, sehingga
peran guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tidak monoton.
Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah guru menyampaikan topik materi
pembelajaran, guru memberikan pertanyaan/permasalahan dan siswa diberi waktu
untuk berpikir sendiri sejenak mengenai jawaban dari pertanyaan/permasalahan
tersebut (think), kemudian guru meminta siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan/permasalahan tersebut (pair), dan
selanjutnya dengan model Snowball Throwing siswa disuruh untuk membuat satu
pertanyaan dan menuliskannya di atas selembar kertas kemudian menggulung
kertas tersebut seperti bola dan melemparkannya ke pasangan yang lain. Setelah
10
jawaban dari soal yang ada di dalam kertas. Kemudian guru meminta siswa untuk
mempresentasikan jawaban soal dari guru dan jawaban dari soal yang ada di
dalam bola kertas (share).
Oleh karena dilaksanakannya tahap-tahap pembelajaran di atas, maka
suasana kelas tidak menjadi monoton dan akan timbul aktivitas-aktivitas belajar
yang lebih bervariasi berupa berdiskusi secara berpasangan, membuat pertanyaan,
presentasi, melakukan permainan dan aktivitas lainnya. Pada tahap think
misalnya, pada tahap ini siswa diharuskan untuk berpikir memecahkan masalah
sendiri, kemudian dilanjutkan dengan tahap pair yang menuntut siswa untuk bisa
berdiskusi secara berpasangan. Hal ini akan membuat siswa terlatih untuk
mengeluarkan pendapat dan membiasakan diri untuk bisa bekerja sama dalam
pemecahan masalah. Selain itu, tahap ini juga bisa membuat siswa lebih percaya
diri dalam mengemukakan pendapatnya kepada teman secara keseluruhan yang
akan dilaluinya pada tahap share. Kemudian tahap selanjutnya yaitu melakukan
model Snowball Throwing, yakni melempar bola pertanyaan. Melalui tahap ini
maka akan tampak aktivitas siswa yang lebih bersemangat karena mereka akan
melakukan permainan lempar bola pertanyaan. Dan terakhir tahap share, tahap ini
menuntut siswa untuk bisa mengemukakan jawaban kepada teman secara
keseluruhan dan melatih siswa untuk berani berbicara mengeluarkan pendapat
kepada teman seluruhnya yang ada di kelas.
Dengan demikian, penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Pair
11
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa kelas
XI IPS Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura.
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS
Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura melalui penerapan
kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS
Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura melalui penerapan
kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dari pelaksanaan penelitian
ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai penerapan
kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi di Madrasah Aliyah
Swasta PPM Babussalam Tanjung Pura.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak Madrasah Aliyah Swasta PPM Babussalam
Tanjung Pura khususnya guru bidang studi Akuntansi dalam meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa dengan menerapkan kolaborasi
12
3. Untuk menambah literatur di perpustakaan UNIMED umumnya dan Fakultas
Ekonomi khususnya serta sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing
dapat meningkatkan aktivitas belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS
khususnya pada materi Jurnal Penyesuaian di MAS PPM Babussalam
Tanjung Pura T.A 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan
pada siklus I siswa yang keaktivannya dikategorikan Sangat Baik dan Baik
mencapai 13 orang atau 38,2%, kemudian meningkat menjadi 32 orang
atau 94,1% pada siklus II. Hal ini berarti ada peningkatan aktivitas sebesar
55,9%.
2. Kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan Snowball Throwing
juga dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa pada materi Jurnal
Penyesuaian. Hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil belajar yang
diperoleh sebesar 16 orang atau 47,1% yang tuntas, sedangkan pada siklus
II terdapat peningkatan hasil belajar siswa yakni sebesar 29 orang atau
85,3% siswa yang tuntas. Ini berarti ketuntasan klasikal yang ditetapkan
telah tercapai yakni ≥70% siswa memenuhi KKM nilai 70, dan
peningkatan dari siklus I ke siklus II yang terjadi adalah sebesar 38,2 %.
61
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan:
1. Kepada guru, khususnya guru bidang studi Akuntansi sebaiknya
menerapkan kolaborasi model pembelajaran Think Pair Share dan
Snowball Throwing pada kompetensi dasar Membuat Ikhtisar Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa untuk materi jurnal penyesuaian agar aktivitas
dan hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.
2. Diharapkan kepada guru bidang studi Akuntansi untuk memberikan soal
remedial kepada siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran Akuntansi.
3. Kepada civitas akademik yang berminat melakukan penelitian yang sama,
disarankan untuk melakukan penelitian di sekolah yang berbeda dengan
karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda dan
dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama serta
dengan sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi
perbandingan bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan kedepannya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abror,Abd. Rachman. (1993). Psikologi Pendidikan. Dalam Brahim, Theresia K. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati di Lingkungan Sekitar. Jurnal Pendidikan Penabur. No. 09, Tahun ke-6, Hal. 39. Universitas Negeri Jakarta.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Bloom, Benjamin S, dkk. (1956). Taxonomy of Educational Objectives. Dalam Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia; Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: Penerbit Mizan Pustaka.
Diedrich, Paul D. (1979). Strategis for Teacher Irformation Processing Models in
The Classroom. Dalam Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Farhan. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing. http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html (7 Maret 2012)
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryati, Mimin. (Ed.). 2009. Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Ibrahim. (2000). Dalam Muzakki, Mohammad. 2011. Think Pair Share.
http://blog.um.ac.id/zakydroid88/2011/11/26/think-pair-share/ (8 Maret 2012)
Kardiman. 2009. Prinsip – Prinsip Akuntansi 1 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudistira.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
63
. (1992). Dalam Wang, Tzu-Pu. 2009. Applying Slavin’s Cooperative Learning Techniques to a College EFL Conversation Class.
The Journal of Human Resource and Adult Learning. Vol. 5, Num. 1, Hal 117.
Mandal, Rita Rani. (2009). Cooperative Learning Strategies to Enhance Writing Skill. The Modern Journal of Applied Linguistics. Vol. 1, Hal. 98-99.
Munawar, Indra. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
http://indramunawar.blogsot.com./2009/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html (24 Maret 2012)
Pakpahan, Junus Mangaranap. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pangaribuan Tahun Ajaran 2010/2011.
Skripsi. FE. UNIMED.
Purba, Ervina. 2011. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Kelas XII IS SMA Swasta Trisakti Lubuk Pakam Tahun
Pembelajaran 2011/2012. Skripsi. FE. UNIMED.
Ritonga, M.T., dkk. (Ed.). 2007. Ekonomi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta Aneka Gama.
Safitri, Diyan Tunggal. 2011. Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika.
http://web.sdikotablitar.sch.id/index.php?option=com_content&view=artic le&id=77:metode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-&catid=1:latest-news&Itemid=50 (6 Maret 2012)
Sahrudin dan Sri Iriani. 2011. Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS). http://www.sriudin.com/2011/07model-pembelajaran-think-pair-and-share.html (7 Maret 2012)
Sardiman. A.M. (2010). Dalam Nurfaidah, dkk. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Decentralized Basic Education 3. Vol Khusus, No. 1, Hal. 33. Tersedia http://inovasipendidikan.net/jurnalptk/Jurnal%20PTK%20DBE%203_An w-revisi%20%28Main%20Files%29.pdf (Diakses 9 Maret 2012)
64
Sudarmanto, Gunawan. (2008). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Manajemen dengan Pendekatan Kooperatif (Think-Paire-Share) Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Didaktika. Volume 9, Nomor 2.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suherman, Herman. (2011). Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Jurnal Pendidikan. Vol 1, Edisi 6, Hal 19. Pusat Pengembangan dan Peningkatan Pembelajaran Elektronik FKIP Universitas Langlangbuana: Bandung.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning - Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Wati, Lutfia Kartika. 2011. Implementasi Kolaborasi Model Pembelajaran TPS dengan Pendekatan Pengajaran PBL untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan (Studi pada Siswa Kelas X APK 1 di SMK
Muhammadiyah 3 Singosari). Skripsi. Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Malang.
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing.