• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERENJANG TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT 250 KPM OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI I KEC. SILAU KAHEAN, KAB. SIMALUNGUN TP 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN BERENJANG TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT 250 KPM OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI I KEC. SILAU KAHEAN, KAB. SIMALUNGUN TP 2011/2012."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berjenjang Terhadap Keterampilan Membaca

Cepat 250 KPM Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kec. Silau Kahean, Kab. Simalungun Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini dapat selesai karena berbagai masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni 3. Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia

4. Bapak Drs. H.M. Joharis, M.M.M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Rosmaini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Bapak Drs.Sanggup Barus, M.Pd., selaku Skretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

7. Bapak Dr. Abdurahman A.S, M.Hum.,selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

(2)

9. Ayahanda tercinta Jamailam Purba, Amd., dan Ibunda tercinta Kintainim Damanik, Am.Keb., yang selalu member semangat, dukungan doa, serta dana,

10.Abanganda tercinta Hardono Purba, S.Pd., dan kakanda Hasnawi Purba, S.Pd., Rosniwati Purba, Amd., Rosnawati Amd., yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta buah pikiran.

11.Kekasih tersayang Armayanti Damanik, Am.Keb., yang selalu memberikan perhatian penuh dan dukungan serta ucapan doa.

12.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapt di sebutkan satu per satu

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih

Medan, September 2012 Penulis,

(3)

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... Latar Belakang masalah ... 1

A. Identifikasi Masalah ... 5

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS ... A. Kerangka Teoretis ... 7

1. Hakikat Membaca ... 7

2. Hambatan-hambatan Membaca ... 11

3. Teknik Membaca ... 14

a. Melihat dengan Otak ... 14

b. Gerakan Mata dalam Membaca ... 17

c. Melebarkan Jangkauan Mata ... 18

d. Transisi Fiksasi ke Fiksasi ... 18

e. Meningkatkan Konsentrasi ... 19

(4)

ii

2. Kelebihan Pembelajaran Latihan Berjenjang ... 22

3. Kelemahan pembelajaran Latihan Berjenjang ... 22

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Berjenjang ... 22

B. Kerangka Konseptual ... 24

C. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Desain Penelitian ... 29

E. Instrument Penelitian ... 31

F. Jalannya Eksperimen ... 32

G. Teknik Pengambilan Data ... 36

H. Uji Coba Instrumen ... 39

I. Teknik Analisis Data... 41

BAB IV DESKRIPSI DATA, TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... A. Deskripsi Data ... 48

B. Temuan Penelitian ... 63

C. Pembahasan penelitian ... 65

(5)

iii

B. Saran ... 69

[image:5.595.87.518.101.656.2]

DAFTAR PUSTAKA ... DAFTAR TABEL TABEL 1 POPULASI PENELITIAN ... 28

TABEL II DESAIN EKSPERIMEN ... 30

TABEL III JALANNYA EKSPERIMEN ... 32

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemberlakuan kurikulum 2004 oleh pemerintah menghendaki terwujudnya

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, standar

kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat

pembelajaran bahasa, yaitu belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan

belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya

(Depdiknas 2003b: 2).

Kurikulum Berbasis Kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

adalah salah satu program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan

berbahasa siswa, serta sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia (Depdiknas

2003b:3). Kegiatan-kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk perkembangan sikap

dan bahasa anak. Dengan kata lain, melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan kebutuhan dan keharusan untuk

dilaksanakan.

(7)

2

Membaca merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Namun kemampuan siswa untuk memperoleh informasi secara cepat dan memahami isi secara mendalam dari apa yang dibaca tidak sama dengan apa yang diharapkan. Dalam Kurikulum Taingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yakni “ memahami ragam

teks Non-sastra dengan berbagai cara membaca”. Dalam pengembangan dan implementasi materi tersebut diharapkan siswa mampu menemukan konsep, ide dan gagasan yang disajikan dalam teks bacaan Non-sastra. Namun, kenyatan yang ada dilapangan tidak demikian. Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Faridah Rahim didalam kata pengantar bukunya “Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar” bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini pengajaran membaca sangat diabaikan mulai tingkat sekolah dasar. Hal ini yang mempengaruhi rendahnya kemampuan membaca pada jenjang yang lebih tinggi.

Secara umum ada tiga factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Pertama, factor internal yaklni keadaan kondisi jasmani dan rohani siswa. Kedua, faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. Ketiga, factor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yan digunakan gurur kepada siswa untuk melakukan kegiatan proses pembelajaran (Muhibbin, 2003:145-146).

(8)

3

adalah dengan metode ceramah dan mencatat ringkasan pelajaran yang dibacakan atau ditulis dipapan tulis yang menjadikan siswa kurang termotivasi dan tidak terjadi interaksi dalam proses pembelajaran.

Upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat, peneliti mencoba mengadakan penelitian melalui model Pembelajaran Latihan Berjenjang. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil satu aspek

keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan membaca cepat

Sama dengan siswa SMP NEGERI 1 Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun, dilihat dari usia siswanya berkisar antara 12-15 tahun, pada usia tersebut merupakan periode sulit yang dapat megundang banyak tafsiran dengan adanya perubahan-perubahan psikofisik yang terjadi karena usia tersebut merupakan peralihan dari masa kanak- kanak ke masa dewasa.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud mengadakan penelitian di SMP NEGERI 1 Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun. Kecepatan siswa dalam membaca masih dalam katagori lambat (kurang) yaitu berkisar antara 90 sampai 170 Kpm. Demikian pula dengan pemahaman bacaan awalnya mampu memahami sebesar 60%.

(9)

4

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul; Pengaruh Pembelajaran Berjenjang terhadap peningkatan keterampilan membaca cepat 250 kpm oleh siswa kelas VIIa SMP NEGERI 1 Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2011/2012.

B.Identifikasi Masalah

Dalam membaca cepat, masalah yang sering ditemukan yaitu; a) huruf pada bacaan kurang jelas; b) kecepatan membaca siswa masih dalam tahap persuku kata;dan c) kurangnya latihan secara struktual yang dilakukan siswa. Kecepatan membaca siswa kelas VII SMP NEGERI 1 Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun masih kurang maksimal yaitu 90 sampai 170 kpm.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka ada beberapa masalah yang dapat diindentifikasi yaitu:

1. Siswa kurang latihan dalam membaca cepat

2. Guru kurang memberikan latihan pada siswa dalam kegiatan membaca cepat

3. Minat baca pada diri siswa yang kecil, yaitu pada diri kurang berminat pada kegitan membaca

4. Media pembelajaran kurang menarik

(10)

5

C.Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pada pembahasan, maka penelitian ini membatasi masalah pada kajian ; Pengaruh Pembelajaran Latihan Berjenjang terhadap keterampilan membaca cepat 250 kpm oleh siswa kelas VII-3 SMP Negeri 1 Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2011/2012

D.Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah kemampuan membaca cepat siswa siswa diterapkan pembelajaran latihan berjenjang

2. Bagaimanakah kemampuan membaca cepat siswa dengan pembelajaran konvesional

3. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran latihan berjenjang terhadap kemampuan membaca cepat siswa.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

(11)

6

b. Mendeskripsikan penilaian kemampuan membaca cepat siswa kelas VII SMP NEGERI 1 Kecamatan Silaukahean Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2012/2013

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut

a. sebagai masukan kepada peneliti sebagai calon guru untuk lebih memahami tentang metode pembelajaran bahasa indonesia yang efektif dalam pembelajaran membaca cepat

(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah membahas permasalahan yang di teliti di peroleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Keterampilan membaca cepat yang mengunakan pembelajaran latihan berjenjang adalah baik dengan rata-rata 74, 86 Bisa juga disebutkan siswa mampu membaca cepat 250kpm dengan rincian di atas 175 kpm(>175kpm) sebuah wacana sebanyak 520 kata. Secara umum siswa memiliki keterampilan baik , yakni sebanyak 28 siswa, dan 1 siswa sangat baik, selanjutnya siswa yang berkemampuan dibawah ketuntasan belajar sebanyak 6 orang dengan rincian 5 siswa cukup dan 1 kurang. atau … > 175 ( diatas 175

kpm)

2. Keterampilan membaca cepat yang mengunakan pembelajaran konvesional adalah cukup dengan rata-rata 64, 57. Bisa di sebutkan siswa mampu membaca cepat 250 kpm dengan rincian 150-174 kpm(kata permenit) sebuah wacana sebanyak 520 kata. Secara umum siswa memiliki keterampilan cukup, yakni sebanyak 16 siswa dan sebanyak 13 siswa memiliki nilai baik. Selanjutnya siswa yang berkemampuan di bawah ketuntasan belajar sebanyak 6 orang. atau 150-174 kpm( kata permenit)

(13)

SMP Negeri I Negeri Dolok kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2011/2012

B . SARAN

Setelah membahas kesimpulan di peroleh saran sebagai berikut

1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat meningkatkan keterampilan mebaca cepat dengan menerapkan pembelajaran latihan berjenjang

2. Perlunya guru bidang studi bahasa indonesia dalam penyajian materi mebaca jagan terlalu banyak menerapkan pembelajaran konvesional, karna

pembelajaran ini krang efektif meningkatkan keterampilan membaca wacana 3. Perlunya dilakukan penelitian lanjtan guna memberikan perbandingan atau

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad dan Muliati, Yeti. 1997. Membaca 2. Jakatra: Depertemen pendidikan Arikunto, Suharsini. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Depdinas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Dirjen Pend.Dasar dan Menengah.

Djuhaeri, Setiawan.2000. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Fatmawaty, Elly.2005.Peningkatan Keterampilan Membaca cepat 250 kpm dengan

Pembelajaran Berjenjang dan Pnelian Authentic Assment.skripsi.Brebes:jurusan

pendidikan Bahasa Indonesia

Halliday. Hasan, Ruqaiya. 1992. Bahasa Konteks da Konteks. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Ibrahim, Muslim, dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA University Press Nurhadi , 1987. Membaca Cepat dan efektif. Bandung: CV.Sinar Baru

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: Raya Grafindo Persada Sulistiono, dkk.2006. Seri Bahasa Indonesia. Semarang: CV Anelka Ilmu

Sudjana,2001. Metode dan Teknik Pembelajaran. Bandung : Falah Production Sagala, Syaiful, 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sudarsono, 2010. System Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Gramedia

Suparyanto, Ibnu. 2002. Pengaruh KEM Terhadap Prestasi Belajar pelajaran Bahasa Indonesia

Siswa SLTP. Skripsi.Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Suyatmi. 1984. Keterampilan Membaca I. Surakarta: UNS Press.

(15)

.2008, Beda Strategi, Model, pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (online)

Gambar

TABEL 1 POPULASI PENELITIAN ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat praktis dari hasil penelitian dan pengembangan ini adalah: (1) penelitian dan pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran

Sedangkan hasil analisis untuk kapasitas, kecepatan dan derajat kejenuhan pada saat volume jam puncak masing-masing lokasi adalah : untuk jalan Akses UI Kelapa Dua arah Pal

Majunya lima anggota dewan perempuan daerah Kota.. Tasikamalaya dalam dunia politik sudah dirintis dari munculnya seorang anggota organisasi perempuan menjadi anggota dewan.

[r]

Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, maka pasien akan merasa puas terhadap layanan kesehatan yang telah diberikan rumah sakit tersebut.. Mengingat

DORE RHENDY MAMORI. Analisis Kepuasan Konsumen UKM Tahu Bandung Ashor di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Kedua , Riset Operasional Intervensi Kesehatan Ibu dan Anak (ROI KIA) Berbasis Budaya Lokal merupakan riset dalam rangka meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak dengan memanfaakan

Ruminansia Berkelanjutan di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Heri Ahmad Sukria,