STUDI AWAL DAMPAK TAMBANG EMAS RAKYAT DI KABUPATEN MANDAILING NATAL (STUDI KASUS TAMBANG EMAS
HUTABARGOT)
Oleh :
Kalsumah Rangkuti NIM 409210019 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Studi Awal Dampak Tambang Emas Rakyat Di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus Tambang Emas Hutabargot)” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.Ani Sutiani,M.Si, Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, MS., dan Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., sebagai dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Mahmud,M.Sc., selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Sahdan Rangkuti, Ibunda Kholidah pulungan, Abanganda Ahmad Rosadi , kakak (Dahlena, Sulfia Dewi, dan Yusniar) ,dan Adik (Alam banua, Aslah Syafitri, abdul Rozak dan mutia Risky) dan saudara-saudara saya yang sudah berdoa dan memberikan dorongan semangat dan kasih sayangnya serta dana kepada saya untuk menyelesaikan studi di
UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman Kimia NK 2009 khususnya (siti aisyah) yang senantiasa membantu penulis mulai dari
persahabatan yang terjalin dan dukungan doanya. Serta kepada semua abang/kakak senior dan adik-adik junior yang telah mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih buat kawan- kawan di lingkaran cinta ( ukhty tuti, yesi, Ari, Arlina, risqa, Qori, Aan, Husna, Rida, Ismi, Rika, Rina fitriani,) yang banyak memberikan motivasi pada penulis. Serta kepada semua pihak yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmiah.
Medan, Agustus 2013 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Batasan Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Emas 6
2.1.1. Genesa emas 7
2.1.2. Potensi emas di Kabupaten mandailing natal 7
2.1.3. Usaha pertambangan emas rakyat 9
2.2. Merkuri 11
2.2.1. Sumber dan produksi merkuri 13
2.2.2. Sifat fisik dan kimia 14
2.2.3. Efek merkuri terhadap manusia dan lingkungan 15
2.2.5. Merkuri di lingkungan perairan 17
2.2.5. Dampak merkuri terhadap ekonomi 17
2.3. Air sungai 18
2.3.2. Kualitas air sungai 22
2.4. Spektrometerserapan Atom (AAS) 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 29
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.2. Alat dan Bahan 29
3.3. Prosedur Penelitian 30
3.4. Bagan alir prosedur penelitian 34
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Persiapan sampel 36
4.2. Kadar merkuri (Hg) pada air di aliran Sungai di Mandailing Natal 37
4.3.Pembahasan 40
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 44
DAFTAR PUSTAKA 45
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah (persentase) desa yang memiliki galian – c menurut kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal
8
Tabel 2.2. Jenis pencemaran air dan sumbernya 20 Tabel 4.1 Tabel hasil uji kualitatif sampel 37
Tabel 4.2 Tabel hasil uji kuantitatif 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Sungai bersih 2
Gambar 1.2 Sungai akibat tambang emas rakyat desa hutabargot 2
Gambar 1.3 Lokasi desa hutabargot 3
Gambar 2.1. Bijih emas 6
Gambar 2.2. Sebaran emas di Kabupaten Mandailing Natal 8
Gambar 2.3. proses pengolahan emas 9
Gambar 2.4. Mesin galondong 10
Gambar 2.5. Terowongan penambangan emas desa hutabargot 10
Gambar 2.6 AAS Shimadzu AA-7000 27
Gambar 2.7 HVG-1 Shimadzu 27
Gambar 2.8. MVU-1 merk Shim 28
Gambar 3.1 Skema analisa COD 34
Gambar 3.2 Skema analisa BOD 34
Gambar 3.3 Skema analisis Hg 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tabel 1. Hasil analisa badan air COD dan BOD Tabel 2. Hasil uji kuantitatif Hg pada sedimen
45 51
Lampiran 2. Dokumentasi penelitian 53
Lampiran 3. Lampiran 4.
PP No.82 tahun 2001
Hasil analisa badan air 55 58 Lampiran 5.
Lampiran 6. Lampiran 7.
Lampiran 8.
Hasil analisis kuantitatif Hg Surat Persetujuan Pembimbing Skripsi Surat Izin Melakukan Penelitian
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
63 64 65
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Kandungan mineral logam ( khususnya emas) sudah sejak lama tersimpan di daerah Kabupaten Mandailing Natal. Cadangan bahan tambang emas yang terdapat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara cukup besar dan
mencapai 1,5 juta ounce (Au) dengan kadar 2,2 gram ton Au. Pertambangan emas di Madina sudah ada sejak 2008. Tetapi semakin marak pada 2010 di Hutabargot dan di Nagajuang pada November 2011. Secara resmi aktivitas pertambangan emas yang dikelola masyarakat tidak diijinkan oleh pemerintah, baik tingkat propinsi maupun tingkat Kabupaten. Umumnya usaha pertambangan emas skala kecil atau tambang emas rakyat mengolah hasil tambang dengan menggunakan zat kimia merkuri (air raksa) untuk mengolah bebatuan menjadi butiran emas. Pengolahan bijih dilakukan dengan proses amalgamasi dimana merkuri (Hg) digunakan sebagai media pengikat emas. Merkuri banyak digunakan oleh para penambang emas, mengingat sifat merkuri yang berbahaya dan termasuk dalam bahan berbahaya dan beracun (B3) maka dampak logam ini perlu diperhatikan dan diawasi sehingga penanganannya dapat dilakukan sedini mungkin dan terarah. Selain itu, untuk menekan jumlah limbah merkuri, maka perlu dilakukan perbaikan sistem pengolahan yang dapat menekan jumlah limbah merkuri akibat dari pemurnian emas. Untuk mencapai hal tersebut di atas, maka perlu diadakan pendekatan dalam pengelolaan tailing yang berwawasan lingkungan dan sekaligus peningkatan efesiensi penggunaan merkuri untuk meningkatkan perolehan.
Kegiatan pertambangan emas primer secara tradisional yang dilakukan oleh
masyarakat dicirikan oleh teknik explorasi dan exploitasi yang sederhana dan relatif murah. Untuk pekerjaan penggalian atau penambangan masyarakat menggunakan alat
2
tradisional lainnya. Batuan dan urat kuarsa yang mengandung emas hasil penambangan di tumbuk (diperkecil) hingga berukuran kira - kira 1 cm kemudian digiling dengan alat yang dinamakan gelondong yang berukuran, panjang 50- 60 cm dan diameter 30 cm dengan alat penggiling 4-5 batang besi. Bijih dimasukkan ke dalam mesin gelondong, bersamaan dengan merkuri dan diputar selama beberapa jam untuk membentuk amalgam, setelah proses penggilingan dengan mesin gelondong,
amalgam dikeluarkan dan disaring menggunakan kain parasut. Pada proses penyaringan emas yang masih diselimuti oleh merkuri tertinggal atau tidak lolos dari penyaringan. setelah proses penyaringan kemudian dilanjutkan dengan proses pembakaran untuk mendapatkan emas. Lumpur dan air yang masih mengandung merkuri terbuang atau lolos dari penyaringan dan dialirkan langsung ke sungai. Sehingga terjadi pencemaran air sungai. Berikut perbedaaan warna air sungai yang mengandung limbah penambangan emas rakyat dengan air sungai bersih.
Gambar 1.1. sungai bersih Gambar 1.2. sungai akibat tambang emas rakyat desa hutabargot
Berikut lokasi desa hutabargot :
Gambar 1.3. lokasi desa hutabargot
Sungai merupakan sumber daya air yang memiliki manfaat yang sangat besar. Beberapa sungai di Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk kebutuhan makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air bahwa kandungan Air Raksa 0,001 mg/L .
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar merkuri yang terdapat di sungai di Kabupaten Mandailing Natal. Untuk mengetahui bahaya dan penanggulangannya lebih lanjut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “studi awal dampak tambang emas rakyat di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus Tambang Emas Hutabargot)”.
1.2.Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penentuan potensi pencemaran limbah merkuri ( Hg) air sungai akibat adanya penambangan emas tradisional di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.
1.3. Rumusan Masalah
4
1. Apakah air sungai di Kabupaten Mandailing Natal telah tercemar limbah merkuri (Hg) dari hasil proses penambangan emas tradisional berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
2. Berapa besar kadar pH, BOD, dan COD yang terkandung dalam air sungai, apakah memenuhi syarat Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. mengetahui potensi pencemaran limbah merkuri ( Hg) di air sungai akibat adanya penambangan emas tradisional di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
2. untuk mengetahui kadar pH, BOD, COD air sungai berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Dengan demikian, masyarakat, Pemerintah dan Stekeholder lainnya memperoleh informasi yang lengkap dan akurat apakah sungai di Mandailing Natal bersifat aman dari limbah merkuri atau tidak.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Sebagai informasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai penambangan emas tradisional Kabupaten Mandailing Natal.
2. Sebagai informasi kepada pengusaha penambang emas tradisional dalam penanganan limbah cair yang di buang ke sungai di Kabupaten Mandailing
3. Dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mandailing Natal terutama kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal dalam rangka pelaksanaan rogram penyediaan air bersih serta kualitas dan kuantitas air minum.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.5.Kesimpulan
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa :
1. Air sungai di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian
Pencemaran Air belum terdeteksi tercemar limbah merkuri (Hg).
2. Nilai pH, BOD, dan COD yang terkandung dalam air sungai, berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di untuk nilai pH pada titik A tidak memenuhi syarat kualitas air sedangkan titik B dan C memenuhi syarat kualitas air. Nilai BOD pada titik A melewati ambang batas sedangkan pada titik B dan C memenuhi syarat kualitas air kelas IV. Nilai COD pada pada titik A memenuhi kualitas air kelas III dan titik B dan C memenuhi kualitas air kelas II.
1.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan :
1. Perlu adanya penelitian lanjutan simultan tentang kadar merkuri pada tanah, sedimen dan hewan air yang hidup di sungai di daerah pertambangan tradisional di Kabupaten Mandailing Natal
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, Z. 2006. Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan. [Online]. Avaliable: http://library.usu.ac.id/download/e-book/zul%20alfian.pdf.
Anonim, 2001, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, www.ri.go.id/produk_uu/isi/pp2001/pp82’01.htm
Anonim. (2013), http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=ar ticle&id=19830:bom waktu tambang emas madina&catid=59:opini&Itemid=
215. di akses 19 pebruari 2013
Asrifitriani, meita. 2011. Analisis Kualitas Perairan Danau Toba Ditinjau Dari Faktor Fisika Dan Keberadaan Komunitas Zooplankton Di Kecamatan
Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan (Skripsi). Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed : Medan
Day. RA, Underwood. 1990. Analisa kuantitatif edisi ke - empat. Erlangga : Jakarta Effendi, Hefni. 2003. Telaah kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Harahap S. (1991), Tingkat pencemaran air kali Cakung ditinjau dari sifat fisika khususnya logam berat dan keanekaragaman jenis hewan bentos makro
[tesis]. Bogor: Ilmu Pengolahan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program
Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Hartanti. (1998), Kandungan logam berat raksa (Hg), cadmium (Cd), timah hitam (Pb), arsen (As) dan tembaga (Cu) dalam tubuh kerang-kerangan konsumsi
[skripsi]. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Iyabu, hendri. 2008. Analisis kadar merkuri (Hg) pada sungai taluduyunu kecamatan Marisa kabupaten Pohuwato. Jurnal penelitian dan pendidikan vol 5 no.2 juli
2008 hal.88-92.
46
Sakti, Abdullah Raja .(2013), Penambangan Emas, Air Sungai Di Madina Mengandung Merkuri, waspada, 2012
Sanusi. 1980. Akumulasi logam berat Hg dan Cd pada tubuh ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sarjono, Aryo.(2009), Analisis Kandungan Logam Berat Cd, Pb, Dan Hg Pada Air
Dan Sedimen Di Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara, (Skripsi), Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan.Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
SNI Standar Nasional Indonesia 01- 3554-2006. Cara Uji Merkuri (Hg)
secara Uap Dingin (Cold Vapour) dengan Mercury Analyzer. Jakarta:
Dewan Standarisasi Nasional.
Subanri, 2008. kajian beban pencemaran merkuri (hg) terhadap air sunngai menyuke dan gangguan kesehatan pada penambang sebagai akibat penambangan
emas tanpa izin (peti) di kecamatan menyuke kabupaten landak kalimantan
barat ( Tesis). Universitas Diponegoro Semarang.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Longat ( Mandailing Natal ), pada tanggal 28 Maret 1990. Ayah bernama Sahdan Rangkuti dan ibu bernama Kholidah pulungan, dan merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SDN No. 142611 Longat dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Panyabungan Barat, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri Plus Mandailing Natal, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 28 Agustus 2013.