PONDOK PESANTREN SYEKH MUHAMMAD
DAHLAN AEK HAYUARA DI SIBUHUAN PADANG
LAWAS (1990-2013)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
RIZKA KHAIRANI HARAHAP
NIM : 309 321 045
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Rizka Khairani Harahap. NIM 309321045. Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Di Sibuhuan Padang Lawas (1990-2013). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang berdirinya pondok pesantren Syekh muhammad dahlan Aek Hayuara Sibuhuan, untuk mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren pada masa kepemimpinan KH. Nukman Hasibuan 1990-2013, untuk mengetahui perkembangan Pondok pesantren pada masa kepempinan KH. Nukman Hasibuan 1990-2013.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalahmetode Heuristik. Dengan tehnik pengumpulan data menggunakanwawancara dan Dokumen. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu mengelompokkan hasil data, menganalisis data, menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan.
Dari Hasil penelitian di lapangan bahwa Pondok Pesantren Syekh muhammad Dahlan aek Hayuara resmi dibuka pada tahun 1938 oleh Syeh Muhammad Dahlan beserta keluarga dan masyarakat Sibuhuan. Pondok Pesantren ini terletak di Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas. Syekh Muhammad Dahlan wafat pada tahun 1973, dan pesantren ini di beri nama sesuai dengan nama pendirinya yaitu Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara.
Kepemimpinan pesantren ini dititipkan kepada sahabat Syekh Muhammad Dahlan yang bernama Syekh Mukhtar Muda Nasution. Pada masa kepemimpinan Syekh Mukhtar Muda Nasution tidak banyak perubahan. Di tahun 1990 KH. Nukman Hasibuan anak kandung dari Syekh Muhammad Dahlan ini mendiskusikan masalah pesantren dengan Syekh Mukhtar Muda Nasution. KH. Nukman Hasibuan dimana pada saat itu telah pensiun dari pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil bermaksud ingin mengambil alih pesantren yang dititipkan sebelumnya kepada Syekh Mukhtar Muda Nasution.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, dengan segala kerendahan hati dan jiwa penulis, puji dan
syukur penulis kepada sang sang pemilik Asmaul Husna ALLAH SWT yang masih
memberikan penulis udara kehidupan di dunia ini, tatkala menyelesaikan sebagian kewajiban
di Dunia ini terkhusus di dunia pendidikan yang penulis geluti. Shalawat beriringkan salam
penulis sampaikan kepada Nabi junjungan Umat Islam Muhammad SAW, semoga kita semua
termasuk golongan umat yang mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak dan bisa
berdampingan di surga kelak dengan Beliau. Skripsi ini berjudul “Pondok Pesantren Syekh
Muhammad dahlan Aek Hayuara Di Sibuhuan Padang Lawas (1990-2013)”, Penulis sadari dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, penulis berharap kedepannya
banyak karya-karya yang bermunculan yang lebih baik lagi.
Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah banyak member bantuan, dorongan, motivasi, serta semangat kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dari awal melakukan penelitian
sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sampai akhirnya selesai menjadi
sebuah skripsi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan
Jajarannya
2. Bapak Dr. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
3. Bapak/Ibu Pembantu Dekan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan sebagai
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar dalam menghadapi keluhan kesah penulis,
serta memberikan arahan dan motivasi pada penulis dalam penelesaian Skripsi ini.
5. Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.
6. Ibu Dra. Syarifah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen penguji
penulis yang telah banyak memberikan motivasi dan kritikan di skripsi ini.
7. Ibu Dr. Syamsidar Tanjung, MPd, selaku Dosen Penguji Skripsi penulis yang keibuan
dan tegas dalam membicarakan yang telah banyak memberikan kritik dan saran di skripsi
penulis
9. Seluruh Dosen-dosen dan Staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih
yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada penulis, selaku
mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.
10. Teristimewa kepada Orang Tua Penulis, Ayahanda Gusnar Harahap dan Ibunda
Wannuriza Hasibuan yang penulis cintai. Terima kasih, karena selalu memberikan
semangat, dukungan, motivasi, dan selalu mendoakan penulis sampai akhirnya penulis
dapat menyelesaikan studi dan akhirnya menyandang gelar sarjana. Semoga senantiasa
Ayahanda dan Ibunda dalam lindungan dan limpahan berkah Allah SWT, selalu diberi
kemudahan rezeki, kesehatan dan umur yang berkah. Tiada kata yang mampu penulis
ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda dan Ibunda selain ucapan syukur karena telah terlahir ke dunia ini.
11. Terima kasih Kepada Pimpinan pesantren Bapak Drs. H. M Syarifuddin Hasibuan,
kepala MAS Bapak Syarifuddin Daulay, S.Ag, kepala MTS Bapak Wildan Ansyori
Hasibuan, S.Ag, Bapak Amsal Selaku Tata Usaha di Pondok Pesantren yang telah
banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini.
12. Terima kasih kepada seluruh Narasumber dari Pondok Pesantren Aek Hayuara yang
telah senang hati penulis wawancarai dan telah banyak membantu penulis dalam
penulisan skripsi ini.
13. Terima kasih kakakku Wina Yanti Nasution dan adik-adikku Ansori Harahap, Fauzi
Harahap dan Yustika Alawiyah Harahap, karena selalu memberi dukungan, motivasi,
dan semangat kepada penulis. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.
14. Terima kasih kepada keluarga besar Nenek sayangku, Tobang Emmi, Ete Ropiko, Ete
Adek, dan Nantulang Rini yang selama ini telah banyak membantu danmemberi
perhatian serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
tepat pada waktunya.
15. Sepupuku Gio, Abu, Andika, Helmi, Citra, Doni, Aldo, Abel, Balqis, Siti Ana, Rizal,
Ela, Diva yang selalu lucu.
16. Terkhusus buat seseorang yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada
penulis. Terimakasih My Lovely Imlan Nasution, S. Sos buat hari-harinya selama ini
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
17. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis kak Kim, Muisah, Eca (Evi Cantik), Zaida,
Deli, Hida, Ita, Indra, Lisda, Said yang selama ini telah banyakmembantu dan memberi
dukungan serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
18. Terima kasih buat teman-teman penulis Margaretha, Rismadiah, Ricky, Zaldi, Rahma,
Kartika Dewi, Refnida, Asril, Eko, Andiko, Siti, Dwi Fatma, Rini, Ayu, Tia, yang sudah
menemani dan memberikan informasi terhadap penulis.
19. Terima kasih buat teman-teman seperjuangan A,B Reguler dan Ekstensi 2009.
20. Teman-teman PPLT SMA Daerah Sei Bejangkar Batu Bara, Nasir, Imam, Rika, Shinta,
Nita, Maya, Indah, Andi, Lisda, Wiwin, Evi, Dian, Danil, lailan, terimakasih atas
motivasinya selama ini.
Medan, Juli 2013 Penulis
Rizka Khairani Harahap NIM : 309 321 045
DAFTAR ISI
BAB III METODOPENELITIAN ... 22
A.MetodePenelitian ... 22
B.Sumber Data ... 22
C.Lokasi Penelitian ... 22
D.Teknik Pengumpulan Data ... 23
E. TeknikAnalisis Data ... 24
BAB IV HASIL PEELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25
A.GambaranUmumWilayah Kabupaten Padang Lawas ... 25
1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Padang Lawas ... 25
2. Perekonomian Wilayah Kabupaten Padang Lawas ... 26
3. Kependudukan Wilayah Kabupaten Padang Lawas ... 27
B.Latar Belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad
Dahlan Aek Hayuara ... 36
1. Biografi Pendiri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara ... 40
2. Masa Kepemimpinan K.H. Nukman Hasibuan ... 43
C.Sistem Pendidikan ... 46
A. Profil pondok Pesantren ... 49
B. Keadaan Personil Guru dan Siswa ... 56
D. Perkembangan Pondok Pesantren Syekh Muhammad dahlan Aek Hayuara ... 59
BABV KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 68
DAFTARPUSTAKA ... 69
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu realita kependidikan yang telah membudaya dikalangan sebagian bangsa,
terutama dikalangan sebagian besar umat Islam yang merupakan golongan mayoritas di
Indonesia ini adalah pesantren. Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia
yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkannya sebagai
pedoman hidup keseharian atau disebut tafaqquh fiddin. Islam di Indonesia akan cacat apabila ia
tidak mampu memberikan penjelasan mengenai tantangan pembangunan dan dorongan serta
pedoman bagi pemeluknya untuk berpartisipasi dalam pembangaunan nasional dengan penuh
tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi
salah satu pusat studi pembaharuan pikiran dalam Islam yang dimaksud. (Ali Idrus 2009:94)
Penyelenggaraan lembaga pendidikan pesantren berbentuk asrama yang merupakan
komunitas tersendiri dibawah pimpinan kyai atau ulama dibantu oleh beberapa ustadz yang
hidup bersama ditengah – tengah para santri dengan mesjid sebagai pusat kegiatan peribadatan
agama, gedung sekolah sebagai pusat kegiatan belajar, dan pondok sebagai pusat tempat tinggal
para santri.Sistem pendidikan pesantren juga terdiri atas unsur – unsur dan nilai – nilai yang
merupakan satu kesatuan. Kualitas dari dinamika suatu sistem pendidikan pesantren sangat
tergantung pada kualitas para pengasuhnya dan bobot interaksi antara unsur- unsurnya, terutama
orientasi unsur – unsur organiknya atau para pelakunya dalam menghadapi tantangan
Syekh Muhammad Dahlan Lahir di Hasahatan Jae, Sibuhuan pada tahun 1904 M. Dia
wafat pada tahun 1973. Orang tuanya, H. Abdur al-Rahman, seorang saudagar kaya dan sangat
terkenal di Kesultanan Barumun.
Namun sayang, bakat dagang ayahnya tidak diwarisi oleh Syeikh Hasibuan namun demi
meneruskan tradisi ekonomi dan perdagangan keluarga dia memberikan tanggung jawab
regenerasi kepada H. Baginda Soaduon Hasibuan yang menguasai perputaran ekonomi di
Kesultanan Barumun.
Dia merupakan alumni dari Pondok Pesantren Galanggang Sibuhuan dengan guru besar
H. Muhammad Shaleh Mukhtar. Setelah menamatkan studinya di sana, dia melanjutkan studinya
di Kesultanan Langkat, tepatnya di Madrasah Aziziyah Tanjung Pura dengan kekhususan pada
sastra.
Antara tahun 1920-1926, dia melanjutkan studinya di Mekkah dan kembali Indonesia dan
mulai mengembangkan ilmunya di Maktab Syariful Majalis di Galanggang Sibuhuan. Pada tahun
1937 dia mengajar di Kampung Keling, Pematang Siantar. Namun, atas desakan masyarakat di
Kesultanan Barumun, dia diminta kembali untuk membangun masyarakat di Barumun dan
sekitarnya.
Di sana dia Membangun sebuah institusi pendidikan yang sangat spektakuler dengan
nama Jam'iyah al-Muta'allimin. Dari namanya bisa diartikan sebagai Universitas Mahasiswa.
Namun paska kemerdekaan Indonesia, institusi ini menjadi mengerdil dengan sekedar setingkat
pondok pesantren.
Pondok tersebut yang dikenal dengan Pondok Aek Hayuara, menjadi center of excelent
level. Salah satu level adalah pondok dalam yang mahasiswanya terdiri dari orang dewasa yang
sudah menikah, janda maupun duda. Pendidikan untuk semua umur digagas melalui pondok ini.
Kemasyhuran pondok ini tidak saja di Kesultanan Barumun, tapi juga ke seantero Tanah
Batak dan bahkan Sumatera. Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai bahasa di Sumatera
berduyun-duyun berdatangan di setiap pembukaan tahun ajaran baru.
Namun, pada zaman Jepang pondok ini mengalami kemunduran secara ekonomi akibat
'malaise' yang mengundang simpati dari pemimpin-pemimpin negeri. Tercatat Sultan Deli dari
Kesultanan Deli kemudian berinisiatif untuk mensubsidi pondok ini. Inisiatif ini juga diikuti oleh
Sultan dari Kesultanan Asahan dan Raja dari Kesultanan Kotapinang.
Pada zaman kemerdekaan, dia kemudian melakukan pembaharuan di pondok tersebut
dengan memasukkan kurikulum yang up to date. Selain menjadi tokoh pendidikan di Kesultanan
Barumun, dia juga aktif membangun UNUSU atau Universitas NU Sumatera Utara di Tapanuli.
Melalui sentuhannya bebeapa anak muridnya menjadi tokoh pendidikan di mana-mana. Di
antaranya Tuan Mukhtar Muda dan Tuan Ridho di UNUSU, H. Ja'far dengan membuka lembaga
pendidikan baru yang bernama Pondok Lubuk Soripada di Tangga Bosi.
Syekh Muhammad Dahlan termasuk salah satu Ulama yang memperkokoh ajaran Islam
di Tanah Batak khususnya dibagian Tapanuli bagian selatan. Syekh Muhammad Dahlan belajar
di Makkatul Mukarromah, karena kepintaran nya diangkat menjadi Guru disekolah tempatnya
belajar selama lima tahun, kemudian kembali ke tanah air, mengajar di Pesantren Tanjungpura.
Masyarakat Sibuhuan memintanya untuk kembali kekampung untuk membuka Pesantren di
Sibuhuan. Didirikan pesantren dengan nama "Syariful Majlis" yang bertempat di Galanggang
Sibuhuan, berhubung karena lokasi pesantren ini terlalu sempit, dipindahkanlah pesantren ini ke
Hayuara. Setelah Wafat Syekh Muhammad Dahlan pada Tahun 1973, pesantren ini dinamakan
sesuai dengan Nama pendirinya yaitu Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara
Sibuhuan.
Pondok pesantren ini dinamakan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek
Hayuara Sibuhuan, sesuai dengan nama pendirinya Yaitu Allahyarham Syekh Muhammad
Dahlan, Aek Hayuara adalah letak pesantren ini, dekat Sungai dalam bahasa mandailing "aek"
artinya "sungai" dan Hayuara artinya "beringin", dahulu lokasi pesantren ini banyak pohon
beringin. Sibuhuan adalah ibukota kecamatan Barumun.
Berangkat dari pemaparan mengenai latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai“Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara
Di Sibuhuan Padang Lawas (1990 – 2013)”.Alasan Tahun 1990 karena pada tahun 1990
merupakan peralihan kepemimpinan dari Syekh Mukhtar Muda Nasution kepada anak kandung
dari Syekh Muhammad Dahlan Hasibuan yang bernama KH.Nukman Hasibuan hingga saat ini,
dan peneliti ingin meneliti perkembangan pesantren ini selama dibawah kepemimpinannya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka yang menjadi identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Latar Belakang Berdirinya pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara
2. Sistem pendidikan di Pondok Pesantren pada masa KepemimpinanKH. Nukman
Sibuhuan 1990-2013
3. Perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup yang akan dibahas, sehingga dalam hal ini mengharuskan
peneliti untuk membatasi permasalahan yang ada agar penulisan ilmiah ini dapat lebih terarah.
Dalam hal ini peneliti membatasi masalah pada Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan
Aek Hayuara Di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas(1990 – 2013).
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek
Hayuara Sibuhuan.
2. Bagaimana sistem pendidikan di Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH.
Nukman Sibuhuan 1990-2013
3. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman
Sibuhuan 1990-2013
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren pada masa
Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013
3. Untuk mengetahui perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH.
Nukman Sibuhuan 1990-2013
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitiaan ini adalah:
1. Penelitian ini dapat menjadi sumber bahan bacaan khususnya bagi jurusan sejarah.
2. Menambah wawasan bagi masyarakat Padang Lawas secara khusus mengenai sejarah
berdiri dan berkembangnya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan.
3. Penelitian ini menambah pengetahuan penulis dimana penulis pernah menimbah ilmu
pengetahuan di pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.
4. Memberikan informasi tentang pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan bab demi bab, maka penulis
dapat membuat beberapa kesimpulan, yaitu:
a. Syekh Muhammad dahlan anak dari H. Abdur al-Rahman lahir di Hasahatan
Jae, Sibuhuan pada tahun 1904. Beliau yang pernah menimbah ilmu di Makkah
ini berniat ingin menyalurkan ilmunya dengan membuka pesantren di Sibuhuan.
Pesantren dibuka dengan nama Syariful Majlis yang bertempat di Galanggang
Sibuhuan. Karena lokasi pesantren tersebut terlalu sempit sehingga membuat
pesantren ini pindah lokasi ke Pasar Sibuhuan dimana lokasinya lebih luas dan
strategis. Perpindahan lokasi ini mengakibatkan pesantren ini berubah nama
menjadi Pondok pesantren Aek Hayuara.
b. Sistem pendidikan pesantren ini menggunakan kurikulum yang diterapkan
pesantren. Namun, pesantren ini terus berbenah dalam pendidikan dengan
menerapkan Kurikulum pesantren modern yang mengikuti SKB tiga Mentri.
Syekh Muhammad dahlan menutup usia pada tahun 1973. Sepeninggal beliau,
kepemimpinan dipindah tangankan kepada sahabat beliau yang bernama Syekh
Mukhtar Muda Nasution. Dan pesantren berubah nama sesuai dengan nama
pendirinya yaitu pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara
c. Kemudian pada tahun 1990 kepemimpinan pesantren aek Hayuara diambil alih
anak kandung Syekh Muhammad Dahlan yang bernama KH. Nukman
Hasibuan. Beliau mulai berbenah dalam membangun kembali pesantren Aek
Hayuara. Aktivitas pesantren seperti kegiatan belajar sudah terlaksana dengan
baik dan aktif, yang mana para santri dan guru sudah melaksanakan fungsinya
masing-masing secara konsekuen. Para guru sebagai tenaga pendidik
menyampaikan materi pelajaran kepada para santri serta memberikan motivasi
untuk belajar lebih giat dan sungguh-sungguh guna mencapai prestasi belajar
yang maksimal dan diharapkan ilmu pengetahuannya dapat bermanfaat dan
diterapkan dilingkungan masyarakat luas.
d. Perkembangan pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara
berkaitan dengan mutu dan kualitas pendidikan yang ada dipondok pesantren
yang berhubungan antara fasilitas sarana yang memadai dengan kemampuan
B. Saran
1. Diharapka kepada keluarga besar pesantren Aek Hayuara serta para orang tua murid, agar
dapat bekeja sama dengan baik demi meningkatkan proses belajar mengajar di pondok
pesantren.
2. Saling bekerja sama bahu membahu untuk membangun kembali pondok pesantren Syekh
Muhammad Dahlan Aek Hayuara agar terwujud visi misi pondok pesantren.
3. Diharapkan kepara para staf pengajar agar membimbing siswa dan mahasiswa untuk
merawat kembali perpustakaan demi terciptanya proses belajar mengajar di pesantren
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik. 1983. Agama dan perubahan sosial. Jakarta. CV. Raja Wali Jakarta
B. Hurlock, Elizabeth. Edisi kelima.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga
Dhofier, Zamakhsyari. 1984. Tradisional Pesantren Studi tentang pandangan Hidup Kyai. Jakarta. LP3ES
F.J. Monks, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai bagiannya.Yogyakarta. Gadjah Mada University Press
Hasan, Tholhah,dkk. 2003. Intelektualisme Pesantren. Jakarta. Diva Pustaka Jakarta.
Idrus,Ali. 2009. Menajemen pendidikan Global visi, aksi,dan adaptasi. Jakarta. Gaung Persada (GP) Press.
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Masyhud,Sulthon, dkk. 2005. Menajemen Pondok Pesantren. Jakarta. Diva Pustaka Jakarta.
Prasodjo, Sudjoko, dkk. 1975. Profil Pesantren. Jakarta. Repro Internasional.
Qomar, Mujamil. Pesantren Dari Tarnsformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta. Erlangga.
Saifouridzall, Hasan, dkk. 1989. Pesantren Zainul Hasan Genggong Keraksaan. Probolinggo.PT. Rakhmad Abadi.
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Bandung. Ombak
Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren. Ciputat.Quantum Teaching.
Zuhairini, dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta. IAIN Jakarta.