• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU BOLA SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PEMAIN MENGGUNAKAN METODE SMARTER DAN ORESTE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU BOLA SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PEMAIN MENGGUNAKAN METODE SMARTER DAN ORESTE."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Didalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang menjadi bahan untuk

pembuatan skripsi, seperti latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta

sistematika penulisan untuk penulisan skripsi. Diharapkan dari uraian hal-hal

dibawah ini gambaran umum dari penelitian ini dapat dipahami dengan baik.

1.1 Latar Belakang

Sepatu merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, oleh karena itu

sepatu merupakan salah satu keperluan yang tak pernah lupa untuk digunakan,

dari dulu hingga sekarang sepatu selalu berkembang dan menjadi beragam

pilihannya. Karena hal tersebut banyak orang yang membuka usaha pembuatan

sepatu, baik sepatu untuk keperluan formal, keperluan sehari-hari bahkan untuk

keperluan olah raga. Salah satu olah raga yang memerlukan sepatu sebagai

peralatan utama yaitu sepak bola. Seiring berjalannya waktu, sepatu sepak bola

atau sering biasa disebut sepatu bola sudah mengalami banyak perubahan, dari

zaman dahulu sepatu bola yang hanya beberapa model hingga sekarang sepatu

bola yang mempunyai banyak model. Karena terlalu banyaknya model sepatu

bola terkadang pemain mengalami kesulitan untuk memilih sepatu mana yang

cocok untuk dipakai. Sekarang sepatu bola tidak hanya banyak modelnya saja,

tetapi setiap sepatu bola mempunyai karakteristik masing-masing dan fungsinya

masing-masing.

Saat ini pesatnya perkembangan teknologi menuntut untuk mengaplikasikan

teknologi di lingkungan sekitar dengan maksimal. Selain membantu aplikasi

teknologi juga mempermudah bagi pengguna, sehingga teknologi tersebut

menjadi teknologi tepat guna. Dengan kata lain saat ini banyak kebutuhan

masyarakat terhadap suatu sistem berbasis teknologi informasi, termasuk bagi

para pengambil keputusan yang membutuhkan keterlibatan tinggi, seperti para

(2)

Saat ini proses pengambilan keputusan pemain dalam pemilihan sepatu bola

masih memerlukan solusi khusus, karena pemain memerlukan waktu yang cukup

lama untuk mempelajari karakter sepatu bola yang sesuai kriteria yang diinginkan.

Selain itu, proses pengambilan keputusan dilakukan masih hanya pada satu sudut

pandang sehingga tidak memperhatikan bahwa faktor-faktor yang lain juga

memiliki kepentingan yang besar. Maka dari itu dengan adanya sistem ini pemain

akan diberi kemudahan, karena pemain tidak perlu bingung lagi untuk memilih

sepatu yang diinginkannya yang sesuai dengan kriteria pemain tersebut. Pemain

bisa mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan data yang telah didapatkan.

Berbicara tentang perlengkapan pemain, maka harus menyebut sepatu

sebagai salah satu perlengkapan utama di dunia sepak bola. Dibuat pertama kali

sebagai perlindungan pada kaki, kini sepatu berubah menjadi salah satu penunjang peningkatan performa. “Tujuan kami di Nike adalah untuk selalu memenuhi tuntutan kinerja khususnya atlet dan memperkuat keterampilan” menurut Mark Parker, CEO sekaligus Presiden Nike. Sepatu juga merupakan salah satu bagian

vital untuk menunjang performa pemain (Benny Dollo, 2014). Sepatu dapat

mempengaruhi tendangan, operan dan kecepatan pemain. Selain sepatu dapat

berpengaruh terhadap pemain, sepatu juga harus cocok dengan tipe pemain. Ada

sepatu yang bertipe speed, touch, power dan control. Untuk kriteria yang

dibutuhkan dalam menentukan pemilihan sepatu bola ini adalah kecepatan berlari,

kecepatan menggiring bola, kontrol bola, keakuratan tendangan, kekuatan

tendangan, operan, posisi pemain, bobot sepatu, warna sepatu dan harga sepatu.

Ada beberapa metode pengambilan keputusan yang dapat membantu

permasalahan ini. Beberapa metode yang sering digunakan diantaranya adalah

Fuzzy, Preference Ranking Organization Methods for Enrichment Evaluations

(PROMETHEE), Simple Additive Weighting (SAW), Internal Rate of Return

(IRR), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan lain-lain. Metode yang dipakai

dalam pengambilan keputusan pemilihan sepatu bola ini adalah Simple

Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER) dan Oreste. Selain

(3)

pengukur situs web untuk Webometrics digunakan sebagai alat pengukur situs

web untuk mengetahui jumlah hyperlink, jenis hyperlink, struktur web dan pola

penggunaannya. Kegiatan Webometrics yaitu merilis peringkat universitas di

dunia berdasarkan beberapa kriteria yaitu visibility dengan bobot 0,5, size dengan

bobot 0,2, rich files dengan bobot 0,2, scholar dengan bobot 0,15 yang dirilis tiap

6 bulan sekali. Sedangkan Metode SMARTER merupakan suatu bentuk model

pendukung keputusan yang digunakan untuk pengambilan keputusan dengan

kriteria beragam. SMARTER yang merupakan suatu metode pengambilan

keputusan untuk menyelesaikan masalah penentuan pilihan yang sifatnya multi

objektif diantara beberapa kriteria kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Sesuai

dengan usulan Edward dan Baron (1994), dimana metode ini digunakan untuk

menentukan bobot dari setiap kriteria dalam suatu pengambilan keputusan.

Sedangkan Oreste menurut Pastijin dan Leysen merupakan metode yang dibangun

sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan

kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya (Pastijn & Leysen, 1989). Metode

Oreste juga dapat menutupi kekurangan dari metode SMARTER, dimana metode

SMARTER memiliki kekurangan dalam perankingan alternatif.

Gabungan metode SMARTER dan Oreste memungkinkan bobot ditentukan

oleh metode SMARTER, yang kemudian akan menjadi inputan bagi Oreste dalam

menentukan urutan alternatif terbaik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan berikut ini.

1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pendukung

keputusan untuk pemain dalam penentuan sepatu bola yang sesuai

dengan kriteria yang diinginkan dengan metode SMARTER dan

Oreste?

2. Bagaimana sistem menentukan sepatu bola yang cocok dengan

(4)

1.3 Batasan Masalah

Untuk pembuatan aplikasi ini perlu didefinisikan beberapa batasan masalah

mengenai sejauh mana aplikasi ini akan dibuat. Berikut beberapa hal yang

menjadi batasan masalah tersebut :

1. Hasil kriteria dan pembobotan yang didapat melalui survei dan

kuesioner ke 100 responden dan diambil 30 sampel untuk

menentukan kecocokan sepatu dengan hasil sistem. Kuesioner

ditujukan hanya untuk yang berprofesi sebagai pemain bola, dengan

batasan umur dari 17-25 tahun.

2. Merek sepatu yang digunakan hanya dua merek dengan 8 model

yang berbeda, yaitu:

a. Nike

- Nike Mercurial

- Nike CTR360

- Nike Total 90

- Nike Tiempo

b. Adidas

- Adidas Adinova

- Adidas Nitrocharge

- Adidas Adizero

- Adidas Predator

1.4 Tujuan

Adapun dari permasalahan yang ada dan maksud penelitian ini, maka tujuan

dibuatnya sistem ini adalah :

1. Merancang dan membangun sebuah sistem pendukung keputusan

untuk pemain dalam penentuan sepatu bola yang paling sesuai

dengan kriteria yang diinginkan dengan metode SMARTER dan

Oreste.

(5)

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini

dapat membantu para pemain bola menentukan sepatu yang cocok dengan

karakteristik pemain tersebut.

1.6 Metodelogi

Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa hal yang menjadi langkah untuk

pembuatan media sistem pendukung keputusan, berikut langkah-langkah yang

ditempuh.

1.6.1 Metode Studi Literatur

Mempelajari konsep-konsep dalam pembuatan aplikasi, seperti sistem

pedukung keputusan, konsep metode SMARTER diterapkan pada sistem

pendukung keputusan dengan mengumpulkan beberapa referensi baik dari media

cetak, maupun dari internet sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi sistem

pendukung keputusan dalam pemilihan sepatu bola dengan menggunakan metode

SMARTER dan Oreste

1.6.2 Pengumpulan Data

Mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian, data-data kriteria dan

alternatif yang akan digunakan sebagai faktor inputan untuk proses pengambilan

keputusan.

1.6.3 Pengembangan Perangkat Lunak

Model proses pengembangan perangkat lunak menggunakan model

sekuensial linier, Menurut Roger S. Presman (2002) model sekuensial linier

adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling

tua. Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan

perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial mulai pada tingkat dan kemajuan

(6)
[image:6.595.173.453.112.231.2]

Gambar 1.1 Model Sekuensial Linier

(Sumber : Roger S.Presman, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Buku

Satu.2002.h.37)

1.6.4 Implementasi dan Uji Coba

Melakukan uji coba pada aplikasi telah selesai dibuat, mencari titik

kelemahan serta kelebihan, sehingga media yang telah selesai dibuat dapat sedikit

terhindar dari kesalahan serta bugs.

1.6.5 Pembuatan Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan dan saran dilandasi dengan teori yang

bersangkutan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang dibuatnya penulis melakukan

penelitian, rumusan, dan batasan masalah yang didapat dari latar belakang yang

ada, menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian, menjelaskan metode penelitian

serta sistematika penelitian yang digunakan untuk penelitian.

(7)

Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai sumber dan

alat dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan sistem pendukung

keputusan.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang desain yang akan dibuat, metode yang akan

digunakan dalam proses penelitian, serta alat dan bahan yang digunakan untuk

penelitian.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan dari proses penelitian yang dilakukan,

serta pembahasan dari hasil penelitian.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Afiefah Rahmah. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Masuk Siswa

Menggunakan Metode Simple Multi Attribute Rating Technique Exploiting

Rank (SMARTER). Bandung. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmad Kurnia. 2010. Teknik Sampling.

http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/10/teknik-sampling.html

(diakses 1 Mei 2014).

Amira Salsabella. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Resep Makanan

Berdasarkan Ketersediaan Bahan Makanan Menggunakan Metode Simple

Additive Weighting (SAW) Berbasis Web.Pontianak. Program Studi Teknik

Informatika – Universitas Tanjungpura.

Angkatigabelas. 2012. Asal Usul dan Sejarah Sepatu Bola.

http://angkatigabelas.blogspot.com/2012/04/asal-usul-dan-sejarah-sepatu-bola.html diakses (4 Februari 2013).

Bolterous. 2014. Nike Luncurkan New Magista.

http://blog.bolterous.com/nike-luncurkan-new-magista/ diakses (24 Juni 2014).

Citra Adytya. 2011. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan

Sekolah Bebas Narkoba Dengan Menggunakan Metode Smarter dan

Oreste. Surabaya. Fakultas Teknologi Industri – Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran”

GOAL. 2011. Nike Tiempo Legend IV Elite, Paduan, Sejarah, Warisan &

Komitmen.

http://www.goal.com/id-

ID/news/2279/editorial/2011/07/25/2590364/nike-tiempo-legend-iv-elite-paduan-sejarah-warisan-komitmen (diakses 4 Februari 2013).

Hugo Pastijn and Jan Laysen. 1989. Constructing An Outranking Relation With

Oreste. Centre for Information, Royal Military Academy Renaissance

(9)

Infosepatunike. 2012. Sejarah Mercurial Dari Pertama Hingga Terbaru. [online].

Tersedia :

http://infosepatunike.wordpress.com/2012/03/09/sejarah-mercurial-dari-pertama-hingga-terbaru/ diakses (4 Februari 2013).

Infosuporter. 2011. CTR360-Maestri II Elite. :

http://infosuporter.wordpress.com/2011/01/18/ctr-360-maestri-ii-elite/

(diakses 4 Februari 2013).

Little, D.C., 1970, Models and Managers: The Concept of a Decision Calculus,

Management Science, vol 16, no.8.

M. Alif Naufal. 2012. Sejarah Berdirinya Perusahaan Nike.

http://alief19.blogspot.com/2012/10/sejarah-berdirinya-perusahaan-nike.html diakses (4 Februari 2013).

Mastuti Wijaya. 2012. Analisis Perbandingan Peringkat Tiga Puluh Universitas

Terbaik Dunia Menurut Rilis Webometrics Dan Hasil Peringkat Dengan

Metode Oreste Dan Bayesian. Yogyakarta. Fakultas Teknik – Universitas

Negeri Yogyakarta.

Moh. Farid Adi Pamuji. 2011. Kelebihan Sepatu Nike dan Adidas Berdasarkan

Tipe.

http://adipamuji.wordpress.com/2011/04/24/kelebihan-sepatu-nike-dan-adidas-berdasarkan-type/ diakses (13 Februari 2013).

Muhammad Rifqi Banani. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Ponsel

Dengan Metode SMART. Bandung. Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Pendidikan Indonesia.

Pandit Football. 2014. Pemain dan Perlengkapannya: Si Penembak Lebih Penting

dari Senjatanya.

http://www.panditfootball.com/pemain-dan-perlengkapannya-si-penembak-lebih-penting-dari-senjatanya/ diakses (24

Juni 2014).

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi

(BUKU SATU). Yogyakarta : Penerbit Andi.

Ranu Sati Ray. 2012. Nike T90.

http://ranusatiray.blogspot.com/2012/09/nike-t90.html (diakses 4 Februari 2013)

Riza Alfita. 2007. Decision Support System Of Reserve Building Cultural

(10)

Technique Exploiting Ranks Method. Madura. Fakultas Teknik

Universitas Trunojoyo

Ronnie Wicaksono. 2012. Menentukan Jumlah Sampel dengan Rumus Slovin.

http://analisis-statistika.blogspot.com/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan-rumus.html diakses (1 Mei 2014).

Rumus Hitung. 2013. Tabel R Statistika dan Cara Membacanya.

http://rumushitung.com/2013/06/08/tabel-r-statistika-dan-cara-membacanya/ (diakses 1 Mei 2014).

Sepatu Adidas. 2012. Sejarah Adidas : Sekilas Perjalanan.

http://sepatuadidas.com/sejarah-adidas-sekilas-perjalanan diakses (13

Februari 2013).

Siwi Anggoro. 2008. Sistem Pengambil Keputusan Daerah Target Pemasaran

Dengan Metode SMARTER dan Oreste. Bandung. Departemen Teknik

Informatika – Institut Teknologi Telkom.

Soccerbible. 2012. How The Nike Clash Collection Stormed Euro 2012.

http://www.soccerbible.com/football-news/2012/07/how-the-nike-clash-collection-stormed-euro-2012/. (diakses 1 Mei 2015).

Soccerbible. 2014. Adidas Launch ‘Battle Pack’ Boot Collection.

http://www.soccerbible.com/performance/football-boots/2014/05/adidas-unveil-the-battle-pack/. (diakses 1 Mei 2015)

Subakti Irfan. 2002. Sistem Pendukung Keputusan. Surabaya. Institut Tekonolgi

Surabaya.

Benny Dolo. 2014. Super Ball: Pemain dengan Kecepatan Tinggi Berpotensi

Cedera di Lapangan Buruk.

http://www.tribunnews.com/superball/2014/02/03/benny-dolo-pemain-dengan-kecepatan-tinggi-berpotensi-cedera-di-lapangan-buruk (diakses 24

Juni 2014).

Ward Edward and F. Hutton Barron. 1994. SMARTS and SMARTER: Improved

SimpleMethods for Multiattribute Utility Measurement. Departement of

Gambar

Gambar 1.1 Model Sekuensial Linier

Referensi

Dokumen terkait

Subjek 2 menambahkan bahwa, meskipun orang tua dari ayah subjek 2 tidak mengakui pernikahan beda etnis ayah dan ibu subjek 2 termasuk keluarga inti subjek 2, keluarga

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian sebanyak 100 responden pada pelanggan yang menggunakan jasa transportasi udara Garuda Indonesia Airline untuk rute

At a carnival in Seabrook Island, South Carolina, local country boy Noah Calhoun (Ryan Gosling) sees seventeen-year-old heiress Allie Hamilton (Rachel McAdams) for

Cara pertama, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta merumuskan secara tegas siapa yang tergolong sebagai pencipta dari suatu ciptaan, yaitu orang yang

Antara isu halal yang berlaku di pasaran khususnya dalam produk makanan adalah berkaitan dengan beberapa siri penipuan yang dilakukan oleh peniaga dalam mengaut keuntungan

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat berbasis problem solving Polya untuk siswa kelas XI pada

(2) Untuk mendapatkan Izin sebagaimana dimaksud ayat (1) harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Badan Pengendalian Dampak

Universitas Nusa Nipa belum memiliki suatu prosedur tata kelola TI yang mengatur kegiatan pengembangan dari ecampuz untuk dosen dan mahasiswa.Pengembangan aplikasi