PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
TESIS
DiajukanUntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelar Magister Pendidikan
Program StudiPendidikanOlahraga
Oleh
Ricky Fernando, S.Pd
1103346
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
RICKY FERNANDO, S.Pd 1103346
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(Studi Eksperimen Pada Siswa PutraSMA Labschool Kota Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr.YudyHendrayana, M.kes, AIFO. NIP. 196207181988031004
Pembimbing II
Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 197101171998021001
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga
PERNYATAAN
Pernyataan Keaslian Tesis
“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran Taktis dan Teknis terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak
lain terhadap keaslian karya saya ini.”
Bandung, Juni 2014
Yang membuat pernyataan
Ricky Fernando, 2014
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……… .. i
KATA PENGANTAR……….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH……… iii
DAFTAR ISI………. v
DAFTAR TABEL………. ix
DAFTAR GAMBAR………. xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN... ... xiii
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. LatarBelakang………. 1
B. IdentifikasidanRumusanMasalah………. 5
1. IdentifikasiMasalah... 5
2. RumusanMasalah... 6
C. TujuanPenelitian………. 8
D. KegunaanPenelitian………. 9
E. BatasanMasalahPenelitian………. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN……… 10
A. KajianPustaka………... 10
1. HakikatSepakbola………... 10
2. KeterampilanSepakbola………... 11
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Guru………... 18
b. Siswa………. 21
4. Teknik, Taktik, Strategi, dan Mental………. 22
a. Teknik………. 22
1) Menendang (Kicking)……… 23
2) Menghentikan Bola (Stoping)……… 27
3) Menggiring Bola (Dribbling)………. 33
4) Menyundul Bola (Heading)……….. 36
5) Merampas Bola (Tacling)……….. 38
6) LemparanKedalam (Throw-In)……… 40
7) MenjagaGawang (Goal Keeping)………… 42
b. Taktik……….. 45
1) TaktikIndividu……….. 45
2) Taktik Unit……… 46
3) TaktikBeregu……… 47
c. Strategi……… 47
1) StrategiPertahanan………... 47
2) StrategiPenyerangan……… 48
d. Mental……… 48
5. PendekatanPembelajaran………. 49
a. PendekatanPembelajaranTaktis…………... 51
b. PendekatanPembelajaranTeknis…………... 54
c. PenerapanPendekatanTaktisSepakbola…... 56
d. PenerapanPendekatanTeknisSepakbola…... 58
e. PerbedaanPendekatanPembelajaran TaktisdanTeknis………... 59
B. HasilPenelitian yang Relevan……….. 62
Ricky Fernando, 2014
D. HipotesisPenelitian……… 68
BAB III PROSEDUR PENELITIAN………. 69
A. MetodePenelitian……... 69
B. PopulasidanSampel………... 70
1. Populasi………... 70
2. Sampel………... 71
C. DesainPenelitian………... 72
D. ValiditasPenelitian………... 73
1. Validitas Internal………. 73
2. ValiditasEksternal……….. 74
E. InstrumenPenelitian……….. 75
1. JenisInstrumen……… 75
a. TesKeterampilanSepakbola………. 75
b. TesPemahamanBermainSepakbola... 80
F. ProsedurPenelitian………... 81
G. TeknikPengolahandanAnalisis Data……….. 82
H. HipotesisStatistik... 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 90
A. HasilPenelitian………. 90
1. GambaranUmumHasilPenelitian... 90
2. Analisis Data HasilPenelitian... 92
a. UjiNormalitas... 92
1) UjiNormalitasPostestKeterampilan Sepakbola... 92
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) UjiHomogenitasPostestKeterampilan
Sepakbola... 94
3. UjiHipotesisStatistik... 96
a. PengaruhPendekatanPembelajaranTaktis TerhadapHasilBelajarKeterampilanSepakbola.... 96
b. PengaruhPendekatanPembelajaranTeknis TerhadapHasilBelajarKeterampilanSepakbola.... 98
c. PerbedaanPengaruhPendekatanPembelajaran TaktisdanTeknisTerhadapHasilBelajar KeterampilanSepakbola... 100
B. PembahasanHasilPenelitian………... 102
1. PengaruhPendekatanPembelajaranTaktis TerhadapHasilBelajarKeterampilanSepakbola... 102
2. PengaruhPendekatanPembelajaranTeknis TerhadapHasilBelajarKeterampilanSepakbola... 105
3. PerbedaanPengaruhPendekatanPembelajaran TaktisdanTeknisTerhadapHasilBelajar KeterampilanSepakbola... 107
BAB V KESIMPULANDAN REKOMENDASI………... 109
A. Kesimpulan……….. 109
B. Rekomendasi……… 109
DAFTAR PUSTAKA……….. 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 118
Ricky Fernando, 2014 DAFTAR TABEL Ga mb ar Hal am an 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6
KontinumEmpat-Kategoridari Closed Skills ke Open Skill...
PerbedaanPendekatanTaktisdanTeknis
PerbedaanPendekatanPembelajaranTaktisdanTeknis…….…
DesainPenelitian………...
PengamatanPenampilanBermain………...
Program PembelajaranTaktisdanTeknis………..
SkenarioPendekatanPembelajaranTaktisKeterampilan
Sepakbola...
SkenarioPendekatanPembelajaranTeknisKeterampilan
Sepakbola...
Deskripsi Data PostestTesKeterampilanSepakbola………... HasilUjiNormalitasPostestKeterampilanSepakbola……...
HasilUjiHomogenitasPostestKeterampilanSepakbola……..
HasilPostestNilai Rata-rata danSimpangan Baku
KelompokPendekatanPembelajaranTaktis…………...
HasilUji t
PostestPengaruhPendekatanPembelajaranTaktisTerhadapHasilBelajarKete
rampilanSepakbola……...
HasilPostestNilai Rata-rata danSimpangan Baku
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.7
4.8
KelompokPendekatanPembelajaranTeknis...
HasilUji t
PostestPengaruhPendekatanPembelajaranTaktisTerhadapHasilBelajarKete
rampilanSepakbola……...
HasilPenghitungandanUjiSignifikansiPerbedaanPengaruhPendekatanPem
belajaranTaktisdanTeknisTerhadapHasilBelajarKeterampilanSepakbola....
...
99
Ricky Fernando, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 2.20 2.21 2.22 2.23 3.1 3.2 3.3
TeknikMenendangdengan Kaki BagianDalam………...
TeknikMenendangdengan Kaki BagianLuar ..………...
TeknikMenendangdenganPunggung Kaki………...
TeknikMenendangdenganPunggung Kaki
BagianDalam………...
TeknikMenghentikan Bola dengan Kaki BagianDalam……..
TeknikMenghentikan Bola dengan Kaki BagianLuar……….
TeknikMenghentikan Bola denganPunggung Kaki …………
TeknikMenghentikan Bola denganTelapak Kaki ………
TeknikMenghentikan Bola dengan Paha Kaki ……….
TeknikMenghentikan Bola dengan Dada ………
TeknikMenggiring Bola dengan Kaki BagianDalam ………
TeknikMenggiring Bola dengan Kaki BagianLuar ………….
TeknikMenggiring Bola denganPunggung Kaki ……….
TeknikMenyundul Bola SambilBerdiri ………
TeknikMenyundul Bola SambilMeloncat/Melompat……….. TeknikMerampas Bola SambilBerdiri ……… TeknikMerampas Bola SambilMeluncur ………. TeknikLemparanKedalamTanpaAwalan………
TeknikLemparanKedalamdenganAwalan……….
TeknikMenangkap Bola SambilBerdiri………
TeknikMenangkap Bola SambilMeloncat………. TaktikIndividu……… Taktik Unit……….
TesSepakTahan Bola (Passing And Stoping)………
TesMemainkan Bola denganKepala (Heading)………..
TesMenggiring Bola (Dribbling)………..
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ricky Fernando, 2014 DAFTAR LAMPIRAN La mpi ran Hal am an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 SkenarioPembelajaranPendekatanTaktis……… SkenarioPembelajaranPendekatanTeknis……… Data HasilTesAkhirKeterampilanSepakbolaKelompokPendekatanTaktisSiswa
SMA Labschool Kota Bandung ....
Data
HasilTesAkhirKeterampilanSepakbolaKelompokPendekatanTeknisSiswa
SMA Labschool Kota Bandung ...
Data
HasilSelisihKeterampilanSepakbolaKelompokPendekatanTaktisdanTekn
isSiswa SMA
Labschool UPI Kota Bandung...
Deskripsi Data
PostestKeterampilanSepakboladanHasilUjiNormalitasPostestKeterampila
nSepakbola...
HasilUjiHomogenitasPostestKeterampilanSepakbola...
HasilPostestNilai Rata-rata, simpanganbakudanhasilUji t
PostestPengaruhPendekatanPembelajaranTaktisTerhadapHasilBelajarKet
erampilanSepakbola...
HasilPostestNilai Rata-rata, simpanganbakudanhasilUji t
PostestPengaruhPendekatanPembelajaranTeknisTerhadapHasilBelajarKe
terampilanSepakbola...
HasilPenghitunganSelisihdanUjiSignifikansiPerbedaanPengaruhPendekat
anpembelajaranTaktisdanTeknisTerhadapHasilBelajarKeterampilanSepa
kboladanPelaksanaan Program Pembelajaran ...
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Foto penelitian...
ABSTRAK
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN SEPAKBOLA
Ricky Fernando S.Pd (2014):
“PengaruhPendekatanPembelajaranTaktisdanTeknisTerhadapHasilBelajarKeterampil
anSepakbola”. Tesis, Bandung. SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan
Indonesia.Pembimbing: (1) Dr. YudyHendrayana, M.Kes, AIFO (2) Dr. Nuryadi, M.Pd.
Penelitianinihendakmengkajimengenaiefektivitaspendekatanpembelajarantakti sdanteknisterhadaphasilbelajarketerampilansepakbola.Hasilpenelitianinidiharapkanda patdijadikansebagaialternatifsolusidalamrangkapengembangankualitaspembelajaranse
pakbola.Metode yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodeeksperimendengandesainpost only design. Populasidalampenelitianiniadalahsiswaputrakelas XI SMA Labschool UPI Kota Bandung sebanyak 60 siswa.Teknikpengambilansampelmenggunakanteknik
Purposive Sampling.Waktupenelitianyaituselama 2 bulan, jumlahperlakuan 18 kali
pertemuan, denganfrekuensi 1 minggu 3 kali. Instrumen yang dipilihpenulisadalahtesketerampilansepakboladanteskemampuanbermain
(GPAI).untuksiswasekolahmenengahatastesketerampilansepakbolahanyamengambilte sakhirketerampilansepakbola.Penulismenggunakanempatbentuktesyaitutespassing
and stoping, heading, dribbling dan shootingdanteskemampuanbermain
(GPAI).Berdasarkanhasilanalisismakadapatdisimpulkan: (1) Terdapatpengaruh yang signifikanpendekatanpembelajarantaktisterhadaphasilbelajarketerampilansepakbola.
(2) Terdapatpengaruh yang
signifikanpendekatanpembelajaranteknisterhadaphasilbelajarketerampilansepakbola. (3)
Terdapatperbedaanpengaruhpendekatanpembelajarantaktisdanteknisterhadaphasilbela jarketerampilansepakbola, namunpendekatantaktislebihmemberikanpengaruh yang signifikanterhadaphasilbelajarketerampilansepakboladibandingkanpendekatanpembel ajaranteknis.
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TACTICAL AND TECHNIQUE
LEARNING APPROACH TOWARD LEARNING
OUTCOME OF SOCCER SKILL
Ricky Fernando S.pd (2014): “The Influence of Tactical and Technique Learning Toward Learning Outcome of Soccer Skill” Thesis, Bandung, School of Post
Graduate, Indonesia University of Education.
This study aim to study about effectiveness of tactical and technique learning approach toward learning outcome of soccer skill. The result of this study is hoped can made to become as alternative of solution in order to develop the quality of soccer learning.The method used in this study is experiment method with post only design. The population in this study are male students of class XI SMA Lab school UPI, Bandung as much as 60 students. The sampling technique used Purposive Sampling. The time of study lasted for 2 months, the number of treatment is 18 time of meetings, with frequency 3 time in one week. The instrument selected by author is soccer skill test and playing ability test (GPAI). For senior high school students, soccer skill test only take soccer skill posttest. The author used four form of test namely passing and stopping, heading, dribbling and shooting and playing ability test (GPAI). Based on analysis result, it can be concluded that: (1) There is significant influence of tactical learning approach toward learning outcome of soccer skill. (2) There is significant influence of technique learning approach toward learning outcome of soccer skill. (3) There is influence difference of tactical learning and technique learning toward soccer skill learning outcome, but tactical approach give more significant influence toward learning outcome of soccer skill compared with technique learning approach.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam
kurikulum sekolah formal dan informal. Hampir seluruh siswa di sekolah
menyenangi permainan ini mulai dari tingkat SD, SMP, sampai siswa SMA
karena permainan sepakbola sangat mudah di mainkan namun lebih menuntut
keterampilan yang sangat kompleks. Cabang olahraga sepakbola merupakan
permainan yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim beranggotakan
sebelas orang termasuk di antaranya penjaga gawang. Dalam hal ini Sucipto,dkk
(2000, hlm. 7) menjelaskan bahwa:
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.
Tujuan dari sepakbola adalah, setiap pelaku harus berusaha memasukkan
bola sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawang agar tidak kebobolan,
dengan anggota badan selain tangan untuk menentukan tim mana yang keluar
sebagai pemenang. Secara umum sepakbola lebih banyak menuntut keterampilan,
sehingga dalam keterampilan dasar sepakbola terdapat berbagai gerakan
sebagaimana di ungkapkan Sucipto, dkk (2000, hlm. 8) gerakan berpindah tempat,
seperti lari kesegala arah, meloncat/melompat, meluncur, gerakan-gerakan yang
tidak berpindah tempat, seperti menjangkau, melenting, membungkuk, meliuk,
gerakan menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, dan
menangkap bola bagi penjaga gawang, atau lemparan kedalam untuk memulai
permainan setelah bola keluar lapangan. Wujud dari keterampilan ini memiliki
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Banyak faktor yang mempengaruhi untuk menunjang penguasaan
keterampilan sepakbola. Salah satu, subjek utama yang memiliki peranan penting
dalam mendukung keterampilan sepakbola adalah guru. Peranan guru sangat
kompleks untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal, selain
mencerdaskan, membimbing, mengayomi kedudukan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab adalah sebagai pengajar dan sekaligus menjadi orangtua
Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 238) menjelaskan bahwa: “guru adalah
pendidik yang membelajarkan siswa”. Mengingat pentingnya kedudukan guru
dalam proses pengajaran, maka sewajarnya setiap guru harus mengetahui,
memahami, dan mendalami aspek-aspek pengajaran agar berlangsung efektif
sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Selain itu, faktor lain yang menjadi
objek sentral adalah siswa. Keterlibatan siswa dalam dalam aktivitas di sekolah di
dorong oleh tenaga pendidik, melalui aktivitas belajar, siswa dapat berkolaborasi
dengan guru, teman dan lingkungan yang mendukung dalam situasi belajar untuk
memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai positif
sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, kemudin
Desmita (2009, hlm. 350) menyatakan bahwa:
Siswa atau peserta didik adalah seseorang yang secara khusus mengikuti suatu proses pembelajaran tertentu baik pada lembaga pendidikan formal maupun informal, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak , dan mandiri.
Untuk menunjang keterampilan sepakbola seseorang harus dibekali
dengan teknik yang baik, sebagai penunjang keberhasilan dalam pelaksanaan
aktivitas yang terkandung pada cabang olahraga tersebut. Menurut Harsono (2007,
hlm 2) mengungkapkan bahwa: teknik ialah model yang harus kita ikuti waktu
mempelajari suatu gerakan tertentu.. Seorang yang memiliki teknik dasar bermain
sepak bola yang baik tentu akan memiliki teknik bermain yang baik pula dalam
permainan sepak bola tersebut. Sehubungan dengan hal tesebut Sucipto, dkk
(2000, hlm. 17) mengungkapkan bahwa: beberapa teknik dasar yang perlu
3
menggiring (dribbling), 4) menyundul (heading), 5) merampas (tacling), 6)
lemparan kedalam (throw-in), dan 7) Menjaga gawang (goal keeping). Selain
komponen teknik, agar permainan tersebut dapat berjalan efisien maka, kebutuhan
taktik permainan dalam permainan juga perlu dikuasai. Sesuai tujuannya,
kebutuhan taktik dalam bermain sepakbola sudah selayaknya mesti di gunakan.
Dalam artian konsep apa yang harus ditekankan serta untuk apa digunakan.
Kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan efisien merupakan inti
pada konsep dasar taktik. Dalam menerapkan taktik dalam permainan dibutuhkan
syarat-syarat seperti kondisi, fisik, kemampuan teknik, stabilitas mental, dan
kecerdasan. Selain komponen teknik, taktik, faktor yang lain perlu disadari adalah
strategi. Untuk mencapai tujuan bermain sepakbola secara maksimal, penerapan
strategi yang cocok sangat penting untuk diperhatikan, sehingga suasana
kondusivitas permainan dapat terlihat indah untuk di tonton. Suatu rencana yang
cermat dan sistematis yang berkaitan dengan kegiatan untuk memenangkan suatu
pertandingan mnejadi titik tolak strategi. Perlu disadari, komponen lain yang
dibutuhkan selain teknik, taktik, dan strategi adalah faktor mental yang juga
sangat menunjang terhadap keberhasilan aktivitas bermain sepakbola. Mental
merupakan kemampuan seseorang dalam, berpikir, berimajinasi sehingga
memungkinkan terciptanya gerakan yang efektif. Dukungan pikiran dan gerak
akan menghasilkan aksi pada tubuh ketika membayangkan gerakan apa yang
harus di pakai saat kondisi dan situasi tertentu.
Kemudian hal ini diperkuat Mahendra (2007, hlm. 258) dukungan yang
sangat awal tentang hubungan antara pikiran (mind) dan gerakan (movement)
selama pembayangan mental. Menurut ulasan diatas bahwa ketika siswa atau atlet
membayangkan mereka ketika bergerak seperti ketika melakukan aktivitas gerak
melakukan dribbling berpasangan dalam bentuk permainan sehingga nantinya
mampu melakukan aksi yang sudah direncanakannya. Berbagai kebutuhan
diperlukan dalam konteks pengajaran, melalui, penerapan pendekatan
pembelajaran yang tepat, efektif, dan efisien akan berdampak positif terhadap
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Dengan
demikian, pendekatan pembelajaran harus berusaha meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa sehingga tercapai sasaran belajar. Dalam
rangka penyampaian materi ajar dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran mengapa, kapan, bagaimana, di mana guru menyajikan
elemen-elemen suatu materi yang memungkinkan siswa untuk belajar agar mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran di sekolah
pendekatan pembelajaran sangat penting untuk mengefektifkan proses belajar
mengajar penjas. Melalui pendekatan taktis diharapkan siswa mampu
meningkatkan kemampuan bermainnya, sebagaimana di jelaskan Griffin, Micthell
& Oslin, (1997, hlm. 8) bahwa pendekatan taktis merupakan; the approach links
tactics and skills by emphasizing the appropriate timing of skill practice and skill
application within the tactical context of the game. Artinya pendekatan yang
menghubungkan taktik dan keterampilan dengan menekankan penentuan waktu
yang tepat dari praktek keterampilam dan penggunaan keterampilan dalam
konteks taktik permainanan. Selain pendekatan taktis ada pula pendekatan teknis
sebagaimana di ungkapkan oleh Griffin, Micthell & Oslin, (1997):Skills have
usually been taught in isolation, out of their tactical context. Artinya keterampilan
biasanya diajarkan secara terpisah diluar konteks taktik. Dalam faktanya
pendekatan pembelajaran teknik merupakan pendekatan yang memfokuskan pada
teknik dasar yang dilakukan secara berulang sampai siswa terampil melakukannya
dilanjutkan pada pola bermain. Berdasarkan beberapa ulasan di atas untuk
memperkuat hasil penelitian, beberapa penelitian yang telah dilakukan yaitu:
Penelitian Isabel Mesquita et.al (2008) menyebutkan bahwa pada siswa
smp kelas 7 berjumlah 25 siswa terdiri dari 12 siswa wanita dan 13 laki-laki.
Hasilnya baik pendekatan taktis teknis keduanya memberikan hasil yang positif
terhadap permainan bola voli. Namun siswa wanita dan siswa yang memiiki
keterampilan rendah lebih dapat mengambil manfaat dari pada siswa laki-laki atau
siswa yang memiliki keterampilan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
5
juga perlu memiliki kebugaran yang baik sebagai penunjang hasil belajar pada
permainan sepakbola.
Penelitian yang dilakukan Turner dan Martinek (dalam Metzler, hlm. 346)
mengungkapkan bahwa:
Used Tactical Games Model and a skill based model in two middle school field hockey units of two different lights. There were few significant differences in the shorter, six-week unit;however, the tactical students showed more improvement in two of the game performance variables. In the longer, nine-class unit, the tactical students showed more improvement in procedural knowledge and game decision making.
Artinya menggunakan model permainan taktis dan sebuah model berbasis
kemampuan dalam dua unit hoki lapang dengan dua ukuran lapangan panjang
yang berbeda. Terdapat sedikit perbedaan yang signifikan dalam ukuran lapangan
yang lebih pendek, dalam waktu enam-minggu. Namun, siswa-siswa dengan
kemampuan taktis menunjukkan kemajuan yag lebih dalam dua variabel performa
permainan. Pada ukuran lapangan yang lebih panjang, pada unit kelas sembilan,
siswa-siswa dengan kemampuan taktis menunjukkan kemajuan yang lebih dalam
pengetahuan prosedural dan pengambilan keputusan permainan. Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu, pengamatan dan observasi di lapangan, isu-isu yang terjadi
di lingkungan sekolah khususnya di SMA saat ini adalah efektivitas serta efisiensi
penerapan pendekatan pembelajaran yang belum tepat, tanpa memperhatikann
kebutuhan dan karakteristik siswa, serta adanya perbedaan kondisi kebugaran
jasmani siswa, sehingga menghilangkan kesempatan siswa untuk aktif dalam
bergerak. Artinya dalam menerapkan proses pembelajaran perlu diperhatikan
kondisi, keadaan, dan kemampuan siswa khususnya pada cabang sepakbola.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan secara
mendalam berdasarkan kajian ilmiah agar dapat meningkatkan hasil belajar
keterampilan siswa dengan judul Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis dan
Pendekatan Pembelajaran Teknis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola
di SMA Labschool UPI Kota Bandung.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, pengamatan dan observasi di
lapangan, isu-isu yang terjadi di lingkungan sekolah khususnya di SMA saat ini
adalah efektivitas serta efisiensi penerapan pendekatan pembelajaran yang belum
tepat, tanpa memperhatikann kebutuhan dan karakteristik siswa, serta adanya
perbedaan kondisi kebugaran jasmani siswa, sehingga menghilangkan kesempatan
siswa untuk aktif dalam bergerak. Penelitian yang dilakukan Turner dan Martinek
(1992,1995; dalam Metzler, 346-347) mengungkapkan bahwa:
Used Tactical Games Model and a skill based model in two middle school field hockey units of two different lights. There were few significant differences in the shorter, six-week unit;however, the tactical students showed more improvement in two of the game performance variables. In the longer, nine-class unit, the tactical students showed more improvement in procedural knowledge and game decision making.
Artinya menggunakan model permainan taktis dan sebuah model berbasis
kemampuan dalam dua unit hoki lapang dengan dua ukuran lapangan panjang
yang berbeda. Terdapat sedikit perbedaan yang signifikan dalam ukuran lapangan
yang lebih pendek, dalam waktu enam-minggu. Namun, siswa-siswa dengan
kemampuan taktis menunjukkan kemajuan yag lebih dalam dua variabel performa
permainan. Pada ukuran lapng yang lebih panjang, pada unit kelas sembilan,
siswa-siswa dengan kemampuan taktis menunjukkan kemajuan yang lebih dalam
pengetahuan prosedural dan pengambilan keputusan permainan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
perumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran taktis terhadap hasil
belajar keterampilan sepakbola?
2. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran teknis terhadap hasil
belajar keterampilan sepakbola?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran
7
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, sesuai dengan permasalahan yang telah tersusun,
maka penulis memiliki beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran
taktis terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola?
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran
teknis terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola?
3. Untuk mengetahui perbedaan apakah terdapat perbedaan pengaruh antara
pendekatan pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar
keterampilan sepakbola.
D. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengharapkan adanya manfaat, baik bagi
penulis maupun bagi pembaca. Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan bagi pembuat
kebijakan, khususnya Dinas Pendidikan dan sekolah serta bagi para
pelaksana pendidikan di sekolah khususnya pada jenjang pendidikan SMA
Labschool UPI Kota Bandung sebagai lembaga yang berkompeten yang
dapat menentukan terhadap hasil pembelajaran siswa.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan oleh para guru pendidikan jasmani
sebagai bahan pertimbangan bahan pengajaran di sekolah dalam proses
belajar mengajar pendidikan jasmani bagi siswa, khususnya dalam
menyampaikan materi permainan sepakbola dengan menerapan pola
pemahaman pendekatan pembelajaran permainan taktis dan pendekatan
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
F. Batasan Masalah Penelitian
Untuk menghindari timbulnya bias dan memperjelas arah penelitian, maka
penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:
Agar penelitian ini lebih fokus dan dalam pelaksanaan penelitiannya tetap
terarah dan tidak keluar dari jalur yang diteliti, maka penulis membatasi penelitian
ini dalam lingkup pengaruh pendekatan pembelajaran dan kebugaran jasmani
terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola. Mengingat banyaknya teori dalam
konteks pendekatan pembelajaran, kebugaran jasmani dan keterampilan sepakbola
maka batasan penelitian sangat diperlukan. Dalam penelitian ini penulis akan
membahas:
1. Penelitian ini mengungkapkan pengaruh pendekatan pembelajaran dan
kebugaran jasmani terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.
2. Metode yang digunakan penelitian ini mengunakan metode eksperimen
dengan desain post only . Dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas
aktif, yaitu pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah
variabel bebas aktif yang dibagi ke dalam dua klasifikasi, yaitu pendekatan
pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis. Sedangkan
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan
sepakbola. Sasaran populasi pada penelitian ini siswa putra kelas XI SMA
Labschool UPI Kota Bandung dengan jumlah 60 orang. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, sehingga di
ambil sebanyak 60 orang yang dijadikan sampel. Menurut Arikunto (2006,
hlm. 140) Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,
misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh. pengambilan sampel yang
digunakan berkaitan dengan kebutuhan.
3. Lokasi penelitian adalah di SMA Labschool UPI Kota Bandung, Jl. Dr.
Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat
9
a. Tes keterampilan sepakbola, tes yang akan digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari empat tes yaitu tes sepak tahan bola (passing dan
stoping), tes memainkan bola dengan kepala (heading), tes menggiring
bola (dribbling), tes menembak/menendang bola kesasaran (shooting)
dalam Nurhasan (2000).
b. Tes Keterampilan Bermain sepakbola GPAI (Games Performance
Assesment Instrument) yang dikutip dari Griffin, Mitchael, & Oslin
69 Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan
intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan,
maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui serta bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan
dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang
dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan
akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama. Penelitian menurut
Darmadi (2011, hlm. 24) mengungkapkan bahwa usaha seseorang yang dilakukan
secara sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan fakta dan gejala yang ada”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan
dengan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui hasil yang diujicobakan,
sehingga hubungan sebab akibat antara kelompok yang satu dengan yang lainnya
akan menjawab masalah penelitian yang diajukan. Seperti yang dikemukakan
oleh Arikunto (2002, hlm. 3) sebagai berikut:
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara satu dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
Dalam penelitian eksperimen seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat
memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat
benar-benat disebabkan oleh adanya manipulasi variabel bebas. Hal ini selaras
seperti yang dikemukakan Maksum (2012, hlm. 65) sebagai berikut:
70
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perbedaan
pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar
keterampilan sepakbola siswa SMA Labschool UPI Kota Bandung. Untuk itu
diperlukan data berupa skor yang menunjukkan taraf hasil belajar keterampilan
sepakbola. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis
terhadap perubahan hasil belajar keterampilan sepakbola siswa maka dilakukan
tes keterampilan sepakbola. Adapun tes tersebut, tes akhir untuk mengetahui
hasilnya setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran taktis. Apabila pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan pendekatan taktis dan teknis berpengaruh terhadap hasil belajar
keterampilan sepakbola siswa, maka jelas dapat dikatakan bahwa skor perolehan
itu diakibatkan oleh perlakuan kedua pendekatan pembelajaran tersebut. Prosedur
ini digunakan dengan alasan bahwa hasil belajar kedua pendekatan pembelajaran
dapat diobservasi dan dianalisis berdasarkan kemampuan yang dianggap melekat
sesudah memperoleh perlakuan. Hal ini selaras dengan permasalahan penulis
yang ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari pengaruh pendekatan
pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu
pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis (variabel
bebas aktif). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
keterampilan sepakbola.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan bagian yang penting dari sebuah penelitian.
Ketelitian dalam menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan
hasil penelitian yang dilakukan. Populasi merupakan individu atau objek yang
memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang
diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Sugiyono (2010, hlm.
80) menjelaskan sebagai berikut “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa
SMA Labschool UPI Kota Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola
yang berjumlah 60 orang. Alasan pemilihan populasi tersebut adalah antusias
siswa yang tinggi ini diketahui pula dengan kehadiran siswa dalam aktivitas
ekstrakurikuler cukup banyak dan selain itu keseriusan dalam mengikuti
pembelajaran sepakbola.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang akan diteliti, menurut Sugiyono (2010, hlm.
81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.. Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi
yang tersedia, untuk memilih sampel harus terdapat penyelidikan dari sifat
populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sample. Menurut Arikunto (2002, hlm. 117), menjelaskan bahwa :
Teknik pengambilan sampel purposive ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel yang tidak berstrata. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari setiap sampel ditentukan berdasarkan tujuan tertentu dari masalah penelitian.
Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar
untuk dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia,
maka untuk memilih sampel harus terdapat penyelidikan dari sifat populasi. Hal
ini juga dinyatakan oleh Nasution (2004, hlm. 134) yaitu: “Bahwa tidak ada
aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipergunakan atau suatu penelitian
di populasi yang tersedia. Juga tidak ada batasan yang jelas apa yang dimaksud
sampel besar dan kecil”. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu siswa putera
kelas XI SMA Labschool UPI Kota Bandung yang mengikuti kegiatan
72
Teknik pengambilan sampelnya adalah sampel dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Untuk menentukan kelompok A
dan B yang masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang. Dengan terlebih
dahulu dilakukan tes awal yaitu tes keterampilam sepakbola setelah data tes awal
diperoleh, langkah selanjutnya merangking skor dari yang tertinggi sampai yang
terendah, kemudian membagi kelompok menjadi dua berdasarkan dengan teknik
yaitu 30 orang untuk kelompok A dan 30 orang untuk kelompok B yang diberi
perlakuan pembelajaran pendekatan taktis dan 30 orang kelompok B diberi
pendekatan pembelajaran teknis.
C. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian eksperimen dipilih desain yang tepat dan sesuai
dengan tuntutan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian dan hipotesis
yang penulis ajukan dalam penelitian ini untuk mempermudah langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Penggunaan desain penelitian ini
disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin
diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, Penggunaan desain dalam penelitian ini
adalah post only design, yakni suatu desain penelitian yang hanya melihat hasil tes
akhirnya saja. Mengenai desain penelitian yang digunakan Arikunto (2002, hlm.
79) menjelaskan dalam pola sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Sampel Variabel Bebas Variabel Terikat
A1 Pendekatan Pembelajaran
Taktis (A1)
Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan
Sepak Bola (Y1)
A2 Pendekatan Pembelajaran
Teknis (A2)
Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan
Sepak Bola (Y2)
Keterangan:
A1 adalah perlakuan melalui model pembelajaran Taktis
A2 adalah perlakuan melalui model pembelajaran Teknis
Y1 adalah peningkatan hasil belajar keterampilan sepak bola
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73
D.Validitas Penelitian
a. Validitas Internal
Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel–
variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel–variabel yang
dikontrol meliputi:
1) Pengaruh historis. Penelitian ini dikendalikan dengan cara mengatur rencana
eksperimen dengan jelas dan terjadwal dengan baik, serta disarankan kepada
sampel penelitian untuk tidak menggunakan waktu luangnya dengan
melakukan aktivitas cabang olahraga sepakbola, artinya peneliti tidak
mengizinkan subjek untuk melakukan aktivitas olahraga sepakbola di luar
jam eksperimen kerana akan mempengaruhi tes.
2) Pengaruh kematangan. Perubahan dalam hasil eksperimen dapat terjadi
karena berlalunya waktu dan perubahan alamiah sebagai akibat dari faktor
pertumbuhan dan perkembangan sampel, oleh karena itu perlakuan tidak
diberikan terlalu lama dan subyek penelitian, artinya peneliti harus bisa
memastikan bahwa andai terjadi perubahan pada variabel terikat, bukan
semata karena factor kematangan, melainkan karena perlakuan yang
diberikan.
3) Pengaruh pengetesan. Penelitian ini dikontrol dengan memberikan selang
waktu yang cukup untuk mengembalikan kondisi tubuh siswa kepada
keadaan semula. Siswa mulai mengikuti program penelitian pada tanggal 13
Januari dua hari setelah melaksanakan tes awal. Demikian pula untuk
74
Februari 2014 lima hari setelah pertemuan akhir, artinya peneliti sama-sama
memberikan dengan tes yang sama dengan yang sebelumnya.
4) Pengaruh instrumentasi. Instrumentasi menunjuk kepada perubahan pada
hasil eksperimen sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada proses
pengukuran yang dilakukan. Pengendalianya dilakukan dengan cara
tidak mengubah proses pengukuran pada saat pengumpulan data dan tidak
mengganti apapun yang ada hubungannya dengan instrumen yang
digunakan. Petugas tes adalah dibantu oleh mahasiswa yang aktif dalam
UKM sepakbola UPI sebanyak 4 orang yang diasumsikan memiliki tingkat
keterampilan yang hampir sama, dan peneliti terlibat langsung dalam proses
penelitian dan juga dalam proses pengumpulan data.
5) Pengaruh pemilihan sampel. Pemilihan sampel menunjuk kepada adanya
komposisi kelompok sampel yang akan dikenai perlakuan yang berpeluang
dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Dikontrol dengan penempatan
subjek yang memiliki kemampuan yang kurang lebih sama, subjek dibagi
dua kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah
siswa putra kelas XI SMA Labschool UPI Kota Bandung yang berjumlah
60 siswa.
b. Validitas Eksternal
Agar penelitian ini dapat digeneralisasikan perlu adanya pengendalian
terhadap beberapa factor. Validitas eksternal menurut Maksum (2012, hlm. 66)
mengungkapkan bahwa sejauh mana kesimpulan penelitian dapat
digeneralisasikan pada kelompok atau situasi lain. pengontrolan validitas eksternal
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
75
dapat digeneralisasikan. Ada dua kategori validitas eksternal menurut Donald
(dalam Hamidi, 1999, hlm. 56) yaitu validitas populasi dan validitas ekologi yang
masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
1) Validitas populasi, bertujuan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan
kapada populasi yang jauh lebih besar, walaupun populasi tersebut belum
diteliti. Validitas populasi ini dikontrol dengan jalan : (a) mengambil sampel
sesuai karakteristik populasi penelitian yakni mengambil siswa dengan tingkat
belajarnya yang berada pada tingkat kelas yang sama, (b) memberikan hak
yang sama kepada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan penelitian.
2) Validitas ekologi, bertujuan agar hasil penelitian ini digeneralisasikan kepada
kondisi lingkungan yang lain. Dalam pengontrolannya digunakan teknik: (a)
tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang dijadikan subyek
penelitian dengan teknik perlakuan yang sengaja memakai luar jam pelajaran
dan jadwal belajar yang biasa untuk menghindari pengaruh reaktif akibat
proses penelitian, (b) mempergunakan guru mereka sendiri yang telah
diberikan pengarahan pelaksanaan perlakuan tersebut, (c) tidak mengubah
jadwal yang telah ditetapkan, dan (d) tidak menyatakan harapan khusus
kepada guru pelaksana perlakuan tentang hasil penelitian dengan maksud
untuk menghindari kecenderungan pembenaran hipotesis penelitian.
E. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
a. Tes Keterampilan Sepakbola
Tes keterampilan ini bertujuan akan mengukur keterampilan
(penguasaan) teknik dasar bermain olahraga sepakbola. pengukuran
keterampilan tersebut berguna untuk mengelompokkan keterampilan siswa.
Untuk menentukan tingkat keterampilan siswa, peneliti menggunakan tes
keterampilan sepakbola, dalam Nurhasan (2000, hlm. 149) Untuk lebih jelasnya,
76
1) Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping)
Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang dan menahan bola.
Alat yang digunakan: bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.
Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kakan siap
menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba
“ya”, orang coba mulai menendang bola kesasaran atau papan dan
menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang
akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan
tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan
kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah
di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah
disediakan.
Penskoran: jumlah menendang bola dan menehan bola yang sah, selama 30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang
bola.
Gagal apabila:
a. Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan
menendang bola.
b. Hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.
Untuk lebih jelasnya mengenai tes sepak tahan bola (passing dan stoping)
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
77
Gambar 3.5
Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 209)
2) Tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading)
Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang dan menahan bola.
Alat yang digunakan: bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.
Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kakan siap
menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba
“Ya”, orang coba mulai menendang bola kesasaran atau papan dan
menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang
akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan
tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan
kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah
di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah
disediakan.
Penskoran: jumlah menendang bola dan menehan bola yang sah, selama 30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang
78
Gagal apabila:
a. Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan
menendang bola.
b. Hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.
Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola
(Heading) dapat dilihat pada gambar:
Gambar 3.2.
Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Sucipto dkk, 2000, hlm. 33)
3) Tes menggiring bola (Dribbling)
Tujuan: Mengukur ketrampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.
Alat yang digunakan: bola, stopwatch, 6 buah rintangan (tngkat/lembing), tiang bendera, kapur.
Pelaksanaan tes: pada aba-aba “Siap”, orang coba berada di belakang garis start dengan bola berada dalam penguasaan kakinya. Pada aba-aba “ya”,
orang coba menggiring bola ke arah kekiri melewati rintangan pertama
kemudian menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang
telah di tetapkan sampai melewati garis finish. Salah arah dalam
menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota
badan selain kaki, dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula
[image:34.595.194.432.243.456.2]Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
79
kaki kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh
bola satu kali sentuhan.
Penskoran: Catatan waktu tempuh yang terbaik dari dua kali kesempatan diambil sebagai data penelitan. Waktu dicatat dalam satuan detik.
Gagal apabila:
a. Orang coba menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki
saja
b. Orang coba menggiring bola tidak sesuai arah panah.
c. Orang coba menggunakan anggota badan selain kaki pada saat
menggiring bola.
Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola
(Heading) dapat dilihat pada Gambar 3.3
Gambar 3.3.
Tes Menggiring Bola (Dribbling) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 212)
4) Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)
Tujuan : Mengukur ketepatan dalam menendang bola kesasaran.
Alat yang digunakan : bola, gawang, nomor-nomor, dan tali.
Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/sasaran. Tidak ada
aba-aba dari orang coba. Pada saat kaki orang coba mulai menendang
bola, maka stopwatch dijalankan dan berhanti saat bola mengenai
[image:35.595.195.460.361.556.2]80
Penskoran : jumlah skor bola masuk pada sasaran dalam tiga kali kesempatan. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada
sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran.
Gagal apabila bola keluar dari daerah sasaran dan menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai tes
menembak atau menendang bola Gambar 3.4.
Gambar 3.4
Tes Menembak Bola ke Sasaran (Shooting) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 214)
2. Tes Pemahaman Bermain Sepakbola
Tes Keterampilan Bermain sepakbola GPAI (Games Performance
Assesment Instrument) yang dikutip dari Griffin, Mitchael, & Oslin (dalam
[image:36.595.148.460.148.480.2]Hoedaya, 2001, hlm. 12).
Tabel 3.2
Pengamatan Penampilan Bermain
Tanggal : ……….. IPPB Kelompok: ………
Komponen Penampilan Bermain Kriteria
1. Keputusan yang Diambil (Decision Making)
Pemain Berusaha mengoper keteman yang berdiri bebas
2. Melaksanakan Keterampilan (Skill Execution)
Operan terkendali
Bola operan mengenai sasaran 3. Memberikan Dukungan
(Support)
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
No Nama Keputusan Yang
Diambil
Melaksanakan Keterampilan
Memberikan Dukungan
T TT E TE T TT
1 2 Dst
Ket: T= Tepat TT= Tidak Tepat E= Efisien TE= Tidak Efisien
F. Prosedur Penelitian
Untuk menganalisa dan menghasilkan kesimpulan yang jelas untuk itu
penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian dengan maksud untuk
memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya ketimpangan dalam
penelitian.
A. Persiapan yang meliputi:
a. Mempersiapkan rancangan desain proposal penelitian.
b. Melakukan pengamatan dan wawancara untuk memperoleh data yang akan
dijadikan sampel penelitian.
c. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan
variabel penelitian.
1) Penentuan metode, populasi, sampel dan desain penelitian.
2) Penyusunan instrument penelitian.
3) Mempersiapkan tes untuk memperoleh data terkait dengan penelitian
yang diteliti.
4) Melakukan pengumpulan data
5) Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang
tepat dan menguji hipotesis penelitiannya.
6) Mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian
sebagai karya ilmiah.
82
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Penghitungan dan analisis data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk
mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah
peneliti. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical
Product and Service Solution(SPSS) Serie 20. Adapun langkah-langkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut:
1) Uji normalitas data
Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh
informasi mengenai kenormalan data yang diperoleh. Selain itu, uji normalitas
data juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu
analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau
nonparametrik. Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 20
terdapat lima uji analisis normalitas data, yaitu Kolmogorov Smirnov,
Shapiro-Wilk, QQ Plots, Detrended Normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Untuk
uji normalitas, penulis mengacu pada analisis Klomogorov Smirnov. Penulis
beranggapan bahwa untuk jumlah sampel lebih atau di atas 30 orang atau
termasuk pada kategori kelompok sampel besar, maka pengujian dengan
Kolmogorov Smirnov sangat relevan. Dengan pengujian Kolmogorov Smirnov,
untuk jumlah sampel di atas 30 orang atau sampel besar memiliki derajat yang
tinggi.
2) Uji homogenitas data
Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji
homogenitas data adalah untuk mengetahui bahwa data tersebut berasal dari
sampel yang homogen. Selain itu juga untuk menentukan jenis analisis statistik
apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data. Langkah yang dilakukan
untuk uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Seri 20 adalah
sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive explore
data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
3) Uji hipotesis
Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang
diperoleh. Dalam uji hipotesis ini penulis hanya mengambil tes akhir
keterampilan sepakbola kelompok pendekatan pembelajaran taktis dan teknis.
Selain itu juga membandingkan hasil belajar keterampilan sepakbola sebelum dan
sesudah perlakuan (posttest) dengan menggunakan pendekatan taktis dan teknis.
Dalam penelitian ini digunakan uji t yang ada dalam analisis statistik SPSS.
Adapun output yang dihasilkan terdiri dari dekripsi data, uji homogenitas variansi,
uji t, tes ini digunakan untuk melihat kelompok mana saja yang memiliki
perbedaan signifikan. Hasil-hasil tersebut dibandingkan dengan tabel dan
probabilitas (Sig.).
4) Analisis dan deskripsi data
Dalam kegiatan analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah
menganalisis serta mendeskripsikan angka-angka yang ada, hasil dari
penghitungan statistik. Angka atau nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan
dengan angka tabel atau dideskripsikan secara langsung dengan berbagai
pertimbangan. Analisis didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat
memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan. Selain itu juga
dibahas berbagai temuan selama pelaksanaan di lapangan selama penelitian
berlangsung.
H. Hipotesis Statistik
Sesuai dengan masalah penelitian, hipotesis penelitian, maka hipotesis
statistik yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ho : µ1≤ µ2, Pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pembelajaran dengan
pendekatan teknis dapat memberikan pengaruh yang sama terhadap
hasil belajar keterampilan sepak bola.
HA : µ1 > µ2, Pembelajaran dengan pendekatan Taktis memberikan pengaruh
84
keterampilan sepak bola.
Tabel 3.3
Program Pembelajaran Taktis dan Teknis
Pertemuan Materi Pembelajaran Taktis Materi Pembelajaran Teknis
1 Tes awal keterampilan
Sepakbola
Tes awal Keterampilan sepakbola
2-4 Mengoper dan menerima bola dengan kaki bagian dalam dan luar
Melakukan teknik operan pendek dengan baik dan benar
5-7 Menerima bola dan segera menembak bola ke sasaran
Melakukan operan panjang dengan baik dan benar
8-10 Memberi dukungan agar pembawa bola dapat membongkar pertahanan
Melakukan teknik menyundul dengan baik dan benar
11-13 Mengoperkan bola ke pemain target dengan cepat dan tepat
Melakukan teknik menembak ke sasaran dengn baik dan benar 14-16 Membatasi ruang gerak lawan di daerah
pertahanan dan menutup gerak lawan yang sedang menguasai bola
Melakukan teknik menggiring bola dengan baik dan benar
17-19 Mengembangkan taktik kelompok dan individu untuk menyerang dan bertahan
Mengkombinasikan teknik operan, menggiring, menyundul dan menembak bola
20 Tes akhir Keterampilan sepakbola Tes akhir Keterampilan Sepakbola
Tabel 3.4
Skenario Pendekatan Pembelajaran Taktis Keterampilan Sepakbola
Bagian Pertemuan
Deskripsi Gambar Waktu
a.Pendahuluan
b.Inti Bentuk Permainan
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran. Siswa melakukan peregangan statis, dinamis, dan dilanjutkan dengan melakukan permainan berlari, (seperti kucing-kucingan, bola raja, dsb).
Posisi dasar dalam permainan sepak bola:
Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 3 vs 3. Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 25 x 20 meter:
Bola di oper kepada pasangannya dengan mengatur kecepatan bola dan
10 menit
[image:40.595.51.576.516.768.2]Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
langsung diarahkan kekaki kanan dan kaki kiri.
Selanjutnya pemain melakukan operan ditujukan ketempat atau ruang kosong agar dapat dikejar oleh teman seregu
Regu yang mampu melakukan operan enam kali menjadi pemenangnya
Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 3 vs 3 dan ditandingakan dengan pasangan lainnya sampai waktu yang sudah ditentukan
Bola dianggap mati apabila bola keluar dari garis lapangan atau dapat direbut regu lain
Posisi dasar dalam permainan sepak bola:
Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 3 vs 3. Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 50 x 35 meter:
bola di oper kepada pasangannya dengan mengatur kecepatan bola dan langsung diarahkan kekaki kanan dan kaki kiri.
Pemain melakukan operan kepada pasangannya dan kembali meminta bola, membuka ruang gerak untuk menerima operan dari teman lainnya.
Regu yang sanggup mengoper bola empat kali berturut-turut langsung cetak gol ke dua gawang yang tersedia
Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 3 vs 3 dan ditandingkan dengan pasangan lainnya sampai hitungan tertentu.
86
Posisi dasar dalam permainan sepak bola:
Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 4 vs 4. Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 50 x 40 meter:
Bola di awali dari server kemudian Bola di oper kepada pasangannya dengan mengatur kecepatan bola dan langsung diarahkan kekaki kanan dan kaki kiri.
Pemain melakukan operan kepada pasangannya dan kembali meminta bola, membuka ruang gerak untuk menerima operan dari teman lainnya.
Regu yang sanggup memainkan bola selama dua puluh detik menjadi pemenangnya
Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 4 vs 4 dan ditandingkan dengan pasangan lainnya sampai hitungan tertentu.
Bola dianggap mati apabila bola keluar dari garis lapangan.
Posisi dasar dalam permainan sepak bola:
Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 4 vs 4 . Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 50 x 40 meter:
Pemain melakukan operan kepada pasangannya dan kembali meminta bola, membuka ruang gerak untuk menerima operan dari teman lainnya.
Regu yang sanggup memainkan bola selama dua puluh detik dan mencetak gol mendapat poin lima. Dan tidak mampu mencetak gol mendapat poin tiga jika mampu memainkan bola selama dua puh detik.
Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 4 vs 4 dan ditandingkan dengan pasangan lainnya sampai hitungan tertentu.
Ricky Fernando, 2014
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87 Mengajar Pemahaman Pengulangan untuk pengembangan keterampilan Kembali ke bentuk permainan c.Penutup
keluar dari garis lapangan
Guru menghentikan permainan dan memberikan beberapa masalah kepada siswa:
Apa anda dapat mengoper bola jarak dekat dan jauh dengan akurasi yang tepat?
Bagaimana anda membuka ruang agar dapat menguasai bola selama mungkin dengan rekan se-tim?
Bagaimana cara anda mempertahankan bola?
Bagaimana cara anda mempersiapkan operan yang kuat dan akurat?
Apa yang anda lakukan dalam permainan ini?
Setelah mengajukan pertanyaan guru memberikan arahan, bimbingan, umpan balik secara singkat bagaimana cara mengoper, menerima dan mempertahankan bola serta menugaskan siswa untuk berlatih secara perorangan, berpasangan atau berkelompok. Lama latihan dapat dimodifikasi disesuaikan dengan waktu yang ada.
Mengulangi dan mengembangkan kembali permainan sesuai dengan pola yang telah di instruksikan oleh guru.
Berbaris, pendinginan, siswa diberi kesempatan mengemukakan pendapat, mengevaluasi proses dan hasil belajar, memberikan penghargaan (reward) kepada siswa.
10 menit
15 menit
10 menit
5 menit
88
Tabel 3.5
Skenario Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Teknis Keterampilan Sepakbola
Bagian Pertemuan
Deskripsi Gambar Waktu
a. Pendah
uluan
b.Inti Penyajian
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi, penjelasan tujuan pembelajaran. Siswa melakukan peregangan statis, lari lima keliling dan lakukan gerakan samba.
A. Operan ke dinding
1. Siswa melakukan operan pendek kedinding dengan kaki bagian dalam
Siswa melakukan operan pendek (passing pendek) menggunakan kaki bagian dalam kanan dan kiri dengan bola ke dinding.
Kemudian menerima bola kembali dengan kaki bagian dalam kanan dan kiri
Perhatikan dengan baik gerakan siswa mulai sikap awal seperti tumpuan, perkenaan, ayunan dan sikap akhir seperti gerak lanjut
Dan lakukan secara berulang – ulang sampai waktu yang ditentukan guru
2. Siswa melakukan operan
kedinding dengan kaki bagian luar