• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “Kontribusi Hasil Belajar Mata Kuliah Keahlian Profesi Terhadap Kesiapan Mahasiswa Untuk Mengikuti PPL di SMK” Penelitian ini dilatar belakangi dengan melihat beberapa mahasiswa yang tidak mengikuti PPL di SMK sesuai jadwal yang sudah di tentukan oleh prodi pendidikan teknik bangunan. Kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL berdasarkan kontribusi hasil belajar MKKP, penelitian ini diharapkandapat menjadi bahan evaluasi pihak mahasiswa, prodi pendidikan teknik bangunanmaupun penyelenggara PPL. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan metode ini diharapkanakan mendapatkan informasi dari responden dan tidak hanya pada pengumpulan data, melainkan analisa data, menafsirkan data dan diakhiri dengan kesimpulan. Sampel pada penelitian yaitu mahasiswa prodi pendidikan teknik bangunanyang sudah mengontrak dan lulus MKKP. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, hasil belajar MKKP mempunyai derajat mutu baik sekali. Dan tingkat kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK pada kriteria siap. Dari setiap indikator yaitu kesiapan kepribadiankesiapan,pedagogik, kesiapan profesional dan kesiapan sosial. Hubungan antara kontribusi hasi terhadap kesiapan mahasiswa termasuk dalam tingkat korelasi cukup kuat. Dan kontribusi dari hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMKsebesar dua puluh lima persen dan sisanya kesiapan mahasiswa dipengaruhi oleh variabel lain, dan dapat dikatakan adanya kontribusi hasil belajar mata kuliah keahlian profesi terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK.

(2)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Dede Winarya (0800002) "Contribution of Learning Outcomes The core subjects of Professional Readiness Against Students To Follow FEP in Vocational High School" The background of this research was to see some students who do not follow the FEP in the appropriate vocational schedule already determined by the department of education building techniques. Readiness of students to follow FEP based on the contribution of learning outcomes LOSP, this study is expected to be a material evaluation of the student, department of technical education building and organizing the FEP. This research is a descriptive study with a quantitative approach. With this method is expected to get information from respondents, and not only on the collection of data, but analyzing the data, interpret the data and concludes with a summary. Samples that student education department of building techniques that have been signed and passed LOSP. Based on the results of data analysis has been done, the learning outcomes LOSP has a degree of excellent quality. And the level of preparedness of students to participate in vocational criteria FEP ready. Of each indicator is the readiness of the personality of readiness, pedagogical, professional preparedness and social readiness. The relationship between hasi contribution to the readiness of students, including the level of correlation is strong enough. And the contribution of learning outcomes LOSP the readiness of students to participate in vocational FEP amounted to twenty-five percent and the readiness of students are influenced by other variables, and can be said for the contribution of professional skills learning courses on student's readiness to participate FEP in vocational.

(3)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakang ... 1

1.2RumusanMasalah ... 2

1.3TujuanPenelitian ... 2

1.4ManfaatPenelitian ... 3

1.5Sistematika Penulisan ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Guru ... 5

2.1.1. Teori-teori Guru ... 5

2.1.2. Tugas Guru ... 5

2.1.2.1.Mendidik dengan Peran Pendidik ... 6

2.1.2.2.Mengajar dengan Peran Pengajar ... 6

2.1.2.3.Membimbing dengan Peran Pembimbing ... 6

2.1.2.4.Mengarahkan dengan Peran Pengarah ... 7

2.1.2.5.Melatih dengan Peran Pelatih ... 7

2.1.2.6.Meniali dengan Peran Penilai ... 8

2.1.2.7.Mengevaluasi dengan Peran Pengevaluasi ... 9

2.2 SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan ... 9

2.3 Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) ... 10

(4)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.2. Evaluasi Pembelajaran ... 11

2.3.3. Perencanaan Pembelajaran... 11

2.3.4. Media Pembelajaran ... 11

2.3.5. Metode Penelitian Pendidikan ... 12

2.4 Hasil belajar ... 12

2.5 Kesiapan ... 13

2.5.1 Pengertian Kesiapan ... 13

2.5.2 Kesiapan Melaksanakan PPL ... 14

2.5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan PPL ... 14

2.5.4 Indikator Kesiapan Mengikuti PPL ... 14

2.6 Program Pengalaman Lapangan (PPL) ... 17

2.6.1 Tujuan dan Sasaran PPL ... 17

2.6.2 Kondisi Yang Harus Dikembangkan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ... 20

3.2. Partisipan ... 21

3.3. Populasi dan Sampel ... 21

3.4.2. Populasi ... 21

3.4.3. Sampel ... 21

3.4. Instrumen Penelitian ... 22

3.4.1. Variabel Penelitian ... 22

3.4.2. Paradigma Penelitian ... 23

3.4.3. Skala pengukuran ... 23

3.4.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 24

3.4.5. Angket... 27

3.4.6. Dokumentasi ... 28

3.4.7. Pengembangan Instrumen ... 28

3.5. Prosedur Penelitian ... 31

3.6. Analisis Data ... 33

3.6.1. Konversi Z-Skor dan T-Skor... 33

3.6.2. Uji Normalitas ... 34

(5)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.6. Uji Determinasi ... 39

3.6.7. Uji Hipotesis ... 39

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Belajar MKKP ... 41

4.2 Kesiapan Mahasiswa Untuk mengikuti PPL di SMK ... 43

4.2.1 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y ... 43

4.2.2 Deskripsi Per Indikator Kesiapan Mahasiswa mengikuti PPL 44 4.3 Kontribusi Hasil Belajar MKKP terhadap Kesiapan Mahasiswa Untuk Mengikuti PPL di SMK... 45

4.3.1 Hasil Uji Korelasi ... 45

4.3.2 Hasil Uji Determinasi ... 45

4.3.3 Hasil Uji Korelasi ... 46

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Implikasi dan Rekomendasi ... 47

(6)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Skala Pengukuran ... 24 Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen penelitian... 25 Tabel 3.3

Contoh angket ... 27 Tabel 3.4

Kriteria Reliabel ... 31 Tabel 3.5

Contoh tabel uji normalitas ... 35 Tabel 3.6

Skala skor mentah ... 36 Tabel 3.7

Skala kriteria kecenderungan ... 37 Tabel 3.8

Kriteria persentase per indikator ... 37 Tabel 3.9

Kriteria Korelasi ... 38 Tabel 4.1

Kategori Nilai ... 41 Tabel 4.1

(7)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diagram3.1

Diagram alir paradigma penelitian ... 23 Diagram4.1

Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y... 43 Diagram4.2

Deskripsi per indikator variabel Y ... 44 Diagram4.3

(8)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPenelitian

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang ruang lingkupnya pada bidang kependidikan berupaya untuk membekali para mahasiswanya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan bidang studi. Pemberian ilmu pengetahuan tersebut tidak hanya diperoleh dari bangku perkuliahan saja, tetapi juga bekal pengalaman yang diperoleh melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL).

PPL bagi mahasiswa calon guru memiliki peranan yag sangat penting dimana mahasiswa belajar bagaimana berkinerja sebagai pendidik (guru) profesional. PPL bagi mahasiswa S1 kependidikan bertujuan untuk memberi pengalaman awal dalam menjalankan pembelajaran. Pengembangan awal ini sangat penting untuk membangun kompetensinya lebih lanjut.

PPL didefinisikan sebagai proses pembelajaran spesifik tentang dunia profesi pendidikan sekolah, dimana mahasiswa melakukan pengamatan secara cermat, berbuat dan berpartisipasi untuk memantapkan kompetensi akademik yang digelutinya, mengembangkan identitas profesi serta memberikan bekal pengalaman dasar penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik dibawah supervisi yang efektif dari dosen pembimbing dan guru pamong.

Salah satu syarat mahasiswa bisa melaksanakan PPL adalah mahasiswa telah lulus Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP), adapunMKKP yaitu: Belajar dan Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Metode Penelitian Pendidikan.

(9)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat dari beberapa kasus ada beberapa mahasiswa yang tidak melaksanakan PPL sesuai jadwal yang di tentukan oleh prodi PTB DPTS FPTK upi, tentunya itu didasarkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal mahasiswa tersebut maupun eksternal mahasiswa. salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMK dikarenakan mahasiswa tidak menguasai materi-materi dari hasil pembelajaran MKKP. Berdasarkan latar belakang dan realita di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA

KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN

MAHASISWAUNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa identifikasi banyaknya mahasiswa yang belum siap melaksanakan PPl di SMK baik itu dari kepribadian mahasiswa, pengetahuan mahasiswa mengenai PPL, ilmu-ilmu tentang keguruan di SMK kemampuan interaksi antara mahasiswa PPL dengan peserta didik di SMK maupun pendidik dan tenaga kependidikan di SMK.

Dari indikator diatas yang menjadi pokok utama dalam penelitian ini adalah kontribusi hasil belajar mata kuliah keahlian profesi terhadap kesiapan mahasiswa untuk megikuti PPL di SMK. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar mata kuliah keahlian profesi prodi PTB? 2. Bagaimana kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK? 3. Seberapa besar kontribusi hasil belajar mata kuliah keahlian profesi

terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

(10)

3

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui seberapa besar kesiapan mahasiswa utnuk mengikuti PPL di SMK

3. Mengetahui kontribusi hasil belajar mata kuliah keahlian profesi terhadap kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMK

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Dari Segi Kebijakan

Dilihat dari adanya beberapa mahasiswa yang tidak mengikuti PPL dengan jadwal yang sudah di tentukan, sehingga mahasiswa tersebut mengalami keterlambatan untuk menyelesaikan studinya, untuk itu perlu di adakan penelitian dari segi kesiapan mahasiswa untuk

mengikuti PPL di SMK. Sehingga bermanfaat sebagai bahan evaluasi mengenai kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK.

2. Dari Segi Praktik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif atau sudut pandang terhadap kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMK. Sehingga untuk selanjutnya tidak ada mahasiswa yang terlambat melaksanakan PPL di SMK dikarenakan ketidak siapan mahasiswa di tinjau dari hasil belajar MKKP.

1.5. SistematikaPenulisan

Bab I Pendahuluan. Pada bagian ini penulis mengungkapkan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, dan struktur penelitian.

(11)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III Metode Penelitian. Bab ini mengemukakan metode penelitian yang digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dikumpulkan selama penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Menyajikan uji coba alat pengumpulan data, hasil pengolahan data dan penafsiran data.

(12)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan antara bulan Juli 2015 yang dilaksanakan di UniversitasPendidikan Indonesia. Pelaksanaan dilakukan pada peserta didik Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2010, hlm. 2) menyebutkan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Mashuri (2008, hlm. 34) menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif merupakan penelitian yang member gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.

Metode penelitian kuantitatif yang dijelaskan oleh sugiyono (2010 hlm.14) adalah:

Metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivism; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik pengambil sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(13)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di SMK adalah angkatan 2012, dengan dasar petimbangan mahasiswa telah mengontrak 3 mata kuliah MKKP dan bila melihat angkatan 2011 mereka sudah melaksanakan PPL di SMK.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Arikunto (2002, hlm.12).

Populasidalam suatu penelitian merupakan keseluruhan objek yang dapat dijadikan sumber penelitian, berbentuk benda-benda, manusia ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai objek atau sasaran penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi PTB yang telah lulus MKKP dan belum melaksanakan PPL di SMK.

3.3.2. Sampel

Untuk menentukan besarnya sampel penelitian, digunakan pendapat Arikunto (2002) Apabila subjeknya (subjek penelitian) kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%, atau lebih, tergantung setidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana (biaya).

2. Sempitnya atau luasnya wilayah penelitian dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut sedikit banayaknya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelna besar, hasilnya akan

(14)

22

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasaran data yang diperoleh dari BAAK subyek penelitian kurang dari 100 orang maka diambil semuanya sehingga peneitian merupakan penelitian populasi, dan mahasiswa dari 31 orang mahasiswa yang sudah mengontrak dan lulus MKKP.

3.4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan mengguanakan instrumen untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen yang akan digunakan dalam pengambilan data peneliti menggunakan adalah angket dan data/dokumentasi. Angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang diperoleh untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya (Arikunto, 2002 Hlm.150)

3.4.1. Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel (X) (variabel bebas/independen) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variable lain. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah hasil belajar MKKP berupa nilai dari tiap-tiap MKKP.

2. Variabel (Y) (variabel terikat/defenden) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kesiapan mahasiswa. Pada buku materi pembelajaran mikro (UPPL UNY, 2011: 13-15)

dijelaskan empat jenis kompetensi guru yang

(15)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kontribusi hasil belajar MKKP sebagai variabel bebas (X) dan kesiapan mahasiswa sebagai variabel terikat (Y). dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menemukan jawaban dari kontribusi hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa Untuk mengikuti PPL di SMK. Adapun paradigma penelitian dalam penelitian ini adalah:

Diagram 3.1 Diagram Alir Paradigma Penelitian

3.4.3. Skala pengukuran

Variabel X menggunakan nilai hasil pembelajar dari tiap-tiap MKKP Variabel Y mengguanakan metode rating scale, dalam model rating scale responden menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Dengan demikian bentuk rating scale lebih fleksibel, dalam penelitian ini mahasiswa bisa memilih 5 alternatif jawaban,

Mahasiswa Prodi PTB DPTS FPTK UPI

Angkatan 2012

Kontribusi Hasil Belajar MKKP

(variabel X)

Kesiapan mahasiswa mengikuti PPL

(variabel Y)

Temuan Penelitian

Kesimpulan dan saran = Arah penelitian

(16)

24

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1Skala Pengukuran

1 Sangat Tidak Siap 1

2 Tidak Siap 2

3 Ragu-ragu 3

4 Siap 4

5 Sangat Siap 5

3.4.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Arikunto (2010,hlm.205) berpendapat bahwa kisi-kisi adalah kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Adapun manfaat dari kisi-kisi sebagai berikut:

a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun,

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butirbutirnya,

d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihakpihan di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.

(17)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

“KONTRIBUSI HASIL BEAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI

TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK”

RESPONDEN : MAHASISWA ANGKATAN 2012

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

DEPARTEMEN : PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

TEMPAT PENELITIAN : FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KONSEP VARIABEL ASPEK YANG

DIUNGKAP INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM INSTRUMEN

SUMBER/

Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP)

1. Belajar dan Pembelajaran 2. Media Pembelajaran 3. Evaluasi Pembelajaran

Dokumentasi Data Nilai Mahasiswa PTB 2. Pedagogik - Memahami peserta didik

(18)

26

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran 3. Profesional - Menguasai substansi

keilmuan kependidikan - Menguasai struktur dan

metode pendidikan

23-26

27-28

4. Sosial - Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik

- Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan pendidik dan tenaga kependidikan - Mampu berkomunikasi dan

bergaul dengan orang tua/wasi peserta didik

29-30

31-32

(19)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.5. Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2002, hlm,140). Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir pertanyaan yang dibagian kepada responden dan dipergunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel kontribusi hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup atau disebut juga close from questioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap, sehingga pengisi atau responden hanya memberikan jawaban ceklis pada jawaban yang telah disediakan. Alternatif pilihan jawaban sangat siap (5), siap (4), ragu-ragu (3), tidak siap (2), sangat tidak siap (1). Adapun Prosedur membuatpertanyaan untuk angket, sebagai berikut:

A. Merencanakan dan menyiapkan dengan baik keseluruhannya meliputi tenaga,bahan-bahan, dan biaya.

B. Pertanyaan-pertanyaan harus singkat, jelas, tidak menimbulkan macam-macam penafsiran dan mudah dimengerti.

C. Tujukan pertanyaan-pertanyaan kepada obyek atau masalah yang sedang diteliti.

D. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang pantas, sopan dan usahakan tidak akanmenyinggung perasaan calon responden (Sudjana, 2002,hlm.8).

Tabel 3.3

Contoh Angket

NO Pertanyaan Interval jawaban

1 2 3 4 5

1 ... ...

2 ... ...

(20)

28

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.6. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara ini dipergunakan untuk mendapatkan data yang bersumber dari dokumen-dokumen terkait masalah yang akan diteliti. Teknik ini dipergunakan untuk mencari data sebagai berikut:

Jumlah mahasiswa aktif prodi pendidikan teknik bangunan DPTS FPTK UPI angkatan 2012 untuk menentukan populasi dan sample penelitian.

Nilai akhir mahasiswa prodi pendidikan teknik bangunan DPTS FPTK UPI angkatan 2012 yang telah mengontrak MKKP untuk melihat hasil belajar. Data diperoleh dari BAAK Universitas Pendidikan Indonesia.

3.4.7. Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dilakukan untuk mengetahui ke-validan dan ke reliabilitasan instrumen tersebut.

A. Uji Validitas Penelitian

Sebelum digunakannya instrument tersebut, terlebih dahulu dilakukan pengujian soal sebagai berikut :

Validitas merupakan suatu pengukuran tingkat kevalidan dari suatu instrument yang ingin diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut ;

� = � −( )( )

{� 2( )2}{ 2( )2}

(Arikunto, 2002:72) Keterangan :

rxy = koefisien antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan

(21)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = skor item

Y korelasi = skor total

N = jumlah mahasiswa

�= � −2 1− �2 �

Keterangan :

t : Daya pembeda dari uji-t N : Jumlah subjek

rxy : Koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada

taraf kepercayaan 5 % dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung>ttabel maka suatu item dikatakan valid, apabila thitung ≤

ttabelberarti tidak valid.

Hasil dari uji coba angket pada taraf kepercayaan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = 15-2 = 13 sehingga ttabel adalah 1,771. Dari ujicoba 15

responden dengan 36 item pertanyaan diperoleh 33 pertanyaan yang valid.

B. Uji Reliabilitas Penelitian

Instrument yang baik adalah instrument yang dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas artinya kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kecercayaan tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas dapat dihitung dengan rumus:

Untuk mencari nilai reliabilitas yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan yaitu dengan metode alpha. Langkah- langkahnya sebagai berikut ini (Riduwan, 2010: 115) :

(22)

30

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

�� = �

Si = varian skor tiap-tiap item

xi2 = jumlah kuadran item Xi

xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan

N = jumlahresponden

b. Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus :

∑Si = S1 + S2 + S3 +...+ Sn

Dimana :

∑Si = jumlah varians tiap item

S1, S2, S3, Sn = varians item ke- 1, 2, 3 … n c. Menghitung harga varians dengan rumus:

 

(

xt = jumlah y total yang dikuadratkan

N = jumlah responden d. Mencari reliabilitas

(23)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r11=

r11 = Koefisien reliabilitas

b

r11 < 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,699 Sedang

0,70 - 0,899 Tinggi

0,90 - 1,000 Sangat Tinggi

Kriteria rhitung> rtab dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = n – 1 dan

diperoleh dk = 15-1 = 4 dengan taraf signifikan 5% = 0,532. Sehingga kriteria

rhitung> rtab adalah 0,997> 0,532 (RERIABLE SANGAT TINGGI)

3.5. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi empat tahapan yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap pengolahan data dan kesimpulan.

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi untuk melihat mahasiswa yang akan melaksanaan PPL

b. Menentukan masalah kaitannya tentang PPL mahasiswa c. Mendesain penelitian

(24)

32

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Melakukan perizinan untuk melaksanaakn penelitian, kepada pihak-pihak terkait.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Menyusun instrumen penelitian b. Menyebarkan instrumen penelitian

c. Pengembangan instrumen (validitas dan reliabilitas), jika tidak valid perbaiki instrumen.

d. Menyebar kembali instrumen yang sudah valid kepada seluruh responden.

e. Mengambil data partisipan terkait kebutuhan yang digunakan dalam penelitian.

3. Tahap pengolahan data

Merekap data sample dari sebaran instrumen dan data dokumentasi responden

a. Membuat skor baku jika sebaran skor berbeda

b. Uji normalitas untuk mengetaui normal tidaknya distribusi data c. Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan

suatu data berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. d. Deskripsi data angket untuk melihat berapa persen kesiapan

mahasiswa melaksanakan PPl di SMK

e. Membuat korelasi dan signifikasi untuk melihat kontribusi hasil belajat MKKP terhadap kesiapan melaksanakan PPL

f. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa melaksanakan MKKP.

4. Kesimpulan penelitian

(25)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6. Analisis Data

Pada prinsipnya metode analisis data digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan metode statistik yang dapat untuk mencari kesimpulan.

3.6.1. Konversi Z-Skor dan T-Skor

Konversi Z-skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Analisis data yang dilakukan adalah mengkonversi nilai atau hasil yang diperoleh dari tiap responden.

Langkah-langkah perhitungan konversi T-Skor dan Z-Skor menurut Riduwan (2010: 130-131 ) sebagai berikut :

A. Menghitung rata-rata ( )

= �

Dimana: ( ) = Rata-rata

ΣX = Jumlah harga semua X

n = Jumlah data

B. Menghitung simpangan baku (SD)

�� = ( � − ) 2 �

Dimana:

SD = Standar deviasi

)

(XiX = Selisih antara skor Xidengan rata-rata

(26)

34

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SD untuk variabel X dan Y.

3.6.2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data dari variabel X dan variabel Y. Langkah – langkah dalam pengujian kenormalan distribusi data menurut Riduwan (2012:160-163), sebagai berikut :

1. Menentukan skor maksimum dan minimum 2. Menentukan rentang skor (R)

R = skor maks – skor min

3. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n

4. Menentukan panjang kelas interval (P)

K

(27)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Contoh Tabel Uji Normalitas

6. Menghitung rata – rata (mean)

n Xi f

x

.

7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

)

8. Menentukan batas kelas, yairu dengan mengurangkan 0,01 9. Mencari nilai Z dengan rumus :

10.Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka – angka untuk batas kelas.

SD x bataskelas

Z  (  )

11.Mencari luas kelas intervaldengan cara mengurangkan angka–angka 0 – Z , yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya.

12.Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas setiap interval dengan jumlah responden

13.Mencari haarga chi kuadrat hitung (X2)

(28)

36

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14.Membandingkan X2hitung dengan X2tabel untuk derajat kebebasan (dk)

= n-1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika X2hitung ≥ X2tabel, artinya distribusi tidak normal

Jika X2hitung< X2tabel, artinya distribusi normal

Jika data terdistribusi normal maka dalam analisis data yang digunakan adalah parametik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non parametik.

Hasil Uji Normalitas Variabel X harga Chi-Kuadrat tabel (2 hitung (33,838) >2 tabel (11.070) TIDAK NORMAL

Hasil Uji Normalitas Variabel Yharga Chi-Kuadrat tabel (2 hitung (33,838) >2 tabel (11.070) NORMAL

Karna salah satu hasil uji normalitas tidak terdistribusi normal sehinnga untuk perhitungan selanjutnya digunakan analisis data diolah dengan analisis non parametik.

3.6.3. Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut

1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel

2. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.6 Skala Skor Mentah

(29)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7Kriteria Kecenderungan

Kriteria kecenderungan Kategori

M + 1.5 SD < x Sangat Siap

M + 0.5 SD < x ≤ M + 1.5 SD Siap

M - 0.5 SD < x ≤ M + 0.5 SD Ragu-Ragu

M - 1.5 SD < x ≤ M - 0.5 SD Tidak Siap

x ≤ M - 1.5 SD Sangat Tidak Siap

3. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel pada tiap-tiap indikator.

3.6.4 Deskripsi Per Indikator

Deskripsi per indikator dimaksudkan untuk melihat berapa persentase kesiapan mahasiswa dilihat dari indikator-indikator kesiapan untuk mengikuti PPL di SMK. Dihitung persentasenya dengan rumus :

� =�

� 100%

P = Persentase Jawaban f = frekwensi jawaban n = Nilai Ideal

Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.8Kriteria Persentase Per Indikator

Persentase Kriteria

81%-100% Sangat Siap

61%-80% Siap

41%-60% Ragu-ragu

21%-40% Tidak Siap

0%-20% Sangat Tidak Siap

3.6.5. Uji Korelasi

(30)

38

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui pengaruhdari variabel X dengan variabel Y. Jika data berdistribusi tidak normal , analisis korelasi menggunakan analisis statistik nonparametrik. Maka, digunakan rumus Spearman Rank (Riduwan, 2012: 132).

Koefisien korelasi Spearman Rankadalah ukuran erat-tidaknya kaitan antara dua variabel ordinal atau ukuran atas derajat hubungan antara data yang telah disusun menurut peringkat. Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur derajat erat tidaknya hubungan antar satu variabel terhadap variabel lainnya dimana pengamatan pada masing-masing variabel tersebut didasarkan pada pemberian peringkat tertentu yang sesuai dengan pengamatan serta pasangannya.

Diberikan (X1,Y1), (X2,Y2), …, (Xn,Yn) adalah sampel yang berukuran

ndata yang saling berpasangan. Untuk menghitung koefisien korelasi Spearman

terlebih dahulu disusun peringkat dari seluruh sampel berpasangan X dan Y kemudian koefisien korelasi Spearman dihitung menggunakan rumus.

)

Kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi menurut Riduwan (2010, hlm.136) sebagai berikut :

a. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1. b. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9Kriteria korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80-1,00 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0.199 Sangat Rendah

(31)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.6. Uji Determinasi

Uji determinasi dilakukan untuk mencari besarnya sumbangan (kontribusi) dari variabel X terhadap variabel Y dengan rumus

KP = r 2 x 100%

KP = nilai koefesien determnan r = Nilai koefisien korelasi

KP menunjukan berapa persen variabel X memberikan sumbangan (kontribusi) terhadap variabel Y. 100-KP menunjukan berapa persen sumbangan variabel lain terhadap variabel Y. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 25.55%, artinya artinya kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebanyak 25,55% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

3.6.7. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis menggunakan uji signifikasi karena responden lebih dari 30 orang. Menguji signifikasi dengan rumus:

2

1 2

r n r thitung

  

t hitung = Nilai t

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel

Sebelumnya buat Ho dan Ha dalam bentuk kalimat

Ho = “Tidak ada Kontribusi dari hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK”.

Ha = “Adanya Kontribusi dari hasil belajar MKKP terhadap kesiapan

(32)

40

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bandingkan t hitung dengan t tabel.

t tabel didapat berdasarkan α=0,05 dan dk = n-2 kemudian lihat tabel.

Jika t hitung≥ t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan

Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya tidak signifikan

Hasil analisis diperoleht hitung≥ t tabeladalah 3.155 ≥ 1,669

(33)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, hasil belajar mata kuliah MKKP dalam kategori baik sekali dalam artian tingaktat kemampuan mahasiswa pada MKKP baik sekali, dan kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK berada pada kategori baik. Kesiapan mahasiswa itu terkait dengan kesiapan kepribadian, kesiapan pedagogik, kesiapan profesional dan kesiapan sosial. kontribusi yang diberikan oleh hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa mempunyai hubungan yang cukup kuat dan dapat dikatakan adanya kontribusi hasil belajar MKKP terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengikuti PPL di SMK. 5.2 Implikasi dan Rekomendasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan pendidikan maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam bidang pendidikan dan juga penelitian-peneltian selanjutnya, sehubungan dengan hal tersebut maka implikasi nya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Dilihat dari hasil penelitian walaupun berada pada kategori baik, tapi ada beberapa diantaranya mahasiswa yang berada dikategori kurang baik, tentunya ini akan berdampak pada keterlambatan pada keikutsertaan mahasiswa melaksanakan PPL sehingga mahasiswa bisa mengalami keterlambatan studinya. diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan kesiapan dari segala aspek untuk melaksanakan PPL di SMK khususnya dibagian profesionalisme sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di SMK.

2. Bagi Prodi PTB

(34)

48

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan/pemahaman mengenai pendidikan di SMK akan sangat berpengaruh bagi kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMK, khususnya bagi mereka yang awalnya lulusan SMA kemudian kuliah di jurusan Pendidikan teknik bangunan.

3. Bagi pengelola PPL

Diharapkan kedepannya pihak pengelola PPL bisa memberikan pembekalan-pembekalan yang lebih baik lagi sebelum mahasiswa melaksanakan PPL di SMK.

4. Bagi para Pengguna Hasil penelitian.

(35)

Dede Winarya, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEAHLIAN PROFESI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PPL DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Imran.(2010). Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.

Jamaluddin, Noor. (1978). Pengertian guru. Jakarta: Balai Pustaka. KamusBesarBahasa Indonesia, 1996, Jakarta: Balai Pustaka.

MaritjeTerok. (2010). Mutu pendidikan teknologi dan kejuruan melalui

profesionalisme guru dan dosen. Makalah Internasional disajikan dalam

Seminar Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia Jurusan PKK ISSN 1907-2066 Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado,424

Mashuri.(2008).Metodologi Penelitian pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama

NanangHanafiah, &Cucu Suhana. (2009). Konsep strategi pembelajaran. Bandung: Refika Aditama

Riduwan.(2012). Belajar Mudah penelitian. Bandung: Alfabeta

Slameto.(1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT RenikaCipta.

Soemanto, Wasty.(2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiono.(2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta Suparlan.(2008).Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing.

Gambar

Tabel 3.1Skala Pengukuran
Tabel 3.2 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Tabel 3.3
Tabel 3.5 Contoh Tabel Uji Normalitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

The method used is Overall Equipment Effectiveness (OEE) is used to measure the level of effectiveness in accordance with the principles of TPM to be able to determine

[r]

Preliminary Study: Glycemic Index of Brown and White Rice Variant IR64 in Healthy Adult Men.. Nur Irika bini Idril, 1 Aly Diana, 2 Abdullah Firmansyah

Analisis Penerimaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik dengan menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) pada Petugas BP (Balai Pengobatan) Puskesmas

diklat, juga dilakukan evaluasi program secara berkelanjutan ( on going evaluation ) sebagai upaya untuk mengontrol keberhasilan pelaksanaan dari waktu ke waktu dalam. rangka

Berdasarkan penelitian dan pengembangan aplikasi yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa e- survey dapat meningkatkan efisiensi kegiatan survey

Demikian penetapan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.. Palembang, tanggal

Selain itu nimfa capung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit (ekdisis). Tiap tahapan diantara pergantian kulit disebut instar. Tergantung dari jenis spesies nya,