No. Daftar FPEB: 026/UN 40.7.DI/LT/2014
PENGARUH KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
(Survey terhadap pegawai pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Bandung Jawa Barat)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
Disusun oleh : Irsan Nur Hasyim
0906610
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
(Survey terhadap pegawai pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung Jawa Barat)
Oleh : Irsan Nur Hasyim
Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Irsan Nur Hasyim 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang – undang.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
(Survey terhadap pegawai pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Bandung Jawa Barat)
Irsan Nur Hasyim 0906610
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM. NIP. 19720615 200312 1 001
Mengetahui:
Ketua Program Studi Manajemen
ABSTRAK
Irsan Nur Hasyim (0906610) “Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna (Survey terhadap pegawai pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Bandung Jawa Barat)” Di bawah bimbingan Dr. Chairul Furqon, S.Sos.MM.
Permasalahan yang dikaji di dalam penelitian ini adalah tentang kurang efektifnya sistem informasi yang ada di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung Jawa Barat yang ditandai dengan rendahnya tingkat kepuasan penggunasistem tersebut. Hal ini segera diatasi dengan penerapan sistem SAP ERP yang dimulai dari bagian SDM sebagai tahap awalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan penerapan sistem SAP ERP ditinjau dari pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan penggunanya. Aspek yang diteliti meliputi dua hal yaitu kualitas informasi dan kualitas pengguna.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan populasi berjumlah 30 orang responden. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson dan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kepuasan pengguna berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0.633 artinya terdapat hubungan yang kuat antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana di dapat persamaan Y = 8.235 + 0.688X dan R square= 40.1% artinya pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sebesar 40.1% sedangkan sisanya 59.9% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Dengan penelitian ini dihatapkan PT.Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari kualitas informasi sehingga mampu mencapai kepuasan maksimal.
ABSTRACT
Irsan Nur Hasyim (0906610) “The Influence of Information Quality to User Satisfaction (Survey to the worker which are the user of SAP ERP system in PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung West Java)”
Under Guidance of Dr. Chairul Furqon, S.Sos.MM.
The situation of this research is about an ineffective information system used by PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung West Java marked by the low level of satisfaction from this information system user. This matter was overcome immediately by using SAP ERP system in Human Resource division as the beginning.
This research is intended to knowing how far the successfulness of implementing SAP ERP system by determining the influence of information quality to user satisfaction. This research aspect including two things wich are information quality and user satisfaction.
This research employs the descriptive and verificative methods with the population of 30 respondents. The pearson correlative coefficients and simple
regression analysis used as the research’s analytical techniques.
The result showed that information quality and user satisfaction are in high
category. The calculation result of the correlation is 0.633 means there’s a strong
relationship between information quality and user satisfaction. The simple regression analysis resulting the equation Y = 8.235 + 0.688X and R Square = 40.1% which means that the influence of information quality to user satisfaction is at 40.1% while the remaining of 59.9% affected by any other factor undefined.
The advice for the company is to better the preparation in implementation of SAP ERP system so it can produce the information quality that can satisfy the user.
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Konsep Dasar SI ... 12
2.1.2 ERP (Enterprise Resource Planning) ... 26
2.1.3 Konsep Kualitas Informasi... 31
2.1.4 Kepuasan Pengguna ... 37
2.1.4 Model Keberhasilan SI ... 38
2.1.6 Kepuasan Pengguna Sebagai Ukuran Keberhasilan SI ... 38
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... 39
2.2 Kerangka Pemikiran ... 40
2.3 Hipotesis ... 44
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 46
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian ... 47
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 49
3.4 Jenis, Sumber, dan dan Teknik Pengumpulan Data ... 54
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56
3.5 Populasi, dan Sampel 3.5.1 Populasi ... 58
3.5.2 Sampel ... 58
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 58
3.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 59
3.6.2. Pengujian Reliabilitas ... 65
3.6.3. Importance Performance Analysis ... 67
3.6.4. MSI ... 70
3.6.5. Analisis Korelasi ... 71
3.6.6. Analisis Regresi Sederhana ... 72
3.6.7. Analisis Koefisien Determinasi ... 73
3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 74
3.7.1 Rancangan Analisis Data ... 74
3.7.2 Rancangan Uji Hipotesis ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 80
4.1.2 Deskripsi variabel ... 89
4.1.3 Importance Performance Analysis ... 140
4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... 141
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 143
4.2.1 Pembahasan Analisis Kualitas informasi Terhadap Kepuasan Pengguna ... 143
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 149
5.2 Saran ... 150
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rata-rata Kepuasan Pengguna Sistem Informasi tentang Kualitas
informasi yang dihasilkan SIM PT. Kereta Api Indonesia
(Persero)………...6
Tabel 2.1 Karakteristik Informasi Menurut Jogiyanto ... 31
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 37
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 50
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 55
Tabel 3.3 Studi Literatur ... 57
Tabel 3.4 Pengujian Validitas Kinerja ... 61
Tabel 3.5 Hasil Validitas Harapan ... 67
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 72
Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... 75
Tabel 3.8 Skala Likert ... 76
Tabel 3.9 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi ... 79
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 90
Tabel 4.2 karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 90
Tabel 4.3 karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 91
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status perkawinan ... 92
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 93
Tabel 4.6 Tanggapan Mengenai Time Dimension: Real Time ... 94
Tabel 4.7 Harapan Mengenai Time Dimension : Real Time ... 95
Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Mengenai Time Dimension : Real Time ... 96
Tabel 4.9 Tanggapan Mengenai Time Dimension: Up to Date ... 97
Tabel 4.10 Harapan Mengenai Time Dimension : Up to Date ... 98
Tabel 4.11 Tingkat Kepuasan Mengenai Time Dimension : Up to Date ... 99
Tabel 4.12 Tanggapan Mengenai Time Dimension: Frequency ... 100
Tabel 4.13 Harapan Mengenai Time Dimension : Frequency ... 101
Tabel 4.14 Tingkat Kepuasan Mengenai Time Dimension : Frequency ... 102
Tabel 4.15 Tanggapan Mengenai Time Dimension: Time Period ... 103
Tabel 4.17 Tingkat Kepuasan Mengenai Time Dimension : Time
Period ... 105
Tabel 4.18 Tanggapan Mengenai Content Dimension: Accurate ... 106
Tabel 4.19 Harapan Mengenai Content Dimension : Accurate ... 107
Tabel 4.20 Tingkat Kepuasan Mengenai Content Dimension : Accurate ... 108
Tabel 4.21 Tanggapan Mengenai Content Dimension: Relevan ... 109
Tabel 4.22 Harapan Mengenai Content Dimension : Relevan ... 110
Tabel 4.23 Tingkat Kepuasan Mengenai Content Dimension : Relevan ... 111
Tabel 4.24 Tanggapan Mengenai Content Dimension: Completeness ... 112
Tabel 4.25 Harapan Mengenai Content Dimension: Completeness ... 113
Tabel 4.26 Tingkat Kepuasan Mengenai Content Dimension: Completeness ... 114
Tabel 4.27 Tanggapan Mengenai Content Dimension: Scope ... 115
Tabel 4.28 Harapan Mengenai Content Dimension: Scope ... 116
Tabel 4.29 Tingkat Kepuasan Mengenai Content Dimension: Scope ... 118
Tabel 4.30 Tanggapan Mengenai Content Dimension : F o Bias ... 120
Tabel 4.31 Harapan Mengenai Content Dimension : F o Bias ... 121
Tabel 4.32 Tingkat Kepuasan Mengenai Content Dimension : F o Bias ... 122
Tabel 4.33 Tanggapan Mengenai Form Dimension: Clarity ... 123
Tabel 4.34 Harapan Mengenai Form Dimension: Clarity ... 124
Tabel 4.35 Tingkat Kepuasan Mengenai Form Dimension: Clarity ... 125
Tabel 4.36 Tanggapan Mengenai Form Dimension: Detail ... 126
Tabel 4.37 Harapan Mengenai Form Dimension: Detail ... 127
Tabel 4.38 Tingkat Kepuasan Mengenai Form Dimension: Detail ... 128
Tabel 4.39 Tanggapan Mengenai Form Dimension: Arranged ... 129
Tabel 4.40 Harapan Mengenai Form Dimension: Arranged ... 130
Tabel 4.41 Tingkat Kepuasan Mengenai Form Dimension: Arranged ... 131
Tabel 4.42 Rekapitulasi tanggapan pengguna ... 132
Tabel 4.43 Indeks penilaian harapan dan kinerja ... 134
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skala Semantik DIferensial kinerja dan Harapan ... 5
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data ... 20
Gambar 2.2 Komponen SI ... 22
Gambar 2.3 Dimensi kualitas Informasi James O’Brien ... 32
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 2.5 Paradigma Penelitian ... 40
Gambar 3.1 Diagram Kartesius IPA... 68
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.KAI ... 87
Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Kontinum ... 133
Gambar 4.3 Diagram Kartesius IPA... 136
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin ketat, termasuk pada sektor jasa. Pada sektor ini, pelayanan yang prima akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha sehingga perlu dilakukan perubahan yang berkelanjutan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya. Sektor jasa transportasi adalah salah satu contohnya.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang penyediaan pelayanan transportasi publik dan satu-satunya perusahaan yang mengelola jasa transportasi bidang perkeretaapian. Dalam beberapa dekade, perkeretaapian menjadi bisnis yang berkembang pesat, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain kemampuannya untuk mengangkut penumpang dan barang secara massal, hemat energi dan penggunaan ruang sehingga efisien, terutama untuk angkutan jarak jauh dan daerah yang padat lalu lintas.
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor 5 tahun 2008 mengharuskan tiap-tiap BUMN untuk memenuhi penilaian kinerja yang meliputi 4 (empat) aspek penilaian yaitu finansial, operasional, dinamis, komersial dan 31 indikator penilaiannya. Sebagai salah satu BUMN, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pun harus mentaati peraturan tersebut dan menampilkan kinerja terbaiknya agar dapat memenuhi kriteria yang diminta. Namun, dalam pelaksanaannya muncul permasalahan-permasalahan yang tentunya dapat menghambat kinerja perusahaan.
ekonomi, sistem informasi, dan desentralisasi, menyebabkan semakin tingginya tuntutan terhadap akuntabilitas, efisiensi dan kualitas pelayanan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan dimulai dari aspek terdekat yaitu lingkungan internal perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem teknologi informasi yang tepat. Seddon (1997: 242) menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Artinya adalah sistem informasi tersebut digunakan karena keuntungan/manfaat yang dihasilkan oleh sistem tersebut. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki divisi yang bertugas untuk menciptakan Back Office System tersendiri yaitu bagian Sistem Informasi.
Back Office System memiliki tugas yang sesuai dengan fungsi perusahaan
dimana sistem diterapkan. Secara umum tugas utama dari sistem ini adalah menhimpun data, mengolah data kemudian menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan.
McLean (1992) dalam Jogiyanto (2007:3) mencerminkan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam komponen tersebut adalah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), penggunaan (use), kepuasan pengguna (user satisfaction), dampak individual (individual impact) dan dampak organisasi (organization impact).
Model ini tidak mengukur komponen-komponen tersebut secara independen melainkan secara keseluruhan, satu komponen mempengaruhi komponen lainnya. Pengujian empiris terhadap keseluruhan dimensi dalam model keberhasilan sistem informasi dari DeLone dan McLean (1992) yang dilakukan oleh McGill, Hobbs dan Klobas (2003:30) menujukkan bahwa kepuasan pengguna akhir suatu sistem informasi memainkan peranan signifikan dalam menentukan penggunaan sistem aplikasi. Beberapa peneliti, diantaranya adalah EinDor dan Segev serta Hamilton dan Chervany seperti dikutip dalam Jogiyanto (2007:23) memberikan usulan untuk menggunakan kepuasan pengguna sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi.
ini menggunakan skala Likert 1-5 dengan 5 dimensi kualitas informasi (akurat, tepat waktu, relevan, lengkap dan bebas dari bias) dan skor kepuasan pengguna adalah perbedaan antara kualitas informasi yang diharapkan (harapan) dan yang diterima (kinerja). Hasil dari survey tersebut adalah sebagai berikut :
1 2 3 4 5
Akurat Akurat
Tepat Waktu Tepat Waktu
Relevan Relevan
Lengkap Lengkap
Bebas dari Bias Bebas dari Bias
Sumber : Data Pra Penelitian tentang Kepuasan Pengguna SIM di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 2013
Ket : Kinerja
Harapan
Gambar 1.1.
Skala Semantik Diferensial Kinerja dan Harapan Pengguna Mengenai Kualitas Informasi yang dihasilkan SIM PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Tabel 1.1
Rata-rata Kepuasan Pengguna Sistem Informasi tentang Kualitas informasi yang dihasilkan SIM PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
No
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa skor rata-rata kinerja berada di bawah skor ratarata harapan dengan gap terbesar terdapat pada indikator tepat waktu yaitu -1.2.
SDM hal ini mengganggu jalannya proses rekrutmen dan data pegawai yang menimbulkan kesalahan ketika penggajian. Adanya proses yang dilakukan secara manual menghasilkan masalah tersendiri yang mengganggu pihak eksekutif perusahaan dalam menentukan langkah stratejik yang harus diambil oleh perusahaan.
Atas pertimbangan tersebut sebuah langkah strategis diambil oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menunjang proses operasional dan memperbaharui sistem yang sebelumnya telah diterapkan. Berita menyebutkan bahwa PT. Kereta Api Indonesia (Persero) secara resmi mengimplementasikan System Application Product (SAP) Enterprise Resource Planning (ERP) yang bertujuan untuk mendukung kinerja dan mempermudah sistem pelaporan di berbagai unit kerja di Kantor Pusat, Daerah Operasi, serta Divisi Regional. Pengimplementasian sistem yang dilakukan bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia dan Metrasys ini dimulai pada tanggal 1 Juni 2010 dan diharapkan akan mulai go live tertanggal 1 Januari 2011.
Sistem SAP ERP ini menciptakan adanya platform tunggal yang terinkoneksi dengan keuangan, sumber daya manusia dan kegiatan operasional lainnya yasng ada di tubuh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) serta meningkatkan kinerja proses terhadap berbagai hal secara real time dan meningkatkan kontrol manajemen.
kegiatan operasional yang dilakukan bersamaan sehingga nantinya siklus yang dibutuhkan untuk laporan bulanan turun 75%, laporan kuartal turun 75% dan laporan tahunan turun 66%. Kegunaan lainnya adalah bisa menentukan apakah rute yang dilalui oleh kereta api bisa ditambah frekuensinya atau dihapuskan. Tidak sebatas itu saja, PT. Kereta Api Indonesia juga bisa merencanakan, melaksanakan dan mengawasi rolling stock serta kegiatan pemeliharaan terhadap infrastruktur yang dimiliki. (Sumber : http//www.tekno.kompas.com 10 Juni 2010)
Sistem SAP ERP ini adalah aplikasi ERP dengan kemampuan terbaik di dunia dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan penggunanya. Dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan implementasi SAP-based HR yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja SDM dengan praktek terbaik. Inovasi yang berkaitan dengan teknologi informasi seperti pembelian paket sistem SAP ERP ini sangat mahal. Dana yang dikeluarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk implementasi SAP-based HR adalah sebesar 7,8 miliyar rupiah, sehingga perlu pertimbangan apakah langkah tersebut benar-benar dapat memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul tentang “Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna” (Survey
terhadap pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Bandung Jawa Barat).
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Setiap perusahaan harus bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi mengikuti perubahan yang terjadi. Sama halnya dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang merupakan BUMN untuk terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia transportasi.
Perkembangan yang dimaksud meliputi penggunaan teknologi sistem informasi yang akan membantu kelancaran operasional perusahaan. Langkah strategis diambil oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan mengimplementasikan sistem SAP ERP berbasis SAP-based HR dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan di bidang SDM. Penggunaan sistem SAP ERP ini diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif ditinjau dari sejauh mana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem tersebut.
1. Bagaimana gambaran tingkat kualitas informasi sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
3. Bagaimana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Gambaran tingkat kualitas informasi sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Gambaran tingkat kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
1.4. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap hasil dari penelitian ini nantinya dapat memberikan kegunaan secara teoritis dan praktis bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen khususnya tentang teori-teori sistem informasi yang berkaitan dengan kualitas informasi dan kepuasan pengguna.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penetian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai pengaruh penggunaan sistem SAP ERP terhadap kepuasan pengguna sistem informasi yang berada di intern perusahaan, dan mendorong organisasi lainnya untuk mengambil tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek yang berperan sebagai variabel bebas atau variabel independent (X) adalah Kualitas Informasi (Information Quality) yang terdiri dari tiga dimensi yaitu Time Dimension atau dimensi waktu yang terdiri dari Real
Time (Ketepatan Waktu), Up To Date (Terbarukan), Frequency (Ketersediaan
Sebanyak Kebutuhan), dan Time Period (Periode Waktu) ; Content Dimension atau dimensi isi yang terdiri dari Accurate (Akurat), Relevance (Relevan), Completeness (Kelengkapan), Scope (Cakupan) dan Freedom of Bias (Bebas dari Bias); Form
Dimension atau dimensi bentuk yang terdiri dari Clarity (Kejelasan), Details (Rinci)
dan Arranged (Keberaturan). Sedangkan objek yang merupakan variabel terikat atau variabel dependent (Y) adalah kepuasan pengguna yang didapat dari kepuasan informasi (perbandingan antara kualitas informasi yang diharapkan dengan yang diterima).
pertama, gambaran mengenai Kualitas Sistem Informasi dan gambaran Kepuasan
Pengguna sistem informasi yang terjadi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
Kedua, bagaimana pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna di PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung.
3.2. Metode dan Desain Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian maka perlu ditetapkan suatu metode penelitian yang tepat agar dapat mempermudah tahap-tahap penelitian sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2005: 11), penelitian deskriptif merupakan penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian melalui data yang dikumpulkan dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan memberikan kuisoner pada responden untuk memperoleh data yang relevan dan terbaru. Pengumpulan data dilakukan langsung di lapangan.
Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai satu atau lebih variabel mandiri tanpa membandingkannya dengan variabel lain (Husein Umar, 2001:21)
1. Kualitas Informasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung, dan 2. Kepuasan Pengguna sistem di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:8), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional.
3.2.1. Desain Penelitian
3.3. Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan judul “Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan
Pengguna (Survey terhadap pengguna sistem ERP SAP di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Bandung Jawa Barat)” terdapat dua variabel yang akan dianalisis
hubungannya,. Kedua variabel tersebut adalah :
1. Variabel bebas / independent variable
Suatu variabel yang tergolong ke dalam variabel bebas adalah variabel yang ketika dihubungkan dengan variabel lain memiliki fungsi untuk menerangkan atau mempengaruhi variabel terikat tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi
variabel bebas adalah “Kualitas Informasi”
2. Variabel terikat / independent variable
Suatu variabel yang tergolong ke dalam variabel terikat adalah variabel yang ketika dihubungkan dengan variabel lain keadaan variabel tersebut diterangkan atau dipengaruhi variabel bebas tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi
Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variable dan Skala Pengukuran
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
dihasilkan
Perbedaan antara informasi diharapkan dengan yang diterima
(DeLone & McLane (1992) dalam Jogiyanto, 2007:79)
Ordinal
Sumber : Data di olah Penulis, 2013
3.4. Jenis, Sumber dan Teknik pengumpulan Data
khusus. Sedangkan data sekunder merupaka data yang berasal dari pihak lain dan dipublikasikan kepada umum.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Sumber data primer yaitu pelaku yang terlibat langsung dengan objek penelitian, dalam hal ini pengguna sistem SAP Financial System dan SAP-based HR yaitu pegawai divisi SDM dan Keuangan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Sumber data sekunder yaitu pelaku yang tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan memberikan informasi bagi penelitian. Data sekunder dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, majalah, literatus, artikel, internet dan tulisan-tulisan ilmiah.
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
Tujuan
T 1 Nilai Kualitas Informasi sistem ERP SAP di
PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Primer Responden T 2 Gambaran Kepuasan Pengguna sistem ERP
SAP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Primer Responden T 3
Tanggapan terhadap Kualitas Informasi dari sistem ERP SAP yang digunakan PT.Kereta Api Indonesia (Persero)
Primer Responden Sumber : Pengolahan Data, 2013
T1 : Untuk mengetahui gambaran mengenai Kualitas Informasi sistem SAP ERP. T2 : Untuk mengetahui gambaran Kepuasan Pengguna sistem SAP ERP.
T3 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna sistem SAP ERP.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Menurut Nur Indiantoro (2002: 157), observasi adalah protes pencatatan pola perilaku subjek, objek atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna sistem informasi pada PT. kereta Api Indonesia (Persero).
3. Angket
Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan dan menarik kembali pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang disebarkan adalah angket tertutup dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian empat, yaitu pada setiap pertanyaan telah disediakan alternative jawaban yang dapat dipilih responden.
4. Studi literatur
Tabel 3.3
Studi Literatur
No. Studi Literatur
1 Journal of Management Information System
2 D&M IS Success Model (1991 : 2002 (updated)
3 Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi (Jogiyanto 2007) 4 Sistem Informasi Manajemen (Tata Sutabri, 2005)
Sumber : Pengolahan Data 2013
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2005: 55), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:56).Sampel yang ada dalam penelitian ini adalah seluruh subjek yang terdapat pada populasi yaitu berjumlah 30 orang.
3.5.3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik penarikan sampel (Sugiyono, 2005:56). Teknik sapling yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2005: 60) nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3.6. Pengujian Validitas dan Reabilitas
3.6.1. Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang akan digunakan telah layak untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suharsimi Arikunto (2006: 144) menyebutkan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Apabila instrument tersebut valid maka validitasnya tinggi dan apabila instrument kurang valid maka validitasnya rendah.
Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item baik yang berupa pertanyaan maupun pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total dihasilkan dari penjumlahan keseluruhan skor item. Skor antar item dan skor totalnya haruslah memiliki korelasi yang signifikan, barulah alat tersebut bisa dinyatakan memiliki validitas secara statistik.
Uji validitas menggunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total. Langkah-langkah dalam uji instrument validitas angket adalah :
1. Memberikan nomor pada angket
3. Menjumlahkan skor tiap responden
4. Menghitung korelasi dengan rumus Product Moment Corelation Formula (Suharsimi Arikunto, 2006:160) sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
r = koefisien validitas item yang dicari
X = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = skor total
∑ = jumlah skor dalam distribusi X
∑ = jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑ = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = jumlah responden
Menurut Sugiyono (2008:178), syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3, maka semua pernyataan yang dimiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus diperbaiki atau diulang karena dianggap tidak valid.
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi sebagai berikut:
2. Item pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika lebih kecil dari ( .
Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS
22.0 for windows
Tabel 3.4
Pengujian Validitas Kinerja
No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
Kinerja Tepat Waktu
1 Informasi selalu tersedia ketika
dibutuhkan 0.833 0.374 Valid
2 Informasi tersedia dapat diakses
dengan cepat 0.909 0.374 Valid
Kinerja Up to Date
3 Informasi tersedia selalu Up to Date 0.462 0.374 Valid 4 Informasi selalu diperbaharui dengan
cepat 0.753 0.374 Valid
Kinerja Frequency
5 Informasi yang dibutuhkan selalu
diakses 0.755 0.374 Valid
6 Informasi selalu dikumpulkan 0.769 0.374 Valid 7 Informasi selalu dihasilkan 0.591 0.374 Valid
Kinerja Periode Waktu
8 Informasi masa lalu tersedia dengan
lengkap 0.892 0.374 Valid
9 Informasi terkini tersedia dengan
lengkap 0.705 0.374 Valid
Kinerja Akurat
10 Informasi tersedia sesuai dengan fakta 0.639 0.374 Valid 11 Pengelolaan informasi dilakukan
12 Informasi selalu diperiksa dan
diperbaiki jika ada kesalahan 0.866 0.374 Valid
Kinerja Relevan
13 Informasi tersedia sesuai dengan
kebutuhan 0.493 0.374 Valid
14 Informasi yang dikumpulkan sesuai
dengan yang dihasilkan 0.557 0.374 Valid
15 Informasi yang dihasilkan sesuai
dengan manfaat bagi penggunanya 0.405 0.374 Valid
Kinerja Kelengkapan
16 Informasi yang tersedia termasuk
lengkap (perbagian) 0.755 0.374 Valid
17 Informasi tersedia bersifat menyeluruh
(keseluruhan) 0.818 0.374 Valid
Kinerja Cakupan
18
Informasi tersedia berdasarkan cakupan sempit (perbagian) dan luas (menyeluruh)
0.925 0.374 Valid
19 Informasi internal dan eksternal
perusahaan tersedia dengan lengkap 0.925 0.374 Valid
Kinerja Bebas dari Bias
20 Informasi yang tersedia tidak bias 0.947 0.374 Valid 21 Informasi tidak mengalami perubahan
ketika dikumpulkan dan dihasilkan 0.787 0.374 Valid
Kinerja Kejelasan
22 Informasi yang dihasilkan jelas 0.900 0.374 Valid 23 Informasi yang dihasilkan mudah
dipahami 0.940 0.374 Valid
Kinerja Detail
24 Informasi yang dihasilkan terperinci 0.742 0.374 Valid 25 Informasi disajikan secara utuh 0.885 0.374 Valid
Kinerja Keberaturan
26 Informasi disampaikan secara
27
Informasi yang tersedia tersusun sesuai
dengan kriteria 0.922 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Tabel 3.5
Hasil Validitas Harapan
No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
Harapan Tepat Waktu
1 Informasi selalu tersedia ketika
dibutuhkan 0.811 0.374 Valid
2 Informasi tersedia dapat diakses
dengan cepat 0.849 0.374 Valid
Harapan Up to Date
3 Informasi tersedia selalu Up to Date 0.804 0.374 Valid 4 Informasi selalu diperbaharui dengan
cepat 0.758 0.374 Valid
Harapan Frequency
5 Informasi yang dibutuhkan selalu
diakses 0.839 0.374 Valid
6 Informasi selalu dikumpulkan 0.840 0.374 Valid 7 Informasi selalu dihasilkan 0.815 0.374 Valid
Harapan Periode Waktu
8 Informasi masa lalu tersedia dengan
lengkap 0.702 0.374 Valid
9 Informasi terkini tersedia dengan
lengkap 0.844 0.374 Valid
Harapan Akurat
10 Informasi tersedia sesuai dengan fakta 0.848 0.374 Valid 11 Pengelolaan informasi dilakukan
dengan teliti 0.754 0.374 Valid
12 Informasi selalu diperiksa dan
diperbaiki jika ada kesalahan 0.798 0.374 Valid
Harapan Relevan
14 Informasi yang dikumpulkan sesuai
dengan yang dihasilkan 0.849 0.374 Valid
15 Informasi yang dihasilkan sesuai
dengan manfaat bagi penggunanya 0.815 0.374 Valid
Harapan Kelengkapan
16 Informasi yang tersedia termasuk
lengkap (perbagian) 0.815 0.374 Valid
17 Informasi tersedia bersifat menyeluruh
(keseluruhan) 0.813 0.374 Valid
Harapan Cakupan
18
Informasi tersedia berdasarkan cakupan sempit (perbagian) dan luas (menyeluruh)
0.894 0.374 Valid
19 Informasi internal dan eksternal
perusahaan tersedia dengan lengkap 0.853 0.374 Valid
Harapan Bebas dari Bias
20 Informasi yang tersedia tidak bias 0.782 0.374 Valid 21 Informasi tidak mengalami perubahan
ketika dikumpulkan dan dihasilkan 0.706 0.374 Valid
Harapan Kejelasan
22 Informasi yang dihasilkan jelas 0.814 0.374 Valid 23 Informasi yang dihasilkan mudah
dipahami 0.885 0.374 Valid
Harapan Detail
24 Informasi yang dihasilkan terperinci 0.884 0.374 Valid 25 Informasi disajikan secara utuh 0.860 0.374 Valid
Harapan Keberaturan
26 Informasi disampaikan secara
sistematis 0.906 0.374 Valid
27
Informasi yang tersedia tersusun sesuai
dengan kriteria 0.862 0.374 Valid
3.6.2. Pengujian Reabilitas
Syarat bagi instrument penelitian selain harus valid, intrumen tersebut harus reliabel. Hal ini dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 154) bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
Untuk instrument yang mengandung skor yang berbentuk rentangan atau skala bertingkat seperti 1-3, 1-5, 1-7 dan seterusnya sesuai dengan pertanyaan dalam bentuk uraian terstruktur, maka rumus pengujian yang paling tepat adalah rumus Cronbach Alpha. Hal tersebut dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:173). Rumus yang dimaksud adalah:
[ ] [ ∑ ]
(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)
Keterangan :
= Reliabilitas instrument = Banyaknya butir pertanyaan
∑ = jumlah varians butir
Untuk mencari harga varians maka rumus yang digunakan adalah:
∑ ∑
Keterangan :
= Varians skor tiap-tiap item
∑ = Jumlah skor
= Julah responden
Keputusan pengujian reliabilitas dinyatakan sebagai berikut :
1. Jika rhitung > rTabel , maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
2. Jika rhitung < rTabel , maka instrumen tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Koefisien Cronbach Alpha (Cα) merupakan statistic yang umum digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian. Jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,700 maka instrumen penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang memadai.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel
Cα
Hitung
Cα
minimal Keterangan
Kinerja Kualitas Informasi 0.974 0.7 Reliabel
Harapan Kualitas Informasi 0.981 0.7 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013
3.6.3 Importance Performance Analysis
Metode Importance Performance Analysis (Martilla dan James, 1977:77-78) merupakan metode yang bertujuan untuk mengukur kepuasan konsumen dalam produk dan servisnya. Pendekatan IPA adalah untuk mengenali seberapa penting sebuah item bagi konsumen / pengguna. IPA tidak hanya menguji performa dari sebuah item tetapi juga kepentingan item tersebut sebagai faktor yang menentukan kepuasan pengguna.
Dalam penelitian ini terdapat 2 buah variabel yang diwakilkan dengan huruf X dan Y, di mana X merupakan skor penilaian kinerja kualitas informasi dan Y skor penilaian harapan atau kepentingan yang diberikan pengguna sistem informasi yang dirumuskan sebagai berikut :
Tki =
Keterangan :
Tki = Tingkat kesesuaian responden
X = skor rata-rata kinerja kualitas informasi
Y= skor rata-rata harapan / penilaian kepentingan pengguna
Setelah hasil didapat maka skor tersebut dimasukkan kedalam kuadran seperti dibawah ini :
Sumber : Martilla, J. and James J. (1977: 77-78)
Gambar 3.1
Diagram Kartesius
Keterangan :
X = Kinerja Kualitas Informasi Y = Harapan/ Kepentingan Pengguna
Prioritas Utama A
Pertahankan Prestasi B
Prioritas C
Berlebihan D Y
X Tinggi
Tinggi Rendah
Rendah XI
XI = Median skor kinerja ( ) YI = Median skor harapan (
Berikut adalah penjelasan untuk masing masing kuadran :
Keterangan :
A. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan konsumen, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan konsumen, sehingga mengecewakan atau tidak puas.
B. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi konsumen, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
3.6.4 Method of Successive Interval (MSI)
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data ordinal, maka semua data yang terkumpul dirubah menjadi skala interval dengan menggunakan Method of
Successive Interval dengan tahapan sebagai berikut :
1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden.
2. Melakukan proses perhitungan proporsi (p) setiap pertanyaan berdasarkan frekuensi yang didapat dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proporsi tersebut kemudian dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai Z (Tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan pilihan jawaban.
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban dengan persamaan :
3.6.5. Analisis korelasi
Analisis korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa memperhatikan ada tidaknya hubungan kausalitas di antara variabel- variabel tersebut.
Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Product
Moment Coefficient Correlation dengan rumus :
r = ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
korelasi product moment dilambangkan sebagai r, dengan ketentuan r = -1 berarti korelasinya negative sempurna; r = 0 tidak ada korelasi dan; r = 1 berarti korelasinya kuat.
Sugiyono (2005: 250) memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan pengaruh melalui Tabel berikut :
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3.6.6. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel terikat dapat diprediksi melalui variabel bebas. Sugiyono (2005: 204) menyebutkan bahwa ampak digunakannya analisis regresi ini adalah untuk memutuskan apakah naik turunnya variabel terikat dapat dilakukan melalui manipulasi variabel bebas atau untuk meningkatkan variabel bebas.
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat dan variabel bebas tertentu, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Persamaan umun regresi linear adalah :
bX a
Y
Dengan:
X = variabel bebas
Y = Variabel terikat
a = bilangan konstanta harga Y jika X=0
n = lama periode.
a bisa dicari menggunakan rumus :
b bisa dicari menggunakan rumus :
3.6.6. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien detrminasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang sebelumnya dicari dan berguna untuk meliha seberapa besar variabel Kualitas Informasi (X) berpengaruh teerhadap Kualitas Informasi (Y) yang dinyatakan dalam bentuk presentase.
Formulasi koefisien determinasi adalah :
Kd = r x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
3.7. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.7.1. Rancangan Analisis Data
Dalam penelitian ini, intrumen yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah kuesioner yang disebar kepada pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bagian SDM dan Keuangan yang menggunakan SAP financial system dan SAP-based HR. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner ini dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan untuk keperluan pengujian analisa faktor dalam penelitian ini.
Kuesioner yang digunakan dikembangkan sendiri oleh peneliti dan disesuaikan dengan konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Responden diminta untuk menjawab kuesioner yang berisi pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indicator dari variabel X (Kualitas Informasi) dan variabel Y (Kepuasan Pengguna).
Jenis pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan terstruktur yang jawabannya sudah tersedia sehingga responden hanya tinggal memilih jawabansesuai dengan tanggapan mereka berdasarkan kuesioner yang telah dipersiapkan.
objek yang sedang diukur. Penyebaran kuesioner dilakukan secara manual oleh penulis.
Setelah data yang diperoleh terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel Kualitas Informasi (X) yang terdiri dari dimensi Akurat, Tepat Waktu, Relevan, Lengkap dan Bebas Dari Bias memiliki pengaruh atau tidak terhadap Kepuasan Pengguna.
Prosedur yang digunakan saat pengolahan data adalah:
a. Memeriksa lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban mereka yang akan menentukan kelayakan lembar jawaban untuk diolah lebih lanjut.
b. Membobot nilai dengan skala Likert dalam lima pilihan jawaban. Pembobotan dihitung denganpemberian skor sebagai berikut:
Tabel 3.8 Skala Likert
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat setuju
c. Rekapitulasi nilai angket variabel X (Kualitas Informasi) dan variabel Y (Kepuasan Pengguna)
d. Analisis data, yaitu menentukan kedudukan variabel X (Kualitas Informasi) dan variabel Y (Kepuasan Pengguna) yang divisualisasikan dalam bentuk skor ideal melalui tahapan-tahapan berikut :
1. Menghitung skor terendah dan skor tertinggi dari bobot instrument berikut:
Skor terendah = SR x JB x JR Skor tertinggi = ST x JB x JR Keterangan:
SR = Skor terendah ST = Skor tertinggi
JB = Jumlah Butir pertanyaan JR = Jumlah responden
2. Menghitung rentang dengan cara mengurangkan skor terendah dengan tertinggi dan hasilnya dibagikan lima.
3. Menentukan ukuran sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
SR R S T ST
a b c d e
(Sugiyono, 2005: 135)
5. Membandingkan skor tiap variabel dengan parameter diatas untuk memperoleh gambaran variabel variabel X (Kualitas Informasi) dan variabel Y (Kepuasan Pengguna)
Kelebihan dari penggunaan skala Likert (1-5) ini adalah mudah dibuat, dibagikan dan dipahami. Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
3.7.2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna..
Jika hipotesis penelitian dinyatakan dalam keadaan hipotesis statistik, maka :
Ho : ρ = 0, menyatakan Kualitas Informasi tidak berpengaruh terhadap Kepuasan
pengguna.
Untuk menguji koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan dan yaitu dengan menggunakan rumus distribusi
student |( ) sebagai berikut :
√ √
(Sudjana, 2006:62)
Keterangan :
t = distribusi student
r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya data
dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan (taraf kekeliruan 0.05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta uji pihak kanan) adalah :
Jika ㄷ > maka Ho ditolak dan Ha diterima.
TABEL 3.9
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN KORELASI
INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT PENGARUH
0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1.000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2005:214)
Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0 -100%. Jika nilai koefisien penentu main mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dibuat pedoman interpretasi koefisien penentu yang disajikan dalam Tabel 3.10 berikut:
TABEL 3.10
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN DETERMINASI
INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT PENGARUH
0-19,99% Sangat lemah
20%-39,99% Lemah
40%-59,99% Sedang
60%-79,99% Kuat
80%-100% Sangat kuat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran secara keseluruhan kualitas informasi sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berada pada kategori baik. Dilihat dari rekapitulasi kinerja kualitas informasi pada indikator informasi selalu up to date, pengumpulan informasi, ketelitian mengelola informasi, pemeriksaan dan perbaikan informasi dan bermanfaat bagi penggunanya. Hal ini menunjukkan sistem SAP ERP sudah memberikan hasil positif dari sisi kualitas informasinya. 2. Gambaran secara keseluruhan kepuasan pengguna sistem SAP ERP menunjukkan
hasil yang bagus. Hampir semua indikator memberikan kinerja yang sangat mendekati harapan pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pengguna sudah berada pada tahap tinggi meskipun belum maksimal.
147
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyampaikan hal-hal berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi perusahaan atau pihak lain terhadap perkembangan sistem teknologi penunjang laju usaha, yaitu :
1. Sebaiknya perusahaan melakukan persiapan yang lebih matang lagi salah satunya dengan cara mengintensifkan program diklat SAP ERP agar pengimplementasian sistem SAP ERP serta memperbaiki kualitas informasi yang dihasilkan agar mampu memenuhi harapan pengguna sistem tersebut sehingga mampu berjalan dengan optimal dan diterapkan di seluruh bagian perusahaan.
2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan pengelolaan sistem dan penambahan / pembaharuan hardware dan jaringan penunjang SAP ERP sehingga mampu memberikan performa maksimal.
3. Melakukan evaluasi berkala terhadap penggunaan SAP ERP sehingga perusahaan mampu mengukur peningkatan kepuasan yang dirasakan pegawai pengguna sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Cetakan Kedua belas, Edisi Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta
Bodnar, George, William Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Pertama. Penerjemah Amir Abadi Jusup dan Rudi M. Tambunan. Salemba
Empat. Jakarta.
Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem teknologi Informasi. ANDI. Yogyakarta. Keen, P.G.W. 1991. Shaping the Future: Business Design Through Information
Technology. Harvard Business School Press. Boston, MA.
McKeney, James L. Author, Duncan G. Copeland and Richard O. Mason. 1995.
Waves of Change: Business Revolution Through Information. Harvard
Business Press.
McLeod, R. Jr., and Schell, George. 2001. Management Information System, Eight Edition, Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
Melone N.P. 1990. A Theoretical Assessment of The User Satisfaction Construct in Information System Research, Management Science, 36(1): 76-91.
Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Rowland, Nicholas J. 2007. First We built, Now We Buy: A Sosiological Case Study of Enterprise Resource Planning Systems in Higher Education. Proquest. Michigan.
O’Brien, J.A. 2005. Management Information System : Managing Information Technology in the Interworked Enterprise. 4th Edition. Irwin Mc.Graw-Hill. Boston.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Supranto. 1997. Pengukuran Tingkat kepuasan Pelanggan termasuk Tingkat Kepentingan dan Kinerja. Usahawan No. 05 Th XXVI
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 1. Yogyakarta: ANDI. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Webber, Ron. 1999. Information System Control and Audit, First Edition, Prentice
Hall Inc, New Jersey
Wilkinson, C. Kneer. 1987. Information System for Accounting and Management,
Concept, Application, Technology : Essential Concept and Application.
Prentice Hall. Englewood Cliffs. USA.
Jurnal/Thesis :
Goodhue, D.L., and Thompson, R.L. 1995. Task-Technology Fit and
Individual Performance, MIS Quarterly, 19(2): 213-236.
Guimaraes, T., D. S. Staples, dan J. D. McKeen. 2003. Empirically Testing Some
Main User-Related Factor for Systems Development Quality, Quality Management Journal, 10(4): 39- 54.
Husen, Muhammad F, dan amin Wibowo. 2000. Sistem Informasi Manajemen. UPP AMP YKP. Yogyakarta.
Martilla, dan James, J.C. 1977. Importance-Performance Analysis. Journal of
Marketing 41, 13-17.
McGill, Tanya, Hobbs, Valerie, & Klobas, Jane. 2003. User-Developed Applications and Information Systems Success: a Test of DeLone and McLean’s Model, Information resource Management Journal, 16(1): 24-45.
Montazemi, A.R., 1988. Factor affecting information satisfaction in the context of the
small business environment. MIS Quarterly, Vol 12 (2): 239 – 256.
Model for Assessing the Quality of the Information System Function: Toward a Theory for Information System Assessment, Information Resource Management Journal, Winter, 10(1): 6-25.
Pontoh, Grace Theresia. 2010. Examining a Model of Information Technology
Acceptance by User of Enterprise Resource Planning (ERP): A Case of Indonesia, Proceeding of International Conference and Business and Banking; and Corporate social Responsibility University Network Conference. Surabaya.
Rai, A., Lang, S.S. and Welker, R.B. 2002. Assessing the Validity of IS Success
Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis, Information System Research, Vol.13 (1): 29-34.
Sarker S., and Lee A.S. 2003. Using a Case Study to Test the Role of Three Key
Social Enablers in ERP Implementation. Information & Management. Vol.
40, No. 8, pp.813-829.
Seddon.P.B., and Kiew, M. Y. 1996. A Partial Test and Development of DeLone and McLean’s Model of IS Success, Australian Journal of Information Systems, 4(1): 90 – 109.
Seddon.P.B. 1997. A Respecification and Extension of The DeLone and McLean’s
Model of IS Success, Information System Research, 8: 240-250.
Utami, Wiwik. 2009. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap
Kinerja Individu. Universitas Ekonomi Mercu Buana. Jakarta.
Web/Internet :
http://tekno.kompas.com/read/2010/06/10/0949169/PT.KAI.Implementasi.SAP.ERP