• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGKLUSTERAN KONDISI PASAR KOMODITI JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAP (SOM).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGKLUSTERAN KONDISI PASAR KOMODITI JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAP (SOM)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGKLUSTERAN KONDISI PASAR

KOMODITI JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN

SELF ORGANIZING MAP(SOM)

Oleh

TRIYOGO BUDI SANTOSO

NIM. M0107063

SKRIPSI

ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)

ABSTRAK

Triyogo Budi Santoso. 2015. PENGKLUSTERAN KONDISI PASAR

KOMODITI JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN SELF

ORGANIZING MAP(SOM). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan komoditi jagung merupakan permasalahan penting di Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia harga jagung tidak merata dan mencolok antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengklusteran kondisi pasar komoditi jagung dari tiap provinsi di indonesia. Untuk mengetahui target pasar komoditi jagung di Indonesia maka digunakan analisis kluster.

Metode analisis kluster yang cocok digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi pasar komoditi jagung di Indonesia adalah jaringan saraf tiruan SOM,

karena hubungan faktor yang mempengaruhi kondisi pasar jagung di Indonesia bersifat tidak linier. Data yang digunakan adalah data faktor yang mempengaruhi kondisi pasar komoditi jagung di 32 provinsi di Indonesia.

Pada penelitian ini didapatkan 6 kluster daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda. Kluster yang paling cocok untuk dijadikan target pasar adalah kluster I. Kluster I memiliki karakteristik daerah dengan tingkat produktivitas rendah kisaran 30,15667 kw/Ha, jumlah produksi yang rendah kisaran 57.586,67 ton, dan harga produsen yang tinggi kisaran Rp 537,0027/100 gram, yang meliputi provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Maluku.

(4)

ABSTRACT

Triyogo Budi Santoso. 2015. CLUSTERING MARKET CONDITIONS OF

CORN IN INDONESIA USING SELF ORGANIZING MAP (SOM). Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University Surakarta.

Problems commodity corn is an important issue in Indonesia. In some areas in Indonesia the price of corn is uneven and the contrast between areas with each other. Therefore, it is necessary clustering corn commodity market conditions of each province in Indonesia. To determine the target market corn commodity in Indonesia then used cluster analysis.

Cluster analysis methods are suitable to classify the maize commodity market conditions in Indonesia is an artificial neural network SOM, because the relationship of the factors that affect the condition of the corn market in Indonesia is not linear. The data used is data of factors that affect commodity markets corn in 32 provinces in Indonesia.

In this study showed 6 regional clusters which have different characteristics. Clusters are best suited to be used as target markets are clusters Cluster I. I have the characteristics of areas with low productivity levels range 30.15667 kw/ha, the amount of low production 57586.67 ton range, and high producer price range of Rp 537.0027 / 100 grams, which covers the provinces of Riau, South Sumatra, and Maluku.

(5)

MOTTO

(6)

PERSEMBAHAN

(7)

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kenikmatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

Kondisi Pasar Komoditi Jagung di Indonesia Menggunakan

Self Organizing Map (SOM) . Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu selesainya penyusunan skripsi ini

antara lain

1. Ibu Winita Sulandari, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing dalam menyusun skripsi ini.

2. Ibu Dra. Mania Roswitha, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dalam menyusun skripsi ini.

3. Seluruh Dosen dan staf Jurusan Matematika FMIPA UNS yang telah

memberikan kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia yang telah membantu penulis

dalam penyedian data untuk penelitian.

5. Seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian ini yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Penulis berharap skripsi ini dapat digunakan oleh pihak yang

membutuhkan.

Surakarta, April 2015

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... ABSTRACT... iii iv MOTTO... PERSEMBAHAN... v vi KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data...

4.2 Pengklusteran dengan SOM...

4.3

12

16

20

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...

5.2 Saran...

23

24

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Nilai Batas Tiap Variabel 12

Tabel 4.2. Produktivitas, Jumlah Produksi, dan Harga Produsen Jagung

13

Tabel 4.3. Data Transformasi 15

Tabel 4.4. Nilai Kluster 1 16

Tabel 4.5. Nilai Kluster 2 17

Tabel 4.6. Nilai Kluster 3 17

Tabel 4.7. Nilai Kluster 4 17

Tabel 4.8. Nilai Kluster 5 17

Tabel 4.9. Nilai Kluster 6 17

Tabel 4.10. Jarak Titik Pusat Kluster 19

Tabel 4.11. Tingkat Kepentingan Pasar 20

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Matematis Jaringan Saraf Tiruan 6

Gambar 2.2. Jaringan SOM 7

Gambar 4.1. Koordinat Target Pasar dan Sentra Produksi 18

(12)

DAFTAR NOTASI

: Vektor baris yang terdiri dari m anggota

: Vektor kolom yang terdiri dari m anggota, dan

: Besaran skalar.

: Jarak Euclid,

: Bobot neuron ke- j,

: Neuron masukan ke-i.

: Laju pembelajaran dan

: Fungsi tetangga.

: Jarak neuron ke-j dengan neuron pemenang,

: Lebar tetangga, neuron ke-j, dan

: Neuron pemenang

: nilai transformasi produktivitas jagung provinsi i,

: produktivitas jagung provinsi i,

: batas atas nilai produktivitas jagung, dan

: batas bawah nilai produktivitas jagung.

: nilai transformasi produksi jagung provinsi i,

: produksi jagung provinsi i, dan

: produksi jagung nasional.

: nilai transformasi harga jagung provinsi i,

: harga jagung provinsi i,

: batas atas harga jagung, dan

(13)

: jarak kluster j dengan titik target pasar,

: jarak kluster j dengan titik sentra produksi,

: produktivitas jagung kluster j,

: produksi jagung kluster j ,dan

: harga jagung kluster j.

: produktivitas jagung kluster j,

: nilai transformasi produktivitas jagung kluster j,

: produksi jagung kluster j,

: nilai transformasi produksi jagung kluster j

: harga jagung kluster j,

Gambar

Gambar 2.1. Model Matematis Jaringan Saraf Tiruan

Referensi

Dokumen terkait

Refleksi, Berdasar hasil analisis dari pengamatan pada siklus ketiga penelitian didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan siswa sudah mengalami kemajuan

Penambahan arang ke dalam tanah mengakibatkan semakin banyak ruang pori yang terdapat di dalam tanah sehingga perakaran tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik, selain itu

Adapun kekurangan metode SfM ini adalah dalam kualitas model tiga dimensi dan tingkat LoD yang dihasilkan akan sangat bergantung pada tingkat resolusi kamera yang digunakan,

.XDOLWDV SHOD\DQDQ EHUGDVDUNDQ KDVLO WDQJJDSDQ UHVSRQGHQ UDWD UDWD GHQJDQ NDWHJRUL VHWXMX EDKZD SHOD\DQDQ SDGD %.' EHUNXDOLWDV QDPXQ SHUOX GLODNXNDQ SHPELQDDQ ELPELQJDQ PRWLYDVL

Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen

Hospital/health post (Tools: secondary data review, transect walk) Infrastructure types Types of Health Centre Numbe rs of Health Center s Numb er of Health worke rs

Pihak institusional yang menguasai saham lebih besar daripada pemegang saham lainnya dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen yang lebih besar juga sehingga

Skripsi ini berisi deskripsi Peningkatan Rasa Ingin Tahu dan Sikap Toleransi Siswa Dalam Pembelajaran IPS Materi Menghargai Peninggalan Sejarah Melalui Pembelajaran