vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
In an increasingly competitive business environment, every company is required to be able to participate in the competition, including manufacturing companies. Customer satisfaction and product quality is the key to survive in this situation. Quality products to enhance customer satisfaction over the use of the product. This will increase the volume of product sales so that revenue and profits will increase, and at the end result the company's financial performance will also increase. Product quality can only be generated through internal processes are good also, including through the implementation of the system or quality management programs. Total Quality Management (TQM) is one of them. TQM can be defined as a holistic management philosophy that through improvement in all functions of the organization on an ongoing basis, to produce better, cheaper, faster, secure and easy processing compared to competitors, by involving the participation of all employees under the leadership of top management. The financial performance is a description of any economic results that can be achieved by the company during a specific period through the activities of the company to generate profits efficiently and effectively, which can be measured by conducting an analysis of the development of the financial data reflected in the financial statements. This study uses financial performance, namely return on assets (ROA) as a measure because ROA reflects the efficiency of the use of all company assets in order to gain profit. The purpose of this study was to analyze how the influence of the implementation of Total Quality Management on corporate financial performance, particularly on return on assets (ROA).
This research used a champion for the process of testing. The results showed that an increase in ROA of 0.19% from 2008 o 2009 and some activities are in accordance with the main components of TQM. Thus, TQM has been implemented
well in the company and affect the company’s financial performance.
ABSTRAK
Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan dituntut untuk bisa ikut serta dalam persaingan, termasuk perusahaan manufaktur. Kepuasan pelanggan dan produk yang berkualitas merupakan kunci utama untuk bisa bertahan dalam keadaan yang seperti ini. Produk berkualitas dapat meningkatkan kepuasan pelanggan atas penggunaan produk. Hal ini akan meningkatkan volume penjualan produk sehingga pendapatan dan laba akan meningkat, dan pada hasil akhirnya kinerja keuangan perusahaan juga akan meningkat. Produk yang berkualitas hanya bisa dihasilkan melalui proses internal yang baik pula, diantaranya melalui penerapan sistem atau program-program pengelolaan kualitas. Pendekatan Total Quality Management (TQM) salah satunya. TQM dapat diartikan sebagai suatu filosofi manajemen yang bersifat holistik melalui perbaikan di segala fungsi organisasi secara berkelanjutan, untuk menghasilkan produk yang dengan lebih baik, murah, cepat, aman dan mudah pemrosesannya dibanding pesaing, dengan melibatkan partisipasi seluruh karyawan di bawah kepemimpinan manajemen puncak. Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efesien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan kinerja keuangan, yaitu return on assets (ROA) sebagai ukurannya karena ROA mencerminkan efisiensi penggunaan seluruh aktiva perusahaan guna memperoleh laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh penerapan Total Quality Management terhadap kinerja keuangan perusahaan, khususnya pada return on assets (ROA).
Penelitian ini menggunakan metode champion untuk proses pengujiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ROA sebesar 0,19 % dari tahun 2008 ke 2009 dan beberapa aktivitas sudah sesuai dengan komponen-komponen utama Total Quality Management. Dengan demikian Total Quality Management sudah diterapkan dengan baik di perusahaan dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………i
HALAMAN PENGESAHAN………ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….……...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vii
ABSTRAK………viii
DAFTAR ISI……….……….ix
DAFTAR TABEL……….xii
DAFTAR GAMBAR..……….xiii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1Latar Belakang Masalah...1
1.2Identifikasi Masalah………..4
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………..5
1.4Manfaat Penelitian………5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………..………..7
2.1 KajianPustaka………...7
2.1.1 Kualitas………7
2.1.1.1 Definisi Kualitas………..7
2.1.2 Total Quality Management………12
2.1.2.1 Definisi Total Quality Management...12
2.1.2.2 Komponen-komponen Total Quality Management…………...16
2.1.2.3 Prinsip Utama Total Quality Management………....19
2.1.2.4 Penerapan Total Quality Managementdi Indonesia…………..20
2.1.3 Kinerja Keuangan……….………….23
2.1.3.1 Macam-Macam Pengukuran Kinerja Keuangan………24
2.1.3.2 Return On Asset……….26
2.1.4 Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan………..27
2.2 Kerangka Pemikiran………28
2.3 Pengembangan Hipotesis………29
BAB III METODE PENELITIAN………..30
3.1 Objek Penelitian………..30
3.2 Metode Penelitian………...30
3.2.1 Variabel………..31
3.2.1.1 Variabel Penelitian……….31
3.2.1.2 Operasionalisasi Variabel………..32
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian……….35
3.2.2.1 Populasi………..35
3.2.2.2 Sampel………36
3.2.3 Jenis dan Sumber Data…...37
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2.3.1 Sumber Data………...37
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data……….37
3.3 Teknik Analisis Data………...38
3.4 Metode Analisis Data dan Pengujian Data……….39
3.4.1 Pengujian Hipotesis………...41
3.4.1.1 MenentukanH0 dan H1……….41
3.4.2 Penarikan Kesimpulan………...42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………43
4.1 Hasil Penelitian………...43
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan………....43
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian………..43
4.2 Pembahasan……….44
4.3 Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan………..49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..51
5.1 Simpulan……….51
5.2 Saran………...52
DAFTAR PUSTAKA……….………..54
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pandangan Tradisional dan Modern
Tentang Kualitas……….11
Tabel 3.1 Variabel Bebas/Independen, Subvariabel,
Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen………..33 Tabel 3.2 Variabel Terikat/Dependen, Subvariabel,
Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen………..35 Tabel 4.1 Hasil Jawaban Kuesioner Untuk Variabel Independen
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap
perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan (Gaspersz dalam IGP
Kawiana, 2007:1). Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama untuk dapat
mempertahankan pelanggan, seperti yang diungkapkan oleh Kotler (2009; 140),
maka tanpa adanya kepuasan konsumen diragukan apakah perusahaan tersebut dapat
terus bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.
Secara umum kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membnadingkan kinerja yang dipersepsikan produk
(atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi,
pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan
puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang.
Ketika konsumen yang merasa tidak puas dengan hasil layanan yang diperoleh maka
konsumen akan beralih pada perusahaan lain yang mampu menawarkan lebih baik.
Harapan atas produk didasari dan dibentuk melalui pengalaman membeli masa lalu,
referensi dari teman, pemasar, informasi pesaing, janji-janji yang diberikan atau
gabungan dari beberapa diantaranya (Kotler dan Keller, 2009:138-139)
2 Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan, memenuhi harapan pelanggan
dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi, dan melakukan lebih
daripada apa yang diharapkan pelanggan (muwafikcenter.blogspot.com, 11 Oktober 2010).
Pengamat Ekonomi Umar Juoro memperkirakan industri manufaktur pada
2010 ini hanya tumbuh di bawah dua persen. "Tahun 2010, industri manufaktur sulit
tumbuh, serbuan barang-barang dari China membuat manufaktur di tanah air sulit
tumbuh (Kompas, 11 Oktober 2010).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan perusahaan manufaktur untuk tetap
bertahan di tengah-tengah keadaan seperti ini yaitu dengan senantiasa menghasilkan
produk yang berkualitas. Produk berkualitas akan mampu meningkatkan kepuasan
pelanggan atas penggunaan produk. Hal ini akan meningkatkan volume penjualan
produk dan pada akhirnya pendapatan perusahaan akan meningkat. Produk yang
berkualitas hanya bisa dihasilkan melalui proses internal yang baik pula, diantaranya
melalui penerapan sistem atau program-program pengelolaan kualitas. Pendekatan
Total Quality Management (TQM) salah satunya.
TQM dapat diartikan sebagai suatu filosofi manajemen yang bersifat holistik
melalui perbaikan di segala fungsi organisasi secara berkelanjutan, untuk
menghasilkan produk yang dengan lebih baik, murah, cepat, aman dan mudah
pemrosesannya dibanding pesaing, dengan melibatkan partisipasi seluruh karyawan
di bawah kepemimpinan manajemen puncak (Sahail and Hong dalam Dwi dan
Wiwik, 2008:66). Melalui penerapan TQM diharapkan perusahaan akan mampu
menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing. TQM yang
3 Bab 1 Pendahuluan
perusahaan dalam memperbaiki posisi dalam persaingan, dan meningkatkan produk
yang bebas dari kerusakan. Perbaikan posisi dalam persaingan dapat meningkatkan
penjualan, pangsa pasar, dan akhirnya meningkatkan laba. Sedangkan peningkatan
produk yang bebas dari kerusakan dapat menurunkan biaya operasi dan akhirnya
meningkatkan laba.
Pengaruh dari pelaksanaan TQM terhadap kinerja perusahaan baik keuangan
maupun non keuangan sudah banyak dibuktikan secara empiris. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Hasan & Kerr (dalam Dwi dan Wiwik, 2008:66),
perusahaan-perusahaan jasa yang terdiri dari perusahaan-perusahaan perbankan, perusahaan-perusahaan konstruksi,
perusahaan komputer/telekomunikasi, organisasi pemerintah, rumah sakit, dan
universitas menunjukkan bahwa pelaksanaan TQM dapat meningkatkan kinerja
perusahaan. Selain itu, penelitian Terziovski & Samson (dalam Dwi dan Wiwik,
2008:66) terhadap perusahaan manufaktur di Australia dan New Zealand
menunjukkan bahwa pelaksanaan TQM dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Penerapan TQM pada dasarnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan atau
organisasi. Kinerja perusahaan dapat diukur baik secara keuangan maupun non
keuangan. Beberapa kinerja perusahaan yang sudah biasa dan umum digunakan
adalah productivity, efficiency, cost of quality, error of defects, lead time, return on assets, return on sales, return on equity, market share, customer satisfaction, employee satisfaction, dan employee turnover (Hasan & Kerr dalam Dwi dan Wiwik, 2008:66). Semua prestasi non keuangan perusahaan yang dicapai oleh suatu
perusahaan akhirnya akan tercermin pada kinerja keuangannya. Dengan kata lain,
kinerja keuangan merupakan puncak dari semua kinerja yang dapat dicapai oleh
4 Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha assets (ROA) sebagai ukuran nya karena ROA mencerminkan efisiensi penggunaan seluruh aktiva perusahaan guna memperoleh laba. Dibandingkan dengan ukuran
kinerja keuangan yang lain seperti Return On Equity (ROE), ROA lebih komprehensif karena ROE hanya mengukur kinerja dari aspek modal sendiri, bukan
seluruh aktiva, sehingga kurang mencerminkan kinerja keuangan secara keseluruhan.
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan juga telah secara aktif melakukan
perbaikan-perbaikan kualitas melalui penerapan TQM untuk dapat menjadi
perusahaan kelas dunia, termasuk perusahaan manufaktur. Pemilihan perusahaan
manufaktur dikarenakan perusahaan manufaktur mempunyai proses pembuatan
produk yang panjang sehingga pengukuran variabel TQM nya akan lengkap. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini akan dianalisis tentang Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (studi kasus pada PT X di Bandung).
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:
5 Bab 1 Pendahuluan
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menunjukkan
bagaimana penerapan Total Quality Management berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis
bagaimana penerapan Total Quality Management di PT X berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
1.4Manfaat Penelitian
Hal yang penting dari sebuah penelitian adalah kebermanfaatan yang dapat
dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan
pemahaman bagi penulis mengenai bagaimana pengaruh penerapan Total Quality Management terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2. Manfaat praktis
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat praktis salah
satunya yaitu memberikan masukan berharga kepada perusahaan dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan tentang penerapan Total Quality Management dalam kaitannya dengan biaya produksi.
3. Manfaat bagi peneliti lanjutan
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan
6 Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha bermanfaat bagi pihak lain yang memerlukannya dan sebagai sumbangan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan penulis, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian, penerapan Total Quality Management di PT X dengan angka sebesar 88,89 % yang berada di kriteria 76 % - 100 %
menunjukkan bahwa Total Quality Management diterapkan dengan baik. Dalam menjalankan usahanya, perusahan telah menerapkan
komponen-komponen Total Quality Management. Hal ini terlihat dari: a. Perusahaan mengusahakan untuk berfokus pada pelanggan.
b. Perusahaan memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan.
c. Perusahaan memiliki kerja sama yang baik dengan berbagai pihak yang
berkepentingan (seperti: pemasok, pelanggan, masyarakat sekitar, mitra
perusahaan, karyawan)
d. Perusahaan selalu mengkomunikasikan tujuan yang hendak dicapai
kepada karyawan.
e. Karyawan yang ada memiliki komitmen yang kuat kepada perusahaan.
52 Bab 5 Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha a. Perusahaan belum memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan.
b. Perusahaan belum melakukan perbaikan sistem secara berkala.
c. Perusahaan tidak melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan,
mereka hanya diberi sedikit kebebasan untuk berpendapat.
2. Kinerja keuangan perusahaan, dalam hal ini ROA, mengalami peningkatan
sebesar 0,19 % dari tahun 2008 sebesar 2,34 % menjadi 2,53 % di tahun
2009, menunjukkan bahwa kinerja keuangan (ROA) perusahaan meningkat.
3. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode champion dengan “penerapan Total Quality Management” sebagai variabel independen dan ”kinerja keuangan perusahaan (ROA)” sebagai variabel dependen, menunjukkan
bahwa penerapan Total Quality Management pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan (ROA) perusahaan.
5.2Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran yang
dapat dipertimbangkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan:
1. Bagi perusahaan
a. Penulis menyarankan agar perusahaan melakukan evaluasi dan perbaikan
sistem secara berkala sehingga apabila ada sistem yang kurang efektif
dapat dengan segera terdeteksi dan diperbaiki.
b. Perusahaan sebaiknya memberikan pendidikan dan pelatihan kepada
karyawannya sehingga dihasilkan karyawan yang berkualitas dan
53 Bab 5 Simpulan dan Saran
c. Untuk keputusan-keputusan tertentu, perusahaan sebaiknya ikut
melibatkan karyawan di dalam pengambilan keputusan. Partisipasi
karyawan dalam pengambilan keputusan dapat memotivasi karyawan
dalam pekerjaannya karena karyawan akan merasa turut bertanggung
jawab dalam keputusan yang dibuat bersama tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Jika peneliti selanjutnya tertarik dengan permasalahan yang sama, penulis
memberi saran sebagai berikut:
a. Memperluas cakupan penelitian dengan menggunakan topik lain, bukan
hanya Total Quality Management saja, tetapi juga dapat mengkaji metode-metode lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan di
perusahaan lain selain manufaktur.
54
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Fajdhika. 2008. Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah Penerapan Total Quality Management (Studi Kasus Pada PT Indowira Putra). Draft Skripsi. Hal. 18-50.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market). Mediasoft Indonesia. Jakarta.
Gaspersz, Vincent. 1997. Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ghozali, Imam., 2006. Statistic Non-Parametrik. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Edisi 8. Buku 2. Salemba Empat.Jakarta.
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Bacaan Terpilih Tentang Total Quality Management. Edisi Revisi. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.
http://www.scribd.com/doc/24465076/Gugus-Kendali-Mutu
Jogianto, H.M.. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE-UGM. Yogyakarta. Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi Revisi. Cetakan Ketiga. Ghalia Indonesia. Bogor Selatan.
Nazir, Moh. 1999. Metlit. Gahlia Indonesia. Jakarta.
Prasetya, Ayuk. 2006. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Alat Ukur Return On Assets (ROA) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Sarjana Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Susanto, Daniel. 2007. Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen Perusahaan. Skripsi Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama, Bandung.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
55
Wild J.J, et al. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta. Yulliani, Dwi., dan Sunarni, Ch. Wiwik. 2008. PengaruhPenerapan Total Quality Management
(TQM) terhadap Return on Assets pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sekitarnya. MODUS, Vol. 20, No. 1. pp. 65-76.