• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Substitusi Tepung Bonggol Pisang Terhadap Tingkat Pengembangan Dan Daya Terima Donat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Substitusi Tepung Bonggol Pisang Terhadap Tingkat Pengembangan Dan Daya Terima Donat."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk

mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

mengoptimalkan penggunaan sumber bahan pangan yang beraneka ragam. Hal

ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber

daya yang ada (Nurapriani, 2010).

Pisang merupakan salah satu buah unggulan Indonesia. Pisang (Musa paradisiaca) dikenal sebagai tanaman yang berasal dari Asia Tenggara

termasuk Indonesia. Kawasan beriklim tropis dan subtropis merupakan

kawasan yang cocok bagi pertumbuhan tanaman pisang. Tanaman pisang

dikenal dengan tanaman yang memiliki banyak kegunaan karena seluruh

bagian dari pisang terdiri dari bagian bunga, daun,batang, buah, kulit dan

bonggol pisang seluruh bagian pisang tersebut dapat dimanfaatkan untuk

memenuhi keperluan hidup manusia. Bonggol pisang merupakan salah satu

bagian dari tanaman pisang yang berupa umbi batang (Suyanti dan Ahmad,

2008).

Pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan makanan masih terbatas.

Kurangnya pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan makanan karena

bentuk dan rasanya yang hambar sehingga tidak disukai oleh sebagian besar

masyarakat. Disisi lain nilai gizi dan manfaat bonggol pisang belum dipahami

secara luas oleh masyarakat. Bonggol pisang merupakan sumber serat

(2)

2

makanan yang baik bagi kesehatan tubuh dan dalam sehari disarankan

mengkonsumsi serat sebanyak 25 gram/hari. Peran utama serat dalam sistem

pencernaan adalah pencegah terjadinya kanker kolon dan membantu proses

pencernaan serta memperlancar mencegah berbagai masalah pencernaan

seperti konstipasi (Daldiyono, 1990).

Bonggol pisang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan

pembuatan keripik (Wulandari dkk., 2009). Kandungan bonggol pisang antara

lain: mengandung karbohidrat 66,2% (Wulandari dkk., 2009; Bilqisti dkk, 2010),

protein, air dan mineral-mineral penting (Munadjim, 1983). Menurut Widiastuti

(2008), dalam 100 g bahan bonggol pisang kering mengandung karbohidrat

66,2 g dan bonggol pisang segar mengandung karbohidrat 11,6 g. Menurut

Bilqisti dkk.(2010), bonggol pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati

dan 20% air.

Bonggol pisang kaya akan serat pangan, serat pangan menurut Astawan

(2004) serat kasar terbukti mampun mencegah berbagai macam penyakit,

antaranya penyakit DM, tekanan darah tinggi, obes dll. Bonggol pisang dapat

dimanfaatkan untuk bahan olahan antara lain risoles tepung bonggol pisang,

kripik bonggol pisang, puding bonggol pisang, steak bonggol pisang, bonggol

pisang juga berpotensi diolah menjadi donat.

Menurut Yulianti (2004) dalam Dewinta (2010) dalam diversifikasi bahan

makanan, salah satu faktor yang penting adalah tersedianya bahan pangan

alternatif yang bergizi tinggi serta aman bagi tubuh salah satunya yaitu

makanan ringan seperti donat. Donat adalah makanan yang terbuat dari tepung

terigu, air, garam, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan,

(3)

3

Tepung terigu merupakan tepung atau bubuk halus yang berasal dari biji

gandum. Tepung terigu mengandung banyak zat pati yaitu karbohidrat

kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu mengandung protein dalam

bentuk gluten, dan gluten tersebut memiliki kelebihan yang berperan sebagai

menentukan kelembutan pada makanan yang terbuat dari tepung terigu

(Murthado, 2007).

Tepung terigu memiliki kandungan air 12 g, karbohidrat 77,3 g, protein 8,9 g,

lemak 1,3 g, kalsium 16 mg, fosfor 106 mg, besi 1,2 mg, vitamin B 0,12 mg, dan

vitamin C 0 (DKBM, 1967) (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (1982

dalam Suprapti, 2005

Di Indonesia penggunaan bahan baku terigu seharusnya tidak secara

berlebihan karena terigu memiliki kandungan gluten tinggi yang menyebabkan

kerusakan usus halus sehingga terjadi gangguan penyerapan zat gizi secara

umum yang masuk ke dalam tubuh (Muchtadi, 2010), terutama jika dikonsumsi

oleh penderita autis. Selain itu tepung terigu juga memiliki kandungan Indeks

Glikemik tinggi yaitu 70, yang mampu meningkatkan kadar gula darah secara

drastis. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan terigu

dibutuhkan alternatif pemanfaatan bahan lokal. Salah satu bahan lokal yang

dapat digunakan untuk penganekaragaman pangan adalah bonggol pisang.

Donat adalah adonan berasa manis dan berlubang seperti cicin dan

biasanya diatasnya di beri topping coklat dan springkel atau taburan keju.

Teknik yang digunakan sama dengan roti manis percampuran bahan kering dan

seperti tepung, gula, susu, yeast dan diakhiri dengan menggoreng/deep fraying.

(4)

4

asupan gizi khususnya kalsium yang mengandung zat gizi cukup tinggi yaitu

sebesar 715 mg/100 g.

Uji daya terima adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk

mengetahui daya terima suatu produk yang akan menggambarkan nilai mutu

suatu bahan pangan. Pengujian daya terima menggunakan uji mutu hedonik

yaitu uji hedonik digunakan untuk mengetahui respon panelis terhadap sifat

mutu organoleptik yang umum seperti warna, aroma, rasa, tekstur, dan

keseluruhan produk (Rahayu, 1998).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka perlu

dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung bonggol

pisang terhadap tingkat pengembangan dan daya terima kue donat.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengembangan dan daya terima donat berbahan dasar tepung terigu yang disubstitusi tepung bonggol

pisang?.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengembangan dan daya terima donat

berbahan dasar tepung terigu yang disubstitusi tepung bonggol pisang.

2. Tujuan khusus

a. Mengukur tingkat pengembangan donat yang dibuat dengan subsitusi

(5)

5

b. Mengukur daya terima donat yang dibuat dengan subsitusi tepung

bonggol pisang yang berbeda.

c. Menganalisis pengaruh subsitusi tepung bonggol pisang yang berbeda

terhadap tingkat pengembangan donat.

d. Menganalisis pengaruh subsitusi tepung bonggol pisang yang berbeda

terhadap daya terima donat.

D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Memberikan informasi tentang potensi bonggol pisang sebagai salah satu

sumber KH yang dapat dibuat menjadi tepung.

2. Bagi Masyarakat

a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat bonggol

pisang.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penganekaragamn

suatu produk dari bonggol pisang.

3. Bagi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Asetobacterium woodii + faktor pertumbuhan mikroba (FPM) + defaunator menghasilkan jumlah produksi gas yang tinggi dibandingkan dengan kontrol (cairan rumen domba

using the internet-based materials is more effective than using textbook materials to teach listening comprehension at the tenth grade students of SMK Muhammadiyah Sampit,

Penelitian tentang hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang Boyolali belum pernah dilakukan oleh peneliti

Data dalam penelitian ini diperoleh dari novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye, wawancara dengan pembaca ahli (novelis), wawancara dengan guru

Dalam kaitan ini interaksi dan kerjasama yang berjalan secara berkelanjutan antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

Penelitian tentang Implementasi VoIP dan Video Conference pada jaringan LAN Universitas Muhammadiyah Surakarta ini dapat bermanfaat bagi semua warga Universitas

Adanya aktivitas enzim selulase akan mendegradasi serat yang sulit dicerna menjadi mudah dicernaoleh ikan.Kondisi pH optimum dan stabilitas waktu penyimpanan harus diketahui

1.1 Mengidentifikasi objek secara terencana dan sitematika untuk memperoleh informasi gejala alam biotic..