• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPEMANFA Pemanfaatan Ketan Hitam Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Minuman Kopi Non-Kafein Dengan Penambahan Petai Cina Dan Jahe.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PPEMANFA Pemanfaatan Ketan Hitam Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Minuman Kopi Non-Kafein Dengan Penambahan Petai Cina Dan Jahe."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

P

PEMANFA MINUM

AATAN KET MAN KOPI N

PROG FAKULTA

UNIVER

TAN HITA NON-KAFE

NASK

DIAJENG

GRAM STU AS KEGUR RSITAS MU

AM SEBAGA EIN dengan

JAHE

KAH PUBL

G AYU MU A42009013 UDI PENDI RUAN DAN UHAMMAD

2014

AI BAHAN n CAMPURA

LIKASI

UNINGGAR 36

IDIKAN BIO N ILMU PEN DIYAH SUR

N DASAR PE AN PETAI

R

OLOGI NDIDIKAN RAKARTA

EMBUATA CINA dan

N

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS KOPI NON KAFEIN BERBAHAN DASAR KETAN HITAM DENGAN CAMPURAN PETAI CINA DAN JAHE

Diajeng Ayu Muninggar, A420090136, Progam Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 80 halaman

ABSTRAK

Ketan hitam dipilih sebagai bahan dasar karena memiliki senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan. Ketan hitam untuk minuman kopi non-kafein belum pernah diteliti. Tujuan penelitian, i) Mengetahui daya terima panelis terhadap kopi non-kafein berbahan dasar ketan hitam yang dicampur dengan petai cina dan jahe, ii) Mengetahui perbedaan organoleptik kopi non-kafein antar perlakuan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu rasio konsentrasi ketan hitam dengan petai cina dan jahe (5g:2g, 4g:2g, 3g:2g, 2g:2g) dengan beda jumlah pemberian ketan hitam, sedangkan penambahan petai cina dan jahe jumlah dan rasionya sama. Analisis data digunakan kualitatif dengan statistik sederhana untuk mengetahui daya terima panelis dengan parameter aroma, rasa, warna, tekstur dan kuantitatif dengan anava satu jalur untuk mengetahui uji antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna

terbaik terdapat pada perlakuan K0C (hitam), aroma terbaik terdapat pada

perlakuan K1C (sedap), rasa terbaik dihasilkan oleh perlakuan K4C (rasio

ketan hitam, petai cina dan jahe optimal), serta tektur yang dihasilkan adalah halus, berampas. Daya terima masyarakat yang paling tinggi adalah

perlakuan K4C yang memiliki rasa yang optimal.

Kesimpulan : Minuman kopi non-kafein berbahan dasar ketan hitam dengan campuran petai cina dan jahe dapat diterima panelis dan memiliki perbedaan yang nyata antar perlakuan.

(4)

 

 

PENDAHULUAN

Minuman kopi yang umum dikonsumsi oleh masyarakat adalah olahan dari biji

kopi. Biji kopi mengandung berbagai macam zat, salah satunya adalah kafein. Kafein

ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthine bersama-sama senyawa

tefilin dan teobromin berlaku sebagai penenang sistem saraf pusat. Kafein memiliki

dampak positif dan negatif bagi tubuh. Kafein mengandung antioksidan yang sehat,

tetapi kafein juga dapat menyebabkan pengerasan dinding arteri yang menyebabkan

terganggunya kinerja jantung.

Adapun dampak negatif dari kafein adalah dapat menyebabkan pengerasan

dinding arteri yang mengganggu kinerja jantung, mengalami kekhawatiran kronis,

gelisah, dan lekas marah (keracunan kafein), menimbulkan gangguan mental bila

dikonsumsi secara berlebihan, meningkatkan resiko osteophorosis (Nurdiana dan

Nelly, 2013).

Dari uraian di atas, dilakukan penelitain mengenai minuman alternatif pengganti

kopi berkafein dengan kopi non-kafein. Kopi non-kafein adalah minuman seperti kopi

yang salah satunya berbahan dasar ketan hitam. Minuman alternatif ini tidak

mengandung kafein dan menyehatkan.

Ketan hitam yang berwarna hitam dan kurang menarik ternyata banyak manfaat

yang terkandung di dalamnya. Karena mempunyai sifat anti-inflamasi dan kaya

antioksidan maka untuk konsumsi jangka panjang akan berguna untuk mencegah

alzhaimer dan diabetes. Ketan hitam juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh

apalagi disaat musim hujan (Kusmiadi, 2008).

Beras ketan hitam (Oryza sativa glutinosa) terdapat zat warna antoisanin yang

(5)

pigmen warna merah, ungu dan biru yang biasanya terdapat pada tanaman tingkat

tinggi. Beberapa fungsi antosianin antara lain : sebagai antioksidan di dalam tubuh,

melindungi lambung dari kerusakan, mampu mengurangi obesitas dan diabetes

(Marinda, 2012).

Hasil analisis menunjukkan bahwa komponen fenolik pada beras ketan hitam tidak

hanya terdapat pada lapisan bekatulnya saja, namun juga terdapat pada bagian

endosperm beras ketan, walaupun komponen fenolik pada beras lebih tinggi terdapat

pada lapisan bekatul dan memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi (Siregar, 2008).

Minuman kopi non-kafein berbahan dasar ketan hitam dengan campuran petai cina

dan jahe dapat menjadi minuman alternatif pengganti minuman kopi berkafein.

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui daya terima panelis terhadap kopi non-kafein berbahan dasar ketan hitam

yang dicampur dengan petai cina dan jahe, dan mengetahui perbedaan organoleptik

kopi non-kafein antar perlakuan.

METODE PENELITIAN

Proses pembuatan minuman kopi non-kafein dilakukan di Laboraturium Pangan

Gizi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Alat yang digunakan antara lain, kompor, wajan tanah liat, blender, teko air,

ayakan, cup (gelas plastik).

Bahan yang digunakan antara lain, ketan hitam, petai cina, jahe, air, gula pasir.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

denan 1 faktor yaitu rasio konsentrasi ketan hitam dengan petai cina dan jahe dengan

5 taraf perlakuan masing-masing 4 kali ulangan.

a. K0C: Petai cina dan jahe 2g (Kontrol)

b. K1C: Ketan hitam 5g : Petai cina dan jahe 2g

c. K2C : Ketan hitam 4g : Petai cina dan jahe 2g

d. K3C : Ketan hitam 3g : Petai cina dan jahe 2g

(6)

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan

statistik sederhana dan kuantitatif dengan anava satu jalur.

Pembuatan Minuman Kopi Non-Kafein

Ketan hitam dan jahe dicuci bersih kemudian ditiriskan. Petai cina dicuci bersih,

direbus dengan air mendidih dan direndam lagi selama 4 jam kemudian ditiriskan.

Ketan hitam disangrai hingga mengeluarkan bau dan warna menjadi lebih gelap. Biji

petai cina dan jahe disangrai bersama hingga mengeluarkan bau. Ketan hitam

dihaluskan dengan cara diblender, begitu juga campuran petai cina dan jahe. Bubuk

ketan hitam serta campuran petai cina dan jahe diayak agar mendapatkan serbuk

yang halus. Mencampur serbuk petai cina dan jahe pada kopi non-kafein berbahan

dasar ketan hitam untuk mendapatkan minuman kopi non-kafein.

Uji Organoleptik

Pengujian kualitas minuman kopi non-kafein dengan organoleptik dilakukan oleh

panelis sebanyak 20 orang, terdiri dari mahasiswa UMS dan masyarakat umum untuk

memperoleh penilaian produk minuman kopi non-kafeinmeliputi warna, rasa, aroma,

tekstur dan daya terima.

HASIL dan PEMBAHASAN

Ketan hitam merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial sebagai sumber

karbohidrat, antioksidan, senyawa bioaktif dan serat yang penting bagi kesehatan.

Banyak makanan olahan yang menggunakan bahan dasar ketan hitam seperti bubur

ketan hitam, onde-onde, tape ketan, dan sebagainya (Yanuar, 2009).

No Nilai Kandungan Jumlah g

1 Amilopektin 12,0

2 Kalori 356

3 Protein 7,0

4 Lemak 0,7

5 Serat 3,1

6 Vit Ca 1,0

7 Vit B1 0,2

(7)

a. Arom

ari gambar

perbedaan

ma minuman

ketan hitam

ma minuman

miliki aroma

ambahan ket

ma yang kur

koc k1c k

1.30 3.65

2

Perla Rerata Arom

koc k1c

koc k1c k

1.35

2.30 2

Perla Rerata Ras

koc k1c

afik nilai rer

1 dapat dijel

signifikan a

kopi non-ka

dengan pen

n kopi

non-yang tidak s

tan hitam, a

rang enak.

k2c k3c k4c

2.65 2.45 2.25

akuan ma

k2c k3c k4

k2c k3c k4c 2.40

2.75 3.55

akuan a

k2c k3c k4c

rata aroma, w

laskan bahw

antara konse

afein. Perlak

nambahan 2

-kafein pali

sedap. Hal te

atau rasio ke

Perlakuan K

5

warna, rasa,

wa hasil uji o

entrasi keta

kuan K1C m

2g petai cin

ing sedap. P

ersebut mun

etan hitam s

K2C dan K

dan tekstur

organoleptik

an hitam de

enggunakan

na dan jahe

Perlakuan K

ngkin disebab

sedikit sehin

3C memilik

k1c k2c k3

2.10 2.25 2.

Perlakuan rata Warna

k1c k2c k

k1c k2c k3c

2.70 2.55 2.70

Perlakuan

bkan tidak a

ngga membu

ki aroma ag

(8)

sedap. Hal tersebut mungkin disebabkan perlakuan jumlah ketah hitam

bertambah, karena fenomena yang terlihat, penambahan ketan hitam yang

lebih banyak, menurut panelis lebih enak atau sedap.

b. Warna

Berdasarkan gambar 2 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

pada konsentrasi ketan hitam terhadap kualitas warna minuman kopi

non-kafein. Minuman kopi non kafein pada perlakuan K1C, K2C, dan K3C

memiliki selisih rerata nilai relative kecil sehingga memberikan warna yang

sama yitu agak hitam. Hal tersebut mungkin konsentrasi ketan hitam lebih

banyak dibanding campuran petai cina dan jahe. Perlakuan kontrol K0C

menghasilkan warna hitam, karena pada perlakuan ini komposisi minuman

kopi non-kafein terdiri dari petai cina dan jahe. Perlakuan K4C memiliki

warna coklat kehitaman, hal ini mungkin disebabkan rasio komposisi ketan

hitam dengan petai cina dan jahe sebanding.

c. Rasa

Rasa sangat sulit dimengerti secara tuntas, karena selera manusia sangat

beragam. Umumnya makanan tidak hanya terdiri satu kelompok rasa tetapi

merupakan gabungan dari berbagai rasa yang terpadu sehingga menimbulkan

rasa makanan yang enak. Rasa merupakan salah satu factor yang

mempengaruhi penerimaan seseorang terhadap suatu makanan. Rasa secara

umum dapat dibedakan menjadi asin, pahit, asam dan manis (Winarno, 2004).

Rasa yang dihasilkan oleh K0C adalah rasa petai cina dan jahe kuat hingga

menimbulkan efek pahit. Hal tersebut mungkin disebabkan karena tidak ada

penambahan ketan hitam. Rasa yang dihasilkan oleh K1C dan K2C hamper

sama, rasa kurang enak, hanya terasa gurih tidak senikmat minum kopi. Hal

tersebut mungkin penambahan jumlah ketan hitam yang lebih banyak

dibandingkan dengan perlakuan lain. Perlakuan K3C menghasilkan rasa agak

(9)

h

hal ini dapa

tidak tidak

kopi berkafe

if kecil. Tek

edaan yang

un demikian

kafein yaitu

Gb. 2. Pe

kan gambar

at dilihat da

suka 30%. B

o ketan hitam

man kopi no

kstur tidak b

sangat kecil

a minum min

Tidak Suka 30%

Kualifikasi D

osentase

Tidak Suk

nghasilkan ra

m dengan pet

on-kafein m

berbeda sign

l, maka tidak

perbedaan. T

mpas.

ya Terima K

n kopi non-k

n persentase

anelisyang t

numan kopi

Suka 70%

aya Terima 

e

 

Daya

 

T

ka Suka

asa yang en

tai cina dan j

memiliki bed

nifikan karen

k akan tamp

Tekstur yang

Kopi Non-Ka

kafein dapat

e penerimaa

tidak suka k

non-kafein k

Trima

nak, hal ters

jahe sebandi

a rerata nila

na analisis st

pak perbedaa

dihasilkan m

afein

diterima ole

an sebesar 7

kemungkinan

kurang pas.

sebut mungk

ing.

ai tekstur ya

tatistic deng

an yang nya

minuman ko

eh masyarak

70% dan ya

(10)

1. Kopi non-kafein dapat diterima dan disukai oleh panelis. Dari uji

organoleptik, perlakuan K4C adalah perlakuan yang paling optimal.

2. Penambahan petai cina dan jahe berpengaruh terhadap organoleptik kopi

non-kafein berbahan dasar ketan hitam. Perlakuan optimal adalah

perlakuan K4C dengan rasio ketan hitam : petai cina dan jahe (2gr:2gr)

yang memiliki warna hitam layaknya kopi, aroma agak sedap, rasa ketan

hitam, petai cina dan jahe optimal (pas).

DAFTAR PUSTAKA

Apriyantoro dalam Amalia Aini. 2012. “ Kajian Karakteristik Ketan Hitam (Oryza sativa glutinosa) Pada Beberapa Jenis Pengemas Selama Penyimpanan “. Univ. Sebelas Maret. Surakarta.

Dewi, Marinda. 2012. “ Bab II Kajian teori Kajian Bahan Beras Ketan Hitam”. (online), ( Http://eprints.uny.ac.id.Pdf, diakses tanggal 31 Oktober 2013 ).

Kusmiadi, Riwan. 2008. “ Varietas Beras dengan Komposisi Kimiawi Zat Penyusunnya”.

http://www.ubb.ac.id/menulengka.php?judul=Varietas%20Beras%20deng an%20Komposisi%20Kimiawi%20Zat%20Penyusunnya&nomorurut_artik el=136. (Diakses 22 Oktober 2013)

Nurdiana Binti T Daswin, Nelly E Samosir . 2013 . Pengaruh Kafein Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. E Jurnal FK USU. Vol 1 (1) : 1 – 5

Siregar, M. Tagor. 2008. “The Antioxidant Activity of Tapai Ketan Made From Black and White Glutanious Rice”. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Vol.6, No.2, Oktober 2008.

Winarno, F.G. 2004. “ Kimia Pangan dan Gizi “. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Sore hari / alaun-alun kidul menjadi pusat keramaian yang dikunjungi oleh warga masyarakat yang mengajak putra-putrinya untuk bermain dengan aneka permainan // Selain

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat direkomendasikan bahwa media puzzle dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan

Untuk bisa sejajar dengan negara lain / dalam bidang film animasi / maka harus ada yang memulai // Hasil kerja keras gabungan beberapa perusahaan film di indonesia / akhirnya

Swamedikasi adalah suatu pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obat- obatan yang dijual bebas

Tingkatan kepuasan pegawai antara pegawai satu dengan pegawai lainnya berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan situasi yang mempengaruhi kepuasan kerja mereka. Adapun hal

1) Pengalokasian tenaga kerja berdasarkan bakat dan keahlian. Pengalokasian tenaga kerja di Indonesia harus diusahakan untuk sesuai dengan bakat dan keahlian dari tenaga

Tabel IV.2 Hasil pengujian hipotesis

1) Produksi beras (DB) yaitu jumlah produksi beras selama satu tahun dalam satuan ton. 2) Import beras (MB) yaitu banyaknya beras dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri..