• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN Nilai–Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah Qs. An-Naml Ayat 17-19).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN Nilai–Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah Qs. An-Naml Ayat 17-19)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah “kalamullah” yang merupakan mukjizat yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, berisi pedoman, petunjuk, dan

penjelas bagi umat Islam tentang segala masalah yang dihadapi manusia di

dunia.

Bahwa di alam dunia ini manusia mempunyai kedudukan yang paling

tinggi, istimewa, tiadalah yang akan menyangkal. Sebagai makhluk umum

memang benar manusia digerombolkan bersama-sama dengan hewan.1

Namun sebagai makhluk yang paling istimewa di muka bumi ini, manusia

diberi akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Penciptaan bumi yang di dalamnya tidak hanya terdapat manusia

tetapi juga alam dan binatang, menjadikan manusia mau tidak mau harus

berinteraksi dengan segalanya. Manusia membutuhkan binatang bukan hanya

untuk kebutuhan hidup tetapi juga untuk memaknai hidup. Manusia juga

membutuhkan alam untuk menopang kehidupan yang sejahtera. Kesejahteraan

tentunya bukan hanya ketercukupan pangan tapi juga hikmah, pesan dan

petuah yang datangnya dari penceritaan para makhluk lain.

1

(2)

2

Keberhasilan pendidikan anak dapat berhasil melalui beberapa faktor,

salah satunya faktor keluarga. Faktor keluarga adalah pusat pendidikan

pertama dan utama2. Orang tua sebagai pelatih, pembimbing, dan pemberi

contoh kepada anak-anaknya, mengajarkan bagaimana mereka menghadapi

dan memaknai dinamika kehidupan agar berjalan dengan baik untuk diri

sendiri maupun pihak yang lebih luas.

Pendidikan dalam keluarga dapat diaplikasikan melalui penceritaan

kisah-kisah yang dapat menginspirasi anak untuk berbuat dan berkembang ke

hal-hal yang positif.

‘’Kisah dalam pendidikan Islam mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat diganti dengan bentuk penyampaian lain dari bahasa. Hal ini disebabkan kisah Qurani dan Nabawi memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya mempunyai efek psikologis dan edukatif yang sempurna, rapih dan jauh jangkauannya seiring dengan

perjalanan zaman.”3

Kisah binatang dalam al-Qur’an merupakan salah satu tanda

keagungan Allah Swt dan memiliki peranan penting dalam sejarah. Banyak

hikmah yang bisa dipelajari dari sisi baiknya.

Binatang adalah makhluk ciptaan Allah, yang pernah berjasa pada

masa nabi dan rasul, juga para sahabat. Kisah-kisah ini diabadikan dalam

al-Qur’an dan Hadits. Seperti kisah pasukan gajah yang mencoba

menghancurkan Ka’bah, namun datanglah rombongan burung Ababil untuk

menghalanginya.

2

Sudarno Shobron, dkk, Studi Islam 3 (UMS: LPID, 2010), hlm. 271. 3

(3)

3

Sayangnya, kini kebanyakan dari masyarakat terutama anak-anak

meninggalkan kisah-kisah tersebut, meninggalkan nilai-nilai Islami dan

beralih mencari cerita-cerita baru untuk dijadikan contoh. Seperti Snow White,

Cinderella, Rapunzel, dan masih banyak lagi.

Dari banyak kisah yang terdapat dalam al-Qur’an, penulis melihat dan

tertarik serta ingin mengkaji lebih dalam kisah nabi Sulaiman dengan binatang

semut, binatang kecil yang begitu banyak makna untuk mendapatkan

pelajaran dari kisahnya, sehingga kita sebagai manusia akan lebih bisa

menghargai dan memaknai adanya binatang di sekitar kita.

Kisah nabi Sulaiman dan semut, mempunyai nilai pendidikan tinggi

untuk dijadikan teladan dan mengambil nilai-nilai yang baik, serta diterapkan

dalam kehidupan. Diceritakan bahwa semut adalah binatang yang selalu

bertasbih kepada Allah swt dan juga mempunyai etos kerja yang sangat

tinggi.4

Atas pertimbangan tersebut di atas maka penulis mengangkat

permasalahan tersebut dan dituangkannya dalam skripsi dengan judul:

Nilai-Nilai Pendidikan yang Terdapat dalam Kisah-Kisah Binatang (Telaah QS.

An-Naml: 17-19.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

4

(4)

4

1. Bagaimana kisah Sulaiman dan semut dalam Surat An-Naml: 17-19?

2. Nilai-nilai pendidikan apa saja yang dapat diambil dalam Surat An-Naml:

17-19?

C. Tujuan Penelitian

Merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini,

sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan. Berdasarkan latar belakang dan

fokus masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk

menggambarkan kisah nabi Sulaiman dan semut, serta mengetahui,

memahami, mencari dan juga mengambil pesan atau nilai-nilai pendidikan

yang terkandung dalam Qur’an Surat An-Naml ayat 17-19.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.

Adapun manfaat dalam penelitian ini:

a. Teoritis: Penelitan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama perkembangan

ilmu pendidikan Islam dalam rangka menanamkan nilai-nilai Islami dari

kisah-kisah dalam Al-Qur’an.

b. Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dalam

memahami nilai-nilai pendidikan dalam surat An-Naml ayat 17-

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir dari pengolahan data akan menemukan jawaban atas permasalahan yang dihadapi, yaitu menentukan kriteria mana yang paling berpengaruh dalam pemilihan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dijabarkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa penerapan media alat bantu tali dan audio visual sangat baik

Bagi perusahaan sektor industri asuransi, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan mengenai pentingnya pengaruh komposisi dewan komisaris independen,

Hasil perhitungan yang di peroleh dari penelitian ini adalah 0,414 dengan N=12, dan taraf signifikan 5%, maka r-hitung lebih kecil dari r-tabel yaitu 0,414< 0,576

Hal ini dilihat dari kemandirian belajar siswa berkriteria sangat baik pada awal diperoleh 19,4 % meningkat menjadi 39,4 % pada akhir siklus, keemudian untuk siswa berkriteria

Pada zaman kerajaan pula diyakini beberapa suku sudah membuat tempat tinggal yang sesuai dengan tatanan adat istiadat masyarakat setempat... Banua Tada Malige

Rata-rata biaya makan yang terbuang akibat sisa makanan lunak dibandingkan biaya makan yang disajikan adalah Rp 4.988,2/hari (19,5%). Disarankan agar dilakukan evaluasi dan

Sesuai dengan teori identifikasi meskipun dalam kenyataan secara fisik partai politik tidak bisa melakukan perbuatan dan partai politik tidak memiliki sikap batin seperti