i PROPOSAL RENCANA KEGIATAN KKN PPM
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI BUAH MANGGIS SEBAGAI KOMODITAS EKSPOR UNGGULAN DI KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR
Desa : Tegalalang Kecamatan : Tegalalang Kabupaten : Gianyar Provinsi : Bali
Disusun Oleh :
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
Nama NIM Fak Nama NIM Fak
Riana Lie 1301305090 FSB Ni Wayan Nita Asriani 1306205071 FEB
Fauziana Rahmat 1301605012 FSB Ni Made Putri Dewi 1306205087 FEB
Desak Ulan
Sukmaning Ayu
1302205032 FK Awal Mulya Kalih 1306205102 FEB
Ni Made Kristizia
Paramitha
1302205043 FK I Gusti Agung Rama
Sidhimantra
1306305152 FEB
Putu Bayu Herlangga 1302305050 FK Muzaffar Aryanda Ab. 1307105042 FAPET
Komang Maha Intan
Ni Putu Nugrahaeni 1303005042 FH Kadek Sadiya 1211205051 FTP
Komang Angga
Mahaputra
1303005062 FH Jolyn Andrea Wardana 1321105042 FISIP
Ida Bagus Putu
1304505030 FT Dwiagata Masnugraheni 1321405004 FISIP
Ida Ayu Wipra Astiti 1304505068 FT I Gusti Ayu Dian
I Negah Kariasa 1305105010 FP Karina Santoso 1314511035 FKP
Ni Kadek Desy Adnya Dewi
1305105042 FP Putu Apriana Sucita
Dewi
ii LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul KKN PPM :
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis sebagai Komoditas Ekspor Unggulan di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar
2. Kordinator Desa
Nama : I Wayan Prasada Bharaditya
Jabatan/Pangkat/Golongan : Mahasiswa
Telpon/Hp : 082247030707
3. Lembaga Pengusul : LPPM UNUD 4. Lembaga/Institusi Mitra
Nama Lembaga : BAPPEDA Kabupaten Gianyar Penanggung Jawab : Ir. I Made Gede Wisnu Wijaya, MM Alamat & Telp/Fax : Jl. Kesatrian No. 16X Gianyar Bidang Kerja/Usaha : -
5. Dosen Pembimbing Lapangan
Nama : Ir. Tati Budi Kusmiyarti, MP
Fakultas : Pertanian
6. Jumlah Mahasiswa : 30 orang 7. Biaya yang Diusulkan
Jumlah Total Biaya : Rp. 50.765.000,00
Sumber Dana : LPPM Udayana
8. Periode Pelaksanaan : 23 Juli 2016 - 29 Agustus 2016
DPL KKN-PPM Unud Desa Tegallalang
Ir. Tati Budi Kusmiyarti, MP NIP. 196309071988032001
Denpasar, 19 Juli 2016 Kordinator Desa
I Wayan Prasada Bharaditya NIM. 1304505030 Mengetahui
Kepala Pusat KKN PPM Unud
iii KATA PENGANTAR
OM SWASTIASTU
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongannya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan wawasan penulis, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi menyempurnakan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM
Denpasar, 19 Juli 1016
iv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
I. DESKRIPSI KEGIATAN ... 1
1.1 JUDUL ... 1
1.2 TEMA ... 1
1.3 LOKASI ... 1
1.4 BIDANG KEGIATAN KKN PPM UNUD ... 1
1.5 LATAR BELAKANG ... 1
1.6 TUJUAN ... 4
1.7 HASIL YANG DIHARAPKAN... 4
1.8 METODE KKN PPM UNUD ... 5
1. Mekanisme ... 5
2. Materi Persiapan ... 5
3. Jadwal ... 5
4. Tindakan Permasalahan ... 6
II. RENCANA KEGIATAN ... 5
2.1 PERMASALAHAN ... 7
2.2 PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN ... 7
2.3 RENCANA PROGRAM KKN PPM ... 8
1. PROGRAM POKOK TEMA ... 8
2. PROGRAM POKOK NON TEMA ... 10
3. PROGRAM BANTU TEMA ... 10
2.4 LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ... 10
1. BIDANG PRASARANA FISIK ... 10
2. BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI ... 14
3. BIDANG SOSIAL BUDAYA ... 20
4. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT ... 22
2.5 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ... 25
v
3.1. BIDANG PRASARANA FISIK ... 26
3.2. BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI ... 26
3.3. BIDANG SOSIAL BUDAYA ... 27
3.4. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT ... 28
3.5 PROGRAM BANTU ... 28
IV PENUTUP ... 29
I. DESKRIPSI KEGIATAN
1.1 JUDUL
“KKN PPM Manggis.” 1.2 TEMA
“Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan”
1.3 LOKASI
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM Hibah Dikti) Periode XIII dilaksanakan di Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
1.4 BIDANG
a. Prasarana Fisik (PF) b. Peningkatan Produksi (PP) c. Sosial Budaya (SB)
d. Kesehatan Masyarakat (KM)
1.5 LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu mata kuliah wajib pada Universitas Udayana. KKN-PPM tahun 2016 ini dilaksanakan di berbagai desa di Bali, salah satunya adalah Desa Tegallalang di Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Melalui pelaksanaan KKN-PPM di Desa Tegallalang ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pelaksanaan program-program kegiatan yang telah dirancang berdasarkan permasalahan yang ditemui di desa ini.
Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar merupakan daerah dengan dataran rendah dengan ketinggian 510 meter sampai dengan 550 meter dia atas permukaan laut, curah hujan rata-rata 1955 mm per tahun dengan suhu udara kurang lebih 28o sampai dengan 34o . Secara umum di Desa Tegallalang musim hujan lebih panjang daripada musim kemarau, selain itu terdapat pula aliran sungai dengan demikian kebutuhan akan air untuk pengairan di sawah akan tercukupi. Sehingga dengan adanya sumber air tersebut membuat bentangan lahan di Desa Tegallalang menjadi subur maka dari itu sangat potensial bagi pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.
berbatasan dengan desa Sebatu dan Kedisan di arah utara. Desa Kenderan di arah timur, barat Desa Keliki, dan selatan Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud. Kondisi geografis
Visi Desa Tegallalang yaitu, terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Tegallalang melalui pembangunan yang berkelanjutan berbasis pertanian dan pariwisata yang berwawasan budaya dan kesetaraan gender yang dijiwai Tri Hita Karana. Luas wilayah Desa Tegallalang 379 m2. Desa Tegallalang saat ini telah ditetapkan sebagai Desa Penyangga Wisata Ubud. Desa Tegallalang terdiri dari 11 banjar yaitu :
a. Br. Tegallalang b. Br. Triwangsa c. Br. Gagah d. Br. Pejengaji e. Br. Tegal f. Br. Tengah g. Br. Penujuan h. Br. Sapat i. Br. Gentong j. Br. Abangan
k. Br. Klabang Muding
Secara administrasi jumlah penduduk di Desa Tegallalang menunjukan angka 9235 orang yang terdiri dari laki-laki 4555 orang dan perempuan 4680 orang. Desa Tegallalang yang merupakan bagian wilayah Kabupaten Gianyar juga terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan dukungan industri pengolahan baik skala besar sedang maupun kecil seperti kerajinan rumah tangga, sekaligus merupakan wilayah agraris yang ditunjukkan dengan masih eksisnya pertanian yang ada. Dari luas lahan sawah yang ada, sistem pengairannya ada yang berpengairan setengah teknis, berpengairan sederhana PU dan juga berpengairan tradisional. Selain lahan pertanian sawah juga terdapat lahan pertanian kering seperti tegal, kebun yang ditanam tanaman kayu-kayuan dan buah-buahan. Tanaman bahan makanan yang utama dari lahan pertanian yang diusahakan oleh petani adalah padi. Tanaman lain seperti sayur sayuran dan buah-buahan di daerah ini cukup besar peranannya dalam memenuhi konsumsi masyarakat bahkan mampu mengangkat pendapatan petani secara ekonomi.
keseluruhan 11.500 ha berupa lahan pertanian, sisanya berupa hutan seluas 1.525 ha, dan permukiman 148 ha. Mata pencaharian penduduk sebagian besar yaitu sebanyak 19.303 orang (70 %) dari keseluruhannya yaitu 27.576 orang sebagai petani yang terorganisir dalam lembaga pertanian tradisional yang disebut subak. Memperhatikan data tersebut mengindikasikan bahwa sektor pertanian khususnya pertanian lahan kering menjadi sektor strategis di wilayah ini. Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar mencatat bahwa potensi pengembangan manggis di Kecamatan Tegallalang mencapai 6.662,62 ha dengan penyebaran masing-masing di Desa Tegallalang (369 ha), Batungsel (368 ha), Kebon Padangan (347 ha), Sanda (560 ha), dan Pajahan (4.320 ha). Terdapat 23 kelompok tani yang khusus mengusahakan komoditas manggis di kecamatan ini. Peningkatan produksi manggis akan membawa dampak yang signifikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat Tegallalang.
Persoalan yang dihadapi dalam pengembangan manggis sebagai komoditas ekspor di Kecamatan Tegallalang diantaranya :
(1) produksi tanaman manggis yang masih sangat rendah yaitu 30 -70 kg per pohon, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan India yang produktivitas manggisnya mencapai 200 – 300 kg per pohon karena pemeliharaan tanaman manggis sangat terbatas; (2) produksi tanaman yang sangat tergantung kepada musim menyebabkan kontinyuitas
produksi tidak terjamin yang berdampak terhadap harga buah manggis yang sangat fluktuatif.
(3) Manggis memiliki sifat biennial bearing yaitu sifat berbunga dan berbuah yang tidak setabil sepanjang tahun atau berbuah banyak pada satu tahun (on year) dan berbuah sedikit pada tahun berikutnya (off year).
(4) Mutu buah yang masih rendah karena serangan penyakit getah kuning dan penganan pasca panen yang tidak tepat yang menyebabkan ditolaknya sebanyak 1,2 ton ekspor buah Manggis di tahun 2012.
(5) Lemahnya kelembagaan petani manggis khususnya dalam manajemen dan kontrol kualitas produksi
(6) Mitra pemasaran ekspor buah manggis masih sangat terbatas sehingga mengurangi daya tawar petani.
1.6 TUJUAN
masyarakat melalui pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.
3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk mengaplikasikan keilmuannya dalam melaksanakan program KKN.
5. Masyarakat Desa Tegallalang dapat memperoleh bantuan pengetahuan mengenai pengolahan hasil panen, peningkatan produksi manggis, mengurangi terjadinya kasus Demam Berdarah, mengadakan program Jumantik, meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai UU Desa yang berlaku di Desa Tegallalang, serta dapat membantu masyarakat dalam mengoptimalkan potensi desa melalui pemasangan peta potensi desa Tegallalang
1.7 HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Produk Kegiatan KKN PPM
Hasil yang diharapkan dari proposal KKN PPM di Desa Tegallalang adalah :
a. Masyarakat Desa Tegallalang, dapat mengoptimalkan pemanfaatan hasil panen. b. Mampu memahami mengenai UU Desa yang berlaku di Desa Tegallalang c. Mampu membina generasi muda Tegallalang agar bisa lebih berprestasi. d. Meningkatkan solidaritas warga Desa Tegallalang dengan Pihak luar. 2. Hasil Tema KKN PPM
Adapun hasil tema KKN PPM yang diharapkan yaitu sebagai berikut :
b. Diharapkan Anggota Simantri Desa Tegallalang mampu mengolah limbah rumah tangga atau limbah pertanian menjadi pupuk yang bermanfaat bagi pohon manggis dengan teknik vermikompos.
c. Diharapkan terjadi sinergi antara masyarakat, pemda, dan perguruan tinggi. d. Diharapkan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah
yang terjadi di masyarakat dan sosialisasi dalam kelompok sosial.
1.8 METODE
1)
Mekanisme
Meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa sasaran dan metode pelaksanaan program tersebut.
2)
Materi Persiapan
Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga yang digunakan dalam kegiatan KKN PPM. Sebelum turun ke desa, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN PPM, dosen pembimbing lapangan, tenaga ahli sesuai tematik KKN. Materi pembekalan adalah sebagai berikut :
- Pengenalan wilayah. - Problem solving.
- Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan.
3)
Jadwal
Kegiatan KKN PPM Unud dilakukan 23 Juli 216 sampai dengan 29 Agustus 2016 di Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
4)
Tindakan Permasalahan
II. RENCANA KEGIATAN KKN PPM
2.1IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan ini adalah :
No. Permasalahan Lokasi Sumber
(P/M/D) 1. Potensi wisata desa Tegallalang yaitu
sebagai pusat kerajinan dan oleh-oleh khas bali belum dimanfaatkan secara maksimal
Desa Tegallalang Perangkat Desa
2. Potensi ekonomi desa Tegallalang yaitu budidaya pohon manggis belum dimanfaatkan secara maksimal
Desa Tegallalang Perangkat Desa
3. Kurangnya promosi dan penyaluran informasi wisata di desa Tegallalang
Desa Tegallalang Perangkat Desa
4. Kurangnya partisipasi aktif dari warga desa Tegallalang untuk menjaga dan mengoptimalkan potensi budidaya tanaman manggis
Desa Tegallalang Perangkat Desa
5. Kurangnya penggerakan warga desa Tegallalang untuk membentuk dan mengaktifkan kelompok tani manggis
Desa Tegallalang Perangkat Desa
6. Kurang tersedianya lahan yang dapat berpotensi sebagai kebun pohon manggis
Desa Tegallalang Perangkat Desa
7. Kurang terupdatenya media promosi elektronik berupa Website karena keterbatasan SDM dan prasarana fisik.
Desa Tegallalang Perangkat Desa
2.2PRORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN
No. Permasalahan Alasan Pemilihan
1. Potensi ekonomi desa Tegallalang yaitu budidaya pohon manggis belum dimanfaatkan secara maksimal
Dukungan dari perangkat desa dan masyarakat setempat sangat besar untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Budidaya pohon manggis ini sangat penting dilakukan bukan hanya sebagai potensi ekonomi masyarakat tapi juga mampu meningkatkan pariwisata desa Tegallalang
2. Kurangnya partisipasi aktif dari warga desa Tegallalang untuk menjaga dan mengoptimalkan potensi budidaya tanaman manggis
Untuk dapat mengembangkan budidaya pohon manggis diperlukan dukungan dan partisipasi dari masyarakat sehingga diperlukan pembentukan kelompok petani manggis secara sistematis agar dapat mendukung program pokok dalam KKN PPM ini
3. Kurang tersedianya lahan yang dapat berpotensi sebagai kebun pohon manggis
Luasnya lahan yang tersedia di desa Tegallalang belum dimanfaatkan secara optimal, masih banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan sehingga diperlukan pemilihan lahan yang cocok dan tepat untuk budidaya pohon manggis
2.3RENCANA PROGRAM KKN PPM 1. PROGRAM POKOK TEMA
No. Kegiatan Mekanisme
Pelaksanaan
Sasaran Penanggung jawab 1.1 Prasarana Fisik
2 Pelatihan dan Berbagi Pengalaman mengenai Budidaya Tanaman Manggis yang benar pada Kelompok Petani
Penyakit Getah Kuning melalui aplikasi Pupuk Organoplus limbah pertanian dengan teknik vermikompos
1. Penyuluhan mengenai jentik nyamuk dengan bantuan Juru pemantau jentik (JUMATIK)
1 KK Dampingan Pemberdayaan
keluarga 3. PROGRAM BANTU TEMA
No. Kegiatan Mekanisme
Pelaksanaan
Sasaran Penanggung Jawab 1 Administrasi Desa Memasukkan data
administrasi desa 2.4LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
I. BIDANG PRASARANA FISIK
a. Nama Program : Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis
Kegiatan seminar nasional Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis dilatarbelakangi dari gagasan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata oleh Universitas Udayana di Desa Tegallalang, Gianyar. Selain karena faktor, KKN seminar ini juga dilatarbelakangi oleh fakta bahwa di Desa Tegallalang belum menerapkan cara perawatan dan pengembangan pohon manggis secara baik. Keterampilan merawat pohon manggis harus membutuhkan keuletan dan kesabaran sehingga pohon manggis tersebut tidak rusak maupun mati sebelum panen.
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari hutan tropis yg teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah & daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii & Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat).
Buah manggis dapat disajikan dlm bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop atau sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir & luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk utk tekstil & air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar atau kerajinan. Karena kaya akan manfaat, pohon manggis sangat disarankan dibudidayakan dan dikembangkan di Dessa Tegallalang karena juga memiliki lahan yang cukup.
Untuk melakukan perawatan yang sangat intensif pada pohon-pohon manggis yang ditanam, dibutuhkan sekelompok orang yang sangat bertanggungjawab dan mengerti pada bidang ini. Karena tu dibentuklah Kelompok Tani Manggis, yang bertanggungjawab untuk merawat dari pembibitan hingga panen. Kelompok Tani inilah yang akan didatangkan dan diberikan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis. Panitia akan mendatangkan narasumber yang benar-benar mengerti mengenai pembubidayaan pohon manggis, sehingga apa yang di praktikkan oleh Kelompok Tani Manggis dapat berhasil hingga panen.
Pelaksanaan kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis tentu merupakan suatu langkah yang tepat mencapai tujuan dari harapan pembudidayaan pohon manggis tersebut. Besar harapan, Kelompok Tani Manggis yang mengikuti kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis dapat mempraktikan terjun langsung untuk melakukan penanaman pohon manggis dari pembibitan maupun menyembuhkan pohon manggis yang sudah ada namun dalam keadaan rusak. Harapan berikutnya adalah semoga ilmu yang diberikan dapat dilestarikan dan diberikan turun-temurun sehingga Kelompok Tani Manggis tetap ada untuk merasakan hasil memuaskan dari buah manggis yang kaya manfaat. Oleh karena itu, penting bagi seluruh anggota Kelompok Tani Manggis dibantu oleh Bendesa dan Kepala Desa setempat, untuk yakin dan membulatkan tekad dalam kegiatan ini demi Desa Tegallalang itu sendiri.
c. Tujuan Program Kerja
Adapun tujuan dari kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan ilmu pasti kepada Kelompok Tani Manggis untuk perawatan dan pengembangan pohon manggis
b. Memberikan kiat-kiat cara menanam pohon manggis dari penanaman bibit pohon manggis.
c. Mengetahui cara mengobati pohon manggis yang rusak atau menghilangkan getah kuning pada biji manggis
d. Melestarikan Kelompok Tani Manggis secara turun-temurun dan memberikan ilmu pertanian manggis tersebut sehingga pohon manggis yang sudah ada tidak terlantar e. Secara tidak langsung membantu program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja
dengan memproduksi buah manggis yang berkualitas hingga ke mancannegara
d. Capaian Program Kerja
Capian Program Kerja yang sangat diharapkan setelah Kelompok Tani mendapatkan penyuluhan dan praktik penanaman langsung adalah :
a. Kelompok Tani Manggis yang mengikuti kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis dapat mempraktikan terjun langsung untuk melakukan penanaman pohon manggis dari pembibitan maupun menyembuhkan pohon manggis yang sudah ada namun dalam keadaan rusak.
memuaskan dari buah manggis yang kaya manfaat. Oleh karena itu, penting bagi seluruh anggota Kelompok Tani Manggis dibantu oleh Bendesa dan Kepala Desa setempat, untuk yakin dan membulatkan tekad dalam kegiatan ini demi Desa Tegallalang itu sendiri.
e. Deskripsi Program Kerja
Macam kegiatan yang akan diselenggarakan pada Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis adalah sebagai berikut:
a. Pemberian materi yang mencangkup beberapa bahasan seperti kiat cara menanam pohon manggis, lahan yang digunakan untuk menanam pohon manggis dan cara mengobati pohon manggis yang rusak
b. Diskusi mengenai materi yang disampaikan.
f. Sasaran Program Kerja
Sasaran kegiatan pada Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis adalah seluruh anggota Kelompok Tani Manggis dan warga yang mengikuti kegiatan.
g. Waktu dan Tempat Pelaksaan
Tempat dan Pelaksanaan penyuluhan untuk Kelompok Tani Manggis Desa Tegallalang adalah :
Tempat : Wantilan Desa Tegallalang Tanggal : 4-5 Agustus 2016
Jam : 09-00 – selesai h. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani, mahasiswa, pembicara dalam penyuluhan cara penanaman budidata pohon manggis dan perawatannya.
i. Alat dan bahan 1. Cangkul 2. Bibit manggis
3. ATK
II. BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI
1. Pendampingan pada Kelompok Tani Manggis dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi melalui Demoplot Penanggulangan Penyakit Getah Kuning melalui aplikasi Pupuk Organoplus
a. Dasar Masalah Program Kerja :
Indonesia merupakan negara pengekspor manggis utama di pasar internasional. Pada tahun 2003 volume ekspor manggis Indonesia sebesar 9.304,51 t dengan nilai ekspor 9.306,04 USD atau sekitar 29.34% dari total ekspor buah-buahan nasional. Pada tahun 2005 volume ekspor manggis Indonesia menurun menjadi 8.472.970 kg dengan nilai ekspor USD 6.386.891. Sampai saat ini manggis Indonesia telah diekspor ke 40 negara , yang terbesar adalah Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Cina, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Belanda, dan Jerman.
Adapun klasifikasi tanaman Manggis adalah sebagai berikut : - Divisi : Spermatophyta
- Subdivisi : Angiospermae - Kelas : Dicotyledonae - Keluarga : Guttiferae - Genus : Garcinia
- Spesies : Garcinia mangostana L
Kerusakan buah manggis oleh getah kuning ini biasa disebut dengan gamosis atau gamboge disorder, yang disebabkan oleh keluarnya getah kuning pada permukaan buah, di dalam buah dan batang. Berdasarkan hasil pengamatan, kerusakan akibat getah kuning pada buah manggis dapat dibedakan atas :
o Getah kuning pada kulit buah (permukaan pericarp)
o Getah kuning di dalam buah (endocarp) bagian dalam dan daging buah o Getah kuning pada kulit dan daging buah
Getah kuning disebabkan oleh hama/penyakit, stress air, benturan, genetik, drainase yang buruk dan tingginya kelembaban dalam tajuk tanaman dan kekurangan sinar matahari serta kemasaman tanah yang tinggi.
sel (turgor) melampaui batas elastisitas dinding sel misalnya oleh pengaruh penyerapan air, maka sel tersebut akan pecah.
Ca dan Mg berfungsi mempertahankan kekuatan dinding sel sehingga tidak mudah pecah oleh pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan seperti curah hujan yang tinggi. Ketersediaan Mg dapat memperkuat dinding sel sehingga mengurangi keluarnya getah kuning di dalam buah. Adanya Ca dapat memperkuat dinding sel sehingga menekan keluarnya getah kuning di dalam buah. Defisiensi Ca dapat menyebabkan pecahnya struktur membran karena kehilangan senyawa yang bersifat difusi selular, kegagalan perkembangan pucuk terminal dan ujung akar. Sehingga penggunaan pupuk organoplus dalam hal ini sangat diperlukan mengingat fungsinya sangat penting dalam pengendalian getah kuning pada tanaman manggis.
b. Tujuan Program Kerja
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan wawasan petani manggis tentang penggunaan pupuk organoplus dalam pengendalian getah kuning sehingga produksi kuantitas dan kualitas manggis dapat meningkat serta mewujudkan petani yang mandiri.
c. Capaian Program Kerja
Kelompok tani ,manggis di desa tegalalang dapat memanfaatkan pupuk organoplus dalam penanggulangan getah kuning pada tanaman manggis. buah manggis yang dihasilkan diharapkan tidak ada getah kuning yang menjadi permasalahan dalam penjualan hasil manggis. d. Deskripsi Program Kerja
Pendampingan kelompok tani manggis dilakukan dengan demoplot aplikasi pupuk organoplus pada lahan salah satu kelompok tani manggis desa tegalalang. Sebelum aplikasi, dilaksanakan pelatihan tentang pupuk kiersit dan cara aplikasinya.
e. Sasaran Program Kerja
Sasaran program kerja ini adalah kelompok tani manggis desa tegalalang yang berjumlah 40 orang.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan aplikasi pupuk kiersit akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2016 di Balai Banjar Gagah.
g. Pihak Terlibat
1. Ember
2. Pupuk Kiersit 3. Air
4. Canang 5. Map 6. ATK
7. LCD dan Proyektor 8. Sound system 9. Konsumsi
2. Penyerahan Pupuk Organoplus a. Dasar Masalah Program Kerja :
Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan. Persoalan besar yang terjadi disebabkan karena pencemaran tanah yang menyebabkan persediaan unsur hara dalam tanah semakin lama semakin menipis. Apalagi banyak unsur yang hilang tidak dikembalikan lagi ke tanah. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka tanah akan semakin miskin unsur hara. Kondisi ini diperburuk dengan munculnya pertanian modern yang menerapkan sistem pertanian monokultur dan penggunaan varietas unggul yang menyerap banyak unsur hara. Jika varietas unggul digunakan secara terus menerus, tanah akan semakin miskin unsur hara. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan penambahan unsur hara secara tepat, yakni melalui pemupukan. Pemupukan adalah pemberian pupuk terhadap tanaman. Sedangkan pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak unsur hara. Terlalu sedikit atau terlalu banyak unsur hara dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk yang menjadi alternatif dan mulai popular kembali setelah cukup lama tidak pernah digunakan dalam perkembangan pertanian organik yaitu pupuk organoplus.
penggunaan pupuk organoplus sehingga pupuk ini diberikan subsisdi agar petani mampu mengenal manfaat dan fungsinya.
b. Tujuan Program Kerja
Tujuan dari program ini adalah untuk membantu petani manggis dalam budidaya manggis yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi dengan bantuan pupuk organoplus.
c. Capaian Program Kerja
Kelompok tani ,manggis di desa tegalalang dapat memanfaatkan pupuk organoplus dalam penanggulangan getah kuning pada tanaman manggis dan menghasilkan produksi yang tinggi.
d. Deskripsi Program Kerja
Penyerahan pupuk organoplus kepada petani manggis desa Tegallalang. e. Sasaran Program Kerja
Sasaran program kerja ini adalah kelompok tani manggis desa tegalalang yang berjumlah 40 orang.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan aplikasi pupuk kiersit akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2016 di Balai Banjar Gagah.
g. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani, mahasiswa, pemateri untuk aplikasi pupuk kiersit dalam penanggulangan getah kuning pada pohon manggis. h. Alat dan bahan
1. Ember
2. Pupuk Kiersit 3. Air
4. Canang 5. Map 6. ATK
7. LCD dan Proyektor 8. Sound system 9. konsumsi
3. Pengolahan limbah rumah tangga atau limbah pertanian dengan teknologi Vermikompos
Sampah merupakan permasalahan klasik yang membutuhkan penanganan secara komperehensif oleh semua masyarakat dengan teknologi yang tepat guna. Selama ini penanganan sampah yang telah berkembang selama ini hanya melibatkan pemerintah. Peran aktif masyarakat dan pengembangan teknologi tepat yang efisien, murah, dan aplikatif guna mengatasi permasalahan sampah sangat dibutuhkan. Pengolahan sampah di skala rumah tangga menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mewujudkan hal tersebut, sebab limbah rumah tangga merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia (Dominguez et al., 2011).
Teknologi pengomposan merupakan teknologi pengolahan sampah organik yang sangat sederhana dan banyak dikembangkan sebagai teknologi andalan di negara-negara maju. Terdapat beberapa teknologi pengomposan baik dilihat dari jenis dekomposernya, sampah organik yang diolahnya, maupun dari kondisi lingkungan (suhu, kelembaban,dsb) yang menjadi limitasinya. Salah satu teknologi pengomposan yang dewasa ini banyak mendapat perhatian pemerhati lingkungan dan ilmuwan, serta pemerintah dari negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan beberapa negara di Eropa, adalah teknologi pengomposan dengan menggunakan cacing tanah sebagai decomposer utamanya, atau dikenal dengan vermicomposting (Dominguez et al., 2013; Dominguez et al., 2011). Teknologi vermikompos
menjadi pilihan teknologi pengolahan limbah organik di beberapa negara maju, karena teknologi vermikompos dapat mengolah limbah organik dalam jumlah besar, membutuhkan biaya yang sedikit, aplikatif dan sangat sederhana (Dominguez et al., 2013). Teknologi ini dapat diterapkan baik dalam sekala rumah tangga, maupun dalam sekala industri yang dapat menghasilkan vermikompos yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan kompos yang dihasilkan dari pengomposan konvensional (Arancon et al., 2011; Edward et al., 2011).
b. Tujuan Program Kerja
Tujuan dari program ini adalah mengembangkan bahan-bahan alami yang tak terapakai menjadi lebih berguna dan bermanfaat bagi anggota simantri pada khususnya dan masyarakat umum dengan memanfaatkan cacing tanah.
c. Capaian Program Kerja
Anggota kelompok Simantri diharapkan mampu membuat pupuk kompos dari cacing dengan teknik vermikompos dari sisa-sisa pertanian maupun peternakan yang ada disimantri.
d. Deskripsi Program Kerja
Sasaran program kerja ini adalah kelompok tani manggis desa tegalalang yang berjumlah 40 orang.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan aplikasi pupuk organoplus akan dilaksanakan pada 13 Agustus 2016 di Simantri Desa Tegalalang.
g. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani anggota simantri, mahasiswa, pemateri untuk pembuatan pupuk kompos dengan teknik vermikompos.
h. Alat dan bahan 1. Ember
2. Air 3. Canang 4. Map 5. ATK
6. LCD dan Proyektor 7. Sound system 8. Konsumsi
9. Sisa-sisa bahan organik 10.Cacing tanah
11.Reaktor Vermikompos
III. BIDANG SOSIAL BUDAYA
1. Penguatan Kelembagaan Petani Manggis melalui Pembentukan Kelompok Tani Manggis dan Pelatihan Manajemen
a. Dasar Permasalahan Program Kerja:
kelembagaan kelompok tani manggis. Penguatan lembaga dan manajemen diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antar petani manggis serta meningkatkan hasil produksi manggis. b. Tujuan Program Kerja:
Adapun tujuan yang diharapkan dari program KKN-PPM ini antara lain :
a) Kelompok tani sebagai wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
b) Kelompok tani sebagai tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
c. Capaian Program Kerja:
Melalui program ini, diharapkan akan mewujudkan beberapa hasil berikut:
a) Kelompok tani dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
b) Kelompok tani dapat memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
c) Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya sehingga orientasi Tri Darma Perguruan Tinggi dapat tercapai.
d. Deskripsi Program Kerja
Penguatan kelembagaan petani manggis melalui perbaikan manajemen di desa Tegallalang meliputi pembentukan struktur kelembagaan dan juga fungsi kerja masing- masing bidang.
e. Sasaran Program Kerja
Kelompok sasaran dari program ini adalah Kelompok Tani Manggis Desa Tegallalang. Hal ini dikarenakan petani manggis mengalami permasalahan manajamen.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat dan Pelaksanaan penyuluhan untuk Kelompok Tani Manggis Desa Tegallalang adalah:
Tanggal : 01- s./d. 05 Agustus 2016 Jam : 09.00 – selesai
g. Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terkait adalah mahasiswa dan kelompok tani manggis di Desa Tegallalang.
IV. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
a. Nama Program Kerja :Penyuluhan mengenai Penanggulangan Demam Berdarah serta Pelaksanakan pemantaun jentik nyamuk (JUMATIK) di Desa Tegallalang
b. Dasar Permasalahan Program Kerja
Lingkungan merupakapan tempat atau kawasan dimana aktivitas sosial terjadi di masyarakat. Lingkungan mencangkup semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup dalam memepengaruhi perkembangan, perikehidupan, tingkah laku dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup disekitarnya. Dalam aspek kesehatan, lingkungan berperan penting dalam mencerminkan prilaku sosial dimana nantinya dapat digunakan sebagai tolak ukur kondisi kesehatan pada daerah tersebut.
Kesehatan lingkungan merupakan keseimbangan ekologi antara manusia dengan lingkungannya. kondisi lingkungan yang kurang sehat akan berdampak buruk bagi makhluk hidup sekitarnya, hal ini menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang dapat menganggu kesehatan. Pada beberapa bulan belakangan ini, Bali mengalami kondisi iklim yang panas dengan disertai hujan sehingga menyebabkan kondisi lingkungan yang lembab, pada kondisi seperti ini dapat menimbulkan genangan air pada benda-benda tertentu. Genangan tersebut dapat berpontensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk. Salah satunya adalah nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus dengue dengan gigitannya, virus ini yang antinya menyebabkan Demam Berdarah Dongue (DBD).
dari januari hingga mei sejumlah 74 orang, dari data ini didapatkan hasil bahwa terjadinya kenaikan jumlah kasus demam berdarah yang cukup signifikan di desa tegallalang.
Berdasarkan pemaparan diatas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan lingkungan khususnya masyarakat desa Tegallalang, maka diperlukan tindakan preventif yang kami aplikasikan dengan cara memberikan penyuluhan mengenai DBD di 6 SD yang terdapat di Desa Tegallalang serta melakukan program JUMANTIK pada berapa banjar yang ada di desa Tegallalang.
c. Tujuan Program Kerja
1. Meningkatkan pengetahuan dan dapat merubah perilaku siswa-siswi SD tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.
2. Dapat mengontrol jentik dan dapat mencegah kejadian penyakit DBD. d. Capaian Program Kerja
1.Adapun capaian program penyuluhan Demam Berdarah ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan merubah perilakusiswa-siswi Sekolah Dasar mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.
2.Adapun capaian program pemantauan jentik yang dilakukan dengan bantuan kader dan mahasiswa KKN sebagai JUMANTIK dapat mengontrol keadaan jentik yang ada di rumah warga wilayah desa Tegalallang dan dapat mencegah kejadian penyakit DBD. e. Deskripsi dan Proses Program Kerja
Penyuluhan dilakukan dengan mempresentasikan penyakit Demam Berdarah dan dilanjutkan dengan JUMANTIK di masing masing sekolah dasar di desa tegallalang, dimana mahasiswa yang akan memberi penyuluhan di tiap-tiap SD berjumlah kurang lebih 5 orang.
No. Kegiatan Lokasi Jumlah MHS Jam 1. Persiapan
kegiatan DBD &
JUMANTIK
Desa Tegallalang
10 1 jam
2. Pembukaan kegiatan
Desa
Tegallalang 10 1 jam 3. Penyuluhan
DBD
Desa
4. JUMANTIK Desa
Tegallalang 30 2 jam
Total 6 jam/kegiatan
f. Kelompok Sasaran
1. Program Penyuluhan DBD : Siswa-Siswi Sekolah Dasar Desa Tegallalang 2. Pemantauan Jentik : SD dan rumah warga Desa Tegallalang g. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 1-6 Agustus untuk Penyuluhan DBD di SD desa Tegalallang
7-13 Agustus untuk pelaksanaan penyuluhan Ibu PKK Desa Tegalalang serta Pemantauan Jentik
Tempat Pelaksanaan : Di 6 SD desa tegallalang untuk program penyuluhan penyakit DBD. Rumah warga di desa Tegallalang.
h. Pihak Terlibat 1. Penyuluhan DBD
Kepala sekolah
Guru
Siswa-siswi
Mahasiswa KKN
Ibu PKK 2. Pemantauan Jentik
Kepala Puskesmas Tegallalang 1
Kader Puskesmas
Masyarakat Tegallalang
Mahasiswa KKN i. Alat dan Bahan
2.5JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN
No. RENCANA PROGRAM MINGGU
I II III IV V
1. Membantu melengkapi administrasi Desa Tegallalang.
2. Pembentukan kelompok tani manggis serta penentuan lahan untuk penanaman manggis.
3. Penyuluhan mengenai budidaya penanaman manggis yang benar pada kelompok tani manggis.
4. Pendampingan pada Kelompok Tani Manggis dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi melalui Demoplot Penanggulangan Penyakit Getah Kuning melalui aplikasi Pupuk Organoplus
5. Penyerahan Pupuk Organoplus
6. Pengolahan limbah rumah tangga atau limbah pertanian dengan teknik vermikompos
7. Penyuluhan mengenai Penanggulangan
Demam Berdarah di Desa Tegallalang
8. Pelaksanakan Penyuluhan pada Ibu
III. Rancangan Anggaran Biaya 3.1Bidang Prasarana Fisik
NO Keterangan Jumlah Harga Total
Harga
1 Snack 100 10000 1.000.000
2 Nasi Kotak 100 25000 2.500.000
3 Biaya Narasumber 1 150000 150.000
4
Uang Transport
Pembicara 3 50000 150.000
5 Bibit Manggis 400 30000 12.000.000
6 Cangkul 40 70000 2.800.000
7
Sewa LCD dan
Proyektor 1 500000 500.000
8 Sewa Sound System 1 500000 500.000
9 Sewa Sewa Mic 2 50000 100.000
10 Spanduk 1 75000 75.000
11 Vas bunga 3 45000 135.000
12 Print Out Materi 200 1,000 200.000
13 Kabel Roll 3 50000 150.000
14 ATK 50 10000 500.000
15 Taplak Meja 4 35000 140.000
16 Stempel 1 50000 50000
Total 20.950.000
3.2Bidang Peningkatan Produksi
1) Pendampingan pada Kelompok Tani Manggis dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi melalui Demoplot Penanggulangan Penyakit Getah Kuning melalui aplikasi Pupuk Organoplus
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 LCD dan Proyektor 1 set Rp. 500.000 Rp. 500.000 2 Sound system 1 Set Rp. 500.000 Rp. 500.000
3 Snack 100 Rp. 10.000 Rp. 1000.000
4 Nasi Kotak 100 Rp. 25.000 Rp. 2.500.000
2) Penyerahan Pupuk Organoplus
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 Pupuk Organoplus 40 lt Rp.30.000 Rp.1.200.000
2 Ember 10 Rp.20.000 Rp. 200.000
3 Takaran Literan 40 Rp.80.000 Rp. 3.200.000
Total Rp. 4.600.000
3) Pengolahan limbah rumah tangga atau limbah pertanian dengan teknologi Vermikompos
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 Cacing 3 Kg Rp.200.000 Rp. 600.000
2 Reaktor Vermikompos 1 Rp.600.000 Rp. 600.000
3 Makanan Cacing 6 Kg Rp. 5000 Rp. 30.000
4 Snack 100 Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
5 Nasi Kotak 100 Rp. 25.000 Rp. 2.500.000
Total Rp. 4.730.000
3.3Bidang Sosial Budaya
No Keterangan Jumlah Harga Total Harga
1 Snack Peserta 100 10.000 1.000.000
2 Nasi Kotak 100 25.000 2.500.000
3 Sewa LCD & Proyektor 1 500.000 500.000
4 Sewa Mic 2 50.000 100.000
5 Sound System 1 500.000 500.000
6 Print Out Materi 200 1,000 200.000
7 Kabel Roll 3 50.000 150.000
8 ATK 50 10.000 500.000
9 Papan Struktur 1 500.000 500.000
10 Pembuatan Baju 40 50.000 2.000.000
3.4Bidang Kesehatan Masyarakat
No Keterangan Jumlah Harga Total Harga
1 Snack Peserta 720 5.000 3.600.000
2 Sewa LCD 3 300.000 300.000
3 Kabel Roll 3 50.000 150.000
4 Poster 24 5.000 120.000
5 Pamflet 200 2.000 400.000
6 Doorprize 90 5.000 450.000
Total 5.010.000
3.5Program Bantu
No Nama barang Jumlah Harga Total
1 P3K 1 250.000 250.000
2 Sapu lidi 15 10.000 150.000
3 Sapu ijuk 5 15.000 75.000
4 Sabit 5 60.000 300.000
5 Polybag 50 2.000 100.000
6 Serok 10 15.000 150.000
Total 1.025.000
IV. PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Program yang dilakukan pada kegiatan KKN PPM periode XIII bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Program-program KKN PPM terdiri dari kegiatan yang bersifat interdisipliner dan monodisipliner yang mencakup 4 bidang utama. Bidang-bidang kegiatan KKN PPM ini, yaitu :
1. Bidang prasarana fisik memiliki program Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis.
2. Bidang peningkatan produksi memiliki program Pendampingan pada Kelompok Tani Manggis dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi melalui Demoplot Penanggulangan Penyakit Getah Kuning melalui aplikasi Pupuk Organoplus, Penyerahan Pupuk Organoplus, serta Pengolahan limbah rumah tangga atau limbah pertanian yang ada sebagai MOL (Mikoroorganisme Lokal).
3. Bidang sosial budaya memiliki program Penguatan Kelembagaan Petani Manggis melalui Pembentukan Kelompok Tani Manggis dan Pelatihan Manajemen.
4. Bidang kesehatan masyarakat memiliki program Penyuluhan mengenai Penanggulangan Demam Berdarah serta Pelaksanakan pemantaun jentik nyamuk (JUMATIK) di Desa Tegallalang