• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEDI SUPRATMAN,SKM.,M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEDI SUPRATMAN,SKM.,M"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Short Vitae

DEDI SUPRATMAN,SKM.,MKM.

Was born in Cilacap, 2 May 19XX

Bachelor of Public Health in Jenderal Soedirman University Master of Public Health in Indonesia University

e-mail: [email protected] , MP: +62-852-9-101010-9 Experiences:

Secretary – General of Indonesian PH Assoc / IPHA / IAKMI (2010-2013& 2013-now) Expert Staff of MP (DPR RI) - commission IX / Health Sector (2010–2011&2014-now) Expert Staff of Health Caucus of Member Parliament/MP(DPR RI) (2012 – 2014)

Expert Staff of MP (DPR RI) - commission VIII / Social Sector (2012 – 2014) Expert Staff of MP (DPR RI) - commission XI / Financial Sector (2011 – 2012) Lecturer of Health Science Faculty of UHAMKA (2010 – now)

Delegation of the Republic of Indonesia with Minister of Health in the High Level

Meeting of NCD in the UN General Assembly in New York, USA

International Speaker on The 13th World Congress of Public Health in Addis Ababa, Ethipia, Africa

Representative of IPHA on Social Determinant of Health Conference, in Ghana, Africa

(2)

Opening Remarks...

Tenaga Kesehatan (Nakes) merupakan aspek yang

Paling signifikan dalam pencapaian target-target

pembangunan kesehatan (berkontribusi 80%

terhadap keberhasilan)

(WHO, 2006)

SDM/ Nakes merupakan salah satu sub sistem dari SKN yang posisi dan perannya sangat menentukan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional.

Pengelolaan SDM kesehatan telah mengalami banyak

kemajuan. Namun masih terdapat beberapa masalah dlm hal:

kuantitas,

kualitas, dan

(3)

Pada sisi lain, tuntutan masyarakat terhadap Yankes yang lebih berkualitas dan merata semakin meningkat

Perlu upaya sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu PT penghasil tenaga kesehatan, tdk sekedar akreditasi.

Salah satu Tenaga Kesehatan Strategis untuk UKM dan UKP dalam bidang promotif dan preventif adalah KesehatanMasyarakat:

SKM : Tenaga strategis kesehatan masyarakat (Inpres no 3/ 2010), tetapi penerapan blm efektif.

Dalam UU Nakes no 36/ 2014 disebutkan bahwa tenaga kesmas meliputi: epidemiolog kes, PKIP, Pembimbing Kes Kerja, AKK, Biostat dan Kependudukan, Kespro dan keluarga

Tantangan Pembangunan Kesehatan

Di Indonesia

(4)

0.390 0.450 0.508 0.500 0.561 0.593 0.620 0.624 0.629 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 1980 1990 1995 2000 2005 2009 2010 2011 2012

Perkembangan Human Development Index (HDI)

Indonesia 1980 -- 2013

hdr.undp.org diakses April 2013 Komponen HDI: • Pendidikan • Kesehatan • GNP Indonesia Ranking 121

Dari 187 negara (sama dg HDI Afrika Selatan dan masih lebih rendah jika dibandingkan dg nilai rata-rata HDI negara di Kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik)

46.5% 47.0% 47.5% 48.0% 48.5% 49.0% 49.5% 50.0% 50.5% 51.0% Dependency ratio BONUS DEMOGRAFI 2025 - 2035 Kohort bermasalah KIA KB Gizi PENDI DIKAN ANGK. KERJA

BONUS DEMOGRAFI  saat dimana angka ketergantungan paling rendah (jumlah usia produktif naik, usia muda ditekan, usia tua belum banyak)

(5)

Masalah Pencapaian Pembangunan Kesehatan dalam RPJMN 2010-2014 MEMPRIHATINKAN

Ket : 1) Hasil SP tahun 2010, BPS

2) SDKI tahun 2012, BPS (Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 perhitungan belum selesai)

3) SDKI tahun 2007, BPS (Berdasarkan hasil sementara SDKI 2012 : 32/1.000 dan SP 2010: 26/1.000) 4) Riskesdas 2010, Kemenkes

5) SP tahun 2010, BPS (Hasil sementara SDKI 2012 : 2,6 )

SASARAN Status Awal (2008)

Pencapaian Target

Target

2014 Status Meningkatnya umur harapan hidup

(tahun)

70,7 70,91) 72,0 Perlu kerja keras

Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

228 359 2) 118 tak akan

tercapai

Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

34 323) 24 Perlu kerja

keras

Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita (persen)

18,4 17,9 4) <15,0 on track

Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi )

2,6 2,4 5) 2,1 tak akan

tercapai

They do not have the resources to do it

Misal Dana bagi hasil pajak rokok untuk

kesehatan sangat besar di daerah

Tetapi tidak dimanfaatkan karena berbagai

sebab

Kapasitas keprofesian tak tersedia untuk

mendorong pemanfaatan yg efektif

(6)

They do not know what to do

Koalisi ABG (di daerah) for empowerment blm

efektif

Peran profesi masih lemah Tdk ada regulasi yang kuat untuk penanggulangan

merokok

Kemampuan programming lemah

SUMBER KEGAGALAN HIPOTETIS(2)

They do not have the skills to do it

Legislatif sudah minta tolong expert PH

tp tak dibantu (aliansi kaukus tidak terjadi)

Kompetensi Nakes terbatas Sinergitas multidisiplin blm optimal Kompetensi prom-prev yang diajarkan

tidak cukup memecahkan masalah

Pendidikan kes (prom-prev) yang belum

KBK dan PBL untuk anti rokok

(7)

They do not want to do it

“Kenapa juga harus jalankan Program

prom-prev anti rokok?” (Softskills untuk pengabdian kepada kesehatan bangsa amat terbatas bagi nakes)

Pendidikan “jaman dulu” ditinggalkan

untuk pengabdian yang tinggi (etika profesi kesehatan)

SUMBER KEGAGALAN HIPOTETIS(4)

Disaat masih banyaknya masalah

kesehatan Bangsa, Bangsa kita akan

menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

(8)

Gambaran pelaksanaan Asean Economic Community (MEA) di Indonesia Tahun 2015

MEA adalah bentuk Integrasi Ekonomi ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015.

Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara yang tergabung di dalam ASEAN bersepakat pada KTT ASEAN ke-12 Januari 2007 bersama membentuk Komunitas ASEAN yang diformalkan melalui penandatanganan Deklarasi Cebu mengenai Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015. Lalu pada KTT ASEAN ke-21 di Phnom Penh, Kamboja, para pemimpin ASEAN sepakat untuk menetapkan tanggal 31 Desember 2015 sebagai waktu efektif pemberlakuan Komunitas ASEAN 2015.

Pada 31 Desember 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN.

Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan

terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan utk mengirimkan tenaga kesehatan keLN atau justru sebaliknya kita hanya akan menjadi pasar dalam sector kesehatan.

12 Sektor Prioritas MEA

Dalam MEA tahun 2015, ada 12 sektor prioritas yang disebut free flow

of skilled labor (arus bebas tenaga kerja terampil) yaitu:

Bidang kesehatan (health care),

turisme (tourism),

jasa logistik (logistic services),

E-ASEAN,

jasa angkutan udara (air travel transport),

produk berbasis agro (agro-based products),

barang-barang elektronik (electronics),

perikanan (fisheries),

produk berbasis karet (rubber-based products),

tekstil dan pakaian (textiles and apparels),

otomotif (automotive), dan

(9)

MODE UNTUK JASA KESEHATAN

Nakes WNA Mode 2: Consumption abroad Mode 4: Movement of Natural Person

(10)

Dampak Pada Jasa Kesehatan

Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Indonesia

Dari Luar Negeri

Sumber : Laporan Penelitian ASEAN Study Center UI bekerjasama dengan Kemlu RI, 2013

(11)

IMPLIKASI SEKTOR KESEHATAN

Sistem kesehatan yang dapat alami “syok” karena:

Penyediaan pelayanan berstandar global bermutu tinggi di DN, kemudian “syok” mutu rendah pelayanan lokal

Arus pasien semakin deras ke negara tetangga, terutama sosek menengah keatas, kemudian “syok” atas keterbatasan sistem kesehatan di DN

Penyediaan tenaga kesehatan LN di Indonesia, sekaligus “menekan“ penyediaan nakes Indonesia di DN

PERAN NAKES KESMAS “MIRACLE” SANGAT STRATEGIS

JATI DIRI KESMAS/ PROFILE LULUSAN

“MIRACLE”

M

MANAGING PUBLIC HEALTH POLICY& PROGRAM EFFORTS

I

INNOVATING APPROACHES – METHODS AND PARADIGM

R

RESEARCHING COMPREHENSIVE EVIDENCES FOR DECISION

A

APPRENTICING (OBSESSION) FOR PERFECTION

(12)

Peran Tenaga Kesmas dalam

Menghadapi MEA 2015

. . . Health in All Policies

MIRACLE

. . . . . . Asses Develop Manage Professionalism Dibutuhkan kepemimpinan kesmas untuk capai pekerjaan keprofesian yang bermutu Kemampuan softskills dan hardskills keprofesian yang menggerakkan SEMUA UNSUR untuk menyehatkan bangsa

Program2 UKM-UKP yang sinergistik yang mudah diakses-tersedia-efektif- bermutu-efisien-sinambung

(13)

Peran Tenaga Kesmas dalam Menghadapi

MEA 2015

PERAN 1

Mengadvokasi pemerintah bahwa program Indonesia

sehat yang di cita- citakan Kemenkes adalah sejalan

dengan cita – cita MEA yang menekankan pada upaya

promosi untuk hidup sehat

Tercantum dalam ASEAN Strategic Framework on Health

Development (2010-2015)

Tenaga kesmas berperan untuk mengarus utamakan upaya Promprev sbg jati diri kesmas

Area Kerjasama ASEAN Bidang Kesehatan

Dalam ASEAN Strategic Framework on Health Development (2010-2015), ada beberapa area focus kerjasama:

Akses pelayanan kesehatan dan Promosi Perilaku Hidup Sehat

Fokus Area : I: Maternal and Child Health (MDG 4 and MDG 5);

II: Increase Access to Health Services for ASEAN People; III: Migrants Health; IV: Promote ASEAN Healthy Lifestyle; V: Traditional Medicine; VI: Pharmaceutical Development

Peningkatan Kemampuan Pengendalian Penyakit Menular

(14)

Peran Tenaga Kesmas dalam Menghadapi

MEA 2015

PERAN 2

Mendorong pergeseran anggaran dari yang

menekankan pada upaya kuratif & rehabilitative

menuju upaya promotif dan preventif

Saat ini Kemenkes sudah menganut paradigm sehat, tapi anggaran utk Promprev masih diabaikan

Dalam Era MEA upaya kuratif akan lebih diprioritaskan krn terkait dg “bisnis” alat dan fasilitas kesehatan. Tenaga kesmas berperan agar alokasi anggaran utk Promprev tetap

(15)

Peran Tenaga Kesmas dalam Menghadapi

MEA 2015

PERAN 3

Standarisasi mutu tenaga kesmas menuju daya

saing global

Tenaga kesehatan masyarakat haruslah memenuhi standarisasi dan sertifikasi  siap uji kompetensi dan STR

Institusi pendidikan juga harus menjaga mutu melalui akreditasi PT

Untuk tenaga kesmas yg sudah lulus dapat mengikuti CPHE (Pengda IAKMI diharapkan dapat memperkuat peran ini)

Kedepan akan diperlukan berbagai pelatihan untuk mengadaptasi masuknya barang dan jasa pelayanan kesehatan

Peran Tenaga Kesmas dalam Menghadapi

MEA 2015

PERAN 4

Kesmas berperan sbg konsultan kesehatan dalam

menata program pembanguan kesehatan, baik

tatanan local, nasional, dan global

Kompetensi kesmas menekankan pada upaya memperkuat program-program pembangunan kesehatan, mulai dari

(16)

Peran Tenaga Kesmas dalam Menghadapi

MEA 2015

PERAN 5

Kesmas berperan sbg dalam menata system

informasi/ data kesehatan

Era kedepan dalam pelayanan kesehatan adl era IT. Pengembangan website dan social medial menjadi penting

khususnya utk penguatan upaya promosi kesehatan

Data tenaga kesehatan akan menjadi dinamis krn pesatnya

arus keluar – masuk tenaga kesehatan

Peran Tenaga Kesmas dalam Menghadapi

MEA 2015

PERAN 6

Kesmas berperan untuk memastikan pelayanan

kesehatan yang diberikan adl cost effectif dan

efisien, serta berkesinambungan

Baik dari sisi user maupun provider pelayanan kesehatan

Provider akan berupaya untuk lebih menjaga mutu untuk

mencari keuntungan sebesar – besarnya. Fungsi social faskes akan semakin bergeser pada fungsi ekonomi

(17)

Persiapan Menghadapi MEA di

Sektor Kesehatan

(18)

Peluang MEA Bagi Tenaga Kesehatan

Momentum untuk perbaiki standarisasi mutu lulusan

Momentum untuk perbaiki mutu/akreditasi institusi pendidikan.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar akan memperoleh keunggulan tersendiri, yang disebut dengan bonus demografi.

Perbandingan jumlah penduduk produktif Indonesia dengan negara-negara ASEAN lain adalah 38:100, yang artinya bahwa setiap 100 penduduk ASEAN, 38 adalah warga negara Indonesia.

Bonus ini diperkirakan masih bisa dinikmati setidaknya sampai dengan 2035, yang diharapkan dengan jumlah penduduk yang produktif akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kesehatan .

(19)

Tantangan MEA Bagi Nakes

Akan ada banyak tenaga kesehatan asing yang masuk Indonesia,. Itu artinya tenaga kesmas harus siap berkompetisi dalam hal mutu dan pelayanan:

Perlu standarisasi dan sertifikasi yang bertaraf global.

Jangan sampai kita terpuruk di negeri sendiri oleh nakes asing

Perlu peningkatan kompetensi dan mutu lulusan

Banyak Negara yang kemudian tetap selektif dan menerapkan “entry barrier”, sehingga tenaga kesehatan kita sulit masuk ke Negara lain.

Tantangan MEA Bagi Nakes

Persaingan yg ketat dg Nakes dari Negara lain.

Misal Filipina sudah terkenal sbg “leading supplier” tenaga perawat, tiap tahun sekitar 8000 – 9000 perawat Filipina di kirim ke LN

Kualifikasi Nakes kita masih berstandar Nasional, belum itl

Kendala Bahasa  banyak Nakes kita kurang mahir berbahasa Inggris

(20)

Bagaimana Upaya Peningkatan

Mutu Tenaga Kesmas Kedepan

Standar Pelayanan Profesi Kesmas Kualitas Institusi Kualitas Lulusan Kualitas Pelayanan Derajat Kesehatan Masyarakat Terbaik (1) Standar Pendidikan Tinggi KesMas

(2) Sistem Akreditasi

Sistem Sertifikasi (STR)/ Uji Kompetensi – (3)

Pengembangan Profesi Berkelanjutan (4)

Kerangaka Pikir Peningkatan Mutu

Tenaga Kesmas

(21)

Uji Kompetensi

adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi (Dalam Permenkes no 46/ 2013)

adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi bidang Kesehatan (Dalam UU Nakes No36/2014)

Uji Kompetensi sbg Exit Exam (syarat lulus)

Alur Uji Kompetensi (UK) SKM - STR

Uji Kompeten -si SKM Sertifikat Kompetensi Registrasi sebagai Nakes (STR) Praktik Pekerjaan Lulus pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang

sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya

dan/atau memiliki

MTKI

pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki Sertifikat

Kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui

(22)

STR - IAKMI

STR adalah secarik kertas tanda kredensial utk Continuing Professional Development (CPD) yg diusulkan IAKMI kpd pemerintah, pada thn 2011:

Lahirnya Permenkes ttg Registrasi Tenaga Kesehatan tahun 2011 telah mewajibkan semua tenaga kesehatan utk memiliki STR

IAKMI diberi hak memberi rekomendasi STR Ahli Kesehatan Masyarakat (AKM) pada SKM (jenjang ke-6 KKNI) dalam MTKI

IAKMI harus kokoh layani kebutuhan dasar CPD setiap anggota

KTA IAKMI menjadi konsekuensi logis STR

STR Kesmas utk

Continuing Professional Devt (CPD)

STR-IAKMI Renc CPD Bekerja di bidang Kesmas sec profesional SKP sebagai pengalaman CPD sepanjang karir MIRACLE Karir Profesi 6-Ahli KM 7-Ahli Profesi KM 8-Magister KM Jenjang KKNI 9-Doktor KM

(23)

TUJUAN PROGRAM STR BAGI KESMAS

Promoting

1.Strukturisasi pendidikan keprofesian sampai jenjang

tertinggi

2.Pengembangan keilmuan dan “state of the art” kesmas

sesuai spesialisasinya

Recognizing

3.Kesetaraan dan peran kritis profesi kesmas dalam bangkes

Determinating

4.Pengakuan admnistratif

5.Pengakuan sosial dan finansial

STR

Manfaat STR

Fakta empiric saat ini (di beberapa daerah), STR Kesmas diperlukan untuk:

Mendaftar seleksi CPNS, baik di pusat maupun di daerah

Mendaftar pekerjaan di berbagai instansi pelayanan

kesehatan (RS, Puskesmas, Klinik, dll)

Perpanjangan Kontrak Kerja di berbagai instansi pelayanan kesehatan

(24)

Contoh STR

Ukuran Keberhasilan STR Kesmas

Anggota mampu berkarya optimal

Anggota percaya akan kemampuan profesionalnya Anggota menghasilkan perubahan pada sektor kesehatan Anggota miliki kredibilitas sebagai nakes kesmas

(25)

49

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pengujian koreksi kontinuitas Cochran-Armitage digunakan nilai selisih pada data AKA tahun ini dengan tahun sebelumnya, dengan nilai koreksi kontinuitas sebesar

b. harga penawaran terkoreksi yang melebihi nilai total.. HPS, dinyatakan gugur. Apabila tidak ada penyedia yang lulus dalam evaluasi harga, Pejabat Pengadaan

4 Karyawan harus berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi. 5 Karyawan harus saling bekerja sama untuk menghasilkan sinergi optimal

Halaman administrator adalah halaman yang disediakan untuk admin yang akan mengelola data pemilih, data kandidat dan. informasi seputar pelaksanaan

Tabel 4.8 diatas dapat dlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,189 yang artinya variabel profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP berpengaruh

Astawan (2008) menyatakan bahwa pada tempe, selain terdapat ketiga jenis isoflavon tersebut, terdapat juga antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tentang kemampuan membaca pemahaman teks sastra mahasiswa semester III

Sanksi hukum orang yang menikahkan pelaku poligami tanpa izin pengadilan agama dalam tinjauan hukum Islam tidak ada perbedaan tidak ada perbedaan pelaku poligami dan orang