• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. A. Kajian Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. A. Kajian Pustaka"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Persatuan dan Kesatuan

Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga dari bunyi Pancasila.

Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dalam lingkup nasionalisme. Persatuan dan kesatuan mampu untuk menjaga keutuhan Negara dengan adanya konsep identitas. Bangsa yang lahir dari kesadaran bangsanya sendiri benar-benar independen dan menghargai pentinganya arti kesatuan berbangsa dan bernegara.

(Siregar, 2014) Persatuan dan Kesatuan bangsa hal yang harus diperjuangkan terutama untuk bangsa Indonesia dengan meningat keadaan bangsa yang memiliki tingkat idealism yang sangat tinggi serta kesenjagan ekonomi dan sosial budaya yang beragam. Kelompok sosial yang ada di Negara ini baik berdasarkan suku, tempat tinggal, kepentigan dan lain sebagainya, hendaknya mampu untuk merealisasiakan cita – cita bangsa Indonesia. Sita – cita yang terdapat pada Pancasila. Dalam konstitusi UUD 1945 yang terdiri dari: pembukaan aline IV: “Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada persatuan Indonesia”.

(Gina, 2015) Menjelaskan bahwa kebijakan dalam membangun. Bhineka Tunggal Ika akan menaungi kesejahteraan bernegara dan bangsa dalam rangka menjadikan kehidupan bangsa yang damai, aman, rukun, dan sejahtera serta saling menghormati terhadap era globalisasi yang memprioritasakn adanya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan stabilitasnya Negara yang tangguh dan kuat. Bhineka Tunggal Ika dapat mengembangkan persatuan dengan memajukan persahabatan untuk

(2)

persatuan dan kesatuan bangsa. Bhineka Tunggal Ika tidak hanya akan menjadi slogan akan tetapi juga menjadi pemersatu masyarakat Indonesia.

Menjadikan obsesi mayoritas masyarakat. Toleransi adalah kunci yang dapat menjadi mediasi dalam terwujudnya cita cita bangsa. Multi agama,multietnik, dan kemajemukan menjadi historis yang menyadari dapat menggambarkan bangsa ini. Pada masa penjajahan colonial kesadaran ini dapat menjadi pemompa semangat persatuan Negara Indonesia dibawah kebhinekaan yang membangkitkan perjuangan.

Maka persatuan dan kesatuan mempunyai makna persaudaraan yang harus disampaikan ke masyarakat melalui lembaga dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga lainnya supaya terbangunnya hidup toleran, aman, damai, rukun, gotong royong, dan saling menghormati untuk menjadikan bangsa yang beradab dalam ruang lingkup persatuan dan kesatuan.

a. Bermasyarakat

Masyarakat yang memiliki nilai persatuan dan kesatuan di dalamnya dapat membuat hidup rukun. Toleransi yang dijunjung tinggi akan mempengaruhi interaksi sosial didalam masyarakat dan mengerti nilai nilai yang dihormati serta batasan batasan toleransi di dalam masyarakat. ( Sulfan

& Akilah, 2018) Masyarakat merupakan kelompok manusia yang menjalin hokum tertentu, konvensi, tradisi tertentu, dan system tertentu yang sama, serta mengarahkan kepada kehidupan yang kolektif. Minimalnya konflik didalam masyarakat akan membuat persatuan dan kesatuan terjaga dengan baik. Maka menjaga persatuan dan kesatuan itu akan membuat rukunnya masyarakat dan minimnya konflik didalamnya.

b. Kerukunan

(Marzuki, 2011) Nabi Muhammad SAW, ketika beliau menjadi pemimpin " Negara " atau khalifah Madinah. Untuk membina kerukunan antar umat beragama di Madinah, Rosul bersama-sama sahabat, umat islam dan para pemeluk agama lain mengadakan perjanjian hidup bersama untuk menunjang hidup kenegaraan yang kemudian didokumentasikan dalam

(3)

piagam yang disebut " Piagam Madinah ". Dalam uraian tersebut bahwa pentingnya kerukunan dalam masyarakat yang sudah diterapkan pada jaman dahulu. Kerukunan disini juga bisa diartikan toleransi dalam berbagai hal termasuk juga tentang beragama. (Sadari, 2015) Yang dapat mendukung kerukunan antar masyarakat seperti solidaritas, kasih sayang, persahabatan, cinta, kepedulian antarsesama, suka menolong, cinta tanah air, dan toleransi.

Kerukunan ini menjadi pondasi persatuan dan kesatuan dalam Negara Indonesia.

c. Permasalahan Suku, Ras, dan Agama

SARA ( Suku, Ras, dan Agama) sangat sensitive terhadap konflik, apalagi dijaman modern yang serba mudah pada saat ini. Nilai yang dijunjung pada setiap adat istiadat atau kebudayaan tersingkirkan secara perlahan. (Ryan & Endang, 2016) Kebudayaan memiliki beberapa wujud yang meliputi bentuk kebudayaan sebagai nilai, norma, ide, atau gagasan.

Aktifitas dan berpolanya tindakan manusia sebagai wujud kebudayaan dalam masyarakat. Tidak hanya adat dan kebudayaan, nilai agama pun juga mulai tersisihkan di era 4.0. ( 2014) agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada utusan- utusanNya untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Banyak orang yang tidak peduli lagi terhadap lingkungan masyarakatnya dan hanya mementingkan egoisnya sendiri. Maka dalam era 4.0 harus tetap menjalakan nilai nilai yang terdapat pada agama dan adat istiadat yang masih berlaku.

Sehingga konflik SARA yang menjadi goyahnya persatuan Negara bisa dinetralisir dengan menjalankan nilai nilai agama dan adat istiadat setempat 2. Hakikat Permainan Monopoli

a. Pengertian Permainan

Permainan adalah suatu yang bisa dimainkan menggunakan suatu aturan sehingga dapat pemain yang kalah dan menang dalam permainan, biasanya digunakan untuk refreshing atau dalam lingkup yang tidak serius.

Strategi yang rasional dapat digunakan untuk menganalisa interaksi dari beberapa pemain maupun perorangan dalam suatu permainan. Permainan

(4)

terdiri dari peraturan untuk membuat persaingan dari kelompok atau perorangan dengan menggunakan rencana atau strategi yang digunakan untuk mendapatkan kemenangan dan meminimalisir kekalhan dari lawan.

Peraturan menentukan situasi dari permainan yang dipertandingkan yang berdampak pada tindakan pemain dalam suatu permainan.

(Wahyu, 2014) Permainan memiliki sifat dasar yang menghibur karena jika seseorang memainkan permainan maka akan mendapatkan rasa bahagia. Dalam era globalisasi saat ini, permainan dapat disajikan dengan dukungan teknologi yang canggih sehingga para pemain lebih mendapatkan adrenalinnya dan pemain merasa hidup didalam permainan tersebut. Jadi berkembangnya teknologi juga akan berdampak langsung pada berkembangnya permainan saat ini.

b. Pengertian Permainan Monopoli

(Husna, 2016) mengatakan bahwa permainan monopoli merupkan permainan yang menggunakan papan yang cukup terkenal didunia.

Permainan ini mempunyai tujuan menguasai petak yang ada didalam papan memelalui proses perjalanan, pertukaran, penyewaan dan pembelian propeti dalam system ekonomi yang sangat sederhana. Setiap pemain berhak melempar dadu secara bergilir untuk memindahkan bidaknya. Permianan monopoli sangat digandrungi di kalangan anak anak. Dalam perkembangannya permaian monopoli juga dapat dimainkan dengan video game melalui PC / Smartphone dengan aplikasi yang sudah terbuat. Setiap tahun permainan monopoli semakin inovatif dengan perkembangan dunia IPTEK yang sangat pesat. Menurut Fitriyawani (2013:226), “Hasil penelitian beberapa ahli yang telah menguji kelayakan media permainan monopoli serta memberikan kesimpulan bahwa media permainan monopoli layak digunakan sebagai media pembelajaran karena media permainan monopoli ini merupakan salah satu media permainan yang dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang menarik, hidup, menyenangkan dan santai serta mempunyai kemampuan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar secara aktif dalam memecahkan

(5)

masalah-masalah yang ada sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa”

c. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Monopoli

Dalam permainan ini mempunyai kelebihan anatara lain : (1) Permainan ini merupakan kegiatan yang menghibur dan menyenangkan untuk dimainkan. Permainan ini menjadi suatu hal yang sangat menarik karerna di dalamnya terdapat unsur kerjasama, pemenang, dan kompetisi yang tidak bisa ditebak; (2) Permainan monopoli ini dapat menimbulkan partisipasi aktinya siswa dalam belajar sehingga pembelajaran tidak terpusat pada guru; (3) Permainan bisa memberi umpan balik bagi siswa secara langsng. Umpan balik secara cepat dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa akan membuat proses pembelajaran menjadi efektif; (4) Permainan ini dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar. Di dunia tidak ada yang sempurna, permainan monopoli juga mempunyai kekurangan antara lain : (1) Membutuhkan banyak waktu untuk membuat media; (2) Saat permainan berlangsung, siswa akan cenderung tidak kondusif; (3) permainan ini membutuhkan waaktu yang cukup lama.

d. Langkah – Langkah Permainan Monopoli

Dalam permainan monopoli ini ada langkah langkah yang harus dilaksanakan, antara lain: (1) Mula-mula siapkan kertas permainan monopoly, kartu hak tanah, kartu dana umum dan kesempatan, uang uangan, rumah dan hotel, 2 buah dadu , serta karakter yg mewakili pemain;

(2) Permulaan pemain mula-mula membuang dadu urutkan dari yang terbanyak; (3) Maju dari start pemain maju dari start ke petak-petak mana sesuai jumlah angka dadu yang dilemparkan; (4) Berhenti di petak tanah belum dimiliki bila salah seorang pemain berhenti di petak tanah yang belum dimiliki orang lain, pemain tersebut berhak membeli tanah tersebut sesuai harga yang tertera di petak tersebut; (5) Berhenti di petak tanah yg dimiliki orang bila salah seorang pemain berhenti di petak tanah yang

(6)

sudah dimiliki orang lain, pemain tersebut harus membayar harga sewa petak tanah tadi sesuai harga yg ada di kartu hak milik tanah tersebut; (6) Rumah rumah bila pemain ingin membeli rumah, maka ia harus memiliki sekomplek tanah ( lihat huruf abjad ). Sebaiknya, rumah dibangun rata di setiap petak tanah; (7) Hotel hotel bila pemain ingin membeli hotel, harus mempunyai 4 rumah dalam 1 petak tanah. Hotel dibangun rata di suatu komplek agar kalo ada yg berhenti di situ orang akan membayar 2 kali lipat;

(8) Masuk penjara pemain harus masuk penjara jika berhenti di petak penjara, angka lemparan dadu sama sebanyak 3 kali, mendapat perintah masuk penjara dari kartu dana umum atau kesempatan; (9) Bebas dari penjara pemain dapat bebas / keluar dari penjara jika membeli/mendapat kartu bebas penjara dari kartu dana umum atau kesempatan, angka lemparan dadu bernilai sama, membayar uang kepada bank; (10) Kartu kesempatan dan dana umum.

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Pemahaman materi konsep persatuan dan kesatuan siswa SMK 2 Mei Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016 Pemahaman konsep persatuan dan kesatuan siswa lebih dominan dalam katagori baikdalam memahami indikator- indikator persatuan dan kesatuan, ini dilihat dari 24 responden (48,98% dari 49 responden) masuk dalam katagori baik dalam pemahaman konsep persatuan dan kesatuan. Sehingga siswa sebagai generasi penerus bangsa dapat bersatu dan tidak terpecah pelah melawan perbedaan; (2) Sikap solidaritas siswa SMK 2 Mei Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016.

Sikap solidaritas lebih dominan dalam katagori setuju atau mendukung, dalam hal ini 20 responden (40,82% dari 49 responden) sudah mampu memahami dan mampu membedakan sikap solidaritas positif dan negatif, dan siswa juga telah memiliki aspek kognitif, afektif dan konatif yang baik.

(7)

(3) Berdasarkan hasil pengujian hubungan antara variabel X dan variable Y diketahui bahwa terdapat tingkat hubungan keeratan yang kuat pada pemahaman konsep persatuan dan kesatuan terhadap sikap solidaritas

Berdasarkan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

pengembangan dari permainan monopoli dalam pembelajaran kelas V dengan tema sejarah peradaba Indonesia. Media ini sudah melewati uji validasi ahli materi, validasi ahli media, praktisi pendidikan, uji coba kelas kecil serta uji coba dikelas. Kualitas media ini telah mencapai standar layak dari media pembelajaran. Hasil validasi ahli materi mendapatkan 93% yang kriterianya “ sangat baik ”. Hasil validasi ahli media mendapatkan 92%

yang kriterianya “ sangat baik ”. Hasil validasi dengan praktisi pendidikan mendapatkan 90% yang kriterianya “ sangat baik ”. Hasil uji coba kelas kecil medapatkan 96% yang kriterianya “ sangat baik ” adapun hasil uji coba kelas besar mendapatkan 94% yang kriterianya “ sangat baik ”. Dari berdasarkan hasil uraian diatas peneliti yang mengembangkan media permainan monopoli kayak untuk media pembelajaran di kelas.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan observasi yang di lakuakan pada tanggal 8 Oktober 2019. Kondisi awal Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan siswa kelas V SD Negeri Genengsari 3 masih rendah. Hal ini terlihat saat melakukan observasi dan wawancara, masih rendah terjadi karena beberapa hal, yaitu:

1) guru sering menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, 2) kegiatan pembelajaran hanya berkisar pada membahas materi dan mengerjakan soal, 3) sarana dan prasarana tidak digunakan secara maksimal.

Tindakan peneliti dalam meningkatkan Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan siswa pada pembelajaran PPKn kelas V SD Negeri Genengsari Kabupaten Sukoharjo yaitu dengan menerapkan permainan yang menarik. Seringnya guru menggunakan metode ceramah yang membuat anak bosan serta kurang berkonsentrasi terhadap pembelajaran.

(8)

Maka permainan monopoli dipilih karena mampu meningkatkan Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan. Dengan tetap adanya bimbingan dan arahan guru pada setiap langkah pembelajaran, nantinya dapat membuat siswa lebih paham dan mengerti Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan yang akan dipelajari. Melalui permainan monopoli siswa dapat memperoleh Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan secara mendalam dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan permainan monopoli dalam meningkatkan pemahaman konsep persatuan dan kesatuan mempunyai kelebihan yaitu permainan monopoli yang mudah dan tidak membutuhkan biaya yang banyak serta dapat membuat peserta didik lebih bersemangat dalam pembelajaran

Dengan menggunakan permainan monopoli diharapkan untuk kondisi akhir diperoleh Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan yang tinggi pada siswa kelas V SD Negeri Genengsari Kabupaten Sukoharjo akan meningkat.

(9)

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir dan kajian teori yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut: Penggunaan permainan monopoli dapat meningkatkan pemahaman konsep persatuan dan kesatuan pada kelas V tahun ajar 2019/2020

Pemahaman konsep Pesatuan dan Kesatuan Peserta

didik pada mata pelajaran PPKn

rendah.

Tindakan

Kondisi Akhir Kondisi

Awal

Siklus I 1. Perencanaa

n

2. Pelaksanaa n

3. Pengamatan 4. Refleksi

Penggunaan permainan monopoli dapat meningkatkan Pemahaman

konsep Pesatuan dan Kesatuan.

Penyampaian materi masih menggunakan metode

ceramah dalam pembelajaran PPKn

Penggunaan Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Konsep Persatuan dan Kesatuan

Siklus II 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi

Referensi

Dokumen terkait

Sertifikasi Bidang Studi NRG

Data hasil pretes dan postes yang telah diperoleh akan dianalisis untuk melihat bagaimana efektivitas model pembelajaran reflektif untuk meningkatkan pemahaman

Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman

In measuring phase the sequences (i.e. patterns) of HO and LAU zones can be determined and stored in database on each road. There are operating solutions and IPRs based

Salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk menemukan association rule adalah Algoritma Apriori yang dapat menampilkan informasi berupa nilai support dan

Abdullah bin Mubarok berkata, “Sungguh mengembalikan satu dirham yang berasal dari harta yang syubhat lebih baik bagiku daripada bersedeqah dengan seratus ribu dirham”..

Penyelenggaraan program studi tersebut saat ini dirasakan adanya kebutuhan yang cukup mendesak untuk terbukanya akses untuk mendapatkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi

Kami juga akan memberikan dukungan dan pantauan kepada yang bersangkutan dalam mengikuti dan memenuhi tugas-tugas selama pelaksanaan diklat online. Demikian