• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar kelas VII semester II tahun ajaran 2009/2010.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap- tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Tahap persiapan (Februari-Maret 2010), meliputi: Pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan.

b. Tahap penelitian (Mei 2010), yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data.

c. Tahap penyelesaian (Juni 2010), yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan.

B. Metode Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Subyek penelitian terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang pembelajarannya dilakukan dengan metode TGT berbantuan Macromedia flash dan kelompok pembanding yang pembelajarannya dilakukan dengan metode konvensional. Sebagai metode bantu digunakan metode kepustakaan guna melengkapi kajian teori dalam rangka menyusun kerangka berpikir dan untuk merumuskan hipotesis.

Rancangan penelitian ini adalah ”Randomized Control Group Pretest- Posttest Design”. Adapun bentuk rancangannya adalah sebagai berikut:

(2)

Tabel 8. Rancangan Penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design

Group Pretest Treatment Posttest

Eksperimen Kontrol

Y1

Y1

X -

Y2

Y2

(Sukardi, 2003:185) Keterangan:

Y1 = Pretest terhadap penguasaan materi pokok Unsur, Senyawa, dan Campuran.

Y2 = Posttest terhadap penguasaan materi pokok Unsur, Senyawa, dan Campuran.

X = Pembelajaran dengan metode TGT berbantuan Macromedia flash.

1. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa pada materi pokok Unsur, Senyawa, dan Campuran.

b. Variabel bebas yaitu Penggunaan metode TGT berbantuan Macromedia flash.

2. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap dengan urutan sebagai berikut:

a. Melakukan observasi pada siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar, yaitu meliputi obyek penelitian, pembelajaran dan fasilitas yang dimiliki.

b. Melakukan uji coba soal pretest pada siswa kelas VII.

c. Menentukan dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian secara random d. Memberikan test awal dengan instrumen yang telah diujicobakan.

e. Melaksanakan penelitian yaitu mengajar materi pokok Unsur, Senyawa, dan Campuran menggunakan metode TGT berbantuan Macromedia flash pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.

(3)

f. Memberikan test akhir.

g. Mengolah dan menganalisis data penelitian.

h. Menarik kesimpulan.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 7 kelas dan rata-rata jumlah siswa tiap kelas adalah 32 siswa.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster random sampling. Dalam teknik ini, sampel merupakan unit dalam populasi yang mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel, bukan siswa secara individual tetapi kelas. Dari tujuh kelas yang ada di kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar dilakukan pengambilan secara random dua kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data bermanfaat dalam proses pengujian hipotesis. Data yang diambil adalah data prestasi belajar siswa pada materi pokok Unsur, Senyawa, dan Campuran yang meliputi dua aspek penilaian yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

Penilaian aspek kognitif diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes bentuk obyektif, yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan, dengan soal yang sama antara pretest dan posttest. Penilaian aspek afektif dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi langsung oleh siswa, yang diberikan sesudah perlakuan.

(4)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas dua instrumen yaitu instrumen penilaian kognitif dan afektif.

1. Instrumen Penilaian Kognitif

Untuk penilaian kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu ditinjau aspek kelayakannya, yang diuji dengan statistik sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas item/butir. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda ini skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya terdiri atas angka 1 dan angka 0. Menjelaskan bahwa dalam kasus yang salah satu variabelnya hanya terdiri dari dua macam, yaitu 1 dan 0, perhitungan koefisien korelasinya dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi point biserial atau koefisien korelasi biserial. Sehingga rumus perhitungan koefisien korelasi biserial yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

γpbi = koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar q

p S

M M

t t p

pbi

(5)

p =

siswa seluruh jumlah

benar menjawab yang

siswa banyaknya

q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1 – p

Koefisien korelasi biserial (γpbi) menunjukkan validitas item dari tes bentuk pilihan ganda yang selanjutnya disebut sebagai rhitung. Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% kriteria validitas suatu tes (rhitung) sebagai berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi 0,71 – 0,90 = tinggi 0,41 – 0,70 = cukup 0,21 – 0,40 = rendah

negatif – 0,20 = sangat rendah (Masidjo, 1995: 243).

Item dikatakan valid bila harga rhitung > rtabel yang dikonsultasikan dengan r tabel hasil korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2002: 145).

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berulang-ulang.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen, maka dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Kuder Richason (KR-20) sebagai berikut:

2 2

11 1 S

pq S

n

r n

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

(6)

Adapun acuan penilaian reliabilitas suatu butir soal atau item adalah sebagai berikut:

0,91 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 – 0,90 : Tinggi (T)

0,41 – 0,70 : Cukup (C) 0,21 – 0,40 : Rendah (R)

Negatif – 0,20 : Sangat Rendah (SR)

(Masidjo, 1995: 209-233).

c. Indeks Kesukaran

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus :

Js

P B (Suharsimi Arikunto, 2002 : 212)

dimana : P = tingkat kesukaran item soal

B = jumlah siswa yang menjawab benar Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes kriteria tingkat kesukaran soal :

0,81 – 1,00 = item soal mudah sekali (MS) 0,61 – 0,80 = item soal mudah (Md)

0,41 – 0,60 = item soal sedang / cukup (Sd) 0,21 – 0,40 = item soal sukar (S)

0,00 – 0,20 = item soal sukar sekali (SS) d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal yang mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah :

(7)

B B

A A

J B J

D B (Suharsimi Arikunto, 2002: 218)

dimana : D = daya pembeda

BA = jumlah kelompok atas yang menjawab benar BB = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar JA = jumlah siswa kelompok atas

JB = jumlah siswa kelompok bawah kriteria daya pembeda :

0,80 – 1,00 = sangat membedakan (SM) 0,60 – 0,79 = lebih membedakan (LM) 0,40 – 0,59 = cukup membedakan (CM) 0,20 – 0,39 = kurang membedakan (KM)

0,00 – 0,19 = sangat kurang membedakan (SKM)

2. Instrumen Penilaian Afektif

Instrumen penilaian afektif yang digunakan berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Responden atau siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket.

Penyusun item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.

(8)

Tabel 9. Skor Penilaian Afektif

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

(+) (-)

SS Sangat Setuju S Setuju

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 2 3 4

(Depdiknas, 2003: 91) Keterangan :

Jumlah nilai ≥ 115 : Sangat baik (A) Jumlah nilai 86-114 : Baik (B)

Jumlah nilai 57-85 : Kurang (C) Jumlah nilai < 57 : Kurang (D)

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket.

a. Validitas

Validitas dari instrumen angket ini adalah validitas konstruksi atau konsep. Validitas konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi suatu tes atau alat pengukur tersebut. Validitas konstruksi inipun akan mudah ditentukan pada tes hasil belajar yang sungguh-sungguh direncanakan dengan baik oleh seorang guru, khususnya apabila ditaati langkah merumuskan tujuan instruksional dan visualisasi kisi-kisi sebagai langkah-langkah perencanaan tes buatan guru. Apabila isi item-item yang merupakan suatu kesatuan suatu tes benar-benar sesuai dengan suatu konsep atau konstruksi yang seharusnya menjadi isinya, maka dikatakan tes tersebut memiliki validitas konstruksi yang tinggi (Masidjo, 1995: 244).

Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus Pearson Product moment sebagai berikut:

(9)

2 2 2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

rxy N

Keterangan:

rxy = koefisien validitas N = jumlah subyek

X = skor butir item soal yang dijawab benar Y = skor total

Acuan penilaian validitas dari butir soal atau item adalah:

0,91 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 – 0,90 : Tinggi (T)

0,41 – 0,70 : Cukup (C) 0,21 – 0,40 : Rendah (R)

Negatif – 0,20 : Sangat Rendah (SR)

kriteria item soal dinyatakan valid jika rxy ≥ rtabel. Sedangkan kriteria item dinyatakan tidak valid jika rxy < rtabel.

(Masidjo, 1995: 243).

b. Reliabilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama (Nana Sudjana, 2005: 16)

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus Koefisien Alpha yaitu sebagai berikut:

2 t

2

11 S

1 S 1 - n r n

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas suatu tes n = jumlah item

∑S2 = jumlah kuadrat S dari masing-masing item St2 = kuadrat dari S total keseluruhan item

(10)

kriteria reliabilitasnya adalah : 0,91 – 1,00 : sangat tinggi 0,71 – 0,90 : tinggi

0,41 – 0,70 : cukup 0,21 – 0,40 : rendah

negatif – 0,20 : sangat rendah (Masidjo, 1995: 209).

r11 > rtabel = soal dinyatakan reliabel pada taraf signifikan 5%

F. Teknik Analisis Data

Tujuan analisis data adalah untuk menjawab atau mengkaji kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data nilai kognitif dan afektif. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-t pihak kanan. Oleh karena itu perlu dipenuhi persyaratan analisisnya.

1. Uji Prasyarat

 Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

LO = |F(zi) – S(zi)| Dimana:

F(zi) = peluang zn yang lebih kecil atau sama dengan zi S(zi) = proporsi cacah zn yang lebih kecil atau sama dengan zi

zi = s

) x - xi

( ; dengan s adalah standar deviasi

LO = koefisien Liliefors pengamatan

Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata dan simpangan bakunya

n x xi

(11)

1 - n n

xi xi

s n

2 2 2

2) Menghitung nilai zi

3) Mencari nilai zi pada daftar F 4) Menghitung S(zi)

S(zi) =

n

zi yang z ...., , z , z

banyaknya 1 2 n

5) Menghitung selisih F(zi) – S(zi)

6) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut (Lo)

7) Kriteria pengujian adalah terima Ho jika Lo maks < L tabel berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(Sudjana, 1996: 466-469)

 Uji Homogenitas

Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi homogen / tidak homogen digunakan Uji Bartlett dengan rumus sebagai berikut :

2 j j

2 f logRKG - f logs

C 2,303 X

dengan : X2 ~ X2 (k – 1)

k = banyaknya populasi = banyaknya sampel f = N – k =

k

j

fj 1

= derajat kebebasan untuk RKG = N – k fj = derajat kebebasan untuk Sj2 = ni – 1

j = 1, 2, …, k

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

f 1 f

1 1) - 3(k 1 1 C

j

dan

j j

f RKG SS

serta j 2j

j 2 j j

2

j n 1s

n X X

SS

(12)

dimana

1 n s SS

j j

2j (Budiyono, 2004 : 176 – 177)

kriteria : X2 < X2tabeel, maka sampel berasal dari populasi yang homogen X2 ≥ X2tabeel, maka sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.

2. Uji-t

Uji yang digunakan adalah uji-t pihak kanan, yaitu dengan membandingkan rata-rata tes kognitif dan afektif. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

2 1

2 1

n 1 n s 1

x t x

2 ) n n (

s ) 1 n ( s ) 1 n s (

2 1

2 2 2 2 1 1

Keterangan:

x1 = nilai rata-rata tes kognitif kelas eksperimen x2 = nilai rata-rata tes kognitif kelas kontrol n1 = jumlah sampel pada kelas ekspeimen n2 = jumlah sampel pada kelas kontrol S = simpangan baku gabungan

S = varians sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol S12 = varians kelas eksperimen

S22 = varians kelas kontrol Dengan kriteria sebagai berikut:

Ho : μ1 ≤ μ2, Nilai rata-rata selisih pretest-posttest kelas eksperimen tidak lebih besar dengan nilai rata-rata selisih pretest-posttest kelas kontrol

(13)

H1 : μ1 > μ2, Nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata selisih pretest-posttest kelas kontrol

Kriteria pengujian

a. Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol diterima b. Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol ditolak

(Sudjana, 1996: 239)

Gambar

Tabel  8.  Rancangan  Penelitian  Randomized  Control  Group  Pretest-Posttest  Design
Tabel 9.  Skor Penilaian Afektif

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan benda uji untuk pengujian karakteristik bambu diambil dari bagian pangkal, tengah, dan ujung. Pengujian sifat fisik bambu yang dilakukan meliputi

Dalam penelitian ini pengolahan data akan dilakukan dengan lima aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek hukum, aspek sumber

Minat beli konsumen melalui fasilitas belanja online (variabel y) memiliki dimensi atau aspek pikiran konsumen (kognitif), yaitu tentang kemudahaan berbelanja

Data pokok yang digali dalam penelitian ini adalah prestasi peserta didik yang menginap dan tidak menginap asrama. 1) Perbandingan prestasi belajar Fiqh siswa kelas VII yang

dalam memecahkan masalah dengan metode card sort. 2) Peneliti menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran Al- Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok bahasan

Data prestasi belajar siswa pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan yang meliputi aspek kognitif dan afektif untuk kelas eksperimen I (metode

Data yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari data primer dan data sekunder, maksud dari data primer adalah data yang diambil dari perusahaan tersebut untuk dapat

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang termasuk dalam ranah kognitif yang dibatasi pada aspek pengetahuan, aspek pemahaman, dan aspek pengaplikasian (C1-C3)yakni