NILAI BUDAYA JAWA DALAM
GURITAN
MEDHITASI ALANG-ALANG
KARYA
WIDODO BASUKI
(Suatu Tinjauan Semiotika)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh :
ANA TRI STETIYAWATI C0112004
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
MOTTO
“Jangan pernah menyerah dalam melakukan usaha
lakukan apa yang harus dilakukan dengan ikhlas,
jujur, kerja keras dan yakin bahwa Tuhan
akan memberi jalan kepada kita”
(Penulis)
“Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang
sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali
apa yang belum kita capai.”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta yang telah ikhlas
membimbing dan membiayai hingga penulis
mampu menyelesaikan kuliah hingga akhir.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT
yang telah mencurahkan segala rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan lancar.
Skripsi yang berjudul Nilai Budaya Jawa dalam Guritan Medhitasi
Alang-Alang Karya Widodo Basuki (Suatu Tinjauan Semiotika), merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra di Program Studi Sastra
Daerah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Proses penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan jika tidak ada
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.
Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas IlmuBudaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi.
2. Dr. Supana, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Sastra Daerah yang
telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di Program Studi Sastra
Daerah dengan penuh perhatian dan kebijaksanaan.
3. Drs. Sisyono Eko Widodo, M.Hum., selaku pembimbing akademik yang
telah banyak membantu penulis dalam bidang akademik dan selalu
memberikan wejangan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Dra. Sundari, M.Hum., selaku pembimbing satu yang berkenan
meluangkan waktu untuk diskusi dan koreksi dengan penuh perhatian dan
5. Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum., Ph.D.,selaku pembimbing dua
yang berkenan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan
penuh perhatian dan semangat.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sastra Daerah yang telah berkenan
memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Kepala dan Staff Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan fasilitas dan
pelayanan yang baik dalam penyusunan skripsi.
8. Bapak Widodo Basuki, selaku pengarang yang memberikan ijin penulis
untuk meneliti karyanya yang berupa antologi guritan yang berjudul
Medhitasi Alang-Alang dan tidak henti-hentinya membantu penulis dalam
memberikan informasi yang penulis butuhkan.
9. Ayahku Suwandi dan Ibuku Rubinem serta kakakku Umi Yati dan Agung
Setiawan beserta saudara-saudara tersayang yang telah memberikan
dukungan, doa, pengorbanan, semangat, kasih sayang, perhatian,
ketulusan, dan kepercayaan sehingga penulis dapat menempuh kuliah
sampai akhir.
10.Fhajar Adi Saputro, yang sabar dan telaten memberikan dukungan, doa,
perhatian, ketulusan, serta kasih sayang sehingga penulis selalu semangat
dalam kuliah dan mengerjakan skripsi.
11.Sahabat-sahabat terbaikku Letrin, Inka, Ester, Safaah, dan Rini yang selalu
ada dalam suka, duka, dan lara, serta senantiasa memberikan keceriaan,
kebahagiaan, dukungan, dan semangat. Terima kasih atas kebersamaan,
sukses dan tercapai segala apa yang dicita-citakan dan diimpikan selama
ini. Penulis akan sangat merindukan kalian. Best friends forever.
12.Teman-teman Sastra Daerah angkatan 2012, teman Magang di Balai
Bahasa Jawa Timur, dan teman KKN Desa Gelung, Paron, Ngawi yang
selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis. Terima kasih
untuk kebersamaannya selama ini.
13.Kakak tingkat Sastra Daerah angkatan 2011 yang membantu dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skrispsi.
14.Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per-satu, terima
kasih atas semua bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
kurang pengetahuan dan pengalaman, maka dengan segala kerendahan hati
diharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan. Dengan harapan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada
umumnya.
Surakarta, Oktober 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR IS ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
SARI PATHI ... xvii
ABSTRACT ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Pembatasan Masalah ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
1. Manfaat Teoritis ... 9
1. Puisi dan Guritan Pengertian ... 9
2. Struktur Puisi ... 12
3. Teori Semiotika ... 17
4. Semiotika Riffaterre ... 19
5. Nilai Budaya Lokal Jawa ... 31
G. Sumber Data dan Data… ... 37
1. Sumber Data ... 37
2. Data... 37
H. Metode danTeknik ... 38
1. Metode Penelitian ... 38
2. Teknik Analisisi Data ... 39
3. Teknik Pengumpulanan Data ... 41
4. Validitas Data ... . 43
I. Sistematika Penulisan ... 43
BAB II PEMBAHASAN ... 47
A. Struktur yang Membangun sepuluh guritan dalam Antologi Guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki ... 45
1. Penggantian Arti (Displacing of Meaning) ... 46
a. Metafora ... 46
b. Metonimi ... 50
2. Penyimpangan Arti (Displacing of Meaning) ... 54
a. Ambiguitas ... 54
b. Kontradiksi ... 58
3. Penciptaan Arti (Creating of Meaning) ... 65
a. Rima ... 65
a) Rima Bait ... 65
b) Rima Antarbait ... 74
b. Homolog ... 85
c. Enjambemen ... 94
d. Tipografi ... 97
a) Judul ... 97
b) Pembaitan ... 98
c) Jumlah Baris ... 98
d) Pemakaian Huruf ... 99
e) Pemakaian Tanda Baca ... 99
4. Matriks, Model dan Varian ... 105
5. Keterkaitan Unsur ... 115
a) Tema ... 115
b) Bunyi ... 115
c) Kata... 116
B. Makna Kesepuluh Guritan dalam Antologi Guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki ... 116
a. Pembacaan Heuristik ... 116
b. Pembacaan Hermeneutik ... 124
BAB III PENUTUP ... 144
A. Kesimpulan ... 144
B. Saran ... 146
DAFTAR PUSTAKA ... 148
DAFTAR SINGKATAN
CG : Cengkir Gadhing
DM : Dongeng Mistis
GPS : Guritan Pari Sawuli
MAA : Medhitasai Alang-Alang
MGS : Medhitasi Godhong Suruh
Pn : Panen
Ry : Riyayan
SMP : Sekolah Menengah Pertama
TLN : Tembang Lemah Ngare
TP :Tancepna Maneh
Zr : Ziarah
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Riwayat Hidup Pengarang ... 151
Lampiran 2: Bukti Wawancara Pengarang (Daftar Pertanyaan dan Jawaban) ... 153
Lampiran 3: Surat Pernyataan Wawancara ... 156
Lampiran 4: Foto Wawancara dengan Pengarang Widodo Basuki ... 157
ABSTRAK
Ana Tri Stetiyawati. C0112004. 2016. Nilai Budaya Jawa dalam Guritan Medhitasi Alang-Alang Karya Widodo Basuki (Suatu Tinjauan Semiotika). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar belakang penelitian ini adalah guritan merupakan media ekspresi jiwa ekspresi penyair. Guritan karya Widodo Basuki mengungkap nilai budaya lokal yang sejatinya menarik dikaji. Penelitian terhadap sepuluh guritan karya Widodo Basuki ini didasari oleh pertimbangan bahwa Widodo Basuki merupakan pengarang yang produktif menghasilkan karya, ini terbukti diterbitkanya antologi
guritan Medhitasi Alang-Alang.
Masalah yang dibahas dalam penelitianini, yaitu (1) Bagaimanakah struktur yang membangun sepuluh guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki berdasarkan teori semiotika Michael Riffaterre? (2) Bagaimanakah makna sepuluh guritan dalam guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki sesuai teori semiotika Michael Riffaterre? (3) Bagaimanakah bentuk nilai budaya Jawa beserta relevansinya dalam guritanMedhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki?
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan struktur yang membangun sepuluh guritan dalam guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki dengan menggunakan teori semiotika Michael Riffaterre; (2) Mendeskripsikan makna sepuluh guritan dalam guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki; (3) Mendeskripsikan bentuk nilai budaya Jawa beserta relevansinya dalam
guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki.
Bentuk penelitian ini merupakan penelitian sastra dengan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sepuluh guritan dalam antologi
guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki. Data dalam penelitian ini berupa teks sepuluh guritan dalam antologi guritan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis, wawancara, dan studi pustaka. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori semiotika Michael Riffaterre.
Hasil analisis dari penelitian ini yaitu : (1) secara keseluruhan sepuluh guritan dalam antologi gurtan Medhitasi Alang-Alang karya Widodo Basuki menunjukan adanya hubungan antarunsur yang saling berkaitan berdasarkan teori Michael Riffaterre; (2) makna yang ditemukan dalam guritan adalah macam budaya lokal yang memiliki unsur ekonomi, tradisi, religi, dan matapencaharian (3) bentuk nilai budaya Jawa meliputi tradisi, kebiasaan dan pola pikir beserta relevansinya.
SARI PATHI
Ana Tri Stetiyawati. C0112004. 2016. Nilai Budaya Jawa dalam Guritan Medhitasi Alang-Alang Karya Widodo Basuki (Suatu Tinjauan Semiotika). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sebelas Maret Surakarta.
Panalitèn mênika adhêdhasar bilih guritan mênika minangka salah satunggaling wadhah kanggè mêdharakèn raos panganggitipun. Guritan ingkang dipunanggit déning Widodo Basuki ngandharakên nilai budaya jawi sêjatosipun saè dipuntêliti. Panalitèn tumrap sêdasa guritan ingkan dipunanggit déning Widodo Basuki adhêdasar bobot timbang bilih Widodo Basuki kalêbêt panganggit ingkang produktif ngasilakên guritan, bab mênika dipunbuktèkakên mawi
antologi guritan Mèdhitasi Alang-Alang ingkang sampun kawêdalakèn.
Prêkawis ingkang dipunrêmbag wontên ing panalitèn inggih mênika (1) Kados pundi struktur ingkang mbangun sêdasa guritan ing guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki miturut teori semiotika Michael Riffaterre? (2) Kados pundi têgês sêdasa guritan ing guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki miturut teori semiotika Michael Riffaterre? (3) Kados pundi nilai budaya Jawi ing guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki?
Ancasipun panalitèn inggih mênika (1) ngandharakên struktur ingkang ambangun sêdasa guritan ing guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki miturut teori semiotika Michael Riffaterre; (2) ngandharakên têgês sêdasa guritan ing guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki miturut teori semiotika Michael Riffaterre; (3) ngandharakên nilai budaya
Jawi ing antologi guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki. Wujud panalitèn inggih mênika panalitèn sastra ingkang metode deskriptif-
kualitatif. Sumbêring data kapundhut saking sêdasa guritan ing antologi guritan Mèdhitasi Alang-Alang anggitanipun dèning Widodo Basuki. Data wontên panalitèn punika awujud teks sêdasa guritan wontên ing antologi guritan Medhitasi Alang-AlangTeori ingkang dipungginakakên inggih mênika semiotika
Michael Riffaterre.
Dudutan saking panalitèn inggih mênika (1) sêdasa guritan wontên ing antologi guritan Medhitasi Alang-Alang anggitanipun Widodo Basuki karya sastra Jawa ingkang saèstu éndah lan migunani. Pratélan-pratélan wontên ing salêbêtipun guritan nêdahakên struktur ingkang pèni; (2) têgês ingkang sagêd kapanggih ing guritan inggih mênika taksih kathah prêkawis ing unsur budaya, ekonomi lan religi wontên ing masarakat; (3) wujud nilai budaya Jawi antawisipun tradisi, kebiasaan lan pola pikir sarta relevansinipun.
ABSTRACT
Ana Tri Stetiyawati. C0112004. 2016. Javanese Cultural Value in Guritan Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki (A Semiotic Study). Thesis: Local Letters Study Program of Faculty of Cultural Science of Surakarta Sebelas Maret University.
The background of research was that guritan (Javanese poetry) is a medium
of expressing the soul of poet’s expression. Guritan by Widodo Basuki revealed
the local cultural value really interesting to study. This research on ten guritans by Widodo Masduki was conducted recalling that Widodo Basuki is the productive author creating work; it can be seen from the publication of guritan Medhitasi Alang-Alang anthology.
The problems discussed in this research were: (1) how is the structure constructing ten guritans Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki based on Michael Riffaterre’s semiotics theory? (2) What is the meaning of ten guritans Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki according to Michael Riffaterre’s
semiotics theory? And (3) what is the form of Javanese Cultural value and its relevance in guritan Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki?
The objectives of research were: (1) to describe the structure constructing ten guritans Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki based on Michael Riffaterre’s semiotics theory, (2) to describe the meaning of ten guritans Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki according to Michael Riffaterre’s
semiotics theory, and (3) to describe the form of Javanese Cultural value and its relevance in guritan Medhitasi Alang-Alang by Widodo Basuki.
This study was a literary research with descriptive qualitative method. The data of research consisted of ten guritans in the guritan Medhitasi Alang-Alang
anthology by Widodo Basuki. The data of research were the text of ten guritans in
guritan Medhitasi Alang-Alang anthology by Widodo Basuki. Techniques of collecting data used in this research were analysis, interview and library study. The theory employed to analyze was Michael Riffaterre’s semiotics theory.
The result of research analysis showed that: (1) overall, the ten guritans in guritan Medhitasi Alang-Alang anthology by Widodo Basuki showed the element interrelationship based on Michael Riffaterre’s semiotics theory; (2) the meaning found in guritan was local cultural types having economic, traditional, religious, and livelihood elements, and (3) the form of Javanese cultural value included tradition, habit, and mindset, as well as its relevance.