• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum RCTI

RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta Indonesia pertama. RCTI pertama mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan pada 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu, siaran RCTI hanya bisa ditangkap oleh pelanggan yang memiliki decoder dan membayar iuran setiap bulannya. RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989.

Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Pada 2004, RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia.Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga dimiliki oleh Global TV dan MNCTV.

Stasiun televisi RCTI menayangkan berbagai program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika masyarakat sosial Indonesia.

74

(2)

Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relay nya program-program RCTI disaksikan oleh lebih 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh nusantara, atau kira- kira 80,1 % dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan proram-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian program unggulan dalam satu saluran yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena semenjak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Di usia nya yang ke 22 tahun 2011 (periode Januari-November 2011) RCTI tetap mempertahankan posisi market leader dengan pangsa pemirsa mencapai 17,5% (ABC, 5+) dan 17,8% (All Demography). RCTI juga berhasil mempertahankan [angsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,7% (periode Januari-November 2011) seperti yang dilaporkan oleh Nielsen Audience Measurement.65

4.1.1. Visi, Misi, dan Tiga Pilar Utama RCTI

a. Visi RCTI

Visi Rajawali Citra Televisi Indonesia adalah: “Media Utama Hiburan dan Informasi” Visi tersebut jika dijabarkan sebagai berikut:

65 http://www.rcti.tv/pages/view/company-profile

(3)

1. Perkataan “Utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensitertentu.

Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas dan dedikasi.

2. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:

 RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian programhiburan dan informasi.

 RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian program-programnya.

 RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “Stakeholder”

(karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan penyelenggara negara).

b. Misi RCTI

Adapun misi dari RCTI yaitu: “Bermanfaat bagi bangsa dan negara dalam bersama menyediakan layanan prima interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “Stakeholder”.

(4)

c. Tiga Pilar Utama RCTI

Untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah dibentuk, RCTI juga memiliki tiga pilar utama untuk memperkokoh visi dan misi yang telah terkonsep untuk menuju kesuksesan bersama, yaitu:

1. Keutamaan Dalam Kebersamaan 2. Bersatu Padu

3. Oke

Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para “stakeholder” atas kualitas integritas dan dedikasi yang ditampilkan.

Ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi, dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai hasil yang mendapat pengakuan dari para stakeholder atas kualitas integritas dan dedikasi yang ditampilkan.

4.1.2. Strategi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Secara keseluruhan untuk selalu tampil ke depan sebagai televisi terbaik yang mampu mengatasi gejolak pasar, perhatian RCTI sangat dicurahkan kepada:

a. Peningkatan dan pendayaan sarana operasi dan teknologi sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi pemirsa

(5)

b. Penyajian program yang menarik dan memuaskan para pemirsa baik berupa hiburan, pengetahuan, informasi, aktual dan akurat serta pengembangan kreativitas untuk melahirkan program-program acara yang baru dan menarik, memuaskan pemirsa dan dapat dipertanggung jawabkan.

c. Pemasar iklan yang menunjang biaya operasional dengan tetap memperhatikan kepentingan masyaralat luas.

d. Peningkatan peran, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pemeliharaan motivasi kerja karyawan melalui berbagai perlindungan dan kesejahteraan.

e. Pengembangan usaha yang tetap berorientasi kepada kepentingan masyarakat baik berupa penyajian program hiburan, informasi dan pengetahuan serta program-program sosial.

(6)

4.1.3. Struktur Organisasi RCTI

(7)

4.1.4. Program Research and Development Department

Program Research and Development Department dipimpin oleh seorang Head of Department. Dalam departemen ini terdapat dua section yaitu Program Analyst Section dan Data Analyst Section, ditambah dengan bagian administrasi di dalamnya.

1. Program Analyst Section

Program Analyst terdiri atas empat staff analisis, yaitu Entertainment and Religi, Series and Movie, News and Sport, serta Infotainment and children.

Tugas utama dari program analyst ini adalah melakukan analisa dan evaluasi program RCTI dan kompetitor untuk kepentingan pengembangan program RCTI. Selain memiliki tugas utama, bagian program analyst juga memiliki tugas lainnya, yaitu:

a. Menganalisa dan mengevaluasi semua konten program RCTI maupun program dari kompetitornya.

b. Merekam program RCTI dan kompetitornya

c. Memberi masukan berupa pengembangan produksi kepada pihak terkait seperti tim produksi, redaksi, production house dan sebagainya.

d. Ikut preview program yang ditawarkan oleh production house ke RCTI

2. Data Analyst Section

Data analyst memiliki tugas utama yaitu mengolah dan menganalisa data-data yang berkaitan dengan penelitian dan

(8)

pengembangan program. Selain memiliki tugas utama, Data Analyst juga memiliki tugas lainnya, yaitu:

a. Mengolah data Nielsen Audience Measurement dan membuat report atau laporan sesuai dengan kebutuhan users.

b. Menganalisa dan mengevaluasi terhadap promo program RCTI maupun kompetitor.

c. Melakukan survey kepemirsaan baik secara kuantitatif (field survey maupun survey by phone) dan kualitatif (FGD)

4.1.5. Struktur Organisasi Program Research and Development Department

- Sport & News

- Entertainment & Religi - Infotainment & Children - Movie & Series

(9)

4.2. Gambaran Umum SinemArt Pictures

Sinemart dibentuk pada tanggal 17 Januari 2003 oleh Leo Sutanto, Sentot Sahid, Heru Hendriyarto dan Lala Hamid. Pendiri utama Production House (PH) ini adalah Leo Sutanto. Nama besarnya sudah dikenal dalam bisnis hiburan terutama di indristri perfilman Indonesia. Selama 25 tahun dalam berkarir didunia industri, ia sangat rindu untuk menyampaikan cerita-cerita yang berbeda dan dapat menginspirasi masyarakat. Hal itulah salah satu cikal bakal terbentuknya Sinemart.66

Proyek Sinemart adalah “Malam Pertama” (2003), sebuah serial yang ditayangkan di SCTV dan pada akhirnya menerima banyak nominasi. Namun, Sinemart melakukan terobosan besar pertama setelah berhasil mengadaptasi film

“Ada Apa Dengan Cinta?” (2003) menjadi sebuah serial TV. Proses audisi untuk para pemeran yang menarik banyak pelamar dikemas dalam bentuk reality show yang merupakan acara realitas berskala nasional pertama yang terdapat di Indonesia.

Sejak didirikan, Sinemart telah mengukuhkan posisi menjadi salah satu pemain utama dalam industri hiburan di Indonesia. Jangkauan dan pertumbuhan perusahaan telah meningkat secara signifikan sejak didirikan. Saat ini, Sinemart

66 http://www. sinemart.com/new/en/Corporate.php

(10)

telah mengembangkan sekitar 70 judul untuk televisi dengan 14 program yang berjalan dan 9 film untuk layar lebar. Sekitar kurun waktu 2 tahun terakhir, semua produksi Sinemart selalu menjanjikan rating tinggi dan menghasilkan tanggapan yang memuaskan dari publik nasional maupun Internasional, terutama dalam skala Asia Tenggara.

Sinemart, yang berasal dari tiga kata yaitu, ‘Sinema’, ‘Art’, dan ‘Mart’

benar-benar menggambarkan semua tentang visi perusahaan. Sinemart berusaha menciptakan sebuah campuran sempurna antara 'seni' dan 'dagang' melalui medium film

Seperti yang disebutkan sebelumnya, visi pendiri Sinemart yaitu untuk menceritakan kisah-kisah yang berbeda dan inspirasional menjadi fondasi dalam mengembangkan sebuah serial TV atau film yang mereka buat.

Bagi Sinemart, sebuah cerita yang inspirasional tentu dinilai secara subjektif dan jelas berbeda untuk setiap orang. Maka dari itu, Sinemart memiliki gaya cerita yang berbeda dibandingkan yang lainnya. Sebuah kombinasi apik antara seni dan komersial yang dapat menarik perhatian untuk semua kelompok umur dan latar belakang.

Sinemart mempunyai strategi dalam mensukseskan berbagai programnya guna menarik para pemirsa dengan cara yang eksklusif, salah satunya dengan melakukan promosi yang maksimal namun masih mudah untuk dijangkau.

Sinemart berjanji untuk melanjutkan kontribusi ke dalam industri perfilman

(11)

Indonesia dengan selalu mencari dan memberikan kesempatan bagi para bakat baru, melakukan berbagai terobosan baru, serta tak lupa untuk selalu menampilkan cerita-cerita yang mendidik dan inspirasional.

Hingga saat ini, Sinemart selalu menghadirkan cerita-cerita yang smart, mendidik, berbeda yang dapat direalisasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Sinemart telah melahirkan banyak sinetron-sinetron unggulan seperti Sekar, Yasmin, Manohara, Doa dan Karunia, Kejora dan Bintang, Dewi, Mertua dan Menantu, Dia Jantung Hatiku, Safa dan Marwah, Ketika Cinta Bertasbih, Kemilau Cinta Kamila, Putri yang Ditukar, Cinta dan Anugerah, Anugerah, Ketika Cinta Bertasbih The Series, hingga yang saat ini sedang diminati oleh para pemirsa Indonesia, Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Sinemart juga telah merambah dunia layar lebar dengan memproduksi film antara lain Jomblo, Mendadak Dangdut, Ketika Cinta Bertasbih, Ketika Cinta Bertasbih 2, 9 Naga, dan Tendangan Dari Langit.67

4.3. Gambaran Umum Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series

67 Ibid

(12)

Tukang Bubur Naik Haji The Series merupakan sebuah sinetron yang sedang ditayangkan di RCTI setiap hari pukul 19.00 WIB. Sinetron ini diproduksi oleh Sinemart dan disutradarai oleh Ucik Supra. Pemainnya antara lain adalah Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, Latief Sitepu, El Manik, Shinta Muin, Citra Kirana, Andi Arsyil, Aditya Herpavi, Dorman Borisman, dan lainnya.

Sinetron ini bercerita tentang kisah kehidupan seorang tukang bubur yang bernama Sulam (Mat Solar). Ia adalah seorang lelaki yang sederhana, tekun, dan ikhlas. Bersama istri yang sangat dicintainya, Rodiah (Uci Bing Slamet), dan Emak (Nani Wijaya), Sulam berusaha mengembangkan usahanya. Karena ketaqwaannya kepada Allah SWT, ia kemudian menjadi kaya raya dan dapat mewujudkan impiannya, yaitu naik haji. Haji Sulam merupakan sosok yang patut menjadi panutan.

Meski seringkali difitnah dan dizalimi oleh tetangga yang iri dengan kesuksesannya, Haji Muhidin (Latief Sitepu) dan Hajjah Maimunah (Shinta Muin), namun Haji Sulam selalu sabar dan kerap berbesar hati menasehati keluarganya agar tidak terprovokasi, serta selalu bersikap baik terhadap keluarga Haji Muhidin.

Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series diperuntukkan bagi berbagai usia. Cerita yang berbeda dari sinetron lainnya membuat pemirsa tertarik dan selalu ada di hati mereka terbukti dengan jumlah episode yang saat ini sudah berhasil menembus angka 500 (hingga Maret 2013) dan rating

(13)

dan didapatkannya lebih tinggi dibandingkan dengan sinetron yang tayang di stasiun televisi lain yang jam tayangnya sama (head to head) dengan sinteron Tukang Bubur Naik Haji the Series.

4.4. Hasil Penelitian

4.4.1. Analisis POAC

Suatu produksi program khususnya sinetron harus mempunyai strategi- strategi yang disusun secara matang, karena sekarang ini banyak stasiun televisi yang menjadikan sinetron sebagai program unggulannya.

Dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pun mempunyai strategi khusus untuk menarik pemirsanya dan meraih rating yang tinggi. Strategi tersebut didapat dari evaluasi yang menggunakan analisis POAC (Planning, Organizing, Actuacting, dan Controlling).

4.4.2. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah tahap yang paling mendasar dan menjadi acuan bagi kesuksesan program sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Tahap perencanaan ini mulai dari perencanaan pembelian program tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series hingga proses penayangan yang harus disusun dengan baik agar menghasilkan tayangan yang baik pula.

Program sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series merupakan program akuisisi dari rumah produksi Sinemart. Dalam struktur divisi Programming RCTI

(14)

terdapat departemen akuisisi yang bertugas dalam pembelian program, seperti yang diutarakan oleh Mas Filriady Kusmara

“Saya bertugas mencari, membeli dan mengelola program-program yang berasal dari luar dalam hal ini Production House yang nantinya akan ditayangkan di sini (RCTI). Tentunya, program tersebut dapat menjadi inventory yang bagus dalam mendapatkan rating.68

Banyaknya jumlah stasiun televisi dengan berbagai jenis program yang sangat beragam, pengelola program idealnya akan berupaya agar audien dapat terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran yang bersangkutan. Terkait dengan hal ini, setiap stasiun televisi mempunyai standar program yang akan tayang, seperti yang dikatakan Manager Local Programming Acquisition, Mas Filriady Kusmara

“Dalam menentukan sebuah program tayang atau tidak, kita selalu menundukkan diri sebagai pemirsa. Maka dari itu, standar kita ya pemirsa.

Menarik, lucu, mengharukan, menyedihkan, sebuah kondisi yang awam terjadi di pemirsa saat ini. Nah, standar yang kita tentukan selain menarik untuk pemirsa, tapi kita juga ingin tayangan yang kita tampilkan mempunyai nilai tambah. Yang kita mau sekarang in ya seperti sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series yang bernilai positif, menarik, lucu, komposisinya pas, tapi juga ada nilai tambah.”69

Sinemart selaku Production House yang selalu bekerjasama dengan stasiun televisi RCTI selalu memproduksi sinetron yang memiliki cerita dengan kualitas yang baik dan juga memiliki pemain-pemain terbaik yang membintangi sinetronnya. Dalam memproduksi sinetronnya, Sinemart juga memiliki standar

68 Wawancara dengan Manager Local Programming Acquisition RCTI, Filriady Kusmara. 22 Maret 2013

69 Ibid, 22 Maret 2013

(15)

program seperti yang diutarakan oleh Produser Pelaksana sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Bapak Dani Sapawie

“Program yang baik itu adalah program yang kita sajikan kepada masyarakat yang tidak menimbulkan sebuah kontroversi, program tersebut dapat diterima oleh masyarakat khususnya, kalau bisa oleh segala lapisan masyarakat. Syukur- syukur sebuah tayangan itu punya pesan moral, walaupun tidak terlalu mendidik, tapi ada message yang disampaikan. Saya rasa selama messagenya jelas dan positif, itu adalah suatu bentuk program yang baik.”70

4.4.3.Pengorganisasian (Organizing)

Tanpa ada organisasi yang tepat, maka sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series tidak akan dapat menjadi tayangan drama yang baik. Pasti ada orang- orang yang terlibat dalam mensukseskan sebuah program, seperti yang dituturkan oleh Mas Filriady Kusmara berikut ini.

“Secara general, ya karena sudah tayang di RCTI, maka itu menjadi tanggung jawab RCTI. Dari sisi hukum, semua tayangan yang ada di TV, maka penanggung jawabnya adalah stasiun TV itu sendiri, maupun yang membuat itu Production House atau in-house atau luar negri pun yang bertanggung jawab tetap TV tersebut. Namun kalau dari sisi konten, produk, ya yang bertanggung jawab adalah produser sinetronnya.”71

Namun dalam penayangannya yang bertanggung jawab adalah Programming Department. Dalam Departemen Programming ini terdapat pembagian empat departemen kecil lagi, seperti apa yang dikatakan oleh Mas Filriady Kusmara

70 Wawancara dengan Line Producer Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Dani Sapawie.

12 April 2013

71 Filriady Kusmara, op. cit., 22 Maret 2013

(16)

“Di programming terdiri dari beberapa bagian, ada Planning & Scheduling, Acquisition, Research development and Operation. Nah, masing-masing bersinergi sampai pada tayangan yang pemirsa lihat di rumah. Acquisition itu tugasnya lebih kepada penyediaan materi yang dibutuhkan oleh teman-teman di Planning & Scheduling.”72

Masing-masing departemen memiliki tugas yang berbeda-beda. Dalam program tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, departemen akuisisi bertugas melakukan akuisisi atau pembelian program dan menjadi penghubung juga kepada pihak Production House untuk melakukan diskusi- diskusi terkait dengan produksi program sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Memang menjadi sesuatu yang sangat penting bagi stasiun televisi untuk membuat sebuah peta tentang siapa dan bagaimana khalayak pemirsa yang hendak dirangkulnya. Sebab dengan mengetahui siapa saja yang dijadikan sasaran, pihak stasiun televisi bisa merancang suatu program acara yang relevan untuk khalayak.

Terjalinnya komunikasi antara pihak akusisi program dengan Production House nya sendiri (Sinemart) sangat berimbas baik pada programnya, dalam hal ini sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Bagian akuisisi selalu mengkomunikasikan tentang apapun yang berhubungan dengan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini, baik tingginya rating yang didapat, atau karena turunnya rating. Dengan melakukan komunikasi yang rutin dengan pihak Sinemart, khususnya kepada produser sinetron Tukang Bubur Naik Haji The

72 Ibid, 22 Maret 2013

(17)

Series, Bapak Leo Sutanto, semua masalah-masalah yang ada pada penayangan program atau masalah turunnya rating program bisa didiskusikan untuk mencari solusi yang baik.

“Pada dasarnya kami saling update, membicarakan performa sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series melalui data-data rating yang didapat. Nah.. data kita daily, yang kita terima setiap hari jam 10 pagi. Mau hasilnya bagus atau enggak, kita selalu komunikasikan ke Production House (Sinemart), pokoknya setiap hari harus ada komunikasi, khususnya ke Pak Leo Sutanto. Banyak hal ya, yang dibicarakan seputar bagaimana langkah untuk membuat para pemirsa tetap setia mengikuti sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini.”73

“Yang terlibat dalam komunikasi ini kalau dari pihak Sinemart minimal Production Design nya, atau mungkin bisa juga dengan Pak Leo Sutanto nya langsung. Kalau dari RCTI tentu Mbak Uut selaku Direktur Programming, saya dari pihak Acquisition beserta teman-teman dari Planning & Scheduling juga terlibat.74

Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga rating, menyediakan jasa kepada stasiun penyiaran dengan mengeluarkan laporan rutin mengenai program apa saja yang menjadi unggulan dan program apa saja yang sudah ditinggalkan pemirsanya. Dengan demikian, laporan rating memiliki peran yang sangat menentukan bagi stasiun penyiaran. Di stasiun televisi RCTI sendiri juga berlangganan kepada perusahaan rating untuk mengetahui peringkat program arau rating dari setiap acaranya. Di RCTI yang mengatur tentang data-data rating adalah bagian Program Research and Development Department (PR&D). Pada bagian Program Research and Development Department (PR&D) ini terbagi dalam dua section, yang pertama adalah program analyst section dan data analyst

73 Ibid

74 Ibid

(18)

section. Untuk bagian memasukkan data rating dari Nielsen Measurement, biasanya dikerjakan oleh program analyst. Seperti apa yang dikatakan oleh Mbak Yeyen Sundari, selaku salah satu program analyst RCTI

“Tugas utama saya adalah mengevaluasi program-program televisi. Evaluasinya dilihat dari performa program secara rating. Apakah rating program tersebut sedang naik atau turun, selain itu tak lupa juga dilihat dari segi kualitasnya.

Kalau memang ratingnya turun, dan perlu ada perbaikan, maka akan kita evaluasi.”75

“Di divisi programming sendiri, terdapat empat program analyst. Empat orang tersebut, masing-masing memegang dua genre. Ada Sport & News, Entertainment & Religi, Infotainment & Children, dan yang terakhir yaitu Movie

& Series. Saya lah yang memegang genre Movie & Series.”76

RCTI yang menjadi naungan produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series selalu berhubungan dengan Sinemart untuk membahas strategi dalam mempertahankan sinetronnya yang dilihat dari data rating. Seperti apa yang dikatakan oleh Mas Filriady Kusmara berikut ini.

“Strategi yang kita kembangkan bersama Sinemart yaitu menguatkan karakter- karakter lain yang terdapat di sinetron ini. Kemudian yang kedua, komunikasi kita buka semaksimal mungkin. Setiap ada masalah pasti kita akan langsung cari solusinya. Misalnya masalah mengenai pemain, kendala-kendala syuting dan sebagainya pasti kita akan duduk bersama saling diskusi untuk menyelesaikannya.”77

75 Wawancara dengan Program Analyst RCTI Yeyen Sundari. 21 Maret 2013

76 Ibid, 21 Maret 2013

77 Wawancara dengan Manager Local Programming Acquisition RCTI, Filriady Kusmara. 22 Maret 2013

(19)

4.4.4.Pergerakan (Actuacting)

Dalam memproduksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, juga membutuhkan pengarahan agar berjalan dengan lancar. Tim kru produksi dituntut untuk melakukan tugas dengan baik dan saling bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing. Produser sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pun selalu memberikan pengarahan pada tim produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Suatu proses produksi mempunyai pengaruh terhadap kualitas dan mutu suatu program acara. Semakin baik hasil produksi, maka semakin baik pula kualitas dan mutu program tersebut. Karena itulah dibutuhkan suatu pengarahan kepada seluruh kru yang bertugas dari produser demi tercapainya hasil yang maksimal. Koordinasi dengan memberikan pengaruh atau penggerak (actuacting) antar tim sangatlah penting. Jika terjadinya sebuah perubahan, dengan cepat langsung dapat terkoordinasi oleh tim produksi. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Dani Sapawie sebagai Line Producer atau Produser Pelaksana sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

“Ketika produksi sudah berjalan, tugas saya bagaimana membuat produksi ini bisa memenuhi target tayangan. Misalnya, karena suatu hal program ini durasinya harus bertambah atau berkurang, kan artinya percepatan dilapangan harus di push, nah saya harus memperhatikan beberapa lini, seperti tim penulis skenario yang harus saya kejar cepat. Dari sana distribusi ke lapangannya harus cepat, saya mengawasi bahwa apa yang ada di skenario jangan sampai salah diterjemahkan oleh orang di lapangan.”78

78 Wawancara dengan Line Producer sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Dani Sapawie.

12 April 2013

(20)

Setiap program acara, baik yang diproduksi sendiri maupun program akuisisi tentu mengeluarkan biaya. Terkait dengan biaya tersebut, karena program tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series adalah program akuisisi maka pengganti biaya produksi adalah biaya pembelian program yang disepakati oleh perjanjian jual beli antara pihak RCTI dengan pihak Sinemart.

“Kita beli sinetron dari mereka, kita lihat sinetronnya bagus, dan seiring berjalannya waktu Production House lain tidak ada yang sebagus mereka, jadi ya semua sinetron di jam prime time ya diambil oleh Sinemart. Pertimbangan tersebut memang pertimbangan yang logis dan bisnis. Saling menguntungkan lah, kita mendapatkan program dengan rating yang tinggi, Sinemart juga dapat order yang banyak dari kita..”79

Setelah kontrak kerjasama dilakukan, tahap selanjutnya adalah penayangan program sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pertama ditayangkan televisi pada 25 Mei 2012. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series tayang setiap hari pada pukul 19.00 WIB yang dapat dikatakan ditayangkan pada waktu prime time. Prime time merupakan waktu siaran televisi yang paling banyak menarik penonton. Selain itu, penonton yang berada di segmen ini sangat beragam pula (tua, muda, anak- anak, dan sebagainya)80 Berikut alasan Mas Filriady Kusmara mengapa sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ditayangkan pada waktu prime time.

“Logika programming adalah “Tempatkan program terbaikmu di area yang terkuat. Area yang terkuat itu dimana? Ya di prime time.” Nah prime time itu lumayan luas, antara jam 6 sore sampai sekarang jam setengah 11 malam.

79 Wawancara dengan Manager Local Programming Acquisition RCTI, Filriady Kusmara. 22 Maret 2013

80 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana.

2008 hal: 304

(21)

Kalau sudah seperti itu, tinggal kita lihat peta kompetisi. Oke program kita bagus, tapi jangan sampai program tersebut tidak bernilai tambah untuk kita.

Caranya dengan mencari peluang dengan mencari dimana program terlemah kompetitor kita. Jadi, program terlemahnya kita head to head kan dengan program terkuat kita. Yang kedua, misalkan kita ingin mengurangi performa kompetitor kita, taruhlah program terkuat kita di jam tayang program terkuat mereka, jadi tinggal penempatannya saja yang kita atur sedemikian rupa.”81

Keberhasilan sebuah program khususnya sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pasti mempunyai strategi. Strategi-strategi digunakan ketika rating sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini sedang turun. Strategi ini dibuat atas masukan dari program analyst yang diskusi juga dengan manajer akuisisi untuk membahas strategi apa kiranya yang dipakai untuk kembali menaiki rating sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series yang sedang turun.

“Melalui review MBM (Minute By Minute) yang kami lakukan khususnya terhadap episode yang mengalami penurunan rating, kami langsung komunikasikan dengan pihak Sinemart, kemudian kita diskusi bareng.

Bagaimana langkah yang harus diambil untuk kembali mendongkrak rating.

Caranya ya kita bikin twist-twist baru, memasukkan karakter baru, atau konflik baru, memperbanyak bagian yang disukai pemirsa ataupun sebaliknya, meminimalisir bagian yang kurang disukai pemirsa.”82

Strategi-strategi yang digunakan dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini semata-mata demi keberhasilan sinetron tersebut. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada program acara yang sama-sama tayang pada stasiun televisi yang sama sehingga sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series yang harusnya tayang setiap hari menjadi di jeda untuk acara lain. Hal ini bisa terjadi karena rating program lain memiliki rating yang lebih tinggi dibandingkan sinetron

81 Filriady Kusmara, op. cit., 22 Maret 2013

82 Ibid, 22 Maret 2013

(22)

Tukang Bubur Naik Haji The Series, karena sebagai stasiun televisi mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan program acara lain.

“Hal itu tidak bisa kita hindari, dan tentu kita juga harus mempertimbangkan strategi secara keseluruhan. Karena, program yang tayangnya setahun sekali atau biasa kami sebut program spesial itu selalu menghasilkan rating yang bagus. Ya mau gak mau sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series terpaksa tidak kita tayangkan dan pihak Production House nya (Sinemart) harus setuju dengan apa yang terjadi.”83

4.4.5 Pengawasan (Controlling)

Tahap pengawasan ini merupakan tahap evaluasi terhadap proses penayangan tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Setiap program yang dibuat harus melewati tahap evaluasi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan apa yang terdapat dalam tiap episodenya, sehingga kekurangan tersebut tidak terjadi lagi pada episode berikutnya.

Sebelum memasukkan data rating, biasanya program analyst menganalisa konten suatu program per menitnya menggunakan video recorder yang berisi rekaman program tersebut, dan memasukan analisanya ke dalam komputer.

Kegiatan ini disebut dengan MBM (Minute by Minute)

“MBM adalah singkatan dari Minute by Minute. Isinya itu konten dan rating dari setiap program per menitnya. Dari MBM tersebut, kita dapat melihat, penyebaran per menitnya rata atau tidak. Kalau misalnya ada di segmen- segmen tertentu turun, segmen lain naik, kemungkinan ada plot-plot yang kurang bagus dari situ. Jadi, selain dari konten keseluruhan, bisa dilihat juga dari plot ceritanya. Kalau sinetron kan ada beberapa plot. Misalnya di Tukang Bubur Naik Haji The Series kanada plot Haji Muhidin, ada plot keluarga Sulam, atau

83 Ibid

(23)

Rumana-Robby, nanti dari semuanya kita bisa melihat plot tersebut masih bagus atau tidak.”84

Evaluasi yang dilakukan tim programming RCTI berpedoman pada hasil rating dan share yang diperoleh setiap kali penayangannya. Rating dan share menjadi sangat penting dalam sebuah industri televisi. Pada dasarnya evaluasi banyak membahas tentang kekurangan dalam penayangan program sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series berdasarkan perolehan rating dan share. Pada tahap ini program research memiliki peranan penting. Departemen research memiliki data rating. Setiap rating yang mengalami penurunan pasti akan dilakukan evaluasi. Seperti apa yang telah dijelaskan oleh Mbak Yeyen Sundari selaku Program Analyst RCTI

“Jika dalam MBM terjadi penurunan yang signifikan, biasanya kita melakukan komunikasi ke pihak Production House (Sinemart) untuk memberikan solusi agar MBM dapat kembali stabil. Kita kasih alert ke mereka dengan memberikan datanya, performa apa yang turun dan kurang. Nanti bisa jadi pada plot yang mengalami penurunan, durasinya di kurangi atau mungkin dihilangkan sama sekali, jadi memang diperbanyak plot-plot yang memang potensial saja”85

Setelah evaluasi dilakukan, rapat biasanya akan memutuskan berbagai langkah yang harus segera diambil, seperti meningkatkan atau memperbaiki konten program tersebut untuk menemukan jalan tengah atau solusi. Seperti yang diungkapkan Mbak Yeyen Sundari.

“Pertama-tama kita pasti akan melakukan diskusi internal, lalu kita lihat kompetitornya ada acara spesial atau tidak. Misalkan sinetron ini bertemu dengan event spesial seperti program bola yang rating nya tinggi, ya wajar saja kalau sinetron ini mengalami sedikit penurunan rating. Kalau seperti itu,

84 Wawancara dengan Program Analyst RCTI, Yeyen Sundari. 21 Maret 2013

85 Ibid, 21 Maret 2013

(24)

biasanya kita tidak konfirm ke Production Housenya (Sinemart) karena hal tersebut diluar dari kebiasaan, kecuali memang kalau setelah kita discuss dari kontennya yang memang tidak bagus, baru kita konfirm ke mereka, gitu. Dari hasil discuss kalau memang perlu ada yang dirubah ya mereka akan rubah, tergantung kurangnya dimana, dan yang membuat dia turun itu apa.”86

Mengetahui data rating dalam sebuah program sangatlah penting, stasiun televisi bisa mengatahui program apa yang sedang disukai pemirsa atau yang tidak disukai oleh pemirsanya. Terlebih lagi dari program sinetron dimana yang menjadi program unggulan di stasiun televisi ini. Salah satu sinetron yang menjadi program unggulan di RCTI yaitu sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series yang tayang pada waktu prime time dimana waktu tersebut dikatakan waktu berumpulnya semua anggota keluarga baik orangtua maupun anak-anak. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini cukup diminati pleh pemirsanya, sehingga memperoleh rating yang bagus di awal penayangannya hingga mengalami perkembangan yang pesat sampai saat ini, seperti apa yang diungkapkan Mbak Yeyen Sundari sebagai Program Analyst RCTI.

Perkembangan sinetron ini dari awal hingga sekarang bisa dibilang meningkat pesat. Sejak awal-awal penayangan sudah dibilang bagus, memasuki bulan pertama semakin bagus dan sampai sekarang masih stabil. Terjadi perkembangan yang signifikan di awal tahun, sharenya diatas 25.”87

“Rating tertinggi yang didapat oleh sinetron ini adalah 7.7 dengan share 29.9 yang tayang pada tanggal 7 Maret 2013 dan rating terendah yang di dapat oleh sinetron ini adalah 3.8 dengan share 16.9 yang tayang pada tanggal 9 Desember 2012”88

86 Ibid

87 Ibid

88 Ibid

(25)

Dilihat dari hasil wawancara Mbak Yeyen Sundari selaku Program Analyst, sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series memperoleh rating yang tinggi di bandingkan dengan kompetitornya. Hingga seiring berjalannya waktu, sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini tetap merajai layar kaca dan mengungguli sinetron-sinetron kompetitornya yang memiliki genre sejenis atau bahkan di luar genre tersebut, seperti yang dikatakan oleh Program Analyst, Mbak Yeyen Sundari.

Kalau secara genre, yaitu drama religi, kompetitor utama sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series adalah sinetron Ustad Fotokopi. Sinetron tersebut sempat menjadi kompetitor utama karena sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series tayang dari jam 7 sampai jam setengah 11 malam. Tapi kalau sekarang head to head nya hanya selama setengah jam saja. Kompetitor lain ada Opera Van Java (OVJ) dari Trans 7 dan Raden Kian Santan nya MNC TV, lalu sisanya ada Bioskop Trans TV. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series merupakan sinetron yang hebat karena dapat bersaing dengan genre lain, bukan hanya drama dengan cerita yang sama saja, bertemu dengan program bola pun, dia masih oke.”89

Setiap stasiun televisi pasti bertanggung jawab atas program-program yang dimilikinya baik in-house production atau dari sebuah production house. Untuk membandingkan programnya mempunyai kualitas dan rating yang tinggi dari kompetitornya, program analyst juga menganalisa konten program kompetitornya. Dalam hal ini sinetron yang menjadi unggulan di RCTI yaitu Tukang Bubur Naik Haji The Series, maka untuk mengetahui sejumlah ketertarikan pemirsa juga perlu membandingkan dengan sinetron kompetitornya dalam hal ini sinetron Ustad Fotokopi di SCTV. Program analyst juga

89 Ibid

(26)

mempunyai data rating setiap program kompetitor dengan program yang tayang di RCTI.

“Ya, kita punya semua rating program dari 11 stasiun televisi yang kami dapatkan dari Nielsen. Melalui software Ariana dari Nielsen yang kita running, kita akan dapat mengetahui rating-rating program RCTI dan para kompetitornya.”90

Rating memang menjadi tolak ukur atas keberhasilan atau tidaknya sebuah program. Tetapi, selain data rating, pastinya ada beberapa kriteria yang bisa dikatakan sukses dari sebuah program, khususnya untuk program sinetron, seperti yang diungkapkan Mas Filriady Kusmara dan Bapak Dani Sapawie berikut

“Idealnya, kriteria sukses yang kita inginkan adalah bersandingnya antara komersil dan image. Dari sisi komersil, tentu dilihat dari rating, sedangkan dari sisi image kita dapat melihatnya melalui bagaimana respon pemirsa, respon dari lembaga-lembaga pemerintah, terutama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), respon dari lembaga swadaya.”91

“Untuk ukuran televisi saat ini, sinetron yang sukses adalah sinetron yang mempunyai rating dan share yang bagus. Kita dapat mengetahui berdasarkan pengalaman, kita dapat memilah-milah mana unsur-unsur yang sukses atau laku, dan diminati sebagai rating yang baik. Contoh sederhana, cerita itu sendiri dapat diterima oleh masyarakat, lalu tidak menggurui. Pesan moral atau sesuatu yang disampaikan membuat masyarakat berminat untuk menonton sinetron itu. Sinemart telah berkali-kali melakukan hal tersebut, dan yang terakhir yang kami lakukan ya di sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini.

92

90 Ibid

91 Wawancara dengan Manager Local Programming Acquisition RCTI, Filriady Kusmara. 22 Maret 2013

92 Wawancara dengan Line Producer sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Dani Sapawie.

12 April 2013

(27)

4.4.6 Tahapan Pra Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series

Banyaknya jumlah stasiun televisi dengan berbagai jenis program yang sangat beragam, pengelola program idealnya akan berupaya agar audien dapat terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran yang bersangkutan, dan program yang dituntut untuk mendapatkan banyak pemirsa adalah sinetron.

Dalam memproduksi sebuah sinetron, Production House dituntut untuk membuat program semenarik mungkin yang nantinya akan di tayangkan di televisi. Sebelumnya, Production House akan mempresentasikan programnya kepada stasiun televisi yang dituju, dalam hal ini Sinemart adalah kepada RCTI.

Bagian akuisisi membeli program yang dijual oleh Sinemart. Dalam mendapatkan program yang baik atau layak tayang, bagian akuisisi harus pintar memilah dan memilih program sinetron yang akan dibelinya, seperti yang dikatakan oleh Mas Filriady Kusmara selaku Manager Local Programming Acquisition RCTI.

RCTI selalu memilih bekerja sama dengan Sinemart, karena based performance, kualitas sinetron yang dimiliki Sinemart saat ini merupakan yang paling bagus. Kami selalu menempatkan sinetronnya pada jam prime time, karena memang sesuai dengan kualitasnya. Hal tersebut kami lakukan bukan karena ada sebuah tekanan atau adanya sebuah hubungan khusus, tidak sama sekali. Jadi,kerjasama kami pure professional dan adanya hubungan trust (kepercayaan). Itulah yang mendasari RCTI selalu bekerja sama dengan Sinemart.”93

93 Wawancara dengan Manager Local Programming Acquisition RCTI, Filriady Kusmara. 22 Maret 2013

(28)

Program akuisisi ini adalah pembelian program dari produksi Production House dalam hal ini Sinemart. Bagian ini yang bertanggung jawab untuk membeli atau menyewa program. Bagian akuisisi ini juga menonton audition tape dengan mengajak bagian penjualan (sales marketing) tujuannya untuk meminta pendapat apakah programnya dapat dijual kepada calon pemasang iklan. Jadi bagian penjualan menilai program itu layak untuk dijual, maka bagian akuisisi akan membeli program itu.94

“Biasanya mereka datang dalam sebuah ide, cerita, konsep, proposal, pilot atau dummy tayang. Jadi mereka memberikan semacam material dulu untuk lihat dan diskusikan, nanti kita bikin sebuah sistem, mana yang bisa kita bawa ke meeting programming besar, mana yang tidak perlu. Kalau yang kira-kira masih ada potensi, akan kita bawa ke meeting besar. Disitu kita bisa bawa ke dalam diskusi yang dinamis. Kita lihat, kalau oke bagaimana, kalau tidak oke, masih bisa diperbaiki tidak. Let’s say, itu tidak oke, kita akan balikin ke Production House nya. Kalau oke juga kita tetap undang Production House nya, kita diskusikan, next step nya apa.”95

Menurut Manager Local Programming Acquisition RCTI, Filriady Kusmara, sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series yang menjadi salah satu program sinetron yang diunggulkan oleh stasiun RCTI.

“Saat pertama kali kita tonton, terlihat bahwa sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini tidak seperti sinetron kebanyakan. Kita seperti melihat potret kehidupan, realita yang ada di masyarakat. Bahwa ada orang-orang yang baik, sirik, multi-etnis, dan lain sebagainya. Secara packaging keseluruhan, kita melihat sinetron ini natural sekali, seperti menonton tetangga sendiri, kayak melihat cerminan kehidupan di sekitar kita.”96

94 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana.

2008. Hal: 301

95 Filriady Kusmara, op. cit., 22 Maret 2013

96 Ibid

(29)

Pada tahap pra produksi, produser beserta tim kru sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series berupaya melakukan perencanaan dan persiapan baik dari segi teknis maupun konsep cerita, pemilihan pemain, pencarian lokasi, dan sebagainya. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Dani Sapawie sebagai berikut.

“Ketika sinopsis sudah ada, maka kita bersama dengan produser mempersiapkan skenario. Dari situ kita mempersiapkan karakter-karakter dengan melakukan casting. Setelah itu kita mempersiapkan set-set yang cocok dengan cerita, ketika sudah didapat, lalu kita melakukan hunting dan syuting.”97

“Basicly, semua itu yang paling penting adalah kecocokan karakter. Balik lagi dari pengulangan FTV nya yang dibuat sangat Indonesia, maka wajah-wajah para pemain disini kita cari yang benar-benar Indonesia seperti Haji Muhidin, Mak Enok, Badar, Sobari, atau Tulang Togu. Sinetron ini merupakan sinetron yang punya rating bagus yang tidak didukung oleh wajah-wajah sinetron kebanyakan yang rata-rata menampilkan artis kebule-bule an. Ketika melihat sinetron ini, para penonton merasa “Itu gue!”, nah itu juga yang melatarbelakangi sense of belonging atau rasa memiliki yang kuat sekali”98

Peran produser dalam tahap pra produksi ini juga sangat dituntut. Produser harus tahu apa saja yang harus disiapkan dalam proses pra produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini. Dan tugas produser pada saat pra produksi adalah sebagai berikut.

Di tahap pra produksi, saya diberikan tugas oleh Pak Leo Sutanto (Produser sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series) untuk mempersiapkan sebuah tim yang terdiri dari penulis dan kru, lalu mempersiapkan pemain yang sesuai dengan karakter untuk di episode-episode awal. Tahap selanjutnya, saya bersama dengan tim melewati tahap negoisasi dan sebagainya.”99

97 Wawancara dengan Produser Pelaksana sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Bapak Dani Sapawie. 12 April 2013

98 Ibid

99Ibid

(30)

4.4.7 Tahapan Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series

Dalam tahap ini, semua rencana yang telah disusun dan disepakati bersama dalam tahap pra produksi, selanjutnya direalisasikan. Semua kru yang terlibat berangkat ke lokasi syuting, termasuk produser dan pastinya aktor serta aktris yang terlibat. Saat melakukan pengambilan gambar, produser dengan sutradara dan kru utama harus selalu melakukan koordinasi dengan baik. Ini dilakukan agar semua proses produksi berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Produser juga mengawasi cara kerja kru utama dan kru-kru lain agar tidak ada yang melakukan kesalahan pada saat syuting berlangsung.

“Secara non fisik atau kreatif, saya mengkoornidir para penulis skenario, tim, agar apa yang ada di dalam konsep itu dapat terpenuhi. Lalu ada lagi tambahan, ketika rating mengalami penurunan, saya berkoordinasi dengan teman-teman kreatif istilahnya men tune-up rating agar naik lagi. Harus selalu ada komunikasi, ketika melakukan evaluasi ada bagian-bagian yang kurang disukai pemirsa, maka next nya akan kami cabut. Jika sudah terlanjur ditulis oleh penulis skenario, ya mau gak mau harus dihilangkan. Karena apa yang ada di lapangan itu adalah adegan yang sudah di seleksi, jadi tidak wasting time.”100

Dalam proses produksi ini juga terdapat kendala-kendala yang bersifat non teknis maupun teknis yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Tapi semua kendala yang dihadapi selalu dapat diatasi dengan baik. Dalam sinetron Tukang Bubur Nsaik Haji The Series ini juga mempunyai kendala pada saat berlangsungnya proses produksi, seperti yang dituturkan oleh Bapak Dani

100 Ibid

(31)

Sapawie selaku Produser Pelaksana sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

"Karena kami baik kru maupun pemain sudah seperti keluarga sendiri, jadi bisa dibilang kendala disini kecil sekali. Mungkin kita hanya lebih kepada antisipasi problem aja, misalnya ketika RCTI meminta durasi tayangannya sekian, nah bagaimana cara kita memenuhinya saja. Tapi hal di luar teknis seperti sisi manusiawi, seperti menjaga dan mengarahkan para pemain yang sekarang menjadi ngetop itu juga menjadi pr tersendiri.”101

Untuk memperolah hasil yang terbaik pasti dibutuhkan biaya yang besar pula. Maka dari itu prencanaan dan penyesuaian budgeting harus diperhatikan. Karena hal seperti ini tidak bisa dibeberkan pada saat rapat budgeting. Tetapi tidak terlepas bahwa produser juga merancang perencanaan anggaran untuk berjalannya produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini.

"Selanjutnya, bagaimana cara menjaga budget juga merupakan tugas saya, agar uang tetap terkontrol. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini kan kalau kita lihat sekilas, pemainnya kan banyak sekali. Tapi sebenarnya disini kita melakukan on-off. Hal ini dilakukan untuk membuat pemirsa tidak bosan dengan karakter-karakter yang sudah ada, selain itu tetap mengirit budget. Ketika ada pemain baru, bagaimana caranya pemain yang lama di cerita kita buat dia pergi dulu atau sakit, nah itu merupakan bagian dari balancing budget.”102

Sebuah keberhasilan suatu produksi program pasti dibutuhkan strategi- strategi. Strategi digunakan ketika sebuah program ingin mencapai titik

101 Ibid

102 Ibid

(32)

kesuksesan. Dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series ini Produser Pelaksana Dani Sapawie juga mempuyai strategi untuk kemajuan dan keberhasilan programya.

Kebetulan kan kita sudah melakukan antisipasi sejak awal, bahkan dengan kondisi bahwa Mat Solar yang tidak sehat 100 persen, kita sudah menyiapkan strategi lain dengan mengeluarkan karakter-karakter lainnya sampai pada akhirnya dapat berdiri sendiri-sendiri.”103

4.4.8 Tahapan Pasca Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series

Setelah melakukan produksi, di paska produksi ini akan dilakukan beberapa tahap, yaitu melakukan pemeriksaan materi. Di tahap ini akan diperiksanya hasil shooting dengan memperhatilan kualitas gambar dan suara serta pemilihan komposisi gambar. Kemudian menyiapkan kemasan produksi, pada tahap ini akan membuat outline editing, menyiapkan ilustrasi yang diperlukan, membuat catatan dan lain-lain. Selain itu produser juga mengontrol pelaksanaan editing sekaligus melaksanakan review kembali bersama orang-orang terkait, revisi apabila terjadi kesalahan cerita, dan jika sudah siap semua akan dipersiapkan untuk peluncuran tayangan programnya.

Seperti yang diutarakan oleh Produser Pelaksana Sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Dani Sapawie.

103 Ibid

(33)

“Setelah syuting, otomatis dari lapangan akan dikirim ke editing. Waktu di awal-awal episode kita masih sama-sama ke QC, tapi sekarang hanya orang editing saja yang ke QC. Kalau memang gak ada adegan spesial ya biasanya kita running saja, tapi kalau ada adegan spesial, misalnya adegan perkelahian, nah itu biasanya kita cek dulu, jangan sampai ada yang loss.”104

Merangkum hasil penelitian ini, maka strategi yang dilakukan tim programming maupun bagian akuisisi dalam penayangan program sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, yaitu menggunakan strategi Head to Head dengan program sejenisnya atau program kompetitornya yaitu sinetron Ustad Fotokopi yang tayang di SCTV. Kemudian RCTI juga mempunyai strategi-strategi tersendiri dalam mensukseskan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Strategi ini dilakukan ketika rating sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series sedang turun, yaitu dengan melakukan twist-twist baru, mengungkapkan kerahasiaan, menambah karakter baru, dan sebagainya.

Selain itu RCTI tidak mengubah jam tayang, artinya sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series tetap berada pada jam prime time.

104 Ibid

(34)

4. 5 Pembahasan

4. 5. 1 Diagram Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series

Gambar 1.

Teori Actual

PRA PRODUKSI 1. Penemuan Ide 2. Perencanaan 3. Persiapan

PRA PRODUKSI

1. Menentukan Konsep Acara 2. Mencari Lokasi, Pemain 3. Menyelesaikan Kontrak

PRODUKSI

1. Pergerakan (Actuacting) 2. Proses Pengambilan Gambar

PRODUKSI 1. Menyaksikan Proses

Shooting

2. Mengawasi kru yang bertugas

PASCA PRODUKSI 1. Pemeriksaan Materi 2. Mengontrol Pelaksanaan

Editing

3. Melakukan Preview

PASCA PRODUKSI 1. Menyaksikan Dan

Mengontrol Proses Editing 2. Melakukan Review Ulang

Pada Tayangan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji

(35)

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) secara langsung dengan narasumber yang telah penulis tentukan.

Wawancara di lakukan secara bertahap di Gedung Annex RCTI, tepatnya di ruangan PR&D (Program Research & Development) dengan mewawancarai Program Analyst RCTI yaitu Yeyen Sundari. Setelah itu, penulis mewawancarai Filriady Kusmara selaku Manager Local Programming Acquisition RCTI. Kemudian, penulis mewawancarai Line Producer atau Produser Pelaksana Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Dani Sapawie di kantor Sinemart, di Plaza Kedoya. Ditambah dengan mempelajari buku-buku, mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan, membaca literature dari berbagai macam buku, serta membuka situs-situs internet yang berkaitan, maka penulis dapat menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi objek penelitian dan menerangkan secara keseluruhan strategi produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI dalam meraih rating tertinggi.

Setiap stasiun penyiaran pasti mempunyai program yang menjadi andalan dan unggulannya. Termasuk stasiun televisi RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) ini juga mempunyai program-program unggulan. Stasiun televisi RCTI identik dengan program sinetronnya. RCTI bekerjasama dengan Sinemart Pictures dalam memproduksi program sinetron yang mempunyai kualitas dan mutu yang baik. Sinetron yang sangat menjadi unggulan di RCTI yang tayang pada waktu prime time dimana semua anggota keluarga

(36)

berkumpul pada waktu tersebut. Dan sinetron yang menjadi unggulan di RCTI ini adalah sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series dibintangi artis-artis terkenal yaitu Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, Latief Sitepu, El Manik, Shinta Muin, Citra Kirana, Andi Arsyil, Aditya Herpavi, Dorman Borisman, dan lainnya.Sinetron ini bercerita tentang kisah kehidupan seorang tukang bubur yang bernama Sulam (Mat Solar). Ia adalah seorang lelaki yang sederhana, tekun, dan ikhlas. Bersama istri yang sangat dicintainya, Rodiah (Uci Bing Slamet), dan Emak (Nani Wijaya), Sulam berusaha mengembangkan usahanya. Karena ketaqwaannya kepada Allah SWT, ia kemudian menjadi kaya raya dan dapat mewujudkan impiannya, yaitu naik haji. Haji Sulam merupakan sosok yang patut menjadi panutan.

Meski seringkali difitnah dan dizalimi oleh tetangga yang iri dengan kesuksesannya, Haji Muhidin (Latief Sitepu) dan Hajjah Maimunah (Shinta Muin), namun Haji Sulam selalu sabar dan kerap berbesar hati menasehati keluarganya agar tidak terprovokasi, serta selalu bersikap baik terhadap keluarga Haji Muhidin.

Penulis melihat bahwa program tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series memiliki beberapa kelebihan yang menjadi daya tarik tersendiri. Pertama, jalan ceritanya yang menarik dan dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia dan menciptakan “sense of belonging” atau rasa memiliki yang kuat sehingga tidak membuat penonton bosan. Kedua, pemain-

(37)

pemain yang terlibat dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini merupakan pemain-pemain yang sedang naik daun dan berkompeten dibidangnya sehingga penonton juga tidak ingin meninggalkan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Ketiga, sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini memiliki karakter-karakter penokohan yang kuat, sehingga para penonton tidak merasa jenuh dengan sentralitas satu tokoh saja seperti sinetron lain pada umumnya.

Dalam memproduksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, produser sebelumya melakukan penjualan program ke stasiun televisi.

Produser mempresentasikan programnya yang disaksikan oleh manajer akuisisi, sales and marketing, program analyst, manager programming dari stasiun televisi RCTI. Ada beberapa pertimbangan mengapa sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di akuisisi. Pertama, karena konsep ceritanya oke, pemainnya, performance, secara image dan kualitas juga diperhatikan. Dan yang paling penting apakah bisa komersil, karena suatu program dilihat dari aspek image dan aspek komersil.

Dalam tahapa pra produksi, peran produser sangatlah penting, produser mempersiapkan dana untuk proses pembuatan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Keuangan dalam pembuatan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini harus dibuat anggaran perencanaan. Karena setiap biaya yang keluar harus tidak ada yang berlebih atau keluar dari apa yang sudah dianggarkan, kemudian ikut dalam menentukan konsep cerita, terlibat dalam

(38)

pembuatan skenario, pencarian lokasi yang akan digunakan dalam produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Dalam proses produksi, peran produser juga sangat penting. Biasanya produser turun langsung ke lokasi untuk memberikan pengarahan dan mengawasi kru yang sedang bertugas, agar tidak ada yang melakukan kesalahan pada saat proses syuting berlangsung.

Dalam tahap produksi ini pasti ada kendala-kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor pemain. Hal di luar teknis seperti sisi manusiawi, seperti menjaga dan mengarahkan para pemain yang tadinya bukan apa-apa menjadi seorang bintang. Hal tersebut merupakan tugas tersendiri bagi para produser.

Pada tahap pasca produksi produser juga terlibat, walaupun hanya mengawasi jalannya proses editing. Selain itu, produser juga kembali mempreview adegan-adegan yang diambil pada saat proses syuting berjalan.

Dengan selesainya packaging dari sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series siap ditayangkan di televisi. Dengan harapan sinetron ini akan sukses, menarik pemirsa yang banyak, pengiklan banyak berdatangan sehingga menciptakan rating yang tinggi.

Bicara soal rating, rating adalah peringkat program yang berupa data statistik yang diperoleh dari banyak penonton yang menonton sebuah program acara. Rating diperoleh dari perusahaan lembaga rating yaitu Nielsen Audience Measurement. Setiap stasiun penyiaran berlangganan data rating dan share.

(39)

Hal ini untuk mengetahui apakah setiap program yang tayang masih disukai oleh pemirsanya atau ditinggalkan oleh pemirsanya.

Dalam stasiun televisi, khususnya RCTI, yang mengelola data rating dan share ada pada divisi Program Research and Development (PR&D). Di dalam PR&D terdapat 2 (dua) bagian yaitu program analyst section dan data analyst section. Dan yang mengelola data rating dan share adalah program analyst section. Program analyst section ini mempunyai tugas yaitu menganalisa program-program yang ada di RCTI maupun yang menjadi kompetitornya melalui MBM (Minute by Minute) yang dikerjakan dengan menggunakan video recorder dan menganalisa kontennya per tiap menit dan dimasukkan kedalam komputer. MBM ini berfungsi untuk evaluasi tiap program yang sudah dianalisa, dan untuk memasukkan data rating dan share per tiap menitnya.

Evaluasi yang dilakukan oleh program analyst ini seperti melakukan diskusi internal dengan memberi masukkan kepada program analyst section head dan manajer akuisisi atas program yang mengalami penurunan rating dan share. Setelah itu akan didiskusikan bersama dengan produser yang bersangkutan dalam hal ini produser dari sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series untuk mencari solusi yang baik apakah sinetron ini dilanjutkan atau diganti dengan sinetron yang baru.

Awal kemunculan sinteron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini bisa dikatakan berhasil. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series mampu

(40)

mengikat hati pemirsanya sehingga pada awal-awal episode sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series meraih rating tertinggi. Rating tertinggi yang di dapat sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series adalah 7,7 dengan share 29,9, hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dalam sebuah sinetron. Namun di pertengahan penayangannya, terdapat sinetron baru yang menjadi kompetitor dari sintron Tukang Bubur Naik Haji The Series ini, yaitu sinetron Ustad Fotokopi yang ditayangkan di SCTV. Namun hal tersebut tidak mengganggu stabilitas rating yang di dapat sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Rating terendah yang didapat oleh sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series adalah 3,8 dengan share 16,9.

Setiap program tayangan pasti mempunyai strategi dalam mensukseskan program tersebut. Strategi adalah sebuah rencana yang disusun demi tercapainya suatu tujuan. Produser Pelaksana sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Dani Sapawie ini juga mempunyai strategi demi keberhasilan programnya. Seperti dibuat cerita yang menarik dengan menonjolkan karakter- karakter yang kuat, dimana di dalamnya terdapat banyak konflik, dan lain-lain.

Strategi tersebut diciptakan ketika rating dari sinteron Tukang Bubur Naik Haji The Series mengalami penurunan.

Sebuah strategi awalnya dibuat atas hasil diskusi dari pihak dari stasiun televisi dengan pihak production house, dalam hal ini RCTI dengan Sinemart.

Mengapa RCTI juga menentukan strategi dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series? Karena RCTI memegang data-data rating dan share yang

(41)

keluar tiap harinya. Dan RCTI juga bertanggung jawab atas keberhasilan program tersebut. Jadi RCTI juga harus menentukan strategi-strategi apa yang akan digunakan dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Ketika sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series mengalami penurunan rating dan share, maka strategi yang digunakan adalah membuat twist-twist baru, memasukkan karakter atau konflik baru, memperbanyak bagian yang disukai pemirsa, dan lain sebagainya. Hal ini diharapkan dapat menaikkan kembali rating dan share sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Gambar

Gambar 1.                         Teori                                                    Actual              PRA PRODUKSI 1

Referensi

Dokumen terkait

Enam indikator tersebut adalah (1) perhatian siswa terhadap model pada saat membaca puisi, (2) keingintauan siswa terhadap keterampilan membaca puisi, (3) melakukan

Di antara ketiga kelompok sasaran, tidak terdapat perbedaan yang cukup berarti pada tingkat pengetahuannya tentang cara mengetahui seseorang telah tertular HIV/AIDS. Tes darah

MELAKUKAN ARAHAN KE DIVISI FINISHING - PACKING SESUAI DENGAN JADWAL PRODUKSI (MANA YANG DIDAHULUKAN UNTUK MENGEJAR DEADLINE) •. MELAPORKAN KE ADMIN BAHWA BARANG SUDAH SELESAI,

[r]

THE EFFECT OF ROLE PLAY LEARNING METHOD TO STUDENT’S ACHIEVEMENT IN PHOTOSYNTHESIS TOPIC.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kegiatan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat sekitar Cagar Alam Gunung Simpang, terutama sebagai bahan pengobatan perlu digali untuk menambah informasi jenis tumbuhan apa saja yang

berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kohesivitas kelompok dan. komunikasi interpersonal secara simultan

Berdasarkan Pengujian Laboratorium terhadap tanah yang diberi hujan Lokasi I ( Politeknik dan Lokasi 2 (Unand), tidak terjadi pergerakan lereng, karena volume air hujan yang