x
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ... v
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... viii
Daftar Isi... x
Daftar Simbol ... xii
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Tabel ... xviii
Daftar Lampiran ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.Metode Penelitian ... 3
1.3.1. Metode Pengumpulan Data... 3
1.3.2. Metode Pengembangan Software ... 4
1.4.Ruang Lingkup ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1.Konsep Dasar... 7
2.2.1. Konsep Dasar Sistem ... 7
2.2.2. Konsep Dasar Program ... 10
2.2.Peralatan Pendukung (Tools System)... 13
BAB III PEMBAHASAN ... 19
3.1.Sejarah Instansi ... 19
3.2.Analisis Kebutuhan ... 20
3.1.1. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 20
3.1.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 21
3.1.3. Analisis Kebutuhan Sistem ... 22
3.3.Desain ... 24
3.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 24
3.2.2. Logical Record Structure (LRS) ... 25
3.2.3. Spesifikasi File... 26
3.2.4. Use Case Diagram ... 44
3.2.5. Activity Diagram ... 52
3.2.6. Sequence Diagram ... 59
3.2.7. Class Diagram ... 66
3.2.8. Deployment Diagram... 67
3.4.Code Generation ... 68
3.5.Implementasi ... 81
xi
3.3.1. Tampilan Antarmuka Sistem ... 81
3.3.2. Pengujian Unit ... 85
BAB IV PENUTUP ... 94
4.1.Kesimpulan ... 94
4.2.Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 98
SURAT KETERANGAN RISET/PKL ... 99
SURAT SERAH TERIMA APLIKASI ... 100
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 101
xii
DAFTAR SIMBOL
a. Simbol UML
1). Use Case Diagram
USE CASE
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling tertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan kata kerja diawal frase nama Use Case.
AKTOR/ACTOR
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informaasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang:
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
ASOSIASI/ASSOCIATION
Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
<<extend>> EKSTENSI/EXTEND
Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan.
<<include>>
<<uses>>
MENGGUNAKAN/INCLUDE/USES Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankannya use case ini
Nama Use Case
xiii
GENERALISASI/GENERALIZATION Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari laainnya.
Sumber : (Sukamto & Shalahudin, 2016) 2). Activity Diagram
ACTION
Merupakan aksi-aksi individual yang bersifat komputasional, seperti memasukkan nilai, mengambil nilai, memanggil operasi dari suatu objek.
ACTIVITY
Merupakan unit organisasional di dalam activity diagram; activity dapat berisi grup- grup dari action.
CONTROL FLOW
Menunjukkan arus kendali daru suatu action/activity ke action/activity yang lain.
INITIAL NODE
Digunakan sebagai titik awal serangkaian activity atau action.
FLOW FINAL NODE
Digunakan sebagai tanda akhir sebuah control flow.
ACTIVITY FINAL NODE
Digunakan sebagai tanda akhir dari semua control flow dalam activity.
DECISION DAN MERGE
Sebuah decision akan membagi flow menjadi dua dimana hanya satu flow yang akan dilalui apabila kondisi terpenuhi.
Merge memiliki simbol yang sama dengan decision, digunakan sebagai tempat bergabung kembali flow yang terpisah karena decision.
xiv
FORK DAN JOIN
Digunakan untuk percabangan proses yang dieksekusi; join sebagai titik temu proses- proses yang paralel menjadi satu flow, dimana flow ini tidak akan berjalan sebelum semua proses selesai.
SWIMLANE
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber : (Akil, 2018) 3). Sequence Diagram
ACTOR
Menggambarkan orang yang sedang berinteraksi dengan sistem.
ENTITY CLASS
Berisi kumpulan kelas berupa entitas-entitas yang membentuk gambaran awal sistem yang menjadi landasan untuk menyusun basis data.
BOUNDARY CLASS
Berisi kumpulan kelas yang menjadi interface seperti tampilan form entry dan form cetak.
CONTROL CLASS
Berisi logika aplikasi sebagai pengendali aktivitas elemen-elemen.
Message()
MESSAGE
Menggambarkan pesan/hubungan antar objek, yang menunjukkan urutan kejadian yang berurutan.
ACTIVATION
Mewakili sebuah eksekusi operasi dari objek, panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi aktivitas sebuah operasi.
Sumber : (Gata & Gata, 2013)
xv 4). Class Diagram
nama_kelas - atribut + operasi()
KELAS/CLASS
Kelas pada struktur sistem
nama_interface
ANTARMUKA/INTERFACE
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek
ASOSIASI/ASSOCIATION
Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanyana juga disertai multiplicity.
ASOSIASI BERARAH/DIRECTED ASSOCIATION
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain.
GENERALISASI
Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum-khusus).
KEBERGANTUNGAN/DEPENDENCY Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
AGREGASI/AGREGATION
Relasi antarkelas dengan makna semua bagian (whole-part).
Sumber : (Sukamto & Shalahudin, 2016) 5). Deployment Diagram
PACKAGE
Merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node
NODE
Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jika di dalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen.
xvi
KEBERGANTUNGAN/DEPENDENCY Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai.
LINK
Relasi antar node Sumber : (Sukamto & Shalahudin, 2016)
b. Simbol ERD
ENTITAS/ENTITY
Yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Di dalam database, entity lebih dikenal dengan nama file.
ATRIBUT
Yaitu karakteristik yang mencirikan suatu entity atau property dari sebuah entity. Di dalam database, atribut dikenal dengan nama field.
FIELD KEY
Yaitu data/atribut yang bersifat unique (berbeda) dan tidak akan pernah sama dengan yang lainnya.
RELASI/RELATIONSHIP
Merupakan relasi yang menyatakan hubungan antara entitas.
LINK
Merupakan garis yang digunakan sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
Sumber : (Surya & Sara, 2018)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1. ERD SIPENDUK ... 24
Gambar III.2. LRS SIPENDUK ... 25
Gambar III.3. Use Case SIPENDUK ... 44
Gambar III.4. Activity Diagram Login ... 52
Gambar III.5. Activity Diagram Admin mengelola Data Keluarga ... 53
Gambar III.6. Activity Diagram Admin mengelola Data Pengajuan ... 54
Gambar III.7. Activity Diagram Admin mengakses Laporan ... 55
Gambar III.8. Activity Diagram User mengelola Data Keluaraga ... 56
Gambar III.9. Activity Diagram User mengelola Data Pengajuan ... 57
Gambar III.10. Activity Diagram Pengunjung melakukan Registrasi... 58
Gambar III.11. Sequence Diagram Login Admin ... 59
Gambar III.12. Sequence Diagram Admin mengelola Data Keluarga ... 60
Gambar III.13. Sequence Diagram Admin mengelola Data Pengajuan ... 61
Gambar III.14. Sequence Diagram Login User ... 62
Gambar III.15. Sequence Diagram User mengelola Data Keluarga ... 63
Gambar III.16. Sequence Diagram User mengelola Data Pengajuan ... 64
Gambar III.17. Sequence Diagram Pengunjung melakukan Registrasi ... 65
Gambar III.18. Class Diagram SIPENDUK ... 66
Gambar III.19. Deployment Diagram ... 67
Gambar III.20. Halaman Login Admin ... 81
Gambar III.21. Halaman Dashboard Admin ... 81
Gambar III.22. Halaman Admin mengelola Data Keluarga ... 82
Gambar III.23. Halaman Admin mengelola Data Pengajuan ... 82
Gambar III.24. Halaman Login User ... 83
Gambar III.25. Halaman Menu Utama User ... 83
Gambar III.26. Halaman Beranda Web... 84
Gambar III.27. Halaman Registrasi ... 84
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1. Spesifikasi File Admin ... 26
Tabel III.2. Spesifikasi File Layanan ... 27
Tabel III.3. Spesifikasi File Provinsi... 27
Tabel III.4. Spesifikasi File Kabupaten... 28
Tabel III.5. Spesifikasi File Kecamatan ... 29
Tabel III.6. Spesifikasi File Kelurahan ... 29
Tabel III.7. Spesifikasi File Rw ... 30
Tabel III.8. Spesifikasi File Rt ... 31
Tabel III.9. Spesifikasi File Pemerintah ... 31
Tabel III.10. Spesifikasi File Penduduk ... 32
Tabel III.11. Spesifikasi File Keluarga ... 33
Tabel III.12. Spesifikasi File Hub_keluarga ... 34
Tabel III.13. Spesifikasi File Berita ... 34
Tabel III.14. Spesifikasi File Konten ... 35
Tabel III.15. Spesifikasi File Kontak ... 36
Tabel III.16. Spesifikasi File Pengajuan ... 37
Tabel III.17. Spesifikasi File Fktp... 38
Tabel III.18. Spesifikasi File Domisili ... 38
Tabel III.19. Spesifikasi File Kelahiran ... 39
Tabel III.20. Spesifikasi File Kematian ... 40
Tabel III.21. Spesifikasi File Sktm ... 41
Tabel III.22. Spesifikasi File Skusaha... 41
Tabel III.23. Spesifikasi File Blm_menikah ... 42
Tabel III.24. Spesifikasi File User_token ... 43
Tabel III.25. Deskripsi Use Case Login ... 45
Tabel III.26. Deskripsi Use Case Data Admin ... 45
Tabel III.27. Deskripsi Use Case Data Penduduk... 46
Tabel III.28. Deskripsi Use Case Data Keluarga ... 46
Tabel III.29. Deskripsi Use Case Data Layanan ... 47
Tabel III.30. Deskripsi Use Case Data Perangkat Desa... 47
Tabel III.31. Deskripsi Use Case Data RW ... 48
Tabel III.32. Deskripsi Use Case Data RT ... 48
Tabel III.33. Deskripsi Use Case Data Pengajuan ... 49
Tabel III.34. Deskripsi Use Case Data Berita ... 49
Tabel III.35. Deskripsi Use Case Tampilan Web ... 50
Tabel III.36. Deskripsi Use Case Kotak Masuk ... 50
Tabel III.37. Deskripsi Use Case Laporan ... 51
Tabel III.38. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Login Admin ... 85
Tabel III.39. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Login User ... 86
xix
Tabel III.40. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Tambah Pengajuan SKTM ... 87 Tabel III.41. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Detail Pengajuan SKTM ... 88 Tabel III.42. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Atur Taggal Pengambilan .... 89 Tabel III.43. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Cetak Pengambilan dan Cetak Surat ... 89 Tabel III.44. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Laporan Pengajuan ... 90 Tabel III.45. Hasil Pengujian Blackbox Testing Form Registrasi ... 91
xx
DAFTAR LAMPIRAN
B1. Formulir Permohonan KTP ... 101
B2. Surat Keterangan Domisili ... 101
B3. Surat Keterangan Tidak Mampu ... 102
B4. Surat Keterangan Belum Menikah... 102
B5. Surat Keterangan Usaha ... 103
B6. Surat Kelahiran ... 104
B7. Surat Kematian ... 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sistem informasi dan teknologi komputer berkembang pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Perubahan dan dinamika masyarakat yang semakin cepat seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi sehingga memerlukan kualitas informasi yang akurat, cepat dan tepat (Bayu, 2015).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat berpengaruh terhadap apa yang dilakukan di kantor, perusahaan atau instansi pemerintah. Instansi pemerintah pada tingkat paling bawah adalah Pemerintah Desa, dalam Permendagri No. 84 tahun 2015, menyatakan bahwa Pemerintahan Desa menyelenggarakan urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik (Kurniati, Jaroji, & Agustiawan, 2018).
Pemerintahan Desa melayani masyarakat, di antaranya melayani administrasi kependudukan. Pelayanan tersebut perlu dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mendapatkan suatu informasi.
Bila melihat pelayanan di Kantor Desa Jatirawa, sistem yang digunakan masih dalam bentuk sistem informasi yang diketik secara manual dalam software pengolah kata. Beberapa kendala didapatkan dalam penggunaan sistem manual ini seperti sulit dan lambat dalam proses pengajuan usulan surat baru. Warga diharuskan mengurus
2
surat-surat permohonan yang diinginkan dengan mengikuti sejumlah prosedur yang berlaku sehingga dalam pembuatan surat-surat tertentu akan memakan tenaga dan waktu yang cukup lama. Selain itu Aparatur Desa yang kurang ahli dalam mengelola software pengolah kata membuat proses pengajuan dapat memakan waktu kurang lebih 30 menit sehingga membuat pelayanan kependudukan menjadi tidak efisien .
Komputerisasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kepedudukan di tingkat desa sekaligus menampung banyaknya kebutuhan pengolahan data. Salah satu kebijakan penting yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Desa adalah dengan membangun sebuah sistem yang dapat mempermudah aparat desa dalam melakukan pendataan dan pengolahan data penduduk sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Good Government (Pemerintahan yang baik) (Sujarwanto, 2017).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana cara membuat sistem informasi yang dapat mengatasi masalah pelayanan kependudukan di Kantor Desa Jatirawa?
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk merancang dan membangun sitem informasi pelayanan kependudukan berbasis web.
2. Untuk merancang sistem basis data untuk mendukung kebutuhan informasi mengenai data penduduk.
3. Untuk mengetahui bagaimana sebuah program database dapat membantu penyimpanan dan penyampaian informasi tentang desa dan pengajuan dokumen kependudukan.
3
4. Untuk menerapkan sistem informasi pelayanan kependudukan di Desa Jatirawa sebagai media pendukung proses pelayanan kependudukan serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi aparat desa dan memberikan kemudahan bagi warga desa.
Sedangkan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) PSDKU Tegal.
1.3. Metode Penelitian
1.3.1. Metode Pengumpulan Data
Beberapa cara yang digunakan dalam rangka pengumpulan data untuk memenuhi penyusunan tugas akhir ini antara lain:
1. Metode Observasi (Observation Method)
Penelitian dilakukan mulai tanggal 01 April – 02 Juli 2020 dengan mengamati secara langsung kegiatan pelayanan administrasi kependudukan di Kantor Desa Jatirawa yang beralamatkan di Jl. Banjaran-Balamoa No. 68, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal dari sinilah dapat diketahui proses berlangsungnya kegiatan serta dokumen yang diperlukan seperti contoh-contoh surat pengantar yang nantinya digunakan sebagai acuan ketika membuat sistem informasi pelayanan kependudukan.
2. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara dilakukan bersaman dengan kegiatan observasi secara langsung dengan Ibu Jaetun selaku aparat desa yang melayani administrasi kependudukan dan Bapak Irham selaku Kepala Desa sehingga dapat diketahui alur pelayanan dan pengelolaan data yang diterapkan serta permasalahan dalam
4
proses pelayanan kependudukan seperti penyebab lambatnya proses pengajuan surat pengantar.
3. Metode Studi Pustaka (Library Method)
Penulis melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk menunjang penulisan tugas akhir ini secara teoritis dengan menggunakan metode studi pustaka atau dengan kata lain penulis mencari informasi yang berkaitan dengan pelayanan kependudukan melalui jurnal-jurnal ilmiah dari internet yang didapat dari web e-journal.
1.3.2. Metode Pengembangan Software
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi pelayanan kependudukan ini adalah metode waterfall. Alasan menggunakan metode ini adalah karena metode waterfall melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan dalam membangun suatu sistem.
Tahapan-tahapan dalam model waterfall yang digunakan antara lain:
1. Requirement (analisis kebutuhan)
Dalam tahap ini, analisis kebutuhan dilakukan dengan kegiatan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan langsung ke desa atau kelurahan terkait pelayanan kependudukan khususnya mengenai kegiatan permohonan surat warga mengenai kependudukan, sedangkan untuk wawancara dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terlibat pelayanan kependudukan. Hasil dari wawancara dan observasi yang telah dilakukan yaitu analisis sistem yang dibutuhkan antara lain hak akses pengguna serta data-data yang diperlukan seperti data perangkat desa, data kependudukan, dan contoh- contoh surat pengantar.
5
2. Design (desain)
Tahap selanjutnya yaitu mendesain. Sistem mulai dirancang dengan dibuatnya desain database dan desain sistem. Tujuan dari tahap ini adalah memberikan gambaran tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tampilannya.
Tahap ini memenuhi semua kebutuhan pengguna sesuai dengan hasil yang dianalisa seperti rancangan tampilan SIPENDUK, dan membantu mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain antara lain desain database menggunakan ERD dan LRS kemudian untuk desain sistem menggunakan diagram UML.
3. Coding (penulisan kode program)
Coding merupakan tahap implementasi dari desain. Desain yang telah dibuat kemudian diproses menjadi sebuah sistem dengan menggunakan coding.
Proses coding dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Codeigniter, dan menggunakan database MariaDB.
4. Integration & Testing (penerapan/pengujian program)
Setelah dilakukan proses coding selanjutnya sistem diuji dengan pengujian blackbox testing. Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa softtware yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.
6
1.4. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam penyusunan Tugas Akhir ini digunakan untuk membatasi pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu membatasi pada proses pelayanan administrasi kependudukan dimulai dari user dalam melakukan pengajuan Surat Kelahiran, Surat Kematian, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan Usaha, Surat Keterangan Belum Menikah, Formulir KTP, hingga admin memberikan informasi mengenai dokumen kependudukan yang sudah jadi serta pembuatan laporan dokumen kependudukan seperti laporan data penduduk, laporan data keluarga, juga laporan data pengajuan per bulan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
2.2.1. Konsep Dasar Sistem
Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik sistem dan daur hidup sistem. Sebuah sistem terdiri dari atas komponen- komponen yang terpadu untuk suatu tujuan tertentu (Anggraeni, 2017). Berikut konsep dasar sistem yang akan dibahas antara lain:
A. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Darmawan adalah “kumpulan atau group dari bagian komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan” (Fridayanthie &
Charter, 2016). Jika sistem digunakan dalam bidang informatika maka pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Komponen-komponen yang dimaksud adalah perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan penggunaan (brainware) (Warjiyono & Faqih, 2019).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk memproses masukan kemudian saling berhubungan untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
8
B. Karakteristik Sistem
Dalam mengembangkan suatu sistem, maka diperlukan cara untuk membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Menurut Al Fatta ada beberapa karakteristik yang membedakan satu sistem dengan sistem lainya (Anggraeni, 2017), diantaranya :
1. Batasan (Boundary)
Pengambaran dari suatu elemen atau unsur yang termasuk di dalam sistem dan yang di luar sistem.
2. Lingkungan (Environment)
Segala sesuatu yang di luar sistem, lingkungan yang meneyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (Input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan dan energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh sistem.
4. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen dan lain-lain) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (Component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (Interface)
Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkugannya bertemu dan berinteraksi.
9
7. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan merupakan media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan tingkataan yang ada dan memungkinkan komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada.
C. Pengertian Informasi
Menurut Darmawan “Informasi adalah hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi” (Fridayanthie &
Charter, 2016). Sedangkan menurut Ladjamudin “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang” (Hermawan, 2016).
D. Pengertian Sistem Informasi
Kadir mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan” (Hermawan, 2016). Sistem Informasi dapat pula dikatakan sebagai sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memperosess, menyimpan, dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan (Aditiyawarman, 2018).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen pengambilan keputusan atau kebijakan.
10
E. Pelayanan Kependudukan dalam Administrasi Kependudukan
Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dalam peraturan pemerintah pada Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menjelaskan bahwa administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui program pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain (Aditiyawarman, 2018).
Pada buku pintar kependudukan karya Sudjarwo pelayanan administrasi kependudukan diartikan sebagai pelayanan di bidang kependudukan yang diberikan oleh aparat pemerintah dan nonpemerintah dari tingkat pusat sampai tingkat desa atau kelurahan, RW dan RT (Faqih, 2019). Pada pelayanan administrasi kependudukan, aparat pemerintah dan nonpemerintah memberikan pelayanan misalnya pengurusan izin nikah, permohonan KTP, surat keterangan, dan kartu keluarga, dan surat-surat kependudukan yang lain.
2.2.2. Konsep Dasar Program A. Program dan pemrograman
Kadir mengemukakan bahwa “Program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu”
(Mulyanto & Khasanah, 2018).
Sedangkan menurut Kusrini “Program adalah kata, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer” (Agustini, 2017).
11
Programmer komputer, terkadang disebut pengembang, menulis dan memodifikasi komputer. Untuk menciptakan sebuah program, pemrogram biasanya menulis atau membuat kode perintah-perintah dalam program dengan menggunakan bahasa pemrograman.
B. Bahasa Pemrograman
Menurut Dipraja “Programming language (bahasa pemrograman) merupakan suatu sintak untuk mendefinisikan program komputer, bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat membuat suatu program aplikasi” (Supriyanta &
Masturah, 2019).
Sedangkan menurut Kadir “Bahasa pemrograman dapat dianalogikan dengan bahasa yang digunakan manusia (bahasa manusia)” (Mulyanto & Khasanah, 2018).
Kumpulan instruksi dalam bahasa manusia yang berupa sejumlah kalimat dapat anda analogikan dengan suatu program. Manusia dapat mengerjakan suatu instruksi berdasarkan kalimat-kalimat dan komputer bisa menjalankan suatu instruksi menurut program.
C. Internet
Sibero mengemukakan bahwa “Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas” (Supriyanta & Masturah, 2019).
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internet adalah sistem jaringan komunikasi secara global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia dengan waktu dan wilayah tak terbatas.
12
D. Website
Menurut Arief “website adalah kumpulan dari halaman web yang sudah dipublikasikan di jaringan internet dan memiliki domain/URL (Uniform Resource Locator) yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara mengetikan alamatnya” (Fridayanthie & Mahdiati, 2016).
Website menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
E. Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP atau Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang berbasis server-side yang dapat ditambahkan ke HTML (Supono & Putratama, 2016).
PHP sering dipakai para programmer untuk membuat situs web yang bersifat dinamis karena gratis dan berguna dalam merancang aplikasi web.
F. Basis Data (Database)
Winarno berpendapat bahwa “Database atau biasa disebut basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Data tersebut biasanya terdapat dalam tabel-tabel yang saling berhubungan satu sama lain, dengan menggunakan field/kolom pada tiap tabel yang ada” (Prayitno & Safitri, 2015).
Menurut Andriani pengertian Database atau basis data adalah kumpulan dari data-data yang memiliki hubungan antara satu data dengan data yang lain dalam suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisisr dan dikelola menggunakan perangkat komputer sehingga dapat mempermudah dalam penyediaan informasi dan pengelolaan data itu sendiri bagi yang memerlukan (Supriyanta & Masturah, 2019).
13
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan file yang saling berhubungan yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer dan digunakan sebagai penyedia informasi ketika dibutuhkan.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram- diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. Entity Relationship Diagram dan Logical Record Structure 1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Pratama, “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang menggambarkan keterkaitan antar tabel beserta dengan field-field di dalam suatu database sistem” (Anggraeni, 2017).
“ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model teknik pendekatan yang menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model. Didalam hubungan ini tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya” (Fridayanthie &
Mahdiati, 2016).
Dengan demikian Entity Relationship Diagram (ERD) suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
14
Komponen penyusun Entity Relationship Diagram menurut Ladjamudin (Rahmayu, 2016), adalah sebagai berikut:
a. Entitas (Entity)
Suatu kumpulan objek atau sesuatu yang dapat dibedakan atau dapat didefinisikan. Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Contoh: Tempat (ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus)
b. Relasi (Relationship)
Hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih. Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar. Sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Contoh: Mahasiswa mengambil Mata Kuliah dan Orang mengendarai Mobil.
c. Derajat Relasi (Relationship Degree)
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi. Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:
1). Unary Relationship
Unary Relationship adalah model relasi yang terjadi di antara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut ebagai recursive relationship atau relective relationship.
2). Binary Relationship
Binary Relationship adalah model relasi antar instansi-instansi (istances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama).
Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
15
3). Ternary Relationship
Ternary Relationship merupakan relationship antara instansi-instansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary tidak sama dengan tiga relationship binary.
d. Atribut (Attribute)
Atribut merupakan karakteristik dari entitas atau Relationship yang menyediakan penjelasan detail entitas atau relation. Ada dua jenis atribut:
1). Identifier (key), digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).
2). Descriptor (nonkey attribute), digunakan untuk menspesikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.
Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas untuk relasi yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut. Contoh:
Atribut Pelanggan, ada No KTP/SIM, dan Nama.
2. Logical Record Sturcture (LRS)
“Logical Record Structure (LRS) merupakan sebuah representasi dari tabel- tabel beserta struktur recordnya yang merupakan hasil dari relationship antar himpunan entitas yang ada pada rancangan database dengan menggunakan diagram ER” (Andriani & Purnama, 2019).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa LRS merupakan gambaran sebuah model dengan mapping ERD yang akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu yang berkaitan dengan konversi ke LRS.
16
B. Unified Modeling Language (UML)
Sukamto & Shalahudin berpendapat bahwa, “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek” (Sunarti, 2016). Diagram UML yang digunakan dalam perancangan sistem informasi yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Menurut Sukamto & Shalahudin “Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat, use case diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem dan yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut” (Sunarti, 2016).
Use case diagram memperlihatkan hubungan antara aktor (actors) dengan sistem (case). Aktor menggambarkan user yang akan berinteraksi dengan sistem yang dibuat.
Dengan demikian use case diagram adalah gambaran secara ringkas siapa yang menggunakan sistem dan apa saja yang bisa dilakukannya.
2. Activity Diagram
Menurut Dharwiyanti dan Wahono “Diagram activity menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi, bagaimana masing-masing aksi tersebut dimulai, keputusan yang mungkin terjadi hingga berakhirnya aksi. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses lebih dari satu aksi salam waktu bersamaan”
(Suendri, 2018).
Sukamto & Shalahudin mengemukakan bahwa Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor (Sunarti, 2016).
17
3. Class Diagram
Menurut Munawar “Class diagram merupakan representasi sebuah gambar yang memperlihatkan atribut atau property serta operasi yang dimiliki oleh suatu objek dan menggambarkan hubungan objek lainnya” (Kelen & Benyamin, 2018).
Menurut Whitten kelas sebagai suatu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama, kelas kadang disebut kelas objek (Suendri, 2018). Class memiliki tiga area pokok yaitu :
a. Nama, sebagai penamaan kelas.
b. Atribut, merupakan kelengkapan yang melekat pada kelas. Nilai dari suatu kelas hanya bisa diproses sebatas atribut yang dimiliki.
c. Operasi, merupakan proses yang dapat dilakukan oleh sebuah kelas, baik pada kelas itu sendiri ataupun kepada kelas lainnya.
4. Sequence Diagram
“Sequence diagram adalah alat komunikasi System Analyst dengan Programmer dengan menggambarkan alur proses bekerjanya software sekaligus menggambarkan komposisi software yang akan dibangun” (Wahono, 2020).
Haviluddin menjelaskan bahwa “Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram” (Suendri, 2018).
Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau use case yang interaksi
18
jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefiniskan makan semakin banyak diagram sekuen yang harus dibuat.
5. Deployment Diagram
Menurut Sukamto & Shalahudin “diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal seperti sistem tambahan dan sistem client/server” (Fridayanthie & Mahdiati, 2016).
Dengan demikian deployment diagram merupakan gambaran proses berbeda pada suatu sistem yang berjalan dan bagaimana relasi didalamnya.
19
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Instansi
Desa Jatirawa merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal yang mana sebagian wilayahnya merupakan daerah pertanian dan pemukiman dengan luas wilayah 1,89 km2. Pada saat ini potensi sumber daya manusia Desa Jatirawa dengan total jumlah 7720 jiwa terdiri dari jumlah laki-laki 3610 jiwa, jumlah perempuan 4110 jiwa dan jumlah kepala keluarga 1300.
Konon nama Jatirawa berasal dari dua kata yaitu "Jati" dan "Rawa" yang pada zaman dahulu merupakan suatu wilayah hutan jati dengan rawa-rawa di dalamnya.
Sejarah Jatirawa belum ada yang tau pasti, karena terdapat beberapa versi cerita sejarah Jatirawa.
Secara administratif Desa Jatirawa berbatasan dengan desa wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kabukan Kecamatan Tarub.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalikangkung Kecamatan Pangkah.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Grobog Wetan Kecamatan Pangkah.
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Pecabean Kecamatan Pangkah.
20
3.2. Analisis Kebutuhan
3.1.1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Berikut ini adalah analisis kebutuhan fungsional pada perancangan sistem informasi pelayanan kependudukan Desa Jatirawa:
1. Pengunjung
a. Dapat melakukan registrasi b. Dapat mengakses beranda c. Dapat mengakses profil desa d. Dapat mengakses pemerintahan e. Dapat mengakses berita
f. Dapat mengakses galeri g. Dapat mengakses peta desa h. Dapat mengakses kontak 2. Admin
a. Dapat mengelola data admin b. Dapat mengelola data keluarga c. Dapat mengelola data penduduk d. Dapat mengelola data layanan
e. Dapat mengelola data perangkat desa f. Dapat mengelola data RW
g. Dapat mengelola data RT
h. Dapat mengelola data pengajuan i. Dapat mengelola berita
j. Dapat mengelola tampilan web k. Dapat mengelola kotak masuk