UNSUR ESTETIKA PASTICHE DAN SKIZOFRENIA PADA TOKOH FRANKY
DALAM ANIME ONE PIECE EPISODE 237-568 KARYA SUTRADARA KONOSUKE UDA, MUNEHISA SAKAI, DAN HIROAKI MIYAMOTO
SKRIPSI
OLEH
MUHAMMAD IQBAL HARIEYANTO NIM 125110200111085
PROGAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
i SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Brawijaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
OLEH
MUHAMMAD IQBAL HARIEYANTO NIM 125110200111085
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASAN DAN SASTRA
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
ii
iii
iv
v
dan Skizofrenia pada Tokoh Franky dalam Anime One Piece Episode 237-568 Karya Sutradara Konosuke Uda, Munehisa Sakai, dan Hiroaki Miyamoto” dapat diselesaikan dengan lancar. Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan saran selama proses penyusunan skripsi ini. Selain itu, ucapan terimakasih turut penulis tujukan kepada Eka Marthanty Indah Lestari, S.S., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi, pendapat dan saran yang berguna dalam penyelesaian skripsi ini. Serta kepada kedua orang tua yaitu Bapak S. Harieyanto dan Ibu Nur Cahyati atas segala kasih sayangnya, tenaga, serta atas segala doa dan dukungannya.
Selain itu, banyak terimakasih juga penulis sampaikan Firdiana Wihdhatul Islam atas nasehat dalam mengerjakan skripsi, kepada Maesyah Safira P atas segala bentuk ajakan makannya, Novi Eka atas cerita dan nasehatnya, serta Siska Widya, M. Hari Siswantoro, Winda Indriana, Anjar Adityo, Hening Ratri, Laras Pangoning, Aulia Jihan F. Ferry Sintya atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan, dan kepada Grup J-Lucky atas segala bentu refreshing saat mengalami kendala dalam penulisan skripsi, dan terakhir terima kasih kepada siapapun yang telah memberikan dukungannya. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat terutama bagi penulis sendiri dan kepada banyak pihak maupun pembaca.
Malang, 18 Desember 2017
Penulis
vi
ABSTRAK
Harieyanto, Muhammad Iqbal. 2017. Unsur Estetika Pastiche dan Skizofrenia pada Tokoh Franky dalam Anime One Piece Episode 237-568 Karya Sutradara Konosuke Uda, Munehisa Sakai, dan Hiroaki Miyamoto. Progam Studi Sastra Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.
Pembimbing : Nadya Inda Syartanti
Kata Kunci : Anime One Piece, Estetika Postmodernisme, Pastiche, Skizofrenia Estetika Postmodernisme memberikan sebuah kebebasan pada karya seni untuk menggambarkan sebuah keautentikkan dari sebuah karya sastra. Hal tersebut juga muncul dalam anime One Piece. Anime One Piece merupakan anime yang menceritakan tentang era bajak laut yang mengacu pada sekitar abad 16 dan 17.
Selain itu One Piece memiliki keunikan disetiap penggambaran tokoh-tokoh yang ada, salah satunya pada tokoh Franky. Dari tokoh Franky banyak terlihat unsur estetika Postmodernisme.
Penelitian ini dilakukan menggunakan kajian Postmodernisme. Dalam kajian Postmodernisme terdapat unsur estetika Postmodernisme, seperti pastiche dan skizofrenia yang akan dideskripsikan melalui gambar serta teks. Pastiche sendiri bentuk imitasi gaya dari masa lalu, sedangkan skizofrenia adalah bentuk terputusnya aliran waktu. Selain itu akan didukung dengan teori tokoh penokohan dan mise en scene untuk membantu menganalisinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tokoh Franky dalam anime One Piece dimunculkan berbagai bentuk pastiche serta skizofrenia. Bentuk pastiche yang muncul pada tokoh Franky dimunculkan dengan adanya imitasi gaya masa lalu yakni pada fashion gaya rambut serta tiruan dari tokoh atau karakter yang ada di masa lalu yang membentuk karakter dari tokoh Franky, sedangkan skizofrenia yang muncul melalui patahan waktu terhadap segala jenis benda-benda ciptaan Franky yang menjadikannya tumpah tidih aliran waktu dari benda tersebut karena tidak sesuai dengan alur waktu dari cerita anime One Piece.
vii
指導教員 :ナディア・インダ・シャルタンティ
キーワード :アニメワンピース、ポストモダニズムのエステ、パスティ シュ、スキゾフレニア
ポストモダニズムのエステは、作品の創造に自由を与えて、信頼性を 表現するための形である。その事例として、ワンピースアニメにある。ワ ンピースは、16 世紀から 17 世紀以上を指す海賊の時代について語るアニ メである。ワンピースでは存在するキャラクターの描写がすべてユニーク で、たとえばフランキーです。フランキーにはポストモダニズムの多くの 審美的要素がある。
本研究ではポストモダニズムの理論を用い、分析する。ポストモダニ ズムの研究では、パスティシュやスキゾフレニアなどのポストモダニズム の美的要素がある。パスティシュは模倣に関するものであり、スキゾフレ ニアは時間の流れの中断に関するものです。さらに、分析するのに役立つ キャラクターと mise en scene の理論によって支持されてある。
本研究の結果では、フランキーの姿が、さまざまな形態のパスティシ ュとスキゾフレニアを引き起こしたことを示した。フランキーのパスティ シュの表示されている形式のは、過去のスタイルを模倣してフランキーの 性格を築き上げている。例えば、フランキーは、 過去のヘアスタイルと キャラクターのスタイルを模している。さらに、スキゾフレニアはフラン キーの創造にタイムの破片が現れて、ワンピースのタイムラインに収まら ないフランキーの創作に現れる。
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vi
ABSTRAK BAHASA JEPANG ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TRANSLITERASI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Definisi Istilah Kunci ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Postmodernisme ... 7
2.1.1 Postmodernisme menurut Baudrillard ... 7
2.1.2 Estetika Seni Postmodernisme ... 9
2.2 Tokoh dan Penokohan ... 12
2.3 Mise en scene ... 13
2.4 Penelitian Terdahulu ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1 Jenis Penelitian ... 18
3.2 Sumber Data ... 18
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 19
3.4 Teknik Analisis Data ... 20
BAB IV PEMBAHASAN ... 21
4.1 Tokoh dan Penokohan dalam Anime One Piece ... 21
4.2 Unsur Estetika Pastiche dan Skizofrenia pada Tokoh Franky ... 24
4.2.1 Unsur Estetika Pastiche pada Tokoh Franky ... 24
4.2.2 Unsur Estetika Skizofrenia pada Tokoh Franky ... 36
BAB V PENUTUP ... 59
5.1 Simpulan ... 59
5.1 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 67
ix
た (タ) ta ち (チ) chi つ (ツ) tsu て (テ) te と (ト) to な (ナ) na に (二) ni ぬ (ヌ) nu ね (ネ) ne の (ノ) no は (ハ) ha ひ (ヒ) hi ふ (フ) fu へ (へ) he ほ (ホ) ho
や (ヤ) ya ゆ (ユ) yu よ (ヨ) yo
ら (ラ) ra り (リ) ri る (ル) ru れ (レ) re ろ (ロ) ro
わ (ワ) wa を (ヲ) wo
が (ガ) ga ぎ (ギ) gi ぐ (グ) gu げ (ゲ) ge ご (ゴ) go ざ (ザ) za じ (ジ) ji ず (ズ) zu ぜ (ゼ) ze ぞ (ゾ) zo だ (ダ) da ぢ (ヂ) ji づ (ヅ) dzu で (デ) de ど (ド) do ば (バ) ba び (ビ) bi ぶ (ブ) bu べ (べ) be ぼ (ボ) bo ぱ (パ) pa
ぴ (ピ) pi ぷ (プ) pu ぺ (ペ) pe ぽ (ポ) po きゃ (キャ) kya きゅ (キュ) kyu きょ (キョ) kyo しゃ (シャ) sha しゅ (シュ) shu しょ (ショ) sho ちゃ (チャ) cha ちゅ (チュ) chu ちょ (チョ) cho にゃ (ニャ) nya にゅ (ニュ) nyu にょ (ニョ) nyo ひゃ (ヒャ) hya ひゅ (ヒュ) hyu ひょ (ヒョ) hyo
みゃ (ミャ) mya みゅ (ミュ) myu みょ (ミョ) myo
りゃ (リャ) rya りゅ (リュ) ryu りょ (リョ) ryo ぎゃ (ギャ) gya ぎゅ (ギュ) gyu ぎょ (ギョ) gyo
じゃ (ジャ) ja じゅ (ジュ) ju じょ (ジョ) jo
ぢゃ (ヂャ) ja ぢゅ (ヂュ) ju ぢょ (ヂョ) jo
びゃ (ビャ) bya びゅ (ビュ) byu びょ (ビョ) byo ぴゃ (ピャ) pya ぴゅ (ピュ) pyu
ん (ン) n
ぴょ (ピョ) pyo
っ (ッ) menggandakan konsonan berikutnya. Contoh: サッカ (sakka) は ha sebagai partikel dalam kalimat dibaca wa
へ he sebagai partikel dalam kalimat dibaca e を wo sebagai partikel dalam kalimat dibaca o
あ a penanda bunyi panjang a. Contoh: じゃあ (jaa) い i penanda bunyi panjang i. Contoh: いいか (iika)
ー penanda bunyi panjang pada penulisan asing dengan huruf katakana. Contoh ( バター)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar ... Halaman
Tokoh Franky ... 22
Tokoh Tom ... 22
Tokoh Luffy ... 23
Tokoh Dr. Vegapunk ... 23
Kemunculan tokoh Franky ... 25
Tokoh Popeye The Sailorman (1929) ... 25
Penampilan Franky... 26
Poster film Ace Ventura: Pet Detective (1994) ... 27
Kemunculan kembali Franky setelah 2 tahun ... 28
Poster film The Terminator (1984) ... 29
Perubahan 3 gaya rambut Franky ... 30
Perubahan gaya rambut Franky (Mohawk) ... 32
Penggabungan robot Iron Pirate ... 33
Penggabungan robot dari film Super Sentai... 34
Perubahan gaya rambut Franky (Afro) ... 35
Adegan pertarungan Franky melawan Luffy ... 37
Neil Harbisson ... 38
Adegan saat Franky menembak Luffy ... 39
Gambar Bazooka ... 40
Adegan saat Franky menggunakan tangannya sebagai senjata ... 41
Gambar senjata Gattling gun ... 42
Gambra senjata Machinegun ... 42
Adegan ketika Franky menggunakan jurus rahasianya ... 43
Bentuk modern air compressor ... 44
Adegan ketika Franky ke bar untuk membeli cola... 45
Gambar minuman Coca Cola ... 46
Adegan ketika Franky menggunakan salah satu dock system kapalnya ... 47
Gambar Paddle Ship ... 48
Adegan ketika Franky mengendarai shark submarine miliknya... 49
Kapal selam ekspedisi modern ... 50
Adegan saat kapal Franky diserang oleh monster laut Kraken ... 51
Peluru untuk senjata rocket launcher ... 52
Adegan saat Franky berada di dalam robot Iron Pirate ciptaannya... 53
Bentuk Headphone yang sering digunakan... 53
Adegan ketika Franky mengendarai salah satu ciptaan terbarunya ... 54
Salah satu jenis sepeda motor ... 55
Salah satu ciptaan terbaru milik Franky ... 56
Gambar kendaraan militer Tank... 57
xi
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modernisme yang berkembang pada zaman perindustrian memberikan dampak besar pada bidang keilmuan, khususnya pada dunia telekomunikasi dan teknologi. Namun, tidak pada perkembangan pemikiran modernisme itu sendiri.
Pemikiran modernisme yang mengangkat “Narasi Besar”, yakni tentang kebenaran absolut, kemajuan, dan menyempurnakan manusia. Modernisme yang yakin secara fanatik pada kemajuan sejarah yang linier, kebenaran ilmiah yang mutlak, kecanggihan rekayasa masyarakat yang diidealkan, serta pembakuan secara ketat tata pengetahuan dan sistem produksi (Heryanto dalam Hidayat, 2012: 33). Hal tersebut memunculkan pemikiran baru yang didasari atas penolakan akan modernisme, yaitu postmodernisme. Istilah postmodernisme pertama kali muncul sekitar tahun 1960-an, dapat diartikan pula sebagai hal yang ada setelah modernisme, karena menganggap pemikiran modern tidak mencerminkan keadaan masyarakat yang ada pada zaman tersebut. postmodernisme melihat dunia sebagai sesuatu yang berbeda, di mana masyarakat yang mengaunut pemikiran tersebut ingin mencari sesuatu yang lebih bebas, dan mengganggap suatu hal yang unik merupakan hal yang nyaman. Postmodernisme tidak menghancurkan, namun mengangkat kembali hal-hal yang tenggelam atau dikesampingkan.
Ada beberapa tokoh yang berpengaruh terhadap perkembangan postmodernisme, yakni Jean Francois Lyotard yang menyerang Narasi Besar pada
zaman modern, dan Jean Baudrillard yang menyerang kebudayaan, dunia simulasi, hiperrealitas dan estetika seni postmodernisme. Estetika yang pada zaman modern merujuk pada segala bentuk pembaruan dan segala bentuk keautentikan. Namun, estetika seni postmodernisme lebih merujuk beberapa hal yang mendasar dalam penciptaan karya seni postmodernisme. Ada beberapa estetika seni postmodernisme yakni pastiche, parodi, kitsch, camp, skizofrenia. Menurut Jameson dalam Sarup (2003: 257), ada dua ciri utama seni postmodernisme, yakni pastiche dan skizofrenia. Pastiche adalah karya sastra, seni, atau arsitektur yang
disusun dari elemen-elemen yang dipinjam dari berbagai sumber, pengarang, seniman, atau arsitektur dari masa lalu (Hidayat, 2012: 129). Sedangkan skizofrenia awalnya hanya digunakan untuk menjelaskan fenomena psikis pada manusia. Pada postmodernisme skizofrenia didefinisikan sebagai fenomena terputusnya rantai pertanda (Hidayat, 2012: 133). Dengan begitu mengakibatkan tumpang tindih atau ketidakberaturannya rentang waktu antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Postmodernisme yang bermula di masyarakat Barat, kemudian berkembang ke seluruh dunia. Postmodernisme banyak berkembang pada bidang seni. Karya seni postmodernisme memberikan kebebasan berpikir terhadap berbagai hal, dikarenakan hilangnya batasan antara seniman dan penerima atau penikmat seni.
Penerima bebas memikirkan ending sebuah cerita, seperti dalam novel karya Haruki Murakami. Postmodernisme mengapresiasi minoritas ataupun hal kecil yang diintimidasi oleh modernisme.
Perkembangan seni postmodernisme juga masuk ke Jepang. Pada awalnya, postmodernisme masuk pada bidang arsitektur, kemudian berkembang ke berbagai
3
bidang karya sastra. Salah satu karya sastra yang terpengaruhi pemikiran postmodernisme di Jepang ada pada komik Doraemon. Komik tersebut menceritakan tentang kehidupan robot kucing dari abad 22 yang melakukan perjalanan waktu ke abad 20, namun cerita tersebut terasa sangat dekat dengan realita pada masyarakat Jepang. Hal tersebut mencerminkan postmodernisme karena meleburnya objek realita dengan fantasi, fiksi, dan nostalgia.
Seiring perkembangan teknologi, karya sastra postmodernisme yang ada pada komik juga diciptakan dalam bentuk film animasi atau kartun. Perkembangan anime yang mengandung unsur postmodernisme kebanyakan mengangkat tema
sejarah yang bertujuan untuk mengangkat konteks-konteks yang ada pada masa lalu.
Mengacu pada ciri postmodern yakni pastiche (imitasi masa lalu) yang mengimitasi bentuk atau gaya masa lalu sebagai upaya untuk mengangkat dan mengapresiasinya, dengan cara mencabut dari semangat zamannya, dan menempatkannya ke dalam konteks semangat zaman masa kini. Hal tersebut juga tercermin pada anime One Piece yang mengandung imitasi masa lalu, mengangkat era bajak laut di abad 16 sampai abad 17. Ciri lain postmodern yang terkandung dalam anime One Piece, yaitu skizofrenia atau ketidakberaturannya pertanda antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu tokoh dalam crew bajak laut Luffy yang bernama Franky. Pertama kali muncul pada episdoe 237, Franky adalah shipwright (pembuat kapal) di salah satu kota dalam anime One Piece bernama water 7 (baca: water seven). Meski Franky yang merupakan pembuat kapal atau tukang kayu itu, namun setengah dari bentuk tubuhnya adalah robot yang dibuat oleh dirinya sendiri, atau juga dapat disebut
sebagai cyborg. Sedangkan cyborg atau cybernetic organism baru ada pertama kali muncul pada tahun 2004 atau sekitar 4 abad setelah era bajak laut.
Berdasarkan ciri postmodernisme yang muncul dalam serial anime One Piece tersebut penulis tertarik untuk mengkajinya lebih dalam, sehingga penulis mengangkat judul penelitian: Unsur estetika pastiche dan skizofrenia tokoh Franky dalam anime One Piece episode 237-568 karya sutradara Konosuke Uda, Munehisa Sakai, dan Hiroaki Miyamoto.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun pokok permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana unsur estetika pastiche dan skizofrenia pada tokoh Franky dalam anime One Piece episode 237-568 karya sutradara Konosuke Uda, Munehisa Sakai, dan Hiroaki Miyamoto?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur estetika pastiche dan skizofrenia pada tokoh Franky dalam anime One Piece episode 237-568 karya Konosuke Uda, Munehisa Sakai, dan Hiroaki Miyamoto.
5
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis ataupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi serta masukan bagi perkembangan ilmu sastra dan menambah kajian sastra pada bidang postmodernisme.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada pembaca tentang unsur estetika pastiche dan skizofrenia yang terdapat pada anime.
1.5 Definisi Istilah Kunci
Adapun beberapa definisi istilah kunci yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Estetika : Merujuk pada unsur pembentukan atau penciptaan sebuah karya seni, terutama pada seni postmodernisme.
2. Postmodernisme : Pemikiran yang muncul atas penolakan terhadap pemikiran modernisme yang sudah ada. Kemudian berkembang pada bidang seni untuk menggugat seni modernisme yang kaku.
3. Pastiche : Bentuk estetika seni postmodernisme yang mengimitasi segala hal yang ada di masa lalu untuk diangkat kembali pada masa kini.
4. Skizofrenia : Bentuk estetika seni postmodernisme terhadap tumpang tindihnya antara masa lalu, masa kini, dan masa depan akibat terputusnya rantai pertanda.
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Postmodernisme
Postmodernisme pertama kali muncul pada kalangan seniman dan kritikus New York pada tahun 1960-an. Namun, pada tahun 1980-an postmodernisme mulai mendapat perhatian pada bidang keilmuan oleh Jean Francois Lyotard. Tulisan Lyotard dalam bukunya yang berjudul The Postmodern Condition: A Report on Knowledge – lah yang menjadi awal pengertian tentang postmodernisme.
Postmodernisme Lyotard menggugat watak dari modernisme yang kaku tentang
“Narasi Besar”. Postmodernisme adalah ketidakpercayaan terhadap Narasi Besar mengenai kemajuan dan kemampuan menyempurnakan manusia (Lyotard dalam Barry, 2010: 102). Ada satu lagi tokoh yang terkenal dengan pembahasannya mengenai dunia hiperrealitas pada postmodernisme yakni Jean Baudrillard.
2.1.1 Postmodernisme menurut Baudrillard
Berbeda dengan Lyotard, Baudrillard memulai kajiannya bukan berdasarkan bidang keilmuan, namun pada aspek sosial dan kebudayaan yang ada pada masyarakat dewasa ini. Kebudayaan masyarakat saat ini sudah terpengaruh oleh perkembangan teknologi yang memudahkan masyarakatnya mendapatkan segala jenis informasi di media massa. Dengan percepatan perkembangan media massa yang terjadi menjadikan era baru terhadap bentuk konsumsi. Masyarakat dewasa ini menjadikan apa yang ditonton di media massa menjadi bahan konsumsi.
Hal tersebut memunculkan struktur sosial baru yakni masyarakat tontonan. Zaman
postmodern dapat ditandai juga dengan munculnya struktur sosial baru dengan seiring perkembangan teknologi dan periklanan. Hal tersebut membentuk masyarakat tontonan, masyarakat komputerisasi, dunia simulasi dan hiperrealitas (Hidayat, 2012: 36). Masyarakat tontonan dewasa ini selalu mempunyai hasrat untuk membeli dan mengkonsumsi apa yang muncul di media massa, meskipun hal tersebut tidak diperlukan. Seperti kemunculan boneka Barbie yang menjadi rebutan dan konsumsi masyarakat baik anak-anak ataupun orang dewasa, yang mana hal tersebut hanya sebuah boneka yang tidak terlalu dibutuhkan. Selain itu, penciptaan boneka Barbie sendiri merupakan pencampuran citra-citra yang tak memiliki dasar, karena menggambarkan sosok wanita modern atau sosok figur sempurna.
Fenomena tersebut merupakan hiperrealitas yang terbentuk dari citra-citra yang ada pada masa kini dan banyak terpadat dunia internet dan periklanan. Baudrillard menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Simulations (1983), menurutnya kebudayaan dewasa ini adalah representasi dari dunia simulasi, yakni dunia yang terbentuk dari hubungan berbagai citra, tanda, dan kode secara acak, tanpa referensi dan rasional yang jelas (Hidayat, 2012: 55). Citra-citra yang ada merupakan bentuk penanda (permukaan) yang tanpa adanya referensi mendasar terhadap petanda (makna). Hiperrealitas adalah gejala di mana banyaknya bertebaran realitas-realitas buatan yang nampak lebih nyata daripada realitas sebenarnya (Hidayat, 2012: 90).
Banyaknya realitas buatan (citra-citra) pada media massa yang setiap hari dikonsumsi (ditonton) meyakinkan masyarakat seolah hal tersebut lebih nyata dibandingkan realitas yang asli. Contohnya pada salah satu karya seni di Jepang yang terkenal, yakni tokoh Doraemon dari manga berjudul sama yang merupakan
9
citra buatan yang nampak lebih dekat dan nyata. Ceritanya mengangkat kehidupan sehari-hari di abad 20 yang merupakan representasi kehidupan di Jepang. Namun, tokoh Doraemon merupakan robot yang melakukan perjalan waktu dari abad 22.
Pembentukan sebuah karya seni postmodernisme seperti Doraemon selalu memiliki aspek estetika seni postmodernisme.
2.1.2 Estetika Seni Postmodernisme
Istilah estetika pada zaman modern mengacu pada bentuk kemajuan dan keautentikan sebuah seni. Dalam wacana estetika seni modernisme sebuah karya dapat disebut autentik apabila terdapat suatu yang baru dan memiliki keterputusan dengan hal yang lama (Hidayat, 2012: 199). Namun seiring perkembangannya akhirnya menuju titik kebuntuan terhadap suatu yang baru karena tidak ada lagi yang dapat dijelajahi. Salah satu contohnya yakni pada dunia fashion, yang pada akhirnya mereproduksi kembali gaya masa lalu untuk dijadikan suatu hal yang baru.
Pengembaraan estetika ke masa lalu ini yang ditawarkan seni postmodernisme untuk menjawab kebutuhan masyarakat konsumen akan kebaruan dalam dunia fashion. Lebih jauh lagi estetika seni postmodernisme tidak hanya sekedar
penjelajahannya terhadap masa lalu. Menurut Baudrillard wacana estetika postmodernisme juga menyentuh pada hal di mana realitas telah kehilangan dimensi rahasianya; sebuah informasi telah kehilangan maknanya (Hidayat, 2012:
128). Dengan hilangnya batasan-batasan tersebut menjadikan estetika postmodernisme memasuki dunia citra-citra yang tanpa batas. Estetika postmodernisme tak lagi membedakan mana yang tersembunyi, dan mencari yang lebih tersembunyi dari yang tersembunyi (Baudrillard dalam Hidayat, 2012: 128).
Menurut Hidayat (2012: 129-133), ada beberapa jenis estetika seni postmodernisme dalam pembentukan suatu karya, yaitu 1) pastiche (karya sastra, seni atau arsitektur yang disusun dari elemen-elemen yang dipinjam dari berbagai sumber dari masa lalu), 2) parodi (karya sastra, seni atau arsitektur yang di dalamnya terdapat ungkapan khas dalam diri seorang atau gaya tertentu yang dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan sifat humoristik atau bahkan absurb), 3) kitch (seni murahan yang mencampurkan gaya dari seni tinggi dan seni rendah (populer)), 4) camp (bentuk estetisme dalam arti sebaliknya yang menggunakan gaya bentuk yang ramping, kurus, jangkung secara ekstrim), 5) skizofrenia (bentuk keterputusan antara petanda dan penanda). Menurut Jameson dalam Sarup (2003: 257) dari ke- lima jenis estetika seni postmodern tersebut ada dua jenis estetika postmodern yang menonjol yakni pastiche dan skizofrenia.
1. Pastiche
Pastiche adalah pengambilan aspek masa lalu yang diangkat kembali untuk
diapresiasikan, karena kebuntuan modernisme atas keautentikan dan keinginan akan hal yang baru sudah tidak ada lagi, sebab yang ada hanya bentuk mereproduksi suatu hal yang ada dari masa lalu. Pastiche mengambil berbagai gaya dan bentuk dari berbagai keping sejarah, kemudian mencabut dari semangat zamannya dan menempatkannya dalam konteks masa kini (Hidayat, 2012: 129). Secara garis besar pastiche dapat diartikan sebagai bentuk mengimitasi karya atau gaya yang sudah
ada sebelumnya kemudian dimunculkan kembali dalam konteks masa kini. Bentuk estetika Pastiche dalam karya seni postmodernisme dapat juga dilihat dengan dibuatnya film-film nostalgia yang hanya sebagai tiruan gaya yang telah mati atau
11
pada film-film yang mencampurkan dua atau lebih gaya yang berbeda. Contoh dalam anime Doraemon tiruan gaya masa lalu yang diangkat kembali seperti pada cerita Doraemon yang pergi ke zaman dinosaurus atau ke peradaban suku aztec yang ada pad sekitar tahun 1200-an.
2. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan istilah yang digunakan seorang psikoanalisi untuk mendefinisikan fenomena terputusnya rantai pertanda (Lacan dalam Hidayat, 2012:
133). Yakni rangkaian pada bentuk kata atau penanda dan makna yang membentuknya atau petanda. Lacan menganggap skizofrenia sebagai gangguan bahasa. Gangguan bahasa pada schizofrenik mengakibatkan ketidaktahuan terhadap artikulasi bahasa, tidak mengalami pengalaman kontinuitas temporal, dan terbelenggu dalam masa kini abadi yang tidak banyak berhubungan dengan masa lalu dan horizon masa depan (Sarup, 2003: 258). Berdasarkan psikoanalisi Lacan skizofrenia merupakan tidak dapatnya membedakan intensitas masa lalu, masa kini dan masa depan. Secara garis besar skizofrenia dapat diartikan sebagai tumpang tindih atau ketidakberaturan aliran waktu. Dalam karya postmodernisme hal tersebut dapat dilihat dalam karya yang dalam ceritanya memiliki penempatan segala jenis bentuk yang tumpang tindih atas rangkaian waktu terhadap masa depan masa kini dan masa lalu. Sebagai contoh pada anime Doraemon yang berceritakan tentang robot kucing abad 22 yang datang ke abad 20. Dengan latar cerita pada abad 20 tersebut, dimuncul alat alat yang cangih pada yang hanya ada di abad 22 yang dibawa oleh Doraemon. Contoh tersebut menunjukkan tumpang tindih alur waktu
antara masa lalu dan masa depan yang ditunjukkan dengan kemunculan benda- benda yang belum ada dan tidak sesuai pada zaman cerita tersebut.
2.2 Tokoh dan Penokohan
Tokoh dan penokohan merupakan unsur penting yang ada pada film ataupun anime. Istilah ini sering salah di salah perspepsikan karena istilah tersebut sering
disandingkan. Namun, keduanya memiliki arti yang berbeda. Tokoh sendiri merujuk pada individu rekaan, orang atau pelaku yang ditampilkan dalam karya naratif atau drama yang ditafsirkan oleh pembaca memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010: 165).
Tokoh dapat dibedakan menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi pusat dari cerita dan berperang penting pada jalannya cerita, serta paling banya diceritakan. Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya ada jika memiliki keterkatian terhadap cerita, tokoh ini hadir untuk mendukung jalannya sebuah cerita serta untuk memperjelas tokoh.
Penokohan adalah istilah untuk merujuk pada karakteristik atau watak dari sebuah tokoh. Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 2010: 165), penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Istilah penokohan mengacu pada pengertian yang lebih luas dari “tokoh”. Penokohan mencakup tentang masalah tokoh cerita, pertawatakan tokoh, serta bagaimana penempatan serta pelukisan tokoh dalam sebuah cerita.
13
Dalam penokohan biasanya pengarang menggunakan dua metode untuk menyajiakan karakter atau watak pada tokoh dalam karyanya. Pertama, dengan metode langsung (telling) dan yang kedua dengan metode tidak langsung (showing).
Pada metode langsung perwatakan tokoh dijabarkan secara langsung dalam sebuah komentar atau narasi langsung. Dalam metode tersebut pembaca dapat mengetahui serta memahami karakteristik atau watak tokoh melalui penjabaran langsung dari pengarang melalui nama tokoh atau narasi langsung. Sedangan pada metode tidak langsung penulis memberikan kesempatan pada pembaca untuk menebak atau menerka-nerka sendiri perwatakan tokoh melalui dialog atau tindak laku tokoh.
Metode tidak langsung (showing) lebih sering digunakan karena dapat menciptakan interaksi pembaca terhadap cerita atau karya sastra.
2.3 Mise en scene
Mise en scene merupakan istilah dari bahasa Prancis yang menjelaskan pada segala sesuatu yang muncul pada sebuah frame film atau pada pementesan dimaksudkan untuk segala sesuatu yang ada pada stage (panggung). Menurut Pratista (2008: 61) mise en scene adalah segala hal yang terletak pada depan kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah produksi film. Mise en scene memiliki beberapa aspek utama, yaitu:
1. Latar (setting)
Latar merujuk pada dekorasi ruang atau tempat dengan segala jenis furnitur dan objek lain yang ditempatkan secara teratur untuk memberikan kesan lebih dalam, serta menciptakan suasana yang sesuai terhadap tema yang digunakan dalam
sebuah cerita. Untuk mendukung sebuah film, latar juga dibagi menjadi beberapa, yaitu latar tempat, latar waktu dan latar suasana.
2. Lighting (Pencahayaan)
Lighting atau pencahayaan pada film digunakan untuk menambah serta
menguatkan emosi pada sebuah frame film. Menurut Pratista (2008: 75) pencahayaan pada film dapat dikelompokan menjadi 4 unsur.
Pertama, kualitas pencahayaan yang merujuk pada besar kecil intensitas pencahayaan. Kedua arah pencahayaan. Pada film hal ini penting untuk mempertegas suasana yang ada. Ada beberapa macam arah cahaya yaitu dari arah depan, belakang, samping, atas dan bawah. Ketiga yaitu sumber cahaya. Dalam produksi film ada dua sumber yakni sumber cahaya utama dan sumber cahaya pengisi. Keempat warna pencahayaan. Secara umum warna pencahayaan untuk warna natural adalah warna putih dan kuning. Namun, pada kondisi tertentu juga digunakan warna lain dengan menggunakan filter.
3. Kostum dan Make up
Menurut Pratista (2008: 71) kostum adalah segala sesuatu yang dikenakan pemain bersama seluruh aksesorisnya seperti topi, perhiasan, jam tangan, kacamata, sepatu, dan sebagainya. Kostum dan make up digunakan untuk memperjelas peranan tokoh dan membedakan dengan tokoh lain, serta untuk membantu memperjelas perwatakan dari tokoh.
4. Akting
Akting adalah tindak tutur dan laku tokoh yang diperankan oleh seseorang yang menjadi kunci utama kesuksesan sebuah film. Tindak tutur tokoh adalah
15
bahasa komunikasi verbal yang digunakan semua karakter di dalam maupun di luar cerita film (Pratista, 2008: 149).
5. Space
Space adalah ruang pada kamera, pada hal ini mengacu pada penjelasan
tentang pergerakan kamera. Menurut Pratista (2008: 108) pergerakan kamera secara umum berfungsi untuk mengikuti pergerakan tokoh, karakter, dan objek. Adapula istilah-istilah yang digunakan untuk menjelaskan macam-macam pengambilan gambar.
a) Extreme Close Up, yaitu pengambilan gambar yang terlihat sangat detail.
b) Big Close Up, yaitu pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
c) Close Up, yaitu pengambilan gambar dari jarak dekat.
d) Medium Shoot, yaitu pengambilan gambar dari jarak sedang.
e) Full Shoot, yaitu pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
f) Long Shoot, yaitu pengambilan gambar yang diambil dari jarak yang jauh sehingga dapat memperlihatkan latar tempat serta suasana yang ada di sekitar objek.
g) Extreme Long Shoot, yaitu pengambilan gambar dari jarak sangat jauh dengan latar belakang sebagai hal yang lebih ditonjolkan.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penulis menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi, yang pertama dari Hanno Gherrafy, mahasiswa sastra Jepang Universitas Brawijaya skripsi tahun 2015 dengan judul “Perpaduan Budaya Tinggi dan Budaya Rendah sebagai Bentuk Estetika Postmodernisme dalam Anime Samurai Champloo karya Shinichiro Watanabe”
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Hanno adalah objek kajian yang digunakan, yakni pada anime. Selain itu juga pada kajiannya yang menggunakan postmodernisme. Namun, Hanno menjabarkan unsur-unsur yang digunakan yakni, kitsch (seni palsu atau seni murahan), camp (anti alam, menjunjung tinggi
ketidakmoralan dan keluarbiasaan), parodi (imitasi ironik dan kritis), pastiche, dan skizofrenia. Perbedaannya, penelitian ini lebih difokuskan untuk mengkaji representasi tokoh terhadap unsur postmodernisme, yaitu pada pastiche dan skizofrenia.
Penulis juga menggunakan penelitian dari Firdiana Widhatul Islam, mahasiswi sastra Jepang Universitas Brawijaya skripsi tahun 2016 dengan judul
“Skizofrenia pada Penyajian Makanan sebagai Estetika Postmodernisme dalam Drama Nobunaga No Chef karya Kanezaki Ryosuke”.
Persamaan penelitian penulis dengan Firdiana adalah pada kajiannya terhadap postmodernisme. Sedangkan perbedaanya terletak pada objek kajian yang digunakan. Firdiana menggunakan objek kajian pada dorama, pada kajian ini penulis menggunkan objek kajian anime. Selain hal tersebut penggunaan unsur kajian postmodernisme yang digunakan pada penelitan Firdiana hanya terfokus
17
pada unsur skizofrenianya saja. Pada penelitian ini penulis menggunakan unsur kajian postmodernisme yang difokuskan pada unsur pastiche dan skizofrenia pada tokoh terhadap postmodernisme yang ada pada anime.
Kemudian penulis juga menggunakan penelitian dari Bardjan, mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Indonesia tahun 2016 dengan judul “Idiom Estetik Postmodernisme pada Budaya Populer: Pastiche dalam Film Pulp Fiction Karya Quentin Tarantino”.
Persamaan penelitian penulis dengan Bardjan adalah pada kajian estetika postmodernisme. Namun, perbedaannya terletak pada objek kajian yang digunakan Bardjan yakni pada film sedangkan penulis menggunakan objek kajian anime.
Selain pada objek kajian perbedaan dengan penelitian penulis yakni pada kajian estetika postmodernisme yang digunakan, Bardjan hanya berfokus pada pastiche yang ada pada film sedangkan penulis difokuskan pada unsur estetika postmodernisme pastiche dan skizofrenia yang ada pada tokoh dalam anime.
18 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode Deskriptif Analisis, yakni metode yang dilakukan dengan cara mendiskripsikan fakta-fakta yang ada kemudian dianalisis serta diberikan pemahaman dan penjelasan (Ratna, 2013 : 47). Metode Deskriptif Analisis digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis beberapa unsur estetika seni postmodernisme yakni pastiche dan skizofrenia yang tercermin pada tokoh Franky dalam anime One Piece episode 237-568 karya sutradara Konosuke Uda, Munehisa Sakai, dan Hiroaki Miyamoto.
3.2 Sumber Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan sumber data utama anime One Piece yang diproduksi pertama kali pada 20 Oktober 1999 oleh Toei Animation.
Anime One Piece merupakan adaptasi dari manga karya Eiiciro Oda. Serial anime One Piece sampai saat ini telah berjumlah 785 episode dan masih berlanjut. Namun disini peneliti hanya mengambil fokus pada tokoh Franky, karena pada tokoh tersebut penggambaran unsur estetika seni postmodern nampak paling menonjol terutama pada estetika pastiche dan skizofrenia. Tokoh tersebut pertama kali muncul pada episode 237. Selain itu peneliti hanya memfokuskannya penelitian anime One Piece dari episode 237 sampai pada episode 568 yang disutradarai oleh Konosuke Uda, Munehisa Sakai dan Hiroaki Miyamoto, karena sampai pada
19
episode tersebut tokoh Franky mengalami perubahan yang signifikan pada bentuk tubuh serta kemampuannya.
Selanjutnya peneliti juga mencari sumber ilmiah lain dari artikel maupun jurnal yang berhubungan dengan postmodernisme dan estetika seni postmodernisme khususnya pastiche dan skizofrenia.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini akan melalui tahap-tahap yang akan diambil pada pengumpulan data. Pengumpulan data di sini adalah upaya untuk memberikan jawaban dari masalah yang ada dalam data itu sendiri. Tahap-tahap sistematis yang akan dikonsepkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Mengunduh anime One Piece dari episode 237 sampai episode 568.
2. Menonton anime One Piece dari episode 237 sampai episode 568.
3. Menyeleksi tiap episode yang di mana terdapat tokoh Franky.
4. Menyeleksi estetika pastiche dan skizofrenia pada tiap episode yang tercermin pada tokoh Franky.
5. Mencatat episode dan menit dari anime One Piece yang mengandung estetika pastiche dan skizofrenia yang tercermin pada tokoh Franky 6. Screen shoot scene anime One Piece yang merepresentasi pastiche dan
skizofrenia pada tokoh Franky
3.4 Teknik Analisis Data
Penelitian ini akan melalui tahap-tahap yang akan diambil pada analisis data.
Analisis adalah upaya untuk memberikan jawaban dari masalah yang ada dalam data itu sendiri. Tahap-tahap sistematis yang akan dikonsepkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan analisis data yang telah dikumpulkan dengan teori mise en scene.
2. Menganalisis data-data yang telah dideskripsian dengan pastiche dan skizofrenia sebagai estetika seni postmodernisme.
3. Menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan.
4. Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk skripsi.
21 BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Tokoh dan Penokohan dalam Anime One Piece
Pada pembahasan ini ada beberapa tokoh yang terkait dengan penelitian selain dari tokoh Frany yang sebagai fokus utama, antara lain Luffy yang merupakan tokoh utama dari anime One Piece dan kapten kapal dari kapal ciptaan Franky. Kemudian Tom yang merupakan guru yang mengajari Franky menjadi tukang kapal, serta Dr. Vegapunk yang merupakan tokoh yang berpengaruh terhadap hasil benda-benda ciptaan Franky.
1. Franky
Franky adalah bandit jalanan di kota water seven bersama kawanannya yang bernama Franky Family. Selain menjadi pemimpin dari bandit jalanan, Franky juga seorang tukang kapal yang handal, semasa kecilnya Franky sering membuat kapal dari barang-barang rongsokan yang tidak dipakai. Franky belajar menjadi tukang kapal dari salah satu bangsa manusia ikan yang bernama Tom. Selain guru dari Franky dalam membuat kapal, Tom adalah orang yang menemukan dan mengasuh Franky ketika ditelantarkan di tempat rongsokan. Franky merupakan orang yang penuh dengan semangat terutama pada hal pembuatan kapal, dan juga orang yang keras kepala, mudah marah, namun ketika mendengar cerita yang menyentuh Franky sangat mudah meneteskan air mata atau mudah terharu, dan ketika dewasa Franky sangat membanggakan dirinya terutama terhadap bentuk tubuhnya yang menurutnya merupakan bentuk tubuh dari laki-laki sejati.
2. Tom
Tom mengasuh Franky karena diterlantarkan di tempat rongsokan ketika masih anak-anak. Tom merupakan seorang tukang kapal yang membuat kapal dari barang bekas atau rongsokan yang berada di sekitar tempat ia tinggal. Dari barang rongsokan itu juga Franky membuat kapal perang. Ketika Tom membuat kapal Franky selalu melihat dan membuat kapalnya sendiri. Tom merupakan keturunan dari bangsa manusia ikan, ia adalah orang yang kuat serta menyenangkan dan orang yang mudah tertawa.
3. Luffy
Luffy adalah tokoh utama dari anime One Piece. Ia adalah manusia karet yang bercita-cita menjadi raja bajak laut. Luffy merupakan kapten kapal dari bajak laut Topi Jerami atau Mugiwara. Pada awalnya Luffy merupakan musuh dari
Gambar 4.1 Tokoh Franky
Gambar 4.2 Tokoh Tom
23
Franky karena Franky mencuri uang milik Luffy. Namun, pada akhirnya Franky- pun menjadi anggota dari bajak laut Mugiwara sebagai tukang kapal. Luffy merupakan orang memiliki kemauan yang kuat, kekanak-kanakan, periang, seorang yang tangguh, dan keras kepala.
4. Dr. Vegapunk
Dr. Vegapunk merupakan ilmuan jenius yang menjadi inspirasi Franky untuk menciptakan benda-benda baru. Franky juga belajar dari Dr. Vegapunk meski tidak secara langsung, Franky hanya belajar melalui hasil rancangannya ketika masih kecil karena ia sempat terdampar di pulau kelahiran Dr. Vegapunk. Franky juga menemukan laboratorium rahasia miliknya, dan disanalah Franky mengasah kemampuannya sebagai teknisi kapal dan menciptakan benda-benda baru. Dr.
Vegapunk sendiri merupakan seorang yang masih misterius dan belum banyak diceritakan dalam episode yang penulis kaji.
Gambar 4.3 Tokoh Luffy
Gambar 4.4
Penggambaran Tokoh Dr. Vegapunk yang masih misterius
4.2 Unsur Estetika Pastiche dan Skizofrenia pada Tokoh Franky
Pada hasil temuan yang akan dibahas, unsur estetika pastiche yang muncul pada tokoh Franky ditunjukkan dalam bentuk Franky yang mengimitasi (meniru) gaya atau karya masa lalu yang ditampilkan dalam penampilannya, dan bertujuan untuk diperkenalkan kembali pada masa kini. Sedangkan unsur estetika skizofrenia pada tokoh Franky ditunjukkan dalam bentuk tumpang tindihnya atau ketidakberaturan terhadap latar waktu dari cerita anime One Piece terhadap benda- benda dari hasil ciptaan atau yang berkaitan dengan tokoh Franky.
4.2.1 Unsur Estetika Pastiche pada Tokoh Franky
Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, pastiche merupakan pengambilan segala jenis aspek yang ada pada masa lalu yang diangkat kembali atau dapat dijelaskan sebagai bentuk imitasi atau meniru segala bentuk masa lalu, baik berupa fashion, teks, gambar, atau objek seni lainnya. Pastiche mengambil berbagai gaya dan bentu dari berbagai keping sejarah, mencabut dari semangat zamannya dan menempatkannya dalam konteks masa kini (Hidayat, 2012: 129).
Dalam anime One Piece ada adegan-adegan yang menunjukan bahwa tokoh Franky memiliki unsur pastiche yang ditiru dari segalah hal di masa lalu. Hal tersebut terlihat pada cuplika-cuplikan adegan berikut:
25
Data 1
Gambar 4.5
Kemunculan tokoh Franky (Episode 237 menit 20:48-21:27)
Episode pada gambar 4.5 menceritakan awal kemunculan tokoh Franky dalam anime One Piece. Pada awal kemunculannya tersebut, pengambilan gambar yang secara full shoot memberikan gambaran jelas keseluruhan bentuk tubuh serta sosok dari Franky. Hal yang paling menonjol dari awal
kemunculan sosok Franky yakni pada bentuk tubuhnya, terutama pada lengannya yang besar dari siku sampai pergelangan. Bentuk tubuh Franky yang seperti itu sangat mirip dengan bentuk tubuh dari salah satu tokoh kartun Amerika Popeye The Sailorman (Gambar 4.6) yang muncul pertama kali disalah satu bagian comic strip koran Thimble Theater pada tahun 1929 buatan
Elzie Crisler Segar. Komik Popeye The Sailorman menceritakan tokoh kehidupan
Gambar 4.6 Tokoh Popeye The Sailorman (1929) (Sumber: 15 Kid Show
Characters That Were Definitely On
“Something”. 2017)
Popeye yang seorang pelaut di mana diceritakan selalu berusaha untuk mendapatkan gadis idamannya yang bernama Olive Oyl. Namun tidak selalu berjalan dengan lancar karena selalu diganggu oleh Brute Bluto yang sama-sama mengincar Olive untuk dijadikan kekasihnya. Persaingan tersebut selalu dimenangkan oleh Brute awalnya, karena Brute selalu bermain curang. Popeye yang tidak ingin kalah ketika terdesak ia selalu makan bayam yang memberikan energi yang besar dan menjadikannya kuat sehingga dapat mengalahkan Brute hanya dengan sekali pukulan saja.
Dari penjelasan di atas elemen pastiche yang muncul pada gambar 4.5 yakni adanya unsur mengimitasi gaya dari karya seni masa lalu. Bentuk pengitimasian yang muncul yakni pada penggambaran tokoh Franky yang terlihat menyerupai dengan penggambaran tokoh dari karya seni masa lalu, terlihat pada bentuk bagian lengan yang digambarkan mirip dengan penggambaran dari tokoh Popeye dalam komik Popeye The Sailorman yang merupakan karya komik masa lalu yang dijadikan tiruan bentuk tubuh dari tokoh Franky.
Data 2.
Gambar 4.7 Penampilan tokoh Franky (Episode 247 menit 08:31-20:19)
27
Cuplikan pada gambar 4.7 menceritakan kejadian saat Franky menculik salah satu crew bajak laut Mugiwara sebagai umpan agar Luffy datang menyelamatkan crewnya dan Franky dapat bertarung dengan Luffy. Pada gambar pertama di atas terlihat meng-close up setengah badan Franky yang menunjukkan secara dekat cara berpakaian Franky dan dapat dilihat pula sebagian gaya rambut dari Franky. Pada gambar kedua yang diambil secara medium shoot mempertegas penampilan keseluruhan Franky dari pakaian yang hanya menggunakan Aloha shirt serta gaya rambut yang dikenakannya.
Dari gambar serta penjelasan di atas terlihat gaya tokoh Franky yang menggunakan gaya rambut goofy atau lebih dikenal dengan gaya rambut yang aneh serta mengenakan Aloha shirt atau baju santai yang khas dikenakan orang Hawai.
Dari gaya rambut dan gaya berpakaian Franky itu mengingatkan pada salah satu tokoh yang bernama Ace Ventura pada film yang tayang pada tahun 1994 dengan judul Ace Ventura: Pet Detective. Film tersebut bergenre komedi yang menceritakan tokoh Ace Ventura sebagai seorang detektif yang mencari hewan hilang dari orang yang membutuhkannya. Pada gambar 4.8 yang merupakan gambar poster dari Film
Ace Ventura itu, menunjukkan penampilan dari tokoh Ace Ventura yang menggunakan baju berwarna
putih serta baju Hawai yang tidak dikancingkan selain itu, tata rambut dari Ace Ventura menyerupai dengan gaya rambut yang dipakai oleh Franky.
Gambar 4.8 Poster Film Ace Ventura : Pet Detective (1995)
(Sumber: Ace Ventura: When Nature Calls (1995).
2017)
Dari penjelasan di atas, unsur estetika pastiche yang muncul yakni dengan adanya pengimitasian bentuk atau mengimitasi gaya yang ada di masa lalu. Bentuk pastiche yang terlihat dari penjelasan di atas yakni pada style atau fashion yang
digunakan
Franky. Cuplikan adegan di atas menjelaskan style yang dikenakan Franky mengimitasi dari style Ace Ventura yang merupakan salah satu tokoh dalam film yang ada di masa lalu. Imitasi yang terlihat diantara keduannya ada pada gaya rambut yang sama serta gaya pakaian yang sama-sama mengenakan aloha shirt dengan kancing yang terbuka.
Data 3
Cuplikan adegan pada gambar 4.9 menceritakan ketika kru bajal laut Mugiwara berkumpul kembali setelah berpisah selama 2 tahun, dan pada gambar 4.9 menggambarkan perubahan bentuk Franky yang lebih nampak seperti robot.
Pada cuplikan tersebut pengambilan gambar dilakukan secara extreme close up agar nampak jelas secara detail dari setiap bagian tubuh Franky yang seperti robot tersebut.
Gambar 4.9 Adegan ketika Franky pertama kali muncul kembali setelah 2 tahun terpisah dengan semua kru bajak laut Mugiwara
(Episode 520 menit 14:01-14:34)
29
Pada cuplikan adegan tersebut meskipun perubahan dari Franky terlihat signifikan namun masih memiliki unsur pastiche yang sama dengan bentuk tubuh yang sebelumnya yakni pada bentuk lengannya yang masih mirip dengan tokoh Popeye yang lengannya besar dan memiliki tato jangkar sedangkan pada tokoh Franky tato yang ada berbentuk bintang. Kemudian masih sama juga pada gaya berpakaian yang masih menirukan gaya tokoh Ace Ventura.
Selain masih adanya kesamaan dari gaya sebelumnya, namun pada bentuk tubuh yang baru ini pada salah satu scene diperlihatkan secara close up pada wajah Franky yang mengenakan kaca mata hitam dan di salah satu matanya mengelurakan cahaya. Hal tersebut mengingatkan pada salah satu film pada tahun 1984 yang berjudul The Terminator. Film The Terminator
merupakan film tentang robot masa depan yang berbentuk manusia yang menjalani time travel ke masa lalu untuk mengubah masa depan yang mengalami kehancuran. Dalam poster Terminator gaya aktor Arnold Schwarzenegger mirip dengan Franky yang
menggunakan kaca mata hitam serta salah satu matanya bercahaya seperti pada gambar 4.10. Perubahan bentuk Franky yang besar dan berotot juga mengimitasi dari film tersebut. Pada film Terminator aktornya Schwazenegger memiliki badan yang besar dan berotot, pada poster filmnya terlihat bajunya yang setengah terbuka memperlihatkan bentuk badan yang gagah.
Gambar 4.10 Gambar poster film Terminator (1984) (Sumber. Pinterest. 2017)
Dari penjelasan di atas bentuk perubahan dari tokoh Franky tersebut terdapat unsur pastiche yang muncul. Selain masih mengimitasi gaya bentuk dari tokoh Popeye dan gaya berpaikaian dari Ace Ventura, Franky juga mengimitasi bentuk tubuh dari aktor Schwazenegger dalam film The Terminator. Hal tersebut juga mempertegas keinginan Franky yang ingin terlihat sebagai lelaki yang gagah karena selain dipertegas secara verbal kebanyakan ditunjukan dengan mengimitasi dari tokoh terkenal yang ada di masa lalu yang menggambarkan bagaimana bentuk serta gaya dari seorang lelaki yang gagah.
Data 4
Gambar 4.11 menunjukkan adegan ketika Luffy yang terkagum melihat bentuk baru dari Franky yang menjadi semakin terlihat jelas bentuk cyborg-nya setelah 2 tahun terpisah, dan cara bicara dari Franky juga dapat berubah menjadi seperti robot yang kaku. Hal tersebut terlihat ketika penambahan kata mecha pada akhir kalimatnya. Kemudian Franky juga menunjukkan beberapa keunggulan dari perubahan bentuk tubuhnya yang baru yang dapat mengubah bentuk rambut dengan menekan hidungnya selama beberapa detik, dan hal tersebut menjadikan Luffy
Gambar 4.11 Perubahan 3 gaya rambut Franky.
(Episode 522 menit 12:26-12:38)
31
tertarik untuk memainkannya, namun dihalangi oleh Nami karena angkatan laut yang ingin menangkap bajak laut Mugiwara telah muncul sehingga Luffy dan kawan-kawannya harus segera melarikan diri.
Dari cuplikan adegan tersebut dapat dilihat ada unsur pastiche yang ditunjukkan oleh Franky. Pastiche yang muncul pada gambar 4.11 merupakan imitasi gaya masa lalu terhadap fashion terutama pada tatanan gaya rambut yang digunakan Franky. Ada 3 gaya rambut masa lalu yang di-imitasi oleh Franky.
Pertama, Franky mengganti gaya rambutnya dengan gaya rambut masa lalu, yaitu gaya rambut buzzcut yang populer di kalangan musisi rock pada tahun 1970an.
Gaya buzzcut merupakan gaya rambut yang dipotong menggunakan mesin cukur dan memiliki ciri potongan rambut yang hampir terlihat gundul namun masih menyisahkan ¼ inchi atau sekitar lebih dari setengah sentimeter. Perkembangan gaya rambut buzzcut kemudian diadopsi oleh komunitas Afrika-Amerika pada akhir 1980 yang menjadikan semakin populer di kalangan budaya hip hop.
Gaya rambut kedua Franky yang diimitasi dari gaya masa lalu yaitu hi-top fade atau sering disebut flattop yang mana gaya rambut tersebut memotong tipis
bagian samping serta belakang kepala kemudian meninggikan rambut bagian atas dan dipotong sehingga terlihat datar pada bagian atasnya. Gaya rambut tersebut merupakan gaya rambut yang sering digunakan oleh tentara Amerika di tahun 1940an dan 1950an yang kemudian gaya tersebut diadopsi dan dipopulerkan kembali oleh orang-orang ras kulit hitam Amerika di tahun 80-an yang menjadikan gaya tersebut sebagai gaya pada budaya hip hop pada zaman tersebut.
Yang ketiga yaitu perubahan gaya rambut Franky yang meniru gaya rambut masa lalu yang dipopulerkan oleh artis-artis Hollywood di tahun 1990an, ciri gaya rambut tersebut dengan menggunakan rambut lurus yang kemudian diberi belahan tengah yang mirip seperti korden jendela atau biasa disebut gaya rambut curtained hair, dan gaya rambut tersebut sangat populer pada zaman tersebut sehingga banyak
ditiru oleh masyarakat di zamannya.
Data 5
Cuplikan adegan pada gambar 4.12 menceritakan ketika Franky berkunjung ke saudara gurunya yang bernama Den untuk meminta tolong menemukan kapal Franky dan meminta tolong untuk pelapisan kapal yang kemudian berlanjut dengan obrolan dengan alasan kenapa guru Franky yang bernama Tom tidak mirip dengan Den saudaranya, dan berlanjut pada pertanyaan tentang orang tua dari Franky yang dikira Den adalah robot.
Pada cuplikan adegan di atas dapat dilihat suasanya tempat yang hangat dengan pencahayaan yang cukup terang dan nampak obrolannya begitu santai. Pada salah satu cuplikan tersebut terdapat juga unsur pastiche yang muncul yakni ketika Franky dipuji kemudian karena senang dan malu ia mengubah bentuk rambutnya.
Gambar 4.12 Perubahan gaya rambut Franky (Mohawk) (Episode 535 menit 17:23-18:35)
33
Gaya rambut yang digunakan merupakan gaya dari masa lalu yang terkenal di kalangan orang-orang pecinta musik punk. Gaya rambut ini tidak sekedar meninggikan rambut pada bagian tengah kepala saja yang mirip seperti ayam namun awalnya gaya rambut ini memiliki ciri dengan menghabiskan bagian kiri dan kanan rambut sehingga dapat berbentuk seperti garis lurus di atas kepala dari depan ke belakang. Gaya rambut ini biasa disebut gaya rambut mohawk yang pada awalnya digunakan oleh pasukan terjun payung America yang digunakan saat Perang Dunia ke 2, dan kemudian lebih populer di kalangan komunitas punk.
Data 6
Cuplikan adegan pada data 6 ini menceritakan tentang ciptaan terbaru serta impian dari Franky. Adegan pada gambar 4.13 menunjukkan penggabungan antara sepeda motor Kurosai dengan Brachio tank milik Franky yang kemudian menjadi satu robot besar yang hanya bisa dikendarai oleh satu orang saja. Franky menamainya dengan Iron Pirate atau bajak laut besi. Robot gabungan tersebut juga
Gambar 4.13 Penggabungan robot Iron Pirate (Episode 557 menit 09:47-12:17)
menjadi impian dari Chopper dan Usop yang ingin sekali melihat betapa hebatnya ketika ada robot yang bisa bergabung. Dari cuplikan adegan tersebut Franky juga menggunakannya untuk melawan pasukan bajak laut manusia ikan.
Pada cuplikan adegan gambar 4.13 unsur pastiche yang terkandung dalam cuplikan tersebut adalah dengan adanya tiruan dari masa lalu yang tercermin dalam adegan tersebut. Pastiche yang ada yakni pada ciptaan baru Franky yang diberi nama Iron Pirate yang merupakan hasil tiruan dari masa lalu yakni film serial Super Sentai yang pertama kali diproduksi pada tahun 1975. Iron Pirate milik Franky meniru anime tersebut karena dapat dilihat dari penggunaan robot gabungan yang sering muncul pada film Super Sentai. Film tersebut menceritakan tentang 5 karakter super hero yang bertujuan melawan monster-monster yang menyerang bumi, ketika terdesak, monster tersebut selalu mengubah bentuk tubuhnya menjadi monster raksasa yang besar, oleh sebab itu para Super Sentai menggunakan robot raksasa yang berawakkan masing masing Super Sentai yang kemudian bergabung menjadi satu robot besar yang dikendalikan bersama-sama. Hal tersebut mirip dengan robot Franky yang merupakan robot gabungan dari sepeda motor Kurosai dan Brachio tank miliknya. Adanya kemiripan terhadap hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hasil tiruan yang terjadi terhadap masa lalu yakni antara film Super
Gambar 4.14 Penggabungan robot dari film Super Sentai (Sumber: Youtube. 2013)
35
Sentai di tahun 1975 dan anime One Piece di tahun 1999. Hal tersebut menunjukkan adanya unsur pastiche pada adegan tersebut.
Data 7
フランキー :「スーパーアフロ」!
ブルック :フランキーさん いかしてますよ。
フランキー :スーパーだろう。
Franky : Suupaa~ afuro!
Brook : Furankii-san ikashitemasuyo Franky : Suupaa darou!
Franky : Super~ Afro!
Brook : Franky, itu keren sekali!
Franky : Super bukan?!
Cuplikan adegan di atas menceritakan kejadian yang terjadi setelah perang melawan bajak laut manusia ikan yang berjumlah 10 ribu dan kru Mugiwara berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Kemudian secara tiba-tiba Franky mengganti gaya rambutnya dapat dilihat dari cuplikan adegan pertama yang mana secara extreme close up mengambil gambar bagian muka dari Franky yang menekan hidungnya yang mana hal tersebut dapat mengubah gaya rambutnya.
Kemudian di scene selanjutnya terlihat ketika tiba-tiba keluar rambut keriting dari kepala Franky sehingga mengubah gaya rambutnya menjadi Afro. Hal tersebut juga
Gambar 4.15 Perubahan gaya rambut Franky (Afro) (Episode 568 menit 12:13-15:16)
diperjelas kembali dengan pengambilan gambar secara full shoot serta medium shoot, dengan begitu nampak jelas tampilan gaya rambut dari tokoh Franky,
ditambah dengan dialog Franky yang mengatakan “Suupaa~ afuro”.
Pada cuplikan adegan di atas terdapat unsur pastiche yang muncul. Unsur pastiche yang muncul yakni pada penggunaan tiruan gaya dari masa lalu yang
digunakan Franky. Ia menggunakan gaya rambut afro yang merupakan gaya rambut masa lalu yang digunakan oleh penari wanita serta penyanyi jazz pada komunitas kulit hitam di Amerika sekitar tahun 1950an. Gaya rambut tersebut dimotivasi atas dasar perang saudara yang terjadi terhadap diskrimanasi antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Amerika. Penggunaan gaya rambut Franky yang digunakannya merupakan hasil tiruan gaya rambut dari masa lalu, dan hal tersebut menunjukkan bahwa adanya unsur pastiche yang tercermin pada adegan tersebut.
4.2.2 Unsur Estetika Skizofrenia pada Tokoh Franky
Selain adanya bentuk imitasi masa lalu atau pastiche dalam karakter Franky seperti yang dijelaskan di atas, ada pula unsur skizofrenia yang tercermin dalam dirinya. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Skizofrenia merupakan adanya bentuk tumpang tindih terhadap aliran waktu yang ada dalam cerita atau dalam kasus ini yaitu yang ada pada anime One Piece. One Piece sendiri berlatarkan cerita tentang era kejayaan bajak laut, yang menurut sejarah era kejayaan bajak laut itu ada pada sekitar abad ke-16 sampai dengan abad ke-17, namun pada latar waktu tersebut pada tokoh Franky ada beberapa hal yang mencerminkan adanya unsur skizofrenia atau tumpang tindihnya terhadap latar waktu dari anime One Piece, yakni sebagai berikut:
37
Data 1
ルフィ :ゴムゴムのー!
フランキー :聞いてるぜおまえの能力。「ストロングライト」!
ルフィ :どわーっ!
ナミ :ルフィ!ルフィ!ルフィ!何?今のは、何なの?
フランキー :ああ? 知らなかったのかいおねえちゃんたち?じゃあ教 えとこうか。オレは改造人間。サイボーグだ!
Luffy : Gomu-gomu no~!
Franky : Kiiteruze omae no nouryoku. Sutorongu raito!
Luffy : Dowaa!
Nami : Luffy! Luffy! Luffy! Nani? Ima no wa, nanina no?
Franky : Aa? Shiranakatta no kai oneechan tachi? Jaa, oshietokouka? Ore wa kaizou ningen. Saiboogu da!
Luffy : Gomu gomu no~
Franky : Aku sudah tahu tentang kemampuanmu. Strong Right!
Luffy : Aaaah!!
Nami : Luffy! Luffy! Luffy! Apa? Apa itu yang barusan?
Franky : Ha? Jadu kau tidak tahu? Baiklah akan kuberitahu. Aku adalah manusia robot, Cyborg!
Cuplikan adegan di atas menceritakan ketika Luffy dan Franky sedang bertarung. Pada frame pertama diambil secara long shoot serta diambil dari high angle yang menjelaskan posisi dari Franky pada frame selanjutnya meng-close up
Luffy yang ingin menyerang Franky namun sebelum sempat melancarkan serangan, Franky sudah memulai serangannya terlebih dahulu karena ia sudah mengetahui
Gambar 4.16 Adegan pertarungan Franky melawan Luffy (Episode 238 menit 08:55-10:10)
kemampuan dari Luffy sehingga Franky mengambil kesempatan untuk menyerang Luffy terlebih dahulu dan hal tersebut dipertegas dengan dialog dari Franky.
Kemudian Franky menyerang dengan melontarkan pukulannya, seperti yang ada pada cuplikan di gambar 4.16. Franky melontarkan pukulan yang kepalannya tersambung oleh rantai. Hal tersebut merupakan hal yang tidak wajar yang ada di era tersebut sehingga pada dialog selanjutnya menjelaskan bahwa Nami terkejut dan tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan kemudian Franky pada frame terakhir meng-close up Franky untuk mempertegas penampilannya. Serta pada dialognya
“Ore wa kaizou ningen. Saiboogu da!”tersebut, menegaskan bahwa dirinya merupakan manusia yang dimodifukasi yang menjadikan dirinya menjadi manusia robot atau disebut sebagai cyborg.
Cyborg merupakan singkatan dari cybernetic organism yang mana menggantikan atau menambahkan sebagian anggota tubuhnya dengan benda atau alat mekanik maupun elektronik, seperti dengan
menambahkan alat kaki robot pada orang yang kehilangan kakinya, contoh lain yakni pada cyborg pertama di dunia. Pada tahun 2004 ada
seseorang bernama Neil Harbisson (gambar 4.17) yang menanamkan antena di kepalanya sehingga ia bisa melihat warna dari suara yang ada, dengan
menanamkan antena di bagian belakang kepalanya itu, ia menjadi orang pertama yang berhasil menjadi cyborg.
Gambar 4.17 Neil Harbisson (Sumber: Neil Harbisson.
2017)
39
Dari penjelasan serta cuplikan adegan di atas terdapat unsur skizofrenia yang tercermin pada tokoh Franky dengan adanya patahan waktu yang tidak sesuai pada latar waktu dari anime One Piece. Tumpang tindihnya alur waktu yang tercermin pada tokoh Franky yaitu pada Franky yang merupakan seorang cyborg, dan hal tersebut pertama kali ada pada tahun 2004 sedangkan latar waktu cerita anime One Piece pada abad 16 sampai abad ke-17 yaitu sekitar 4 abad setelah era
bajak laut. Hal tersebut menunjukkan unsur skizofrenia pada Franky karena cyborg merupakan suatu yang baru dan tidak seharusnya ada pada cerita yang berlatar pada masa lalu, dengan begitu menunjukkan adanya tumpang tindihnya aliran waktu terhadap masa lalu dan masa depan.
Data 2
Gambar 4.18 menunjukkan ketika Franky akan menyerang Luffy, dan dapat dilihat dampak kerusakan tempat yang akibat dari pertarungan. Pada scene awal diperlihatkan ketika Franky membuka pergelangan tangannya. Kemudian pada telapak tangan Franky ada kaca yang seperti scope atau teropong target. Setelah
Gambar 4.18 Adegan saat Franky menembak Luffy (Episode 238 menit 15:09-15:18)
merasa target terkunci atau sudah diarahkan kepada Luffy, Franky menembakkan roket dari tangannya tersebut dan scene selanjutnya tembakan Franky menimbulkan ledakan namun masih bisa dihindari oleh Luffy. Cara kerja senjata yang digunakan oleh Franky mirip dengan penggunaan senjata berat berhulu ledak tinggi yaitu bazooka yang digunakan untuk menghancurkan tank saat perang.
Dari cupilkan di atas unsur skizofrenia yang muncul menunjukkan adanya benda yang tidak seharusnya ada pada era bajak laut tersebut. Penggunaan senjata api pada era bajak laut pada latar waktu One Piece masih terbatas senjata api laras panjang atau lebih dikenal dengan sebutan musket dan masih menggunakan peluru besi yang berbentuk bulat. Namun pada
gambar di atas diperlihatkan saat Franky mengubah tangannya agar dapat menembakkan roket, dan dari kegunaan serta bentuk senjata miliknya tersebut menyerupai bazooka (gambar 4.19) keduanya memiliki kesamaan dengan selongsong yang sama untuk menembakkan roket serta scope untuk mengarahkan roket ke target yang dituju. Sedangkan bazooka atau pelontar rocket yang digunakan tersebut merupakan benda yang baru diciptakan saat perang dunia ke-2 atau lebih tepatnya saat tahun 1930an yang digunakan oleh tentara Amerika pada perang dunia. Bazooka yang merupakan senjata api pelontar roket yang berhulu ledak tinggi biasanya digunakan untuk mengahancurkan gedung terutama digunakan untuk menghancurkan tank musuh. Hal tersebut menunjukkan adanya
Gambar 4.19 Gambar Bazooka (Sumber: The U.S. Army Is
Testing a Devastating New Weapon: A Super
'Bazooka'.2016)
41
tumpang tindih alur waktu terhadap cerita One Piece di abad 16 dan 17 dengan benda di abad 20.
Data 3
Gambar di atas menceritakan disaat yang Luffy yang sedang bertarung melawan Franky, namun datang orang-orang dari Galley La. Galley La merupakan nama perusahan yang bekerja di bidang perbaikan serta pembuatan kapal. Jadi orang-orang dari Galley La datang untuk menghentikan pertarungan Luffy dan Franky karena pertarungan tersebut tempat Galley La hancur. Namun kedatangan dari orang Galley La dianggap menggangu pertarunganan Franky sehingga membuatnya marah dan menyerang Galley La. Franky menyerang dengan senjata yang ada dilengannya, kemudian memutar lengannya seperti scene dari gambar di atas sehingga dapat menembak peluru secara beruntun.
Kemampuan Franky yang menyerang dengan menembak secara beruntun tersebut menyerupai dengan penggabungan senjata api antara gatling gun (gambar 4.21) dan machine gun (gambar 4.22). Kedua senjata tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama dapat melontarkan peluru secara beruntun sekitar 400-600 peluru
Gambar 4.20 Adegan saat Franky menggunakan tangannya sebagai senjata
(Episode 238 menit 18:40-18:55)