5.1. Strategi dan Hubungan Sebab Akibat Unit X
Sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang dimiliki Unit X maka dirumuskan strategic objective Unit X yang dibagi ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard.
Tabel 5.1. Strategi, Indikator dan Metode Pengumpulan Data Strategic Objectives Strategic Outcome
Measurement (Lag Indicator)
Strategic Indicatives (Lead Indicator)
Methodology
Perspektif Keuangan:
Pemanfaatan anggaran universitas secara minimal
Persentase penurunan pemakaian anggaran universitas
Penggunaan anggaran
universitas secara minimum
Observasi (laporan keuangan)
Perspektif Pelanggan:
a. Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
Besarnya gap yang terjadi
Pengukuran Gap dengan metode Servqual
Kuisioner
b. Meningkatkan jumlah pelanggan
Banyaknya peserta yang mengikuti program reguler
Program reguler Dokumentasi (laporan keuangan) c. Mempromosikan proses
belajar seumur hidup
Persentase jumlah alumni yang mengikuti program Unit X per tahun
Data alumni yang mengikuti program Unit X
Dokumentasi (data
customer)
Tabel 5.1. Strategi, Indikator dan Metode Pengumpulan Data (sambungan) Strategic Objective Strategic Outcome
Measurement (Lag Indicator)
Strategic Indicatives (Lead Indicator)
Methodology
Perspektif Proses Bisinis Internal:
a. Pembuatan sistem informasi secara terintegrasi
Persentase
pencapaian target pembuatan Sistem Informasi Unit X yang terintegrasi
Pembuatan Sistem Informasi Unit X yang terintegrasi
Observasi dan
Wawancara dengan staf
b. Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP)
Persentase
penyelesaian SOP
Pembuatan SOP Dokumentasi (buku SOP) dan
Wawancara dengan staf Unit X c. Mengoptimalkan
program Unit X yang diselenggarakan
Rata-rata
persentase jumlah program reguler yang terealisasi
Realisasi
program reguler
Observasi (laporan keuangan dan buletin Unit X) Banyaknya
publikasi melalui koran per tahun
Publikasi melalui koran per tahun
Wawancara dengan staf penyaji informasi d. Mengintensifkan
publikasi program Unit X
Banyaknya publikasi melalui buletin per tahun
Publikasi melalui buletin per tahun
Wawancara dengan staf penyaji informasi
Tabel 5.1. Strategi, Indikator dan Metode Pengumpulan Data (sambungan) Strategic Objective Strategic Outcome
Measurement (Lag Indicator)
Strategic Indicatives (Lead Indicator)
Methodology
Banyaknya publikasi melalui Poster per tahun
Publikasi melalui Poster per tahun
Wawancara dengan staf penyaji informasi e. Meningkatkan
jumlah/macam training
Banyaknya program Unit X yang baru per tahun
Program Unit X yang baru dibuka
Dokumentasi (Buletin Unit X)
f. Meningkatkan jaringan dengan unit lain di dalam Universitas Y
Banyaknya jaringan dengan sistem manajemen lain di dalam Universitas Y
Jaringan dengan sistem
manajemen lain di dalam
Universitas Y
Wawancara dengan staf Unit X
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan:
a. Meningkatkan tingkat kepuasan staf
Persentase tingkat kepuasan staf
Tingkat kepuasan staf
Kuisioner
b. Meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y
Jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y
Data trainer yang berasal dari Universitas Y
Observasi (buletin Unit X)
c. Meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang teknik presentasi
Frekuensi instrukstur
mengikuti training
Training teknik presentasi yang diikuti
Wawancara dengan staf Unit X
d. Peningkatan
kebersamaan dan atmosfir kristiani
Frekuensi dilaksanakannya Persekutuan Doa dalam satu tahun
Persekutuan Doa Wawancara dengan staf Unit X
5.2. Perancangan Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard Langkah awal yang dilakukan adalah pembobotan untuk setiap perspektif dan strategic objective untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard.
Pembobotan dilakukan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) melalui software Expert choice.
Setelah mendapatkan bobot untuk setiap perspektif dan strategic objective untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard, maka langkah selanjutnya dilakukan penentuan skala score sebagai pedoman untuk menilai kinerja Unit X. Penentuan skala score sesuai kesepakatan dengan pihak Unit X.
Skala score yang digunakan yaitu skala likert yaitu skala 1-5.
Score 1: Performance buruk Score 2: Performance kurang baik Score 3: Performance cukup baik Score 4: Performance baik
Score 5: Performance sangat baik Keterangan score:
Score 1 jika memenuhi < 30 % dari target yang ditetapkan.
Score 2 jika memenuhi 30-49 % dari target yang ditetapkan.
Score 3 jika memenuhi 50-69 % dari target yang ditetapkan.
Score 4 jika memenuhi 70-89 % dari target yang ditetapkan.
Score 5 jika memenuhi target 90-100 % atau melebihi target yang ditetapkan.
Untuk penilaian score akhir juga menggunakan skala 1-5, dengan keterangan sebagai berikut:
Score 1 jika score akhir < 1.5 Score 2 jika score akhir 1.5 – 2.4 Score 3 jika score akhir 2.5 – 3.4 Score 4 jika score akhir 3.5 – 4.4 Score 5 jika score akhir 4.5 - 5
5.3. Pembobotan Perspektif Balanced Scorecard
Pembobotan dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan masing- masing perspektif yang ada dalam Balanced Scorecard. Persentase bobot dihitung
dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) melalui software expert choice. Software expert choice akan menghitung bobot setiap kriteria sesuai dengan input matriks perbandingan tingkat kepentingan. Matriks ini didapat dari kuisioner AHP yang diisi oleh Kepala Unit X periode 2004-2006 dan Kepala Unit X periode 2006-2009. Output expert choice dikatakan konsisten apabila nilai rasio konsistensinya lebih kecil dari 0.1 sebab penilaian yang dilakukan dengan metode AHP bersifat kualitatif dan subjektif sehingga secara numerik terdapat kemungkinan suatu rangkaian penilaian yang menyimpang dari konsistensi logis.
5.3.1. Bobot Empat Perspektif dalam Balanced Scorecard
Bobot setiap perspektif menunjukkan tingkat kepentingan dari setiap perspektif Balanced Scorecard. Nilai matriks didapat dari kuisioner AHP yang bersifat multiple decision maker. Dan hasil dari software expert choice menunjukkan bahwa bobot nilai tersebut konsisten sebab nilai konsistensi rasionya sebesar 0.04. Output expert choice untuk bobot setiap perspektif Balanced Scorecard dapat dilihat pada Lampiran 1. Hasil bobot nilai untuk masing-masing perspektif sesuai dengan output expert choice adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Bobot masing-masing Perspektif dalam Balanced Scorecard
No Perspektif Bobot
1 Keuangan 0.406
2 Pelanggan 0.290
3 Proses Bisnis Internal 0.185
4 Pembelajaran dan Pertumbuhan 0.119
5.3.2. Bobot Masing-Masing Strategic Objective Balanced Scorecard
Pembobotan selanjutnya dilakukan untuk masing-masing strategic objective dari setiap perspektif. Berdasarkan output expert choice didapat nilai rasio konsistensi yang < 0.1 yang artinya semua bobot nilai strategic objective konsisten. Output expert choice untuk masing-masing strategic objective dalam
perspektif Balanced Scorecard dapat dilihat pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 4. Hasil bobot untuk masing-masing strategic objective sesuai dengan output expert choice adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3. Bobot Strategic Objective untuk Setiap Perspektif Balanced Scorecard
No Perspektif Strategic Objective Bobot
1 Keuangan Pemanfaatan anggaran universitas secara minimal
1
Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan 0.120 Meningkatkan jumlah pelanggan 0.685 2 Pelanggan
Mempromosikan proses belajar seumur hidup
0.195
Pembuatan sistem informasi secara terintegrasi
0.068
Pembuatan SOP 0.055
Mengoptimalkan program Unit X yang diselenggarakan
0.295
Mengintensifkan publikasi program Unit X 0.405 Meningkatkan jumlah/macam training 0.077 3 Proses Bisnis
Internal
Meningkatkan jaringan dengan unit lain di dalam Universitas Y
0.100
Meningkatkan tingkat kepuasan staf 0.174 Meningkatkan jumlah trainer yang berasal
dari Universitas Y
0.209
Meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang teknik presentasi
0.471 4 Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Peningkatan kebersamaan dan atmosfir Kristiani
0.146
5.4. Perhitungan Nilai Pengukuran Kinerja 5.4.1. Perspektif Keuangan
Strategic objective perspektif keuangan adalah pemanfaatan anggaran universitas secara minimal.
5.4.1.1. Pemanfaatan Anggaran Universitas secara Minimal
Tabel 5.4. Persentase Penurunan Pemakaian Anggaran Universitas
Periode Baseline Target Hasil
September 2004-Agustus 2005 3.89 % 4.08 % 5.62 % September 2005-Agustus 2006 5.62 % 50 % 77.51 %
Tabel 5.5. Perhitungan Persentase Penurunan Penggunaan Anggaran Universitas
Anggaran September
2003-Agustus 2004
September 2004-Agustus 2005
September 2005-Agustus 2006
Pemakaian anggaran universitas untuk operasional
Rp. 49. 785.740 Rp. 58.929.044 Rp. 13.606.000
Sisa anggaran operasional Rp. 6.664.260 Rp. 11.870.956 Rp. 59.094.000 Total anggaran universitas
untuk operasional Unit X
Rp. 56.450.000 Rp. 70.800.000 Rp. 72.700.000
Persentase pemakaian anggaran universitas untuk operasional
88.19 % 83.23 % 18.72 %
Persentase penurunan anggaran operasional dari universitas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
% ) 100
1 (
%
) (
% ) 1 ( ) %
(
% ×
−
−
= −
n Anggaran
n Anggaran n
Anggaran n
nggaran
PenurunanA (5.1)
Keterangan:
% Penurunan Anggaran (n) = Persentase penurunan pemakaian anggaran universitas periode ke-n
% Anggaran (n-1) = Persentase pemakaian anggaran universitas periode ke n-1
• Persentase penurunan anggaran operasional dari universitas periode September 2004-Agustus 2005
= 100% 5.62%
% 19 . 88
% 23 . 83
% 19 .
88 − × =
• Persentase penurunan anggaran operasional dari universitas periode September 2005-Agustus 2006
= 100% 77.51%
% 23 . 83
% 72 . 18
% 23 .
83 − × =
Dengan demikian terjadi penurunan persentase pemakaian anggaran universitas untuk operasional periode September 2004-Agustus 2005 sebesar 5.62
%, jika dibandingkan dengan periode September 2003-Agustus 2004. Unit X menargetkan persentase penurunan pemakaian anggaran universitas operasional periode periode September 2004-Agustus 2005 sebesar 4.08 %, sedangkan persentase penurunan pemakaian anggaran universitas untuk operasional terhadap total anggaran universitas yang terjadi sebesar 5.62 % berarti telah melebihi target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam pemanfaatan anggaran universitas secara minimal periode periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan persentase penurunan pemakaian anggaran universitas untuk operasional periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 50 %, sedangkan penurunan pemakaian anggaran universitas untuk operasional terhadap total anggaran universitas yang terjadi sebesar 77.51 % berarti telah melebihi target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam pemanfaatan anggaran universitas secara minimal periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
5.4.2. Penilaian Terhadap Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memiliki strategic objective yaitu pemanfaatan anggaran universitas secara minimal. Penilaian terhadap strategic objective perspektif keuangan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6. Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan Periode September 2004- Agustus 2005
Perspektif Keuangan Bobot Skor Penilaian Pemanfaatan anggaran universitas secara minimal 1 5 5
Total 5
Tabel 5.7. Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan Periode September 2005- Agustus 2006
Perspektif Keuangan Bobot Skor Penilaian Pemanfaatan anggaran universitas secara minimal 1 5 5
Total 5
5.4.3. Perspektif Pelanggan
5.4.3.1. Meningkatkan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Tingkat kepuasan pelanggan diukur dengan menggunakan alat berupa kuisioner. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan kuisioner yaitu mempelajari penelitian sebelumnya yang berjudul “Penentuan Strategi untuk Peningkatan Jumlah Pelanggan Unit X di Universitas Y”, Moment of Truth Unit X yang berhubungan dengan pelayanan terhadap pelanggan yaitu Moment of Truth Pendaftaran, training awal dan akhir serta melakukan wawancara dengan staf Unit X. Moment of Truth dapat dilihat pada Lampiran 5 sampai Lampiran 9.
Pengolahan kuisioner dengan menggunakan metode Service Quality.
Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh lima dimensi kualitas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Desain kuisioner pelanggan berdasarkan lima dimensi kualitas dapat dilihat pada Lampiran 10. Sedangkan kuisioner untuk pelanggan Unit X dapat dilihat pada Lampiran 12.
Kuisioner disebarkan kepada 72 responden pelanggan Unit X yang mengikuti training reguler periode September – Desember 2006. Rinciannya sebagai berikut:
1. TOEFL Level 1 – Kelas A sebanyak 23 responden.
2. AUTOCAD Sipil sebanyak 14 responden.
3. TOEFL Level 2 – Kelas B sebanyak 13 responden.
4. TOEFL Level 2 –Kelas A sebanyak 16 responden.
5. Graphic Design sebanyak 3 responden.
6. Animasi Flash sebanyak 3 responden.
Pengolahan data yang dilakukan dengan metode Service Quality adalah sebagai berikut:
a. Uji validitas dan reliabilitas untuk kuisioner pelanggan
Uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 72 responden tersebut dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11.5. Uji validitas dilakukan dengan memakai hipotesis:
H0 = Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor Dasar pengambilan keputusan
Jika r hasil positif dan r hasil > r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid.
Jika r hasil negatif atau r hasil < r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
Penentuan r tabel akan dipengaruhi oleh degree of freedom (df) dan dilakukan dengan cara df = jumah kasus – 2. Untuk kasus ini, berdasarkan r tabel pada Lampiran 16 maka df = 72 – 2 = 70 dan dengan tingkat signifikansi 5%.
Sehingga didapat nilai r tabel = 0,195 yang digunakan untuk uji validitas maupun uji reliabilitas.
Nilai r hasil dari setiap butir pertanyaan bisa dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Tampilan lengkap output SPSS 11.5 dapat dilihat pada Lampiran 17 sampai dengan Lampiran 18, sementara nilai r hasil yang diperoleh dari output SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.8. Nilai r hasil dalam Uji Validitas
Faktor Butir r Hasil Faktor Butir r Hasil
T1 0.5354 T1 0.7432
T2 0.6429 T2 0.8426
T3 0.5461 T3 0.8506
T4 0.5907 T4 0.7763
Tangible T5 0.4946 Tangible T5 0.7760
T6 0.4634 T6 0.7526
T7 0.3187 T7 0.6396
T8 0.2400 T8 0.6544
T9 0.3433 T9 0.6046
R1 0.4755 R1 0.5575
R2 0.1820 R2 0.5903
R3 0.5165 R3 0.5595
R4 0.5726 R4 0.7152
Reliability R5 0.6170 Reliability R5 0.5775
R6 0.5294 R6 0.7366
R7 0.5324 R7 0.7704
R8 0.5340 R8 0.6447
R9 0.4017 R9 0.6035
R10 0.2751 R10 0.6733
Responsiveness Res1 0.5730 Responsiveness Res1 0.7594
Res2 0.5730 Res2 0.7594
AS1 0.4089 AS1 0.6850
AS2 0.3269 AS2 0.6553
AS3 0.4063 AS3 0.6844
AS4 0.1273 AS4 0.5853
Assurance AS5 0.6340 Assurance AS5 0.8017
AS6 0.4201 AS6 0.7335
AS7 0.3804 AS7 0.7244
AS8 0.3801 AS8 0.6525
AS9 0.5310 AS9 0.7971
EM1 0.3275 EM1 0.6223
EM2 0.1880 EM2 0.6376
EM3 0.3445 EM3 0.4664
Empathy EM4 0.6380 Empathy EM4 0.5981
EM5 0.6733 EM5 0.6880
EM6 0.6363 EM6 0.6997
Persepsi Harapan
Dari setiap butir pertanyaan, semuanya memiliki r hasil yang positif dan lebih besar dari nilai r tabel, sehingga kesimpulannya gagal tolak H0 (skor butir berkorelasi positif dengan skor faktornya). Jadi keputusannya valid.
Apabila butir-butir pertanyaan sudah valid, maka dilanjutkan pada uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan memakai hipotesis:
H0 = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktor Dasar pengambilan keputusan
Jika r hasil positif dan r hasil > r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid.
Jika r hasil negatif atau r hasil < r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
Nilai r hasil dapat dilihat pada nilai alpha yang terdapat pada bagian akhir dari hasil output (faktor). Berikut ini ditampilkan tabel nilai r Alpha, yang diperoleh dari output SPSS 11.5:
Tabel 5.9. Nilai r Alpha dalam Uji Reliabilitas Faktor r Alpha Faktor r Alpha
Tangible 0.7555 Tangible 0.9239
Reliability 0.7818 Reliability 0.8889 Responsiveness 0.7285 Responsiveness 0.8629 Assurance 0.7222 Assurance 0.9093
Empathy 0.7324 Empathy 0.829
Harapan Persepsi
Dari setiap faktor memiliki nilai r alpha yang positif dan lebih besar dari nilai r tabel, sehingga kesimpulannya gagal tolak H0 (skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya). Jadi keputusannya reliable.
b. Persentase tingkat kepuasan pelanggan reguler
Persentase kepuasan peserta = ×100% gi
sanTerting NilaiKepua
serta KepuasanPe
n (5.2)
n Kepuasan Peserta adalah nilai rata-rata kepuasan pelanggan. Didapat dari total nilai kepuasan pelanggan dibagi jumlah pelanggan, kemudian hasilnya dibagi dengan total variabel kepuasan. Penelitian ini memiliki total variabel kepuasan sebanyak 36 variabel yang terbagi ke dalam lima dimensi kualitas. Sedangkan nilai kepuasan tertinggi adalah skala tertinggi yang digunakan untuk menghitung nilai kepuasan pelanggan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala 1-6, maka skala tertinggi adalah 6.
Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh persentase tingkat kepuasan pelanggan reguler periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 83.7
%.
Persentase tingkat kepuasan reguler periode September 2004-Agustus 2005 diperoleh dari hasil pengolahan kuisioner yang diisi oleh pelanggan pada saat training berakhir. Persentase yang dihasilkan sebesar 78 % atau setara 2.9 dengan skala 4.
Tabel 5.10. Persentase Tingkat Kepuasan Pelanggan Reguler
Periode Baseline Target Hasil
September 2004-Agustus 2005 - 60 % 78 %
September 2005-Agustus 2006 78 % 90 % 83.7 % Dengan demikian terjadi peningkatan persentase tingkat kepuasan reguler pada periode September 2004-Agustus 2005, jika dibandingkan dengan periode September 2003-Agustus 2004. Unit X menargetkan persentase tingkat kepuasan reguler pada periode September 2004-Agustus 2005 sebesar 60 %, sedangkan persentase tingkat kepuasan reguler yang terjadi sebesar 78 % berarti telah melebihi target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan kepuasan pelanggan periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan persentase tingkat kepuasan reguler periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 90 %, sedangkan persentase tingkat kepuasan reguler yang terjadi sebesar 83.7 % berarti sudah mencapai 93 % dari target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan kepuasan pelanggan periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
c. Gap kualitas layanan
Proses pengolahan gap kualitas layanan dimulai dengan pengujian perbedaan antara persepsi dan harapan pelanggan. Hasil output SPSS 11.5 dapat dilihat pada Lampiran 19. Nilai α yang digunakan yaitu 0.05. Nilai Sig. 2-tailed
pada semua pernyataan lebih kecil daripada α maka dapat disimpulkan bahwa tolak H0 sebab Sig. 2-tailed < α . Hal ini berarti ada perbedaan antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap pelayanan Unit X. Perbedaan yang terjadi berupa gap yang bernilai negatif artinya harapan konsumen belum terpenuhi dengan pelayanan yang diberikan Unit X.
Langkah selanjutnya yaitu mencari rata-rata skor dari setiap butir pertanyaan, baik itu untuk harapan maupun kepuasan pelanggan. Hasil dari pengolahan ini dapat dilihat pada Lampiran 20. Secara singkat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.11. Weighted Mean Gap ServQual Dimensi Unweighted Bobot Weight
Tangible -0.41 0.21 -0.09
Reliability -0.39 0.20 -0.08
Responsiveness
-0.44 0.20 -0.09
Assurance -0.59 0.20 -0.12
Empathy -0.56 0.19 -0.11
Average -0.48 -0.49
Penyajian data-data pada tabel Weighted Mean Gap ServQual dalam bentuk grafik dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
Grafik unweighted
-0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
1
Dim ensi Kualitas
Skor Gap
Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Gambar 5.2. Grafik Unweighted untuk Kuisioner Pelanggan
Bobot Dimensi
21%
20%
20%
20%
19% Tangible
Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Gambar 5.3. Bobot Dimensi Kualitas Layanan
Grafik Weigthed
-0.14 -0.12 -0.1 -0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0
1
Dim ensi Kualitas
Skor Gap
Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Gambar 5.4. Grafik Weigthed untuk Kuisioner Pelanggan
Dari tabel dan gambar di atas bisa dilihat bahwa gap yang terjadi sangat kecil dan bobot kelima dimensi kualitas berimbang sebab terjadi perbedaan yang tidak terlalu besar (0.01) antara nilai average unweighted gap score dan nilai average weighted gap score. Ini berarti dalam memberikan pelayanan, pihak Unit X sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik, namun masih ada beberapa hal yang masih terbuka untuk dilakukan peningkatan guna pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Dua dimensi yang memiliki gap skor terbesar adalah dimensi assurance dan empathy. Dengan adanya data seperti ini bisa dikatakan bahwa pada umumnya pelanggan Unit X masih menaruh harapan yang besar pada pemenuhan kebutuhan secara nyata yang berhubungan dengan kemauan Unit X dalam
membantu pelanggan. Selain itu Unit X harus meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.
Sedangkan dimensi yang memiliki gap skor yang terkecil adalah reliability, baik itu unweighted gap score maupun weighted gap score. Kondisi ini disebabkan oleh kredibilitas dari Unit X dalam memberikan layanan yang sesuai dengan yang dijanjikan misalnya materi yang diberikan sesuai dengan yang ditawarkan, materi yang diberikan setiap pertemuan sesuai dengan silabus.
Kondisi ini terjadi karena antara lain staf kurang memiliki kompetensi dalam menjawab pertanyaan pelanggan dan materi yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
5.4.3.2. Meningkatkan Jumlah Pelanggan
Target jumlah pelanggan dihitung berdasarkan rata-rata jumlah peserta pada 3 periode terakhir. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
3
) 1 ( ) 2
(i X i Xi
i X
X + +
= − − (5.3)
keterangan:
i
X = rata-rata jumlah peserta pada periode ke-i
) 2 (i−
X = jumlah peserta pada periode ke-(i - 2)
Tabel 5.12. Jumlah Peserta Program Reguler
Periode Baseline Target Hasil
s/d September 2004- Agustus 2005
422 orang 444 orang 420 orang
s/d September 2005- Agustus 2006
420 orang 650 orang 538 orang
Tabel 5.13. Data Jumlah Peserta Program Reguler s/d September 2004- Agustus 2005
Jumlah Peserta (orang)
Program
September 2002- Agustus 2003
September 2003- Agustus 2004
September 2004- Agustus 2005
Program Reguler 216 422 621
Rata-rata s/d September 2004-
Agustus 2005 420
Tabel 5.14. Data Jumlah Peserta Program Reguler s/d September 2005- Agustus 2006
Jumlah Peserta (orang)
Program
September 2003- Agustus 2004
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006
Program Reguler 422 621 569
Rata-rata s/d September 2005-
Agustus 2006 538
Dengan demikian terjadi penurunan jumlah peserta reguler pada periode September 2004-Agustus 2005, jika dibandingkan dengan periode September 2003-Agustus 2004. Unit X menargetkan persentase jumlah peserta reguler pada periode September 2004-Agustus 2005 sebesar 444 orang, sedangkan jumlah peserta reguler yang terjadi sebesar 420 orang berarti sudah mencapai 95 % dari target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah pelanggan periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan jumlah peserta reguler periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 650 orang, sedangkan jumlah peserta reguler yang terjadi sebesar 538 orang berarti belum mencapai target yang ditetapkan. Data detail mengenai jumlah peserta yang mengikuti program reguler periode September 2005-Agustus 2006 dapat dilihat pada Lampiran 21. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah pelanggan periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 4, yang berarti sudah baik.
5.4.3.3. Mempromosikan Proses Belajar Seumur Hidup
Sebagai lembaga training, Unit X memiliki salah satu tujuan untuk membudayakan proses belajar seumur hidup. Target dalam tujuan ini yaitu persentase jumlah alumni Universitas Y terhadap jumlah total pelanggan yang mengikuti training di Unit X.
Tabel 5.15. Persentase Jumlah Alumni yang Mengikuti Training per Tahun
Periode Baseline Target Hasil
September 2004-Agustus 2005 12 % - 12.6 %
September 2005-Agustus 2006 12.6 % 20 % 4 %
Dengan demikian terjadi peningkatan persentase jumlah alumni terhadap total pelanggan yang mengikuti training pada periode September 2004-Agustus 2005, jika dibandingkan dengan periode September 2003-Agustus 2004. Unit X menargetkan persentase jumlah alumni terhadap total pelanggan yang mengikuti training pada periode September 2004-Agustus 2005 sebesar 12 %, sedangkan persentase jumlah alumni terhadap total pelanggan yang mengikuti training yang terjadi sebesar 12.6 berarti telah mencapai target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam mempromosikan proses belajar seumur hidup periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Banyaknya alumni yang mengikuti training Unit X periode September 2005-Agustus 2006 sebanyak 27 orang, secara detail dapat dilihat pada Lampiran 21. Sedangkan jumlah peserta Unit X keseluruhan periode September 2005- Agustus 2006 sebanyak 671 orang. Sehingga persentase alumni terhadap total pelanggan yang mengikuti training Unit X periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 4 %.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan persentase jumlah alumni terhadap total pelanggan yang mengikuti training periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 20 % dari jumlah peserta keseluruhan, sedangkan persentase jumlah alumni terhadap total pelanggan yang mengikuti training yang terjadi sebesar 4 % berarti hanya mencapai 20 % dari target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam mempromosikan proses belajar
seumur hidup periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 1, yang berarti buruk.
5.4.4. Penilaian Terhadap Perspektif Pelanggan
Penilaian terhadap strategic objective perspektif pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.16. Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan Periode September 2004- Agustus 2005
Perspektif Pelanggan Bobot Skor Penilaian Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan 0.120 5 0.600 Meningkatkan jumlah pelanggan 0.685 5 3.425 Mempromosikan proses belajar seumur hidup 0.195 5 0.975 Total 5.000
Tabel 5.17. Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan Periode September 2005- Agustus 2006
Perspektif Pelanggan Bobot Skor Penilaian Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan 0.120 5 0.600
Meningkatkan jumlah pelanggan 0.685 4 2.740
Mempromosikan proses belajar seumur hidup 0.195 1 0.195 Total 3.535
5.4.5. Perspektif Proses Bisnis Internal
5.4.5.1. Pembuatan Sistem Informasi secara Terintegrasi
Tabel 5.18. Persentase Pembuatan Sistem Informasi Unit X yang Terintegrasi
Periode Baseline Target Hasil
September 2004-Agustus 2005 - 100 % 100 %
Target periode September 2005-Agustus 2006 adalah mengimplementasikan sistem informasi terintegrasi yang telah dibuat pada
periode September 2004-Agustus 2005, namun belum berjalan sebab program kurang sempurna.
Tabel 5.19. Persentase Penggunaan Sistem Informasi Unit X yang Terintegrasi
Tahun Baseline Target Hasil
September 2005- Agustus 2006
- 100 % 0 %
Unit X menargetkan pada periode September 2004-Agustus 2005 persentase pembuatan sistem informasi Unit X yang terintegrasi telah mencapai 100 % dan target ini sudah berhasil dicapai dengan adanya Tugas Akhir mahasiswa jurusan Informatika yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Administrasi di Unit X Universitas Y” oleh Febiana Radjasa (2005). Jadi kinerja Unit X dalam pembutan sistem informasi yang terintegrasi pada periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan mengimplementasikan sistem informasi yang telah terintegrasi sehingga memudahkan operasional namun hasil yang dicapai tidak ada sebab program yang dibuat kurang sempurna sehingga sulit untuk implementasikan. Jadi kinerja Unit X dalam mengimplementasikan sistem informasi yang terintegrasi pada periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 1, yang berarti buruk.
5.4.5.2. Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP)
Tabel 5.20. Persentase Pembuatan SOP
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
- 100 % 100 %
Target periode September 2005-Agustus 2006 adalah mengimplementasikan SOP yang telah dibuat pada periode September 2004- Agustus 2005. Hasilnya SOP telah dijalankan.
Tabel 5.21. Persentase Penggunaaan SOP
Periode Baseline Target Hasil
September 2005- Agustus 2006
- 100 % 100 %
Unit X menargetkan pada periode September 2004-Agustus 2005 persentase pembuatan SOP mencapai 100 % dan target ini sudah berhasil dicapai dengan dibuatnya SOP Unit X guna memberikan petunjuk bagi anggota Unit X dalam melakukan aktivitas. Jadi kinerja Unit X dalam pembuatan SOP pada periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan SOP dapat diimplementasikan 100 % dan hasil yang dicapai SOP telah digunakan untuk panduan anggota Unit X dalam melakukan pekerjaan, berarti telah mencapai target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam mengimplementasikan SOP pada periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
5.4.5.3. Mengoptimalkan Program Unit X yang Diselenggarakan
Tolok ukur dalam mengoptimalkan program Unit X yang diselenggarakan yaitu persentase program reguler yang terealisasi. Secara detail mengenai data program periode September 2005-Agustus 2006 dapat dilihat pada Lampiran 22.
Tabel 5.22. Persentase Rata-Rata Jumlah Program Reguler yang Terealisasi
Periode Baseline Target Hasil
s/d September 2004-Agustus 2005
43 % - 46.98 %
s/d September 2005-Agustus 2006
46.98 % 55 % 44.12 %
Tabel 5.23. Data Jumlah Program Reguler yang Ditawarkan dan Terealisasi
Program Jumlah Program Reguler
September 2001- Agustus 2002
September 2002- Agustus 2003
September 2003- Agustus 2004
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Jumlah program
yang ditawarkan 77 77 107 73 113
Jumlah program
yang terealisasi 32 30 52 43 37
Persentase yang
terealisasi (%) 41.5 38.9 48.6 58.9 32.7
Rata-rata persentase s/d September 2004-Agustus
2005 (%) 46.98
Rata-rata persentase s/d September 2005-Agustus
2006 (%) 44.12
Dengan demikian terjadi peningkatan persentase jumlah program reguler yang terealisasi pada periode September 2004-Agustus 2005, jika dibandingkan dengan tahun September 2003-Agustus 2004. Unit X manargetkan persentase jumlah program reguler yang terealisasi pada periode September 2004-Agustus 2005 sebesar 43 %, sedangkan program reguler yang terealisasi yang terjadi sebesar 46.98 % berarti telah mencapai target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam mengoptimalkan program Unit X yang diselenggarakan periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan persentase jumlah program reguler yang terealisasi periode September 2005- Agustus 2006 sebesar 55 % dari jumlah seluruh program yang ditawarkan, sedangkan persentase jumlah program reguler yang terealisasi yang terjadi sebesar 44.12 % berarti belum mencapai target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam mengoptimalkan program Unit X yang diselenggarakan periode September 2005- Agustus 2006 diberi nilai 4, yang berarti baik.
5.4.5.4. Mengintensifkan Publikasi Program Unit X
Publikasi Unit X dapat melalui koran, poster dan buletin. Data tentang publikasi masing-masing media dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.24. Publikasi Unit X melalui Koran KOMPAS
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
- 6 kali per tahun 6 kali per tahun
September 2005- Agustus 2006
6 kali per tahun 6 kali per tahun 6 kali per tahun
Tabel 5.25. Publikasi Unit X melalui Poster
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
- 3 kali per tahun 3 kali per tahun
September 2005- Agustus 2006
3 kali per tahun 3 kali per tahun 3 kali per tahun
Tabel 5.26 Publikasi Unit X melalui Buletin
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
- 3 kali per tahun 3 kali per tahun
September 2005- Agustus 2006
3 kali per tahun 3 kali per tahun 3 kali per tahun
Secara keseluruhan publikasi yang dilakukan pada periode September 2004-Agustus 2005 telah mencapai target yang ditetapkan. Jadi, kinerja Unit X dalam mengintensifkan publikasi program Unit X yang diselenggarakan periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Pada periode September 2005-Agustus 2006 Unit X telah melakukan publikasi sesuai dengan yang ditargetkan. Publikasi yang dilakukan ada yang berupa kerjasama atau barter dengan media massa yang ada misalnya Surabaya
Post. Jadi, kinerja Unit X dalam mengintensifkan publikasi program Unit X yang diselenggarakan periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
5.4.5.5. Meningkatkan Jumlah/Macam Training
Meningkatkan jumlah/macam training dilakukan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi. Unit X selalu ingin memperbaharui program yang ada sehingga sejalan dengan perkembangan pengetahuan.
Tabel 5.27. Banyaknya Program Unit X yang Baru per Tahun
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
10 9 13
September 2005- Agustus 2006
13 15 16
Nama program baru yang terjadi dalam periode September 2004-Agustus 2005 dan periode September 2005-Agustus 2006 dapat dilihat pada Lampiran 23.
Dengan demikian terjadi peningkatan jumlah program baru pada periode September 2004-Agustus 2005, jika dibandingkan dengan periode September 2003-Agustus 2004. Unit X menargetkan jumlah program baru pada periode September 2004-Agustus 2005 sebanyak 9, sedangkan jumlah program baru yang terjadi sebesar 13 program, berarti telah mencapai target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah/macam training periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan persentase jumlah program baru periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 15 program, sedangkan jumlah program baru yang terjadi sebanyak 16 program berarti telah mencapai target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah/macam training periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
5.4.5.6. Meningkatkan Jaringan dengan Unit Lain di dalam Universitas Y
Tabel 5.28. Link dengan Unit Lain di dalam Universitas Y
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
0 - 2
(Perpustakaan, PKPP) September 2005-
Agustus 2006
2 3
(PCC, Puslit)
2 (Perpustakaan,
PKPP)
Dengan demikian terjadi jaringan dengan unit lain di dalam Universitas Y pada periode September 2004-Agustus 2005, jika dibandingkan dengan periode September 2003-Agustus 2004. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan jaringan dengan unit lain dalam Universitas Y periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Untuk periode September 2005-Agustus 2006 Unit X menargetkan terjadi jaringan dengan 3 unit lain dalam Universitas Y namun hanya terjalin dengan 2 unit yang pada periode sebelumnya sudah pernah bekerja sama. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah/macam training periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 3, yang berarti cukup baik.
5.4.6. Penilaian Terhadap Perspektif Proses Bisnis Internal
Penilaian terhadap strategic objective perspektif proses bisnis internal dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.29. Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Periode September 2004-Agustus 2005
Perspektif Proses Bisnis Internal Bobot Skor Penilaian Pembuatan sistem informasi secara terintegrasi 0.068 5 0.340 Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) 0.055 5 0.275 Mengoptimalkan program Unit X yang
diselenggarakan
0.295 5 1.475
Tabel 5.29. Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Periode September 2004-Agustus 2005 (sambungan)
Perspektif Proses Bisnis Internal Bobot Skor Penilaian Mengintensifkan publikasi program Unit X 0.405 5 2.025 Meningkatkan jumlah/macam training 0.077 5 0.385 Meningkatkan jaringan dengan sistem manajemen
lain di dalam Universitas Y
0.100 5 0.500
Total 5.000
Tabel 5.30. Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Periode September 2005-Agustus 2006
Perspektif Proses Bisnis Internal Bobot Skor Penilaian Penggunaan sistem informasi secara terintegrasi 0.068 1 0.068 Penggunaan SOP (Standard Operating
Procedure)
0.055 5 0.275
Mengoptimalkan program Unit X yang diselenggarakan
0.295 4 1.180
Mengintensifkan publikasi program Unit X 0.405 5 2.025 Meningkatkan jumlah/macam training 0.077 5 0.385 Meningkatkan jaringan dengan sistem manajemen
lain di dalam Universitas Y
0.100 3 0.300
Total 4.233
5.4.7. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 5.4.7.1. Meningkatkan Tingkat Kepuasan Staf
Pengambilan data tingkat kepuasan staf diperoleh dengan alat kuisioner.
Penelitian pada tahun 2004 oleh Bapak Hudy Meidyah Suryawan dengan Tesis yang berjudul “Penggunaan Metode Servqual dalam Menilai Kualitas Jasa Unit X di Universitas Y” didapat persentase tingkat kepuasan staf terhadap manajemen Unit X sebesar 73 %.
Pada periode September 2005-Agustus 2006 juga dilakukan survei dengan menggunakan kuisioner dengan dimensi kualitas yang dapat dilihat pada
Lampiran 11 dan kuisioner untuk staf pada Lampiran 13. Hasil kuisioner staf dapat dilihat pada Lampiran 15. Dengan menggunakan rumus:
Persentase kepuasan staf = ×100%
gi sanTerting NilaiKepua
af KepuasanSt
n (5.4)
n Kepuasan Staf adalah nilai rata-rata kepuasan staf. Didapat dari total nilai kepuasan pelanggan dibagi jumlah pelanggan, kemudian hasilnya dibagi dengan total variabel kepuasan. Penelitian ini memiliki total variabel kepuasan sebanyak 30 variabel yang terbagi ke dalam lima dimensi kualitas. Sedangkan nilai kepuasan tertinggi adalah skala tertinggi yang digunakan untuk menghitung nilai kepuasan pelanggan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala 1-6, maka skala tertinggi adalah 6.
Hasil penelitian tingkat kepuasan staf periode September 2005-Agustus 2006 sebesar 86.5 %.
Tabel 5.31. Persentase Tingkat Kepuasan Staf
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
- 60 % 73 %
September 2005- Agustus 2006
73 % 85 % 86.5 %
Dengan demikian pada periode September 2004-Agustus 2005 persentase tingkat kepuasan staf telah melewati target yang ditetapkan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan tingkat kepuasan staf pada periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Periode September 2005-Agustus 2006 persentase tingkat kepuasan staf telah mencapai target yang ditetapkan dan terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Jadi kinerja Unit X dalam meningkatkan tingkat kepuasan staf pada periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
5.4.7.2. Meningkatkan Jumlah Trainer yang Berasal dari Universitas Y
Tabel 5.32. Jumlah Trainer yang Berasal dari Universitas Y
Tahun Baseline Target Hasil
September 2005-Agustus 2006 65 orang 73 orang 83 orang September 2004-Agustus 2005 53 orang - 65 orang
Daftar nama trainer yang merupakan dosen tetap Universitas Y yang pernah bergabung dengan Unit X untuk melakukan training dapat dilihat pada Lampiran 24.
Dengan demikian terjadi peningkatan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y pada periode September 2004-Agustus 2005 sehingga kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
Pada Periode September 2005-Agustus 2006 juga terjadi peningkatan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y dan telah mencapai target yang ditetapkan, sehingga kinerja Unit X dalam meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y periode September 2005-Agustus 2006 diberi nilai 5, yang berarti sangat baik.
5.4.7.3. Meningkatkan Ketrampilan Instruktur dalam Bidang Teknik Presentasi
Tabel 5.33. Frekuensi Instrukstur Mengikuti Training
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
0 - 1
September 2005- Agustus 2006
1 1 1
Training yang dilakukan yaitu training Metode Presentasi untuk instruktur/trainer sehingga dapat menyampaikan materi training dengan baik.
Training dilakukan setahun sekali dan terbuka bagi semua trainer Unit X.
Periode September 2004-Agustus 2005 telah berhasil diadakan sehingga kinerja Unit X dalam meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang presentasi periode September 2004-Agustus 2005 sangat baik dan diberi nilai 5.
Periode September 2005-Agustus 2006 juga telah dilaksanakan dan telah memenuhi target sehingga kinerja Unit X dalam meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang presentasi periode September 2005-Agustus 2006 juga sangat baik dan diberi nilai 5.
5.4.7.4. Peningkatan Kebersamaan dan Atmosfir Kristiani
Tabel 5.34. Frekuensi Dilaksanakannya Persekutuan Doa dalam Satu Tahun
Periode Baseline Target Hasil
September 2004- Agustus 2005
1-2 kali per semester
1 kali per bulan
2 kali per tahun September 2005-
Agustus 2006
2 kali per tahun
2 kali per tahun
2 kali per tahun
Untuk meningkatkan atmosfir Kristiani maka diadakan persekutuan doa.
Pada periode September 2004-Agustus 2005 target yang ditetapkan tidak dapat dicapai, hanya berhasil mengadakan dua kali persekutuan doa yaitu pada saat paskah dan natal. Sehingga kinerja Unit X dalam meningkatkan kebersamaan dan atmosfir kristiani periode September 2004-Agustus 2005 diberi nilai 1 artinya buruk.
Menanggapi hasil yang dicapai periode sebelumnya Unit X menetapkan target baru dalam frekuensi diadakannya persekutuan doa sebanyak dua kali per tahun dan hasilnya target ini dapat dicapai. Sehingga kinerja Unit X dalam meningkatkan kebersamaan dan atmosfir kristiani periode September 2005- Agustus 2006 diberi nilai 5 artinya sangat baik.
5.4.8. Penilaian Terhadap Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Penilaian terhadap strategic objective perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.35. Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Periode September 2004-Agustus 2005
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Bobot Skor Penilaian
Meningkatkan tingkat kepuasan staf 0.174 5 0.870
Meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y
0.209 5 1.045
Meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang teknik presentasi
0.471 5 2.355
Peningkatan kebersamaan dan atmosfir Kristiani 0.146 1 0.146 Total 4.416
Tabel 5.36. Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Periode September 2005-Agustus 2006
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Bobot Skor Penilaian
Meningkatkan tingkat kepuasan staf 0.174 5 0.870
Meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y
0.209 5 1.045
Meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang teknik presentasi
0.471 5 2.355
Peningkatan kebersamaan dan atmosfir Kristiani 0.146 5 0.730 Total 5.000
5.4.9. Penilaian Keseluruhan Perspektif dengan Metode Balanced Scorecard Setelah didapat nilai masing-masing perspektif maka langkah selanjutnya mencari performa nilai keseluruhan kinerja Unit X.
Tabel 5.37. Penilaian Kinerja Keseluruhan Periode September 2004- Agustus 2005
Perspektif Bobot Skor Penilaian
Keuangan 0.406 5.000 2.030
Pelanggan 0.290 5.000 1.450
Proses Proses Bisnis Internal 0.185 5.000 0.925
Tabel 5.37. Penilaian Kinerja Keseluruhan Periode September 2004- Agustus 2005 (sambungan)
Perspektif Bobot Skor Penilaian
Pembelajaran dan Pertumbuhan 0.119 4.416 0.526 Total 4.931
Tabel 5.38. Penilaian Kinerja Keseluruhan Periode September 2005- Agustus 2006
Perspektif Bobot Skor Penilaian
Keuangan 0.406 5.000 2.030
Pelanggan 0.290 3.535 1.025
Proses Proses Bisnis Internal 0.185 4.233 0.783 Pembelajaran dan Pertumbuhan 0.119 5.000 0.595 Total 4.433
Secara keseluruhan kinerja Unit X periode September 2004-Agustus 2005 dan periode September 2005-Agustus 2006 baik. Namun terjadi penurunan nilai total sebesar 0.498 poin. Hal ini dikarenakan nilai pada perspektif pelanggan dan perspektif proses bisnis internal mengalami penurunan.
Penilaian Kinerja Unit X
0 0.51 1.52 2.5
Keuangan Pelanggan Proses Proses Bisnis Internal Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif
Score Akhir
2004/2005 2005/2006
Gambar 5.5. Grafik Penilaian Kinerja Unit X
5.5. Analisa Hasil Pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan metode Balanced Scorecard maka performa Unit X periode September 2004-Agustus 2005 adalah sangat baik, sedangkan periode September 2005-Agustus 2006 performa Unit X adalah baik. Secara terinci dapat dilihat pada Tabel 15.39.
Tabel 5.39. Analisa Perbandingan Kinerja Periode September 2004-Agustus 2005 dan Periode September 2005-Agustus 2006
Penilaian
Strategic Objective
Periode September 2004-
Agustus 2005
Periode September 2005-
Agustus 2006 Perspektif Keuangan:
Pemanfaatan anggaran universitas
secara minimal Sangat Baik Sangat Baik
Perspektif Pelanggan:
a. Meningkatkan tingkat kepuasan
pelanggan Sangat Baik Sangat Baik
b. Meningkatkan jumlah pelanggan
Sangat Baik Baik
c. Mempromosikan proses belajar
seumur hidup Sangat Baik Buruk
Perspektif Proses Bisnis Internal:
a. Pembuatan sistem informasi secara
terintegrasi Sangat Baik Buruk
b. Pembuatan Standard Operating
Procedure (SOP) Sangat Baik Sangat Baik
c. Mengoptimalkan program Unit X
yang diselenggarakan Sangat Baik Baik
d. Mengintensifkan publikasi program
Unit X Sangat Baik Sangat Baik
e. Meningkatkan jumlah/macam
training Sangat Baik Sangat Baik
f. Meningkatkan jaringan dengan unit
lain di dalam Universitas Y Sangat Baik Cukup Baik Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan:
a. Meningkatkan tingkat kepuasan staf Sangat Baik Sangat Baik b. Meningkatkan jumlah trainer yang
berasal dari Universitas Y Sangat Baik Sangat Baik c. Meningkatkan ketrampilan
instruktur dalam bidang teknik
presentasi Sangat Baik Sangat Baik
Tabel 5.39. Analisa Perbandingan Kinerja Periode September 2004-Agustus 2005 dan Periode September 2005-Agustus 2006 (sambungan)
Penilaian
Strategic Objective
Periode September 2004-
Agustus 2005
Periode September 2005-
Agustus 2006 d. Peningkatan kebersamaan dan
atmosfir Kristiani Buruk Sangat Baik
5.5.1. Analisa Perspektif Keuangan
Perspektif Keuangan
0 1 2 3 4 5 6
Pemanfaatan anggaran universitas secara minimal Strategic Objective
Score September 2004-Agustus 2005
September 2005-Agustus 2006
Gambar 5.6. Perbandingan Kinerja Perspektif Keuangan
3.89%4.08%5.62% 5.62%
50.00%
77.51%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
Persentase Penurunan Anggaran
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006
Periode
Persentase Penurunan Anggaran Universitas
Baseline Target Hasil
Gambar 5.7. Persentase Penurunan Pemakaian Anggaran Operasional dari Universitas
Dari Gambar 5.6 dan Gambar 5.7 terlihat bahwa kinerja Unit X dalam memanfaatkan anggaran universitas secara minimal sangat baik dan selalu mencapai target dan bahkan melebihi target yang ditetapkan Unit X.
Pada periode September 2005-Agustus 2006 Unit X telah berhasil menurunkan penggunaan anggaran operasional dari universitas sebesar 77.51 % artinya Unit X sudah cukup mampu untuk mandiri dalam hal membiayai operasionalnya sendiri.
5.5.2. Analisa Perspektif Pelanggan
Gambar 5.8. Perbandingan Kinerja Perspektif Pelanggan
Secara keseluruhan performa perspektif pelanggan turun dari periode September 2004-Agustus 2005 ke periode September 2005-Agustus 2006. Secara detail pembahasannya sebagai berikut:
a. Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
0
60%78% 78%90%83.70%
0.00%
50.00%
100.00%
Persentase Tingkat Kepuasan
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Persentase Tingkat Kepuasan Reguler
Baseline Target Hasil
Gambar 5.9. Persentase Tingkat Kepuasan Pelanggan Reguler
Tingkat kepuasan pelanggan periode September 2004-Agustus 2005 sangat baik karena melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan periode September 2005-Agustus 2006 hanya mencapai 93 % dari target yang ditetapkan, namun
Perspektif Pelanggan
0 1 2 3 4 5 6
Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
Meningkatkan jumlah pelanggan
Mempromosikan proses belajar seumur hidup Strategic Objective
Score
September 2004-Agustus 2005 September 2005-Agustus 2006
meningkat dari 78 % pada periode sebelumnya menjadi 83.7 % pada periode September 2005-Agustus 2006. Target yang ditetapkan cukup tinggi sehingga belum bisa dicapai 100 % dari target yang ditetapkan.
Hasil penelitian tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan metode servqual ditemukan adanya gap pada semua dimensi kualitas yang ada. Hasil unweighted dan weighted menunjukkan bahwa ada dua dimensi yang memiliki gap yang terbesar yaitu dimensi assurance dan empathy. Ini berarti Unit X belum dapat memberikan layanan yang dapat menimbulkan kepercayaan pelanggan terhadap Unit X dan memperhatikan serta mengerti kebutuhan pelanggan. Atribut- atribut dimensi assurance dan empathy dapat dilihat pada Lampiran 20. Indikator ini dapat menjadi penyebab menurunnya pelanggan Unit X. Oleh karena itu perlu diadakan survei pasar mengenai kebutuhan dan desain training yang diinginkan masyarakat.
b. Meningkatkan jumlah pelanggan
422 444 420 420 650
538
0 200 400 600 800
Jumlah P eserta (o rang)
s/d Agustus 2005 s/d Agustus 2006 P erio de
Rata-Rata Jum lah Peserta Program Reguler 3 Periode Terakhir
Baseline Target Hasil
Gambar 5.10. Jumlah Peserta Program Reguler
Jumlah pelanggan Unit X khususnya peserta training reguler mengalami penurunan pada periode September 2005-Agustus 2006 karena adanya beban kerja yang lebih pada staf akibat diselenggarakannya program TPSDP, sehingga staf kurang fokus terhadap usaha peningkatan jumlah peserta. Dengan demikian berpengaruh pada totalitas pelayanan Unit X. Selain itu, menurut hasil penelitian tingkat kepuasan peserta regular menilai bahwa Unit X belum dapat memberikan layanan yang bisa menimbulkan kepercayaan pelanggan.
c. Mempromosikan proses belajar seumur hidup
12 12 12.6 12.6 20
4 0
5 10 15 20 Persentase Jumlah Alumni
(%)
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Persentase Jumlah Alumni yang Mengikuti Training per Tahun
Baseline Target Hasil
Gambar 5.11. Persentase Jumlah Alumni yang Mengikuti Training Per Tahun Persentase jumlah alumni terhadap jumlah total pelanggan reguler yang mengikuti program training pada periode September 2005-Agustus 2006 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 12.6 % menjadi 4 %. Hal ini dikarenakan alumni yang mengikuti training kadangkala menulis data sebagai praktisi bukan alumni dan juga kurangnya publikasi tentang training Unit X kepada alumni dan mahasiswa senior.
5.5.3. Analisa Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Proses Bisnis Internal
0 1 2 3 4 5 6
Pembuatan sistem informasi secara terintegrasi
Pembuatan Standard Operating Procedure
(SOP)
Mengoptimalkan program Unit X yang
diselenggarakan
Mengintensifkan publikasi program Unit
X
Meningkatkan jumlah/macam training
Meningkatkan jaringan dengan unit lain di dalam Universitas Y Strategic Objective
Score
September 2004-Agustus 2005 September 2005-Agustus 2006
Gambar 5.12. Perbandingan Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
Secara keseluruhan performa perspektif proses bisnis internal mengalami penurunan dari periode September 2004-Agustus 2005 dan periode September 2005-Agustus 2006. Secara lebih rinci adalah
a. Pembuatan dan implementasi sistem informasi secara terintegrasi
0 20 40 60 80 Persentase 100 Pembuatan dan
Implementasi Sistem Informasi (%)
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Persentase Pembuatan dan Im plem entasi Sistem Inform asi Unit X yang Terintegrasi
Baseline Target Hasil
Gambar 5.13. Pembuatan dan Implementasi Sistem Informasi Unit X yang Terintegrasi
Sistem informasi Unit X yang terintegrasi sudah pernah dibuat, namun pada saat implementasi sistem ini kurang sempurna sehingga tidak digunakan oleh Unit X.
b. Pembuatan dan implementasi Standard Operating Procedure (SOP)
0 20 40 60 80 100 Persentase Pembuatan dan
Implementasi SOP (%)
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Persentase Pem buatan dan Implementasi SOP Unit X
Baseline Target Hasil
Gambar 5.14. Persentase Pembuatan dan Implementasi SOP
Pembuatan dan penggunaan SOP telah dilakukan dengan baik oleh anggota Unit X.
c. Mengoptimalkan program Unit X yang diselenggarakan
Ga mba r 5.15 . Pers enta
se Rata-Rata Jumlah Program Reguler yang Terealisasi
Program Unit X yang ditawarkan belum dapat terealisasi sepenuhnya sebab tidak ada penelitian tentang kebutuhan masyarakat terhadap suatu training tertentu. Sehingga training yang diadakan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Mengintensifkan publikasi program Unit X
0 1 2 3 4 5 6
Banyaknya Publikasi per Tahun
September 2004-Agustus
2005
September 2005-Agustus
2006 Periode
Banyaknya Publikasi Unit X melalui Koran KOMPAS dalam Satu Tahun
Baseline Target Hasil
Gambar 5.16. Banyaknya Publikasi Unit X melalui KOMPAS dalam Satu Tahun
43% 43%46.98% 46.98%
55%
44.12%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Persentase 60%
Rata-Rata Jumlah Program Reguler yang
Terealisasi
s/d Agustus 2005 s/d Agustus 2006 Periode
Persentase Rata-Rata Jumlah Program Reguler yang Terealisasi
Baseline Target Hasil
0 1 2 3
Banyaknya Publikasi Per Tahun
September 2004-Agustus
2005
September 2005-Agustus
2006 Periode
Banyaknya Publikasi Unit X melalui Poster dalam Satu Tahun
Baseline Target Hasil
Gambar 5.17. Banyaknya Publikasi Unit X melalui Poster dalam Satu Tahun
0 1 2 3
Banyaknya Publikasi Per
Tahun
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Banyaknya Publikasi Unit X melalui Buletin dalam Satu Tahun
Baseline Target Hasil
Gambar 5.18. Banyaknya Publikasi Unit X melalui Buletin dalam Satu Tahun Publikasi Unit X telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan target dan jadwal publikasi yang ditetapkan. Unit X juga melakukan kerjasama dengan media untuk melalukan publikasi, hal ini sangat baik sebab dapat menambah jaringan kerjasama Unit X dan juga menghemat biaya publikasi.
e. Meningkatkan jumlah/macam training
10 9
13 13 15 16
0 5 10 15 20
Banyaknya Program Baru
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Banyaknya Program Unit X yang Baru per Tahun
Baseline Target Hasil
Gambar 5.19. Banyaknya Program Unit X yang Baru per Tahun Program baru yang dilakukan setiap periode bertujuan untuk mengikuti perkembangan training dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Performa Unit X dalam hal ini telah mencapai target yang ditetapkan, namun dalam penelitian tingkat kepuasan konsumen diketahui bahwa menurut konsumen materi Unit X belum up to date. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian tentang kebutuhan masyarakat terhadap training.
f. Meningkatkan jaringan dengan unit lain di dalam Universitas Y
0 1 2 3
Banyaknya Link dengan
Unit Lain
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Banyaknya Link dengan Unit Lain di dalam Universitas Y
Baseline Target Hasil
Gambar 5.20. Banyaknya Link dengan Unit Lain di dalam Universitas Y
Jaringan dengan unit lain periode September 2005-Agustus 2006 mengalami penurunan, sebab Unit X menghadapi beban kerja yang lebih akibat adanya program TPSDP sehingga Unit X tidak fokus terhadap strategi ini.
5.5.4. Analisa Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
0 1 2 3 4 5 6
Meningkatkan tingkat kepuasan staf
Meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari
Universitas Y
Meningkatkan ketrampilan instruktur
dalam bidang teknik presentasi
Peningkatan kebersamaan dan
atmosfir kristiani Strategic Objective
Score
September 2004-Agustus 2005 September 2005-Agustus 2006
Gambar 5.21. Perbandingan Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Secara keseluruhan performa perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengalami kenaikan dari periode September 2004-Agustus 2005 ke periode September 2005-Agustus 2006. Secara detail sebagai berikut:
a. Meningkatkan tingkat kepuasan staf
0
60 73 73 85 86.5
0 50 100 Persentase
Tingkat Kepuasan Staf
(%)
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Persentase Tingkat Kepuasan Staf
Baseline Target Hasil
Gambar 5.22. Persentase Tingkat Kepuasan Staf
Persentase tingkat kepuasan staf mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 73 % menjadi 86.5 %. Hal ini didukung oleh suasana kerja yang kondusif dan hubungan sosial yang baik antar staf Unit X.
b. Meningkatkan jumlah trainer yang berasal dari Universitas Y
53 53 65 65 73 83
0 50 100 Jum lah Trainer
(orang)
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Jum lah Trainer yang Berasal dari Universitas Y
Baseline Target Hasil
Gambar 5.23. Jumlah Trainer yang Berasal dari Universitas Y Jumlah trainer yang berasal dari dosen tetap Universitas Y terus meningkat dari periode September 2004-Agustus 2005 ke periode September 2005-Agustus 2006. Hal ini diikuti dengan meningkatnya jumlah training yang baru.
c. Meningkatkan ketrampilan instruktur dalam bidang teknik presentasi
0 1 Banyaknya Training yang
Diikuti Instruktur
September 2004- Agustus 2005
September 2005- Agustus 2006 Periode
Frekuensi Instrukstur Mengikuti Training
Baseline Target Hasil
Gambar 5.24. Frekuensi Instruktur Mengikuti Training Teknik Presentasi dalam Satu Tahun