Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Tagihan Listrik BTS : Studi Kasus PT. Indosat Tbk.
Joko Sutrisno, Bayu Kusuma Irawan, Juliana Dewi Nur Rohmah, Lilis Kusmiyanti [email protected]
Abstrak
Pertambahan jumlah BTS dan kebutuhan listrik dari vendor penyedia layanan listrik BTS baru yang dimiliki oleh PT. Indosat Tbk. semakin memiliki kompleksitas permasalahan khususnya dalam hal menangani tagihan dari para vendor penyedia layanan listrik BTS.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka sangat memungkinkan terjadinya penambahan jumlah BTS setiap tahun disertai dengan kebutuhan listrik yang di support oleh para vendor, kondisi tersebut berdampak pada proses pembayaran tagihan dari para vendor yang mensupplai listrik ke setiap BTS. Kompleksitas administrasi tagihan yang diterima dan yang harus dibayarkan dari/ke vendor seringkali menimbulkan beberapa masalah, seperti vendor mana yang sudah/belum menyerahkan tagihan, vendor mana yang tagihanannya sudah/belum dibayarkan sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen yang terkait.
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Tagihan Listrik BTS yang akan mempermudah bagian Pembayaran Tagihan Listrik BTS dan menyediakan database terkait dengan informasi tagihan tagihan listrik yang dibutuhkan oleh manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Beberapa diagram dalam Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk memodelkan system, sedangkan pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio .NET dan database SQLServer.
Kata kunci : Sistem Informasi Administrasi, Sistem Administrasi
1. Pendahuluan Latar Belakang
Pertambahan jumlah BTS dan kebutuhan listrik dari vendor penyedia layanan listrik BTS baru yang dimiliki oleh PT. Indosat Tbk. semakin memiliki kompleksitas permasalahan khususnya dalam hal menangani tagihan dari para vendor penyedia layanan listrik BTS.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka sangat memungkinkan terjadinya penambahan jumlah BTS setiap tahun disertai dengan kebutuhan listrik yang di support oleh para vendor, kondisi tersebut berdampak pada proses pembayaran tagihan dari para vendor yang mensupplai listrik ke setiap BTS. Kompleksitas administrasi tagihan yang diterima dan yang harus dibayarkan dari/ke vendor seringkali menimbulkan beberapa masalah, seperti vendor mana yang sudah/belum menyerahkan tagihan, vendor mana yang tagihanannya sudah/belum dibayarkan sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen yang terkait.
Seperti halnya pada divisi Technical Operation Jabotabek khususnya pada bagian pembayaran tagihan listrik BTS se-JABOTABEK di PT Indosat. Untuk menyimpan data tagihan dari vendor saat ini masih menggunakan aplikasi Microsoft Access yang hanya dapat digunakan oleh satu user atau single user. Dengan demikian membutuhkan waktu yang lama untuk melanjutkan proses selanjutnya sehingga sering terjadi keterlambatan pembayaran yang mengakibatkan pemutusan aliran listrik pada suatu BTS, yang berdampak terganggunya komunikasi di area yang dicakup oleh BTS tersebut. Pada sistem yang berjalan saat ini,
masalah yang sering dihadapi adalah perlunya waktu yang lama ketika memasukkan data tagihan ke dalam database karena belum adanya suatu aplikasi dan database yang dapat dijalankan secara paralel. Dengan data yang sangat banyak maka pada akhirnya berdampak pada lambatnya penyajian informasi dan lamanya penyajian laporan yang dibutuhkan untuk pembuatan APF dilanjutkan dengan kegiatan pembayaran dan seterusnya. Sehingga semakin lama proses pengumpulan data maka akan semakin lama dalam melakukan pembayaran tagihan yang dapat menimbulkan komplain dari vendor.
Untuk menghindari kemungkinan timbulnya kesalahan-kesalahan tersebut maka dibutuhkan sistem informasi administrasi pembayaran tagihan listrik BTS Indosat se- Jabodetabek yaitu sebuah aplikasi desktop yang dapat digunakan oleh beberapa user atau multi user dengan menggunakan database yang terintegrasi sehingga input data dapat dilakukan lebih cepat dan dapat menyediakan laporan-laporan yang dibutuhkan dengan tepat, cepat dan akurat.
Masalah
Berdasarkan analisa dan wawancara serta pengumpulan data, permasalahan yang dihadapi adalah :
a. Sering terjadi kesalahan dalam memasukkan data tagihan pemakaian listrik (perhitungan pemakaiannya, total tagihan, status pembayaran, dan lain-lain).
b. Pada sistem yang berjalan saat ini, proses input data hanya dapat dilakukan oleh single user sehingga perlu waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Transaksi yang dikerjakan cukup banyak sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan dan perhitungan.
d. Pembuatan laporan saat ini masih manual yaitu menginput semua tagihan listrik yang sudah diproses (verifikasi data sampai dengan input data tagihan listrik) ke dalam aplikasi excel.
Tujuan Penulisan
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Tagihan Listrik yang akan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi saat ini.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder; dimana data primer diperoleh berdasarkan wawancara dengan pihak terkait dengan administrasi pembayaran tagihan listrik BTS dan observasi di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literature, tulisan ilmiah tentang sistem administrasi pembayaran.
2. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Administrasi
Istilah administrasi berasal dari bahasa latin yaitu “Ad” dan “ministrate” yang artinya pemberian jasa atau bantuan, yang dalam bahasa Inggris disebut “Administration” artinya “To Serve”, yaitu melayani dengan sebaik-baiknya.
Pengertian administrasi dapat dibedakan menjadi 2 pengertian yaitu :
1) Administrasi dalam arti sempit. Menurut Soewarno Handayaningrat mengatakan
“Administrasi secara sempit berasal dari kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, keti-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan”(1988:2). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan administrasi dalam arti sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang
mliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh informasi kembali jika dibutuhkan.
2) Administrasi dalam arti luas. Menurut The Liang Gie mengatakan “Administrasi secara luas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”(1980:9). Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia yang melakukan kerjasama serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
3) Pendapat lain mengenai administrasi dikemukan oleh Sondang P. Siagian mengemukakan “Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Berdasarkan uraian dan definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan melalui kerjasama dalam suatu organisasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan.
4) Dalam pengertian tata usaha administrasi adalah tata usaha yang mencakup setiap pengaturan yang cepat dan sistematis serta penentuan fakta-fakta secara tertulis dengan tujuan memperoleh pandangan yang menyeluruh serta hubungan timbal balik antara satu fakta dengan fakta lainnya.
Sedangkan keuangan adalah merupakan hasil dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Jadi administrasi keuangan dapat dilihat dalam dalam dua pengertian:
a. Administrasi keuangan dalam arti sempit, yaitu segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
b.Administrasi keuangan menurut arti luas, yaitu kebijakan dalam pengadaan dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa kegiatan perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan.
b. Unified Modeling Language (UML)
UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda.
UML terdiri dari beberapa diagram, dalam penelitian ini penulis menggunakan Activity Diagram untuk menggambarkan urutan dalam proses bisnis dan Use Case Diagram untuk menggambarkan fungsionalitas dari sistem Object Oriented dapat dengan mudah dipahami dengan bantuan UML, sehingga tim pengembang dapat saling mengerti dengan mudah dan cepat. Hal ini juga berdampak pada proses analisa yang dilakukan serta proses pengerjaan pengembangan perangkat lunak tersebut.
3. Analisa Sistem a. Obyek Penelitian
PT. Indosat Tbk. adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia yang berada di wilayah Ibu Kota Jakarta tepatnya ber-kantor Pusat di JL. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta Pusat, sebagai Sentral Gerbang Internasional (SGI-IC) dan Internasional Transmission Maintanance Centre (ITMC).
Divisi Technical Operation Jabotabek khususnya pada bagian pembayaran tagihan listrik BTS se-JABOTABEK di PT Indosat. Untuk menyimpan data tagihan dari vendor
saat ini masih menggunakan aplikasi Microsoft Access yang hanya dapat digunakan oleh satu user atau single user. Dengan demikian membutuhkan waktu yang lama untuk melanjutkan proses selanjutnya sehingga sering terjadi keterlambatan pembayaran yang mengakibatkan pemutusan aliran listrik pada suatu BTS, yang berdampak terganggunya komunikasi di area yang dicakup oleh BTS tersebut. Pada sistem yang berjalan saat ini, masalah yang sering dihadapi adalah perlunya waktu yang lama ketika memasukkan data tagihan ke dalam database karena belum adanya suatu aplikasi dan database yang dapat dijalankan secara paralel. Dengan data yang sangat banyak maka pada akhirnya berdampak pada lambatnya penyajian informasi dan lamanya penyajian laporan yang dibutuhkan untuk pembuatan APF dilanjutkan dengan kegiatan pembayaran dan seterusnya. Sehingga semakin lama proses pengumpulan data maka akan semakin lama dalam melakukan pembayaran tagihan yang dapat menimbulkan komplain dari vendor b. Analisa Proses
Berikut adalah prosedur dalam Sistem Administrasi Pembayaran Tagihan Listrik (as is system) di PT. Indosat Tbk.
Pendaftaran Vendor
Prosedur pelaksanaan pembayaran invoice tagihan listrik ke vendor (non PLN) adalah prosedur yang menjelaskan secara singkat tentang pembayaran listrik untuk galeri/
kantor dan site kepada vendor (non PLN). Vendor yang bekerja sama dengan PT.Indosat mengenai tagihan listrik harus mendaftarkan perusahaannya dengan persyaratan harus memberikan PKS (perjanjian kerjasama), apabila tidak memenuhi persyaratan tersebut maka tagihan tidak akan di bayarkan, setelah vendor memberikan PKS, kemudian Staff Administration Support mengisi data-data vendor tersebut.
Mengajukan PKS Menerima PKS
Mengisi data-data Vendor (PT)
Vendor
Vendor Staff Administration SupportStaff Administration Support
Gambar 1 : Activity Diagram Pendaftaran Vendor
Penerimaan Invoice
Setelah vendor memberikan PKS, kemudian Vendor tersebut memberikan invoice tagihan litsrik ke Indosat, dan diterima oleh Staff Administration Support yang kemudian oleh Staff Administration Support tersebut di verifikasi invoice yang telah diterima, verifikasi tersebut meliputi : kelengkapan dokumen dan ketepatan perhitungan invoice. Jika invoice tersebut tidak sesuai kriteria, maka invoice tersebut akan dikembalikan ke vendor tersebut untuk dilengkapi. Jika invoice tersebut sudah sesuai dengan ketentuan maka dilanjutkan dengan melakukan pemisahan invoice yaitu apakah invoice tersebut terkena PPN atau tidak, jika terkena PPN maka Staff Administration Support akan melakukan verifikasi dan koordinasi dengan vendor terkait tambahan PPN dalam tagihan listrik. Jika terkena PPN dan belum digabungkan ke dalam invoice maka
fungsi Staff Administration Support adalah meminta atau menunggu invoice PPN tagihan listrik.
Vendor
Memberikan invoice tagihan listrik BTS
Menerima invoice tagihan listrik BTS Staff administration support
Membuat list invoice Mengisi data-data invoice
Verifikasi invoice
[Tidak]
[Ya]
Membuat APF
Gambar 2 : Activity Diagram Penerimaan Invoice
Pembayaran Invoice
Setelah mendapatkan invoice yang sudah lengkap, maka Staff Administration Support akan membuat list invoice sesuai tanggal untuk diinput kedalam aplikasi yang ada.
Kemudian Staff Administration Support akan menerbitkan APF dengan nilai invoice yang harus dibayar dan meminta persetujuan oleh Manager dan diapprove oleh Dep.
Head. Jika sudah diapprove maka Staff Administration Support akan mengirimkan tagihan yang sudah diapprove tersebut ke bagian Finance untuk melakukan proses pembayaran. Dan apabila bagian Finance sudah melakukan pembayaran, maka bagian Finance harus mengirimkan bukti pembayaran tersebut ke Staff Administration Support untuk diupdate status pembayarannya.
Staff Administration Support
Menyerahkan APF Menerima APF
Dept. Head technical operation
Serahkan APF ke Finance Approve APF
[Ya]
Dept. Finance
Approve APF
Proses Pembayaran tagihan
Memberikan bukti pembayaran
Update status pembayaran
[Ya]
Verifikasi Ulang [Tidak]
[Tidak]
Gambar 3 : Activity Diagram Pembayaran Invoice ke vendor Pembuatan Laporan
Staff Administration Support setiap bulan membuat laporan mengenai total tagihan yang dibayar untuk listrik BTS se-jabotabek yang kemudian diberikan kepada Atasan.
Staff Atasan
Membuat Laporan Menerima
Laporan
Menyetujui laporan
Gambar 4 : Activity Diagram Pembuatan Laporan Analisa Kebutuhan
Kegiatan pemutakhiran vendor, penerimaan tagihan, pembayaran tagihan dan pembuatan laporan untuk manajemen sangat tergantung pada komitmen untuk memperbaiki layanan kepada para vendor, sehingga perlu dibuatkan sebuah fungsi yang mendukung penambahan data vendor, penerimaan tagihan dan pembayaran tagihan sampai dengan pembuatan laporan.
4. Rancangan Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Tagihan Listrik BTS
Model Proses
Berikut adalah Use Case Diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi dalam sistem informasi administrasi pembayaran tagihan listrik BTS yang dikembangkan berdasarkan analisa kebutuhan :
1.File Master
Entry Data Vendor Entry Data
Bank
Entry Data BTS Entry Data
Admin
Entry Data Wilayah Staff Administration
Support
Gambar 5 : Use Case Diagram File Master
2.Transaksi
Entry Transaksi PPN Entry Transaksi
Non PPN
Staff Administration Support
Gambar 6 : Use Case Diagram Transaksi
3.Laporan
Cetak Laporan Vendor
Cetak Laporan Transaksi by Nomer
Transaksi Cetak Laporan BTS
Staff Administration Support
Manager Administration Support
Cetak Laporan Transaksi by Periode
Gambar 7 : Use Case Diagram Laporan
Model Data
Sedangkan untuk model data digambarkan dengan Class Diagram Entity tanpa Method dan Logical Record Structured untuk sistem administrasi pembayaran tagihan listrik BTS dapat dilihat pada gambar berikut :
create 1 - IDVen - NmVen - NmAlias - Alamat - kdpos - telp - fax - pic - tglpks - cbbank - norek - status - ket
VENDOR - ID
- nama - username - pass - level - gender - alamat - telp
ADMIN BTS
- idwilayah - almtwilayah - status
WILAYAH
- idbank - nmbank - status
BANK - notrans
- tgltrans - stat_trans - gtotal - type
TRANSAKSI
- idbts - nmbts - almtbts - JmlKwh - Daya - fakM - status
pilih 1..*
1
- noinvoice - tglinvoice - idVen - tglterima - mtrawal - mtrakhir - tgljthtempo - periode - type - ppn - pph - materai - tagihan - biayaadm - ttltag - ket
INVOICE
pilih 1..*
1
uses 1
1..*
1..* pilih
1 * pilih
1 1
Gambar 8 : Class Diagram Entity tanpa Method
create 1 - IDVen - NmVen - NmAlias - Alamat - kdpos - telp - fax - pic - tglpks - idbank - cbbank - norek - status - ket
VENDOR - ID
- nama - username - pass - level - gender - alamat - telp
ADMIN BTS
- idwilayah - almtwilayah - status
WILAYAH
- idbank - nmbank - status
BANK - notrans
- tgltrans - stat_trans - gtotal - type
TRANSAKSI
- IDBts - IDVen - NmBts - AlmtBts - JmlKwh - Daya - fakM - idwilayah - status
- noinvoice - notrans - idven - idbank - idbts - tglinvoice - tglterima - mtrawal - mtrakhir - tgljthtempo - periode - ppn - pph - materai - tagihan - biayaadm - ttltag - ket
INVOICE notrans
idwilayah
idbts
idbank idven
Gambar 9 : Logical Record Structured Sequence Diagram
Rancangan Sistem Informasi Administrasi Tagihan Listrik BTS dapar dilihat pada gambar- gambar dibawah ini ;
a. Sequence Diagram Data Admin
: Halaman Admin : Ctrl Admin : Admin
Open()
Open()
Get_Id_Admin()
Update()
Delete() : Admin
Save()
Save()
Update()
Update()
Delete()
Delete() DisplayIdAdmin()
Save() InputAdmin()
InputAdmin()
Id_Admin+1
DisplayIdAdmin()
Gambar 10 : Sequence Diagram Data Admin
b. Sequence Diagram Data Bank
: Halaman Bank : Ctrl Bank : Bank
Open()
Open() Get_IdBank()
Update()
Delete() : Admin
Save()
Save()
Update()
Update()
Delete()
Delete() DisplayIdBank()
Save()
InputBank() InputBank()
IdBank+1
DisplayIdBank()
Gambar 11 : Sequence Diagram Data Bank
c. Sequence Diagram Data BTS
: Halaman_BTS : CtrlBTS : BTS
Open()
Get wilayah()
Save() Edit()
Delete() : Admin
Save()
Edit()
Edit()
Delete()
Delete()
: wilayah
DisplayIdBts() Inputbts()
Inputwilayah ()
Input wilayah()
Save()
Open()
Inputbts()
Id_bts+1 Get_id_bts()
DisplayIdBts()
Gambar 12 : Sequence Diagram Data BTS d. Sequence Diagram Data Vendor
: Halaman_Vendor : CtrlVendor : Vendor Open()
GetWilayah()
Save() Edit()
Delete() : Admin
Save()
Edit()
Edit()
Delete()
Delete()
: BTS
DisplayIdVendor() InputVendor()
InputWilayah()
InputWilayah()
Save()
Open()
InputVendor()
Id_wo+1 Get_Id_Vendor()
GetBTS() InputBTS()
InputBTS()
: Wilayah : Bank
GetBank() InputBank()
InputBank() DisplayIdVendor()
Gambar 13 : Sequence Diagram Data Vendor
e. Sequence Diagram Data Wilayah
: Halaman Wilayah : Ctrl Wilayah : Wilayah
Open()
Open() Get_Id_Wilayah()
Update()
Delete() : Admin
Save()
Save()
Update()
Update()
Delete()
Delete() DisplayIdWilayah()
Save()
InputWilayah() InputWilayah()
Id_Wilayah+1
DisplayIdWilayah()
Gambar 14 : Sequence Diagram Data Wilayah
f. Sequence Diagram Data Transaksi
: Halaman Transaksi : CtrlTransaksi : Transaksi
SaveTransaksi() Edit()
Delete() : Admin
Save() Edit()
Edit()
Delete()
Delete() DisplayIdTransaksi()
Save()
Open() Open() Get_IdTransaksi()
IdTransaksi+1 DisplayIdTransaksi()
InputTransaksi()
InputTransaksi()
InputInvoice() InputInvoice() DisplayInvoice()
Print()
Print()
Print()
: Invoice
Getvendor()
: Vendor : BTS
InputBTS()
InputBTS()
GetBTS() DisplayBTS()
SaveInvoice()
Gambar 15 : Sequence Diagram Data Transaksi
g. Sequence Diagram Laporan Transaksi by Periode
: Halaman laptransaksi : Ctrllaptransaksi
: admin : vendor
GetBTS()
DisplayInvoice() Open()
Open()
Print() Print()
Print()
GetVendor() DisplayVendor()
: invoice : bts
InputPeriode()
InputPeriode() DisplayPeriode()
GetPeriode()
DisplayBTS() GetInvoice()
: transaksi
DisplayTransaksi() GetTransaksi()
Gambar 16 : Sequence Diagram Laporan Transaksi by Periode h. Sequence Diagram Laporan Vendor
: Halaman lapvendor : Ctrllapvendor
InputPeriode() : admin
GetPeriode() DisplayPeriode()
Open() Open()
InputPeriode()
Print()
Print() Print()
: vendor : bank : bts
GetVendor()
GetBank() DisplayVendor()
DisplayBank() DisplayBts()
GetBts()
Gambar 17: Sequence Diagram Laporan Vendor
i. Sequence Diagram Laporan BTS
: Halaman lapBTS : Ctrllapbts
InputBTS() : admin
GetBTS() DisplayBTS()
Open() Open()
InputBTS()
Print() Print()
Print()
: BTS : wilayah : vendor
GetVendor() DisplayVendor()
DisplayWilayah()
GetWilayah()
Gambar 18 : Sequence Diagram Laporan BTS
j. Sequence Diagram Laporan Transaksi by No Transaksi
: Halaman laptransaksi : Ctrllaptransaksi
: admin : vendor
GetBTS()
DisplayInvoice()
Open() Open()
Print()
Print() Print()
GetVendor() DisplayVendor()
: invoice : bts
InputTransaksi()
InputTransaksi()
DisplayIdTransaksi() GetTransaksi()
DisplayBTS() GetInvoice()
: transaksi : bank
DisplayBank() GetBank() DisplayTransaksi()
GetTransaksi()
Gambar 19 : Sequence Diagram Laporan BTS by No Transaksi
5. Implikasi Penelitian Aspek Manejerial
Implementasi sistem informasi administrasi pembayaran tagihan listrik BTS dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan kepada para vendor dan untuk memberikan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen pada divisi terkait di PT. Indosat Tbk. untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang terkait dengan informasi pembayaran tagihan listrik di BTS.
Aspek Sistem
Sistem Informasi ini dapat dijadikan sebuah mass product, sehingga dapat digunakan untuk semua kantor PT. Indosat di setiap provinsi.
6. Kesimpulan
Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Tagihan Listrik BTS pada PT. Indosat Tbk.
dikembangkan untuk memberikan solusi dari permasalahan administrasi pembayaran tagihan listrik BTS yang dihadapi oleh divisi Technical Operation Jabotabek khususnya pada bagian pembayaran tagihan listrik BTS se-JABOTABEK. Model yang dirancang dapat menyimpan informasi yang dapat menjawab kebutuhan manajemen seperti :
a. Pemanfaatan sistem informasi berbasis komputer diharapkan mampu mengurangi tingkat kesalahan yang sering terjadi pada sistem manual.
b. Sistem komputerisasi juga mampu meningkatkan keamanan sistem dan memperbanyak update sumber record aktif.
c. Penerapan metoda berorientasi objek diharapkan memudahkan dalam hal pengembangan sistem yang dirancang.
d. Pada rancangan sistem informasi pembayaran tagihan listrik BTS diharapkan mampu memberikan informasi tentang daftar vendor, daftar BTS, daftar invoice serta laporan- laporan berdasarkan periode tertentu agar memudahkan PT Indosat dalam mengambil keputusan.
e. Pada rancangan ini pula diharapkan lebih efektif dan efisien bagi PT Indosat karena adanya proses transaksi dan pengolahan informasi secara cepat karena sudah bisa digunakan oleh beberapa user (multi user) dan juga tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Hartono, Jogiyanto. Sistem Teknologi Informasi. Edisi 1. Yogyakarta : Andi,2003.
[2]. McLeod, Raymond Jr. Management Information System, 5th Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc., 1998.
[3]. Munawar. Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu,2005.
[4]. Sutopo, Ariesto Hadi. Analisis dan Desain Berorientasi ObyeK. Yogyakarta : J & J Learning, 2002.
[5]. Suhendar, A,. Herman Gunadi. Visual Modeling menggunakan UML dan Rational Rose.
Bandung : Penerbit Informatika, 2002.
[6]. Whitten, Jeffery L., et.al. System Analysis and Design Methods. 6th Edition. New York : McGraw-Hill, 2004.
[7]. http://www.anneahira.com/pengertian-administrasi.htm, Februari 2012