• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 1 Seteluk

Kelas/ Semester : X / Genap

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Pembelajaran ke : 1 (Satu)

AlokasiWaktu : 10 Menit (1 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) siswa dapat :

1. Menjelaskan ancaman terhadap integritas nasional

2. Mengkaji ancaman di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan

B. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal ( 1 Menit )

a. Guru memasuki kelas tepat waktu, kemudian guru mengucapkan salam, meminta peserta didik untuk berdo’a terlebih dahulu dan mengisi absen

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta uraian kegiatan yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti ( 8 Menit )

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang ancaman terhadap integrasi nasional dengan menanyakan kasus yang termasuk dalam ancaman terhadap integrasi nasional (fase stimulus)

b. Guru menjelaskan ancaman terhadap integrasi nasional (fase penguatan) c. Guru membagi peserta didik dalam kelompok (fase value)

d. Guru membagi materi kepada setiap kelompok untuk didiskusikan (fase value) e. Selama diskusi guru melakukan proses pembimbingan dan pengamatan (fase

value)

f. Setelah proses diskusi, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kepada guru tentang materi yang kurang dipahami (fase value)

g. Guru meminta peserta didik untuk memilih kartu yang berisi tugas yang harus diselesaikan (face clarification)

h. Berdasarkan kartu tersebut, peserta didik akan mengerjakan LKPD dengan berdiskusi (face clarification)

i. Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil LKPD (face clarification)

j. Guru memberikan komentar terkait hasil presentasi kelompok (fase penilaian) k. Guru mempersilahkan siswa untuk kembali ke tempat duduk (fase penilaian) l. Guru membagikan soal tes uraian (fase technique)

(2)

3. Kegiatan Penutup ( 1 Menit )

a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan (fase simpulan)

b. Guru menyampaikan informasi terkait materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya

c. Berdoa di akhir pembelajaran Mengetahui

Kepala SMAN 1 Seteluk

Warli Fatriani, S.Pt NIP. 197807102006042033

Seteluk, 20 April 2022 Guru Mapel

Asmawati, S.Pd

(3)

Lampiran 1 : Materi pembelajaran

ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.

A. Ancaman Militer

Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.

Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.

Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.

Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah. Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup. Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Beberapa sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya

(4)

mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase, sehingga harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.

Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.

Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa.

Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografi Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara, berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara.

Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, atau pencurian kekayaan di laut, termasuk pencemaran lingkungan.

B. Ancaman Non Militer

Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor- faktor

(5)

non- militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi.

Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-militer diantaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.

Berdasarkan uraian materi diatas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Ancaman militer pada dasarnya ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan

terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa

2. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.

3. Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor- faktor yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa 4. Ancaman non-militer diantaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan

sosial budaya.

C.

Ancaman Bidang IPOLEKSOSBUD

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter merupakan ancaman yang berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum. Berikut ancaman non militer yang mencakup bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.

1. Ancaman Bidang Ideologi

Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis.

Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.

(6)

Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetap ihampir semua negara di dunia.Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi.

Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia. Untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negar dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

3. Ancaman Bidang Ekonomi

Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut

(7)

merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.

Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:

a. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.

b. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita.

Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

c. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.

d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.

e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek

(8)

pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.

Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk

4. Ancaman Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu- isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah:

a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.

b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk- mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.

c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.

d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting- anting dan sebagainya.

e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan

(9)

kesetiakawanan sosial.

f. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Berdasarkan uraian materi diatas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman dibidang idiologi berangkat dari pertentangan ideologi dunia yaitu komunisme dan liberalism. Untuk itu Kita patut mewaspadainya, dan menolak serta melarang paham komunis di Indonesia.

Ancaman bidang politik dilakukan oleh suatu Negara dengan melakukan tekanan politik terhadap negara lain Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Ancaman berdimensi sosial budaya yangberumber dari dalam dan patut diwaspadai adalah berkaitan dengan isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme.

(10)

Lampiran 2 : Lembar Penilaian Sikap Kegiatan Diskusi

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Semester : X

Topik/Subtopik : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku keterlibatan, memberikan gagasan

orisinil, kerjasama, dan tertib sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama Siswa Keterlibatan

Memberikan Gagasan

Orisinil

Kerjasama Tertib

1 2 3 4

5

Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.

4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

(11)

Indikator Penilaian Observasi Pada Kegiatan Diskusi Kelompok

Tingkat

Kriteri Aspek Penialaian

Keterlibatan Memberikan

Gagasan Orisinil Kerjasama Tertib

4 Dalam

diskusi kelompok terlihat aktif, tanggung jawab, mempunyai pemikiran ide, berani berpendapat

Memberikan gagasan ide yang orisinil

berdasarkan pemikiran sendiri

Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, dan membuat teman-temannya nyaman dengan keberadaannya

Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat teman- temannya

3 Dalam

diskusi kelompok terlihat aktif, dan berani berpendapat

Memberikan gagasan ide yang didapat dari buku bacaan

Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang- kadang membuat teman-temannya kurang nyaman dengan

keberadaannya

Dalam diskusi kelompok tampak aktif,tapi kurang santun

2 Dalam

diskusi kelompok kadang- kadang berpendapat

Kadang-kadang memberikan gagasan ide

Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif

Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain

1 Diam sama sekali tidak terlibat

Diam tidak pernah memberikan gagasan

Diam tidak aktif Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari

(12)

Penilaian Lembar Kerja Siswa dalam Kelompok

No Kelompok Tingkat

Nilai Ket.

4 3 2 1

1. Kelompok 1 2. Kelompok 2 3. Kelompok 3 4. Kelompok 4 5. Kelompok 5 6. Kelompok 6

Indikator Penilaian Lembar Kerja Siswa dalam Kelompok

Tingkat Kriteria

4 Semua jawaban benar, sesuai dengan materi yang berhubungan dengan tugas ini yang memuat bentuk ancaman terhadap integrasi nasional, dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia, dan solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi

nasional.

3 Ada satu jawaban yang tidak sesuai dengan materi 2 Ada dua jawaban yang tidak sesuai dengan materi 1 Hanya satu jawaban yang benar

0 Tidak ada jawaban benar

(13)

Lembar Penilaian Presentasi Kelompok

No. Nama Sistematika

Presentasi

Penggunaan

bahasa Kejelasan

Kemampuan menanggapi pertanyaan Kelompok 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelompok 2 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelompok 3 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelompok 3 1.

2.

3.

4.

5.

(14)

6.

Kelompok 4 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelompok 5 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelompok 6 1.

2.

3.

4.

5.

6.

(15)

Indikator Penilaian Presentasi Kelompok

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

1 Sistematika presentasi

Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis

4 Materi presentasi disajikan secara runtut

tetapi kurang sistematis

3 Materi presentasi disajikan secara kurang

runtut dan tidak sistematis

2 Materi presentasi disajikan secara tidak

runtut dan tidak sistematis

1 2 Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah

Dipahami

4 Bahasa yang digunakan cukup mudah

Dipahami

3 Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami 2 Bahasa yang digunakan sangat sulit

dipahami

1 3 Ketepatan intonasi dan

kejelasan artikulasi

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal yang jelas

4

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak tepat dan

artikulasi/lafal yang agak jelas

3

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang tepat dan

artikulasi/lafal yang kurang jelas

2

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak tepat dan artikulasi/lafal yangtidak jelas

1

4 Kemampuan

mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan

Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana

4

Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik

3 Kurang mampu mempertahankan

dan menanggapi pertanyaan ata sanggahan dengan baik

2

Sangat kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan

1

(16)

Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Kelas :

Nama Anggota Kelompok : 1. --- 2. --- 3. --- 4. --- 5. --- 6. --- Petunjuk pengerjaan

1. Amatilah gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan gambar di atas termasuk bentuk ancaman terhadap integrasi nasional berdasarkan apa, uraikanlah alasanmu!

b. Dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia.

c. Solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi nasional.

3. Tulislah hasil diskusi kalian!

4. Presentasikan di depan kelas!

(17)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Kelas :

Nama Anggota Kelompok : 1. --- 2. --- 3. --- 4. --- 5. --- 6. --- Petunjuk pengerjaan

1. Amatilah gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan gambar di atas termasuk bentuk ancaman terhadap integrasi nasional berdasarkan apa, uraikanlah alasanmu!

b. Dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia.

c. Solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi nasional.

3. Tulislah hasil diskusi kalian!

4. Presentasikan di depan kelas!

(18)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Kelas :

Nama Anggota Kelompok : 1. --- 2. --- 3. --- 4. --- 5. --- 6. --- Petunjuk pengerjaan :

1. Amatilah gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan gambar di atas termasuk bentuk ancaman terhadap integrasi nasional berdasarkan apa, uraikanlah alasanmu!

b. Dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia.

c. Solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi nasional.

2. Tulislah hasil diskusi kalian!

3. Presentasikan di depan kelas!

(19)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Kelas :

Nama Anggota Kelompok : 1. --- 2. --- 3. --- 4. --- 5. --- 6. --- Petunjuk pengerjaan :

1. Amatilah gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan gambar di atas termasuk bentuk ancaman terhadap integrasi nasional berdasarkan apa, uraikanlah alasanmu!

b. Dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia.

c. Solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi nasional.

3. Tulislah hasil diskusi kalian!

4. Presentasikan di depan kelas!

(20)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Kelas :

Nama Anggota Kelompok : 1. --- 2. --- 3. --- 4. --- 5. --- 6. --- Petunjuk pengerjaan :

1. Amatilah gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan gambar di atas termasuk bentuk ancaman terhadap integrasi nasional berdasarkan apa, uraikanlah alasanmu!

b. Dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia.

c. Solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi nasional.

3. Tulislah hasil diskusi kalian!

4. Presentasikan di depan kelas!

(21)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

Kelas :

Nama Anggota Kelompok : 1. --- 2. --- 3. --- 4. --- 5. --- 6. --- Petunjuk pengerjaan :

1. Amatilah gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan gambar di atas termasuk bentuk ancaman terhadap integrasi nasional berdasarkan apa, uraikanlah alasanmu!

b. Dampak yang muncul jika ancaman tersebut terjadi pada Negara Indonesia.

c. Solusi yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi ancaan terhadap integrasi nasional.

3. Tulislah hasil diskusi kalian!

4. Presentasikan di depan kelas!

(22)

Lampiran 4 : Soal Tes

SOAL TES Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Analisislah pengertian globalisasi!

2. Uraikan dampak positif dan negatif adanya globalisasi di Indonesia!

3. Kategorikan ancaman yang dihadapi oleh Negara akibat globalisasi pada bagian di bawah ini!

No. Bidang Ancaman Globalisasi

1. Bidang Politik

2. Bidang Ekonomi

3. Bidang Sosial Budaya

4. Bidang Ideologi

5. Bidang Pertahanan dan Keamanan

(23)

Lampiran 5 : Kisi-Kisi dan Pedoman Penskoran Soal Tes

KISI-KISI SOAL TES

NO. Indikator Soal Soal Tingkatan

Kognitif Jawaban SKOR

1 Menganalisis

pengertian globalisasi

Analisislah pengertian globalisasi!

Menganalisa (C4)

Skor 2 Jika memuat jawaban lengkap sebagai berikut

 Globalisasi merupakan proses yang menghasilkan dunia tunggal, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan, baik kehidupan politik, ekonomi, maupun kebudayaan.

Skor 1 jika jawaban memuat indicator yang kurang lengkap Skor 0 jika jawaban tidak memuat indicator

2

2 Menguraikan dampak positif dan negatif adanya globalisasi di Indonesia

Uraikan dampak positif dan negatif adanya globalisasi di Indonesia!

Mengevaluasi (C5)

Skor 3 jika memuat jawaban lengkap sebagai berikut

 Dampak positif globalisasi adalah Negara dapat melakukan kerjasama internasional yang berdampak positif bagi penyelenggaraan Negara. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dalam bidang ekonomi, politik, maupun social budaya.

 Dampak negatif globalisasi adalah lunturnya eksistensi jati diri bangsa yang mengakibatkan bangsa Indonesia mengalami degradasi moral

Skor 2 jika memuat dua indikator tersebut namun kurang lengkap

Skor 1 jika memuat satu indikator

Skor 0 jika jawaban tidak memuat indikator

3

3 Mengkategorikan ancaman yang dihadapi oleh Negara akibat globalisasi

Kategorikan ancaman yang dihadapi oleh Negara akibat globalisasi pada

Mencipta (C6)

Skor 5 jika memuat jawaban lengkap sebagai berikut

 Ancaman dalam Bidang Politik berupa dilakukannya tekanan oleh pihak luar negeri terhadap negara. Berupa indimidasi, provokasi, ataupun blokade politik

 Ancaman dalam Bidang Ekonomi berupa membuka

5

(24)

bagian di bawah ini!

peluang masuknya produk luar negeri yang berakibat pada semakin terdesaknya produk lokal, perekonomian dikuasai oleh pihak asing, persaingan ekonomi bebas.

 Ancaman dalam Bidang Sosial Budaya berupa munculnya gaaya hidup konsumtif, sifat hedonism, sikap individualism, gejala westernisasi, memudarnyaa semangat gotong royong, dan lunturnya nilai bangsa

 Ancaman dalam Bidang Ideologi berupa masuknya paaham liberalisme yang menekankan pada aspek kebebaasan individual yang berlebihan

 Ancaman dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan berupa munculnya konflik antar wilayah Negara.

Skor 4 jika memuat 4 indikator benar Skor 3 jika memuat 3 indikator benar Skor 2 jika memuat 2 indikator benar Sekor 1 jika memuat 1 indikator benar Skor 0 jika tidak memuat indicator benar

Skor Maksimal 10

PEDOMAN PENSKORAN SOAL TES

NO. SKOR NILAI

1 1 10

2 2 20

3 3 30

4 4 40

5 5 50

6 6 60

7 7 70

8 8 80

9 9 90

10 10 100

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Setiap jawaban benar, tata bahasa kurang tepat, pilihan kata tepat dan lafal benar?. Setiap jawaban benar, tata bahasa salah, pilihan kata kurang tepat dan

Menjelaskan kembali materi yang berhubungan dengan menentukan bentuk bangun d a t a r pada urutan selanjutnya berdasarkan pola bagi siswa yang belum paham..

 Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempelajari sungguh-sungguh materi tentang faktor-faktor pembentuk integrasi nasional sebagai bentuk syukur atas

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang

Guru memberikan tugas resume materi berikutnya yaitu tentang Dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis,

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang

- Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diberikan.. Kegiatan akhir