commit to user BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data dokumen berupa Cerita Rakyat Banyuwangi yang di terbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, objek kajian penelitiannya adalah cerita rakyat itu sendiri. Hal yang menjadi pertimbangan dalam penelitian cerita rakyat yang ada di Kabupaten Banyuwangi adalah cerita rakyat yang berindikator (1) relevan dengan penelitian yang dilakukan, (2) terdapat informan yang menguatkan cerita rakyat yang diangkat dalam penelitian ini, dan (3) terdapat nilai-nilai pendidikan yang berguna bagi masyarakat.
B. Waktu Penelitian
Penelitian cerita rakyat di kabupaten Banyuwangi ini dilaksanakan mulai Februari 2015-Agustus 2015 dengan langkah-langkah penelitian (1) . Rincian langkah- langkah tersebut diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3. Matrik Waktu Penelitian Jenis
Kegiatan
Bulan Februari
2015
Maret 2015
April 2015
Mei 2015
Juni 2015
Juli 2015
Agustus 2015 Penyusunan
proposal XX----
Penyusunan instrumen penelitian
---XX---- XX--- XX--- XX-
Seminar
Proposal XX- XX---
Penyusunan
hasil penelitian XX- --XX-
Seminar hasil -XX-
Ujian tesis --XX---
commit to user C. Bentuk dan Pendekatan Penelitian
Penelitian yang berjudul Wujud Budaya dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Kabupaten Banyuwangi serta relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan pendekatan antropologi sastra. Pendekatan menurut Endaswara (2012:50) merupakan bagaimana data diungkap dan bagaimana analisis diproses, dari sudut pandang apa data penelitian hendak diolah hingga memperoleh kesimpulan yang handal. Oleh karena itu, pendekatan antropologi sastra dipergunakan untuk mendeskripsikan wujud kebudayaan berupa kompleksitas ide, kompleksitas aktivitas, dan kompleksitas hasil budaya dalam cerita rakyat Banyuwangi.
Metode merupakan cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2007:34). Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Oleh sebab itu, metode ini dipergunakan dengan tujuan mendeskripsikan dan apabila disandingkan dengan kualitatif maka tidak semata-mata memiliki arti menguraikan, melainkan untuk mendiskripsikan dan menjelaskan hasil analisis data secara detail dan terperinci atau memberikan pemahaman dan penjelasan khususnya terhadap kebudayaan terdapat dalam cerita.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa data kualitatif.
Data penelitian ini diperoleh melalui membaca cerita rakyat Banyuwangi yang berjudul Asal Usul Watu Dodol, Panji Gimawang, Jaka Bundu I, Jaka Bundu II, Basali Zarkasi, Kik Edor, Watu Kuluk Minak Kuncar, dan Asal Usul Kota Banyuwangi. Sumber data dalam penelitian adalah subjek di mana dapat diperoleh (Arikunto, 1998: 114).
Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain (Moleong, 2006: 157). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder, informan, dan dokumen, yang berhubungan dengan Cerita Rakyat Banyuwangi.
commit to user 1. Sumber Data Primer dan Sumber Data Sekunder
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada sumber data primer dalam penelitian ini yang digunakan berupa Cerita Rakyat Banyuwangi. Cerita rakyat ini diterbitkan pada Tahun 2011. Cerita yang dijadikan penelitian ini terdiri dari 8 cerita rakyat yang berjudul Asal Usul Watu Dodol, Panji Gimawang, Jaka Bundu I, Jaka Bundu II, Besali Zarkasi, Kik Edor, Watu Kuluk Minak Kuncar, dan Asal Usul Kota Banyuwangi. Sumber data sekunder dalam penelitian ini, berupa artikel atau pendapat orang lain. Pendapat tersebut memiliki relevansi dengan permasalahan untuk mendukung dan melengkapi hasil penelitian.
2. Informan
Informan dalam penelitiann ini adalah Abdullah Fauzi sebagai Kepala Bagian Kebudayaan Banyuwangi. sastrawan Banyuwangi yaitu Hasan Basri, Ani Hidayati merupakan guru SD Negeri Singonegaran Banyuwangi, Izatiya Balqis dan Naura Hasna siswa SD kelas 3.
3. Dokumen
Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis, yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu (Sutopo, 2002: 54). Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Moleong, 2006: 216-217). Dalam definisi dokumen tersebut terdapat kata record. Pengertian record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting (Moleong, 2006: 216). Dokumen dan arsip yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Cerita Rakyat Kabupaten Banyuwangi.
E. Teknik Cuplikan
Penelitian secara kualitatif bersifat selektif mengarah pada generalisasi teoretis. Oleh karena itu, sampel hendaknya dapat mewakli populasi keseluruhan . pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu mengacu pada tujuan penelitian. Purposive sampling, yaitu pengambilan cuplikan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu (Sutopo, 2006:64). Purposive Sampling ini digunakan karena tidak mungkin semua populasi diteliti atau dianalisis. Oleh karena itu, hanya sempel atau objek yang terpaut erat dengan tujuan penelitian saja ang
commit to user
diambil, sastrawan, guru dan siswa SD yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan dari teknik sampling (cuplikan) adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber, bangunan dan merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik (Moleong, 2006: 224). Pengambilan sampel secara purposive sampling, dimaksudkan agar data yang diperoleh lebih lengkap dan mendalam sehingga sumber data yang dijadikan sampel dipilih yang benar-benar berkaitan dengan permasalahan yang dikaji.
Teknik pengambilan sampel (cuplikan) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pusposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan cuplikan yang didasarkan atas pertimbangan tertentu. Moleong (2006: 224) menyebut pusposive sampling dengan sebutan pusposive sample atau disebut juga dengan sampel bertujuan, karena pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak. Teknik cuplikan tidak untuk mewakili populasinya, melainkan untuk mewakili informasinya (Sutopo, 2002: 55). Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan dengan pusposive sampling tidak ditentukan oleh besarnya informan, yang dipentingkan adalah informasi yang dapat diberikan, sehingga dimungkinkan seorang atau dua orang informan sudah dapat memberikan informasi yang diperlukan.
Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi beberapa teknik berikut.
1. Analisis Isi (Content Analysis)
Analisis isi adalah suatu bentuk atau teknik penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. (Sutopo, 2006:67). Analisis isi dilkukan dengan membahas isi cerita Rakyat Kabupaten Banyuwangi. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data dengan mendeskripsikan dan menjelaskan penokohan dalam cerita tersebut dengan aspek sosiologi sastra, setelah itu dilakukan pengelompokan nilai karakter yang dimiliki relevansi dengan pembelajaran sastra di Sekolah Dasar.
commit to user 2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Kepala bagian Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi, sastrawan Banyuwangi, guru dan siswa SD untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran sastra di Sekolah Dasar.wawancara dilakukan secara terbuka agar diperoleh data yang sesungguhnya tanpa terpengaruh situasi dan kondisi.
G. Validitas Data
Validitas data merupakan derajat ketepatan anatara data yaang terdapat pada objek penelitian dan data yang dilaporkan oleh peneliti (sugiono, 2009:267). Secara sederhana Sutopo (2002: 78) mengemukakan bahwa validitas data adalah kesahihan data penelitian. Pada kegiatan ini data-data diuji dan usahakan kebenaran atau keabsahannya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya teknik validitas data. Teknik validitas data atau keabsahan data dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik triangulasi.
Patto (dalam sutopo, 2002: 78) menyebutkan empat macam triangulasi yakni (1) triangulasi data, (2) triangulasi peneliti, (3) triangulasi metode, dan (4) triangulasi teori.
Teknik trianggulasi data atau sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi dari narasumber satu dengan lainnya dan yang diperoleh melalui catatan atau arsip serta dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti (Sutopo, 2002: 79).
Trianggulasi data atau sumber daam penelitian ini dilakukan dengan cara membandngkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan beberapa informan dan data-data atau informasi sesuai maksud rumusan masalah yang diperoleh dari penelitian terdahulu atau relevan, jurnal atau artikel, proceding, maupun dari buku.
H. Teknik Analisis Data
Bogman (dalam Sugiyono, 2009: 334) mengemukakan bahwa “Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others” analisis data adalah adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
commit to user
sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Terkait dengan analisis data, Sugiyono (2009: 335) menegaskan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh dirisendiri maupun orang lain.
Berdasarkan kutipan di atas, analisis data pada dasarnya proses menguraikan dan memecah suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terfokus.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model Analysis). Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009: 247) terdapat tiga komponen analisis yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Proses teknik analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Reduksi Data (Data Reduction). Reduksi data yakni merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Pada kajian wujud budaya dan nilai pendidikan karakter cerita rakyat Kabupaten Banyuwangi serta relevansinya dengan pembelajaran sastra di Sekolah Dasar, proses reduksi data dilakukan dengan memusatkan perhatian pada penggolongan data “kasar” yang muncul dalam sumber data, catatan-catatan tertulis di lapangan dan membuang yang tidak perlu untuk dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian.
2. Penyajian Data (Data Display). Yakni, sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada kajian wujud budaya dan nilai pendidikan cerita rakyat Kabupaten Banyuwangi serta relevansinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, proses penyajian data, disusun berdasarkan data yang telah digolongkan dan dianalisis serta dapat dipahami sesuai dengan tujun penelitian. Penyjian data dalam penelitian ini berupa data yang dideskripsikan dan dijelaskan dengan kalimat logis serta
commit to user tabel yang menunjukkan data yang dicari.
3. Penarikan kesimpulan (Conclusing Drawing/Verivication). Yakni, kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverivikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokannya yang merupakan validitasnya. Pada kajian wujud budaya dan nilai pendidikan karakter cerita rakyat Kabupaten Banyuwangi serta relevansinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, proses penarikan kesimpulan/verivikasi dilakukan dengan menyimpulkan data temuan dengan bukti-bukti yang Valid dan konsisten dari sumber dan data penelitian terdahulu yang mendukung sesuai dengan rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.
Prose analisis model interaktif dapat digambarkan dalam sekema berikut.
Gambar model analisis interaktif
(Miles dan Huberman dalam sutopo, 2006: 120)
Penarikan Simpulan Verifikasi Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
commit to user I. Prosedur penelitian
Adapun garis besar terhadap penelitian adalah sebagai berikut.
1. Tahap persiapan, penyusunan proposal penelitian. Tujuan penyusunan proposal ini untuk membuat rencan penelitian sehingga penelitian dapat terkontrol dan memberikan gambaran tentang penelitian yang dilakukan.
2. Tahap pelaksanaan, meliputi pengkajian yang mendlam yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, pengumpulan data dan nalisis data. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan data dari cerita rakyat Banyuwangi, nilai pendidkan karakter serta relevansinya sebagai materi pembelajaran sastra di SD. Setelah itu dilakukan sintesis data dengan hasil wawancara dengan informan.
3. Tahap penyusunan laporan, meliputi konsultasi dengan pembimbing, perbaikan, dan memperbanyak laporan.