• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PADA UNIT KERJA PG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PADA UNIT KERJA PG"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA X (PERSERO) PADA UNIT KERJA PG. GEMPOLKREP KABUPATEN MOJOKERTO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Disusun oleh : RAHMAWATI NIM = 111.510.516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA

Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Arah Deltamas, Cikarang Pusat Telp. (021) 2851 8181 Fax. (021) 2851 8180

BEKASI – 2019

(2)
(3)

vi

(4)
(5)

viii

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA X (PERSERO) PADA UNIT KERJA PG.

GEMPOLKREP KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh RAHMAWATI NIM : 111.510.516

Sumber daya manusia yang tepat merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan. Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan tidak lepas dari kinerja karyawannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan salah satunya disiplin kerja dan lingkungan kerja. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini untuk membahas mengenai bagaimana Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto.

Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi dan angket kuesioner yang disebarkan kepada 92 karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto yang semuanya menjadi responden. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan random sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data penelitian ini telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan kemudian diolah untuk mendapatkan persamaan regresi.

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan terdapat pengaruh signifikan secara simultan disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menunjukan hasil uji R Square (R2) bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja yang terdapat pada PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto berpengaruh sebesar 48.2% terhadap kinerja karyawan dan 51.8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan

(6)

ix

PG. GEMPOLKREP KABUPATEN MOJOKERTO

By RAHMAWATI rahmaru01@gmail.com

The right human resources is a very important requirement to create a competitive advantage for a company. The success or failure of a company can not be separated from the performance of its employees. There are several factors that affect employee performance, one of which is work discipline and work environment. The formulation of the problem in this study is to discuss how the Effect of Work Discipline and Work Environment on Employee Performance PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Working Units PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto. This study aims to determine whether there is an influence of Work Discipline and Work Environment on Employee Performance PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Working Units PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto.

Research data collection using the method of observation and questionnaire questionnaire distributed to 92 employees of PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Working Units PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto who are all respondents. This study uses probability sampling techniques with random sampling. The data analysis technique used is multiple linear regression to prove the research hypothesis. The data of this study met the validity test, reliability test, classic assumption test and then it was processed to get the regression equation.

Based on the results and discussion in this study it can be concluded that work discipline has a positive and significant effect on employee performance, the work environment has a positive and significant effect on employee performance, and there is a significant influence simultaneously on work discipline and work environment on employee performance. This results shows of the R Square (R2) that the work disipline and work environtment PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Working Units PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto 48.2% effect on employee performent and 51.8% influenced by other factors.

Keywords: Work Discipline, Work Environment and Employee Performance

(7)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan ridho-Nya maka Skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

Penyelesaian Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Preatmi Nurastuti, S.E.,M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

2. Ibu Yunita Ramadhani RDS, S.E.,M.Sc, selaku Ketua Program Sarjana – Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa

3. Bapak Ade Imam Suhakim, S.E.,M.M, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Civitas Akademika Universitas Pelita Bangsa.

5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

6. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan semangat.

7. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi sehingga kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian di kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

(8)

xi

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Teori Disiplin Kerja ... 7

2.1.2 Teori Lingkungan Kerja ... 9

2.1.3 Teori Kinerja Karyawan ... 12

2.2 Penelitian Terdahulu ... 14

2.3 Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Kerangka Konsep ... 23

3.3.1 Desain Penelitian ... 23

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.4 Populasi dan Sampel ... 27

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.6 Metode Analisis Data ... 29

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian ... 29

3.6.1.1 Uji Validitas ... 29

3.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 30

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 30

3.6.2 Uji Multikolinearitas ... 31

3.6.2 Uji Heterokedastisitas ... 31

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 32

3.6.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 33

3.6.4.1 Uji T ... 33

3.6.4.2 Uji F ... 34

3.6.4.3 Uji Koefisien Determinasi... 34

(9)

xii

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 35

4.1 Profil Perusahaan ... 35

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 35

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 36

4.1.3 Struktur Organisasi ... 37

4.1.4 Proses Kerja ... 46

4.1.5 Jadwal Kerja ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

5.1 Analisis Data Penelitian ... 48

5.1.1 Deskripsi Data Responden ... 48

5.2 Hasil Kualitas Data ... 50

5.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

5.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 54

5.2.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 57

5.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 59

5.3 Pembahasan ... 62

BAB VI PENUTUP ... 65

6.1 Kesimpulan ... 65

6.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 110

(10)

xiii

Tabel 4.1 Jam Kerja Perusahaan ... 47

Tabel 5.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Tabel 5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 5.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan... 49

Tabel 5.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Bagian/Department ... 50

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X1)... 51

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X2) ... 52

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 53

Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 54

Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 56

Tabel 5.10 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

Tabel 5.11 Hasil Uji T ... 59

Tabel 5.12 Hasil Uji F ... 60

Tabel 5.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 61

(11)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Desain Penelitian ... 23

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 37

Gambar 4.2 Sugar Processing ... 46

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas... 55

Gambar 5.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 57

(12)

xii

Lampiran 4 Tabulasi Data Responden ... 84

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas ... 93

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas ... 101

Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 103

Lampiran 8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 105

Lampiran 9 Tabel Distribusi T (t-tabel) ... 106

Lampiran 10 Tabel Distribusi F (f-tbel) ... 108

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan diwajibkan untuk menciptakan sumber daya yang efisien dan efektif untuk mendukung dan sebagai penentu keberhasilan perusahaan dalam era globalisasi ini. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan merupakan aset berharga yang penting untuk diperhatikan dengan baik sehingga perusahaan harus memikirkan cara agar menghasilkan karyawan yang berkualitas dan berkompeten.

PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG.

Gempolkrep Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu BUMN penghasil agroindustri gula yang selalu berupaya untuk meningkatkan produksi gula nasional. Pemenuhan produk gula yang terbaik didukung oleh mesin, alat- alat yang digunakan, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan dapat dinilai dari kinerja karyawan. Implementasi kinerja karyawan dalam perusahaan adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja karyawan dari sasaran yang harus dicapai.

Tujuan perusahaan akan dapat tercapai melalui kinerja karyawannya baik, sebaliknya perusahaan akan menghadapi hambatan apabila kinerja karyawannya buruk dalam arti tidak dapat memenuhi tuntutan pekerjaan

(14)

yang diberikan oleh perusahaan. Sehingga keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja para karyawannya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, salah satunya adalah disiplin kerja dan lingkungan kerja. Disiplin kerja adalah sifat maupun sikap karyawan yang patuh terhadap peraturan perusahaan sedangkan lingkungan kerja adalah kondisi fisik atau non fisik perusahaan yang mempengaruhi dalam bekerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat menciptakan kenyamanan tersendiri bagi karyawan. Disiplin kerja dan lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini didukung berdasarkan jurnal Khaleed dan Haneen dalam artikel yang berjudul The Influence of Work Environment on Job Performance: A Case Study of Engineering Company in Jordan, terbit di jurnal International Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973- 4562, Vol.12 No.24, 2017. Menghasilkan kesimpulan bahwa situational constraints consisting of factors such as noise, work tools, ventilation and light are the main factors of the work environment which have a negative impact on work that should get more attention.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Asisten Manajer Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto.

Fenomena atau masalah yang saat ini dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto adalah masalah kinerja para karyawannya yang menurun dengan

(15)

3

ditandai banyaknya karyawan datang tidak tepat waktu, kurang adanya kesadaran karyawan untuk memakai APD seperti masker dan helm saat berada di area pabrik dan ditemukannya sarana dan prasarana di dalam area pabrik kurang memadai, seperti kurangnya kipas angin di dalam ruang produksi yang mengakibatkan karyawan merasa kepanasan dan tidak nyaman. Berikut adalah angka produksi yang dihasilkan oleh PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto pada tahun 2018:

Tabel 1. 1

Data Angka Produksi Tahun 2018

URAIAN SASARAN

SD 9 OKT 2018

REALISASI 2018

SASARAN 2019 Luas areal (Ha) 13.962,2 11.823,3 14.236,2

Ton tebu/Ha (Ton) 75,6 72,0 77,0

Tebu Digiling (Ton) 1.056.150,9 851.256,3 1.096.686,1

Rendemen (%) 8,07 8,45 8,36

Produksi Gula (Ton) 85.447,3 71.807,0 91.826,1 Kapasitas Giling (TCD) 7.200,0 6.106,5 7.200,0

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG.

Gempolkrep Kabupaten Mojokerto

Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada penurunan angka produksi yang signifikan pada tahun 2018 di PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto. Dari fenomena tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kinerja karyawan yang menyebabkan penurunan angka produksi pada tahun 2018.

(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG.

Gempolkrep Kabupaten Mojokerto?

2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG.

Gempolkrep Kabupaten Mojokerto?

3. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto.

2. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto.

(17)

5

3. Mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini diharapkan akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis kepada untuk berbagai pihak yang membaca : 1. Manfaat Teoritis, diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat

menjadikan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan teori disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan.

2. Manfaat Praktis, diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi perusahaan yang mengalami permasalahan tentang disiplin kerja, dan lingkungan kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawannya.

1.5 Sistematika penulisan skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang dilakukan peneliti berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48), sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

- Bab I Pendahuluan, pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

(18)

- Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian, disiplin kerja dan indikatornya, lingkungan kerja dan indikatornya serta pengertian kinerja karyawan dan indikatornya.

Selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis.

- Bab III Metodologi Penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan tahap pengujian instrumen penelitian.

- Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, jam kerja dan logo perusahaan, serta struktur organisasi.

- Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini menjelaskan tentang hasil analisis data penelitian meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.

- Bab VI Penutup, pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait.

(19)

7

(20)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Disiplin Kerja

Disiplin bermula dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Nama lain dari kata tersebut adalah Disciplina yang bermaksud pengajaran atau pelatihan. Disiplin kerja dapat diartikan juga sebagai sikap patuh atas peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk karyawannya.

Disiplin kerja yang dimiliki oleh karyawan merupakan faktor yang sangat penting agar tercapainya suatu tujuan perusahaan.

Disiplin menurut Hasibuan (2010) merupakan sikap menghormati dan menghargai suatu peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan siap menerima sanksi apabila dirasa melakukan kesalahan atau pelanggaran.

Menurut Rivai (2010:825) disiplin kerja merupakan alat yang digunakan seorang manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan ketika karyawan memiliki suatu perilaku yang kurang baik, manajer berhak mengubah sikap tersebut lalu diberikan contoh yang lain supaya karyawan dapat meniru hal yang positif yang dapat mengubah karyawan lebih disiplin dalam bekerja.

Disiplin kerja mampu menumbuhkan rasa loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

(21)

8

2.1.1.1 Jenis-jenis Disiplin Kerja

Dalam jenis-jenis disiplin kerja, pengertian disiplin kerja dibagi menjadi dua bentuk (Mangkunegara, 2011:131) yaitu:

1) Disiplin Preventif, yaitu suatu upaya untuk menggerakan karyawan mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan karyawan berdisiplin diri. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik maka diharapkan dapat lebih mudah menegakkan disiplin kerja.

2) Disiplin Korektif, yaitu suatu upaya menggerakkan karyawan dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif karyawan yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku pada perusahaan. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki karyawan pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

2.1.1.2 Indikator Disiplin Kerja

Menurut Soejono (dalam Jumjuma, 2011:11) menjelaskan bahwa indikator dari disiplin kerja yaitu:

1. Ketepatan waktu, karyawan yang datang ke tempat kerja dengan tepat waktu, tertib dan teratur.

(22)

2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan baik, sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan.

3. Tanggung jawab yang tinggi, karyawan senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja.

4. Ketaatan terhadap aturan perusahaan

5. Karyawan memakai seragam, menggunakan kartu identitas, membuat izin apabila tidak bisa masuk kerja.

2.1.2 Teori Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan situasi atau kondisi di suatu perusahaan. Lingkungan kerja sangat penting untuk diperhatikan karena bisa berpengaruh besar terhadap para karyawan dan membawa dampak bagi perusahaan. Lingkungan kerja perusahaan yang baik dapat memberikan kenyamanan terhadap kinerja karyawan dalam bekerja dan lingkungan kerja yang buruk dapat mempengaruhi dalam pekerjaan karyawan. Penyediaan fasilitas yang lengkap di dalam perusahaan dapat dijadikan sebagai contoh agar tercapainya lingkungan kerja yang baik bagi karyawan.

Menurut Sunyoto (2012:43) menjelaskan lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di perusahaan untuk menciptakan suasana nyaman bagi karyawan dalam melakukan aktivitas bekerja. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009:130) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas yang dihadapi oleh karyawan di lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

(23)

10

peraturan kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok organisasi.

2.1.2.1 Jenis-jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja terbagi menjadi dua jenis, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik (Sedarmayanti, 2007:21).

1. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang dapat dilihat dan terdapat disekitar tempat kerja yang berbentuk fisik, yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :

a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (seperti:

pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya).

b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum (seperti: rumah, kantor, pabrik, sekolah, kota, jalan raya, dan lain-lain).

Lingkungan perantara dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi sumber daya manusianya, misalnya:

temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan atau suasana yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan sesama rekan kerja. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

(24)

Karyawan yang saling menjalin silaturahmi sesama rekan kerja dapat menumbuhkan kenyamanan dalam bekerja.

2.1.2.2 Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2009:46) menyatakan indikator lingkungan kerja diantaranya diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a. Penerangan, yaitu sinar yang masuk kedalam ruang kerja masing-masing karyawan. Dengan tingkat penerangan yang cukup akan membuat kondisi kerja yang menyenangkan.

b. Suhu udara, yaitu seberapa besar temperatur di dalam suatu ruang kerja karyawan. Suhu udara ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja.

c. Suara bising, yaitu tingkat kepekaan karyawan yang mempengaruhi aktivitasnya dalam bekerja.

d. Penggunaan warna, yaitu pemilihan warna ruangan yang dipakai untuk bekerja.

e. Ruang gerak yang diperlukan, yaitu posisi kerja antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.

f. Keamanan kerja, yaitu suatu kondisi yang dapat membuat rasa aman dan tenang dalam melakukan pekerjaan.

g. Hubungan karyawan dengan karyawan lainnya harus harmonis karena untuk mencapai tujuan instansi akan cepat jika adanya kebersamaan dalam menjalankan tugas.

(25)

12

2.1.3 Teori Kinerja Karyawan

Suatu perusahaan pasti menginginkan kinerja karyawan yang sesuai harapan. Kinerja karyawan yang tinggi akan menguntungkan bagi suatu perusahaan. Menurut Mangkunegara (2013) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas oleh seorang karyawan dalam melakukan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Simanjuntak (2011) menjelaskan bahwa kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

Sedangkan menurut Veithzal (2014:447) kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diiproyeksiakan, dengan dasar efisien, pertanggung jawaban atau akuntabilitas manajemen semacamnya.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu aktivitas karyawan atau tanggung jawab yang dapat dinilai dan membawa dampak terhadap perusahaan yang hasilnya positif atau negatif. Keberhasilan atau kegagalan dari kinerja karyawan dapat berpengaruh terhadap pencapaian dan tujuan suatu perusahaan.

(26)

2.1.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Simanjuntak (dalam Widodo Eko, 2015:133) kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:

1. Kualitas dan kemampuan karyawan. Seperti hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan/pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental, dan kondisi fisik karyawan.

2. Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja (keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal- hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan (upah, gaji, jaminan sosial, keamanan kerja).

3. Supra sarana, yatu hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah dan hubungan industrial manajemen.

2.1.3.2 Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Robbins (dalam Mangkunegara, 2011:75) indikator kinerja adalah sebagai berikut:

1. Kualitas, kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

2. Kuantitas, kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang karyawan bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dlihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu masing-masing.

3. Tanggung Jawab, tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.

(27)

14

4. Kerjasama, karyawan mampu bekerja sama dengan rekan kerjanya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh organisasi atau instansi.

5. Inisiatif, karyawan mempunyai kemampuan dalam mengerjakan tugas dan mempunyai inisiatif.

2.1.3.3 Kriteria Penilaian Kinerja

Menurut Kreitner dan Kinicki (2015) menjelaskan penilaian kinerja menjadi tiga kriteria:

a. Pendekatan trait, adalah pendekatan penilaian kinerja yang lebih fokus pada orang.

b. Pendekatan perilaku, lebih fokus pada proses dengan melalukan penilaian kinerja berdasarkan perilaku yang tampak dan mendukung kinerja seseorang.

c. Pendekatan hasil, adalah pendekatan yang lebih focus pada pencapaian atau produk.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini terkait dengan variabel disiplin kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Hal ini untuk mengetahui hasil dari penelitian terdahulu, perbandingan dan gambaran yang dapat digunakan sebagai pendukung penelitian yang akan dilakukan saat ini. Dibawah ini beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini:

1. Khaled and Haneen (2017) research entitled “The Influence of Work Environment on Job Performance: A Case Study of Engineering

(28)

Company in Jordan” published in a International Journal of Applied Engineering Research, Vol.12 No.24, 2017, the result of this study revealed that situational constraints consisting of factors such as noise, work tools, ventilation and light are the main factors of the work environment which have a negative impact on work that should get more attention.

2. Nela Pima (2014) yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara”, terbit di Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.8 No.2, Maret 2014, yang menyimpukan hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif bahwa mayoritas responden menyetujui lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang ada di perusahaan sudah baik sehingga kinerja karyawan meningkat. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa secara parsial lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil dari uji simultan menunjukan bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Feru Liawandy (2014) yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT.

Nafal Tiara Abadi Pekanbaru”, terbit di Jurnal Jom FEKON, Vol.1 No.2, Oktober 2014, yang menyimpulkan hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh

(29)

16

signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan dari hasil uji regresi parsial (T-Tes) menunjukkan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja memiliki sebagian pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

4. Hartanti (2017) yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Tempuran Mas”, terbit di Jurnal Online Internasional & Nasional, Vol.4 No.1, Juni 2017, yang menyimpulkan bahwa hasil yang didapat menunjukkan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja, lingkungan kerja dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

5. Indri Tolo dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh Keterampilan Kerja, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga (DISPORA) Manado” terbit di Jurnal EMBA, Vol.4 No.4, September 2016, yang menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan secara simultan keterampilan kerja, disiplin kerja, dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian secara parsial keterampilan kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(30)

Sedangkan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

6. Aji Tri Budianto dan Amelia Kartini (2015) yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta” terbit di Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang, Vol.3 No.1, Oktober 2015, yang menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian menunjukan lingkungan kerja yang terdapat pada instansi berperngaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh sebesar 43,56% terhadap kinerja pegawai dan 56,44% dipengaruhi oleh faktor lain.

7. Amalia Febriana Lutfi (2018) yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Staff Karyawan Bagian Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya)” terbit di Jurnal Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Vol.6 No.3, 2018, yang menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian menunjukan disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya.

Motivasi kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.

Disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya.

8. Heny Sidanti (2015) yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri

(31)

18

Sipil Di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun” terbit di Jurnal JIBEKA, Vol.9 No.1, Februari 2015, yang menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian menunjukan variabel disiplin kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pada pegawai PNS Sekretariat DPRD Kabupaten madiun. Sedangkan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PNS Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun.

9. Erma Safitri (2013) yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Apron Move Control PT.

Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya” terbit di Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol.1 No.4, Juli 2013, yang menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian menunjukan pelatihan dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Apron Move Control PT.

Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar Udara Imternasional Juanda Surabaya.

10. Apfia Ferawati (2017) yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Cahaya Indo Persada Surabaya” terbit di Jurnal AGORA, Vol.5 No.1, 2017, yang menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada

(32)

Surabaya. Disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada Surabaya. Lingkungan kerja dan disiplin kerja secara simultan menunjukan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada Surabaya.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu yang relevan, maka didapatkan rumusan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesa Pertama : dinyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja, dimana hipotesa ini didukung oleh:

1. Indri Tolo, dalam artikel yang berjudul ”Pengaruh Keterampilan Kerja, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga (DISPORA) Manado”, terbit di Jurnal EMBA: Volume 4 Nomor 4, September 2016, menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Erma Safitri, dalam Artikel yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Apron Move Control PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya”, terbit di Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol.1 No.4, Juli 2013, menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Apron Move Control PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar Udara Imternasional Juanda Surabaya.

(33)

20

Hipotesa Kedua : dinyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terdadap kinerja, dimana hipotesa ini didukung oleh:

3. Khaled and Haneen,research entitled “The Influence of Work Environment on Job Performance: A Case Study of Engineering Company in Jordan” published in a International Journal of Applied Engineering Research, Vol.12 No.24, 2017, the result of this study revealed that situational constraints consisting of factors such as noise, work tools, ventilation and light are the main factors of the work environment which have a negative impact on work that should get more attention.

4. Apfia Ferawati (2017) dalam artikel yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Cahaya Indo Persada Surabaya” terbit di Jurnal AGORA, Vol.5 No.1, 2017, menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada Surabaya.

Hipotesa Ketiga : dinyatakan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja, dimana hipotesa ini didukung oleh:

5. Feru Liawandy, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Nafal Tiara Abadi Pekanbaru, terbit di jurnal Jom FEKON: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2014 menyimpulkan bahwa disiplin kerja dan

(34)

lingkungan kerja simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

6. Hartanti, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Tempuran Mas, terbit di jurnal Online Internasional & Nasional: Volume 4 Nomor 1, Juni 2017 menyimpulkan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(35)

22

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehinggga menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan (Surya Bintarti: 2015).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto yang berlokasi di Jalan Raya Gempolkrep Desa. Suko Sewu Kecamatan. Gedek Mojokerto, Jawa Timur.

Tabel 3. 1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Kegiatan

Periode Bulan April s/d Oktober 2019

April Mei Juni Juli Ags Sep Oct 1 Observasi

2 MenyusunProposal 3 Bimbingan Proposal 4 Ujian Proposal 5 Bimbingan Skripsi 4 Pengumpulan Data 5 Pengolahan Data 6 Analisa Data 7 Ujian Skripsi

(36)

3.3 Kerangka Konsep 3.3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lingkungan Kerja (X2)

Kinerja Karyawan

(Y) Disiplin

Kerja (X1)

Ketaatan terhadap aturan perusahaan

Penerangan

Kerjasama Tanggung

jawab

Inisiatif

Kuantitas Tanggung jawab

Ruang gerak yang diperlukan Karyawan memakai seragam

Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan baik Ketepatan waktu

H1

H2

Robbins (dalam Mangkunegara, 2011)

Sedarmayanti (2009)

Soejono (dalam Jumjuma, 2011)

Kualitas

Suhu udara Suara bising Penggunaan warna

Keamanan kerja Hubungan

pegawai dengan pegawai lainnya

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

H3

(37)

24

Keterangan :

H1 = X1 Y : Indri Tolo, dalam artikel yang berjudul

”Pengaruh Keterampilan Kerja, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga (DISPORA) Manado”, terbit di Jurnal EMBA, Volume 4 Nomor 4, September 2016.

H2 = X2 Y : Apfia Ferawati (2017) dalam artikel yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Cahaya Indo Persada Surabaya” terbit di Jurnal AGORA, Vol.5 No.1, 2017.

H3 = X1, X2 Y : Feru Liawandy, dalam artikel yang berjudul

“Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Nafal Tiara Abadi Pekanbaru” terbit di jurnal Jom FEKON, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2014.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang terjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependen), baik yang pengaruhnya positif maupun negatif. Dalam

(38)

penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah Disiplin Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) sedangkan variabel dependen adalah Kinerja Karyawan (Y). Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3. 2

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Instrumen/Dimensi Penjelasan Instrumen Variabel Disiplin Kerja

(Variabel X1)

Ketepatan waktu Karyawan yang datang ke tempat kerja dengan tepat waktu, tertib dan teratur.

Menggunakan

peralatan dan

perlengkapan dengan baik

Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan APD.

Tanggung jawab yang tinggi

Karyawan senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerjanya.

Ketaatan terhadap aturan perusahaan

Karyawan harus mematuhi peraturan perusahaan.

Karyawan memakai seragam

Diwajibkan karyawan untuk memakai seragam di perusahaan.

Lingkungan Kerja

(Variabel X2)

Penerangan Sinar yang cukup di ruang

bekerja memberikan

kenyamanan terhadap karyawan.

Suhu udara Suhu udara yang sesuai dapat meningkatkan semangat bekerja karyawan.

(39)

26

Suara bising Suara terlalu bising membuat karyawan tidak nyaman.

Penggunaan warna Pemilihan cat pada dinding ruangan dapat membangkitkan semangat kerja karyawan.

Ruang gerak yang diperlukan

Posisi kerja antara karyawan dengan karyawan lainnya. Jika terlalu sempit, karyawan menjadi tidak nyaman bekerja.

Keamanan kerja Kondisi yang dapat membuat rasa aman dan tenang dalam melakukan pekerjaan.

Hubungan karyawan dengan karyawan lainnya

Menjaga keharmonisan antara karyawan dengan karyawan lainnya untuk mencapai tujuan instansi dan menjalankan tugas.

Kinerja Karyawan (Variabel Y)

Kualitas Menunjukan seberapa baik

hasil pekerjaan seorang karyawan mengerjakan tugasnya.

Kuantitas Menunjukan seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya dan dapat dlihat dari kecepatan kerjanya.

Tanggung Jawab Menjalankan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Kerjasama Artinya mampu bekerja sama dengan rekan kerjanya dalam menyelesaikan tugas.

Inisiatif Memiliki inisiatif terhadap apa yang dikerjakan.

(40)

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Penenilitian

Populasi adalah jumlah keseluruhan karyawan yang berada di suatu perusahaan. Menurut Burgin (dalam Syofian Siregar, 2013), populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Jumlah populasi di PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto sebanyak 1250 karyawan.

3.4.2 Sampel Penenilitian

Sampel adalah suatu pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan digunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Rumus:

N n =

1 + Ne2

(41)

28

Di mana: n = Sampel, N = Populasi, e = Perkiraan tingkat kesalahan (10%) N 1250 1250 1250

n = = = = = 92,5 1 + Ne2

1+1250 (0,1)2 1+1250 (0,01) 13,5 n = 92 karyawan

Hasil dari perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang diteliti berjumlah 92 karyawan.

3.5 Metode Pungumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi, mengobservasi atau melakukan pengamatan yang dilakukan secara langsung di PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG. Gempolkrep Kabupaten Mojokerto sebagai objek penelitian mengenai tentang disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Data Kuesioner, pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi tentang pernyataan mengenai disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang diberikan kepada 92 responden dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju).

3. Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel- artikel, teori yang relevan, dan literatur lainnya yang ada kaitannya

(42)

dengan disiplin kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan pada penelitian ini.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan langkah yang harus dilakukan setelah data terkumpul dari semua responden. Dengan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data sesuai variabel dari semua responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2016). Analisis data digunakan untuk mengetahui hasil dari penelitian akan diterima atau ditolak

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian

Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan baik apabila sudah memenuhi kriteria seperti uji validitas dan uji reliabilitas, maka untuk suatu instrumen harus dilakukan dua pengujian guna mengetahui hasil data kuesioner penelitian tersebut valid dan reliable atau tidak.

3.6.1.1 Uji Validitas

Menurut Syofian Siregar (2013) Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure the phenomenon). Uji validitas digunakan untuk menghitung korelasi antara masing-masing butir pernyataan dengan skor total dengan rumus korelasi product moment. Uji

(43)

30

validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner penelitian. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

Nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k, dimana nilai n yaitu jumlah sampel, dan nilai k adalah jumlah variabel bebas. Hasil analisis perhitungan rhitung > rtabel penelitian ini dengan taraf signifikan 5%.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Syofian Siregar (2013) reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Penelitian uji reliabilitas instrumen ini dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 22.

Kriteria suatu instrumen penelitian dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dikatakan reliable apabila koefisien reliabilitas > 0,6.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011).

Model regresi yang baik adalah memiliki penyebaran data statistik pada

(44)

sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Menurut Ghozali (2011) model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,01 atau jika nilai VIF (Variance Inflaction Factor) ≤ 10.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Sebaliknya, apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara untuk mengetahui ada atau tidaknya terjadi heterokedastisitas adalah dengan melihat scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya (SRESID) dimana sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediksi.

(45)

32

Sumbu X adalah residual (Y prediksi = Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda dapat digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent).

Analisis regresi berganda pada dasarnya sama dengan analisis regresi sederhana. Perbedaannya terletak pada jumlah variabel bebas (independen) yang digunakan. Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas (independen) yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi satu variabel tak bebas (dependen). Rumus regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2

Di mana:

Y = Variabel terikat

X1 = Variabel bebas pertama X2 = Variabel bebas kedua

(46)

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel Disiplin Kerja b2 = Koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja 3.6.4 Uji Hipotesis Penelitian

Dalam melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik dapat digunakan beberapa metode tergantung dari perumusan masalah dan jenis data yang digunakan (Syofian Siregar, 2017). Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan uji statistik yaitu menggunakan uji T (secara parsial) dan uji F (secara simultan).

3.6.4.1 Uji T

Uji T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (Ghozali, 2011:84). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas Lingkungan Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y) secara parsial dengan  = 0,05.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikan < α (0,05) maka variabel independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikan < α (0,05) maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

(47)

34

3.6.4.2 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016:99). Dalam penelitian ini pengujian kriteria uji F adalah:

1. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.6.4.3 Koefisien Determinasi

Pengujian hipotesis simultan diukur dengan koefisien determinasi (r2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2014: 97). Apabila nilai (r2) mendekati 1 (100%) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sebaliknya jika (r2) mendekati 0 (0%) maka semakin lemah variasi variabel bebas menerangkan variabel terikat.

(48)

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Pabrik gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto adalah salah satu pabrik gula di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara XXI/XXII (PERSERO) yang sebelumnya adalah pabrik gula milik Belanda yaitu Suiker Pabriek Gempolkrep dengan nama lain NV. Cultuur Maatschappil Gempolkrep milik dari N.V Kooy A Cooster Van Voor Hout yang didirikan pada tahun 1849. Pada waktu itu banyak pabrik gula di sekitar Mojokerto, antara lain: Sugar Factory Sentanen Lor, Sugar Factory Bangsal, Sugar Factory Brangkal, Sugar Factory Tangoenan, Sugar Factory Ketanen, Sugar Factory Gempolkrep. Kecuali Pabrik gula Gempolkrep pabrik-pabrik tersebut kemudian ditutup, sedangkan sisa aset berupa tanah dan bangunan menjadi milik PG. Gempolkrep. Areal dari pabrik-pabrik tersebut kemudian menjadi areal PG. Gempolkrep sampai dengan sekarang.

Pabrik gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) yang berada di Jalan Raya Gempolkrep Desa. Suko Sewu Kecamatan. Gedek Mojokerto, Jawa Timur. Total luas lahan pabrik gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto adalah 28,75 Ha yang meliputi pabrik gula dan pabrik bioethanol. Pabrik Gula Gempolkrep kabupaten Mojokerto memiliki 4.247 petani binaan. Luas

(49)

36

lahan binaan pabrik gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto adalah 14.775 Ha yang meliputi 4 kabupaten antara lain yaitu Mojokerto, Jombang, Lamongan, dan Gresik.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang unggul dan berdaya saing di tingkat Regional.

Misi : Sebagai perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan tembakau dalam memberikan nilai tambah (value creation) bagi segenap stakeholders dengan:

1. Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta berorientasi kepada konsumen.

2. Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational excellence) melalui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dengan tata kelola perusahaan yang baik.

3. Mengembangkan kapabilitas organisasi, teknologi informasi dan SDM yang prima.

4. Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan imbal hasil terbaik bagi pemegang saham.

5. Turun serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa depan.

(50)

4.1.3 Struktur Organisasi

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X (PERSERO) Pada Unit Kerja PG.

Gempolkrep Kabupaten Mojokerto

Adapun fungsi dan tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:

1. GENERAL MANAGER

Fungsi Jabatan : Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengintegrasian kegiatan Administrasi, Keuangan dan Umum, SDM, Instalasi, Pengolahan, Tanaman, serta Quality Control di pabrik gula.

Tugas:

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

(51)

38

a) Mengusulkan Rencana Jangka Panjang (RJP) perusahaan, terutama terkait dengan pabrik gula, termasuk di dalamnya visi, misi, sasaran dan strategi perusahaan.

b) Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan pabrik gula.

c) Merumuskan kebijakan, sistem dan prosedur operasional pabrik gula.

d) Melakukan koordinasi dengan para Kepala Divisi lainnya, Kepala SPI, Sekretaris Perusahaan, Kepala Biro, dan General Manager dalam rangka integrasi dan penyelesaian pekerjaan.

e) Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan pabrik gula dalam hal:

- Operasional bisnis pabrik gula yang menjadi wewenangnya.

- Perencanaan pembibitan dan budidaya tanaman - Penyediaan bahan baku.

- Pengontrolan dan pelaporan pencapaian produksi.

- Penyusunan, pengajuan dan pengendalian penggunaan modal kerja unit usaha.

- Pengelolaan SDM di pabrik gula.

f) Melaksanakan tugas-tugas khusus berdasarkan permintaan Direksi.

g) Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan masyarakat dan instansi terkait.

h) Membina, memberdayakan dan menilai kinerja Manajer di pabrik gula.

i) Menyusun laporan kegiatan pabrik gula dalam rangka pertanggung jawaban kepada Direksi secara berkala.

(52)

2. MANAGER KEUANGAN DAN UMUM

Fungsi Jabatan : Pengkoordinasian, pemantauan dan pengevaluasian kegiatan bagian Umum dan Humas, Keuangan, dan TI di pabrik gula.

Tugas:

a) Merencanakan dan mengusulkan rencana kerja dan anggaran tahunan bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

b) Mengkompilasi rencana kerja anggaran perusahaan dan menghitung kelayakan produksi dan biaya dengan Manager pabrik gula.

c) Mengusulan kebijakan sistem dan prosedur operasional bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

d) Melakukan koordinasi dengan Manajer pabrik gula dan Kepala Urusan di Kantor Direksi dalam rangka strategi bisnis.

e) Mengkoordinasikan kegiatan bagian Administrasi, Keuangan dan Umum dalam hal :

- Pengumpulsn RKAP dari masing-masing bagian dan mengawal pelaksanaannya.

- Monitoring hasil produksi dan pengeluaran gula/tetes.

- Pengontrolan laporan harian.

- Validasi keabsahan bukti pengeluaran dan penerimaan uang.

- Validasi keabsahan permintaan bahan/barang dan masing-masing bagian.

- Stock Opname kas, persediaan bahan/barang dan hasil produksi.

- Pengadministrasian tebu rakyat.

(53)

40

- Monitoring sistem pengadaan barang.

- Menerima tamu wartawan serta serta rekan dan mitra kerja.

- Mengarahkan kegiatan kehumasan di pabrik gula.

- Mengarahkan kegiatan TI di pabrik gula.

f) Membina, dan menilai kinerja bawahan.

g) Menyusun laporan kegiatan bagian Administrasi, Keuangan dan Umum dalam rangka pertanggung jawaban kepada General Manajer pabrik gula secara berkala.

3. ASISTEN MANAJER KEUANGAN

Fungsi Jabatan : Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan bagian Keuangan di pabrik gula. Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan bagian Keuangan di pabrik gula.

Tugas:

a) Menyiapkan bahan-bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

b) Menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan, sistem dan prosedur operasional bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

c) Melakukan koordinasi dengan Asisten Manajer pabrik gula dalam rangka penyelesaian pekerjaan.

d) Mengawasi dan melaksanakan kegiatan Bagian Kuangan dalam hal:

- Penyediaan dana cash.

- Kas opname dan stock opname.

- Verifikasi bukti kas bank dan bukti jurnal.

(54)

- Perencanaan dan pelaksanaan pembayaran.

- Penyediaan kebutuhan permintaan modal kerja secara periodik.

- Pembuatan evaluasi biaya per-bagian setiap bulan.

- Penyusunan prognosa bulanan.

e) Menyusun laporan kegiatan dalam rangka pertanggung jawaban kepada Manajer Keuangan dan Umum pabrik gula secara berkala.

4. ASISTEN MANAJER UMUM & HUMAS

Fungsi Jabatan : Pengawas dan pelaksanaan kegiatan bagian Umum dan Humas di pabrik gula.

Tugas:

a) Menyiapkan bahan-bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

b) Menyiapkan bahan-bahan penyusun kebijakan, sistem dan prosedur operasional bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

c) Melakukan koordinasi dengan Asisten Manajer pabrik gula dalam rangka penyelesaian pekerjaan.

d) Mengawasi dan melaksanakan kegiatan bagian Umum dan Humas dalam hal:

- Memantau langsung permintaan dan pendistribusian ATK serta Surat Jalan Kendaraan.

- Membuat SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas)

- Melakukan konfirmasi dengan supir dan menentukan mobil yang akan digunakan untuk keperluan dinas.

(55)

42

- Menerima serta membuat persetujuan dan tanda terima surat permohonan biaya bahan bakar dan tol.

- Mengatur dan membuat jadwal penggunaan kendaraan operasional.

- Memeriksa biaya anggaran umum (telepon, listrik, fasilitas tamu) setiap bulan.

- Mempersiapkan / mengatur kebutuhan ruang untuk rapat dan aktivitas-aktivitas pabrik gula.

- Melakukan surat menyurat kepada mitra maupun Kantor Pos sesuai dengan urgensinya.

- Membuat resume/catatan berita-berita yang relavan dengan aktivitas di pabrik gula.

- Menyusun, melaksanakan dan melaporkan kegiatan interaktif di pabrik gula.

- Mengundang media massa dalam di pabrik gula.

- Melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan protokoler di pabrik gula.

- Mengadakan konfrensi pers sesuai ungensinya.

- Mendokumentasikan aktivitas-aktivitas pabrik gula.

- Melaksanakan kegiatan kehumasan di pabrik gula.

- Melaksanakan kegiatan PKBL & CSR.

e) Menyusun laporan kegiatan dalam rangka penanggung jawaban kepada Manajer Keuangan dan Umum pabrik gula secara berkala.

(56)

5. ASISTEN MANAJER TI

Fungsi Jabatan : Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan bagian TI di pabrik gula.

Tugas:

a) Menyiapkan bahan-bahan penyusunan rencana kerja

b) Menyiapkan dana anggaran tahunan bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

c) Menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan sistem dan prosedur operasional bagian Administrasi, Keuangan dan Umum.

d) Melakukan koordinasi dengan para Asisten Manajer pabrik gula dalam rangka penyelesaian pekerjaan.

e) Mengawasi dan melaksanakan kegiatan bagian TI dalam hal :

- Menghidupkan dan/atau mematikan komputer server dan pendukungnya.

- Memonitori aktivitas internet di pabrik gula.

- Memeriksa e-mail untuk memonitor update program aplikasi yang digunakan di pabrik gula.

- Memonitori kapasitas harddisk server pabrik gula.

- Membantu jalannya operational komputerisasi pabrik gula.

- Melakukan proses backup data secara periodik (mingguan dan bulanan) dan menyimpangnya di tempat yang aman.

f) Menyusun laporan kegiatan dalam rangka pertanggung jawaban kepada Manajer Keuangan dan Umum pabrik secara berkala.

Referensi

Dokumen terkait

Pengajuan dan Pencairan Dana (RM dan PNBP) ……….. Pembagian Pagu Alokasi DIPA Fakultas Pertanian ……….. Evaluasi Serapan DIPA ……….. PPABP melakukan penyusunan Daftar

&#34;Kejahatan tanpa kekerasan demi keuntungan keuangan yang dilakukan dengan penipuan oleh orang yang pekerjaannya adalah wiraswasta, profesional atau semi

Penelitian ini bertujuan membuat alat peraga kimia skala kecil, melakukan pengujian terhadap alat peraga yang dibuat, melakukan perbandingan alat peraga kimia yang dibuat

 Oleh karena itu, dalam menentukan program marketing yang akan dibuat,  Bank Permata tidak dapat terpaku kepada satu variabel yang bersifat generic  tersebut, 

Hasilnya, Fama mengemukakan Efficient Market Hypothesis (EMH) yang menyatakan bahwa harga pasar sekarang sepenuhnya merefleksikan semua informasi yang tersedia bagi suatu

Ada pengaruh yang signifikan secara simultan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi guru, dan kompensasi yang diterima guru terhadap kedisiplinan guru SMA Negeri

 Dari dalam negeri, pemerintah memberikan insentif beru- pa PPh final 0% atas dividen yang diperoleh subjek pajak luar negeri dan PPh final 0.1% atas keuntungan karena

Pada masa adven inilah, kita diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri untuk memperingati kedatangan Tuhan pada masa lampau, ribuan tahun silam(dalam peristiwa Natal); kita